• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Analisis Laporan Keuangan Kelompok 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Analisis Laporan Keuangan Kelompok 1"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur kertas dan hasil-hasil produksi kertas (stationery) terbesar didunia yang terintegrasi secara vertical. Perusahaan selanjutnya merupakan salah satu usaha penting di Jepang, Australia, Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Negara Asia lainnya. Perusahaan berlokasi ditempat strategis di wilayah Asia Pasifik, dan dikenal dengan produk kertas berkualitas tinggi, memperkerjakan secara langsung sekitar 13,100 karyawan. Selanjutnya, perusahaan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip usaha berkelanjutan (sustainablility) di setiap kegiatan operasionalnya.

PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (“Tjiwi Kimia” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972 dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan di Desa Kramat Tumenggung, kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian pada tahun 1974, dari Perseroan diubah menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan pada tahun 1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia tbk. Pada tahun 1990, saham Perseroan mulai dicatatkan di Bursa efek Jakarta dan Surabaya. Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memproduksi soda dan bahan kimia lainnya dan sejak tahun 1978, Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas 12.000 ton per tahun. Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai jenis kertas tulis dan cetak, baik coated maupun uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi kertas dan produk perlengkapan kantor seperti buku tulis, memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer, kertas kado, shopping bag, dan produk fancy yang diminati pasar internasional. Sesuai dengan permintaan pasar, Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai tambah termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast coated dan board.

(2)

2

Produk loose leaf Paperline di Tjiwi Kimia merupakan produk minor dari perusahaan,sehingga loose leaf tidak memiliki strategi pemasaran yang khusus. Adapun strategi pemasaran yang berlaku untuk loose leaf adalah menggabungkan (bundled) dengan major produk perusahaan yaitu buku tulis, kertas fotokopi dan memo pad. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan market share loose leaf dan menjadikan loose leaf sebagai salah satu major produk perusahaan, untuk itu harus ada suatu strategi yang dirancang tepat pada sasaran yang dituju dan juga dibutuhkan suatu analisa ataupun kajian dari strategi yang telah dijalanakan secara bertahap guna mencapai hasil yang maksimal.

Visi perusahaan adalah menjadi produksi kertas berkualitas tinggi nomor satu didunia dengan standard internasional pada abad ke-21 yang berkomitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat. Misi dari perusahaan antara lain adalah meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia, menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan produk baru, meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan, dan mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional. Tujuan Perusahaan Memperluas daerah perusahaan serta meningkatkan volume penjualan sehingga keuntungan perusahaan meningkat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengetahui sejarah sejarah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ?

2. Mengetahui cara menganalisis laporan keuangaan PT. Pabrik Tjiwi Kimia Tbk ? 3. Mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar

kewajiban jangka pendek ?

4. Mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi ?

5. Mengetahui kemampuan perusahaan PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya?

(3)

3

6. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah sejarah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ?

2. Untuk mengetahui cara menganalisis laporan keuangaan PT. Pabrik Tjiwi Kimia Tbk ?

3. Untuk mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka pendek.

4. Untuk mengetahui kemampuan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam membayar kewajiban jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi.

5. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.

6. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya.

(4)

4 BAB II

PEMBAHASAN 2.1. Profil Perusahaan Sejenis

2.1.1. PT Fajar Surya Wisesa Tbk

PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau yang biasa dikenal sebagai FajarPaper berdiri pada tanggal 29 Februari 1988. Perusahaan ini merupakan produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Hal ini tak khayal karena pabriknya mampu memproduksi dengan lebh dari kapasitas 1.200.000 metrik ton per tahunnya. Produk yang dibuat antara lain Kraft Liner Board dan Corrugated Medium Paper untuk kemasan karton kotak dan Coated Duplex Board yang dipakai untuk kemasan display. Pada awal kemunculannya FajarPaper merupakan sebuah perseroan terbatas. Pada tanggal 19 Desember 1994 FajarPaper mampu mencatatkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta untuk pertama kalinya. Perusahaan yang didirikan oleh Winarko Sulistyo dan Airlangga Hartato ini berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tahun 2003. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 2010 juga berhasil mendapatkan sertifikat ISO 14001. Perkembangan industri FajarPaper memang mengalami angka yang signifikan. Hal ini dibuktikan pada tahun 2012 FajarPaper berhasil membukukan sebesar 1,2 juta triliun per tahun.

2.1.2. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (PT IKPP) adalah salah satu perusahaan kemasan kertas yang berlokasi di Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Indah Kiat bergerak di bidang manufaktur bubur kertas dengan berbagai produk dan kemasan kertas terpadu. Perusahaan ini merupakan penyedia kertas terbesar di Indonesia. Perusahaan yang awalnya didirikan dengan nama CV Berkat pada 1976 ini, begitu menguasai industrinya secara vertikal, mulai dari industri hulu yang berupa pemrosesan dan trading bahan baku, hingga industri hilirnya yang berupa penjualan produk turunan kertas

(5)

5

seperti pembungkus makanan dan lain-lain. CV Berkat berubah nama pada 1998 setelah masuk ke Bursa Efek Indonesia pada 1990 dengan simbol INKP.

2.1.3. PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) didirikan 31 Agustus 1973 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Kantor pusat SAIP berlokasi di Jalan Kedungdoro No. 60, Surabaya sedangkan pabrik berlokasi di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SAIP adalah dalam bidang industri kertas serta industri yang terkait dengan bidang tersebut. Pada tanggal 23 Maret 1993, SAIP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) SAIP kepada masyarakat sebanyak 20.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Mei 1993.

2.2. PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan seringkali juga memasukkan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analisis hanya menganalisis item atau akun yang ada dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa baik perusahaan beroperasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifkasi, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan.

Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika

(6)

6

rasio keuangan ini diurukan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaa dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja perusahaan relative dan membantu mengidentifkasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industry. Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas), rasio laba rugi (profitabilitas), rasio neraca aktivitas.

2.3. KOMPONEN MASING-MASING JENIS RASIO

Jenis-jenis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

2.3.1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

2.3.1.1. Rasio Likuiditas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas yaitu:

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan

(7)

7

aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rumus rasio lancar adalah

CR =

Diketahui :

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara perhitungan:

CR2010 = = 2,19

CR2011 = = 1,92

CR2012 = = 2,40

Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 2,19. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu Dollar kewajiban dijamin dengan 2,19 Dollar aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar

(8)

8

sebesar 1,92, yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,92 Dollar aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 2,40 yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 2,40 Dollar aktiva lancar.

Pada perbandingan 3 periode terlihat bahwa terjadi penurunan dan peningkatan secara signifikan, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Quick Ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesuadah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepta bisa digunakan untk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai(kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas. Rumusnya adalah

QR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar

(9)

9

Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara menghitung:

QR2010 = = = 1,51

QR2011 = = = 1,40

QR2012 = = = 1,74

Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 1,51 yang bisa diartikan bahwa setiap satu Dollar hutang dijamin dengan 1,51 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 1,40 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 1,40 Dollar aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 1,74 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 1,74 Dollar aktiva yang cepat diuangkan. Rasio cepat sebesar satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungan kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. Jika kita lihat perbandingkan tiga periode, terjadi peningkatan rasio cepat pada tahun 2012. Rasio cepat yang berkisar antara 1 dan 2 menunjukkan bahwa aktiva yang cepat diuangkan cukup

(10)

10

memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam pendek.

3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih. Rasio modal kerja bersih adalah seberapa besar modal kerja bersih yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancar.

Rumusnya adalah:

NWC =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara Perhitungan:

NWC2010 = = = 1,19

NWC2011 = = = 0,92

(11)

11

Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 1,19, untuk tahun 2011 sebesar 0,92 dan untuk tahun 2012 sebesar 1,41. Jika kita bandingkan rasio tahun 2010 dengan rasio tahun 2011 terlihat terjadi penurunan sebesar 0,27 dan pada perbandingan tahun 2011 tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 0,49. Akan tetapi rasio modal yang terlalu besar menunjukkan bahwa manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber-sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Tjiwi Kimia terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 2 atau 200% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar.

2.3.1.2. Rasio Likuiditas PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk 1. Rasio Lancar (Current Ratio)

CR =

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara perhitungan

(12)

12 CR2011 = = 1,06

CR2012 = = 1,68

Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 1,01. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu Dollar kewajiban dijamin dengan 1,01 Dollar aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 1,06, yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,06 Dollar aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 1,68 yang berarti setiap satu Dollar kewajiban lancar dijamin dengan 1,68 Dollar aktiva lancar.

Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rumusnya adalah

QR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar

(13)

13

Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara menghitung:

QR2010 = = = 0,48

QR2011 = = = 0,56

QR2012 = = = 0,79

Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,48 yang bisa diartikan bahwa setiap satu Dollar hutang dijamin dengan 0,48 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 0,56 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 0,56 Dollar aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,79 yang berarti setiap satu Dollar hutang lancar dijamin dengan 0,79 Dollar aktiva yang cepat diuangkan. Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat.

(14)

14 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

Rumusnya adalah:

NWC =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara Perhitungan:

NWC2010 = = = 0,001

NWC2011 = = = 0,057

NWC2012 = = = 0,678

Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 0,001, untuk tahun 2011 sebesar 0,057 dan untuk tahun 2012 sebesar 0,678. Jika kita bandingkan rasio dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan. Rasio modal bersih yang kecil menunjukkan bahwa manajemen sudah efisien dalam mengelola

(15)

sumber-15

sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Indah Kiat Pulp dan Paper terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 1 atau 100% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar.

2.3.1.3. Rasio Likuiditas PT Fajar Surya Wisesa Tbk 1. Rasio Lancar(Current Ratio)

CR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara perhitungan:

CR2010 = = 0,084

CR2011 = = 1,321

(16)

16

Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 0,048. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu rupiah kewajiban dijamin dengan 0.048 rupiah aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 1,321, yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 1,321 rupiah aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 0,584 yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,584 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rumusnya adalah

QR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar Kewajiban Lancar tahun 2010 :

(17)

17

Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara menghitung: QR2010 = = = 0,492 QR2011 = = = 0,545 QR2012 = = = 0,363

Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,492 yang bisa diartikan bahwa setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 0,492 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 0,545 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,545 rupiah aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,363 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,363 rupiah aktiva yang cepat diuangkan. Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat.

(18)

18 3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

Rumusnya adalah:

NWC =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara Perhitungan: NWC2010 = = = -0,16 NWC2011 = – = = 0,10 NWC2012 = = = -0,42

(19)

19

Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar -0,16, untuk tahun 2011 sebesar 0,10 dan untuk tahun 2012 sebesar -0,48. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Indah Kiat Pulp dan Paper terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 1 atau 100% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar.

2.3.1.4. Rasio Likuiditas PT Surabaya Agung Industri Pulp dan Kertas Tbk

1. Rasio Lancar atau Current Ratio Rumusnya adalah

CR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara perhitungan:

CR2010 = = 2,97

(20)

20 CR2012 = = 0,85

Pada hasil perhitungan untuk tahun 2010 diperoleh rasio lancar sebesar 2,97. Nilai ini bisa di interprestasikan bahwa untuk setiap satu rupiah kewajiban dijamin dengan 2,97 rupiah aktiva lancar. Sedangkan untuk tahun 2011 rasio lancar sebesar 0,82, yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,82 rupiah aktiva lancar dan untuk tahun 2012 rasio lancar sebesar 0,85 yang berarti setiap satu rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 0,85 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan 3 periode, menunjukan bahwa perusahaan telah mampu pengelolaan aktiva lancar dengan baik. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2. Quick Ratio atau Rasio Cepat

Rumusnya adalah

QR =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Persediaan tahun 2010 sebesar Persediaan tahun 2011 sebesar Persediaan tahun 2012 sebesar

(21)

21

Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara menghitung: QR2010

=

=

=

0,26 QR2011

=

=

=

1,88 QR2012

=

=

=

0,66

Pada hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2010 sebesar 0,26 yang bisa diartikan bahwa setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 0,26 aktiva cepat yang dapat diuangkan. Sedangkan untuk tahun 2011, rasio cepat adalah 1,88 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 1,88 rupiah aktiva yang cepat diuangkan dan untuk tahun 2012 sebesar 0,66 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 0,66 rupiah aktiva yang cepat diuangkan.

(22)

22

Apabila rasio cepat dibawah satu menunjukkan bahwa jaminan aktiva cepat kurang memadai karena belum memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penurunan dalam nilai aktiva cepat. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio cepat tahun 2011 yang paling memadai untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.

3. Net Working Capital atau Modal Kerja Bersih

Rumusnya adalah:

NWC =

Diketahui:

Aktiva Lancar tahun 2010 : Aktiva Lancar tahun 2011 : Aktiva Lancar tahun 2012 : Kewajiban Lancar tahun 2010 : Kewajiban Lancar tahun 2011 : Kewajiban Lancar tahun 2012 :

Cara Perhitungan:

NWC2010 =

= = 0,18

(23)

23

= = 1,99

NWC2012 =

= = 0,66

Pada hasil perhitungan pada tahun 2010 diperoleh net working capital sebesar 0,18, untuk tahun 2011 sebesar 1,99 dan untuk tahun 2012 sebesar 0,66. Tetapi rasio modal yang terlalu besar menunjukkan bahwa manajemen kurang efisien dalam mengelola sumber-sumber keuangan dengan banyaknya aktivitas yang menganggur. Dari hasil perhitungan terhadap rasio likuiditas perusahaan Tjiwi Kimia terlihat bahwa nilai rasio berada dibawah 2 atau 200% yang berarti perusahaan bisa mengelola aktiva lancar dengan baik.

(24)

24 Gambar Tabel 2.1

Gabungan Rasio Likuiditas antar Perusahaan

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Rumus 2010 2011 2012

CR = 2,19 1,92 2,40 QR = 0,55 0,40 0,46 NWC = 1,19 0,92 1,41

PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk

Rumus 2010 2011 2012

CR = 1,009 1,057 1,678 QR = 0,48 0,56 0,79 NWC = 0,001 0,057 0,678

PT Fajar Surya Wisesa Tbk

Rumus 2010 2011 2012

CR = 0,084 1,321 0,584 QTR = 0.492 0.545 0.363 NWC = -0,16 0,10 -0,42

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

Rumus 2010 2011 2012

CR = 2,97 0,82 0,85 QTR = 0,26 1,88 0,66 NWC = 0,18 1,99 0,66

(25)

25 2.3.2. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutanghutang nya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut perusahaan yang insolvable.

2.3.2.1. Rasio Solvabilitas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Rasio solvabilitas/Leverage meliputi:

1. Dept to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang Terhadap Aset

Dept to Asset Ratio (DAR) merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Menurut Sawir (2008:13) debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar.

Total hutang semakin besar berarti rasio financial atau rasio kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin tinggi. Dan sebaliknya apabila debt ratio semakin kecil maka hutang yang dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil dan ini berarti risiko financial perusahaan mengembalikan pinjaman juga semakin kecil. Rasio ini dihitung dengan rumus:

(26)

26 Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

DAR2010 = = = 0,71 atau 71%

DAR2011 = = = 0,71 atau 71%

DAR2012 = = = 0,71 atau 71%

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010, 2011, dan 2012 tidak mengalami perubahan yakni sebesar 0,71 atau 71% ini berarti menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak ada peningkatan, dan perusahaan tidak mampu menurunkan porsi hutang dalam pendanaan aktiva.

2. Debt Equity Ratio(DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas

Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.

(27)

27

Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah

DER=

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

DER2010 = = = 2,45

DER2011 = = = 2,46

DER2012 = = = 2,46

Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 2,45 dan untuk tahun 2011 dan 2012 diperoleh nilai yang sama yakni sebesar 2,46, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio semakin rendah

(28)

28

pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan dari perspektif kemampuan membayar utang jangka panjang perusahaan cukup baik.

3. Equity Multiplier (EM)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas pemegang saham. Rasio ini juga bisa diartikan sebagai berapa porsi dari aktiva perusahaan yang dibiayai oleh pemegang saham. Semakin kecil rasio equity multiplier, berarti porsi pemegang saham akan semakin besar, sehingga kinerjanya semakin baik, karena persentase untuk membayar bunga semakin kecil. Rumus equity multiplier yaitu:

EM2010 =

Diketahui:

Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

(29)

29 Perhitungan:

EM2010 = = = 3,45

EM2011 = = = 3,46

EM2012 = = = 3,46

Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 3,45 dan untuk tahun 2011 dan 2012 menunjukkan nilai rasio EM sama yakni sebesar 3,46. Bahwa perusahaan tidak ada perubahan secara signifikan di dalam pengelolaan ekuitas. Karena semakin rendah rasio, semakin bagus kinerja perusahaan dari pengelolaan ekuitas.

2.3.2.2. Rasi Solovabilitas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset

Rumus untuk DAR adalah

DAR =

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar $3.918.065 Total kewajiban tahun 2011 sebesar $4.295.732 Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar

(30)

30 Perhitungan:

DAR2010 = = = 0,66

DAR2011 = = = 0,68

DAR2012 = = = 1,06

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 0,66,untuk tahun 2011 sebesar 0,68, dan untuk tahun 2012 sebesar 1,06. Maksud rasio tersebut adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktva yang didanai dari hutang adalah 66% sedangkan untuk tahu 2011 adalah sebesar 68% dan untuk tahun 2012 sebesar 106%, terjadinya kenaikkan dalam DAR menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva.

2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang Terhadap Ekuitas

Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah

DER=

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar $3.918.065 Total kewajiban tahun 2011 sebesar $4.295.732 Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar

(31)

31

Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

DER2010 = = = 0,86

DER2011 = = = 2,12

DER2012 = = = 2,20

Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 0,86,untuk tahun 2011 adalah sebesar 2,12 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 2,20. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berarti porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahwa sebagian investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham.

3. Equity multiplier (EM)

Rumus equity multiplier yaitu:

EM =

Diketahui:

(32)

32

Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

EM2010 = = = 1,29

EM2011 = = = 3,12

EM2012 = = = 3,21

Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 1,29, untuk tahun 2011 sebesar 3,12 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 3,21. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 terjadi kenaikkan maka semakin besar rasio ini, berarti terjadi penurunan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva.

2.3.2.3. Rasio Solvabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan

1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset

Rumus untuk DAR adalah

(33)

33 Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Rp2.684.424.213.751 Total kewajiban tahun 2011 sebesar Rp3.134.396.282.692 Total kewajiban tahun 2012 sebesar Rp3.771.344.290.709 Total aktiva tahun 2010 sebesar Rp4.495.022.404.702 Total aktiva tahun 2011 sebesar Rp4.936.093.736.569 Total aktiva tahun 2012 sebesar Rp5.578.334.207.456

Perhitungan:

DAR2010 = = = 0,60

DAR2011 = = = 0,63

DAR2012 = = = 0,68

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 0,60, untuk tahun 2011 sebesar 0,63, dan pada tahun 2012 diperoleh nilai DAR sebesar 0,68. Maksud rasio ini adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah 60% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 63% dan untuk tahun 2012 sebesar 68%. Terjadinya kenaikan dalam DAR menunjukkam kinerja perusahaan semakin menurun dengan semakin meningkatnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva.

(34)

34 2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas

Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah

DER=

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Rp2.684.424.213.751 Total kewajiban tahun 2011 sebesar Rp3.134.396.282.692 Total kewajiban tahun 2012 sebesar Rp3.771.344.290.709 Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Rp1.810.598.190.951 Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Rp1.801.697.453.877 Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Rp1.806.989.916.747

Perhitungan:

DER2010 = = = 1,48

DER2011 = = = 1,74

DER2012 = = = 2,08

Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar 1,48, untuk tahun 2011 adalah sebesar 1,74 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 2,08. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berati porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan

(35)

35

pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahhwa sebagian kecil investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham.

3. Equity Multiplier (EM)

Rumus equity multiplier yaitu:

EM2010 =

Diketahui:

Total aktiva tahun 2010 sebesar Rp4.495.022.404.702 Total aktiva tahun 2011 sebesar Rp4.936.093.736.569 Total aktiva tahun 2012 sebesar Rp5.578.334.207.456 Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Rp1.810.598.190.951 Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Rp1.801.697.453.877 Total Ekuitas tahun 2012 sebesar Rp1.806.989.916.747

Perhitungan:

EM2010 = = = 2,48

EM2011 = = = 2,74

(36)

36

Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar 2,48, untuk tahun 2011 sebesar 2,74 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 3,08. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 terjadi kenaikan yang berarti terjadi penurunan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva.

2.3.2.4. Rasio Solvabilitas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

1. Debt to Asset Ratio (DAR) Atau Rasio Hutang terhadap Aset

Rumus untuk DAR adalah

DAR =

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

DAR2010 = = = 1,39

(37)

37 DAR2012 = = = 0,35

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 sebesar 1,39, untuk tahun 2011 sebesar 0,30, dan pada tahun 2012 diperoleh nilai DAR sebesar 0,35. Maksud rasio ini adalah bahwa untuk tahun 2010 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah 139% sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 30% dan untuk tahun 2012 sebesar 35%. Terjadinya penurunan dalam DAR menunjukkam kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva.

2. Debt Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas

Rumus Debt Equity Ratio(DER) adalah

DER=

Diketahui:

Total kewajiban tahun 2010 sebesar Total kewajiban tahun 2011 sebesar Total kewajiban tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

(38)

38 Perhitungan:

DER2010 = = = -3,54

DER2011 = = = 0,44

DER2012 = = = 0,54

Pada hasil perhitungan diperoleh bahwa tahun 2010 rasio DER sebesar -3,54, untuk tahun 2011 adalah sebesar 0,44 dan untuk tahun 2012 diperoleh nilai sebesar 0,54. Dari nilai tersebut bisa dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan dalam DER yang berati porsi pemegang saham semakin kecil dalam menjamin investasi kreditor. Sejalan dengan hasil perhitungan pada rasio hutang dibandingkan dengan aktiva yang mengalami kenaikkan menunjukkan bahhwa sebagian kecil investasi yang dilakukan oleh perusahaan didanai dari ekuitas pemegang saham.

3. Equity Multiplier (EM)

Rumus equity multiplier yaitu:

EM2010 =

Diketahui:

Total aktiva tahun 2010 sebesar Total aktiva tahun 2011 sebesar Total aktiva tahun 2012 sebesar Total Ekuitas tahun 2010 sebesar

(39)

39

Total Ekuitas tahun 2011 sebesar Total Ekuitas tahun 2012 sebesar

Perhitungan: EM2010

=

=

=

-2,54 EM2011

=

=

=

1,43 EM2012

=

=

=

1,54

Pada hasil perhitungan diperoleh tahun 2010 rasio EM sebesar -2,54 untuk tahun 2011 sebesar 1,43 dan tahun 2012 menunjukkan nilai rasio EM yakni sebesar 1,54. Dibandingkan dari tahun 2010 hingga tahun 2012 yang berarti terjadi kenaikkan porsi pemegang saham dalam pembiayaan aktiva.

(40)

40 Gambar Tabel 2.2

Gabungan Rasio Likuiditas antar Perusahaan

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Rumus 2010 2011 2012

DAR= 0,71 0,71 0,71

DER= 2,45 2,46 2,46

EM2010 = 3,45 3,46 3,46

PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk

Rumus 2010 2011 2012

DAR= 0,66 0,68 1,06

DER= 0,86 2,12 2,20

EM2010 = 1,29 3,12 3,21

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan

Rumus 2010 2011 2012

DAR= 0,60 0,63 0,68

DER= 1,48 1,74 2,08

EM2010 = 2,48 2,74 3,08

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

Rumus 2010 2011 2012

DAR= 1,39 0,30 0,35

DER= -3,54 0,44 0,54

EM2010 = -2,55 1,43 1,54

(41)

41 2.3.3. Rasio Profitabiltas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.

2.3.3.1. Rasio Profitabiltas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Rasio profitabiltas meliputi:

1. Profit Margin (PM) atau Margin Keuntungan

Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setisp penjualan yang dilakukan. Rasio ini tidak menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional. Adapun rumus untuk profit margin yaitu:

PM =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar Penjualan Tahun 2011 sebesar

(42)

42

Penjualan Tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

PM2010 = = = 0,03

PM2011 = = = 0,05

PM2012 = = = 0,03

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,03 yang berarti untuk setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 Dollar, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,05 yang berarti setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 5 Dollar dan untuk tahun 2012 sebesar 0,03 setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 Dollar. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penigkatan pada tahun 2011 dan mengalami penurunan pada tahun 2012.

2. Return on Asset (ROA)

Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila

(43)

43

return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Rumusnya yaitu:

ROA =

Diketahui:

Laba bersih tahun 2010 sebesar Laba bersih tahun 2011 sebesar Laba bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

ROA2010 = = = 1,99%

ROA2011 = = = 2,74%

(44)

44

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 1,99%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 2,74% dan untuk tahun 2012 sebesar 1,29%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu Dollat aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 1,99 Dollar untuk tahun 2010 dan 2,74 untuk tahun 2011 sedangkan 1,29 untuk tahun 2012.

3. Return on Equity (ROE)

Return on Equity Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Rumusnya yaitu:

ROE =

Diketahui:

Laba bersih tahun 2010 sebesar Laba bersih tahun 2011 sebesar Laba bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar

(45)

45 Perhitungan:

ROE2010 = = = 0,09

ROE2011 = = = 0,13

ROE2012 = = = 0,06

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,09 yang berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 9 Dollar. Pada tahun 2011 sebesar 0,13 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 13 Dollar. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,06 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 6 Dollar.

2.3.3.2. Rasio Profitabiltas PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk 1. Rasio Profit Margin atau Margin Keuntugan

rumus untuk profit margin yaitu:

PM =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar

(46)

46

Penjualan Tahun 2011 sebesar Penjualan Tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

Profit Margin2010 = = = 0,005

Profit Margin2011 = = = 0,006

Profit Margin2012 = = = 0,020

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,005 yang berarti untuk setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,5 Dollar, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,006 yang berarti setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,6 Dollar dan untuk tahun 2012 sebesar 0,020 setiap satu Dollar penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 2 Dollar. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penigkatan dari tahun ke tahun.

2. Return on Asset (ROA)

Rumusnya yaitu:

ROA =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar

(47)

47

Laba Bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

ROA2010 = = = 0,21%

ROA2011 = = = 0,25%

ROA2012 = = = 0,74%

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 0,21%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,25% dan untuk tahun 2012 sebesar 0,74%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu Dollar aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 0,21 Dollar untuk tahun 2010 dan 0,25 untuk tahun 2011 sedangkan 0,74 untuk tahun 2012.

3. Return on Equity (ROE)

Rumusnya yaitu:

ROE =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar

(48)

48

Laba Bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

ROE2010 = = = 0.006

ROE2011 = = = 0,007

ROE2012 = = = 0,023

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,006 yang berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,6 Dollar. Pada tahun 2011 sebesar 0,007 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,7 Dollar. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,023 berarti untuk setiap satu Dollar investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 2,3 Dollar.

2.3.3.3. Rasio Profitabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan

1. Profit Margin (PM) atau Margin Keuntungan

Rumusnya yaitu:

(49)

49 Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Penjualan Tahun 2010 sebesar Penjualan Tahun 2011 sebesar Penjualan Tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

PM2010 = = = 0,08

PM2011 = = = 0,03

PM2012 = = = 0,001

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar 0,08 yang berarti untuk setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 8 rupiah, sedangkan untuk tahu 2011 sebesar 0,03 yang berarti setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 rupiah dan untuk tahun 2012 sebesar 0,001 setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 0,1 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penurunan dari tahun ke tahun.

(50)

50 2. Return on Asset (ROA)

Rumusnya yaitu:

ROA =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Total aset tahun 2010 sebesar Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

ROA2010 = = = 6,30%

ROA2011 = = = 2,68%

ROA2012 = = = 0,09%

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar 6,30%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 2,68% dan untuk tahun 2012 sebesar 0,09%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 6,3

(51)

51

rupiah untuk tahun 2010 dan 2,68 untuk tahun 2011 sedangkan 0,09 untuk tahun 2012.

3. Return on Equity (ROE)

Rumusnya yaitu:

ROE =

Diketahui:

Laba Bersih tahun 2010 sebesar Laba Bersih tahun 2011 sebesar Laba Bersih tahun 2012 sebesar Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Modal saham tahun 2012 sebesar

Perhitungan:

ROE2010 = = = 0,23

ROE2011 = = = 0,11

ROE2012 = = = 0,004

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar 0,23 yang berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan

(52)

52

kembalian sebesar 2,3 rupiah. Pada tahun 2011 sebesar 0,11 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 11 rupiah. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,004 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 0,4 rupiah.

2.3.3.4. Rasio Profitabilitas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

1. Profit Margin (PM) atau Keuntungan Margin

Rumusnya yaitu:

PM =

Diketahui:

Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp(80.264.238.780) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp254.180.048.096

Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp(162.819.642.564) Penjualan Tahun 2010 sebesar Rp365.501.888.974

Penjualan Tahun 2011 sebesar Rp357.120.210.416 Penjualan Tahun 2012 sebesar Rp245.840.318.623

Perhitungan:

PM2010 = = = -0,23

(53)

53 PM2012 = = = -0,66

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2010 sebesar -0,23 yang berarti untuk setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar -2,3 rupiah, sedangkan untuk tahu 2011 sebesar 0,71 yang berarti setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 7,1 rupiah dan untuk tahun 2012 sebesar -0,66 setiap satu rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar -6,6 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2010, 2011 dan tahun 2012 terlihat bahwa terjadi penurunan dari tahun ke tahun.

2. Return on Asset

Rumusnya yaitu:

ROA =

Diketahui:

Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp(80.264.238.780) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp254.180.048.096

Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp(162.819.642.564) Total aset tahun 2010 sebesar

Total aset tahun 2011 sebesar Total aset tahun 2012 sebesar

(54)

54 Perhitungan:

ROA2010 = = -3,62 %

ROA2011 = = 12,29 %

ROA2012 = = -8,24 %

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROA pada tahun 2010 sebesar -3,62%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 12,29% dan untuk tahun 2012 sebesar -8,24%. Artinya adalah bahwa untuk setiap satu rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar -3,62 rupiah untuk tahun 2010 dan 12,29 untuk tahun 2011 sedangkan -8,24 untuk tahun 2012.

3. Return on Equity

Rumusnya yaitu:

ROE =

Diketahui:

Laba/rugi Bersih tahun 2010 sebesar Rp(80.264.238.780) Laba Bersih tahun 2011 sebesar Rp254.180.048.096

Laba/Rugi bersih tahun 2012 sebesar Rp(162.819.642.564) Modal saham tahun 2010 sebesar Modal saham tahun 2011 sebesar Rp3.599.826.466.025

(55)

55

Modal saham tahun 2012 sebesar Rp3.599.826.466.025

Perhitungan:

ROE2010 = = = -0,05

ROE2011 = = = 0,07

ROE2012 = = = 0,04

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai ROE untuk tahun 2010 sebesar -0,05 yang berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 5 rupiah. Pada tahun 2011 sebesar 0,07 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 7 rupiah. dan untuk tahun 2012 sebesar 0,04 berarti untuk setiap satu rupiah investasi pemegang saham, perusahaan memberikan kembalian sebesar 4 rupiah.

(56)

56 Gambar Tabel 2.3

Gabungan Rasio Profitabilitas antar Perusahaan

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Rumus 2010 2011 2012

PM= 0,03 0,05 0,03

ROA= 1,99% 2,74% 1,29%

ROE= 0,09 0,13 0,06

PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk

Rumus 2010 2011 2012

PM= 0,005 0,006 0,020

ROA= 0,21% 0,25% 0,74%

ROE= 0.006 0,007 0,023

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk Dan Anak Perusahaan

Rumus 2010 2011 2012

PM= 0,08 0,03 0,001

ROA= 6,30% 2,68% 0,09%

ROE= 0,23 0,11 0,004

PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

Rumus 2010 2011 2012

PM= -0,23 0,71 -0,66

ROA= -3,62 % 12,29 % 8,24 %

ROE= -0,05 0,07 0,04

(57)

57 2.3.4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah mengukur tingkat efektivitas penggunaan asset perusahaan.Rasio ini juga sering disebut rasio perputaran atau turnover .Secara umum perputaran semakin tinggi berarti semakin efektif tingkat penggunaan asset perusahaan. Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki.Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian.

2.3.4.1. Rasio Aktivitas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Rasio aktivitas terdiri dari:

1. Perputaran piutang Rumusnya adalah

Perputaran piutang =

Diketahui :

Penjualan pada tahun 2010 sebesar Penjualan pada tahun 2011 sebesar $1.378.740 Penjualan pada tahun 2012 sebesar Piutang pada tahun 2010 sebesar

Piutang pada tahun 2011 sebesar

Piutang pada tahun 2012 sebesar

(58)

58 Perputaran piutang2010

=

=

=

4,26

Rata – rata piutang2010

=

=

85 hari

Perputaran piutang2011

=

=

=

4,54

Rata – rata piutang2011 = = 80 hari

Perputaran piutang2012

=

=

=

5,85

Rata – rata piutang2012

=

=

62 hari

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai rasio 4,26 Untuk tahun 2010, 4,54 untuk tahun 2011, dan 5,85 untuk tahun 2012. Rasio tersebut berarti bahwa pada tahun 2010 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 80 hari. Tahun 2011 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 85 hari. Tahun 2012 perusahaan PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA Tbk, dalam setahun mampu mengkonversi/mengubah piutang menjadi kas dalam waktu 62 hari.

2. Perputaran aktiva tetap

Rumusnya:

(59)

59 Diketahui :

Penjualan pada tahun 2010 sebesar Penjualan pada tahun 2011 sebesar $1.378.740 Penjualan pada tahun 2012 sebesar

Total aktiva tetap pada tahun 2010 sebesar $1.412.055 Total aktiva tetap pada tahun 2011 sebesar $1.417.908 Total aktiva tetap pada tahun 2012 sebasar $1.419.491

Perhitungan : PAT2010

=

=

=

0.95 PAT2011 =

=

=

0.97 PAT2012 =

=

=

0.93

Berdasarkan hasil perhitungan Perputaran aktiva tetap PT PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA

Tbk

pada 2010 adalah 0,95 tahun 2010, tahun 2011 adalah 0,97 serta 0,136 pada tahun 2012. Pada tahun 2011 perputaran aktiva tetapnya naik dari 0,94 menjadi 0,97 hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2011 perusahaan dalam penggunaan aktiva tetapnya memiliki peningkatan namun tidak begitu besar,bahkan untuk tahun 2011 meuju ke tahun 2012 isa dibilang menurun. Kalau dilihat rasio perputaran aktiva tetap selama 3 tahun ini bisa dikatakan perputaran aktiva tetapnya masih relative stabil karena penurunan rasio tidak terlalu signifikan selama 3 tahun

Gambar

Gambar 4.1. Grafik ROA Perusahaaan dan ROA Industri

Referensi

Dokumen terkait

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa jenis rumput laut di pantai Bayah, Banten dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli penyebab penyakit

Obrada bazirana na znanju (KBM) ... OSNOVNI POJMOVI ... Karakteristike reznog alata za obradu odvajanjem čestica ... Materijali reznog alata ... Osnovna geometrija reznog alata

Interpretasi (penafsiran sumber), dan Historiografi (penulisan sejarah). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan sosiologi

Sejalan dengan penelitian Endang retnowati tentang Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 6 – 11 Bulan di Wilayah

Peserta kegiatan ini adalah Lembaga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang terdapat di

Pada sisi yang lainnya juga terjadi suatu perguruan tinggi yang umumnya mengembangkan banyak program studi (baca: disiplin keilmuan) akan tetapi harus

Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut (Lestari, W.S, 2016) faktor keluarga memiliki andil yang besar sebagai penyebab timbulnya perilaku bullying di kalangan peserta didik,

HasH analisis mutasi dengan SSCP radioaktif untuk gen rpoB yang menunjukkan resistensi terhadap RtF pada sampel nomor 28, 42, 63, 64 dan 67.. S adalah sam pel standard untuk