• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR PENENTU SISWA MEMILIH MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR PENENTU SISWA MEMILIH MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENENTU SISWA MEMILIH MELANJUTKAN

PENDIDIKAN KE SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(Studi: Siswa yang Melanjutkan ke SMK di Kelurahan Pisang, Kecamatan

Pauh, Kota Padang)

ARTIKEL

RIRI SYAFITRI

NPM. 12070025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

1

Riri Syafitri (NPM: 12070025). Determinants of Continuing Education Students Choose to Vocational Education. Thesis, Department of Educational Sociology STKIP PGRI West

Sumatra. Padang, 2016.

Oleh:

Riri Syafitri1, Dian Kurnia Anggreta2, Yenita Yatim3

* The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. ** The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

Secondary vocational education is an education level at medium priority pedidikan pengembangna student's ability to perform certain types of work. Secondary vocational education priority to prepare the students to enter the workforce and develop a professional attitude. The number of students who choose to continue Bananas Village to vocational education has increased annually by the year 2013 amounted to 31, 2014 amounted to 46 people and in 2015 amounted to 75 people. Based on these data, this study aims to describe the Determinants of Continuing Education Students Choose Ke Vocational High School (Study: Students who Continuing Education to SMK in Banana Village, District Pauh, Padang).

The theory used in this research is the rational choice theory proposed by James Samuel Coleman. According to Coleman, there are two elements in rational choice theory that actors and resources. The actor is a man who has the sole purpose and that purpose is determined by the value or selection and resources is something that attracts attention and which can be controlled by the actor. This study is the use of qualitative research methods and descriptive. Informants in this research of result 15 students of SMK, 3 people of students parents and 2 people SMK of alumi, study were taken using purpusive sampling technique in which researchers determine certain criteria that must be met by those who will be used as a source of information. Methods of data collection in this research through observation, interview and document study. Analysis of data using the model of Miles and Huberman through the stages of data reduction, data presentation and draw conclusions

From the results of research in the field shows that the determinants of students choose to continue their education to vocational school are: (1) The interest of students to the department in SMK, (2) employment opportunities, (3) Motivation of parents, (4) Barriers economy to continue on to college high, (5) Effect of friends, (6) Effect of promotion or advertising.

Key Words: The Factor Choose of Vocational Education

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pembimbing I, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

ABSTRAK

Riri Syafitri (NPM:12070025). Faktor Penentu Siswa Memilih Melanjutkan Pendidikan Ke Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI

Sumatera Barat. Padang, 2016.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pedidikan menengah

yang mengutamakan pengembangna kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Data jumlah siswa Kelurahan Pisang yang memilih melanjutkan pendidikan ke SMK mengalami peningkatan setiap tahunnya pada tahun 2013 berjumlah 31 orang, tahun 2014 berjumlah 46 orang dan tahun 2015 berjumlah 75 orang. Berdasarkan data tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Faktor Penentu Siswa Memilih Melanjutkan Pendidikan Ke Sekolah Menengah Kejuruan (Studi: Siswa yang Melanjutkan Pendidikan ke SMK di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James Samuel Coleman. Menurut Coleman ada dua unsur dalam teori pilihan rasional yakni aktor dan sumber daya. Aktor adalah manusia yang mempunyai maksud dan tujuan dan tujuan tersebut ditentukan oleh nilai atau pilihan dan sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang siswa SMK, 3 orang orangtua dari siswa SMK dan 2 orang alumni SMK, diambil dengan menggunakan teknik

purposive sampling dimana peneliti menentukan kriteria-kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh

orang-orang yang akan dijadikan sumber informasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Analisis data dengan menggunakan model Miles dan Huberman dengan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan

Dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa faktor penentu siswa memilih melanjutkan pendidikan ke SMK adalah: (1) Minat siswa terhadap jurusan di SMK, (2) Peluang kerja , (3) Motivasi dari orang tua, (4) Hambatan ekonomi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, (5) Pengaruh teman, (6) Pengaruh promosi atau iklan.

(5)

3

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Selain itu pendidikan pada hakekatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga

timbul kedewasaan yang dicita-citakan dan

berlangsung terus menerus. Karena pendidikan itu

merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah (Ahmadi, 2007:70).

Pada umumnya pendidikan tidak hanya proses yang terjadi di sekolah, tetapi dalam kelurga dan masyarakat, dan bahwa pendidikan informal dan formal memang ada dalam masyarakat. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikannya diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang

berlangsung secara teratur, bertingkat dan

mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat (Ahmadi, 2007:97).

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang merupakan lanjutan pendidikan dasar, berbentuk Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat. Selain itu pendidikan dasar dan pendidikan menengah juga terdapat pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencangkup progsram

pendidikan diploma, sarjana, spesialis,

magister, dan doktor yang diselenggarakan

oleh pendidikan tinggi (Triwiyanto,

2014:122). Pada jenjang pendidikan

menengah, pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah atas dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah

atas diselenggarakan selain untuk

mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan tinggi juga untuk memasuki lapangan pekerjaan. Pendidikan menengah kejuruan diselengarakan untuk memasuki dunia kerja atau mengikuti pendidikan keprofesian pada tingkat yang lebih tinggi.

Pendidikan menengah kejuruan

adalah lembaga yang mempersiapkan anak didiknya menjadi manusia yang produktif, yang dapat bekerja di bidangnya setelah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan

berbasis kompetensi. Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi yaitu mempersiapkan peserta didik

sebagai calon tenaga kerja dan

mengembangkan eksistensi peserta didik, untuk kepentingan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang maka akan semakin produktif orang tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar kerja lokal dan mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu,

pemerintah yaitu melalui Departemen

Pendidikan dan Nasional mempercepat

pertumbuhan SMK diiringi dengan upaya mendorong peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah (Yodicium, 2015:4).

Pada masyarakat di Kelurahan Pisang,

pada umumnya siswa lebih memilih

melanjutkan pendidikan ke SMA

dibandingkan ke SMK tanpa melihat

kemampuan ekonomi orang tuanya yang cukup untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Secara realita sebelum tahun 2014 dan tahun 2015 sebelumnya anak-anak dari masyarakat Kelurahan Pisang lebih banyak

(6)

melanjutkan pendidikan ke SMA dibandingkan dengan SMK. Namun pada tahun 2014 dan 2015 baru terjadi peningkatan siswa lebih memilih melanjutkan pendidikan ke SMK dari pada SMA. Oleh karena itu peneliti tertarik mengangkat permasalahan dalam penelitian ini tentang faktor apa yang mendasari siswa lebih meminati melanjutkan pendidikan ke SMK dari pada SMA. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui lebih lanjut tentang Faktor Penentu Siswa Memilih Melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (Studi : Siswa yang Melanjutkan ke SMK di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berupa penelitian kualitatif,

penelitian dengan pendekatan kualitatif

menekankan analisis proses dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian

kualitatif bertujuan mengembangkan konsep

sensitivitas pada masalah yang dihadapi

menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (graunded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif

merupakan sebuah metode penelitian yang

digunakan dalam mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni, budaya, sehingga dapat dijadikan

suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi

kesejahteraan bersama (Gunawan, 2013:80). Tipe penelitian yang peneliti gunakan adalah tipe penelitian deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam (Sugiyono, 2013:209).

Informan adalah siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMK, serta orang tua dari siswa yang memilih melanjutkan pendidikan ke SMK dan alumni SMK yang ada di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh Kota Padang. Teknik yang dipakai dalam pemilihan informan dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling. Purposive

sampling adalah para peneliti menetapkan kriteria

tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan sumber informasi (Afrizal, 2014:140).

Berdasarkan kriteria di atas, maka tidak semua masyarakat Kelurahan Pisang

menjadi informan penelitian, karena

informan penelitian disesuaikan dengan kiteria yang telah ada. Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMK berjumlah 15 orang, orangtua dari siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMK berjumlah 3 orang, dan alumni SMK berjumlah 2 orang.

Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang).

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Siswa SMK di Kelurahan Pisang

B. Setelah lulus dari Sekolah

Menengah Pertama maka siswa akan

melanjutkan pendidikan pada SMA maupun SMK. Berdasarkan data yang didapatkan

siswa yang melanjutkan ke jenjang

pendidikan menengah di Kelurahan Pisang lebih memilih melanjutkan pendidikan ke SMK, baik SMK negeri maupun SMK swasta yang ada di Kota Padang. Diantaranya SMK N 1, SMK N 2, SMK N 7, SMK N 8, SMK N 9 dan SMK Muhammadiyah 1 Padang Dengan berbagai macam jurusan diantaranya teknik sepeda motor, teknik kendaraan ringan, teknik komputer jaringan,

administrasi perkantoran, ankuntansi,

perhotelan, tata boga, kria tekstil dan lain sebagainya.

1 Pendidikan Orangtua

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dalam hidupnya sekarang maupun yang akan datang. Pendidikan yang telah ditempuh orang tua juga bisa menjadi salah satu faktor pendorong bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada jenjang pendidikan yang lebih bagus dari mereka.

(7)

5

Secara realitas para orang tua informan ada yang menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan ada juga yang berpendidikan hingga ke Perguruan Tinggi.

2 Perekonomian Orangtua

Perekonomian pada dasarnya sangat

menetukan seseorang individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya. Perekonomian orang tua pada penelitian ini juga sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pendidikan anaknya dalam melanjutkan sekolah ke SMK. Hal ini sangat tampak bahwanya pada SMK relatif membutuhkan dana yang tinggi.

C. Faktor Penentu Siswa Memilih Melanjutkan Pendidikan ke SMK.

1. Minat dan Bakat Siswa Terhadap Jurusan di SMK

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang mendorongnya untuk memperoleh sesuatu atau untuk mencapai suatu tujuan, Sehingga

minat mengandung unsur keinginan untuk

mengetahui dan mempelajari dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Dengan demikian bahwa minat adalah keinginan atau kemauan yang menetap dalam diri seseorang untuk merasa tertarik pada sesuatu hal tertentu dan merasa senang berada dalam bidang tersebut.

Salah satunya informan peneliti bahwasanya dia tertarik melanjutkan pendidikan ke SMK dan memilih jurusan kria tekstil karena dimana sebelumnya dia sudah memiliki kemampuan dalam membuat berbagai macam kerajinan tangan seperti membuat tempat HP, sarung tangan, membuat pita untuk sepatu dan bros jilbab dan berbagai macam kerajinan tangan lainnya.

2. Peluang Kerja

Selain faktor minat yang dimiliki siswa untuk melanjutkan pendidikan ke SMK agar dapat mengembangkan kemampuan dan hobi yang dimilikinya juga ada penyebab yang lain yaitu

peluang kerja. Peluang kerja menunjukkan

tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi yang memperoleh pekerjaan sesuai keahlian, dan keterampilan. Siswa mengetahui adanya peluang kerja bahwasanya siswa SMK lebih

mudah mendapatkan pekerjaan

dibandingakan dengan lulusan SMA dari

tamatan alumni SMK dimana alumni SMK yang langsung bekerja di tempat sesuai dengan keahliannya seperti di alumni jurusan tata boga bekerja di hotel femina, alumni jurusan teknik listrik bekerja di PLN, alumni jurusan administrasi perkantoran sekarang bekerja di PT UD Mitra abadi Sentosa dan alumni jurusan pemasaran bekerja di kia motor.

Alumni SMK juga memberitahukan bahwasanya adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak industri sehingga mempermudah siswa untuk melamar pekerjaan setelah tamat dari sekolah dan ada juga para alumni SMK setelah tamat dari sekolah mudah dan langsung mendapatkan pekerjaan karena dia sudah memiliki ilmu, keahlian dan keterampilan dalam bekerja dan juga sudah mempunyai pengalaman dalam

bekerja diwaktu magang. Sehingga

mempermudah dalam bekerja baik bekerja di dunia industri maupun membuka usaha sendiri ataupun berwirausaha seperti alumni SMK yang telah membuka usaha sendiri dengan membuka usaha menjahit, membuka kafe, usaha bengkel dan usaha lainnya yang dibukanya sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing dari para alumni SMK.

3. Motivasi dari Orang Tua

Motivasi atau dorongan merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi atau dorongan ada dua yaitu intrinstik merupakan dorongan yang bersal dari dalam diri seseorang dan ekstrinsik yaitu merupakan dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Setiap individu pasti mengalami suatu keadaan dimana individu tersebut membutuhkan motivasi atau dorongan dari orang lain agar mampu menjalani hidup. Begitupun dengan siswa yang dihadapkan dengan berbagai pilihan untuk menentukan dimana siswa tersebut memilih untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan menengah setelah tamat dari pendidikan di SMP/sederajat.

(8)

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa orangtua siswa mendukung keputusan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke SMK. Karena

orangtua berfikir jika anaknya melanjutkan

pendidikan ke SMK akan mendapatkan keahlian dan keterampilan sesuai dengan jurusan yang mereka tekuni dan setelah lulus sekolah anaknya bisa bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Selain itu orangtua juga member nasehat, saran, serta arahan atas pilihan yang diambil oleh anaknya agar anaknya tidak merasa salah dengan pilihannnya dan juga memberikan penguatan agar anak lebih rajin dan giat dalam belajarnya di sekolah.

4. Hambatan Ekonomi Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Ekonomi rumah tangga keluarga siswa juga mempengaruhi minat siswa dalam pendidikan.

Ekonomi sangat berhubungan erat dengan

pembiayaan hidup dan pendidikan anak. Apabila suatu perekonomian rumah tangga minim maka kemungkinan anak untuk melanjutkan sekolah ke

jenjang yang lebih tinggi akan lebih kecil Terlihat

bahwa informan lebih memilih melanjutkan pendidikan ke SMK dibandingkan dengan SMA.

Berharap supaya dengan bersekolah di SMK dia memiliki keahlian dan keterampilan yang didapatkan di SMK agar setelah tamat dari sekolah bisa memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan di dunia industri. Serta keinginannya untuk menolong perekonomian keluarga dan juga keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi berharapa agar terpenuhi dengan bekerja sambil kuliah. Dimana orangtua juga mendukung dan juga sudah memikir ke depan untuk masa depan anaknya. Apakah orangtua dapat melanjutkan anaknya ke pendidikan perguruan tinggi.

5 Pengaruh Teman

Teman merupakan lingkungan kedua setelah keluarga karena teman adalah termasuk agen sosialisasi yang dapat mempengaruhi karaker anak dalam pembentukan kepribadian. Anak juga dapat memperoleh ilmu dari teman sepermainannya

bahkan anak juga dapat terpengaruh pola

pikirannya dari teman. Kecenderungan anak yang suka meniru atau mengikuti apa yang diperbuat temannya sendiri sangat rentan karena sifat remaja

yang ingin mengetahui berbagai hal akan

ditransferkan melalui teman.

Dalam halnya siswa memilih

pendidikan ke SMK karena ajakan dan informasi dari teman dimana temannya memberikan informasi bahwasanya SMK memiliki banyak manfaat karena dengan kita

bersekolah di SMK kita bisa

mengembangkan bakat dan hobi yang ada pada diri kita, sehingga hobi yang kita miliki dapat tersalurkan dan terfasilitasi selain kita mendapatkan ilmu, serta keahlian kita juga dapat memanfaatkan ilmu yang telah kita dapatkan di sekolah setelah lulus nanti untuk memudahkan serta mendapatkan pekerjaan.

6. Pengaruh Promosi atau Iklan

Iklan atau promosi juga sangat

memepengaruhi dalam pemilihan pendidikan terutama untuk melanjutkan pendidikan ke SMK. berbagai promosi atau iklan dapat dilihat dari selogan atau spanduk yang terdapat dijalan dan maupun di televisi yang

menawarkan berbagai keunggulan dan

berbagai fasilitas yang ada pada pendidikan baik itu SMK maupun SMA. Pada kajian penelitian ini terutama pada tingkat SMK. banyak berbagai fasilitas dan jurusan ditawarkan di berbagai SMK mulai dari bidang perhotelan, teknik mesin, pemasaran serta tata boga dan jurusan lainnya. Banyak fasilitas yang mendukung serta SMK juga

mempromosikan kerja sama dengan

perusahaan yang bersangkutan untuk dapat membantu mengasah skill dan kemampuan

siswa SMK sehingga dengan adanya

informasi yang disampaikan baik melalui televisi, spanduk, dan brosur membuat siswa termotivasi untuk memilih pendidikan ke SMK.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

peneliti dapatkan dari informan dapat disimpulkan bahwasanya faktor penentu siswa memilih melanjutkan pendidikan ke SMK (studi: siswa yang melanjutkan ke SMK di kelurahan pisang, kecamatan pauh kota padang) adalah sebagai berikut:

1. Minat dan bakat siswa terhadap jurusan SMK, karena ketertarikan

(9)

7

siswa dalam proses pembelajaran dimana SMK lebih mengaplikasikan ilmunya

dalam belajar atau praktek dan

kemampuan yang ada pada dirinya. 2. Peluang Kerja, bisa mendapatkan pekerjaan

sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan bekerja di dunia industri serta juga dapat membuka usaha sendiri dan membuka peluang usaha untuk orang lain.

3. Motivasi dari Orangtua, siswa memilih melanjutkan pendidikan ke SMK karena keinginannya sendiri serta orangtua siswa mendukung keputusan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke SMK.

4. Hambatan Ekonomi untuk Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi.

5. Pengaruh Teman, karena ajakan dan informasi dari teman dimana temannya memberikan informasi bahwasanya SMK memiliki berbagai keungulan-keunggulan. 6. Pengaruh Promosi atau Iklan, promosi atau iklan dan juga acara pameran yang dilakukan oleh pemerintah juga dapat mempengaruhi pola pikir siswa untuk memilih melanjutkan pendidikan ke SMK.

Saran

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar dapat memberi saran kepada:

1. Siswa, dengan adanya penelitian ini

diharapkan siswa selalu berpikir secara

rasional dalam memilih melanjutkan

pendidikan ke jenjang pendidikan

menengah, hal ini dilakukan agar siswa tidak menyia-yiakan waktunya untuk bersekolah. 2. Masyarakat, memberikan informasi kepada

masyarakat agar masyarakat mengubah pola pikir bahwa SMK bukan sekolah anak bodoh atau sekolah brandalan tetapi sekolah yang mengajarkan keterampilan dan kemandirin serta mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

3. Pemerintah, dapat dijadikan masukan

kepada pemerintah untuk selalu berbenah dalam menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dan sesuai dengan

tuntutan dunia kerja dan menjalin

hunbungan dengan perusahaan-perusahan lain agar lulusan SMK memiliki ilmu dan

keahlian yang bermanfaat dan dapat

digunakan setelah tamat sekolah serta diterima dalam dunia kerja.

4. Sekolah, dapat dijadikan sebagai masukan untuk sekolah agar lebih meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana sekolah agar lebih baik lagi sehingga visi dan misi sekolah lebih semakin tercapai. Selain itu juga sekolah SMK agar lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi tentang dunia SMK dan dapat mendatangi langsung SMP guna memberikan arahan tentang jurusan-jurusan yang ada di SMK serta keunggulan-keunggulan yang ada di SMK.

5. Peneliti berikutnya, sebagai referensi bagi peneliti untuk meneliti mengenai pendidikan terutama mengkaji tentang SMK.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Ahmadi, Ahmad dan Nur Uhbiyah, 2007.

Imu Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktis. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar

pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-undang 1945 RI No. 20 Tahun 2003.

Tentang Pendidikan.

Yodicium, Martua Raja Hutagaol. 2009.

Minat dan Motivasi Siswa

Memilih Sekolh Menengah

Kejuruan (SMK) Mendorong

Peningkatan Mutu Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara.

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan

Referensi

Dokumen terkait

Bank Tabungan Negara yang salah satu aktivitas usahanya adalah menghimpun dana pihak ketiga telah berupaya seoptimal mungkin agar alokasi penyaluran dana pihak

Disisi lain beberapa jenis gulma merupakan tumbuhan yang mengandung nutrisi dan dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak, seperti Azolla (Achmanu dkk.,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung dari proses pengeringan dengan menggunakan oven terhadap rendemen

Problem yang sering dirasakan adalah apabila alat yang ingin dipakai tidak dapat dilayani (beban tersedia untuk tiap grup terlampau kecil).Untuk mengatasinya, maka di

Integrasi tersebut dapat memperbaiki kualitas air tambak dari polusi bahan organik yang berasal dari pakan dan hasil metabolisme yang terakumulasi pada kolom air tambak yang

Standar kemahasiswaan berisi tentang pernyataan kualitatif dan/ atau kuantitatif yang dapat diukur pencapaian atau pemenuhannya oleh seluruh pelaksana penjaminan mutu

Prasasti mempunyai sifat resmi sebagai suatu keputusan atau perintah yang diturunkan oleh seorang raja atau penguasa, sehingga dalam penulisannya ada aturan- aturan penulisan

Menciptakan kerangka dasar dari beberapa sub program yang ada didalamnya sebagai tampilan utama dari program Sistem Informasi Geografis Jaringan Tiang Listrik dan