• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENJA KOPERINDAG 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENJA KOPERINDAG 2014"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyusunan Rencana Kerja SKPD, merupakan bentuk pelaksanaan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi

mengamanatkan penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renja SKPD) untuk periode tahunan dan juga sebagai dasar penyusunan

Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD, serta untuk mendukung suksesnya

pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan merupakan dokumen perencanaan Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh untuk periode 1 (satu)

tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, baik

yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh

dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan ekonomi masyarakat yang menjadi amanat visi dan misi

kepala daerah, sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Penetapan arah kebijakan dan sasaran yang tepat serta terukur

merupakan langkah awal dari suatu keberhasilan perencanaan program,

terutama yang berorientasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal

tersebut relevan dengan substansi penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah ( RENJA SKPD) pada masing-masing Dinas sesuai dengan

kewenangan yang dimiliki. Demikian juga halnya dengan penyusunan

Rencana Kerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk

(2)

terukur dari berbagai potensi dan peluang ekonomi di tengah masyarakat

yang potensial untuk ditumbuh kembangkan melalui tahapan program dan

kegiatan yang bersifat strategis dan bernilai ekonomis.

Dalam RPJM 2012-2017 telah ditetapkan visi Pemerintah Kota

Payakumbuh :

“ Terwujudnya Payakumbuh menjadi Kota yang Maju, Sejahtera

dan Religius Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan

yang Berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ”

Dari pengertian visi tersebut, terutama pada kata Pro Rakyat

terkandung maksud peningkatan kesejahteraan rakyat melalui berbagai

kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM. Hal ini sejalan dengan

visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh dalam kerangka RPJP

2005-2025 yaitu :

“ Terwujudnya Payakumbuh sebagai Kota maju dengan

pengembangan sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ”

Mengacu pada indikator tersebut di atas, pengelolaan aspek ekonomi sebagian besar terkait dengan kewenangan pada Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan, yang terkandung dalam butir Prioritas

Pembangunan bidang ekonomi yaitu Peningkatan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tingkat keterkaitannya dapat di ukur dari nilai tambah yang disumbangkan pada

penguatan perekonomian masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM.

1.1.1. TUGAS POKOK

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2008

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh

(3)

Daerah dan tugas pembantuan di Bidang Kopeasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

1.1.2. FUNGSI

Untuk menyelenggaakan Tugas Pokok seperti tesebut diatas, maka Dinas

Kopeasi, UMKM, Perindustrian dan Pedagangan Kota Payakumbuhmempunyai

fungsi sebagai berikut :

 Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil

dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

 Penyelenggaraan Urusan pemerintah dan Pelayanan Umum di Bidang

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian,

Perdagangan dan Pengelolaan Pasar.

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Koperasi, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan

Pasar.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan

fungsinya.

1.1.3. VISI

Dalam rangka pembangunan ekonomi kerakyatan Kota Payakumbuh

untuk 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Kewenangan, Tugas Pokok

dan Fungsi Dinas, maka Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan merumuskan Visi Dinas sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA KOPERASI, UMKM DAN PASAR YANG BERDAYA

SAING, TANGGUH, MANDIRI DAN TAAT HUKUM ”

Dari pernyataan Visi di atas dapat dijabarkan pengertiannya sebagai

(4)

KOPERASI

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan

kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,

yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,

sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

1. Bidang usaha UMKM adalah meliputi bidang Industri dan

Perdagangan.

2. Bentuk usaha UMKM adalah Perseorangan dan Kelompok.

Bentuk UMKM terdiri dari CV, PT, Firma, Asosiasi dan Badan

Usaha lainnya.

Kriteria UMKM sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.

PASAR

Maksud pengertian pasar dari 2 sudut pandang

1. Pengertian pasar secara fisik;

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual

lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan,

pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan

maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.

2. Pengertian Pasar secara prinsip;

Khusus dalam pengertian pasar secara prinsip pada visi di atas

adalah merupakan tujuan akhir atau muara dari proses produksi

(produk) yang menjadi tolak ukur tingkat kompetisi dan daya

saing dari produk-produk UMKM Kota Payakumbuh atau dengan

kata lain merupakan implementasi pemasaran produk UMKM

(5)

3. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual

lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan,

pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan

maupun sebutan lainnya milik Pemerintah.

Secara kuantitas/fisik, pasar tradisional dengan prasarana dan

sarananya yang berfungsi sebagai pusat transaksi di Kota

Payakumbuh, Secara kualitas, pangsa pasar bagi produk UMKM Kota

Payakumbuh.

Tujuan akhir dari proses UMKM merupakan menjangkau pangsa

pasar

BERDAYA SAING

Berdaya saing adalah kemampuan untuk memaksimalkan potensi

dari sisi ekonominya, memperhatikan kualitas dengan berbagai

terobosan inovasi serta didukung oleh kebijakan yang berpihak.

Berdaya Saing memiliki 4 (empat) Komponen yaitu:

1. Potensi Ekonomi

2. Inovasi

3. Kualitas

4. Kebijakan strategis

TANGGUH

Tangguh diartikan sebagai kemampuan KUMKM dalam menghadapi

tekanan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam, sehingga

pelaku KUMKM tetap eksis

MANDIRI

Mandiri berarti yang mampu mengurus usahanya sendiri dalam

segala aspek dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki secara

(6)

TAAT HUKUM

Taat hukum berarti KUMKM yang mematuhi segala kewajibannya

yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan dan

regulasi yang berlaku.

1.1.4. MISI

Dalam rangka mewujudkan Visi pembangunan ekonomi Dinas di atas,

dirumuskan Misi Dinas sebagai berikut;

1. Menumbuhkan dan mengembangkan Kelembagaan Koperasi yang

Sehat dan Mandiri yang mampu berperan sebagai Wadah Penggerak

Ekonomi Masyarakat.

2. Menciptakan dan Meningkatkan Kemampuan Teknis Serta Wawasan

Pelaku UMKM agar dapat Menghasilkan Produk-produk yang

Kompetitif serta Berdaya Saing di Pasaran.

3. Mewujudkan dan Mempertahankan Lingkungan Pasar Tradisional

yang Kondusif dan Sehat Untuk menjembatani Beragam Kepentingan

Ekonomi Masyarakat.

4. Meningkatkan Prasarana dan Sarana Penunjang Untuk Memfasilitasi

Berkembangnya Potensi-Potensi Usaha Ekonomi di Tengah

Masyarakat.

5. Memfasilitasi Penerapan Tekhnologi dan Merangsang

pengembangan Berbagai Inovasi Bagi penguatan Struktur Usaha (

Manajemen dan Proses Produksi) UMKM.

6. Mengembangkan Pola dan Sistem Pembinaan Terpadu Terhadap

KUMKM Dengan Berbasiskan Data dan Informasi Untuk Mendukung

(7)

Penyusunan rancangan Renja tahun 2014 Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh mengacu pada kerangka

arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh dan Rencana Strategis (Renstra)Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh tahun

2012-2017

Penyusunan rancangan renja SKPD melalui beberapa proses

persiapan dan tahapan, diantaranya sebagai berikut:

a. Persiapan penyusunan Renja SKPD

Dalam proses persiapan penyusunan Renja SKPD dilakukan Beberapa

langkah pada tahap ini antara lain:

1. Pembentukan tim penyusun Renja SKPD;

2. Orientasi mengenai Renja SKPD;

3. Penyusunan agenda kerja tim penyusun Renja SKPD; dan

4. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.

b. Penyusunan rancangan Renja SKPD

Dalam penyusunan Renja SKPD harus mengacu pada Rancangan Awal

RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan

periode sebelumnya, untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan

berdasarkan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat

dengan memperhatikan isu-isu lingkungan strategis yang mempengaruhi,

baik internal maupun eksternal sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan

(8)

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas

Koperasi, UMKM dan Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang Nomor 12 tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

REpublik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

(9)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

8. Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2011 Nomor 16);

11. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota

Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor

03);

12. Peraturan Daerah kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2010 Tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota

Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kota Payakumbuh Tahun

(10)

14. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 7 Tahun 2012 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Payakumbuh Tahun

2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2012 Nomor

07);

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1.3.1. MAKSUD

Maksud penyusunan Rencana Kerja Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh tahun 2014 adalah

sebagai pedoman dalam melaksanakan program/kegiatan selama tahun

anggaran 2014 dan sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh tahun

2012-2017.

1.3.2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2014 adalah:

 Untuk menetapkan prioritas program/kegiatan Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan tahun 2014 sesuai dengan

tugas pokok, fungsi dan kewenangannya

 Meningkatkan pelaksanaan fungsi perumusan kebijakan teknis di

Bidang Koperasi dan UMKM, Bidang Industri dan Perdagangan

dan Bidang Pengelolaan Pasar

 Mengarahkan program dan kegiatan Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh selama tahun

2014 dengan mengacu pada renstra sehingga dapat mencapai

(11)

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2012 dan Capaian Renstra

SKPD

2.2. Analisa Kinerja Pelayanan SKPD

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.2. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

3.3. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

3.4. Program dan Kegiatan

BAB IV. PENUTUP

(12)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012

2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN

RENSTRA SKPD

Evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis (Renja) tahun 2012 dan

Capaian Kinerjanya dapat dilihat pada tabel 2.1. berikut:

Tabel 2.1. EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

TAHUN ANGGARAN 2012

NO PROGRAM/ KEGIATAN PAGU DANA REALISASI KEUANGAN

A BIAYA ADMINISTRASI UMUM I PROGRAM :

PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

KEGIATAN :

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 5.074.500 4.509.500 100

Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Surat Menyurat Dinas

2 Penyediaan Jasa Komunikasi

Sumber Daya Air dan Listrik 35.016.732 27.720.189 100

Terpenuhinya Kebutuhan Listrik, Air Dan Telepon Kantor

3 Penyediaan jasa Jaminan

Barang Milik Daerah 589.305.000 15.750.650 0

Asuransi pasar tidak terlaksana karena terjadi 2 kali gagal tender

4

Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perijinan Kendaraan Dinas operasional

7.230.000 3.995.350 75.00

(13)

5 Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan 100.620.000 98.915.000 100

Terpenuhinya Jasa Insentif Pengelola Keuangan

6 Penyediaan Jasa Kebersihan

Kantor 4.451.850 4.450.050 100

7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 24.891.050 24.828.000 100 Terpenuhinya Kebutuhan ATK Kantor

8 Penyediaan Barang Cetakan

Dan Penggandaan 32.508.272 32.057.308 100

Terpenuhinya Ketersediaan Barang Cetakan Untuk Kebutuhan Kantor

9 Penyediaan Instalasi Listrik/

Penerangan Bangunan Kantor 3.448.200 3.214.450 100

Berfungsinya Instalasi Listrik Kantor

10 Penyediaan Bahan Bacaan Dan

Peraturan Perundang-undangan 4.961.000 4.960.000 100

Tersedianya Bahan Bacaan Untuk Kebutuhan Kantor

11 Penyediaan Makanan Dan

Minuman 46.092.000 41.476.300 100

Tersedianya

Kebutuhan Makan Dan Minum Untuk Keperluan Kantor

12 Rapat-rapat Koordinasi Dan

Konsultasi Ke Luar Daerah 279.200.000 231.798.450 100

Terlaksananya Berbagai Agenda Rapat Dan Konsultasi Kedinasan Keluar Daerah

13

Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/ Teknis Perkantoran

86.450.000 84.500.000 100

Terpenuhinya Insentif Bagi Tenaga Honorer/ PTT

II PROGRAM :

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEGIATAN :

1 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Kendaraan Dinas/ Operasional 176.286.000 145.276.600 100

Terlaksananya Pemeliharaan Fisik Gedung Kantor/ Pengecatan Gedung Kantor

2 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Gedung Kantor 99.151.200 87.699.000 100

(14)

3 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Peralatan Gedung Kantor 12.956.000 10.059.800 100

Meningkatan Kelancaran Pelaksanaan Tugas

4 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Mebileur 6.531.000 5.897.500 100

Terpenuhinya Penggunaan Mobileur Kantor Sesuai Dengan Umur Ekonomisnya

III PROGRAM :

PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR

KEGIATAN :

1 Pengadaan Pakaian Dinas

Berserta Kelengkapannya 47.950.000 40.118.000 100

Terpenuhinya Kebutuhan Pakaian Dinas Personil Dinas Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro

54.650.000 29.812.000 100 Usaha UMKM berkembang

2 Pelatihan Manajemen

Pengelolaan Koperasi/KUD 23.059.550 21.989.150 100

Meningkatnya SDM Pengelola Koperasi/KUD

3 Monitoring Evaluasi dan

Pelaporan 29.230.000 25.148.750 100

Terkendalinya Program/Kegiatan Dinas

II PROGRAM :

PENGEMBANGAN SISTIM PENDUKUNG USAHA BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

KEGIATAN :

1

Kordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi

23.608.000 22.985.000 100

(15)

2

Koodinasi Penggunaan Dana Pemerintah untuk Usaha Mikro Kecil Menengah

52.451.900 51.606.525 100

Terwujudnya tepat penyaluran, Penggunaan dan Pengembalian Dana Pemerintah

3

Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah

156.747.000 150.996.700 100

Terbukanya peluang pasar dan menyebarnya Informasi Produk

III PROGRAM :

PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI KEGIATAN :

1 Sosialisasi Prinsip-prinsip

Pemahaman Perkoperasian 19.366.000 17.648.000 100

Meningkatnya penumbuhan Koperasi Baru

2

Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi

109.142.500 102.352.700 100 Terwujudnya Koperasi Berkualitas

3 Penyebaran Model-model Pola

Pengembangan Koperasi 29.300.150 25.148.750 100

Meningkatnya Kualitas Kesehatan KSP

B PERDAGANGAN

I PROGRAM :

PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN fluktuasi Harga 9 Bahan Pokok (Pasar Murah)

99.770.350 80.833.750 100

3.142 KK Miskin diberi bantuan dalam menghadapi fluktuasi harga sembako

II PROGRAM :

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR KEGIATAN :

1 Pengembangan Data Base

Informasi Potensi Unggulan 108.367.250 83.969.100 100

(16)

Produk UMKM

III PROGRAM :

PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGRI KEGIATAN :

1 Pengembangan Pasar dan

Distribusi Barang/Produk 589.305.000 100

Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Pasar Kota Payakumbuh

2 Pengembangan Pasar

Tradisional / Percontohan 1.523.938.000 1.458.750.554 100

Meningkatnya Peluang Pasar

3

Peningkatan Efisiensi Kebijakan dan Pelaksanaan Pengelolaan Pendapatan Asli daerah

PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

KEGIATAN :

1

Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan

878.847.450 845.811.900 100

Meningkatnya Penataan, keamaan dan ketertiban tempat berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan

2

Kegiatan Pengawasan Mutu dagangan Pedagang kaki Lima dan Asongan

24.198.350 24.198.350 100

Terlaksananya Sosialisasi Standar Mutu Dagangan PKL dan asongan

C PERINDUSTRIAN

I PROGRAM :

PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

KEGIATAN :

1 Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan

99.685.550 70.627.700 100

(17)

Kualitas Industri, Pengembangan Pemasaran dan terjalinnya Koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan

Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan Sumber daya

176.338.700 171.347.450 100

Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan 40 Pengrajin Bordir (KK Miskin)

2

Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil dan Menengah Pelayanan Teknologi Industri Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu

83.258.750 18.734.550 22.50

Pengadaan Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu tidak terlaksana karena pengusaha menolak peralatan karena lahan tidak tersedia

JUMLAH

7.083.429.449 5.939.520.161 95.45%

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD

Kontribusi bidang Industri dan Dagang tidak lepas dari dinamika

perkembangan sektor tersebut dari tahun ke tahun. Dari 1.616 Unit

jumlah UMKM formal maupun non formal mampu menampung 9.063

(18)

total jumlah tenaga kerja produktif yang ada ( + 16.995 TK). Peningkatan

produktivitas usaha pada sub sektor IKM terlihat dari meningkatnya

jumlah produksi dan makin luasnya jaringan pemasaran serta berdampak

langsung pada peningkatan penggunaan bahan baku, terutama yang

berasal dari produk pertanian.

Kondusifnya Iklim usaha menimbulkan gairah berusaha yang

cenderung naik, terlihat dari peningkatan penerbitan Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), terutama bidang Usaha Kecil. Dari 357 SIUP yang

dikeluarkan (data KPPT 2012), 357 SIUP (100%) adalah untuk Usaha

Menengah Kecil. Koperasi juga menjadi alternatif usaha bersama /

berkelompok yang prospektif, untuk tahun 2012 relatif kecil karena fokus

pembinaan lebih mengarah pada penguatan kelembagaannya dan

kebijakan tersebut akan diterapkan sampai tahun anggaran 2012, dimana

jumlah koperasi pada akhir tahun 2012 sebanyak 149 unit. Dari 146

Badan Hukum (BH) tahun 2011, sekarang menjadi 149 BH (penumbuhan

baru 3 BH) dengan bidang usaha yang makin variatif terutama bidang

agrobisnis.

Pembenahan operasional pasar dan kelengkapan sarana dan

prasaranannya merupakan bagian tak terpisahkan dari berbagai capaian

di atas. Peningkatan fasilitas dan pengelolaannya menuju Pasar Sehat

dilakukan secara koordinatif dan bertahap. Salah satunya adalah

penambahan dan peningkatan kondisi fisik bangunan toko/kios dan

sanitasi lingkungannya . Dengan makin lengkapnya ketersediaan sarana

dan prasarana tersebut, semakin memberi ruang bagi peningkatan

kontribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk tahun

anggaran 2012 terjadi penurunan realisasi terhadap target kontribusi

PAD, target 4.55 Milyar terealisasi 3.15 Milyar, disebabkan target yang

terlalu tinggi dibandingkan tahu 2011 hanya 3.79 Milyar. Hal ini juga

(19)

pelaku pasar melalui penataan tempat berdagang dan ketertiban

lingkungan pasar yang kian ditingkatkan, salah satu sasaran strategis yang

sudah diwujudkan adalah penataan dan relokasi Pedagang kaki Lima

(PKL) khususnya di areal terminal sago (Los PKL Terminal Sago),

disamping memberi peluang tempat yang berusaha yang lebih luas dan

bersih juga mampu menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat konsumen

untuk berbelanja / bertransaksi.

Gambaran keadaan tersebut di atas adalah kondisi sekarang,

periode terakhir dari tahapan Rencana Strategis Lima Tahunan

(2008-2012). Untuk Tahun Anggaran 2013, merupakan tahun awal dari Rencana

Strategis Lima Tahun (2012-2017) yang memuat Program dan Kegiatan

untuk menindaklanjuti sasaran pencapaian Visi dan Misi Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh periode

2012-2017 dalam bentuk Rencana Kerja (RENJA) tahunan yang dilengkapi

indikator capaian kinerja terukur dari masing-masing program dan

kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan kinerja Dinas berdasarkan

Rencana Strategis yang telah ditetapkan. Capaian Kinerja berdasarkan

indikator kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

(20)

Tabel 2. 2. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012

DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA PAYAKUMBUH

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN

TAHUN 2011 TAHUN 2012

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 Melembangan

Program Peningkatan Kelembagaan

Koperasi 20 pra

koperasi

- Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi

60 koperasi 60 koperasi 30 Koperasi 30 Koperasi

2 Terwujudnya dan Kerja Usaha

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

- Menfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi UMKM

2 koperasi 2 koperasi

50 koperasi 50 koperasi

- Terselenggara promosi produk dan temu usaha

- Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM

4 paket 4 paket 8 UMKM 18 UMKM

- Penyaluran, Pengelolaan dan

- Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk usaha kecil

(21)

Fasilitas dan Dana Pemerintah/lemb aga Pembiayaan lainnya

- Koordinasi Penggunaan dana pemerintah bagi UMKM

- Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan

1 Paket 1 Paket

3 Meningkatnya jumlah koperasi berprestasi

- Porsentase jumlah koperasi dengan klasifikasi A selama 3 tahun Buku

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif

- Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi

120 koperasi

120 koperasi

80 koperasi 80 Koperasi

- Porsentase jumlah penghargaan yang diterima Gerakan Koperasi

-Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

25%(35

koperasi) 35 koperasi 140 Koperasi 140 Koperasi

4 Terwujudnya

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

- Fasilitasi penyelesaiaan permasalahan pengaduan konsumen

300 Perizinan

300 Perizinan 1 paket

5 Berkurangnya indikator kemiskinan

- Terpenuhinya kebutuhan pokok KK Miskin pada

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

(22)

miskin harga pasar (pasar murah)

- Terbukanya Peluang Untuk Berusaha Bagi KK Miskin

- Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya

40 KK Miskin

40 KK Miskin 60 KK 60 KK

Program Peningkatan Kapasitas Iptek dan Sistem Produksi

- Pengembangan dan Pelayanan teknologi industri Pengolahan Limbah Ubi dan Tahu

6 Meningkatnya

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

-Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas

220 UKM 220 UKM 302 UMKM 302 UMKM

- Meningkatnya Kerjasama Pemasaran Produk UMKM

- Fasilitasi kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil Menengah dengan Swasta

6 UKM 6 UKM

5 IKM 5 IKM

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

- Pembangunan Pasar Tradisional/Percontohan

1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit

(23)

sarana dan

- Peningkatan efisiensi kebijakan

dan pelaksanaan pengelolaan PAD 4.392.787.9 11

Program Administrasi Perkantoran `

- Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

1 paket 1 paket

1 paket 1 Paket

8 Terwujudnya

- Pengawasan mutu dagangan pedagang K5 dan Asongan

200 PKL 200 PKL 200 PKL 200 PKL

- Berfungsinya Tenaga Trantib Pasar sesuai Tupoksinya

- Penataan tempat berusaha bagi pedagang K5 dan Asongan

(24)

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD

2.3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN

Untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan yang optimal

dari suatu institusi sangat dipengaruhi oleh pencapaian pelaksanaan fungsi

pelayanan dan tugas pokok yang dilaksanakan. Dalan implementasinya ke

dua unsur penting dari keberadaan suatu institusi pemerintah tersebut

berdampak langsung pada masyarakat luas, karena sasaran akhir dan

tujuan utamanya adalah memberdayakan semua aspek dan potensi

kehidupan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang

dicita-catakan bersama, terutama bagi institusi pemerintah yang memiki fungsi

pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok, Dinas Koperasi,UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai kewenangan mengelola 3

( tiga) urusan pemerintahan dalam struktur Pemerintahan Kota

Payakumbuh yaitu 1 urusan wajib (Koperasi dan UMKM) dan 2 Urusan

pilihan (Perindustrian dan Perdagangan) belum sepenuhnya dapat

melaksanakan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya secara optimal. Hal ini

tidak terlepas dari berbagai kendala dan permasalahan dalam lingkup

pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok tersebut. Kendala dan

permasalahan tersebut berasal dari Faktor-faktor yang berpengaruh dalam

mendukung fungsi pelayanan dan pelaksanaan tugas pokok, baik itu berasal

dari internal institusi Dinas maupun eksternalnya.

2.3.2. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL

Kekuatan (Strengthness)

(25)

 Tersedianya Anggaran Pendukung Pelaksanaan Program

 Tersedianya Dasar Hukum Dalam Pelaksanaan Tugas

 Dukungan Prasarana dan Sarana Untuk bekerja

 Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Pendek dan Menengah

 Struktur Organisasi Dinas Sebagai Wadah Untuk Melaksanakan

Tupoksi

 Tersedianya Sistem Administrasi Kedinasan yang Baku

Kelemahan (Weakness)

 Kualitas Sumber Daya Aparatur yang Belum Merata

 Terbatasnya Jumlah Anggaran Yang Tersedia

 Belum Tersedianya Peraturan Daerah Sebagai Payung Hukum

Untuk Pengembangan UMKM dan Pengelolaan Hak Sewa

Pertokoan Pasar.

 Belum Optimalnya Ketersedian Sarana dan Fasilitas.

 Terbatasnya Ketersedian Anggaran Dalam APBD Untuk

Pengembangan dan Penataan Pasar

 Belum Tertatanya Administrasi Kedinasan secara Baik.

 Belum Mendukungnya Struktur Organisasi Dinas Terhadap Capian

Fungsi Pelayanan dan Tugas Pokok.

 Belum Adanya SOP Tentang Standar Kualitas Pelayanan.

2.3.3. PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL

Peluang (Opportunities)

 Tingginya Motivasasi Masyarakat Untuk Berwira Usaha.

 Tingginya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh

(26)

 Letak Geografis Payakumbuh yang Strategis Pada Perlintasan Jalur

Ekonomi Antara Prov. Sumatera Barat Dengan Riau.

 Dukungan Topografi dan Luas Daerah yang Relatif Kecil.

 Dukungan Organisasi Non Pemerintahan Yang Menjadi Bagian

Integral Dari Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kedinasan.

 Tersedianya Dukungan Sarana Di Sektor Perdagangan Dan

Pemasaran.

 Terbinanya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di

tingkat provinsi

 Pangsa pasar yang semakin terbuka baik lokal, regional maupun

internasional dengan letak geografis Kota Payakumbuh;

Ancaman (Theats)

 Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Usaha, Terutama Untuk

Produk-Produk spesifik Daerah.

 Tidak Tersedianya Tenaga Fungsional di Sektor Perdagangan dan

Perindustrian.

 Belum Tuntasnya Penyelesaian Status Asset, Terutama Untuk

Lingkup Pengelolaan Pasar.

 Belum Sinergisnya Pengelolaan Limbah Industri Kecil Dengan

Lintas Sektoral.

 Minimnya Investasi Di Sektor Sarana Perindustrian dan

Perdagangan.

 Telah Berlakunya AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)

Dari inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut di

atas dapat diperoleh gambaran tentang penyelenggaraan fungsi

(27)

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, termasuk

permasalahan-permasalahan dilingkup implementasinya.

Secara umum kendala dan permasalahan dalam penyelenggaraan

fungsi pelayanan dan tugas pokok dapat di kelompokan pada

permasalahan teknis dan non teknis. Permasalahan yang bersifat teknis

terkait dengan belum maksimalnya konstribusi faktor internal terutama

potensi kekuatan dan belum ditindaklanjutinya solusi kelemahan institusi

Dinas dalam mendukung tercapainya optimalisasi fungsi pelayanan.

Kondisi ini terlihat dari belum meratanya kualitas aparatur yang

berdampak pada dukungan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas yang muaranya adalah tidak

tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Dari sisi

penyelenggaraan tugas pokok khususnya tugas pembinaan,

pengembangan dan pemberdayaan UMKM, belum semuanya dapat

terlaksana dengan mempedomani kebijakan yang telah dirumuskan.

Beberapa faktor yang menjadi kendalanya, antara lain terbatasnya

anggaran yang tersedia, sarana dan fasilitas kerja belum lengkap, untuk

beberapa sasaran kerja belum didukung oleh payung hukum yang

mendasarinya seperti Pola Pengembangan UMKM di daerah serta

pengelolaan hak sewa pasar. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dimana 2 (dua) urusan

pilihan yaitu urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan dijadikan

dalam satu kewenangan bidang Industri dan Perdagangan serta ditambah

dengan masuknya kewenangan pengelolaan pasar menjadi salah satu

bidang disamping bidang lainnya. Situasi ini memberi ruang yang sempit

bagi peningkatan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok,

Alasan yang mendasar adalah tumpang tindihnya tupoksi di tataran

teknisnya yaitu pada tingkat eselon IV, sehingga cakupan fungsi pelayanan

(28)

pelayanan pada urusan perindustrian yang bersifat teknis tidak berjalan

sebagai mana mestinya. Sementara itu bidang pengelolaan pasar yang

semula pengelolaan kewenangannya dalam bentuk SKPD tersendiri

menjadi bagian integral dalam kewenangan Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan walaupun secara nomenklatur tidak

dicantumkan, menimbulkan dilema pada penentuan skala prioritas fungsi

pelayanan.

Dengan keterbatasan dukungan berbagai faktor tersebut di atas

dan kompleksitas permasalahan serta dinamika lingkungan pasar yang

bersentuhan erat dengan kepentingan berbagai lapisan masyarakat

setiap harinya, maka akan selalu menjadi prioritas utama dalam

penyelenggaraan fungsi pelayanan, sehingga fokus pengelolaan urusan

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan relatif kecil.

Permasalahan dan kendala dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan

tugas pokok Dinas dari segi non teknis secara eksternal dengan belum

optimalnya peningkatan daya saing usaha, terutama untuk

produk-produk spesifik daerah Kota Payakumbuh, sehingga produk-produk-produk-produk

UMKM tersebut kalah bersaing di pasar, dan ditambah lagi dengan

berlakunya pasar global ASEAN atau berlakunya AFTA (Asean Free Trade

Area) yang merupakan ancaman yang paling besar untuk perkembangan

dan pangsa pasar produk-produk UMKM. Disamping itu minimnya

investasi di sektor sarana Perindustrian dan Perdagangan sangat

mempengaruhi pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana

pendukung perkembangan UMKM, sehingga Kota Payakumbuh memang

hanya menghandalkan dana pemerintah yang bersumber dari seperti

(29)

2.3.4. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH

Dinas koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

merupakan bagian integral dari Pemerintah Kota Payakumbuh, maka

dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas harus mengacu

serta sinkron dan tidak bertentangan dengan kandungan muatan yang

terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Payakumbuh, karena pada dasarnya Renstra Dinas

merupakan penjabaran dari kandungan RPJMD sesuai dengan Tupoksi

Dinas.

Dengan tersusunnya RPJMD kota Payakumbuh tahun 2013 – 2017

memberi arah dan muatan yang jelas dalam perumusan dan penyusunan

Renstra Dinas, karena jabaran yang diuraikan merupakan rincian

kongkrit dan mendalam terhadap kandungan berbagai kebijakan

pembangunan yang sinergis dengan kewenangan yang diamanatkan.

Dalam RPJM 2012 -1017 telah ditetapkan visi pemerintah Kota

Payakumbuh :

Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera

dan Religius Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendididkan

Yang Berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbulah"

Dari pengertian visi tersebut, terutama pada kata Pro rakyat

terkandung maksud peningkatan kesejahteraan rakyat melalui berbagai

kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM. Hal ini sejalan

dengan visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh dalam

kerangka RPJP 2005 -2025 yaitu : Terwujudnya Payakumbuh Sebagai

Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan

(30)

Upaya yang dilakukan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan dalam mendukung tercapainya sasaran pada muatan visi

tersebut adalah dalam bentuk mengoptimalkan fungsi pelayanan dan

penyelenggaraan tugas pokok. Karena sasaran tersebut sudah

terakomodir dalam tugas pokok dan fungsi Dinas yaitu penyelenggaraan

urusan pemerintah daerah dan tugas pembantu di bidang Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian , Perdagangan dan

Pengelolaan Pasar.

Dalam inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok,

terdapat beberapa permasalahan dan unsur pendukung untuk

terwujudnya capaian visi, misi dan program yang tertuang dalam RPJM

sebagaimana yang diamanatkan dalam paparan Renstra Dinas tahun 2012

-2-017. Di antara bentuk dukungan yang bersumber dari terlaksananya

fungsi pelayanan dan tugas pokok adalah tersedianya program dan

kegiatan yang berkesinambungan pada ke tiga urusan, Koperasi,

perindustrian dan perdagangan serta Pengelolaan Pasar tradisional yang

keseluruhan sasaran capaian programnya dalam bentuk pemberdayaan

UMKM . Dukungan lainnya berupa tersedianya tenaga /aparatur yang

memiliki pengalaman dan pemahaman yang jelas terhadap kondisi UMKM

serta terbinannya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat

provinsi dan pusat. Sebaliknya terdapat permasalahan-permasalahan

yang kalau tidak ditindak lanjuti akan menjadi faktor penghambat capaian

visi, misi dan program pembangunan daerah. Permasalahan tersebut

antara lain struktur organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan yang perlu di revisi, terutama pemisahan antara urusan

Perindustrian dengan Perdagangan serta kaji ulang terhadap Bidang

Pengelolaan Pasar untuk dipisahkan dalam bentuk SKPD tersendiri.

(31)

terlalu besar, tumpang tindih pelaksanaan fungsi pelayanan teknis dan

sulitnya menentukan skala prioritas program pembangunan pada kondisi

terbatasnya dukungan anggaran.

2.3.5.

PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Faktor – faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja

pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan menjadi isu utama dalam dinamika

penyelenggaraan tugas – tugas kedinasan pada Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan. Dari analisa bobot masing – masing faktor

dapat disimpulkan beberapa faktor yang bersifat menghambat /menjadi kendala

dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas dan juga

sebaliknya beberapa faktor menjadi pendukung optimalnya pelaksanaan fungsi

dan tugas tersebut. Hasil analisa bobot yang dilakukan terhadap faktor internal

dan eksternal (Analisa SWOT) diperoleh beberapa isu utama yang menjadi tolak

ukur penyelenggaran fungsi dan tugas kedinasan secara menyeluruh,

diantaranya adalah : tingginya motivasi masyarakat dalam berwirausaha, belum

optimalnya peningkatan daya saing usaha, mulai dilaksanakannya pasar bebas

asean secara menyeluruh pada tahun 2014, belum tersedianya payung hukum

daerah dalam pengembangan potensi KUMKM.

Dari isu-isu utama yang sudah input diperoleh satu isu strategis yang akan

menjadi gambaran secara menyeluruh terhadap tujuan, sasaran dan kebijakan

yang akan dilaksanakan dan dimplementasikan dalam program dan

kegiatan-kegiatan pembangunan sektor KUMKM. Secara perspektif isu strategis Dinas

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk mendukung capaian

Visi, Misi dan Program pada Rencana Kerja (Renstra) tahun 2012 -2017 adalah

Meningkatnya Kinerja Daya Saing Usaha KUMKM Yang Didukung Oleh

(32)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

3.1.1. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA SKPD PROVINSI

Untuk lebih berdaya guna dan berhasil gunanya semua kandungan

perencanaan yang terangkum dalam Renstra ini perlu beberapa referensi

eksternal sebagai bahan rujukan dan perbandingan. Referensi dimaksud

adalah dokumen perencanaan yang mempunyai skala dan jangkauan lebih

luas serta mempunyai keterkaitan teknis.

Sebagai bagian integral dari pemerintah daerah, Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh harus lebih

responsif dalam menyikapi berbagai isu pembangunan yang berkaitan

dengan urusan kewenangan yang dikelolanya, baik pada skala nasional

maupun daerah / provinsi. Secara nasional, vertikalisasi

program-program bidang Perindustrian , Perdagangan dan Koperasi yang

diselenggarakan di daerah masih dilaksanakan sesuai dan mengacu pada

program sejenis ditingkat pusat maupun provinsi. Beberapa program dan

sasaran pemberdayaan masyarakat pelaku usaha pada tiga Kementerian

(Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan ) di tingkat pusat maupun SKPD

terkaitnya di tingkat provinsi yang dituangkan dalam masing-masing

dokumen perencanaan strategisnya dilaksanakan didaerah dengan

mengacu pada relevansi terhadap capaian visi, misi dan program yang

termuat dalam RPJMD. Contoh program dimaksud antara lain Peningkatan

(33)

seperti program Perlindungan Konsumen dan Perdagangan yang

indikatornya adalah capaian uji petik timbangan dan alat ukur, monitoring sembako dan komoditi strategis, serta program Peningkatan Kapasitas Iptek

dalam proses Produksi dengan indikatornya adalah porsentase

pemanfaatan TTG (Tekhnologi Tepat Guna ) dalam proses produksi IKM,

porsentase penerapan UPL (unit Pengelolaan Limbah) pada IKM.

Sinkronisasi program dan kegiatan seperti diuraikan di atas

berkontribusi positif bagi daerah, terutama melalui kerjasama dan

koordinasi yang terbina memberi nilai tambah terhadap capaian

sasarannya. Dari sinkronisasi dan koordinasi yang terbentuk dapat

melahirkan berbagai kebijakan pusat dan provinsi bagi daerah, seperti

kebijakan penyaluran dan bantuan fasilitas fisik, peralatan dan perkuatan

modal kerja terhadap pelaku usaha di daerah.

3.1.2. TELAAHAN RTRW DAN KLHS

Pengembangan dan pemberdayaan sektor perdagangan dan

perindustrian dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek seperti

sosial / kemasyarakatan, potensi ekonomi, kebijakan, lingkungan, dan

aspek lainnya termasuk pemanfaatan ruang wilayah kota. Dalam

pemanfaatan ruang wilayah diatur dalam Peratuaran Daerah nomor : 1

Tahun 2012 tentang RTRW Kota Payakumbuh. Sebagaimana dimuat dalam

Perda tersebut bahwa RTRW Kota Payakumbuh menjadi pedoman dan

acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan potensi – potensi sektor

perindustrian dan perdagangan sesuai dengan yang terangkum dalam

Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

(34)

terakomodir dalam dokumen RTRW Kota Payakumbuh. Seperti

pengembangan potensi perdagangan dan jasa dengan memberdayakan dan

merevitalisasi sarana dan fasilitas Pasar Tradisional pada lokasi Pasar Ibuh

dan Pasar Pusat Pertokoan Blok barat dan timur, termasuk rencana

pembangunan Pasar Satelit di Kel. Payobasung serta Peruntukan

Pertokoan Modern di sepanjang koridor Jl Soekarno Hatta dan Jl. Sudirman.

Termasuk pembangunan dan pengoperasionalan Pondok Promosi Industri

(PPI) (koridor Jl. Soekarno Hatta) di Ngalau.

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, sesuai dengan

perencanaan dan program pendukungnya melalui pemberdayaan industri

kecil / industri rumah tangga sejenis yang sudah ada pada masing –masing

lokasi dijadikan sentra –sentra produksi menurut jenis dan kelompoknya.

Seperti kecamatan Payakumbuh Barat yang dominan industri makanan

ringan di proyeksikan menjadi sentra industri makanan, dan kecamatan

Payakumbuh Utara di proyeksikan menjadi sentra industri bordir dan

konveksi. Pemetaan produksi dan kelompok industri ini sudah sejalan

dengan RTRW yaitu bahwa untuk industri kecil /industri rumah tangga

ditetapkan di setiap kecamatan dan dapat bercampur dengan lingkungan

pemukiman dengan ketentuan tidak menimbulkan dampak negati bagi

lingkungan dan kawasan sekitar.

Pembangunan kawasan sentra industri kecil di Parit Muko Aia dan

kawasan industri menengah serta pergudangan di sepanjang jalan lingkar

utara merupakan kegiatan – kegiatan strategis jangka menengah yang

capaiannya diharapkan terwujud diakhir perencanaan jangka menengah

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan. Pada bagian lain

pengembangan potensi industri kecil / industri rumah tangga pada

masing-masing wilayah pemungkiman disertai dengan persyaratan kemampuan

(35)

dikembangkan secara bertahap sesuai tingkat resiko dari limbah yang

dihasilkan industri keci /industri rumah tangga.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD

3.2.1. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dengan misi yang diemban adalah sebagai

berikut;

1. Menjadikan Koperasi Sebagai Lokomotif Penggerak Ekonomi di

Semua Lapisan Masyarakat.

2. Menciptakan SDM Pelaku UMKM yang handal dan Kompetibel

Dalam Mengelola Usaha.

3. Mewujudkan Suatu Kawasan dan Lingkungan Pasar Tradisional yang

Representatif dan Modern.

4. Terwujudnya Iklim Berusaha Yang Kondusif dengan Dukungan

Sarana dan Fasilitas yang Menunjang.

5. Terwujudnya Produk-Produk UMKM yang Berkualitas, dan Berdaya

saing dengan jangkauan Pangsa Pasar yang Luas.

6. Terciptanya Efektifitas Kinerja Program Pembinaan Dalam Bentuk

Data dan Informasi yang Lengkap dan Akurat.

7. Terbentuknya Struktur Industri yang Kuat dan Mandiri Serta

Teruwujudnya Sistim dan Iklim Perdagangan yang Efisien dan

Dinamis.

2.2.1. SASARAN

Sasaran terukur Dinas Koperasi, UMKM, perindustrian dan Perdagangan

yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah

(36)

1. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Kelembagaan Koperasi Menurut

kriteria dan Ketentuan yang Berlaku 80%.

2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Pelaku UMKM 80%.

3. Meningkatnya Kerja sama Usaha dan Perluasan Jaringan Pasar

Produk KUMKM 70%.

4. Meningkatnya Produktifitas Usaha, Daya Saing dan Perkuatan

Permodalan Usaha KUMKM 80%.

5. Meningkatnya Jumlah Sarana dan Fasilitas Pelayanan Bagi

Masyarakat di Lingkungan Pasar Serta Terwujudnya suatu

Manajemen Pengelolaan Pasar yang Modern dan Profesional 80%.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

3.3.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN TERHADAP

RUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam penyusunan rencana kerja (Renja) Dinas Koperasi, UMKM,

Perindustrian dan Perdagangan tahun 2014 dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan ekonomi masyarakat, sesuai dengan kewenangan, tugas pokok

dan fungsinya telah mempertimbangkan beberapa hal diantaranya

1. Pencapaian visi misi kepala daerah periode 2012-2017.

Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera

dan Religius Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendididkan

Yang Berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbulah"

Dari pengertian visi tersebut, terutama pada kata Pro rakyat

terkandung maksud peningkatan kesejahteraan rakyat melalui berbagai

kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM. Hal ini sejalan

dengan visi pembangunan jangka panjang Kota Payakumbuh dalam

(37)

Kota Maju dengan Pengembangan Sentra Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

mengimplementasikan misi kepala daerah nomor 1 (satu), 4 (empat) dan

5 (lima) yakni;

Misi 1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

baru di Sumatera Barat, baik dari segi Pertanian, Peternakan, Jasa,

Perdagangan, Perindustrian dan Pariwisata.

Misi 4. Meningkatkan kesejahteraan Petani, Peternak, Pedagang dan UKM

(Usaha Kecil Menengah), dengan totalitas memberikan solusi

konkrit dalam segala bentuk kesulitan.

Misi 5. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap

pelaku ekonomi serta rasa aman dan kenyamanan masyarakat

dalam melakukan aktifitas usaha

2. Pencapaian Mellenium Development Goals

Program dan kegiatan yang diamanatkan pada urusan dan kewenangan

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustri dan Perdagangan Kota

Payakumbuh mendukung program pencapaian target sasaran

Mellenium Development Goals (MDGs) sampai tahun 2015 yang mulai

diterapkan semenjak bulan September 2000, terutama pada point

pertama yaitu tentang penanggulangan kemiskinan dan kelaparan

dalam rangka peningkatan perekonomian kerakyatan melalui

pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota

(38)

3. Pengentasan Kemiskinan

Program dan kegiatan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan yang tertuang di dalam rencana kerja (Renja) tahun 2014

sangat memperhatikan program pengentasan kemiskinan, hal ini dapat

dilihat pada rencana kegiatan Penangulangan Dampak Fluktuasi 9

(sembilan) bahan pokok (pasar murah) yang memperhatikan KK

Miskin Kota Payakumbuh dalam menghadapi lonjakan harga bahan

pokok menjelang lebaran dan Kegiatan Pelatihan bordir bagi KK Miskin

dengan memberikan keterampilan dan kemahiran dalam usaha bordir

sehingga terjadinya penumbuhan usaha usaha bordir baru dan angka

kemiskinan menurun.

4. Pendayagunaan potensi ekonomi daerah

Potensi ekonomi Kota Payakumbuh yang sebagian besar

masyarakatnya bergerak dibidang UMKM sangat memberikan dampak

positif bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat,

dimana UMKM ini perkembangannya stabil tidak dipengaruhi oleh

dampak globalisasi.

3.3.2. REKAPITULASI PROGRAM DAN KEGIATAN

Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan Tahun 2014 terdiri dari 16 Program dan 59 Kegiatan yang

sebagian besar terfokus kepada Meningkatnya Kinerja Daya Saing Usaha

KUMKM Yang Didukung Oleh Kebijakan Yang Terukur Dalam Bentuk

Peraturan Daerah Tentang KUMKM dengan total kebutuhan dananya

sebesar Rp. 14.358.037.663,- (empat belas milyar tigaratus lima puluh

delapan juta tiga puluh tujuh ribu enam ratus enam puluh tiga rupiah).

Untuk lebih jelas Matrik Renja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

(39)

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan Kota Payakumbuh ini dirumuskan dan disusun sesuai dengan

sistematika penulisan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 tahun 2010 yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah. Secara umum Renja ini memuat arahan Perencanaan Taktis Strategis

dalam pelaksanaan pembangunan terhadap berbagai program pemberdayaan

dan pengembangan potensi – potensi bidang Perkoperasian, Perindustrian dan

bidang Perdagangan yang di dalamnya termasuk pembangunan dan

pengembangan bidang pengelolaan Pasar tahun 2014. Untuk lebih terukurnya

hasil – hasil program pembangunan yang akan dilaksanakan, dalam Renja ini

dirumuskan beberapa sasaran capaian dengan indikator sasaran yang tepat dan

terukur dengan harapan dapat dijadikan pedoman dan arahan dalam mewujukan

Visi dan Misi dinas untuk satu tahun 2014 khususnya dan lima tahun ke depan

secara umum.

Disadari bahwa Keberhasilan mewujudkan Visi dan Misi Dinas tersebut

tidak semata – mata ditentukan Oleh lengkapnya materi arahan yang dimuat

dalam Renja ini, akan tetapi sangat tergantung pada tekat, semangat, ketaatan

dan disiplin serta pemahaman Aparatur terhadap fungsi pelayanan dan tugas

pokok masing – masing. Tidak kalah pentingnya adalah peran aktif dan sikap

mental masyarakat dalam mengapresiasi berbagai program pembangunan yang

akan di laksanakan di lingkungan mereka.

Rencana Kerja ini dibuat dan disusun lebih komprehensif dengan

(40)

yang dijabarkan dalam berbagai isu – isu strategis dan telaahan terhadap aspek –

aspek yang mempengaruhi perencanaan itu sendiri. Dengan adaanya Dokumen

Renja ini dapat di jadikan sebagai pedoman dan acuan dalam mewujudkan

capaian kinerja Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang

berdaya guna dan berhasil guna dalam memberdayakan segala potensi KUMKM

(41)

TARGET TARGET TOLOK UKUR TARGET

1 2 3 5 7 8 9 10 11

1.15

URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

6.317.639.400

A Program Pelayanan administrasi Perkantoran

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran

100% 1.212.166.000

Kegiatan :

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksannaya Pengiriman Surat dan

Pengabsahannya

100% Lancarnya Administrasi Perkantoran

100% 5.330.000 Dinas Koperindag

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dn Listrik

Terlaksananya Pembayaran Rekening Bulanan Telepon, Air dan Listrik

12 bln Terbayar Biaya Jasa Kantor 100% 31.900.200 Dinas Koperindag

3 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah Terlaksananya asuransi kebakaran untuk

bangunan pasar berupa Toko, Kios dan Los

33 Blok Terwujudnya kompensasi dan pengamanan serta jaminan terhadap bangunan pasar

100% 607.905.178 Dinas Koperindag

4 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

Terpeliharanya Kendaraan Dinas Operasional

24 bh Semua Kendaraan Dinas Dapat Dipelihara Izinnya

100% 6.430.000 Dinas Koperindag

5 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Adanya Pengelola ADM Perkantoran 12 Bulan ADM Keuangan Berjalan Sesuai

Aturan

100% 109.476.000 Dinas Koperindag

6 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Terlaksananya/Tersedianya Peralatan

Kebutuhan Kantor

12 Bulan Meningkatnya Kebersihan Kantor 100% 4.162.000 Dinas Koperindag

7 Penyediaan ATK Tersedianya ATK 1 Tahun Kebutuhan ATK Terpenuhi 100% 15.410.400 Dinas Koperindag

8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya Barang Cetakan dan

Penggandaan

1 Tahun Terpenuhinya Barang Cetakan dan Penggandaan

100% 24.064.272 Dinas Koperindag

9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Banguan Kantor

Terpenuhinya Kebutuhan Instalasi Listrik dan Elektronik

1 Tahun Penerangan Kantor dan Elektronik Dapat Dimanfaatkan

100% 3.428.200 Dinas Koperindag

10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapan 14 Unit Terpenuhinya kebutuhan peralatan 14 Unit 28.824.000 Dinas Koperindag

HASIL KEGIATAN

TOLOK UKUR TOLOK UKUR

4 6

NO URUSAN PEMERINTAH

DAERAH/PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS

(42)

Perundangan-undangan Dokumen Perundang-undang Bacaan Dinas Koperindag

12 Penyediaan Makanan dan Minuman Terlaksananya Pelayanan Makan dan

Minum Rapat dan Tamu

3424 porsi Peserta Rapat Tamu Dapat Makan dan Minum

100% 43.400.000 Dinas Koperindag

13 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

1 Tahun Terwujudnya Koordinasi, Singkronisasi dan Konsultasi Pelaksanaan Kegiatan

100% 248.564.000 Dinas Koperindag

14 Penyediaan Tenaga Administrasi dan Teknis Perkantoran

Tersedianya Honor PTT 6 org Honor PTT Dapat Dibayar 100% 78.000.000 Dinas Koperindag

B Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya Kualitas dan Dukungan Sarana dan Prasarana Aparatur

100% 318.540.200

Kegiatan :

1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Terlaksananya Pemeliharaan Gedung

Kantor

1 Unit Terciptanya suasana kerja yang kondusif

1 Unit 93.825.000 Dinas Koperindag

2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/Operasional

Terlaksananya pemiliharaan rutin kendaraan dinas operasional kantor

28 Unit meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

100% 213.279.200 Dinas Koperindag

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

Terlaksananya Perbaikan Peralatan Kerja 42 Unit Terciptanya Suasana Kerja Yang Kondusif

100% 8.436.000 Dinas Koperindag

4 Pemeliharaan rutin/berkala mobiler Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala

mobiler

1 tahun berfungsinya mobiler sesuai kebutuhan

100% 3.000.000 Dinas Koperindag

C Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Meningkatnya Ketersediaan Instrumen Pendukung Peningkatan Kedisiplinan Aparatur Pemerintah

100% 36.400.000

Kegiatan :

1 Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya Tersedianya Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapan

72 Orang Terwujudnya Keseragaman Dalam Berpakaian Dinas

(43)

SKPD Perencanaan Ekonomi berbasis KUMKM Perencanaan Pembangunan Ekonomi Berbasis KUMKM

2 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Terlaksananya Evaluasi Monitoring

Pelaksanaan Program dan Kegiatan

12 bulan Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Program Kegiatan serta Pelaporan Capaian Kinerja

100% 25.137.400 Dinas Koperindag

3 Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Program Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kota Payakumbuh

Tersusunnya Rumusan Kebijakan Dalam Bentuk Perencanaan Yang Komprehensif dan Berkesinambungan

3 urusan Tersedianya Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan yang Terarah dan Terukur bagi Pengembangan UMKM

100% 79.199.860 Dinas Koperindag

5 Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Terlaksananya Penyusunan kajian akademis Ranperda sebagai Payung Hukum Pembinaan UMKM

2 dokumen Tersedianya Dokumen kajian akademis Ranperda sebagai Payung Hukum Pembinaan UMKM

100% 105.092.260 Dinas Koperindag

BIDANG KOPERASI DAN UMKM 682.596.380

A Program : Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah

Bertumbuh kembangnya jiwa kewirausahaan dan Usaha UMKM yang Memiliki keunggulan Kompetitif

100% 94.051.400

Kegiatan :

1 Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro kecil Menengah

TerlaksananyaPeningkatan kemitraan bagi UMKM

50 UMKM Meninkatnya akses kemitraan bagi UMKM

50 UMKM 59.051.400 Dinas Koperindag

2 Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan Terlaksananya Pelatihan Kewirausahaan 30 UMKM Meningkatnya Pemahaman dan

Semangat Wirausaha UMKM

30 Kop 35.000.000 Dinas Koperindag

B Program : Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Terwujudnya Suatu Sistim dan Tata Laksana Pendukung Pengembnagan Usaha UMKM

100% 370.372.600

Kegiatan :

1 Koordinasi Pengunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Terlaksananya koordinasi penggunaan dana pemerintah pada koperasi dan UMKM

30 Kop Terwujudnya

penyaluran,pengunaan dan pengambaliaan dana pemerintah secara tepat

30 Kop 55.000.000 Dinas Koperindag

2 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM

Terlaksananya Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM

30 UMKM Terpantaunya Fasilitas Pemerintah yang diterima UMKM

(44)

Kelembagaan Koperasi Kapasitas Kelembagaan Koperasi Melalui pembinaan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi Kegiatan :

1 Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian

20 Klpk Terwujudnya koperasi yang berlandaskan hukum yang telah paham dengan perkoperasian

20 Klpk 25.000.000 Dinas Koperindag

2 Pembinaan,Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi

148 Kop Meningkatnya koperasi yang berkualitas dan pembiraan penghargaan bagi koperasi yng berprestasi

148 Kop 153.172.380 Dinas Koperindag

3 Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan program Pembangunan Koperasi

6 Kop Meningkatnya Pemahaman

Pengurus Koperasi

6 Kop 40.000.000 Dinas Koperindag

URUSAN PERDAGANGAN 2.883.471.455

A Program : Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Terpenuhinya Hak Konsumen dan Kewajibannya Produsen dalam Tata Niaga Pasar

100% 73.765.000

Kegiatan :

1 Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pengaduan Konsumen

Terlaksananya Uji Petik / Pelayanan Tera Ulang dan Pengawasan alat UTTP

2400 unit Terwujudnya alat UTTP Yang Standar

80% 40.110.000 Dinas Koperindag

2 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

Terlaksananya Pengawasan Barang Beredar dan Jasa untuk 4 Komoditi

4 Komoditi Terjaminnya Kualitas Barang dan Produk Yang Beredar di Pasar

80% 33.655.000 Dinas Koperindag

B Program : Peningkatan Efisiensi Perdaganga Dalam Negeri

Terwujudnya Iklim Usaha Perdagangan yang Kondusif, efisien dan Ketertiban Pasar

100% 2.006.135.790

Kegiatan :

1 Fasilitasi Kemudahan Perizinan Pengembangan Usaha

Terlaksananya Monitoring dan Pengawasan terhadap TDP, TDI, TDG dan SIUP

300 TDP, TDI, TDG

Terinventarisasinya aspek legalitas usaha UMKM

100% 36.750.000 Dinas Koperindag

Terlaksananya pembinaan,pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

(45)

Lantai pasar pusat pertokoan Blok Barat - Terlaksananya pembangunan Keramiksasi

Lantai pasar pusat pertokoan Blok Timur

1 paket

- Terlaksananya Pengecatan Pasar pusat pertokoan Blok Barat dan Blok Timur

1 paket

- Terlaksananya Pengecatan Pertokoan Pasar Ibuh

1 paket

- Terlaksananya Pembangunan Palung pelataran K-5 (Pisang) pasar ibuh blok barat

1 paket

- Terlaksananya Pembuatan meja pedagang K-5 pelataran pasar ibuh blok barat (dibawah kantor bidang pengelolaan pasar)

1 paket

- Terlaksananya pembangunan Pujasera pasar ibuh blok barat

1 paket

- Terlaksananya pemasangan listrik KWH baru

1 paket

3 Peningkatan Sistim dan Jaringan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag Kota Payakumbuh

Terlaksananya Operasional Pengelolaan dan Pemeliharaan website Koperindag Kota Payakumbuh

1 Tahun Tersedianya Dukungan website bagi Penyebaran Informasi dan Data serta Media bagi Promosi Produk UMKM

1 Tahun 69.301.700 Dinas Koperindag

4 Peningkatan / Optimalisasi Manajemen Operasional Pasar

Terlaksananya lanjutan tahapan kerja dari hasil kajian perubahan manajemen operasional pasar menjadi BUMD

2 pasar Terwujudnya peningkatan manajemen operasional pasar

100% 100.713.800 Dinas Koperindag

5 Pengembangan pasar/ Revitalisasi Pasar Terlaksananya lanjutan tahapan kerja dari

hasil kajian Revitalisasi pusat pertokoan pasar Blok Barat

1 pasar Terwujudnya prasarana dan sarana pasar yang representatif

100% 100.713.800 Dinas Koperindag

6 50% 75% 250.000.000

- Terlaksananya Monitoring Evaluasi dan Pelaporan PAD

1 Tahun

- Terlaksananya Pemungutan tunggakan 1 Tahun

- Pelasanaan Pasar Pabukoan 150 Pdg

7 Pengembangan Pasar Lelang daerah - Terlaksananya Pasar Lelang di Pekan baru

dan Padang

4 kali Meningkatnya Promosi dan Pemasaran Produk IKM kota

10 Kali 38.675.750 Dinas Koperindag

Dinas Koperindag Peningkatan Efisiensi Kebijakan dan

Pelaksanaan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah

Meningkatnya PAD Pasar Meningkatnya Pencapaian

Gambar

Tabel 2.1. EVALUASI PROGRAM  DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
Tabel 2. 2. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2008-2012

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan pasien dan ketepatan dosis pada pasien anak infeksi saluran

Hal ini hampir sama dengan tingkat pengetahuan, dikarenakan pada kedua kelompok saat pre test sama-sama belum mengetahui dan mengerti tentang cara perawatan alat

penulis berkesimpulan bahwa lembaga pendidikan keluarga, masyarakat dan sekolah saling berkolaborasi didalam meningkatkan kualitas karakter anak – anak atau generasi

Kedudukan Pengadilan Pajak menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak adalah pengadilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman. Kemandirian

Apendisitis penyebab paling umum inflamasi yang paling akut pada kuadraan bawah kanan dari rongga abdomen, adalah penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat... dari populasi

Semua enzim restriksi endonuklease menempel pada DNA tidak selalu secara spesifik, tetapi ada juga dengan afinitas yang lebih lemah, dan non spesifik, sama dengan protein

Dari hasil analisis korelasi, untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas wisatawan, dapat diartikan bahwa

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya penyusunan skripsi saya yang berjudul