• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investa Quicklook. Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya? Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan? Edisi September 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Investa Quicklook. Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya? Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan? Edisi September 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi September 2014

Disusun oleh : Jhon Veter Hans Kwee, CSA® Kiswoyo, CSA®

PT Investa Saran Mandiri

Ruko Golden Boulevard Blok S-10 Jl. Pahlawan Seribu BSD

Tanggerang 15322 Telp : 021 5316 - 3280

Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya ?

Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan ?

Sebuah pertanyaan klasik dan sangat sulit di jawab. Kenapa ? Karena definisi orang kaya itu relatif, siapa melihat siapa dan bagaimana cara standar untuk mengukurnya.

Saya baru saja minggu minggu kemarin pulang liburan dari Singapore selama seminggu. Tepatnya sich belum seminggu. Karena Minggu mal-am tgl 7 Sep 2014 saya baru mendarat di Changi dan Jumat sore tgl 12

Sep 2014 saya sudah mendarat kembali ke Soekarno Hatta Internasional Airport.

Liburan selama hampir 5 hari penuh di Singa-pore membuat saya melihat hal berbeda. Di mana ada satu kawasan 24 jam yaitu Geylang, Red Distrik di Singapore. Saya melihat di sana banyak ruko yang lantai 1 nya dipakai untuk berjualan selama 24 jam, dan herannya hampir di setiap ruko tersebut ada pintu kecil tertutup. Saya agak heran karena di dalam ruko lantai 1 tidak ada tangga untuk naik ke lantai 2 ruko, jadi naik ke atas nya darimana ? Suatu sore, dimana jam pulang kerja saya melihat ada banyak orang yang membuka pintu kecil di samping ruko, mereka membuka pintu dan naik ke atas. Akhirnya saya baru sadar, lantai 1 yang jualan 24 jam itu penyewa. Yang punya rumah, tinggal di lantai 2 dan 3. Akses masuk mereka hanya melalui sebuah tangga.

Rupanya hal itu terjadi karena harga tanah di Singapore mahal. Nah apakah orang yang punya ruko tersebut penganguran ? Ternyata tidak, mereka masih bekerja2 Jadi setiap aset yang dimiliki akan dimaksimal-kan untuk menghasildimaksimal-kan uang. Berapa sich penghasilan orang Singa-pore? Menurut Bank Dunia, pada tahun 2013 Singapore memiliki PDB per kapita mencapai US$ 55,182. Sedangkan Indonesia memiliki PDB per kapita sebesar US$ 3.475.

PDB per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara selama 1 tahun. Nah, kembali ke pertanyaan awal, APAKAH KITA SUDAH MENJADI ORANG KAYA ? UNTUK SAAT INI DAN DI-MASA DEPAN ?

Jika penghasilan kita selama 1 tahun (terutama gaji tetap) sudah lebih besar daripada PDB per kapita sebesar US$ 3.475 maka kita sudah be-rada di atas rata rata penghasilan orang di Indonesia. Jika memakai kurs 1 US$ sebesar 12.000 rupiah maka nilainya adalah Rp. 41.700.000,- per tahun atau jika dibagi selama 12 bulan dalam 1 tahun maka penghasi-lan / gaji kita sebesar Rp. 3.475.000,- Jika gaji kita net setiap bupenghasi-lannnya bisa sebesar Rp. 3.475.000,- apakah kita sudah termasuk orang kaya ? Belum. Karena gaji / penghasilan sebesar Rp. 3.475.000,- selama tiap bulan itu hanyalah rata rata penghasilan / gaji per bulan orang di Indone-sia.

Disclaimer: PT. Investa Saran Mandiri makes no claims as to the accuracy of data or comments provided. Thus PT. Investa Saran Mandiri accepts no

re-www.investa.co.id

Investa Quicklook

(2)

ADVERTISING

www.investa.co.id

KOREKSI ... MUSIBAH ATAU KESEMPATAN ?

Beberapa waktu lalu ketika saya sedang duduk di taman kompleks rumah saya memperhatikan ada seorang anak kecil yang berlarian lalu kemudian terjatuh. Melihat hal ini sang ibu secara reflek menolong anak tersebut dan sebagaimana budaya orang Indonesia tentu saja anak ini dimarahi dan disebut agar jangan berlarian kesana kemari sehingga tidak terjerembab jatuh. Pertanyaan saya dalam hati yang dibesarkan dengan budaya tidak takut berbuat salah oleh kedua orang tua saya adalah Apakah normal jika anak itu hanya diam saja sepanjang hari? Bukankah kediamannya justru merupakan tanda ada sesuatu yang salah di anak seusia itu?

Sama halnya dengan di pasar saham. Pengalaman saya selama lebih dari 12 tahun di pasar modal membuat saya sering melihat banyak investor memperlakukan investasinya seperti halnya memperlakukan seorang anak kecil dalam budaya kita. Mereka beranggapan bahwa penurunan atau kejatuhan dari harga saham adalah sebuah musibah, perlu dihindari, dan jika pernah dialami maka cenderung mengalami trauma sehingga buru-buru kabur dari pasar saham selama-lamanya. Padahal faktanya sama seperti anak kecil diatas, jika anak tersebut tidak pernah berlari dan jatuh mungkinkah anak itu dapat lebih sehat dan lebih tinggi untuk kedepannya?

Kami di INVESTA memandang pasar saham dengan pendekatan yang berbeda. Apabila orang melihat kejatuhan adalah sebuah musibah maka INVESTA selalu memandang kejatuhan adalah sebuah kesempatan besar dan harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan portofolio investasi para nasabah kami. Sudah puluhan kali kami mengalami kejatuhan di pasar saham dan setiap kejatuhan yang terjadi terbukti menjadi batu tolakan bagi portofolio INVESTA untuk tumbuh lebih tinggi dan lebih tinggi lagi di waktu kedepannya. Jadi kami tidak takut terhadap sebuah kejatuhan, ketakutan terbesar kami justru adalah ketika market naik tanpa henti yang menimbulkan sebuah resiko. Sebagai contoh nyata dari sebuah kesempatan setelah periode penurunan bulan Agustus 2013 dapat dilihat dari kinerja portofolio real INVESTA dengan dana portofolio sebesar Rp 1 Milyar. Secara Year on Year (19 Agustus 2013 – 19 Agustus 2014) PortofolioINVESTA mampu memberikan return sebesar 35,27%, jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG yang hanya naik sebesar 24,3% di periode yang sama. Return & Perbedaan hingga sebesar 10% ini dirasakan juga oleh mereka para nasabah PREMIUM INVESTA sebuah layanan yang bersifat lebih personal dari INVESTA. Perlu diketahui bahwa saham-saham dalam portofolio INVESTA hanyalah saham-saham pilihan yang tercantum dalam list INVESTA-30.

Disclaimer: PT. Investa Saran Mandiri makes no claims as to the accuracy of data or comments provided. Thus PT. Investa Saran Mandiri accepts no

re-Kami di INVESTA memandang pasar saham dengan pendekatan yang

berbeda. Apabila orang melihat kejatuhan adalah sebuah musibah

maka kami INVESTA selalu memandang ....

PortofolioINVESTA mampu memberikan return sebesar 35,27%,

lebih tinggi dibandingkan IHSG yang hanya naik sebesar 24,3% ....

(3)

ADVERTISING

www.investa.co.id

Secara lebih jauh apabila kita melihat susunan saham-saham yang berada di dalam portofolio INVESTA maka para pembaca sekalian akan melihat beberapa fakta menarik untuk disimak dan dipelajari. Merujuk pada nilai PE ratio saham-saham dalam portoflio INVESTA maka tidaklah mengherankan apabila portofolio INVESTA memiliki kinerja yang cenderung lebih moncer apabila dibandingkan dengan bechmark ataupun IHSG. Portofolio INVESTA dalam data trailing 12 bulan terakhir (Grafik pertama) memiliki PE rasio yang lebih murah hingga 25% dibandingkan dengan PE ratio IHSG secara keseluruhan.

Selanjutnya dari gambar grafik kedua juga terlihat adanya growth dari Net

Sales saham-saham dalam portofolio INVESTA yang selalu konsisten

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di IHSG pada umumnya. Kenaikan penjualan (Net Sales) bagi sebuah perusahaan tentu adalah sumber paling utama dari kenaikan harga saham di kemudian hari, Jadi memiliki saham-saham yang bertumbuh diatas pesaingnya selalu menjadi penting bagi INVESTA untuk dapat selalu memiliki performa portofolio yang unggul dibangingkan rata-rata market.

Terakhir pada gambar ketiga kita melihat perbandingan PE Ratio untuk 12 bulan kedepan dimana secara kasat mata kita melihat saham-saham dalam portofolio INVESTA tetap memiliki PE Rasio yang relatif lebih murah dibandingkan dengan market. Jadi dari ketiga gambaran tersebut sangat jelas alasan bagi Portofolio INVESTA dapat mengalahkan kinerja market selama periode BULLISH sepanjang awal tahun 2014 kali ini.

Nah sekarang setelah anda mengetahui fakta ini maka keputusan ada di tangan anda ... Tetap dengan pola permainan anda sekarang ini atau bergabung dengan INVESTA untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik di kemudian hari terutama saat periode koreksi menghadang sehingga tujuan investasi anda dapat tercapai. Selamat Berinvestasi !!!

Disclaimer: PT. Investa Saran Mandiri makes no claims as to the accuracy of data or comments provided. Thus PT. Investa Saran Mandiri accepts no

re-Jadi dari ketiga gambaran tersebut sangat jelas alasan bagi Portofolio INVESTA dapat mengalahkan kinerja

market selama periode BULLISH sepanjang awal tahun 2014 kali ini

(4)

Investa Ouicklook

Berapa Penghasilan / Gaji kita supaya kita bisa masuk kalangan Orang Kaya ?

Mari kita samakan dulu definisi orang kaya. Orang Kaya adalah orang yang masuk dalam kalangan kelas menengah keatas, ditandai dengan penghasilan / gaji mereka diatas penghasilan rata rata orang di suatu negara atau PDB per kapita.

Nah, dengan naiknya harga barang barang kebutuhan hidup karena adanya inflasi maka PDB per kapita suatu negara lazimnya akan terus naik. Bank Dunia mengatakan suatu negara baru bisa disebut sebagai negara kaya jika PDB per kapita negara itu bisa diatas US$ 12,000. dengan kurs 12.000 Rupiah per 1 US$ maka di dapat angka

sebesar Rp. 144.000.000,- per tahun atau Rp. 12.000.000,- per bulan. Jadi jika penghasilan kita selama sebulannya belum mencapai 12 juta rupiah maka kita belum termasuk orang kaya.

Dan Indonesia menurut Bank Dunia harus mencapai PDB per kapita sebesar US$ 12,000 sebelum tahun 2030. Jika tidak maka Indonesia akan selamanya terjebak dalam negara berkembang atau kelas menen-gah dalam jangka waktu lama.

Dengan melihat perbandingan dimana PDB per kapita indonesia saat ini sebesar US$ 3.475 dan kita harus memiliki penghasilan sebesar US$ 12,000 agar bisa disebut sebagai orang kaya, maka di prediksi pada ta-hun 2030 saat Indonesia mencapai PDB per kapita sebesar US$ 12,000,

penghasilan kita haruslah lebih besar daripada US$ 12,000. Dengan perbandingan yang sama maka pada tahun 2030 penghasilan kita haruslah lebih besar dari US$ 48.000, men-dekati PDB per kapita Singapore saat ini yang mencapai US$ 55,182. Maka bisa dikatakan bahwa Singapore saat ini adalah Indonesia di masa depan.

So, jika penghasilan kita tidak bisa mencapai level itu apa yang harus kita lakukan ? Atau penghasilan kita saat ini sudah mencapai level orang kaya, tetapi di tahun 2030, kita mala-han bisa turun kelas dari orang kaya menjadi orang dari kalangan menengah / rata rata saja ?

Investasi.

Investasi adalah hasil daripada jawabannya. Berinvestasi lah sejak dini. Dan bentuk inves-tasi itu bisa banyak macamnya. Bisa berupa beli rumah / properti, emas, saham, dll. Untuk saat ini kita akan membahas soal investasi di bidang saham saja dulu.

Apa yang perlu dilakukan ? Mudah saja, kita bisa menabung saham. Yups. Menabung saham, dimana kita bisa membeli suatu saham secara rutin. Setiap bulan sekali. Tentunya saham yang akan kita beli secara rutin bukanlah saham yang memiliki siklus seperti ko-moditi / properti. Di sarankan ada saham bank besar seperti BBRI, BMRI, BBCA. Saham konsumen seperti UNVR, INDF, ICBP, AISA. Saham bluechip lainnya seperti ASII, PGAS, JSMR, SMGR, INTP.

Caranya simple, secara rutin misalnya setiap awal bulan kita akan membeli 1 lot saja sa-ham BBRI dan 1 lot UNVR. Tugas kita hanyalah membeli dan simpan. Kita baru akan menjual jika merasa kedua saham tersebut kondisi fundamentalnya sudah mulai berubah menjadi tidak bagus lagi.

Untuk panduan pilihannya kami merekomendasikan sebagai berikut :

• BBRI dan UNVR • SMGR dan BMRI

• INTP, BBRI, UNVR

Kita harus punya saham bank karena pergerakan saham bank (BMRI, BBRI dan BBCA) sangat besar pengaruhnya untuk mempengaruhi pergerakan IHSG. Agar portofolio aset kita di saham bisa mengimbangi kenaikan IHSG maka kita wajib memiliki saham bank da-lam portofolio saham kita.

www.investa.co.id

Disclaimer: PT. Investa Saran Mandiri makes no claims as to the accuracy of data or comments provided. Thus PT. Investa Saran Mandiri accepts no

(5)

Investa Ouicklook

Selama 10 tahun terakhir kenaikan IHSG hanya sebesar 527%. Sedangkan kenaikan BBRI 972% dan kenaikan UNVR sebesar 827%.

Selama 10 tahun terakhir kenaikan IHSG hanya sebesar 527%. Sedangkan kenaikan SMGR 1540% dan kenaikan BMRI sebesar 599%.

Selama 10 tahun terakhir kenaikan IHSG hanya sebesar 527%. Sedangkan kenaikan BBRI 972%, kenaikan UNVR sebesar 827% dan kenaikan INTP sebesar 1083%.

So, mulailah menabung saham dari sekarang agar kita bisa menjadi orang kaya di masa datang, minimal kita masih masuk kelas menengah.

www.investa.co.id

Disclaimer: PT. Investa Saran Mandiri makes no claims as to the accuracy of data or comments provided. Thus PT. Investa Saran Mandiri accepts no

re-Disarankan untuk menabung secara rutin di 2 / 3 saham setiap bulannya. Minimal 1 lot saja untuk setiap sa-hamnya. Dan pilihlah saham yang kenaikannya bisa lebih tinggi dari

IHSG dalam 10 tahun terakhir.

Sumber : Thomson Reuters Eikon

Sumber : Thomson Reuters Eikon

Referensi

Dokumen terkait

Ibu penjual kue khas Bandung ini bernama Ibu Enah yang berjualan kue surabi di pinggir jalan pasar baru ini telah berjualan selama 24 tahun dimulai dari ia belum menikah sampai saat

obyek metode lean six-sigma yang akan diteliti, pada penelitian ini obyek lean six-sigma adalah proses pengiriman pupuk dalam kantong (in-bag) pada kapal Kapal Intan

Untuk  menambahkan  gambar  pada  komponen  windows  kita  bisa  menggunakan  label  yang  didalamnya  kita  selipkan  statement  (“ new  ImageIcon("e.jpg")

Sebagai penyempurnaan lebih lanjut Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1979 tentang Dinas Perikanan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur

Menurut (Vatansever, 2014), kriteria yang memperngaruhi pemilihan emarketplace yang tepat kualitas pelayanan (service quality), kualitas sistem (system quality),

Tasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan arah koefisien positif yang memberikan implikasi bahwa ketika nilai tukar Rupiah mengalami peningkatan, maka akan diikuti

LTC merupakan media penyampaian laporan pengaduan fraud atau indikasi fraud, dari karyawan maupun pemasok kepada Direktur Utama dengan penekanan pada pengungkapan

Sedangkan menurut penulis setelah membahas bab- bab sebelumnya dan bab yang akan datang, definisi perjanjian penghindaran pajak berganda adalah perjanjian internasional di