SKRIPSI
GEOLOGI DAN MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN
SANGKAREWANG DAERAH RAJO DANI DAN SEKITARNYA
Oleh:
RIFKO LISMONO 03071281320010
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
SKRIPSI
GEOLOGI DAN MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN
SANGKAREWANG DAERAH RAJO DANI DAN SEKITARNYA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Geologi
Universitas Sriwijaya
Oleh:
RIFKO LISMONO 03071281320010
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya. 2. Biodata Peneliti
a. Nama lengkap : Rifko Lismono b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. NIM : 03071281320010
d. Alamat rumah : Jl. Pembangunan No 14 RT 2 RW 9 Kel.Siring Agung, Pakjo Ujung, Palembang
e. hp/e-mail : 0822 8153 8135/rifkolismono17@gmail.com
3. Nama Penguji I : Prof. Ir Edy Sutriyono, M.Sc, Ph.D. ( ) 4. Nama Penguji II : Elisabet Dwi Mayasari, S.T., M.T. ( ) 5. Nama Penguji III : Harnani, S.T., M.T. ( ) 6. Jangka Waktu Penelitian : Tujuh Belas Bulan
a. Persetujuan lapangan : 23 Desember 2016 b. Sidang sarjana : 19 Maret 2018 7. Pendanaan
a. Sumber dana : Mandiri
b. Besar dana : Rp. 4.800.000 (Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)
Palembang, 19 Mei 2018 Menyetujui,
Pembimbing Peneliti,
Dr. Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T. Rifko Lismono
ii
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rifko Lismono NIM : 03071281320010
Judul : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang sepengatahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diikuti dalam naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (S1) dibatalkan, serta di proses sesuai dengan peraturan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70).
Palembang, Mei 2018
Rifko Lismono
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rifko Lismono NIM : 03071281320010
Judul : Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya
Memberikan izin kepada Pembimbing dan Universitas Sriwijaya untuk mempublikasikan hasil penelitian saya untuk kepentingan akademik apabila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak mempublikasikan karya penelitian saya. Dalam kasus ini saya setuju untuk menempatkan Pembimbing sebagai penulis korespondesi (corresponding author).
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari siapapun.
Palembang, Mei 2018
Rifko Lismono
iv
KATA PENGANTAR
Laporan tugas akhir ini memberikan pengetahuan geologi yang ada di daerah Rajo Dani dan Sekitarnya, Kecamatan Padang Ganting, Sumatera Barat mencangkup kondisi geomorfologi saat ini, karakteristik dan sebaran batuan hingga urut-urutan batuan dari tua ke muda, dan struktur geologi apa saja yang bekerja. Laporan tugas akhir ini juga secara terkhusus membahas model pengendapan Formasi dan Sangkarewang.
Kemudian semoga laporan tugas akhir ini dapat menjadi refrensi dan acuan dalam melakukan penelitian di daerah Rajo Dani dan sekitarnya atau daerah dengan kondisi geologi yang hampir serupa. Sehingga dengan membaca laporan tugas akhir ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kemajuan penelitian dan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian bidang ilmu kegeologian.
Disadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, sebelumnya disampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisannya.Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami serta bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Palembang, Mei 2018 Penulis,
Rifko Lismono
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa keran berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Geologi dan Model Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya”. Selama tahap penyusunan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Budhi Kuswan Susilo, ST., MT. selaku pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.
2. Staf dosen Program Studi Teknik Geologi UNSRI atas semua ilmu dan pelajaran yang didapat penulis sehingga dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan moral dan materil.
4. Jajaran pejabat dan segenap warga Desa Rajo Dani dan sekitarnya yang telah memberikan bantuan tenaga dan fasilitas kepada penulis dalam melakukan penelitian tugas akhir.
5. Keluarga Uda Yos dan Yanti yang telah memberikan tempat bernaung selama melakukan penelitian tugas akhir.
6. Avi, Addin, Ray, Edo, Diego, Eko, Hafiz, Mei, Mega, dan Dewi yang bersama-sama telah melewati 1 bulan 22 hari di Bumi Ombilin yang penuh canda tawa serta duka.
7. Husnul khotila yang selalu membantu dalam pembuatan draft laporan.
Penulis sangat berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca dan dapat dipergunakan sebagai sarana dan penunjang ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang geologi.
Palembang, Mei 2018 Penulis,
Rifko Lismono
vi
ABSTRAK
Daerah penelitian secara administratif berada pada daerah Rajo Dani dan sekitarnya, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi dan proses geomorfologi, urut-urutan stratigrafi, aspek kinematika dan dinamika struktur geologi dan terkhusus pada proses dan lingkungan pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang. Metode yang digunakan meliputi Studi Pendahuluan, tahap geologi lapangan, pengolahan data, dan sintesis. Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan bentuk lahan geomorfologi yaitu dataran antar perbukitan berlereng datar – miring sedang terdenudasi, Perbukitan – perbukitan tinggi berlereng curam – sangat curam terdenudasi, dan Kanal Sungai. Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi Satuan Konglomerat Formasi Brani (Teb) berumur Eosen, Satuan Batuserpih (Tes) Formasi Sangkarewang berumur Eosen, dan Satuan Batupasir Formasi Swahtambang (Tmst) berumur Miosen. Struktur geologi yang terdapat dalam daerah penelitian, yaitu Sesar Rajo Dani dan Sesar Bukit Tunggang yang merupakan lateral fault, Sesar Bukit Ponte yang merupakan normal slip fault, antiklin Talago Gunung, serta Sinklin Selo. Pembentukan struktur geologi tersebut diperkirakan terbentuk pada saat fase kompresi pada kala Miosen dengan tegasan berarah timurlaut-baratdaya. Pengendapan Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang diketahui melalui analisis stratigrafi yang disusun berdasarkan hukum superposisi. Karakteristik lithifacies
Formasi Brani memiliki litologi bertekstur kasar khas endapan aluvial fan mulai dari konglomerat berfragmen batuan beku ukuran granule-boulder hingga pasir sangat kasar dan Formasi Sangkarewang memiliki litologi khas endapan danau yang dijumpai berupa perselingan batupasir dan serpih, dengan sisipan karbon. Berdasarkan beberapa peneliti terdahulu (Koesoemadinata dan Matasak, 1981 ; Koning, 1985 ; Mulyana, 2005) mengatakan bahwa Formasi Brani dan Sangkarewang memiliki pola hubungan beda facies menjemari. Kemudian dalam proses pengendapannya, di daerah penelitian Formasi Brani sebagai endapan alluvial fan masuk dan menggerus Formasi Sangkarewang sebagai endapan danau melalaui gaya luncuran pengaruh gravitasi dan pengaruh arus turbidit sehingga hubungan keduanya membentuk pola beda facies menjemari.
Kata kunci: Rajo Dani, Formasi Brani, Lateral Fault, Cekungan Ombilin, Alluvial Fan
vii
ABSTRACT
The study area administratively is located in the Rajo Dani Region, Padang Ganting Sub-District, Tanah Datar District, West Sumatra Province. This study aims to identify condition and process geomorphology, stratigraphic sequence, kinematic and dinamic of geology structure, and especially process and depositional environment of Brani and Sangkarewang Formation. Methods include literature study, field observation, processing data, and synthesis. The study area is divided into three geomorphology units namely Land Between Hills denudation with gently-moderately steep slope, Hills – High Hills denudation with steep-very steep slope, River Channel. Stratigraphy of study area is divided into Eocene age Brani Formation Conglomerate sedimentary unit (Teb), Eocene age Sangkarewang Formation Shalestone unit (Tes), Miocene age Sawahtambang Formation Sandstone unit (Tmst). Geological structures contained in the research areas, namely Rajo Dani Fault and Tunggang Hill Fault which are lateral fault, Ponte Hill Fault which is normal slip fault, Telago Gunung Anticline and Selo Sincline. Formation of structure in the study area is estimated to result from compressive phase with northeast-southwest main stress in Miocene. Deposition of Brani Formation and Sangkarewang Formation is known by lithostratigraph compilation based on superposition law. Lithofcies charactersitic of Brani Formation is with coarse texture lithology typical of alluvial fan deposite, begining with Conglomerate to sandstone, have volcanic rock fragment with granule to boulder size and Sangkarewang Formation have lacustrine typical lithology which is intercalation of sandstone and shalestone with karbon. Based on earlier researchers (Koesoemadinata and Matasak, 1981 ; Koning, 1985 ; Mulyana, 2005) explain of Brani and Sangkarewang Formation have different facies interfingering cantact. Then in the deposition process in study area, Brani Formation as alluvial fan deposit eroded Sangkarewang formation as lacustrine deposit with sliding energy by gravity and turbidite current with the result that the relation of the both make different facies interfingering.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI iii
KATA PENGANTAR iv
UCAPAN TERIMAKASIH v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 2
1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian 3
BAB II GEOLOGI REGIONAL 4
2.1 Tatanan Tektonika 4
2.2 Stratigrafi 6
2.3 Struktur Geologi 11
BAB III METODE PENELITIAN 15
3.1 Tahap Pra-Lapangan 15
3.1.1 Penentuan Lokasi Penelitian 16
3.1.1 Geomorfologi Pendahuluan 16
3.1.2 Stratigrafi Pendahuluan 16
ix
3.1.4 Konsep Dasar Studi Khusus Pendahuluan 17
3.1.5z.6 Rencana Lintasan dan Pengamatan 17
3.2 Tahap Geologi Lapangan 17
3.2.1.1.11 Pengambilan Data Geomorfologi 18
3.2.2 Pengambilan Data Stratigrafi 18
3.2.3 Pengambilan Data Struktur Geologi 18
3.2.4 Pengambilan Data Studi Khusus 18
3.2.5 Pemerconto 19
3.3 Tahap Pengolahan Data dan Analisis 19
3.3.1 Analisis Laboratorium 19
3.3.1.1 Analisis Petrografi 19
3.3.1.2 Analisis Paelontologi (Pollen) 20
3.3.2 Analisis Studio dan Kartografi 20
3.3.2.1 Pembuatan Peta 20
3.3.2.2 Analisis Stratigrafi 21
3.3.2.3 Analisis Struktur Geologi 21
3.4 Sintesis 22
3.5 Pelaporan 22
BAB IV GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 23
4.1 Geomorfologi 23
4.1.1 Morfologi 23
4.1.1 .1 Morfografi 23
4.1.1 .2 Morfometri 25
4.1.2.1.11 Proses Geomorfik Daerah Penelitian 26
4.1.3.1 Satuan Geomorfik 28
4.1.3.11 .1 Dataran Antar Perbukitan Berlereng Datar-Miring Sedang Terdenudasi 28 4.1.3.. .2 Perbukitan – perbukitan tinggi Berlereng Curam-Sangat Curam
x
4.2 Stratigrafi 31
4.2.1 Satuan Konglomerat Formasi Brani 31
4.2.2 Satuan Batuserpih Formasi Sangkarewang 34 4.2.3 Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang 35
4.3 Struktur Geologi 39
4.3.11.11 Struktur Lipatan 39
4.3.1.1.11 1 Antiklin Talago Gunung 40
4.3.1.1.11 2 Sinklin Selo 42
4.3.21.11 Struktur Sesar 43
4.3.2.1.11 1 Sesar Rajo Dani 44
4.3.2.1.11 2 Sesar Bukit Tunggang 45
4.3.2.1.11 3 Sesar Bukit Ponte 46
Terdenudasi 29
4.1.3 .3 Kanal Sungai 30
BAB V MODEL PENGENDAPAN FORMASI BRANI DAN
SANGKAREWANG 48
5.1 Sebaran Formasi dan Lokasi Pengukuran Stratigrafi 48
5.2 Karakteristik Lithofacies 49
5.3 Interpretasi Pengendapan Formasi Brani dan Formasi
Sangkarewang 50
BAB VI SEJARAH GEOLOGI 52
6.1 Zaman Tersier (Eosen) 52
6.2 Zaman Tersier (Miosen) 54
6.3 Zaman Kuarter (Resen) 55
BAB VII KESIMPULAN 56
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Klasifikasi Relief menurut Widyatmanti, dkk (2016) 24 Tabel 4.2 Klasifikasi Lipatan Menurut Leyshon dan Lisle (2004) 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya 3 Gambar 2.1 Penampang Tektonofisiografi Pembentukan Cekungan Ombilin
(Noeradi, dkk., 2005) 5
Gambar 2.2 Stratigrafi Cekungan Ombilin berdasarkan Kompilasi Koesoemadinata dan Matasak (1981), Situmorang, et. al., (1991), Yarmanto dan
Fletcher (1993) 7
Gambar 2.3. Sebaran Pola Struktur Cekungan Ombilin (Situmorang et al.,1991) 12
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 15
Gambar 4.1. Pengamatan morfologi daerah penelitian dari Bukit Gading
menghadap kearah baratlaut 24
Gambar 4.2 Pengamatan morfologi daerah penelitian dari Bukit Tunggang
menghadap kearah tenggara 25
Gambar 4.3. Diagram roset arah aliran sungai DAS Sungai Selo 27 Gambar 4.4. Diagram roset arah aliran sungai DAS Saruaso Timur dan DAS
Pasilihan 27
Gambar 4.5. (A) Longsoran di tepi Sungai Selo; (B) Longsoran pada lereng Bukit Gading; (C) Keterdapatan longsoran pada lereng Bukit Ponte ;
(D)Longsoran pada tepian Sungai Selo pada sisi gerusan. 28 Gambar 4.6. (A) Dataran antar perbukitan berupa area bekas persawahan Rajo
Dani; (B) Dataran antar perbukitan Tunggang dan Perbukitan Ponte; (C) Dataran antar Bukit Ponte dan Bukit Gading; (D) Dataran antar perbukitan berupa area persawahan daerah Saruaso Timur 29 Gambar 4.7. (A) Perbukitan – perbukitan tinggi berlereng curam - sangat curam
terdenudasi pada perbukitan Ponte; (B) Perbukitan – perbukitan tinggi berlereng curam - sangat curam terdenudasi pada perbukitan
Tunggang 30
Gambar 4.8. (A) Kenampakan satuan geomorfik sungai berkelok berupa aliran utama Sungai Selo berstadia dewasa; (B) Kelokan Sungai Selo pada bagian Tenggara daerah penelitian; (C) Kelokan Sungai Selo pada bagian baratlaut daerah penelitian. 31 Gambar 4.9. Singkapan Konglomerat di Bukit Tunggang pada LP 19, dengan
imbrikasi berarah baratlaut, foto menghadap ke arah utara 32 Gambar 4.10. Analisis petrografi berupa fragmen granit satuan Konglomerat Formasi
xiii
Gambar 4.11. Singkapan yang menunjukan pola perulangan antara barupasir sangat kasar Formasi Brani dengan satuan batuserpih Formasi
Sangkarewang sebagai indikasi hubungan menjemari 33 Gambar 4.12. Singkapan Batuserpih berselingan dengan batupasir sedang di
bagian belakang Bukit Tunggang pada LP 26, foto mengahadap
ke arah barat daya 34
Gambar 4.13. Jenis Pollen, (1) Polyadosporites sp., (2) Polypodaceaesporites Sp., (3) Polypodiaceoisporites ideneous, (4) Gramindites media,
(5) Psiloshisosporis punctata pada pemerconto LP 10 35
Gambar 4.14. Singkapan Satuan Batupasir, berada pada dinding gawir Desa
Talago Gunung di LP 70, foto menghadap relatif ke arah utara. 36 Gambar 4.15. Singkapan Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang dengan
Kenampakan trough cross bedding yang membawa material lebih kasar
dengan arus lebih kuat pada LP 07 36
Gambar 4.16. Singkapan Formasi Sawahtambang dengan hubungan
ketidakselarasan berupa erosional terhadap Formasi Brani pada
LP 53, foto menghadap relatif ke arah baratdaya 37 Gambar 4.17. Analisis petrografi dari satuan batupasir Formasi Sawahtambang
Pada pemerconto LP 57 berupa quartz arenite dengan komposisi kuarsa
yang dominan 38
Gambar 4.18. Jenis Pollen, (1) Gramindites media, (2) Laevigatosporites sp., (3) Monoporopollenites sp., (4) Polypodiaceoisporites sp., (5) Pinus
Type pada pemerconto di LP 42 38
Gambar 4.19. Kolom Stratigrafi daerah penelitian 39 Gambar 4.20. Analisa lipatan Talago Gunung menggunakan model stereografis
pada zona 1 dengan arah hinge surface N 117o E / 88 40 Gambar 4.21. Analisa lipatan Talago Gunung menggunakan model stereografis
pada zona 2 dengan arah hinge surface N 103o E / 88 41 Gambar 4.22. Analisis arah sumbu Antiklin Talago Gunung menggunakan 2
penampang 41
Gambar 4.23. Analisa lipatan Sinklin Selo menggunakan model stereografis pada
zona 1 dengan nilai hinge surface N 328o E / 86. 42 Gambar 4.24.
Analisa lipatan Sinklin Selo menggunakan model stereografis pada zona 2 dengan nilai hinge surface N 328o E / 86. 42 Gambar 4.25. Analisis arah sumbu Sinklin Selo menggunakan 2 penampang 43
xiv
Gambar 4.26. Penamaan sesar berdasarkan arah tegasan mengadaptasi modeL
Anderson menurut Groshong (2006) 43
Gambar 4.27. (A) Bidang sesar dan zona hancuran Sesar Rajo Dani pada LP 01, (B) Offset morfologi Sesar Rajo Dani antara Bukit Tunggang dan Bukit
Pagie, foto diambil dari Bukit Ponte menghadap ke utara 44 Gambar 4.28. (A) Analisis stereografis Sesar Rajo Dani menggunakan Win-Tensor
dengan hasil tegasan utama berarah N 011o E / 08 (B) Penamaan
Sesar Rajo Dani menurut Groshong (2006) yaitu Left Lateral Fault
(Sinestral) 44
Gambar 4.29. Penarikan Sesar Rajo Dani didukung oleh offset morfologi dari
diagram blok 3D dan analisis kekar pada LP 07 dan LP 29. 45 Gambar 4.30. (A) Bidang sesar dan zona hancuran Sesar Bukit Tunggang pada LP
01, (B) Offset morfologi Sesar Bukit Tunggang, Foto diambil dari’
Bukit Gading menghadap ke arah baratlaut 45 Gambar 4.31. (A) Analisis stereografis Sesar Bukit Tungang menggunakan Win-
Tensor dengan hasil tegasan utama berarah N 41o E / 09, (B) Penamaan Sesar Bukit Tunggang menurut Groshong (2006) yaitu
Right Lateral Fault (Dextral) 46
Gambar 4.32. Offset Sesar Normal Bukit Ponte dengan indikasi berupa air terjun
pada aliran anak Sungai Selo, foto daimbil menghadap ke arah barat. 46 Gambar 4.33. (A) Analisis stereografis Sesar Bukit Ponte menggunakan Win-
Tensor dengan hasil tegasan utama berarah N 300o E / 62, (B) Penamaan Sesar Bukit Ponte menurut Groshong (2006) yaitu
Normal Fault. 47
Gambar 6.1. Model Geologi Inisiasi Pembentukan Cekungan Ombilin pada
Kala Eosen di daerah penelitian dalam skala regional 52 Gambar 6.1. Model Geologi pengendapan Formasi Brani dan Formasi
Sangkarewang (modifikasi Koesoemadinata dan Matasak, 1981) 53 Gambar 6.3. Model geologi pengangkatan Formasi Brani dan Sangkarewang yang
kemudian mengalami proses erosi yang intensif didaerah penelitian 54 Gambar 6.4. Model geologi pengendapan Formasi Sawahtambang dengan
lingkungan sistem sungai teranyam.di daerah penelitian 54 Gambar 6.4. Model pembentukan struktur geologi pada Kala Miosen di daerah 55
penelitian
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A-1 Tabulasi
Lampiran A-2 Peta Lintasan dan Pengamatan Lampiran B-1 Peta Elevasi Morfologi
Lampiran B-2 Peta Kemiringan Lereng Lampiran B-3 Peta Pola Pengaliran Lampiran B-4 Peta Geomorfologi Lampiran C Peta Geologi
Lampiran D-1 Analisis Petrografi Fragmen Granit Satuan Konglomerat Formasi Brani Lampiran D-2 Analisis Petrografi Satuan Batupasir Formasi Sawahtambang
Lampiran E-1 Analisis Polen Formasi Sangkarewang Lampiran E-2 Analisis Polen Formasi Sawahtambang Lampiran F-1 Penampang Stratigrafi Terukur 01 Lampiran F-2 Penampang Stratigrafi Terukur 02
Lampiran G Analisis Stratigrafi Pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang Lampiran H Model pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian Tugas Akhir berupa pemetaan geologi beserta studi khusus yang dikaji. Dimulai dengan mempelajari data sekunder dari peneliti terdahulu ditambah dengan pengambilan data primer di lapangan yang kemudian diolah dan dianalisis. Hasil dari pengolahan dan analisis data yang kemudian menghasilkan interpretasi geologi akan ditampilkan sebagai lapoan akhir dan dipresentasikan.
1.1 Latar Belakang
Pulau Sumatera sebagai hasil dari penunjaman Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia dengan tipe penunjaman oblique memiliki tatanan tektonik yang kompleks.Faktor inilah yang memberikan bentuk kondisi geologi yang bervariasi di Pulau Sumatera, meliputi kondisi geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi. Kemudian dalam perkembangan tektonik Pulau Sumatera memiliki implikasi terhadap pembentukan cekungan-cekungan yang ada di Pulau Sumatera, salah satunya adalah Cekungan Ombilin yang merupakan lokasi dilakukannya penelitian.
Secara regional daerah Rajo Dani dan sekitarnya termasuk kedalam Cekungan Ombilin yang merupakan intramontain basin atau cekungan yang berada diantara jajaran pegunungan di Pulau Sumatera. Akibat dari posisinya, Cekungan Ombilin juga memiliki kenampakan morfologi permukaan yang menarik dengan pelamparan pegunugan dan perbukitan. Cekungan Ombilin memiliki karakteristik geologi yang beragam meliputi batuan-batuan tua berumur Pra-Tersier yang menjadi tepian dan
basement dari Cekungan Ombilin kemudian mengalami gaya struktur yang kompleks serta pola endapan Tersier menurut Koesoemadinata dan Matasak (1981) yang dapat dijadikan model untuk mengetahui dan memahami lingkungan pengendapan yang terjadi di Pulau Sumatra selama Tersier Awal.
Satuan konglomerat Formasi Brani dan satuan batuserpih Formasi Sangkarewang memiliki karakteristik yang khas serta memiliki pola hubungan menjemari antara keduanya. Karakteristik yang khas, hubungan dan pola pengendapan akan memberikan gambaran mengenai proses pengendapan berlangsung serta lingkungan terjadinya pengendapan. Indikator tersebut yang melatar belakangi peneliti dalam melakukan studi khusus sehingga dapat dibangun analisis model lingkungan pengendapan dari Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang berdasarkan analisis litostratigrafi di daerah penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu pada kondisi geologi yang ada pada Daerah Rajo Dani dan Sekitarnya. Digunakan skala 1:10.000 untuk mendapatkan data geologi yang lebih mendetail. Berikut permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
2 (1) Apakah satuan geomorfik dan bagaimana proses geomorfologi yang terjadi di
daerah penelitian ?
(2) Apakah unit stratigrafi di daerah penelitian dan bagaimana proses sedimentasi yang membentuknya ?
(3) Apakah jenis struktur geologi dan bagaimana proses deformasi tektonik yang berkembang pada daerah penelitian ?
(4) Bagaimana proses dan apakah lingkungan pengendapan Formasi Brani dan Sangkarewang di daerah penelitian ?
(5) Bagaimana rangkaian sejarah geologi daerah penelitian ? 1.3 Batasan Masalah
Batasan Masalah dari penelitian ini mengacu kepada permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
(1) Geomorfologi, terdiri atas pembagian bentuk lahan berdasarkan aspek morfologi yang meliputi morfografi dan morfometri, aspek morfogenesa yang meliputi morfogenesa aktif, morfogenesa pasif dan morfodinamik, sehingga dapat diketahui kondisi geomorfologi daerah penelitian.
(2) Stratigrafi, terdiri atas hubungan antar satuan batuan yang meliputi urut-urutan pengendapan, karakteristik fisik batuan secara megaskopis dan mikroskopis, umur batuan, dan lingkungan pengendapan dari setiap satuan batuan.
(3) Struktur geologi, terdiri atas pemahaman aspek kinematika dan dinamika dari struktur geologi, yang meliputi pendeskripsian struktur geologi, penentuan gaya tektonik yang bekerja dan penentuan umur relatif pembentukan struktur geologi pada daerah penelitian.
(4) Analisis pengendapan Formasi Brani dan Formasi Sangkarewang yang diangkat sebagai studi khusus, meliputi karakteristik batuan, pola sebaran dan hubungan antar batuan melalui analisis litostratigrafi, dan model geologi.
(5) Sejarah geologi, meliputi pengumpulan data lapangan berupa data geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi. Ketiga data tersebut dijadikan dasar dalam menjelaskan skema pembentukan daerah penelitian.
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan geologi pada daerah yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut tujuan dari dilakukannya penelitian ini, yaitu:
(1) Untuk mengidentifikasikan satuan geomorfik dan proses geomorfik yang terjadi di daerah penelitian.
(2) Untuk mengidentifikasikan unit stratigrafi dan proses sedimentologi di daerah penelitian
(3) Untuk mengidentifikasikan struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian. (4) Untuk mengidentifikasikan proses dan lingkungan pengendapan Formasi Brani dan
Sangkarewang yang dibangun dalam bentuk model geologi.
3 1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi daerah penelitian secara administratif berada pada daerah Rajo Dani dan sekitarnya, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meliputi Desa Rajo Dani, Desa Sungai Ameh, dan Desa Telago Gunuan. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 00 29’ 34” LS – 00 32’ 19” LS dan 1000 37’ 23” BT - 1000 40’ 08” BT. Luas daerah penelitian 25 km2 (5 x 5 km) dan termasuk kedalam peta geologi lembar Solok (Kastowo dan Silitonga, 1995). Daerah penelitian terletak sekitar 15 km ke arah utara dari pusat kota Sawahalunto dan 10 km kearah selatan dari kota Batusangkar (Gambar 1.1). Daerah penelitian dapat dicapai dengan transportasi darat sekitar 45 menit dari pusat kota Sawahlunto dan sekitar 30 menit dari kota Batusangkar melalui jalan utama. Sarana transportasi untuk mencapai daerah penelitian cukup memadai, berupa jalan aspal, jalan setapak yang menghubungkan desa - desa, jalan tanah, dan jalan dengan berbatu.
58 DAFTAR PUSTAKA
Anggayana, Komang., Widayat, H.Agus., dan Widodo, Sri. (2014). Depositional
Environtment of the Sangkarewang Oil Shale, Ombilin Basin, Indonesia.
J.Eng.Technol. Sci.,Vol.46, No.3. p 420-435.
Baas, J.H., vanKesteren, W., dan Postma, G., 2004, Deposits of Depletive high-density turbidity currents : a Flume analogue of bed geometry, structure and texture, International association of sedimentologist, 51, pp 1053 – 1088.
Bachri, Syaiful. ((2001). Pengukuran Stratigrafi Formasi Brani di Padangganting, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Bandung. Buffington, J.M., Montgomery, D.R., 2013, Geomorphic Classification of Rivers.In: Shroder,
J. (Editor in Chief), Wohl, E. (Ed), Trestise Geomorphology. Academic Press, San Diego, CA, v.9 Fluvial Geomorphology, p.730 – 767.
Evans, I.S., 2011, Geomorphometry Landform Mapping: What is a Landform?: Journal of Geomorphology, v.137, p.94 – 106, doi:10.1016/j.geomorph.2010.09.029.
Guoan, T., Strobl, J., Jianya, G., Mudan, Z., Zhenjiang, C., 2001, Evaluation on The Accuracy of Digital Elevation Models: Journal of Geographical Sciences, v.11, no.2. Groshong, J.R.H., 2006, 3-D Structural Geology Second Edition: Netherland, p.191.
Harding, T.P., 1974, Petroleum Trap Associated with Wrench Fault. Bulletin Am. Assn. Petroleum Geology 58, 1290-1304pp.
Hastuti, Sulistya, Sukandarrumidi, dan Subagyo Pramumijoyo, 2001, Kendali Tektonik Terhadap Perkembangan Cekungan Ekonomi Tersier Ombilin, Sumatera Barat, Teknosains, 14(1).
Higgins, C.G., 1962, Reconstruction of Flexure Fold by Concentric Arc Method. AAPG Bulletin, 46, pp. 1737-1739.
Hugget, R.J., 2007, Fundamentals of Geomorphology Second Edition: Taylor and Francis e-library, p. 1 – 15.
Kastowo D., dan Silitonga P.H., 1975, Geological Map of the Solok Quadrangle, Sumatra, Direktorat Geologi Bandung.
Kastowo dan Silitonga, P.H., 1995, Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera: Direktorat Geologi, Bandung, Edisi 2.
Koesoemadinata, R.P., dan Matasak, Th., 1981, Stratigraphy and Sedimentation Ombilin Basin Central Sumatera (West Sumatra Province). Proceeding IPA 10th Annual Convention.
59 Koning, T., 1985, Petroleum Geology of The Ombilin Intermontane Basin, West Sumatra,
Proceedings IPA Annual Convention 14th, pp 117 – 137.
Lyshon, P. R. dan Lisle, R. J., 2004, Stereographic Projection Techniques for Geologist and Civil Engineers 2nd Edition, United States of America by Cambridge Universuty, New York
Mulyana, B., 2005, Tektonostratigrafi Cekungan Ombilin Sumatera Barat. Bulletin of Science Contribution, Volume 3 : pp 92 – 102.
Mulyana, Budi dan Gani, Reza, M.G. (2015). Litostratigrafi Cekungan Ombilin dalam Kerangka Tectono-Sedimentation Rift Basin. Bulletin of Scienctific Contribution, volume 13, No.2. p 93-99.
Nichols, G., 2009, Sedimentology and Stratigraphy, 2nd edition: Willey Blackwell, Ithaca, New York, pp 1 - 398.
Noeradi, D., Djuhaeni, Simanjuntak, B., 2005, Rift Play in Ombilin Basin Outcrop, West Sumatra. Proceeding IPA 30th Annual Convention and Exhibition, pp 39 – 51.
Pettijon, F.J., 1987, Sedimentary Rocks, Harper and Row Publisher Inc., New York
Pike, R.J., Evans, I.S., Hengl, T., 2009, Chapter 1 Geomorhometry: A Brief Guide, Development in Soil Sciences, v.33, p.3 – 30, doi: 10.1016/S0166-2481(08)00001-9. Pulunggono, A., and Cameron, N.R., 1984. Sumatran Microplates, Their Characteristic and
Their Role in The Evolution of The Central and South Sumatera Basin. Proceeding IPA 13th Annual Convention, pp 121 – 143.
Ruiz, J.M.G., 2015, Why Geomorphology is a Global Sciences: Journal of Cuadernos de Investigation Geografica, v.41, p.87 – 105, doi: 10.18172/cig.2652.
Saxena, R.K., 1987, Palynology of the Siwalik Sediments of Kala Amb-Nahan Area in Sirmaur District, Himachal Pradesh. The Palaeobotanist 35(2): pp. 187–195.
Schmidt, J. dan Andrew, R., 2005, Multi-scale Landform Characterization, Journal of Royal Geographic Society, v.37, issue 3, p.341 – 350, doi: 10.1111/j.1475-4762.2005.00638.x.
Scholle, P.A. dan Spearing, D., 1982, Sandstone Depositional Environment, The American Association of Petroleum Geologist, Tulsa, Oklahoma, U.S.A.
Situmorang, B., Yulihanto, B., Guntur, A., Himawan, R., Jacob, T.G., 1991, Structural Development of the Ombilin Basin West Sumatra. Proceeding IPA 20th Annual Convention, pp 1 – 15.
Twidale, C.R., 2004, River Patterns and Their Meaning: Journal of Earth Science Reviews, v.67, issues 3 – 4, p. 159 – 218, doi:10.1016/j.earscirev.2004.03.001.
60 Wheaton, J.M., Fryirs, K., Brierley, G., Bangen, S.G., Bouwes, N., dan O’Brien., G., 2015, Geomorphic Mapping and Taxonomy of Fluvial Landforms: Journal of
Geomorphology, v.248, p.273 – 295, doi:
dx.doi.org/10.1016/j.geomorph.2015.07.010.
Widayat, A.H., Anggayana, K., Khoiri, I., 2015, Precipitation of Calcite During The Deposition of Paleogene Sangkarewang Oil Shale, Ombilin Basin, West Sumatra, Indonesia: Indonesian Journal on Geoscience, v.3, no.3, p.185 – 197, e-ISSN 2355-9306.
Widyatmanti, W., Wicaksono, I., Syam, P.D.R., 2016, Identification of Topographic Elements Composition Based on Landform Boundaries From Radar Interferometry Segmentation (Prelimenary Study on Digital Landform Mapping). IOP Publishing 8th IGRSM International Conference and Exhibition on Remote Sensing & GIS (IGRMS 2016), v.37, doi: 10.1088/1755-1315/37/1/012008.
Williams, H., Turner, F.J., dan Gilbert, C.M., 1954, Petrography, An Introduction to the Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York
Yarmanto dan Fletcher, G., 1993, Field Trip Guide Book. Proceedings IPA, Post Convention Field Trip, Ombilin Basin, West Sumatra.
Yeni, Y.F., 2011. Perkembangan sedimentasi Formasi Brani, Formasi Sawahlunto dan Formasi Ombilin ditinjau dariprovenance dan komposisi batupasir Cekungan Ombilin. Proceeding JCM Makassar. The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhebition.
Zonneveld, J.P., Zaim, Y., Rizal, Y., Ciochon, R.I., Bettis, E.A., Aswan, Gunneii, G.F., 2011, Ichnological Constrains on The Depositional Environment of The Sawahlunto Formation, Kandi, Northwest Ombilin Basin, West Sumatra, Indonesia: Journal of Asian Earth Sciences, v.45, p.106 – 113, doi:10.1016/j.jseaes.2011.06.017.