LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
PERCOBAAN I PERCOBAAN I GARAM MOHR GARAM MOHR OLEH OLEH NAMA
NAMA : : ARMAWANSAARMAWANSA STAMBUK
STAMBUK : : F1C1 F1C1 14 14 045045 KELOMPOK
KELOMPOK : : X X (SEPULUH)(SEPULUH) ASISTEN
ASISTEN : : ABDUL ABDUL AZIS AZIS MARSUKI MARSUKI PUTRAPUTRA
LABORATORIUM KIMIA LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI KENDARI
2015 2015
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi yang banyak digunakan Besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi memililiki simbol Fe dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi memililiki simbol Fe dan nomor atom 26. Besi dikenal sebagai logam transisi yang berada pada golongan VIII nomor atom 26. Besi dikenal sebagai logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode
B dan periode 4. 4. Dalam pemanfaatannya, besi jarang Dalam pemanfaatannya, besi jarang dijumpai dalam keadaan unsurdijumpai dalam keadaan unsur bebas
bebas tetapi tetapi dalam dalam bentuk bentuk persenyawaan persenyawaan unsur unsur lain lain misalnya misalnya oksida oksida besi besi magnetitmagnetit (Fe
(Fe33OO44) mengandung besi 65 %, hematite (Fe) mengandung besi 65 %, hematite (Fe22OO33) mengandung 60) mengandung 60
–
–
75 % besi, 75 % besi, limonet (Felimonet (Fe22OO33 . H . H22O) mengandung besi 20 % dO) mengandung besi 20 % dan siderit (Fean siderit (Fe22COCO33).).
Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.
menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.
Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan logam besi semakin Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan logam besi semakin dikembangkan lagi. Salah satunya adalah fungsinya dalam volumetri, yaitu sebagai dikembangkan lagi. Salah satunya adalah fungsinya dalam volumetri, yaitu sebagai garam Mohr yang dapat digunakan untuk membuat larutan baku Fe
garam Mohr yang dapat digunakan untuk membuat larutan baku Fe2+2+. Bersama. Bersama dengan Kristal ammonium sulfat dan besi yang berada dalam bentuk besi (II) sulfat dengan Kristal ammonium sulfat dan besi yang berada dalam bentuk besi (II) sulfat saling direaksikan untuk membentuk garam Mohr. Proses ini disebut kristalisasi dan saling direaksikan untuk membentuk garam Mohr. Proses ini disebut kristalisasi dan rekristalisasi.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana teknik dan proses Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana teknik dan proses pembuatan garam rangkap atau garam Mohr?.
pembuatan garam rangkap atau garam Mohr?.
C.
C. TujuanTujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam percobaan garam Mohr adalah untuk Tujuan yang akan dicapai dalam percobaan garam Mohr adalah untuk mengetahui
mengetahui tentang teknik dan prtentang teknik dan proses pembuatan garam rangkap oses pembuatan garam rangkap atau garam Mohr.atau garam Mohr.
D.
D. ManfaatManfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah dapat memahami Manfaat yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah dapat memahami tentang teknik dan pr
II.
II. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535
melebur pada 1535ooC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besiC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida dan sulfida dari besi, serta mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Besi dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat struktur besi. Besi dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi. Pada Iana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen encer melarutkan besi. Pada Iana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen (Vogel, 1979).
(Vogel, 1979).
Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe
larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe2+2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion dan berwarna sedikit hijau. Ion besi
besi (II) (II) dapat dapat mudah mudah dioksidasikan dioksidasikan menjadi menjadi besi besi (III), (III), maka maka merupakan merupakan zatzat pereduksi
pereduksi yang yang kuat. kuat. Semakin Semakin kurang kurang asam asam larutan larutan itu, itu, semakin semakin nyatalah nyatalah efeknyaefeknya dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agajk lama (Setiono, 1985)
waktu yang agajk lama (Setiono, 1985)
Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat di dalam suatu fase homogeny. Kristalisasi daapt terjadi sebagai zat padat di dalam suatu fase homogeny. Kristalisasi daapt terjadi sebagai pembentukan
pembentukan partikel partikel padat padat di di dalam dalam uap, uap, seperti seperti dalam dalam pembentukan pembentukan salju; salju; sebagaisebagai pembekuan
pembekuan (( solidification solidification) di dalam lelehan cair. Kristalisasi juga merupakan proses) di dalam lelehan cair. Kristalisasi juga merupakan proses pemisahan
pemisahan solid-liquid solid-liquid , karena pada kristalisasi terjadi perpindahan massa, karena pada kristalisasi terjadi perpindahan massa solute solute dari dari larutan
Dalam suatu larutan, apabila jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat Dalam suatu larutan, apabila jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat sama, dan masing
sama, dan masing
–
–
masing garam tesebut dilarutkan sampai jenuh dengan air panas, masing garam tesebut dilarutkan sampai jenuh dengan air panas, sedangkan kedalam larutan besi (II) sulfat ditambahkan sedikit asam sulfat akhirnya sedangkan kedalam larutan besi (II) sulfat ditambahkan sedikit asam sulfat akhirnya kedua larutan tersebut dicampurkan satu sama lain maka proses pendinginannya akan kedua larutan tersebut dicampurkan satu sama lain maka proses pendinginannya akan terbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-biruan, garam ini adalah terbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-biruan, garam ini adalah garam besigaram besi (II) (II) ammonium sulfat ammonium sulfat dengan rumus: (NHdengan rumus: (NH44))22Fe(SOFe(SO44))22.6H.6H22O. SenyawaO. Senyawa ini lazim disebut dengan garam mohr. Jika dibandingkan dengan garam besi (II) ini lazim disebut dengan garam mohr. Jika dibandingkan dengan garam besi (II) sulfat atau besi (II) klorida, maka kristal garam Mohr lebih stabil diudara dan sulfat atau besi (II) klorida, maka kristal garam Mohr lebih stabil diudara dan larutannya tak mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosfer. (Harjadi,W., 2011).
larutannya tak mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosfer. (Harjadi,W., 2011). Garam yang mengandung ion ferri akuo, [Fe(H
Garam yang mengandung ion ferri akuo, [Fe(H22O)O)66]]3+3+ seperti Fe(ClOseperti Fe(ClO44))33.. 10
10HH22O adalah merah O adalah merah jambu pucat jambu pucat hampir putih, dan ihampir putih, dan ion akuonya adalah merahon akuonya adalah merah lembayung pucat. Kecuali bila larutan Fe
lembayung pucat. Kecuali bila larutan Fe3+3+ cukup kuat keasamannya, terjadi cukup kuat keasamannya, terjadi hidrolisis dan umumnya larutan menjadi kuning karena pembentukan spesies hidrolisis dan umumnya larutan menjadi kuning karena pembentukan spesies hidrokso yang mempunyai pita perpindahan muatan dalam daerah ultraviolet dan hidrokso yang mempunyai pita perpindahan muatan dalam daerah ultraviolet dan berakhir ke daerah tampak. ( Ismail, 2012).
III.
III.METODOLOGI PRAKTIKUMMETODOLOGI PRAKTIKUM
A.
A. Tempat dan WaktuTempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015 pukul Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015 pukul 07.30
07.30
–
–
10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan 10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari,.Kendari,.
B.
B. Alat dan BahanAlat dan Bahan 1.
1. AlatAlat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah gelas kimia 250 mL, Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah gelas kimia 250 mL, gelas kimia 100 mL, labu takar 100 mL, gelas ukur 50 mL, pengaduk magnet, gelas kimia 100 mL, labu takar 100 mL, gelas ukur 50 mL, pengaduk magnet, corong, kertas saring dan
corong, kertas saring danhot platehot plate..
2.
2. BahanBahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk besi, asam Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk besi, asam sulfat (H
C.
C. Prosedur KerjaProsedur Kerja
--
ditimbangditimbang--
dihitung rendamennyadihitung rendamennya3,33 gram serbuk 3,33 gram serbuk
--
dilarutkan dalam 50 mL Hdilarutkan dalam 50 mL H22SOSO44--
dipanaskandipanaskan--
diaduk hingga larutdiaduk hingga larut--
disaring dalam keadaan panasdisaring dalam keadaan panasFiltrat Residu
Filtrat Residu
--
ditambahkan Hditambahkan H22SOSO44 pekat pekat--
dipanaskan hingga terbentuk kristal pada lapisan permukaandipanaskan hingga terbentuk kristal pada lapisan permukaanLarutan
Larutan A A 50 50 mL mL HH22SOSO44
--
ditambahkanditambahkanammonia ammonia
--
diuapkan hinggadiuapkan hinggajenuh jenuh Larutan B Larutan B
--
dicampurkan dalam keadaaan panasdicampurkan dalam keadaaan panas--
didinginkandidinginkan--
diamati kristal yang terbentukdiamati kristal yang terbentuk--
disaringdisaringKristal Garam
Kristal Garam FiltratFiltrat
Berat
Berat Kristal Kristal = 0 = 0 gramgram %
IV.
IV. HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN
A.
A. Hasil PengamatanHasil Pengamatan
1.
1. Data pengamatanData pengamatan No.
No. Perlakuan Perlakuan HasilHasil
1.
1. 3,33 3,33 g g Serbuk Serbuk besi besi + + 50 50 mL mL HH22SOSO44 10 10 % % Larutan Larutan FeSOFeSO44(A)(A)
2.
2. Amonia Amonia + + 50 50 mL mL HH22SOSO4410 10 % % Larutan Larutan BB
3
3 Larutan Larutan A A + + Larutan Larutan B B Tidak Tidak terbentuk terbentuk kristalkristal
2.
2. ReaksiReaksi Larutan A Larutan A Fe
Fe(s)(s)+ H+ H22SOSO4(l)4(l) FeSOFeSO4(aq)4(aq) + H + H2(g)2(g)
Larutan B Larutan B 2NH 2NH33+ H+ H22SOSO44 (NH(NH44))22SOSO44 Garam Mohr Garam Mohr FeSO
3.
3. Analisis dataAnalisis data Diketahui : Diketahui : a.
a. Berat teoriBerat teori
Diketahui berat FeSO
Diketahui berat FeSO44= 3,33 gram= 3,33 gram Mr
Mr FeSO4 FeSO4 = = 152 152 gram/molgram/mol Ditanyakan : berat (NH
Ditanyakan : berat (NH33))22FeSOFeSO44.6H.6H22O = ...?O = ...? Penyelesaian : Penyelesaian : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3,33 3,33 1 1552 2 // 0,022 0,022 beratFeSO beratFeSO molFeSO molFeSO MrFeSO MrFeSO gram gram molFeSO molFeSO gram
gram mol mol
m moollFFeeSSO O mmool l
4 4 33 22 44.6.6 22 m moollFFeeSSO O momol Nl NH H FFeeSSO O H H OO Berat (NHBerat (NH33))22FeSOFeSO44.6H.6H22O = mol FeSOO = mol FeSO44 x Mr garam Mohr x Mr garam Mohr = 0,022 mol x 294 gram/mol = 0,022 mol x 294 gram/mol =
= 6,468 6,468 gramgram b.
b. Berat praktek = 0 gramBerat praktek = 0 gram c.
c. Rendemen =Rendemen =Berat PraktekBerat Praktek
Berat teori Berat teori x x 100 % 100 % = = 0 gram0 gram 6,468 gram 6,468 gram x x 100 % 100 % = 0 % = 0 %
B.
B. PembahasanPembahasan
Garam Mohr atau biasa disebut garam rangkap. Garam Mohr umumnya Garam Mohr atau biasa disebut garam rangkap. Garam Mohr umumnya digunakan dalam proses pembuatan larutan baku Fe
digunakan dalam proses pembuatan larutan baku Fe2+2+. Hal ini dikarenakan dari. Hal ini dikarenakan dari komposisi yang terkandung dalam setiap molekul garam Mohr. Dalam garam Mohr komposisi yang terkandung dalam setiap molekul garam Mohr. Dalam garam Mohr terdapat kation besi (II) dan kation ammonium sebagai unsur utama penyusunnya. terdapat kation besi (II) dan kation ammonium sebagai unsur utama penyusunnya. Kedua jenis zat ini saling berikatan dengan anion sulfat membentuk suatu garam Kedua jenis zat ini saling berikatan dengan anion sulfat membentuk suatu garam rangkap.
rangkap.
Garam rangkap sendiri merupakan garam yang memiliki dua jenis kation Garam rangkap sendiri merupakan garam yang memiliki dua jenis kation dalam unsure penyusunnya, namun hanya kation logam-lah yang akan menjadi atom dalam unsure penyusunnya, namun hanya kation logam-lah yang akan menjadi atom pusatnya.
pusatnya. Hal Hal ini ini dikarenakan dikarenakan sifat sifat dari dari logam logam yang yang cenderung cenderung melepaskan melepaskan elektronelektron daripada menangkap.
daripada menangkap.
Proses pembuatan garam Mohr dimulai dengan cara melarutkan Proses pembuatan garam Mohr dimulai dengan cara melarutkan potongan- potongan
potongan logam logam besi besi dalam dalam larutan larutan HH22SOSO44. Proses pelarutan ini harus dilakukan. Proses pelarutan ini harus dilakukan sambil memanaskan larutan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses sambil memanaskan larutan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembentukan
pembentukan larutan larutan besi besi (II) (II) sulfat sulfat dengan dengan jalan jalan melepaskan melepaskan ikatan ikatan hidrogen hidrogen padapada asam sulfat dan menggantinya dengan logam besi sambil melepaskan gas hidrogen, asam sulfat dan menggantinya dengan logam besi sambil melepaskan gas hidrogen, sehingga membentuk ikatan logam yaitu FeSO
sehingga membentuk ikatan logam yaitu FeSO44 Selanjutnya proses pelarutan ditandai Selanjutnya proses pelarutan ditandai dengan larutan yang menjadi homogen dengan logam besi. Kemudian larutan disaring dengan larutan yang menjadi homogen dengan logam besi. Kemudian larutan disaring dalam keadaan panas, untuk menghilangkan logam besi yang belum larut. Filtrat hasil dalam keadaan panas, untuk menghilangkan logam besi yang belum larut. Filtrat hasil penyaringan
penyaringan ditambahkan ditambahkan larutan larutan asam asam sulfat sulfat kembali kembali untuk untuk mempercepat mempercepat prosesproses pembentukan
menghilangkan kandungan air yang masih terdapat pada larutan. Sambil tetap menghilangkan kandungan air yang masih terdapat pada larutan. Sambil tetap dipanaskan,
dipanaskan,
Proses selanjutnya adalah proses pembuatan larutan ammonium sulfat. Proses Proses selanjutnya adalah proses pembuatan larutan ammonium sulfat. Proses ini dilakukan dengan mengencerkan ammonia dalam larutan H
ini dilakukan dengan mengencerkan ammonia dalam larutan H22SOSO44 10% sambil10% sambil
dipanaskan. Proses pemanasan akan memutuskan ikatan hidrogen dan menggantinya dipanaskan. Proses pemanasan akan memutuskan ikatan hidrogen dan menggantinya dengan ammonia sambil melepaskan molekul air yang berasal dari larutan asam dengan ammonia sambil melepaskan molekul air yang berasal dari larutan asam sulfat, sehingga menjadi ammonium sulfat (NH
sulfat, sehingga menjadi ammonium sulfat (NH44))22SOSO44. Proses ini akan menghasilkan. Proses ini akan menghasilkan
2 jenis lapisan pada larutan, yaitu lapisan larutan ammonium sulfat dan air. Perbedaan 2 jenis lapisan pada larutan, yaitu lapisan larutan ammonium sulfat dan air. Perbedaan lapisan ini dikarenakan perbedaan kepolaran dan massa jenis dari kedua larutan lapisan ini dikarenakan perbedaan kepolaran dan massa jenis dari kedua larutan tersebut.
tersebut.
Tahap selanjutnya adalah proses pencampuran kedua jenis larutan yang telah Tahap selanjutnya adalah proses pencampuran kedua jenis larutan yang telah dibuat sebelumnya, masing-masing dalam keadaan panas. sebab panas merupakan dibuat sebelumnya, masing-masing dalam keadaan panas. sebab panas merupakan energi yang dapat mempercepat reaksi. Proses ini akan menghasilkan Kristal garam energi yang dapat mempercepat reaksi. Proses ini akan menghasilkan Kristal garam Mohr yang
Mohr yang masih kotor masih kotor oleh larutan yoleh larutan yang belum mengkriang belum mengkristal stal (NH(NH44))22FeSOFeSO44.6H.6H22O.O.
tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika selesai tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika selesai membuat larutan A terjadi gangguan yang tak diduga. Sehingga untuk membuat membuat larutan A terjadi gangguan yang tak diduga. Sehingga untuk membuat larutan B dan proses selanjutnya berhenti. Selain itu, kristal tidak terbentuk larutan B dan proses selanjutnya berhenti. Selain itu, kristal tidak terbentuk dikarenakan mendinginnya larutan A, berdasarkan prosedur kerja larutan A dan B dikarenakan mendinginnya larutan A, berdasarkan prosedur kerja larutan A dan B direkasikan dalam keadaan panas. Untuk itu hasil akhir dari percobaan ini adalah direkasikan dalam keadaan panas. Untuk itu hasil akhir dari percobaan ini adalah tidak terbentuk kristal. Rendemen yang diperoleh adalah 0 %.
V.
V. KESIMPULANKESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa garam Berdasarkan tujuan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa garam Mohr dapat dibuat dengan cara mencampurkan larutan besi (II) sulfat dan larutan Mohr dapat dibuat dengan cara mencampurkan larutan besi (II) sulfat dan larutan ammonium sulfat dalam keadaan panas. Hasil akhir dari percobaan ini tidak terbentuk ammonium sulfat dalam keadaan panas. Hasil akhir dari percobaan ini tidak terbentuk kristal dengan rendemen 0%.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, W. 2011.
Harjadi, W. 2011. Ilmu Kimia Analitik Dasar Ilmu Kimia Analitik Dasar . Erlangga. Jakarta.. Erlangga. Jakarta. Ismail. 2012.
Ismail. 2012. Proses Pembuatan Garam Mohr. Proses Pembuatan Garam Mohr.Jakarta.Jakarta.
Pinalia A, 2011, Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan Sistem Pendingin Pinalia A, 2011, Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan Sistem Pendingin
Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat,
Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat, Jurnal Jurnal TeknologiTeknologi Dirgantara
Dirgantara,, 9( 2)9( 2)
Underwood, 2002,
Underwood, 2002, Analisis Kimia Kuantitatif Analisis Kimia Kuantitatif , Erlangga: Jakarta, Erlangga: Jakarta Vogel, 1979,
Vogel, 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,PT Kalman MediaPT Kalman Media Pustaka, Jakarta