• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KESEHATAN RI"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Atas Rahmat Allah SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung,Tahun 2020 dapat diterbitkan.

Tahun 2020 merupakan tahun pertama dari rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) (2020-2024). Arah pembangunan kesehatan dalam RPJMN yang ke V dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 bidang kesehatan ini, semakin mengedepankan upaya promotif preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif rehabilitatif.

Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung yang bergerak dibidang promotif preventif telah menjalankan kegiatannya sesuai dengan Tupoksinya dan mengacu kepada Visi Kementrian Kesehatan RI.

Bandung, Januari 2021

Kepala Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung

dr. Linda Siti Rohaeti, MKM

NIP. 196601072003122001

Semoga laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi yang konstruktif dan dapat memberi manfaat yang optimal serta dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Kementerian Kesehatan bagi peningkatan manajemen kinerja yang lebih baik di masa mendatang.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar isi...ii

Ikhtisar Eksekutif...iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI ... 1

B. SUSUNAN ORGANISASI... 1

C. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 3

D. KLASIFIKASI PEGAWAI ... 3

E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8

A. VISI BKOM BANDUNG ... 8

B. MISI BKOM BANDUNG ... 8

C. TUJUAN... 9

D. SASARAN ... 10

E. STRATEGI ... 10

F. PROGRAM BKOM BANDUNG…………...11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI... 14

B. REALISASI ANGGARAN... 25

BAB IV PENUTUP ... 29

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pelaksanaan seluruh program dan kegiatan BKOM Bandung tahun 2020 dilaksanakan untuk mencapai visi-misi yang dijabarkan melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk mengukur pencapaian kinerja yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan tersebut, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BKOM Bandung Tahun 2020 sebagaimana telah ditetapkan melalui Perpres Nomor 29 tahun 2014, Permenpan Nomor 53 tahun 2014 dan Permenpan no 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi SAKIP.

Pada tahun 2020, pencapaian kinerja BKOM Bandung diukur melalui 2 sasaran program yang mengacu kepada Indikator Kinerja Utama Kementrian Kesehatan tahun 2020 - 2024 dan rencana aksi BKOM Bandung tahun 2020 - 2024.

Pada sasaran program pertama : Dukungan manajemen pada program kesehatan masyarakat, berhasil mencapai target kinerja sebesar 131,32% dengan capaian target anggaran sebesar 98,35%. Pada sasaran program yang kedua : Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kesehatan masyarakat berhasil mencapai target kinerja sebesar 70,42% dengan capaian target anggaran sebesar 93,27%.

Hasil capaian target kinerja dan anggaran BKOM Bandung tahun 2020 ini, akan dijadikan sumber informasi dan referensi yang efektif bagi upaya perbaikan target baik kinerja maupun anggaran demi optimalisasinya kinerja BKOM Bandung di masa yang akan datang.

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. PENJELASAN UMUM ORGANISASI

Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. BKOM Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dan fasilitasi pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga yang bersifat promotif dan preventif.

BKOM Bandung dilembagakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung.

BKOM Bandung dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan tugas secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga.

B. SUSUNAN ORGANISASI

Susunan organisasi Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung adalah sebagai berikut:

1. Kepala BKOM Bandung

2. Sub Bagian Administrasi Umum 3. Kelompok Jabatan Fungsional

(6)

Gambar 1: Susunan Organisasi BKOM Bandung

C. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

BKOM Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dan fasilitasi pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga.

Dalam melaksanakan tugas di atas, Sub bagian administrasi umum mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, kearsipan, persuratan dan kerumahtanggaan BKOM Bandung.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepala BKOM Bandung sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.

Kepala BKOM Bandung Kelompok Jabatan Fungsional Ka Subag Administrasi Umum

(7)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BKOM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran

b. Pelayanan kesehatan olahraga masyarakat secara paripurna c. Pelatihan kesehatan olahraga masyarakat

d. Penelitian dan pengembangan kesehatan olahraga masyarakat e. Pelaksanaan kemitraan dan sosialisasi kesehatan olahraga f. Pengelolaan data dan system informasi

g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

h. Pelaksanaan urusan administrasi BKOM Bandung

D. KLASIFIKASI PEGAWAI

Sampai saat ini, BKOM Bandung didukung oleh 45 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir:

Spesialis Kesehatan Olahraga, sebanyak 1 orang

Strata-2/S2, sebanyak 9 orang

Strata-1/S1, sebanyak 15 orang

Diploma-III/D3, sebanyak 7 orang

SMA/sederajat, sebanyak 9 orang

SMP/sederajat, sebanyak 4 orang b. Berdasarkan jenis kelamin:

Laki – laki sebanyak 26 orang, yang terdiri dari 11 orang tenaga PNS dan 15 orang tenaga PPNPN;

Perempuan sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 18 orang tenaga PNS dan 1 orang tenaga PPNPN.

(8)

Adapun rincian Sumber Daya Manusia di BKOM Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.

Pegawai PNS dan PPNPN BKOM Bandung

Tahun Anggaran 2020 Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pegawai Negeri Sipil (PNS)

No Pendidikan Jurusan Jumlah Keterangan

1 Spesialis Kedokteran Olahraga 1 Dokter Ahli Muda

2 Strata 2 (S2) Kesehatan Masyarakat 1 Kepala BKOM

Keperawatan Komunitas 1 Kasubag TU

Kesehatan Masyarakat 1 Kasie Kemitraan

Dokter Umum 1 Kasie Pelayanan

Dokter Umum 2 Administrator Kesehatan

Kesehatan Masyarakat 1 Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Ilmu Faal Olahraga 1 Analisis Keolahragaan

Ilmu Keolahragaan 1 Administrator Kesehatan

3 Strata I (S1) Kesehatan Masyarakat 2 Perencana Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Keperawatan 3 Administrator Kesehatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Ekonomi 2 Analis Keuangan

Bendahara Ilmu Keolahragaan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

2 Analis Keolahragaan

Administrasi Publik 1 Analis Kepegawaian

(9)

4 D3 Teknik Elektromedik 1 Pengelola Barang Milik Negara Komputer 1 Pengadministrasi Keuangan Akuntansi 1 Pengadministrasi Keuangan

Keperawatan 2 Perawat Terampil

Perawat Rekam Medis &

Informasi Kesehatan 1 Prekam Medis Gizi 1 Nutrisionis 5 SMA / sederajat STM 1 Teknisi Mesin SMA 1 Arsiparis

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)

No Pendidikan Jurusan Jumlah Keterangan

1 S1/DIV Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ilmu Keolahragaan Promosi Kesehatan 3 1 1 Pramubakti Instruktur Pramubakti Instruktur Pramubakti Promkes 2 SMA -4 1 1 1 Petugas Keamanan Pengemudi Pramubakti Kasir Pramubakti Penjaga Counter 3 SMP - 3 1 Petugas Kebersihan Pramu Taman

E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

(10)

yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Tahun 2020 Indonesia dilanda pandemi COVID-19 yang merupakan penyakit menular berasal dari virus. Sementara itu, penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung koroner (PJK), diabetes dan hipertensi merupakan factor komorbid yang dapat memperberat gejala pada kejadian COVID-19.

Salah satu upaya agar terhindar dari serangan virus tersebut selain dengan selalu menerapkan protocol kesehatan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktifitas fisik dan gizi seimbang. Hal tersebut sejalan dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang diluncurkan pada tahun 2016 melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI, mengimbau kepada seluruh komponen bangsa baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit melalui GERMAS.

Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung yang bergerak dalam bidang promotif dan preventif sangat mendukung kebijakan pemerintah tersebut melalui promosi peningkatan aktivitas fisik masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan olahraga dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Hal ini diwujudkan dalam fungsi BKOM Bandung yang melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga, penelitian, peningkatan kemitraan serta orientasi teknis di bidang kesehatan olahraga.

Aktivitas fisik sehari-hari (jalan kaki, pekerjaan rumah tangga, naik turun tangga, dll) belum bisa mencapai tingkat kebugaran, akan tetapi sudah mampu meningkatkan kesehatan manusia.

(11)

Sedangkan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana, teratur serta terukur (30 menit sehari, 3-5 kali seminggu), disebut juga latihan fisik, penting dilakukan untuk mencapai kebugaran.

Meningkatnya penyakit menular dan penyakit tidak menular dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi indek pembangunan manusia (IPM) Indonesia. Peningkatan aktivitas fisik/latihan fisik ini akan meningkatkan produktivitas manusia sehingga diharapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia akan meningkat.

(12)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. VISI BKOM BANDUNG

Tujuan pembangunan kesehatan olahraga adalah meningkatkan derajat kesehatan melalui kebugaran jasmani dengan melakukan aktivitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur untuk memperoleh sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif.

Visi BKOM Bandung sesuai dengan pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) bidang kesehatan yang ke III mengacu kepada NAWACITA yang kelima yaitu

“Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia”. B. MISI BKOM BANDUNG

Adapun misi BKOM Bandung adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik/olahraga yang baik, benar, teratur, terukur, dan terprogram melalui pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna.

b. Mensosialisasikan pelayanan kesehatan olahraga baik di institusi kesehatan maupun institusi lain yang terkait.

c. Memberikan pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna, baik di dalam gedung maupun luar Gedung.

d. Membantu menurunkan faktor resiko terjadinya Penyakit, khususnya Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui upaya pelayanan kesehatan olahraga secara paripurna.

e. Membantu meningkatkan prestasi olahraga melalui penerapan berbagai aspek ilmu dan teknologi kesehatan olahraga.

(13)

f. Menerapkan Quality Assurance untuk kepuasan pelanggan internal, intermediate & eksternal.

g. Menyediakan segala sumberdaya untuk kepentingan diklat dan penelitian bidang kesehatan olahraga.

h. Mendayagunakan dan mengembangkan seluruh sumber daya internal maupun eksternal dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang bermutu.

C. TUJUAN

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka ditetapkan tujuan Pengembangan Kesehatan Olahraga Masyarakat di BKOM Bandung antara lain:

a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan individu, keluarga, dan masyarakat dan membudayakan aktivitas fisik dan olahraga dalam kehidupan sehari-hari.

b. Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani sesuai potensi yang dimiliki.

c. Meningkatnya jejaring kemitraan dengan stakeholder dalam penyelenggaraan pengembangan dan pelayanan kesehatan olahraga.

d. Meningkatnya penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga melalui pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan olahraga.

e. Meningkatnya kualitas pelayanan dan sistem informasi manajemen.

(14)

D. SASARAN

Sasaran yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja BKOM Bandung tahun 2020 adalah Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat.

E. STRATEGI

Kebijakan yang diambil dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan, antara lain:

a. Pembangunan kesehatan diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan yang dimiliki pemerintah dan masyarakat yang mencakup sumberdaya (tenaga,sarana, prasarana, dan biaya), sistem informasi manajemen, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Perencanaan, pelaksanaan, dan penelitian upaya kesehatan olahraga diselenggarakan secara sistematik terpadu sesuai dengan sosial budaya dan kebutuhan masyarakat, didukung kemampuan pemerintah setempat, jaringan pelayanan kesehatan olahraga, sistem rujukan yang tersedia, serta berbasis kepada data dasar yang diperoleh dari kajian penelitian yang objektif.

c. Pemantapan dan penggalangan kemitraan dengan lintas program, lintas sektor, perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, Media Masa, Organisasi Profesi, dunia usaha dan masyarakat dalam upaya membudayakan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk latihan fisik atau olahraga yang baik, benar, teratur, dan terukur.

d. Upaya kesehatan olahraga diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat teratur di lima

(15)

tatanan hidup sehat (rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan sarana kesehatan).

e. Dimasa pandemic COVID-19, BKOM Bandung selalu menerapkan protocol kesehatan dalam melaksanakan seluruh tugas dan fungsinya.

F. PROGRAM BKOM BANDUNG

Dengan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan maka program yang akan dilaksanakan dan dikembangkan oleh BKOM Bandung adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan kesehatan olahraga.

b. Pelatihan dan pendidikan/peningkatan sumber daya manusia kesehatan olahraga.

c. Pengembangan kemitraan dan jejaring.

d. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan olahraga.

e. Pengembangan dukungan manajemen.

Penetapan tujuan Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung pada umumnya didasarkan pada isu-isu kesehatan yang berkembang. Tujuan tersebut menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2020-2024) dan mengarahkan perumusan sasaran, program, serta kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung dalam kurun

(16)

waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.

Masing-masing tujuan mempunyai sasaran yang diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang ditetapkan dalam rencana aksi. Tujuan dan sasaran Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung tahun 2020-2024 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

(17)

Tabel 2.

Gambaran Umum Rencana Kinerja Jangka Menengah (2020-2024) Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung

Kegiatan Sasaran Program /Kegiatan Indikator Kinerja Indikator Output TARGET SATUAN

2020 2021 2022 2023 2024 Kumulatif Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat

Persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya program kesehatan masyarakat

1. Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan Kesehatan Masyarakat

58 % 60 % 65 % 70 % 75 % 65.5 % Persen

2. Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan Kesehatan Masyarakat 80 % 82.5 % 85 % 90 % 95 % 86.5 % Persen 3. Persentase Kab/Kota terlatih / terorientasi Kes.OR 18 % 18 % 18 % 18 % 18 % 90 % Persen Kab/Kota dari 6 Propinsi dan 4 BKOM daerah 4. Jumlah sosialisasi dan

koordinasi kesehatan olahraga

30 30 30 30 30 150 Kegiatan 5. Jumlah pelayanan

kesehatan Olahraga yang diselenggarakan

33.538 36.891 40.580 44.639 49.102 204.750 Jenis layanan semua latihan fisik dan semua pemeriksaan 6. Jumlah Penelitian

Kesehatan olahraga 1 1 1 1 1 5 Dokumen 7. Jumlah Publikasi hasil

Penelitian kesehatan olahraga

(18)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pagu anggaran BKOM sesuai dengan No DIPA: SP DIPA-024.03.2.775554 / 2020 tanggal 12 November 2019, adalah sebesar

Rp6.146.536.000,-Selama tahun 2020, terdapat 6 kali revisi. Revisi DIPA yang pertama tanggal 12 Mei 2020. Revisi kedua tanggal 22 Juni 2020. Revisi ketiga tanggal 26 Agustus 2020 . Revisi keempat yaitu tanggal 13 Oktober 2020, revisi kelima tanggal 02 November 2020 dan revisi keenam tanggal 28 November 2020.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Indikator kinerja BKOM Bandung tahun 2020 adalah :

1. Nilai reformasi birokrasi pada Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

2. Persentase kinerja RKAKL pada Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Adapun sasaran program/ kegiatannya adalah : “Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kesehatan masyarakat”.

Berikut ini uraian capaian kinerja dari BKOM Bandung dilihat dari sasaran program/kegiatannya dan indikator kinerja yang telah ditetapkan beserta indikator outputnya.

(19)

1. SasaranProgram: Meningkatnya dukungan manajemen No

Indikator Output TA. 2020 TARGET REALISASI PERSENTASE CAPAIAN

1. Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan kesehatan masyarakat

58% 81,03% 139,71%

2. Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan kesehatan masyarakat

80% 98,35% 122,94%

Rata-rata persentase capaian 131,32%

Tabel 3. Dukungan manajemen pada program kesehatan masyarakat

Pada sasaran program dukungan manajemen program kesehatan masyarakat, mencakup 2 indikatoroutputyaitu:

 Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan Kesehatan Masyarakat

 Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan Kesehatan Masyarakat

Dari data diatas dapat dilihat bahwa target pada kedua indikator output, untuk sasaran program dukungan manajemen program kesehatan masyarakat ditahun 2020, realisasi kinerjanya rata-rata berhasil mencapai 131,32% dari target yang ditentukan.

Capaian target untuk kedua indikator outputpada program dukungan manajemen program kesehatan masyarakat, tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau capaian pada RPJMN sebelumnya,hal ini dikarenakan untuk RPJMN 2020-20204 telah terdapat perubahan indicator output di BKOM Bandung sesuai dengan Tapja yang telah ditentukan.

(20)

58% 81% 80% 98,35% 139,71% 122,94% 0% 50% 100% 150%

Nilai reformasi birokrasi pada program

pembinaan kesehatan masyarakat Persentase kinerja RKAKL pada programpembinaan kesehatan masyarakat

Sasaran Program: Meningkatnya dukungan

manajemen

Target Realisasi % Capaian

Indikator output yang pertama untuk sasaran program dukungan manajemen program kesehatan masyarakat yaitu nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan kesehatan masyarakat.

Di BKOM Bandung nilai reformasi birokrasi ini dapat dilihat dari pencapaian nilai WBK BKOM Bandung, yang pada tahun 2020 telah di laksanakan baik secara internal Kementerian Kesehatan maupun nasional melalui Kementerian pendayagunaan aparatur negara. Pada penilaian WBK secara internal Kementerian Kesehatan, BKOM Bandung berhasil memperoleh nilai sebesar 81,03% dari indicator penilaian yang ditetapkan.

Indikator output yang kedua untuk sasaran program dukungan manajemen program kesehatan masyarakat yaitu Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan Kesehatan Masyarakat, telah berhasil melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 98,35 %. Hal ini dapat terwujud berkat kerjasama semua pihak di BKOM Bandung, meskipun dalam kondisi pandemik, dimana banyak terdapat revisi kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan di masa pandemik ini, namun BKOM Bandung tetap berupaya mengoptimalkan kinerja dan anggaran di tahun 2020.

Grafik 1. Sasaran Program: Dukungan manajemen pada program Kesehatan masyarakat

(21)

2. Sasaran Program: Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat

Tabel 4. Pelaksanaan Tugas Teknis Pada Program Kesehatan Masyarakat

Untuk sasaran program pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kesehatan masyarakat, meliputi 5 output yaitu:

 Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga

 Jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan olahraga

 Jumlah pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan

 Jumlah penelitian kesehatan olahraga

 Jumlah publikasi hasil penelitian olahraga

Adapun penjelasan dari capaian hasil kinerja dari ke 5 output diatas adalah sebagai berikut:

1. Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga sebesar 21,2% (117,8 persen dari target tahun 2020 sebesar 18%) kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi indikator ini adalah

No Indikator Output TARGET REALISASI PERSENTASECAPAIAN

2019 2020 2019 2020 2019 2020

1. Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga

-18 % - 21.2% - 117.8% 2. Jumlah sosialisasi dan koordinasi

kesehatan olahraga

-30 - 30 - 100 %

3 Jumlah pelayanan kesehatan olahraga

yang diselenggarakan 38.111

33.538 51.203 11.502 134,3 34,30% 4. Jumlah penelitian kesehatan olahraga 1 1 1 0 100% 0% 5. Jumlah publikasi hasil penelitian

kesehatan olahraga 2

2 2 2 100% 100%

(22)

Orientasi teknis kesehatan olahraga kepada 28 kabupaten/kota (21,2% dari 132 kabupaten/kota di wilayah penugasan).

Indikator persentase kabupaten/kota terorientasi kesehatan olahraga merupakan indikator baru yang ada pada Rencana Kinerja Jangka Menengah (RKJM) BKOM tahun 2020-2024. Target per tahun ditetapkan sebesar 18% dari kabupaten kota di wilayah penugasan BKOM Bandung yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan dan BKOM daerah di propinsi Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sumatera Barat (1 BKOM daerah dianggap sebagai 1 kabupaten/kota). Jumlah seluruh kabupaten/kota di wilayah tersebut sebesar 132 kabupaten/kota, sehingga target 18% dari 132 adalah kurang lebih 24 kabupaten/kota.

Wilayah penugasan didasarkan pada surat Nomor: OT.01.01/4/472/2019 tanggal 11 Maret 2019 tentang tindak lanjut pertemuan koordinasi teknis BKOM Bandung dengan Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Kegiatan orientasi teknis kesehatan olahraga pada tahun 2020 dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting, dengan sasaran seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat sebanyak 27 kabupaten/kota. Kegiatan ini dihadiri oleh pengelola kesehatan olahraga tingkat dinas kesehatan dan beberapa puskesmas di seluruh kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat dipilih karena masih memerlukan penguatan dalam mencapai target program kesehatan olahraga, sebagaimana disampaikan melalui surat dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

(23)

Nomor: 4435/2550/kesmas tanggal 21 Maret 2019, perihal percepatan orientasi program kesehatan olahraga.

Pada awal perencanaan, kegiatan orientasi teknis kesehatan olahraga akan diberikan kepada 24 kabupaten/kota di provinsi Sumsel, NTB dan Lampung. Dikarenakan pandemi dan terjadi refocusing anggaran maka kegiatan dialihkan dengan sasaran kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, dan pada akhirnya juga dilaksanakan secara daring melalui media zoom meeting.

Indicator output ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena terdapat perubahan definisi operasional pada indicator output serta satuan yang berbeda.

2. Jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan olahraga 100% (30 kegiatan sosialisasi dan koordinasi kesehatan olahraga).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam memenuhi indikator ini adalah:

a. sosialisasi kesehatan olahraga bagi instansi

b. sosialisasi kesehatan olahraga bagi klien latihan fisik BKOM Bandung

c. webinar/seminar online kesehatan olahraga (3 kegiatan) yang terdiri dari;

 webinar “Latihan Fisik selama Puasa”

 webinar “Tubuh Bugar Lawan COVID-19 di Masa Tatanan Kehidupan Baru” dan

 seminar online “Anak dan Remaja Bugar, Wujudkan Indonesia Sehat”

(24)

 sosialisasi kesehatan olahraga dalam pameran hari gizi nasional

 sosialisasi kesehatan olahraga dalam pameran Rapat Kerja Kesehatan Nasional

 sosialisasi kesehatan olahraga dalam pameran bulan K3 PT. LEN Bandung

 sosialisasi kesehatan olahraga dalam kegiatan Justice Color Run

e. sosialisasi kesehatan olahraga melalui media sosial (12 paket kegiatan/12 bulan)

f. kolaborasi promosi kesehatan dengan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung pada kegiatan webinar “Tetap Tangguh di Kala Menangani COVID”

g. sosialisasi kesehatan olahraga melalui media PodKes Kesehatan Olahraga “ Bincang Keren Olahraga Masyarakat” h. kegiatan koordinasi/kerja sama (4 kegiatan) yang terdiri dari:

 kerja sama dengan National Paralympic Committee Indonesia Jawa Barat terkait bantuan tenaga medis selama Pelatda

 kerja sama dengan RS. Al Islam Bandung terkait fasilitasi instruktur senam pada kegiatan program kebugaran jasmani karyawan RS. Al Islam Bandung

 kerja sama dengan Upelkes Dinkes Provinsi Jawa Barat terkait fasilitasi peningkatan kebugaran jasmani pegawai Upelkes Dinkes Provinasi Jabar

 kerja sama dengan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKOM) Bandung terkait Promosi Kesehatan dan

(25)

Pemberdayaan serta Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Program Kesehatan

i. pemberian layanan informasi kesehatan olahraga (IKO) (3 paket kegiatan/3 bulan).

Indikator ini adalah indikator baru pada RKJM BKOM tahun 2020-2024. Indikator tahun sebelumnya berupa jumlah kegiatan promosi kesehatan olahraga terpisah dari kegiatan koordinasi/kerja sama. Oleh karena itu capaian pada tahun 2020 ini tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian target indikator jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan olahraga. Kegiatan-kegiatan promosi atau sosialisasi yang pada awalnya direncanakan dilakanakan dalam bentuk pertemuan tatap muka langsung baik kepada kelompok maupun masyarakat secara masal tidak dapat terlaksana seluruhnya dikarenakan adanya refocusing dan pembatasan kegiatan pertemuan sebagai akibat dari pandemik COVID-19.

Untuk mengejar pencapaian target indikator, maka kegiatan dilaksanakan dalam bentuk daring melalui zoom meeting dan atau dengan menggunakan media promosi lainnya seperti media sosial.

3. Jumlah pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan Tahun 2020 berhasil mencapai 11.502 pelayanan atau 34,30% dari target tahun 2020 yaitu 33.538 pelayanan. Pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan meliputi pemeriksaan

(26)

Bila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, yaitu tahun 2019 maka terjadi penurunan sebanyak 77,54%. Penurunan ini disebabkan oleh pandemi COVID-19, sehingga pelayanan BKOM Bandung pada tahun 2020 hanya berjalan sampai 14 Maret. Selama pandemik, pelayanan yang dilakukan adalah konsultasi online dan latihan fisik online (via zoom dan youtube).

Adapun persen capaian rata-rata untuk indicator ini sepanjang RPJM 2015-2019 adalah sebesar 146.10%, artinya selalu tercapai diatas target yang telah ditentukan, hal ini menunjukan antusias masyarakat yang baik terhadap upaya peningkatan kesehatan dan kebugarannya.

4. Jumlah penelitian kesehatan olahraga

Seiring dengan pandemic COVID-19 di Indonesia, maka diawal tahun anggaran 2020 telah terjadi efisiensi anggaran di Kementerian Kesehatan, termasuk di BKOM Bandung. Dalam proses efisiensi ini salah satu anggaran yang di efisiensi di BKOM Bandung adalah anggaran pada kegiatan penelitian.

Pada tahun 2020, penelitian yang direncanakan dan telah mendapat rekomendasi dari Balitbangkes berjudul Hubungan Status Demografi Dengan Aktivitas Fisik Dan Tingkat Kebugaran Jasmani Anak Remaja. Akan tetapi penelitian tidak jadi dilaksanakan dikarenakan anggaran terdampak efisiensi dengan pertimbangan bahwa dalam keadaan pandemi covid- 19 tidak memungkinkan pengambilan sampel penelitian di Kota Bandung dan luar kota.

Pada tahun 2019, BKOM Bandung telah melaksanakan kegiatan penelitian sesuai target, yaitu sebanyak 1 judul penelitian,

(27)

demikian juga dengan persen capaian rata-rata sepanjang RPJMN 2015-2019 untuk penelitian berhasil mencapai 100%.

5. Jumlah publikasi hasil penelitian olahraga

Pada tahun 2020 BKOM mempublikasikan 2 hasil penelitian yang pernah di laksanakan oleh BKOM Bandung. Judul penelitian yang di publikasikan tersebut adalah:

1) Sex Differences in Blood Pressure and Body Composition in Hypertensive Adults with Central Obesity (International Conference on Sport Science and Health and Physical Education/ICSSHPE).

2) High Intensity Interval Training for Improving Blood Pressure and Cardiorespiratory Fitness in Hypertensive Adults with Abdominal Obesity (European College of Sport Science/ECSS).

Dengan demikian, dokumen publikasi hasil penelitian tahun 2020 telah tercapai sebesar 100 %. Demikian pula untuk tahun 2019, kegiatan publikasi hasil penelitian tercapai sesuai target yaitu 2 judul penelitian yang hasilnya di pubilikasikan.

Adapun capaian target RPJMN untuk kegiatan ini mencapai 110%, hal ini dikarenakan pada tahun 2017, BKOM telah mempublikasikan hasil penelitian sebanyak 3 judul penelitian dari targetnya sebanyak 2 judul, kelebihan 1 judul penelitian yang dipublikasikan pada saat itu dikarenakan masih adanya sisa anggaran setelah mempublikasikan 2 judul penelitian, sehingga

(28)

30 1 2 30 0 2 0 5 10 15 20 25 30 35

Jumlah sosialisasi dan

koordinasi kesehatan olahraga Jumlah penelitian kesehatanolahraga Jumlah publikasi hasil penelitiankesehatan olahraga

Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat Target Realisasi Persentase Capaian 0% Persentase Capaian 100% 33.538 11.502 10.000 20.000 30.000 40.000

Jumlah pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat

Target Realisasi

Persentase Capaian

34,30%

Grafik 2 : Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat 18% 21% 16% 18% 20% 22%

Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga

Pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Kesehatan Masyarakat Target Realisasi Persentase Capaian 117,780% Persentase Capaian 100%

(29)

B. REALISASI ANGGARAN

Anggaran Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung tahun 2020 berdasarkan DIPA BKOM Bandung No.024.03.2.775554/2020 tanggal 28 November 2020 adalah sebesar

Rp4.929.858.000,-Nilai tersebut terdiri atas 3 (tiga) jenis belanja, yaitu sebagai berikut : 1) Belanja Pegawai : Rp

1.820.604.000,-2) Belanja Barang : Rp 2.919.077.000,-3) Belanja Modal : Rp 190.177.000

,-Sedangkan untuk rincian alokasi anggaran atas nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dukungan Manajemen Program Kesehatan Masyarakat

Berikut adalah tabel alokasi anggaran dukungan manajemen program Kesehatan Masyarakat dengan realisasi penyerapan anggarannya tahun anggaran 2020:

No Indikator Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp)

Persen Capaian (%)

2020 2020 2020

1. Nilai reformasi birokrasi pada program pembinaan kesehatan masyarakat

4.454.068.000 4.434.827.757 99,57

2. Persentase kinerja RKAKL pada program pembinaan kesehatan masyarakat

4.929.858.000 4.848.510.702 98,35

Rata-rata 98,96

(30)

4.454.068.000 4.929.858.000 4.434.827.757 4.848.510.702 4.100.000.000 4.200.000.000 4.300.000.000 4.400.000.000 4.500.000.000 4.600.000.000 4.700.000.000 4.800.000.000 4.900.000.000 5.000.000.000

Nilai reformasi birokrasi pada program

pembinaan kesehatan masyaraka Persentase kinerja RKAKL pada programpembinaan kesehatan masyarakat

Dukungan Manajemen Program Kesehatan

Masyarakat

PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Capaian 99,57% Persentase Capaian 98,35%

Pada sasaran dukungan manajemen program kesehatan masyarakat, capaian kinerja anggaran tahun 2020 secara keseluruhan mencapai 98,96%. Bila di bandingkan dengan capain serapan anggaran pada tahun 2019 yang mencapai 98,11%, maka pada tahun 2020 mengalami peningkatan realisasi anggaran sebesar 0,24%%. Tentu saja hal ini dikarenakan adanya semangat kerja dan motivasi yang tinggi untuk selalu mengoptimalkan kinerja layanan baik internal maupun eksternal yang pada akhirnya meningkatkan kinerja secara anggaran.

(31)

2. Bimbingan Teknis Program Kesehatan Masyarakat No. Indikator Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp)

Persentase Capaian (%) 2019 2020 2019 2020 2019 2020 1. Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga - 21.499.000 - 20.154.600 - 93,75 2. Jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan olahraga - 129.950.000 - 127.678.000 - 98,25 3. Jumlah pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan 1.146.069.000 317.241.000 1.128.050.906 258.786.026 98.42 81,57 4. Jumlah penelitian kesehatan olahraga 175.945.000 0 164.740.000 0 93.63 0 5. Jumlah publikasi hasil penelitian kesehatan olahraga - 7.100.000 - 7.064.319 - 99,50

Rata – Rata Capaian 93.27

Tabel 6 : Bimbingan Teknis Program Kesehatan Masyarakat

Capaian serapan anggaran pada sasaran program: pelaksanaan teknis lainnya pada program kesehatan masyarakat tahun 2020 secara keseluruhan, rata-rata telah mencapai 93,27%. Hal ini terkait dengan tidak beroperasinya pelayanan kesehatan olahraga di BKOM selama pandemic COVID-19, yang berdampak pada penurunan pendapatan PNBP sehingga penggunaan belanja PNBP tidak dapat maksimal, karena terkendala batasan maksimal pencairan dari pendapatan yang diterima.

(32)

21.499.000 129.950.000 317.241.000 7.100.000 20.154.600 360.184.750 258.786.026 7.064.319 50.000.000 100.000.000 150.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000 350.000.000 Persentase kab/kota terlatih/terorientasi kesehatan olahraga

Jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan

olahraga

Jumlah pelayanan kesehatan olahraga yang diselenggarakan

Jumlah publikasi hasil penelitian kesehatan

olahraga

Bimbingan teknis program kesehatan masyarakat

tahun 2020

PAGU Realisasi Persentase Capaian 93,75% Persentase Capaian 98,25% Persentase Capaian 81,57% Persentase Capaian 99,50%

(33)

BAB IV PENUTUP

Capaian target kinerja BKOM Bandung pada tahun 2020 untuk sasaran program: Dukungan manajemen pada program kesehatan masyarakat adalah sebesar 131.32% dengan capaian kinerja anggaran sebesar 98,35%.

Capaian target kinerja BKOM Bandung pada tahun 2020 untuk sasaran program: pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kesehatan masyarakat adalah sebesar 70,42%, hal ini dikarenakan pada sasaran ini terdapat indicator output pelayanan kesehatan olahraga yang hanya dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal 14 Maret 2020, serta penelitian kesehatan olahraga yang tidak dapat terselenggara dikarenakan pandemic COVID-19. Sementara pencapaian kinerja anggaran untuk sasaran ini adalah sebesar 93,27%.

Pada tahun 2020, BKOM Bandung telah berhasil melampaui sebagian besar dari target kinerja dan anggarannya yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja BKOM Bandung tahun 2020. Upaya peningkatan kualitas dalam pencapaian target kinerja maupun anggaran dari tahun ke tahun, senantiasa menjadi fokus utama BKOM Bandung dalam mewujudkan BKOM Bandung sebagai unit kerja yang berpredikat WBK menuju WBBM.

Dalam rangka menunjang keberhasilan kegiatan di BKOM Bandung di masa-masa yang akan datang, beberapa hal perlu dikembangkan, pengembangan & peningkatan kompetensi SDM

(34)

dan konsisten sehingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan di BKOM Bandung. Selain daripada itu sangat diperlukan juga peningkatan dukungan pengambil kebijakan baik di pusat maupun di daerah khususnya di bidang kesehatan olahraga, peningkatan kerja sama lintas program dan lintas sektor, serta sosialisasi dan promosi kesehatan olahraga berikut ketersediaan data dan informasi kesehatan olahraga.

Dalam masa pandemic COVID-19, BKOM Bandung turut berupaya dalam pencegahan penyebaran COVID-19 melalui penerapan protocol kesehatan di perkantoran seperti pemasangan wastafel di beberapa titik, penyediaan sabun cuci tangan dan tissue pengering, cairan desinfectan, alat pelindung diri lengkap untuk petugas apabila melaksanakan pelayanan, desinfectan ruangan kantor hingga tes covid bagi seluruh pegawai apabila diperlukan.

Hal tersebut sebagai upaya antisipasi dalam pencegahan penyebaran COVID-19 serta persiapan apabila pelayanan kepada masyarakat akan dibuka kembali.

(35)
(36)

Lampiran A

Foto-foto Kegiatan BKOM Bandung

Tahun 2020

(37)

Pelayan Kesehatan Olahraga : Pemeriksaan Kebugaran Anak Sekolah (SMA) di Kota Bandung.

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Presentasi Kab/Kota Terlatih/Terorientasi Kesehatan Olahraga Orientasi kesehatan olahraga

(47)
(48)

Jumlah Sosialisasi dan Koordinasi Kesehatan Olahraga a. Sosialisasi Kesehatan Olahraga Bagi Instansi

(49)
(50)

b. Sosialisasi Kesehatan olahraga bagi klien latihan fisik BKOM Bandung

(51)
(52)

c. Webinar/seminar online Kesehatan olahraga (3 Kegiatan)Webinar “Latihan Fisik selama Puasa”

(53)

Webinar “Tubuh Bugar Lawan COVID-19 di Masa Tatanan Kehidupan Baru”

(54)
(55)

d. Sosialisasi kesehatan olahraga melalui kegiatan pameranSosialisasi Kesehatan olahraga dalam pameran hari gizi

(56)

Sosialisasi kesehatan olahraga dalam pameran Rapat Kerja Kesehatan Nasional

(57)
(58)

Sosialisasi Kesehatan olahraga dalam pameran bukan K3 PT. LEN Bandung

(59)

Sosialisasi Kesehatan olahraga dalam kegiatan Justice

(60)

e. Sosialisasi Kesehatan olahraga melalui media socialMedia social Instagram

(61)
(62)

f. Kolaborasi promosi Kesehatan dengan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung

(63)

g. Sosialisasi Kesehatan olahraga melalui media PodKes Kesehatan Olahraga

(64)

h. Kegiatan koordinasi/Kerjasama

(65)
(66)
(67)

Lampiran B

Penetapan Kinerja BKOM Bandung

Tahun 2020

(68)
(69)

Gambar

Gambar 1: Susunan Organisasi BKOM Bandung
Tabel 3. Dukungan manajemen pada program kesehatan masyarakat
Grafik  1. Sasaran  Program: Dukungan  manajemen  pada  program Kesehatan masyarakat
Tabel 4. Pelaksanaan Tugas Teknis Pada Program Kesehatan Masyarakat
+6

Referensi

Dokumen terkait

Siagian, C, 2009, Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba Balige Sumatera Utara, [Tesis], Sekolah

Sedangkan menurut Prayudi Atmosudirjo (1998:107), kepribadian sekretaris yang baik yaitu ’’Bersikap Sumeah’’ (Simpatik, menyenangkan hati, menawan), pandai

Berdasarkan jenis batuan, peninggalan Situs Megalitik Pajar Bulan mempunyai perbedaan yaitu di Desa Kotaraya Lembak jenis batuannya terdiri dari batuan andesit,

PBV paired sample t-test Pengadopsia n ESOP tidak terdapat perbedaan terhadap ROA perusahaan namun pengadopsia n ESOP terdapat perbedaan terhadap nilai perusahaan 17 (Askanda r,

Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan

Akuntabilitas dalam azas-azas umum pelayanan publik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci telah melaksanakannya dengan baik sesuai dengan teori

Seperti, tinjauan dari segi sastra dan bahasanya mengingat NHB merupakan karya sastra karena di dalamnya terdapat unsur cerita tentang kisah Nabi Muhammad

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu