• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPJS puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPJS puskesmas"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Ba

Badadan n PePenynyeleelengnggagara ra JamJamininan an SoSosiasial l (B(BPJPJS) S) memerurupapakakan n lelembmbagagaa  penyelenggara

 penyelenggara jaminan jaminan sosial sosial sehingga sehingga dengan dengan adanya adanya jaminan jaminan sosial, sosial, risikorisiko keuangan yang dihadapi seseorang, baik itu karena memasuki usia produktif, keuangan yang dihadapi seseorang, baik itu karena memasuki usia produktif, mengalami sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil mengalami sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil alih oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial. Puskesmas

alih oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial. Puskesmas sebagaisebagai sala

salah h satu satu fasifasilitlitas as pelpelayaayanan nan keskesehaehatan tan dihdiharaparapkan kan dapdapat at memmemberberikaikann  pelayanan

 pelayanan yang yang efektif, efektif, efisien, efisien, dan dan dituntut dituntut untuk untuk memberikan memberikan informasiinformasi kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data yang kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data yang akurat.

akurat. Di

Di daldalam am penypenyelenelenggaggaraan raan pelpelayaayanan nan pupubliblik, k, masmasih ih banbanyak yak dijdijumumpaipai kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jika kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan menimbulkan citra yang Jika kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap puskesmas itu sendiri. engingat jenis pelayanan yang kurang baik terhadap puskesmas itu sendiri. engingat jenis pelayanan yang sangat beragam, maka dalam memenuhi pelayanan diperlukan pedoman yang sangat beragam, maka dalam memenuhi pelayanan diperlukan pedoman yang dig

digunaunakan kan sebasebagai gai acuacuan an bagbagi i insinstantansi si di di linlingkugkungangan n insinstantansi si keskesehaehatantan.. Pelayanan kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus diselenggarakan Pelayanan kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus diselenggarakan oleh pemerintah dan s!asta.

oleh pemerintah dan s!asta.

engacu pada pertimbangan bah!a setiap orang berhak atas jaminan engacu pada pertimbangan bah!a setiap orang berhak atas jaminan so

sosiasial l ununtutuk k dadapapat t memememenunuhi hi kekebubututuhan han dadasasar r hihidudup p yayang ng laylayak ak dadann mening

meningkatkan martabatnya katkan martabatnya menuju ter!ujudnymenuju ter!ujudnya a masyarmasyarakat akat "ndon"ndonesia esia yangyang sej

sejahahtertera, a, adadilil, , dadan n mamakmkmurur, , dadan n memengnginingagat t PaPasal sal #$ #$ ayayat at (%(%), ), ayayat at (&(&)) 'n

(2)

undang omor $ 0a

undang omor $ 0ahun &$ berisi tenthun &$ berisi tentang Sistem Jaminan ang Sistem Jaminan Sosial asional,Sosial asional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan 'ndang'ndang omor &$ 0ahun BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan 'ndang'ndang omor &$ 0ahun &%% berisi tentang BPJS dibagi &, BPJS 1esehatan dan BPJS 1etenagakerja, &%% berisi tentang BPJS dibagi &, BPJS 1esehatan dan BPJS 1etenagakerja, BP

BPJS JS bebertartangnggugungngja!ja!ab ab lalangngsusung ng kekepapada da PrPresiesideden, n, BPBPJS JS beber!r!enenanangg menagih iuran, menempatkan dana, melakukan penga!asan dan pemeriksaan menagih iuran, menempatkan dana, melakukan penga!asan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja.

atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja.

'ntuk jaminan kesehatan, secara teknis dimulai dari Bab 2" Pasal %3 'ntuk jaminan kesehatan, secara teknis dimulai dari Bab 2" Pasal %3  bagian 1esatu dan bagian 1edua. Dimana pasal && ayat (%), (&) dan (#) antara  bagian 1esatu dan bagian 1edua. Dimana pasal && ayat (%), (&) dan (#) antara

lai

lain n memencancakukup p mamanfanfaat at jamjamininan an kekesehsehataatan n bebersirsifat fat kokompmprehrehenensisif f dadariri  promotif,

 promotif, pre4entif, pre4entif, kuratif kuratif hingga hingga rehabilitatif rehabilitatif termasuk termasuk obat obat dan dan bahanbahan medis habis pakai yang diperlukan secara adekuat, di mana jenis layanan medis habis pakai yang diperlukan secara adekuat, di mana jenis layanan yang cenderung bersifat morale ha5ards bagi peserta dikenakan urun biaya yang cenderung bersifat morale ha5ards bagi peserta dikenakan urun biaya yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden. Pasal &# ayat (%), (&), yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden. Pasal &# ayat (%), (&), (#), ($) dan () membicarakan manfaat jaminan kesehatan sebagai bentuk  (#), ($) dan () membicarakan manfaat jaminan kesehatan sebagai bentuk  kerja sama antara BPJS dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah atau kerja sama antara BPJS dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah atau s!asta dengan berbagai klausal. 0ermasuk didalamnya adalah kerja sama s!asta dengan berbagai klausal. 0ermasuk didalamnya adalah kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja sama dengan BPJS untuk  dengan fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja sama dengan BPJS untuk  keadaan darurat- kompensasi dari BPJS bila tidak tersedia fasilitas kesehatan keadaan darurat- kompensasi dari BPJS bila tidak tersedia fasilitas kesehatan didaerah tertentu- maupun penggunaan kelas standard ra!at inap di rumah didaerah tertentu- maupun penggunaan kelas standard ra!at inap di rumah sakit serta peraturan lebih lanjut yang mengaturnya dalam Peraturan Presiden. sakit serta peraturan lebih lanjut yang mengaturnya dalam Peraturan Presiden. 1husus untuk Pasal &$ ayat (%), inilah peraturan yang sangat terkait dengan 1husus untuk Pasal &$ ayat (%), inilah peraturan yang sangat terkait dengan P6*S", yaitu besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap P6*S", yaitu besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap !i

!ilaylayah ah diditettetapapkakan n beberdrdasaasarkrkan an kekesepsepakakataatan n anantatara ra BPBPJS JS dadan n asoasosisiasiasi fasilita

fasilitas s kesehatkesehatan di!ilayah tersebut. /dan di!ilayah tersebut. /dapun Pasal & apun Pasal & dan Pasal dan Pasal &7, secara&7, secara tidak langsung juga sangat terkait dengan Pasal &$ ayat (%) yang menetapkan tidak langsung juga sangat terkait dengan Pasal &$ ayat (%) yang menetapkan daftar dan harga tertinggi obatobatan, serta bahan medis.

daftar dan harga tertinggi obatobatan, serta bahan medis.

1epuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas 1epuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan ya

yang ng rerendndah ah akakan an beberdrdamampapak k teterhrhadadap ap jujumlmlah ah kukunjnjunungagan n yayang ng akakanan mempen

mempengaruhi pro4itabilgaruhi pro4itabilitas itas fasilitafasilitas s kesehatkesehatan an tersebutersebut, t, sedangsedangkan kan sikapsikap kary

karya!aa!an n terterhadhadap ap pelpelanganggan gan jugjuga a akaakan n berberdamdampak pak terhterhadap adap kepkepuasuasanan  pelanggan

 pelanggan dimana dimana kebutuhan kebutuhan pelanggan pelanggan dari dari !aktu !aktu ke ke !aktu !aktu akanakan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan. meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan.

(3)

undang omor $ 0a

undang omor $ 0ahun &$ berisi tenthun &$ berisi tentang Sistem Jaminan ang Sistem Jaminan Sosial asional,Sosial asional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan 'ndang'ndang omor &$ 0ahun BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan 'ndang'ndang omor &$ 0ahun &%% berisi tentang BPJS dibagi &, BPJS 1esehatan dan BPJS 1etenagakerja, &%% berisi tentang BPJS dibagi &, BPJS 1esehatan dan BPJS 1etenagakerja, BP

BPJS JS bebertartangnggugungngja!ja!ab ab lalangngsusung ng kekepapada da PrPresiesideden, n, BPBPJS JS beber!r!enenanangg menagih iuran, menempatkan dana, melakukan penga!asan dan pemeriksaan menagih iuran, menempatkan dana, melakukan penga!asan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja.

atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja.

'ntuk jaminan kesehatan, secara teknis dimulai dari Bab 2" Pasal %3 'ntuk jaminan kesehatan, secara teknis dimulai dari Bab 2" Pasal %3  bagian 1esatu dan bagian 1edua. Dimana pasal && ayat (%), (&) dan (#) antara  bagian 1esatu dan bagian 1edua. Dimana pasal && ayat (%), (&) dan (#) antara

lai

lain n memencancakukup p mamanfanfaat at jamjamininan an kekesehsehataatan n bebersirsifat fat kokompmprehrehenensisif f dadariri  promotif,

 promotif, pre4entif, pre4entif, kuratif kuratif hingga hingga rehabilitatif rehabilitatif termasuk termasuk obat obat dan dan bahanbahan medis habis pakai yang diperlukan secara adekuat, di mana jenis layanan medis habis pakai yang diperlukan secara adekuat, di mana jenis layanan yang cenderung bersifat morale ha5ards bagi peserta dikenakan urun biaya yang cenderung bersifat morale ha5ards bagi peserta dikenakan urun biaya yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden. Pasal &# ayat (%), (&), yang akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden. Pasal &# ayat (%), (&), (#), ($) dan () membicarakan manfaat jaminan kesehatan sebagai bentuk  (#), ($) dan () membicarakan manfaat jaminan kesehatan sebagai bentuk  kerja sama antara BPJS dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah atau kerja sama antara BPJS dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah atau s!asta dengan berbagai klausal. 0ermasuk didalamnya adalah kerja sama s!asta dengan berbagai klausal. 0ermasuk didalamnya adalah kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja sama dengan BPJS untuk  dengan fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja sama dengan BPJS untuk  keadaan darurat- kompensasi dari BPJS bila tidak tersedia fasilitas kesehatan keadaan darurat- kompensasi dari BPJS bila tidak tersedia fasilitas kesehatan didaerah tertentu- maupun penggunaan kelas standard ra!at inap di rumah didaerah tertentu- maupun penggunaan kelas standard ra!at inap di rumah sakit serta peraturan lebih lanjut yang mengaturnya dalam Peraturan Presiden. sakit serta peraturan lebih lanjut yang mengaturnya dalam Peraturan Presiden. 1husus untuk Pasal &$ ayat (%), inilah peraturan yang sangat terkait dengan 1husus untuk Pasal &$ ayat (%), inilah peraturan yang sangat terkait dengan P6*S", yaitu besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap P6*S", yaitu besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap !i

!ilaylayah ah diditettetapapkakan n beberdrdasaasarkrkan an kekesepsepakakataatan n anantatara ra BPBPJS JS dadan n asoasosisiasiasi fasilita

fasilitas s kesehatkesehatan di!ilayah tersebut. /dan di!ilayah tersebut. /dapun Pasal & apun Pasal & dan Pasal dan Pasal &7, secara&7, secara tidak langsung juga sangat terkait dengan Pasal &$ ayat (%) yang menetapkan tidak langsung juga sangat terkait dengan Pasal &$ ayat (%) yang menetapkan daftar dan harga tertinggi obatobatan, serta bahan medis.

daftar dan harga tertinggi obatobatan, serta bahan medis.

1epuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas 1epuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas

(4)

Pe

Pengngukukururan an kekepupuasasan an pepelalangnggagan n memerurupapakakan n elelememen en pepentntining g dadalalamm menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. 0ingkat menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. 0ingkat kep

kepuasauasan n pelpelanganggan gan terterhadhadap ap pelpelayaayanan nan mermerupaupakan kan fakfaktor tor penpentinting g yanyangg mengem

mengembangkbangkan an suatu sistem suatu sistem penypenyediaan pelayanan yang ediaan pelayanan yang tanggtanggap ap terhadterhadapap keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan !aktu serta memaksimalkan keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan !aktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap pasien.

dampak pelayanan terhadap pasien.

8leh karena itu diharapkan melalui makalah ini implementasi BPJS dapat 8leh karena itu diharapkan melalui makalah ini implementasi BPJS dapat ditingkatkan pelayanannya. Sehingga kepuasan masyarakat terhadap fasilitas ditingkatkan pelayanannya. Sehingga kepuasan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan tingkat pertama, khususnya Puskesmas, dapat terpenuhi dan fungsi kesehatan tingkat pertama, khususnya Puskesmas, dapat terpenuhi dan fungsi Puskesmas dapat dioptimalisasi.

Puskesmas dapat dioptimalisasi.

1.2

1.2 RumusRumusan Maan Masalahsalah %.

%. BagBagaimaimana koana konsensep pelakp pelaksanasanaan BPJan BPJS di PuskS di Puskesmesmas9as9 &.

&. BagBagaimaimana implana implemeementasntasi i puspuskeskesmas di era mas di era BPJBPJS (Badan PenS (Badan Penyelyelengenggaragara Jaminan Sosial) saat ini9

Jaminan Sosial) saat ini9

1.3

1.3 TuTujuanjuan %.

%. 'ntu'ntuk mek menjelasknjelaskan kan konsep onsep pelakspelaksanaan anaan BPJS BPJS di Pdi Puskesmuskesmas.as. &.

&. 'n'ntutuk k memengnggagambmbarkarkan an impimplemlemenentatasi si pupuskskesesmamas s di di erera a BPBPJS JS (B(Badadanan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Penyelenggara Jaminan Sosial).

1.

1. Man!Man!aat Penuaat Penul"sanl"san a

annfafaat at ppenenuulilisasan n mmakakalalah ah inini i adadalalah ah uuntntuuk k mmememenenuhuhi i tutuggasas /dministrasi Puskesmas. Selain itu, dalam penulisan ini mahasis!a dilatih /dministrasi Puskesmas. Selain itu, dalam penulisan ini mahasis!a dilatih untuk bekerjasam

untuk bekerjasama a dalam kelompodalam kelompok k serta mencari serta mencari referensreferensi i bacaan yangbacaan yang ilmiah. anfaat lain yang dapat diperoleh adalah sebagai bahan bacaan bagi ilmiah. anfaat lain yang dapat diperoleh adalah sebagai bahan bacaan bagi  para pembaca untuk menambah pengetahuan.

(5)

BAB II BAB II

TIN#AUAN PU$TA%A TIN#AUAN PU$TA%A

2.1

2.1 PEN&ERTIPEN&ERTIAN' (UN&$I' DAN AN' (UN&$I' DAN TU#UAN BP#$TU#UAN BP#$ A.

A. PePengngerert"t"an BPan BP#$#$

Badan Penyeleng

Badan Penyelenggara gara JaminaJaminan n SosiaSosial l yang selanjutnyyang selanjutnya a disingdisingkatkat BP

BPJS JS adadalaalah h babadadan n huhukukum m yayang ng didibebentntuk uk ununtutuk k memenynyelelenenggggararakakanan  program jaminan sosial. ('' o &$ tahu

 program jaminan sosial. ('' o &$ tahun &%% n &%% pasal % ayat %)pasal % ayat %)

BPJS adalah transformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial BPJS adalah transformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan yang sekarang telah berjalan dan dimungkinkan untuk membentuk badan  penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial.  penyelenggara baru sesuai dengan dinamika perkembangan jaminan sosial.

('' o $ tahun &$) ('' o $ tahun &$)

Bad

Badan an PenyPenyelenelenggaggara ra JamJaminainan n SosSosial ial (BP(BPJS) JS) 1ese1esehathatan an adaadalahlah  badan

 badan hukum hukum yang yang dibentuk dibentuk untuk untuk menyelenggarakan menyelenggarakan program program jaminanjaminan kesehatan.

kesehatan.

B.

B. (u(ungngs" s" BPBP#$#$ BPJ

BPJS S 1es1esehaehatan tan berberfunfungsi gsi menmenyelyelengenggargarakan akan proprogragram m jamjaminainann kesehatan. ('' o &$ tahun &%% Pasal + a

kesehatan. ('' o &$ tahun &%% Pasal + a yat %)yat %)

).

). M"s"*M"s"*TTuujuan juan BP#$ BP#$ %ese%esehatahatann a.

a. eembmbanangugun n kekemimitrtraaaan n ststraratetegigis s dedengngan an beberbrbagagai ai lelemmbabaga ga dadann men

mendordorong ong parpartisitisipasi pasi masymasyarakarakat at daldalam am perperlualuasan san kepkepeseresertaantaan Jaminan 1esehatan asional (J1).

Jaminan 1esehatan asional (J1).  b.

 b. enjalankan enjalankan dan dan memantapkan memantapkan sistem sistem jaminan jaminan pelayanan pelayanan kesehatankesehatan yang efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan

(6)

d. embangun BPJS 1esehatan yang efektif berlandaskan prinsip  prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi  pega!ai untuk mencapai kinerja unggul.

e. engimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan e4aluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS 1esehatan.

f. engembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung keseluruhan operasionalisasi BPJS 1esehatan

D. Man!aat BP#$

anfaat Jaminan 1esehatan asional (J1) BPJS 1esehatan meliputi: a) Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non

spesialistik mencakup: %. /dministrasi pelayanan

&. Pelayanan promotif dan pre4entif 

#. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis

$. 0indakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif 

. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai 7. 0ransfusi darah sesuai kebutuhan medis

;. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama 3. *a!at inap tingkat pertama sesuai indikasi

 b) Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:

%. *a!at jalan, meliputi:

a. /dministrasi pelayanan

 b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis

c. 0indakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

e. Pelayanan alat kesehatan implant

f. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi medis

g. *ehabilitasi medis

h. Pelayanan kedokteran forensik 

i. Pelayanan jena5ah di fasilitas kesehatan &. *a!at "nap yang meliputi:

a. Pera!atan inap non intensif   b. Pera!atan inap di ruang intensif 

(7)

c. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh enteri

2.2 DA$AR HU%UM +AN& MEN&ATUR BP#$ Dasar <ukum yang mengatur tentang BPJS :

%. ''D %+$ o $ 0ahun &$ tentang Sistem Jaminan Sosial asional &. ''D %+$ o &$ 0ahun &%% tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan

Sosial

#. 'ndang = 'ndang o &+ 0ahun &$ tentang Praktik 1edokteran $. 'ndang = 'ndang o #7 0ahun &+ tentang 1esehatan

. 'ndang = 'ndang o $$ 0ahun &+ tentang *umah Sakit

7. 'ndang = 'ndang o & 0ahun &$ tentang Sistem Perencanaan Pembangunan asional

;. 'ndang = 'ndang o %; 0ahun &# tetang 1euangan egara 3. 'ndang = 'indang o #& 0ahun &$ tentang Pemerintah Daerah

+. 'ndang = 'ndang o ## 0ahuin &$ tentang Perimbangan 1euangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah

%. 'ndang = 'ndang o % 0ahun &$ tentang Perbendaharaan egara %%. Peraturan Pemerintah o #3 0ahun &; tentang Pembagian

1e!enangan Pusat dan Daerah %&. Peraturan BPJS o. % 0ahun &%$

(8)

BAB III

PEMBAHA$AN ,%-N$EP BP#$

3.1 PRIN$IP PELA%$ANAAN BP#$

enurut 'ndang'ndang omor &$ tahun &%% pasal $ terdapat sembilan (+) prinsip penyelenggaraan BPJS, yaitu:

%. Prinsip kegotongroyongan yaitu kerjasama antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan social menalui iuran bersama.

&. Prinsip nirlaba yaitu penggunaan dana yang diutamakan untuk  memberikan manfaat sebesarbesarnya kepada para peserta.

#. Prinsip keterbukaan yaitu mempermudah akses informasi bagi semua  peserta.

$. Prinsip kehatihatian yaitu pengelolaan dana yang cermat, teliti, aman dan tertib.

. Prinsip akuntabilitas yaitu penyelenggaraan dan pengelolaan dana yang akurat dan dapat dipertanggungja!abkan.

7. Prinsip portabilitas yaitu jaminan berkelanjutan meskipun peserta  berpindah pekerjaan atau tempta tinggal selama masih ada dalam

!ilayang egara 1esatuan *epublik "ndonesia.

;. Prinsip kepesertaan bersifat !ajib yaitu mengharuskan seluruh penduduk  menjadi peserta jaminan social yang dilaksanakan secara bertahap.

3. Prinsip dana amanat yaitu bah!a iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta jaminan social untuk dimanfaatkan sebesarbesarnya bagi para peserta.

+. Prinsip hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesarbesar kepentingan Peserta.

Selain 'ndang'ndang omor &$ tahun &%%, pada Peraturan enteri 1esehatan *epublik "ndonesia omor &3 0ahun &%$ Bab "" point B juga dijelasakan beberapa prinsip BPJS 1esehatan yang mengacu pada prinsip  prinsip Sistem Jaminan Sosial asional (SJS) dalam 'ndang'ndang  omor $ 0ahun &$ tentang Sistem Jaminan Sosial asional (SJS), yaitu:

%. 1egotongroyongan, yaitu dalam Sistem Jaminan Sosial asional (SJS),  prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta

(9)

yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit. <al ini ter!ujud karena kepesertaannya bersifat !ajib untuk seluruh penduduk. &. irlaba, yaitu dana yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial 1esehatan (BPJS 1esehatan) adalah dana amanah yang dikumpulkan dari masyarakat secara nirlaba bukan untuk mencari laba ( for profit oriented ). 0ujuan utamanya adalah untuk memenuhi sebesar  besarnya kepentingan peserta.

#. 1eterbukaan, kehatihatian, akuntabilitas, efisiensi, dan efekti4itas, yaitu  prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana

yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.

$. Portabilitas, yaitu jaminan yang berkelanjutan tetap diberikan kepada  peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam

!ilayah egara 1esatuan *epublik "ndonesia.

. 1epesertaan bersifat !ajib, yaitu kepesertaan !ajib dimaksudkan agar  seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi. eskipun kepesertaan bersifat !ajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah, serta kelayakan penyelenggaraan program.

7. Dana /manah, yaitu dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada badan penyelenggara untuk dikelola sebaikbaiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta. ;. <asil pengelolaan dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk 

(10)

Pemerintahan di bidang statistik (Badan Pusat Statistik) yang di4erifikasi dan di4alidasi oleh 1ementerian Sosial.

Selain peserta PB" yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah  berdasarkan S1 ?ubernur@Bupati@Aalikota bagi Pemda yang

mengintegrasikan program Jamkesda ke program J1.

B. Pen/a!ataran Bag" Peserta Pekerja Pener"ma Uah * PPU

%. Perusahaan @ Badan usaha mendaftarkan seluruh karya!an beserta anggota keluarganya ke 1antor BPJS 1esehatan dengan melampirkan :

a. >ormulir *egistrasi Badan 'saha @ Badan <ukum ainnya  b. Data igrasi karya!an dan anggota keluarganya sesuai format

yang ditentukan oleh BPJS 1esehatan.

&. Perusahaan @ Badan 'saha menerima nomor 2irtual /ccount (2/) untuk dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (B*"@andiri@B").

#. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke 1antor BPJS 1esehatan untuk dicetakkan kartu J1 atau mencetak e"D secara mandiri oleh Perusahaan @ Badan 'saha.

C. Pen/a!taran Bag" Peserta Pekerja Bukan Pener"ma Uah * PBPU /an Bukan Pekerja

Pendaftaran Peserta Pekerja Bukan Penerima 'pah dan Peserta Bukan Pekerja dapat dilakukan melalui :

a. 1antor cabang atau 1antor ayanan 8perasional 1abupaten@1ota atau unit pelayanan lain yang ditentukan oleh BPJS 1esehatan

 b. Bank atau pihak lain yang bekerjasama dengan BPJS 1esehatan

3.2.2 Pen/a!taran Pekerja Bukan Pener"ma Uah /an Bukan Pekerja

%. Calon peserta mendaftar secara perorangan di 1antor BPJS 1esehatan.

&. endaftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di 1artu 1eluarga #. engisi formulir Daftar "sian Peserta (D"P) dengan melampirkan :

− >otokopi 1artu 1eluarga (11)

(11)

− >otokopi Buku 0abungan salah satu peserta yang ada didalam 1artu 1eluarga

− Pasfoto #  $, masingmasing sebanyak % lembar.

$. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh omor 2irtual /ccount (2/)

. elakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (B*"@andiri@B")

7. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS 1esehatan untuk  dicetakkan kartu J1. Pendaftaran selain di 1antor BPJS 1esehatan, dapat melalui Aebsite BPJS 1esehatan

3.2.3Pen/a!taran Bukan Pekerja Melalu" Ent"tas Bera/an Hukum ,Pens"unan BUMN*BUMD

Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas  berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir 

migrasi data peserta.

3.2.Pen/a!taran melalu" es"te BP#$ %esehatan* Pen/a!taran Manual BP#$ %esehatan

'ntuk memudahkan Peserta dalam pembuatan 1artu BPJS 1esehatan dan untuk mendukung Bisnis Proses 1epesertaan BPJS 1esehatan, maka Aebsite BPJS 1esehatan telah ditambahkan pendaftaran peserta yang dapat di akses oleh Peserta melalui alamat !!!.bpjskesehatan.go.id. Pendaftaran  peserta berdasarkan inEuery ke dukcapil berdasarkan nomor kartu keluarga. Jika dalam satu kartu keluarga terdapat salah satu yang sudah terdaftar di BPJS 1esehatan, maka proses pendaftaran dapat dilakukan di kantor  cabang. 0ampilan 'tama setelah mengakses ke Aebsite BPJS 1esehatan adalah sebagai berikut :

(12)

'ntuk pelayanan Peserta BPJS, terdapat enu 'tama sebelah kiri yang terdiri dari :

%. Pendaftaran 8nline = e *egistration &. >asilitas 1esehatan = <ealth >acilities

#. Penyampaian 1eluhan = Complaint Statement

'ntuk dapat melakukan pendaftaran, lakukan :  1lik pada menu pendaftaran online

"ni merupakan tampilan a!al pendaftaran peserta yang berisikan prosedur   pendaftaran.

(13)

 1emudian klik centang selanjutnya klik tombol

 Setelah diklik pendaftaran aka akan tampil sebagai berikut :

• Centang kotak F ⧠Dengan ini saya menyatakan untuk mendaftarkan diri beserta anggota keluargaG

• 1emudian masukan nomor kartu keluarga, dan kode Captca , untuk menampilkan kode captcha kembali

(14)

 1emudian setelah inEuiry nomor 1artu 1eluarga ke dukcapil berhasil maka data seluruh anggota keluarga akan tampil.

 'ntuk anggota keluarga yang ada di kartu keluarga !ajib untuk  didaftarkan, jika untuk keluarga tambahan tidak !ajib untuk didaftarkan.

 Selanjutnya klik tombol  1emudian

akan tampil form isian data  peserta bpjs seperti gambar  disamping ini : %. asukan nomor  handphone

(15)

#. 1lik untuk memilih kelurahan@ Desa

$. 1emudian klik centang pada kotak F ⧠ /lamat yang digunakan sama dengan alamat 10P jika sudah sesuai dengan alamat 10P, jika alamat surat menyurat@domisili tidak sesuai dengan alamat 10P maka ketik /lamat, *0@*A, 1ode Pos, 1elurahan@Desa.

. 1lik untuk memilih fasilitas kesehatan ( faskes) BPJS 1esehatan 7. 1emudian upload foto ( maimal ukuran  kb)

 Selanjutnya klik tombol

 1emudian setelah mengisi data peserta selanjutnya akan masuk pada form isian anggota keluarga

%. "si data anggota keluarga seperti ketika mengisi data kepala keluarga &. 1emudian pilih pilih kelas pera!atan

#. asukan salah satu nomor rekening $. asukan nama pemilik rekening . asukan nomor handphone 7. asukan /lamat email ;. asukan konfirmasi email 3. asukan 1ode Capctha  1emudian klik tombol

(16)

 1emudian silahkan buka email yang sudah didaftarkan untuk menerima notifikasi email dari BPJS 1esehatan yang selanjutnya dapat melakukan akti4asi untuk mendapat nomor 4irtual account

 Setelah email dibuka akan tampil pesan dari email admin BPJS 1esehatan, kemudian seperti diba!ah ini :

 Setelah itu akan muncul pesan email dari BPJS 1esehatn, klik link 

 Setelah link akti4asi diklik maka akan tampil form seperti diba!ah ini

 asukan kode captca, klik untuk menampilkan kembali kode captca, kemudian klik tombol akti4asi

 Setelah klik tombol akti4asi maka akan tampil omor 4irtual /ccount  1lik untuk menampilkan nomor 4irtual account

 1emudian lakukan pembayaran melalui /0, 0eller di Bank yang  bekerjasama dengan BPJS 1esehatan

 Setelah melakukan pembayaran, anda bisa mencetak lembar e"D dengan cara membuka kembali halaman /kti4asi ini kemudian meng 1"1 tombol /kti4asi kembali

(17)

 0ombol Cetak e"D akan aktif bila anda telah melakukan pembayaran iuran

 <asil kartu yang tercetak sebagai berikut :

3.3 PE$ERTA BP#$

Peserta BPJS 1esehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang  bekerja paling singkat 7 (enam) bulan di "ndonesia, yang telah membayar 

iuran, meliputi :

%. Pener"ma Bantuan Iuran #am"nan %esehatan ,PBI : fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan  perundang undangan.

(18)

d. Pejabat egara

e. Pega!ai Pemerintah non Pega!ai egeri-f. Pega!ai S!asta- dan

g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima 'pah. i. 0ermasuk A/ yang bekerja di "ndonesia paling singkat 7

(enam) bulan.

&) Pekerja Bukan Penerima 'pah dan anggota keluarganya a. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri- dan  b. yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima 'pah.

0ermasuk A/ yang bekerja di "ndonesia paling singkat 7 (enam)  bulan.

#) Bukan pekerja dan anggota keluarganya a.

"n4estor- b. Pemberi

1erja-c. Penerima Pensiun, terdiri dari :

%. Pega!ai egeri Sipil yang berhenti dengan hak

pensiun-&. /nggota 0" dan /nggota Polri yang berhenti dengan hak 

 #. Pejabat egara yang berhenti dengan hak

pensiun-$. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak

pensiun-. Penerima pensiun lain- dan

7. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain yang mendapat hak pensiun.

d.

2eteran-e. Perintis

1emerdekaan-f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari 2eteran atau Perintis 1emerdekaan- dan

g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu membayar iuran.

3.3.1 Angg0ta %eluarga 4ang D"tanggung %) Pekerja Penerima 'pah :

1eluarga inti meliputi istri@suami dan anak yang sah (anak kandung, anak tiri dan@atau anak angkat), sebanyakbanyaknya  (lima) orang. /nak kandung, anak tiri dari perka!inan yang sah, dan anak angkat yang sah, dengan kriteria:

(19)

a. 0idak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai  penghasilan

sendiri- b. Belum berusia &% (dua puluh satu) tahun atau belum berusia & (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

&) Pekerja Bukan Penerima 'pah dan Bukan Pekerja : Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan (tidak terbatas). #) Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang

meliputi anak ke$ dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.

$) Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi kerabat lain seperti Saudara kandung@ipar, asisten rumah tangga, dll.

3.3.2 Besar Iuran Dan )ara Pema4aran Iuran

"uran Jaminan 1esehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja dan@atau Pemerintah untuk   program Jaminan 1esehatan.

%. Bagi peserta Penerima Bantun "uran (PB") Jaminan 1esehatan iuran dibayar oleh Pemerintah.

&. "uran bagi Peserta Pekerja Penerima 'pah yang bekerja pada embaga Pemerintahan terdiri dari Pega!ai egeri Sipil, anggota 0", anggota Polri, pejabat negara, dan pega!ai pemerintah non  pega!ai negeri sebesar H (lima persen) dari ?aji atau 'pah per   bulan dengan ketentuan : #H (tiga persen) dibayar oleh pemberi

kerja dan &H (dua persen) dibayar oleh peserta.

#. "uran bagi Peserta Pekerja Penerima 'pah yang bekerja di B', B'D dan S!asta sebesar $,H (empat koma lima persen) dari ?aji atau 'pah per bulan dengan ketentuan : $H (empat persen)

(20)

. "uran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung@ipar, asisten rumah tangga, dll)- peserta pekerja bukan  penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:

a. Sebesar *p. &., (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per  orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang pera!atan 1elas """.

 b. Sebesar *p. $&., (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per  orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang pera!atan 1elas "".

c. Sebesar *p. +., (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah)  per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang  pera!atan 1elas ".

7. "uran Jaminan 1esehatan bagi 2eteran, Perintis 1emerdekaan, dan  janda, duda, atau anak yatim piatu dari 2eteran atau Perintis 1emerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar H (lima persen) dari $H (empat puluh lima persen) gaji pokok Pega!ai egeri Sipil golongan ruang """@a dengan masa kerja %$ (empat belas) tahun per   bulan, dibayar oleh Pemerintah.

3.3.3 Den/a %eterlamatan Pema4aran Iuran

1. 1eterlambatan pembayaran "uran untuk Pekerja Penerima 'pah dikenakan denda administratif sebesar &H (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk !aktu # (tiga)  bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang

tertunggak oleh Pemberi 1erja.

2. 1eterlambatan pembayaran iuran untuk Peserta Bukan Penerima 'pah dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar &H (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak  untuk !aktu 7 (enam) bulan yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak.

3. ALUR PEN&&UNAAN BP#$ DI PU$%E$MA$

(21)

1etika masyarakat yang terdaftar pada BPJS 1esehatan mengalami sakit, hal pertama yang harus dilakukan adalah berobat ke >10P (>asilitas 1esehatan 0ingkat Pertama) terlebih dahulu, yang meliputi Puskesmas, Doker Praktik Perorangan (Dokter 1eluarga atau Dokter  ?igi), 1linik Pratama, 1linik 0", dan 1linik Polri. asyarakat tidak   bisa langsung berobat ke *umah Sakit (>10), kecuali untuk pasien

keadaan darurat yang butuh penanganan cepat dan peralatan yang lebih lengkap. Pasien dikatakan darurat jika dalam kondisi sakit yang bisa menyebabkan kematian maupun cacat.

Pasien datang ke puskesmas, menuju ruang loket pendaftaran BPJS dengan memba!a kartu peserta BPJS. Petugas loket akan meregistrasi no askes pasien yang kemudian akan di arahkan ke poli umum, poli gigi atau  poli 1"/ sesuai dengan keluhan yang di rasakan oleh pasien. Saat meregistrasi akan nampak lokasi PP1 (Pemberi Pelayanan kesehatan) dari kartu peserta BPJS pasien yang datang.

Setelah pasien mandapatkan pemeriksaan dan pelayanan di poli,  pasien yang mendapatkan resep akan di lanjutkan di ruang apotik untuk 

mendapatkan obat. Pasien yang mendapatkan rujukan ke >asilitas 1esehatan 0ingkat lanjutan (>10) akan melanjutkan ke ruang rujukan untuk mengambil surat rujukan yang telah diregister dan distempel. Berikut adalah alur pelayanan di >asilitas 1esehatan 0ingkat Pertama :

(22)

3..2 $"stem Rujukan Berjenjang

Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara  berjenjang sesuai kebutuhan medis. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang meliputi Puskesmas, Doker Praktik Perorangan (Dokter 1eluarga atau Dokter  ?igi), 1linik Pratama, 1linik 0", dan 1linik Polri. /pabila memerlukan  pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka peserta BPJS 1esehatan dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas kesehatan

(23)

sekunder. *ujukan ini hanya diberikan jika peserta BPJS 1esehatan membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik, atau jika fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani peserta tersebut, tidak  dapat memberikan pelayanan kesehatan karena keterbatasan fasilitas,  pelayanan, dan atau tenaga medis.

Jika peserta masih belum dapat tertangani di fasilitas kesehatan sekunder, maka dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tersier untuk  ditangani oleh dokter subspesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik. Pelayanan rujukan bisa dilakukan secara hori5ontal maupun 4ertikal. *ujukan hori5ontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan jika  perujuk (fasilitas kesehatan) tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,  peralatan, dan atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap. Sedangkan rujukan 4ertikal adalah rujukan yang dilakukan antar   pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat  pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi, atau

sebaliknya.

3.5 PR-&RAM +AN& DI )-6ER -LEH BP#$ 3.5.1 PU$%E$MA$

Di era jaminan kesehatan nasional (J1) system rujukan  berjenjang mulai dilaksanakan dengan baik. Setiap peserta BPJS 1esehatan tidak boleh lagi langsung berobat ke rumah sakit atau ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan kecuali dalam keadaan ga!at darurat medis atau emergency. Bahkan rumah sakit s!asta atau klinik s!asta yang belum bekerjasama dengan BPJS 1esehatan pun tidak boleh menolak pasien dengan kondisi ga!at darurat. Biaya pelayanan dapat

(24)

maka BPJS 1esehatan dapat bekerjasama dengan bidan dan praktik   pera!at untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar.

BPJS 1esehatan terus melakukan penguatan di lini terdepan  pelayanan kesehatan agar bisa menapis kasuskasus yang perlu mendapat  penanganan atau tindakan lebih lanjut. <al ini bertujuan a gar rumah sakit tidak menjadi FPuskesmas *aksasaG, dan tidak menangani kasuskasus yang seharusnya bisa diselesaikan di >10P. Pelayanan kesehatan tingkat  pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non

spesialistik (primer) meliputi pelayanan ra!at jalan dan ra!at inap. Jika  pola rujukan berjenjang bisa dilaksanakan, *S bisa focus untuk 

meningkatkan mutu pelayanannya dalam menangani pasien yang dirujuk  dari >10P karena membutuhkan penanganan spesialistik. 1eluhan pasien karena tidak mendapatkan kamar pera!atan di rumah sakit ataupun rumah sakit penuh dapat dikurangi.

Pada saat mendaftar, peserta BPJS 1esehatan dapat memilih >10P yang dikehendaki yang dekat dengan tempat tinggal, hal itu untuk  memudahkan peserta mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Setelah tiga bulan, peserta boleh pindah ke >10P lain jika menginginkannya dengan cara melapor ke 1antor Cabang BPJS 1esehatan terdekat.

1ini, di >10P bisa menangani % diagnosa penyakit sesuai dengan 1ompetensi Dokter 'mum yang dapat ditangani di >10P, sehingga para peserta J1 tidak perlu lagi berobat langsung ke rumah sakit, karena di >10P pun sudah bisa ditangani. amun tidak menutup kemungkinan pada kasuskasus tersebut dapat langsung berobat ke *umah Sakit dengan mempertimbangkan Time (lama perjalanan  penyakitnya), Age (usia pasien), Complication (komplikasi  penyakit/tingkat kesulitan), Comorbidity (penyakit penyerta), and 

Condition (kondisi fasilitas kesehatan). 1asus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di >10P yaitu, kasus pelayanan primer yang mengacu pada kompetensi dokter umum, kasus medis yang membutuhkan penanganan a!al sebelum dilakukan rujukan- dan kasus medis yang termasuk dalam Program *ujuk Balik BPJS 1esehatan

(25)

seperti kasus <ipertensi, Diabetes ellitus (kencing manis), asma, Penyakit Paru 8bstruktif 1ronis (PP81), stroke, epilepsy, schi5ofren, Sindroma upus 6ritematosus (S6) dan Jantung).

Selain itu, pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi, pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau dokter serta rehabilitasi medik dasar. Pelayanan ra!at inap pun bisa ditangani oleh >10P yang memiliki fasilitas ra!at inap. Iaitu, ra!at inap pada pengobatan@pera!atan kasus yang dapat diselesaikan secara tuntas di >10P, ra!at inap pada  pertolongan persalinan per4aginam bukan risiko tinggi- ra!at inap pada  pertolongan persalinan dengan komplikasi dan@atau penyulit per4aginam  bagi Puskesmas P86D- ra!at inap pada pertolongan bayi baru lahir 

(neonatal) dengan komplikasi- dan ra!at inap pada pelayanan transfusi darah sesuai kompetensi >asilitas 1esehatan dan@atau kebutuhan medis.

Pelayanan kesehatan di >10P yang termasuk nonspesialistik  meliputi administrasi pelayanan- pelayanan promotif dan pre4entif- pemeriksanaan, pengobatan, dan konsultasi medis- tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun nonoperatif- pelayanan obat dan  bahan medis habis pakai- transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis,  pemeriksaan penunjang diagnostic laboratorium tingkat pratama- dan

ra!at inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.

Berikut ini adalah diagnosa penyakit yang harus tuntas dilayani di fasilitas kesehatan primer di era J1 sesuai dengan Peraturan enteri 1esehatan omor  0ahun &%$ tentang Panduan Praktik 1linis Bagi Dokter di >asilitas Pelayanan 1esehatan Primer dan Peraturan 1onsil 1edokteran "ndonesia omor %% 0ahun &%& tentang Standar  1ompetensi Dokter "ndonesia:

(26)

%7. 0rikiasis %;. 6piskleritis

%3. <ipermetropia ringan %+. iopia ringan

&. /stigmatism ringan &%. Presbiopia

&&. Buta senja &#. 8titis eksterna &$. 8titis edia /kut &. Serumen prop &7. abuk perjalanan &;. >urunkel pada hidung &3. *hinitis akut

&+. *hinitis 4asomotor  #. *hinitis 4asomotor  #%. Benda asing #&. 6pistaksis ##. "nfluen5a #$. Pertusis #. >aringitis #7. 0onsilitis #;. aringitis #3. /sma bronchiale #+. Bronchitis akut $. Pneumonia, bronkopneumonia $%. 0uberkulosis paru tanpa

komplikasi

$&. <ipertensi esensial $#. 1andidiasis mulut

$$. 'lcus mulut (aptosa, herpes) $. Parotitis

$7. "nfeksi pada umbilikus $;. ?astritis

$3. ?astroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)

$+. *efluks gastroesofagus . Demam tifoid

%. "ntoleransi makanan &. /lergi makanan #. 1eracunan makanan $. Penyakit cacing tambang . Strongiloidiasis

7. /skariasis ;. Skistosomiasis 3. 0aeniasis +. <epatitis /

7. Disentri basiler, disentri amuba

7%. <emoroid grade K 7&. "nfeksi saluran kemih 7#. ?onore

7$. Pielonefritis tanpa komplikasi 7. >imosis

77. Parafimosis

7;. Sindroma duh (discharge) genital (?onore dan non gonore)

73. "nfeksi saluran kemih bagian ba!ah 7+. 2ul4itis

;. 2aginitis

;%. 2aginosis bakterialis ;&. Salphingitis

;#. 1ehamilan normal ;$. /borsi spontan komplit

;. /nemia defisiensi besi pada kehamilan

;7. *uptur perineum tingkat K

;;. /bses folikel rambut@kelj sebasea ;3. astitis

;+. Cracked nipple 3. "n4erted nipple 3%. D tipe % 3&. D tipe &

3#. <ipoglikemi ringan 3$. alnutrisi energi protein 3. Defisiensi 4itamin

37. Defisiensi mineral 3;. Dislipidemia 33. <iperurisemia 3+. 8besitas

+. /nemia defiensi besi +%. imphadenitis

+&. Demam dengue, D<> +#. alaria

+$. eptospirosis (tanpa komplikasi) +. *eaksi anafilaktik 

+7. 'lkus pada tungkai +;. ipoma

+3. 2eruka 4ulgaris

++. oluskum kontangiosum

%. <erpes 5oster tanpa komplikasi %%. orbili tanpa komplikasi

%&. 2aricella tanpa komplikasi

%#. <erpes simpleks tanpa komplikasi

(27)

%. "mpetigo ulceratif ( ektima) %7. >olikulitis superfisialis %;. >urunkel, karbunkel %3. 6ritrasma %+. 6risipelas %%. Skrofuloderma %%%. epra

%%&. Sifilis stadium % dan & %%#. 0inea kapitis %%$. 0inea barbe %%. 0inea facialis %%7. 0inea corporis %%;. 0inea manus %%3. 0inea unguium %%+. 0inea cruris %&. 0inea pedis

%&%. Pitiriasis 4ersicolor 

%&&. Candidiasis mucocutan ringan %&#. Cutaneus lar4amigran

%&$. >ilariasis

%&. Pedikulosis kapitis %&7. Pediculosis pubis

%&;. Scabies

%&3. *eaksi gigitan serangga %&+. Dermatitis kontak iritan

%#. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)

%#%. Dermatitis numularis %#&. apkin ek5ema

%##. Dermatitis seboroik  %#$. Pitiriasis rosea

%#. /cne 4ulgaris ringan %#7. <idradenitis supuratif  %#;. Dermatitis perioral %#3. iliaria

%#+. 'rtikaria akut

%$. 6ksantemapous drug eruption, fied drug eruption

%$%. 2ulnus laseraum, puctum %$&. uka bakar derajat %,& %$#. 1ekerasan tumpul %$$. 1ekerasan tajam

(28)

3.5.2 RUMAH $A%IT

<ampir semua penyakit ditanggung oleh BPJS, seluruh peserta BPJS akan mendapatkan manfaat berupa biaya kesehatan gratis untuk  semua jenis penyakit. "ntinya asal itu indikasi medis dan sesuai prosedur   bisa ditanggung BPJS 1esehatan. 1arena sesuai dengan Pedoman

Pelaksanaan J1 (permenkes nomor &3 tahun &%$) semua ditanggung kecuali yang disebutkan secara eksplisit tidak masuk pertanggungan seperti estetika, infertilitas, alternatif, komplementer,dll. Seluruh peserta,  baik kaya dan miskin, mendapatkan jaminan yang sama terhadap jenis  penyakit yang ditanggung BPJS, mulai dari jantung, tumor, kanker, kecelakaan lalu lintas, hingga cuci darah di seluruh rumah sakit.

Sebagai contoh, ada peserta yang sakit jantung dan harus operasi,  biayanya sekitar *p % juta, itu ditanggung BPJS. Contoh lagi, ada  peserta yang sakit gagal ginjal kronis dan harus cuci darah seminggu & kali, sebulan berapa kali tuh, misalnya sekali cuci darah *p. % juta rupiah dikali sebulan sudah berapa, itu ditanggung BPJS 1esehatan !alaupun seumur hidup. 8bat myasthenia gravis dengan kisaran *p %, juta  # juta  juga diberikan setiap bulan gratis selamanya.

Berikut ini aturan dari penyakit yang ditanggung BPJS 1esehatan :

%. Jika anda berobat ke rumah sakit, butuh surat rujukan dari faskes tingkat %, kecuali ga!at darurat, boleh langsung ke "?D tanpa surat rujukan. /nda bisa lihat: daftar faskes BPJS 1esehatan.

&. Semua jenis penyakit dan tindakan medis ditanggung BPJS mulai dari yang ringan hingga yang berat, termasuk jantung, stroke, kecelakaan lalu lintas, kanker, cuci darah, plasmapheresis, dan lainlain.

#. Pemberian obat BPJS diatur dalam formularium nasional.

$. Penyakit kronis juga ditanggung, bahkan yang butuh pengobatan seumur hidup. Contohnya: diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PP81), epilepsi, ski5ofernia, sirosis hepatis, stroke, lupus (S6), dan myasthenia gravis.

. Penyakit yang menggunakan obat program pemerintah seperti <"2@/"DS, tuberkulosa (0B), malaria, kusta, dan peyakit lain ditetapkan oleh menteri, diatur secara mandiri.

(29)

7. 8bat kemoterapi, thalassemia, dan hemofilia juga ditanggung BPJS ;. Bayi yang baru lahir atau masih dalam janin (dalam kandungan) juga

dijamin, namun harus dilaporkan terlebih dahulu.

Cara pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS ini sudah diatur dalam surat edaran nomor <1@616S@#&@%@&%$. Semua  penyakit memang ditanggung BPJS, namun layanan BPJS ternyata belum sepenuhnya menanggung biaya yang dibebankan rumah sakit, terlebih rumah sakit s!asta. Sebagai contoh, obat mestinon yang tidak diberikan di beberapa rumah sakit BPJS. Padahal obat ini jelas terdaftar dalam daftar obat formularium nasional

A. Pela4anan 4ang /"jam"n BP#$ %esehatan 7

Pela4anan %esehatan T"ngkat 1 * Dasar, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik, mencakup :

a. Pelayanan promotif dan pre4entif 

 b. Pemeriksaan @ pengobatan dan konsultasi medis

c. 0indakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif  d. Pelayanan obat dan alat bahan habis pakai

e. 0ransfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

f. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama g. *a!at inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis

B. Pela4anan %esehatan T"ngkat 2 * Lanjutan

1. Pela4anan kesehatan 4ang /"jam"n BP#$ men8aku 7

a. Pemeriksaan, Pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter  spesialis dan subspesialis

 b. 0indakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis c. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

d. Pelayanan alat kesehatan implant

e. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis

(30)

tingkat % (puskesmas@klinik) yang memeriksa pasien tersebut. BPJS 1esehatan akan menanggung semua biaya pasien di rumah sakit sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3.: %0nsetual %a"tas" /" Puskesmas /an %e"jakann4a

3.:.1

Pengert"an Dana %a"tas"

1apitasi adalah sebuah metode pembayaran untuk pelayanan kesehatan di mana penyedia layanan dibayar dalam jumlah tetap per pasien tanpa memperhatikan jumlah atau sifat layanan yang sebenarnya diberikan.

Dana kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar di muka kepada >asilitas 1esehatan 0ingkat pertama (>10P) berdasakan  jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah  pelayanan kesehatan yang diberikan. Dana kapitasi bersifat dana amanah

atau trust fund yang dibayarkan peserta atau biasa disebut premi.

Dana kapitasi adalah sistem anggaran yang diterapkan di PP1 Primer  yang digunakan untuk upaya kesehatan perorangan ('1P). Sehingga jika dana kapitasi melalui dinkes maka dana tersebut adalah dana publik yang dapat dipakai untuk apa saja oleh karena itu munculnya perpres #& tahun &%$.

3.:.2 $"stemat"s %euangan untuk Puskesmas

Sebelum era J1, dana kapitasi untuk Penyelenggara Pelayanan 1esehatan (PP1) primer diberikan kepada dinas kesehatan daerah lalu dinas kesehatan daerah akan memberikan kepada Puskesmas. amun,  pada era J1 sesuai dengan pasal &$ ayat & tahun &$ menyatakan  bah!a BPJS !ajib membayar fasilitas kesehatan atas pelayanan. Berdasarkan inilah besaran pembayaran dana kapitasi Puskesmas harus langsung diberikan oleh BPJS kepada Puskesmas tanpa melalui dinas kesehatan.

Dana 1apitasi yang diterima oleh >10P dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan dimanfaatkan seluruhnya untuk pembayaran  jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. Dana 1apitasi diperoleh melalui dinas kesehatan, oleh karena

(31)

itu dana tersebut dianggap dana publik yang dapat dipakai untuk apa saja, seperti yang terdapat pada Perpres o. #& tahun &%$, fasilitas kesehatan tingkat pertama merupakan fasilitas kesehatan yang melakukan layanan kesehatan perorangan yang bersifat nonspesialistik untuk keperluan obser4asi, diagnosis, pera!atan, pengobatan, dan atau pelayanan kesehatan lainnya.

Di dalam Perpres ini, pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi adalah sekurangkurangnya 7H untuk pembayaran pelayanan jasa dan $H untuk layanan operasional.

/lokasi dana kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dimanfaatkan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada >10P. Sedangkan alokasi dana untuk  dukungan biaya operasional dimanfaatkan untuk penggunaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya, seperti:

a. 'paya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, pre4entif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya

 b. 1unjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan c. 8perasional untuk puskesmas keliling

d. Bahan cetak atau alat tulis kantor 

e. /dministrasi keuangan dan sistem informasi.

Besaran alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional ditetapkan setiap tahun dengan 1eputusan 1epala Daerah atas usulan 1epala S1PD Dinas 1esehatan 1abupaten@1ota.

Seperti yang tertera dalam PP o. #& tahun &%$ diatur bah!a dana kapitasi akan diberikan BPJS oleh Puskesmas melalui bendahara dana kapitasi J1 yang ditunjuk oleh pemerintah daerah setempat melalui rekomendasi kepala S1PD Dinas 1esehatan.

(32)

/lur pemberian dana kapitasi kepada puskesmas dimulai dari kepala daerah yang menetapkan bendahara kapitasi J1 pada >10P atas usul kepala S1PD Dinas 1esehatan melalui PP1D. 1emudian bendahara dana kapitasi J1 tersebut membuka rekening yang ditetapkan oleh kepala daerah. *ekening dana kapitasi J1 pada >10P merupakan bagian dari rekening B'D yang akan disampaikan oleh 1epala >10P kepada BPJS 1esehatan. Pembayaran dana kapitasi dari BPJS kesehatan dilakukan melalui rekening pada >10P dan diakui sebagai pendapatan yang nantinya  pendapatan tersebut dapat langsung digunakan untuk pelayanan kesehatan  peserta J1 pada >10P.

Bendahara dana kapitasi J1 pada >10P mencatat dan menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan kepada kepala >10P. Selanjutnya, kepala >10P menyampaikan laporan realisasi  pendapatan dan belanja pada kepala S1PD Dinas 1esehatan dengan melampirkan surat pernyataan tanggung ja!ab. 1epala S1PD Dinas 1esehatan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP#B) termasuk sisa dana kapitasi yang belum digunakan pada tahun anggaran berkenaan >10P kepada PP1D.

Selanjutnya, kepala S1PD Dinas kesehatan dan kepala >10P melakukan penga!asan terhadap penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh bendahara dana kapitasi J1 pada >10P. Sedangkan untuk   pelaksanaan penga!asan fungsional terhadap pengelolaan dan  pemanfaatan dana kapitasi dia!asi oleh aparat penga!asan intern  pemerintah 1abupaten@1ota. Penga!asan dilkasanakan untuk melihat efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi.

(33)

BAB I6

IMPLEMENTA$I BP#$ DI PU$%E$MA$

.1 %-NDI$I IMPLEMENTA$I BP#$ DI PU$%E$MA$ PADA $AAT INI Pada Bab % pasal % ayat % dalam Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan omor % 0ahun &%$ tentang Penyelenggaraan Jaminan 1esehatan disebutkan bah!a Jaminan 1esehatan adalah jaminan  berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat  pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar 

kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Pada ayat & dikatakan bah!a Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan yang selanjutnya disebut BPJS 1esehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan  program Jaminan 1esehatan. Program jaminan kesehatan dijalankan secara nasional dengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan sistemnya berupa sistem gotong royong dimana peserta mampu dan sehat akan membantu  peserta yang miskin dan sakit (1emenkes, &%$).

"mplementasi BPJS merupakan tindakan nyata untuk me!ujudkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Jika BPJS hanya berhenti sampai pada tahap formulasi maka akan siasia karena tidak ada tindakan nyata yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sehingga tidak  memberikan manfaat kepada kelompok sasaran (?ulo,&%$). 8leh karena itu implementasi merupakan faktor penentu dalam berhasil atau tidaknya kebijakan publik. amun terdapat suatu permasalahan dalam "mplementasi BPJS di P'S16S/S. Permasalahan tersebut yaitu rendahnya partisipasi masyarakat dalam penggunaan BPJS untuk mengakses pelayanan kesehatan di P'S16S/S. /kibatnya, terjadi penumpukan pasien di *S karena P'S16S/S seringkali melakukan sistem rujukan.

(34)

dapat dilakukan apabila P'S16S/S tidak mampu melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien. >aktorfaktor yang mempengaruhi  pada rendahnya tingkat partispasi masyarakat dalam penggunaan BPJS di

P'S16S/S adalah : A. (akt0r Tenaga Me/"s

asih banyak puskesmas yang belum memiliki dokter tetap yang  bertugas di satu puskesmas. Seringkali pasien hanya dilayani oleh para  pera!at saja. Padahal seharusnya, puskesmas !ajib memiliki minimal seorang dokter umum. Selain jumlah tenaga kesehatan yang tidak  tercukupi, kualitas dan kemampuan sumber daya manusia juga menentukan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan BPJS di  puskesmas. <al tersebut mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan di puskesmas. 1arena masyarakat menganggap bah!a puskesmas tidak memiliki tenaga kesehatan yang memadai baik dalam jumlah maupun kualitas tenaga kesehatan. Sehingga masyarakat beranggapan bah!a puskesmas tidak  dapat melakukan pelayanan kesehatan seeara maksimal untuk  menigkatkan status kesehatannya.

B. (akt0r (as"l"tas %esehatan

>asilitas kesehatan sangatlah penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Permaslahan yang sering ditemui dalam penyelenggaraan  pelayanan kesehatan di puskesmas adalah kelengkapan peralatan kesehatan yang belum terpenuhi oleh pihak puskesmas. Selain itu keterbatasan keterseddiaan obatobatan juga merupakan faktor utama  pelayanan kesehatan di puskesmas tidak dapat berjalan dengan efektif.

Sehingga pihak puskesmas harus melakukan rujukan ke *umah Sakit. >aktorfaktor tersebut menyebabkan minimnya keikutsertaan  peserta BPJS dalam mengakses pelayanan kesehatan di P'S16S/S. Pelaksanaan layanan kesehatan dari BPJS yang baik terkait dengan mutu layanan yang diberikan. /pabila mutu layanan baik maka penerima layanan yakni pasien akan puas dan mendorong minat untuk  memanfaatkan tempat layanan kesehatan. utu layanan tersebut dapat

(35)

ditentukan oleh sumber daya manusia yakni jumlah dan kehandalan tenaga kesehatan, kelengkapan fasilitas penunjang, jenis pelayanan kesehatan yang dijaminkan dan ketersediaan dan kelengkapan obat di tempat layanan (<amid dkk, &%#)

.2 MA$ALAH +AN& TIMBUL TER%AIT IMPLEMENTA$I BP#$ A. Dana %a"tas"

0erdapat kelemahan dalam pengelolaan pembiayaan dalam program Jaminan 1esehatan asional (J1) yang digelar BPJS 1esehatan, yakni  pembiayaan terhadap >asilitas 1esehatan 0ingkat Pertama (>10P) atau

disebut dana kapitasi. /da empat hal kelemahan yang dimaksud, antara lain:

a. Regulas" yang mengatur pembagian jasa medis dan biaya operasional yakni Perpres o. #& 0ahun &%$ dan Permenkes o. %+ 0ahun &%$. *egulasi itu berpotensi menimbulkan ketidak!ajaran karena kedua aturan ini menyebutkan bah!a dana kapitasi yang bisa digunakan untuk jasa pelayanan kesehatan sekurangkurangnya 7 persen dari total penerimaan. *egulasi itu belum mengatur mekanisme  pengelolaan sisa lebih dana kapitasi. ekanisme kapitasi membuat dana yang masuk ke sebagian Puskesmas meningkat drastis melebihi kebutuhan Puskesmas setiap tahun. Jika hal ini terus terjadi, sisa lebih itu akan terakumulasi tiap tahun dan jumlahnya bisa sangat besar. Penggunaan dana kapitasi juga kurang mengakomodasi kebutuhan Puskesmas. Peruntukan dana kapitasi sebenarnya telah mampu dibiayai dari /PB@/PBD sebagai belanja rutin. 1esulitan yang kerap ditemui lebih pada belanja non rutin seperti pengadaan dan rehabilitasi gedung.

(36)

diarahkan ke >10P s!asta milik oknum petugas Puskesmas itu atau yang berafiliasi dengannya.

c. Tata laksana /an sumer /a4a. Sejumlah persoalan diantaranya lemahnya pemahaman dan kompetensi petugas kesehatan di Puskesmas dalam menjalankan regulasi. Proses eligibilitas kepesertaan di >10P belum berjalan baik, begitu pula dengan  pelaksanaan rujukan berjenjang. Potensi petugas >10P menjadi  pelaku penyimpangan semakin besar dikarenakan petugas puskesmas rentan menjadi korban pemerasan berbagai pihak serta sebaran tenaga kesehatan tidak merata

d. Penga9asan. 0idak adanya anggaran penga!asan dana kapitasi di daerah. <al tersebut diperburuk dengan absennya penga!asan dan  pengendalian dana kapitasi oleh BPJS 1esehatan.

'ntuk masalah nyata terkait dana kapitasi dapat diambil contoh pada Dinas 1esehatan Serdang Bedagai terkait penggunaan dana kapitasi BPJS 1esehatan yang berasal dari dana /PB. /danya penyele!engan anggaran yang dilakukan oleh bendahara dan 1epala >10P yang ada disetiap Puskemas di Serdang Bedagai. /nggaran sebesar #H dari dana kapitasi tidak pernah disalurkan, namun dilakukan dengan biaya dari /PBD 1abupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan data dan keterangan yang diperoleh pada bulan aret &% saja peserta BPJS berjumlah &;+.7#% orang dana kapitasinya dikalikan dengan *p 7. maka total dana kapitasi di Serdang Bedagai berjumlah *p %.77;.;37.. Jika dihitung #H untuk setiap bulannya maka didapati angka *p #.##.3 yang sudah berjalan selama % bulan, artinya dana kapitasi parkir di  bendahara >10P diseluruh 1abupaten Serdang Bedagai (untuk &

Puskesmas) *p.;..#;. ilyar. .3 $-LU$I +AN& DITAAR%AN

Pemangku kepentingan harus segera melakukan monitoring dan e4aluasi. 'ntuk regulasi, perlu adanya perbaikan dalam pengelolaan dan kapitasi, terutama pada >10P milik pemerintah daerah, sekaligus meningkatkan  pengendalian baik di tingkat >10P maupun pemda. 1ompetensi dan  pemahaman petugas kesehatan di daerah dalam mengelola dana kapitasi juga

(37)

 perlu ditingkatkan guna meminimalisasi penyimpangan, sehingga  penggunaan dana kapitasi bisa efektif dan efisien.

Saat ini terdapat hampir %3 ribu >10P di seluruh "ndonesia dengan rerata  pengelolaan dana kapitasi sekitar *p $ juta per tahun untuk setiap >10P.

Dana kapitasi yang digunakan pasti habis karena 7H untuk jasa medis dan sisanya operasional >10P. Sekalipun Puskesmas mendapat anggaran dari /PBD maka dana kapitasi berfungsi sebagai dana tambahan, sehingga tidak  ada kelebihan atau kekurangan dana. 8leh karena itu, perlu adanya regulasi yang mengatur mekanisme pengelolaan sisa lebih dana kapitasi, agar tidak  menjadi ajang korupsi dengan berbagai alasan seperti perbaikan fisik  Puskesmas. 0erkait potensi penyimpangan oleh oknum puskesmas karena mengalihkan pasien Puskesmas ke fasilitas kesehatan miliknya atau  jejaringnya, BPJS 1esehatan harus selalu melakukan random cross check , sehingga dapat mengetahui kesesuaian klaim yang diajukan jejaring fasilitas kesehatan Puskesmas.

Dalam hal kompetensi tenaga medis, Dinas 1esehatan perlu meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam melayani peserta, BPJS 1esehatan melakukan sosialisasi tentang pelayanan. isalnya, melakukan sosialisasi tentang tata cara mengisi aplikasi PCare milik BPJS 1esehatan. /plikasi PCare juga berfungsi sebagai alat penga!asan BPJS 1esehatan terhadap >10P. elalui aplikasi ini, BPJS 1esehatan dapat menga!asi  berapa banyak peserta yang berkunjung ke >10P dan termasuk terlalu banyak 

atau kurang. Jika terlalu banyak pesertanya maka akan dipecah ke >10P lain. Selain itu, pemda juga melakukan penga!asan terhadap puskesmas. Salah satu caranya dengan me!ajibkan puskesmas mengajukan rencana anggaran setiap tahun. Jika puskesmas tersebut tidak mengajukan rencana anggaran,  bisa jadi pemda tidak mengucurkan dana kapitasi yang sudah dibayar BPJS

(38)

)-N)LU$I-N

BPJS is an institution of social security so that the eistence of social security, financial risk faced by a person, either because the producti4e age, get sick, ha4e an accident, and e4en death, !ill be taken o4er by the agency that organi5es social security. Puskesmas as a health care facility is epected to  pro4ide ser4ices that are effecti4e, efficient, and are reEuired to pro4ide

appropriate health information in health ser4ices and produce accurate data.

Ahen people registered on BPJS eperiencing pain, the first thing to do is go to >10P (>asilitas 1esehatan 0ingkat Pertama) in ad4ance, !hich includes health center, your doctor Practice "ndi4iduals (>amily Doctor or Dentist), Primary clinic, etc. People can not directly go to the <ospital, ecept for  emergency patients !ho need treatment faster and more complete eEuipment. Patients are said to be in a state of emergency if the illness can cause death or  disability. But e4eryone al!ays go to hospital first and ne4er go to puskesmas.

But no! in the era of national health insurance (J1) tiered referral system began to be implemented properly. 6ach participant BPJS <ealth can no longer directly go to the hospital or health facility to ad4anced le4el ecept in medical emergencies or emergency. 64en the pri4ate hospitals or pri4ate clinics that ha4e not cooperated !ith any BPJS may not refuse patients !ith emergency conditions. 0he ser4ice charge can be charged by the ser4ice pro4ider to BPJS and  participants are not charged tuition fee. 6ach participant must recei4e medical care at health facilities of >irst "nstance (>10P) !here the patient registered. 0he first le4el health facilities (>10P) is health centers, the practice of indi4idual doctors, dentists, public clinic. "f in an area ha4e no doctor, then BPJS can collaborate !ith mid!i4es and practice nurses to pro4ide basic health ser4ices.

(39)

DA(TAR PU$TA%A

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.. ser !anual "enerbitan kartu melalui #ebsite (e$%&) '" *esehatan. L8nlineM Diakses dari alamat !eb : https+//drive.google.com/file/d/'-f0102n345n416h"j7l89!/vie: . Diakses pada %# o4ember &% pukul %&.% A"B

BPJS 1esehatan, t.thn.  !anual "elaksanaan *8$'" *esehatan. L8nlineM /4ailable at: http:@@faskes.bpjskesehatan.go.id@do!nlot.php9fileNanual H&PelaksanaanH&J1H&BPJSH&1esehatan.pdf 

LDiakses %# o4ember &%M.

BPJS 1esehatan, t.thn. "anduan "raktis istem ;ujukan 'erjenjang. L8nlineM /4ailable at: http:@@binsos.jatengpro4.go.id@fileH&pdf@rujukan.pdf  LDiakses %# o4ember &%M.

 Buletin "nfo BPJS 1esehatan : 1"S 0idak 0umpang 0indih dengan 1artu BPJS 1esehatan. 6disi O" 0ahun &%$

?irma, >. C Jira dan B ?irma. <==.  3ealth ervices tili6ation and Associated   4actors in imma 7one, outh #est >thiopia. (8nline),Jurnal  3ealth

ervices tili6ations and Associated 4ol.&% Special "ssue edisi /gustus &%%, hal +%%. (http:@@!!!.ajol.info@inde. php@ejhs@article@ 4ie!>ile@;$&;#@7$+&. Diakses pada tanggal %$ o4ember &% pukul ;.&% A"B

?ulo, 6lfin 8tomosi.&%$. %mplementasi "eraturan '" *esehatan 8omor = Tahun <=? Tentang "enyelenggaraan aminan *esehatan di kantor '"   *esehatan Cabang 9unungsitoli *epulauan 8ias "rovinsi umatera tara

(tudi pada "elayanan *epesertaan). L8nlineM diakses pada tanggal %$

 o4embr &% didapat dari

(40)

H&'0 'H&P6/I//Q%#7%#.pdf9seE uenceN%. Diakses tanggal %# o4ember &% pukul %$.3

<asbi, <. &%&. Analisis hubungan persepsi "asien tentang mutu "elayanan dengan pemanfaatan ulang pelayanan ra:at jalan puskesmas poncol *ota emarang.  (8nline) http:@@!!!.eprints.undip.ac.id@#;&7@. Diakses pada tanggal %# o4ember &% pukul %$.## A"B

1ementerian 1esehatan *epublik "ndonesia. &%#. 'uku "egangan osialisasi  aminan *esehatan 8asional (*8). Sistem Jaminan Sosial asional :

Jakarta.

Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan nomor #& tahun &% tentang Petunjuk 0eknis 0ata Cara Pendaftaran Dan Pembayaran "uran Bagi Peserta Pekerja Bukan penerima 'pah Dan Peserta Bukan Pekerja. ; Juli &%. embaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan 0ahun &% nomor $$. Jakarta

Peraturan enteri 1esehatan *epublik "ndonesia omor &3 0ahun &%$ 0entang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan 1esehatan asional

Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1esehatan omor % 0ahun &%$ 0entang Penyelenggaraan Jaminan 1esehatan

Pur!atiningsih, *. &3.  "ersepsi  !asyarakat tentang "eranan "uskesmas. Skripsi. 8nline. (http:@@eprints.uns.ac.id@37%%@%@+%$3# 3&++#3%.pdf) Diakses tanggal %$ o4ember &% pukul %#. A"B

*i4any, *onnie. &%. 5uo @adis ndang$ndang istem aminan osial   8asional. Jurnal anajemen Pelayanan 1esehatan, 2ol. %# o. #. Depok  *umengan, 'mboh, dan 1andou.&%. 4aktor$4aktor yang 'erhubungan dengan

 "emanfaatan "elayanan *esehatan "ada "eserta '" *esehatan di  "uskesmas "aniki 'a:ah *ecamatan !apanget *ota  !anado.J"1'.(%),33%. L8nlineM diakses pada tanggal %# o4ember 

&% didapat dari

http:@@ejournal.unsrat.ac.id@inde.php@jikmu@article@do!nload@;%3@;#33 'linuha, >u5na 6lsa.&%$. *epuasan "asien 'pjs ('adan "enyelenggara aminan

osial)Terhadap "elayanan &i nit ;a:at alan (rj) ;umah akit   "ermata !edika emarang Tahun <=?. Semarang 'ndang'ndang

Referensi

Dokumen terkait

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan langsung dengan tugas seksi kebersihan dan lingkungan hidup.. Penyusunan

Kriteria pengunjung yang cakap sebagaimana yang penulis maksud adalah kriteria pengunjung berdasarkan umur yang cakap hukum untuk melakukan registrasi atas nama

Dapat diartikan bahwa orang tua di desa tanah abang memberikan pengawasan dalam kategori sedang, hal ini terlihat dari terdapat orang tua yang hanya

[r]

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan ke Hadirat Allah SWT berkat limpahan Rahmat dan Taufik-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini,

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah alternatif penganekaragaman produk olahan pangan berbahan baku tepung mocaf, tepung almond, dan serbuk daun

menunjukkan bahwa pada perlakuan pH 3 – lama perebusan 35 menit dimungkinkan terbentuknya ikatan Fe pada molekul lignin melalui ikatan dengan oksigen pada gugus hidroksil -OH,

G ambar 4.7 Hasil Penampang Bawah Permukaan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole – Dipole menggunakan Software RES2DINV Hari 4