• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kimia Anorganik I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kimia Anorganik I"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN I PERCOBAAN I GARAM MOHR GARAM MOHR OLEH OLEH NAMA

NAMA : : ARMAWANSAARMAWANSA STAMBUK

STAMBUK : : F1C1 F1C1 14 14 045045 KELOMPOK

KELOMPOK : : X X (SEPULUH)(SEPULUH) ASISTEN

ASISTEN : : ABDUL ABDUL AZIS AZIS MARSUKI MARSUKI PUTRAPUTRA

LABORATORIUM KIMIA LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI KENDARI

2015 2015

(2)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi yang banyak digunakan Besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi memililiki simbol Fe dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi memililiki simbol Fe dan nomor atom 26. Besi dikenal sebagai logam transisi yang berada pada golongan VIII nomor atom 26. Besi dikenal sebagai logam transisi yang berada pada golongan VIII B dan periode

B dan periode 4. 4. Dalam pemanfaatannya, besi jarang Dalam pemanfaatannya, besi jarang dijumpai dalam keadaan unsurdijumpai dalam keadaan unsur  bebas

 bebas tetapi tetapi dalam dalam bentuk bentuk persenyawaan persenyawaan unsur unsur lain lain misalnya misalnya oksida oksida besi besi magnetitmagnetit (Fe

(Fe33OO44) mengandung besi 65 %, hematite (Fe) mengandung besi 65 %, hematite (Fe22OO33) mengandung 60) mengandung 60

 – 

 – 

  75 % besi,  75 % besi, limonet (Fe

limonet (Fe22OO33 . H . H22O) mengandung besi 20 % dO) mengandung besi 20 % dan siderit (Fean siderit (Fe22COCO33).).

Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.

menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.

Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan logam besi semakin Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan logam besi semakin dikembangkan lagi. Salah satunya adalah fungsinya dalam volumetri, yaitu sebagai dikembangkan lagi. Salah satunya adalah fungsinya dalam volumetri, yaitu sebagai garam Mohr yang dapat digunakan untuk membuat larutan baku Fe

garam Mohr yang dapat digunakan untuk membuat larutan baku Fe2+2+. Bersama. Bersama dengan Kristal ammonium sulfat dan besi yang berada dalam bentuk besi (II) sulfat dengan Kristal ammonium sulfat dan besi yang berada dalam bentuk besi (II) sulfat saling direaksikan untuk membentuk garam Mohr. Proses ini disebut kristalisasi dan saling direaksikan untuk membentuk garam Mohr. Proses ini disebut kristalisasi dan rekristalisasi.

(3)

B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana teknik dan proses Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana teknik dan proses  pembuatan garam rangkap atau garam Mohr?.

 pembuatan garam rangkap atau garam Mohr?.

C.

C. TujuanTujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam percobaan garam Mohr adalah untuk Tujuan yang akan dicapai dalam percobaan garam Mohr adalah untuk mengetahui

mengetahui tentang teknik dan prtentang teknik dan proses pembuatan garam rangkap oses pembuatan garam rangkap atau garam Mohr.atau garam Mohr.

D.

D. ManfaatManfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah dapat memahami Manfaat yang dapat diperoleh dalam percobaan ini adalah dapat memahami tentang teknik dan pr

(4)

II.

II. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Ia melebur pada 1535

melebur pada 1535ooC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besiC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida dan sulfida dari besi, serta mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Besi dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat struktur besi. Besi dapat dimagnitkan. Asam klorida encer atau pekat dan asam sulfat encer melarutkan besi. Pada Iana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen encer melarutkan besi. Pada Iana dihasilkan garam-garam besi(II) dan gas hidrogen (Vogel, 1979).

(Vogel, 1979).

Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe

larutan. Garam-garam ini mengandung kation Fe2+2+  dan berwarna sedikit hijau. Ion  dan berwarna sedikit hijau. Ion  besi

 besi (II) (II) dapat dapat mudah mudah dioksidasikan dioksidasikan menjadi menjadi besi besi (III), (III), maka maka merupakan merupakan zatzat  pereduksi

 pereduksi yang yang kuat. kuat. Semakin Semakin kurang kurang asam asam larutan larutan itu, itu, semakin semakin nyatalah nyatalah efeknyaefeknya dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agajk lama (Setiono, 1985)

waktu yang agajk lama (Setiono, 1985)

Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel Kristalisasi atau penghabluran ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat di dalam suatu fase homogeny. Kristalisasi daapt terjadi sebagai zat padat di dalam suatu fase homogeny. Kristalisasi daapt terjadi sebagai  pembentukan

 pembentukan partikel partikel padat padat di di dalam dalam uap, uap, seperti seperti dalam dalam pembentukan pembentukan salju; salju; sebagaisebagai  pembekuan

 pembekuan (( solidification solidification) di dalam lelehan cair. Kristalisasi juga merupakan proses) di dalam lelehan cair. Kristalisasi juga merupakan proses  pemisahan

 pemisahan solid-liquid  solid-liquid , karena pada kristalisasi terjadi perpindahan massa, karena pada kristalisasi terjadi perpindahan massa solute solute dari dari larutan

(5)

Dalam suatu larutan, apabila jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat Dalam suatu larutan, apabila jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat sama, dan masing

sama, dan masing

 – 

 – 

 masing garam tesebut dilarutkan sampai jenuh dengan air panas, masing garam tesebut dilarutkan sampai jenuh dengan air panas, sedangkan kedalam larutan besi (II) sulfat ditambahkan sedikit asam sulfat akhirnya sedangkan kedalam larutan besi (II) sulfat ditambahkan sedikit asam sulfat akhirnya kedua larutan tersebut dicampurkan satu sama lain maka proses pendinginannya akan kedua larutan tersebut dicampurkan satu sama lain maka proses pendinginannya akan terbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-biruan, garam ini adalah terbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau kebiru-biruan, garam ini adalah garam besi

garam besi (II) (II) ammonium sulfat ammonium sulfat dengan rumus: (NHdengan rumus: (NH44))22Fe(SOFe(SO44))22.6H.6H22O. SenyawaO. Senyawa ini lazim disebut dengan garam mohr. Jika dibandingkan dengan garam besi (II) ini lazim disebut dengan garam mohr. Jika dibandingkan dengan garam besi (II) sulfat atau besi (II) klorida, maka kristal garam Mohr lebih stabil diudara dan sulfat atau besi (II) klorida, maka kristal garam Mohr lebih stabil diudara dan larutannya tak mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosfer. (Harjadi,W., 2011).

larutannya tak mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosfer. (Harjadi,W., 2011). Garam yang mengandung ion ferri akuo, [Fe(H

Garam yang mengandung ion ferri akuo, [Fe(H22O)O)66]]3+3+ seperti Fe(ClOseperti Fe(ClO44))33.. 10

10HH22O adalah merah O adalah merah jambu pucat jambu pucat hampir putih, dan ihampir putih, dan ion akuonya adalah merahon akuonya adalah merah lembayung pucat. Kecuali bila larutan Fe

lembayung pucat. Kecuali bila larutan Fe3+3+  cukup kuat keasamannya, terjadi  cukup kuat keasamannya, terjadi hidrolisis dan umumnya larutan menjadi kuning karena pembentukan spesies hidrolisis dan umumnya larutan menjadi kuning karena pembentukan spesies hidrokso yang mempunyai pita perpindahan muatan dalam daerah ultraviolet dan hidrokso yang mempunyai pita perpindahan muatan dalam daerah ultraviolet dan  berakhir ke daerah tampak. ( Ismail, 2012).

(6)

III.

III.METODOLOGI PRAKTIKUMMETODOLOGI PRAKTIKUM

A.

A. Tempat dan WaktuTempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015 pukul Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 22 Oktober 2015 pukul 07.30

07.30

 – 

 – 

  10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan  10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari,.

Kendari,.

B.

B. Alat dan BahanAlat dan Bahan 1.

1. AlatAlat

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah gelas kimia 250 mL, Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah gelas kimia 250 mL, gelas kimia 100 mL, labu takar 100 mL, gelas ukur 50 mL, pengaduk magnet, gelas kimia 100 mL, labu takar 100 mL, gelas ukur 50 mL, pengaduk magnet, corong, kertas saring dan

corong, kertas saring danhot platehot plate..

2.

2. BahanBahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk besi, asam Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk besi, asam sulfat (H

(7)

C.

C. Prosedur KerjaProsedur Kerja

--

ditimbangditimbang

--

dihitung rendamennyadihitung rendamennya

3,33 gram serbuk 3,33 gram serbuk

--

dilarutkan dalam 50 mL Hdilarutkan dalam 50 mL H22SOSO44

--

dipanaskandipanaskan

--

diaduk hingga larutdiaduk hingga larut

--

disaring dalam keadaan panasdisaring dalam keadaan panas

Filtrat Residu

Filtrat Residu

--

ditambahkan Hditambahkan H22SOSO44 pekat pekat

--

dipanaskan hingga terbentuk kristal pada lapisan permukaandipanaskan hingga terbentuk kristal pada lapisan permukaan

Larutan

Larutan A A 50 50 mL mL HH22SOSO44

--

ditambahkanditambahkan

ammonia ammonia

--

diuapkan hinggadiuapkan hingga

 jenuh  jenuh Larutan B Larutan B

--

dicampurkan dalam keadaaan panasdicampurkan dalam keadaaan panas

--

didinginkandidinginkan

--

diamati kristal yang terbentukdiamati kristal yang terbentuk

--

disaringdisaring

Kristal Garam

Kristal Garam FiltratFiltrat

Berat

Berat Kristal Kristal = 0 = 0 gramgram %

(8)

IV.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN

A.

A. Hasil PengamatanHasil Pengamatan

1.

1. Data pengamatanData pengamatan  No.

 No. Perlakuan Perlakuan HasilHasil

1.

1. 3,33 3,33 g g Serbuk Serbuk besi besi + + 50 50 mL mL HH22SOSO44 10 10 % % Larutan Larutan FeSOFeSO44(A)(A)

2.

2. Amonia Amonia + + 50 50 mL mL HH22SOSO4410 10 % % Larutan Larutan BB

3

3 Larutan Larutan A A + + Larutan Larutan B B Tidak Tidak terbentuk terbentuk kristalkristal

2.

2. ReaksiReaksi Larutan A Larutan A Fe

Fe(s)(s)+ H+ H22SOSO4(l)4(l) FeSOFeSO4(aq)4(aq) + H + H2(g)2(g)

Larutan B Larutan B 2NH 2NH33+ H+ H22SOSO44 (NH(NH44))22SOSO44 Garam Mohr Garam Mohr FeSO

(9)

3.

3. Analisis dataAnalisis data Diketahui : Diketahui : a.

a. Berat teoriBerat teori

Diketahui berat FeSO

Diketahui berat FeSO44= 3,33 gram= 3,33 gram Mr

Mr FeSO4 FeSO4 = = 152 152 gram/molgram/mol Ditanyakan : berat (NH

Ditanyakan : berat (NH33))22FeSOFeSO44.6H.6H22O = ...?O = ...? Penyelesaian : Penyelesaian : 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3,33 3,33 1 1552 2 // 0,022 0,022 beratFeSO beratFeSO molFeSO molFeSO  MrFeSO  MrFeSO  gram  gram molFeSO molFeSO  gram

 gram mol mol 

m moollFFeeSSO O mmool  l        

 



4 4 33 22 44.6.6 22 m moollFFeeSSO O momol Nl NH H FFeeSSO O H H OO Berat (NH

Berat (NH33))22FeSOFeSO44.6H.6H22O = mol FeSOO = mol FeSO44 x Mr garam Mohr x Mr garam Mohr = 0,022 mol x 294 gram/mol = 0,022 mol x 294 gram/mol =

= 6,468 6,468 gramgram  b.

 b. Berat praktek = 0 gramBerat praktek = 0 gram c.

c. Rendemen =Rendemen =Berat PraktekBerat Praktek

Berat teori Berat teori  x x 100 % 100 % = = 0 gram0 gram 6,468 gram 6,468 gram x x 100 % 100 % = 0 % = 0 %

(10)

B.

B. PembahasanPembahasan

Garam Mohr atau biasa disebut garam rangkap. Garam Mohr umumnya Garam Mohr atau biasa disebut garam rangkap. Garam Mohr umumnya digunakan dalam proses pembuatan larutan baku Fe

digunakan dalam proses pembuatan larutan baku Fe2+2+. Hal ini dikarenakan dari. Hal ini dikarenakan dari komposisi yang terkandung dalam setiap molekul garam Mohr. Dalam garam Mohr komposisi yang terkandung dalam setiap molekul garam Mohr. Dalam garam Mohr terdapat kation besi (II) dan kation ammonium sebagai unsur utama penyusunnya. terdapat kation besi (II) dan kation ammonium sebagai unsur utama penyusunnya. Kedua jenis zat ini saling berikatan dengan anion sulfat membentuk suatu garam Kedua jenis zat ini saling berikatan dengan anion sulfat membentuk suatu garam rangkap.

rangkap.

Garam rangkap sendiri merupakan garam yang memiliki dua jenis kation Garam rangkap sendiri merupakan garam yang memiliki dua jenis kation dalam unsure penyusunnya, namun hanya kation logam-lah yang akan menjadi atom dalam unsure penyusunnya, namun hanya kation logam-lah yang akan menjadi atom  pusatnya.

 pusatnya. Hal Hal ini ini dikarenakan dikarenakan sifat sifat dari dari logam logam yang yang cenderung cenderung melepaskan melepaskan elektronelektron daripada menangkap.

daripada menangkap.

Proses pembuatan garam Mohr dimulai dengan cara melarutkan Proses pembuatan garam Mohr dimulai dengan cara melarutkan potongan- potongan

 potongan logam logam besi besi dalam dalam larutan larutan HH22SOSO44. Proses pelarutan ini harus dilakukan. Proses pelarutan ini harus dilakukan sambil memanaskan larutan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses sambil memanaskan larutan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses  pembentukan

 pembentukan larutan larutan besi besi (II) (II) sulfat sulfat dengan dengan jalan jalan melepaskan melepaskan ikatan ikatan hidrogen hidrogen padapada asam sulfat dan menggantinya dengan logam besi sambil melepaskan gas hidrogen, asam sulfat dan menggantinya dengan logam besi sambil melepaskan gas hidrogen, sehingga membentuk ikatan logam yaitu FeSO

sehingga membentuk ikatan logam yaitu FeSO44 Selanjutnya proses pelarutan ditandai Selanjutnya proses pelarutan ditandai dengan larutan yang menjadi homogen dengan logam besi. Kemudian larutan disaring dengan larutan yang menjadi homogen dengan logam besi. Kemudian larutan disaring dalam keadaan panas, untuk menghilangkan logam besi yang belum larut. Filtrat hasil dalam keadaan panas, untuk menghilangkan logam besi yang belum larut. Filtrat hasil  penyaringan

 penyaringan ditambahkan ditambahkan larutan larutan asam asam sulfat sulfat kembali kembali untuk untuk mempercepat mempercepat prosesproses  pembentukan

(11)

menghilangkan kandungan air yang masih terdapat pada larutan. Sambil tetap menghilangkan kandungan air yang masih terdapat pada larutan. Sambil tetap dipanaskan,

dipanaskan,

Proses selanjutnya adalah proses pembuatan larutan ammonium sulfat. Proses Proses selanjutnya adalah proses pembuatan larutan ammonium sulfat. Proses ini dilakukan dengan mengencerkan ammonia dalam larutan H

ini dilakukan dengan mengencerkan ammonia dalam larutan H22SOSO44 10% sambil10% sambil

dipanaskan. Proses pemanasan akan memutuskan ikatan hidrogen dan menggantinya dipanaskan. Proses pemanasan akan memutuskan ikatan hidrogen dan menggantinya dengan ammonia sambil melepaskan molekul air yang berasal dari larutan asam dengan ammonia sambil melepaskan molekul air yang berasal dari larutan asam sulfat, sehingga menjadi ammonium sulfat (NH

sulfat, sehingga menjadi ammonium sulfat (NH44))22SOSO44. Proses ini akan menghasilkan. Proses ini akan menghasilkan

2 jenis lapisan pada larutan, yaitu lapisan larutan ammonium sulfat dan air. Perbedaan 2 jenis lapisan pada larutan, yaitu lapisan larutan ammonium sulfat dan air. Perbedaan lapisan ini dikarenakan perbedaan kepolaran dan massa jenis dari kedua larutan lapisan ini dikarenakan perbedaan kepolaran dan massa jenis dari kedua larutan tersebut.

tersebut.

Tahap selanjutnya adalah proses pencampuran kedua jenis larutan yang telah Tahap selanjutnya adalah proses pencampuran kedua jenis larutan yang telah dibuat sebelumnya, masing-masing dalam keadaan panas. sebab panas merupakan dibuat sebelumnya, masing-masing dalam keadaan panas. sebab panas merupakan energi yang dapat mempercepat reaksi. Proses ini akan menghasilkan Kristal garam energi yang dapat mempercepat reaksi. Proses ini akan menghasilkan Kristal garam Mohr yang

Mohr yang masih kotor masih kotor oleh larutan yoleh larutan yang belum mengkriang belum mengkristal stal (NH(NH44))22FeSOFeSO44.6H.6H22O.O.

tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika selesai tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketika selesai membuat larutan A terjadi gangguan yang tak diduga. Sehingga untuk membuat membuat larutan A terjadi gangguan yang tak diduga. Sehingga untuk membuat larutan B dan proses selanjutnya berhenti. Selain itu, kristal tidak terbentuk larutan B dan proses selanjutnya berhenti. Selain itu, kristal tidak terbentuk dikarenakan mendinginnya larutan A, berdasarkan prosedur kerja larutan A dan B dikarenakan mendinginnya larutan A, berdasarkan prosedur kerja larutan A dan B direkasikan dalam keadaan panas. Untuk itu hasil akhir dari percobaan ini adalah direkasikan dalam keadaan panas. Untuk itu hasil akhir dari percobaan ini adalah tidak terbentuk kristal. Rendemen yang diperoleh adalah 0 %.

(12)

V.

V. KESIMPULANKESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa garam Berdasarkan tujuan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa garam Mohr dapat dibuat dengan cara mencampurkan larutan besi (II) sulfat dan larutan Mohr dapat dibuat dengan cara mencampurkan larutan besi (II) sulfat dan larutan ammonium sulfat dalam keadaan panas. Hasil akhir dari percobaan ini tidak terbentuk ammonium sulfat dalam keadaan panas. Hasil akhir dari percobaan ini tidak terbentuk kristal dengan rendemen 0%.

(13)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Harjadi, W. 2011.

Harjadi, W. 2011. Ilmu Kimia Analitik Dasar  Ilmu Kimia Analitik Dasar . Erlangga. Jakarta.. Erlangga. Jakarta. Ismail. 2012.

Ismail. 2012. Proses Pembuatan Garam Mohr. Proses Pembuatan Garam Mohr.Jakarta.Jakarta.

Pinalia A, 2011, Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan Sistem Pendingin Pinalia A, 2011, Kristalisasi Ammonium Perklorat (AP) dengan Sistem Pendingin

Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat,

Terkontrol Untuk Menghasilkan Kristal Berbentuk Bulat, Jurnal  Jurnal TeknologiTeknologi  Dirgantara

 Dirgantara,, 9( 2)9( 2)

Underwood, 2002,

Underwood, 2002, Analisis Kimia Kuantitatif  Analisis Kimia Kuantitatif , Erlangga: Jakarta, Erlangga: Jakarta Vogel, 1979,

Vogel, 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,PT Kalman MediaPT Kalman Media Pustaka, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dari nilai hasil pengujian CBR laboratorium dan pemadatan tanah standar (standard proctor), maka didapat daya dukung tanah berupa nilai CBR rencana sebesar 1,98%,

Dalam hal ini seorang PAdiatasi oleh produser, yang merumuskan konsep (dari hasil evaluasi para tim kreatif yang telah di buat, disepakati, atau diputuskan E P dan

Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang

H3: Nilai signifikan variabel citra merek yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti citra merek secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Ija>rah (ﹸﺓَﺭﺎَﺟِﻹﺍ) menurut bahasa, adalah al-itsabah (memberi upah). Misalnya aajartuhu , baik dibaca panjang atau pendek, yaitu memberi upah. Sedangkan

Vineet Kaul, seorang ahli komunikasi dan teknologi menjelaskan bahwa dengan bercerita atau dapat dikatakan dengan narasi digital dapat memberikan kemungkinan –

Pada penelitian ini membahas tentang optimasi lokasi dan kapasitas kapasitor pada kondisi beban yang berubah terhadap waktu untuk meminimalkan rugi-rugi energi pada sistem

Berdasarkan data hasil kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dalam menghitung keliling bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan