• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedokteran-Keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kedokteran-Keluarga"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN HASIL HASIL PENGAMATAPENGAMATANN KEGIATAN KEDOKTERAN KELUARGA KEGIATAN KEDOKTERAN KELUARGA

DIAGNOSIS KELUARGA DAN KOMUNITAS PADA PASIEN GONORRHEA DIAGNOSIS KELUARGA DAN KOMUNITAS PADA PASIEN GONORRHEA

Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing dr. Nur Aini Djunet dr. Nur Aini Djunet

Oleh Oleh :: Muhammad

Muhammad Reyyan Reyyan Alaj Alaj !"##$%""&"!"##$%""&"

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM II KEPANITERAAN KLINIK STASE IKAKOM II

PUSKESMAS KERANGGAN PUSKESMAS KERANGGAN 'AKUL

'AKULTTAS KEDOAS KEDOKTERAN KTERAN DAN DAN KESEHATAKESEHATANN UNI(ERSITAS MUHAM

UNI(ERSITAS MUHAMMADI)AH *AKARTAMADI)AH *AKARTA !"#+

(2)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar kita Segala Puji bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam kami panjatkan bagi Nabi Besar kita  Nabi

 Nabi uhammad uhammad SAWSAW! Dalam ! Dalam mengikuti mengikuti kegiatan kegiatan "#A#O "#A#O $ $ kami kami sebagai sebagai Dokter Dokter uda uda didi tuntut agar bisa memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah tuntut agar bisa memahami dan menerapkan ilmu tersebut dalam praktik kedokteran nanti setelah men%elesaikan masa pendidikan di kepaniteraan!!

men%elesaikan masa pendidikan di kepaniteraan!!

Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat berman&aat bagi diri penulis sendiri Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat berman&aat bagi diri penulis sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih ban%ak mas%arakat %ang lebih sadar bahwa setiap dan orang lain, sehingga diharapkan lebih ban%ak mas%arakat %ang lebih sadar bahwa setiap  pekerjaan memiliki resiko dan potensi baha%a! Bahwa penting sekali dalam melakukan pekerjaan  pekerjaan memiliki resiko dan potensi baha%a! Bahwa penting sekali dalam melakukan pekerjaan diperhatikan aspek'aspek %ang dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak pen%akit diperhatikan aspek'aspek %ang dapat melindungi diri sehingga tidak membawa dampak pen%akit dimasa mendatang sehingga proktu(itas dapat terganggu dan bia%a untuk berobat ) perawatan dimasa mendatang sehingga proktu(itas dapat terganggu dan bia%a untuk berobat ) perawatan tidak sebanding dengan hasil %ang diperoleh dari tempat kita bekerja!

tidak sebanding dengan hasil %ang diperoleh dari tempat kita bekerja! Akhir kata

Akhir kata penulipenulis s mengu*amengu*apkan terima pkan terima kasih ban%ak kasih ban%ak kepada keluargkepada keluarga, a, dosen'dosen'dosendosen  pembimbing dan sahabat + sahabat di &akultas kedokteran ni(ersitas uhammadi%ah -akarta!  pembimbing dan sahabat + sahabat di &akultas kedokteran ni(ersitas uhammadi%ah -akarta!

Penuli, Penuli, Tan-eran- Selatan O/t01er !"#+ Tan-eran- Selatan O/t01er !"#+

(3)

2A2 I

PENDAHULUAN

A. Latar

2ela/an-.onore adalah in&eksi menular seksual %ang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae! anusia adalah satu'satun%a tuan rumah alami untuk N!gonorrhoeae! Biasan%a in&eksi ini mempengaruhi daerah genital, meskipun tenggorokan atau anus /bagian belakang0 mungkin  juga bisa terin&eksi! .onore mempengaruhi baik laki'laki maupun perempuan dan dengan mudah dapat ditularkan selama hubungan seks! .onore dapat masuk ke dalam uretra, anus, tenggorokan, ser(iks /leher rahim0 atau rahim! Selain di organ genital, .onore dapat mengin&eksi di bagian mata! Angka serangan paling tinggi pada orang berusia 12'$3 tahun %ang tinggal di kota, termasuk dalam kelompok sosio'ekonomi rendah, tidak menikah atau homoseksual, atau memiliki riwa%at PS terdahulu!

WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS (penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United States Bureau of Census pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi prevalensi PMS-nya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual berisiko tinggi. Kelompok  seksual berperilaku berisiko tinggi antara lain commercial sex workers (CSWs). Berdasarkan  jenis kelaminnya, CSWs digolongkan menjadi female commercial sexual workers (FCSWs)

‘wanita penjaja seks’ (WPS) dan male commercial sexuall workers (MCSWs).Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insiden yang tinggi di antara penyakit menular seksual lainnya. Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang telah resisiten terhadap penisilin dan disebut Penicilinase Producing Neisseria gonorrhoeae. Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari semua jenis PMS. Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung

(4)

terhadap WPS menunjukkan bahwa prevalensi gonore berkisar antara 74%– 50%.Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis membuat makalah ini dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan terhadap bakteri gram negatif yang disebut sebagai Neisseria gonorrhoeae.

B. Tujuan

• Tujuan Umum :

 Memantapkan program penanganan Gonorrhea di Puskesmas dengan penerapan pelayanan Kedokteran Keluarga

 Tujuan Khusus:

 Melakukan pencegahan Gonorrhea

 Melaksanakan penatalaksanaan secara farmakologis dan non farmakologis untuk Gonorrhea

  Mengidentigikasi factor resiko Gonorrhea  Melaksanakan kunjungan rumah

 Mengevaluasi dan melakukan penilaian terhadap kehidupan psikososial

C. Manfaat

• Bagi Masyarakat : Menambah informasi mengenai Gonorrhea

• Bagi Puskesmas : Membantu meningkatkan program puskesmas untuk  melakukan pencegahan dan pentalaksanaan yang efektif mengenai Gonorrhea • Bagi Mahasiswa : Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Gonorrhea

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deini,i

#en*ing nanah atau gonore pen%akit menular seksual %ang disebabkan oleh Neisseria  gonorrhoeae %ang mengin&eksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,tenggorokan, dan  bagian putih mata /konjungtiva0! .onore bisa men%ebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainn%a, terutama kulit dan persendian! Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan mengin&eksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul n%eri pinggul dan gangguan reproduksi! .onorhea merupakan pen%akit in&eksi %ang men%erang lapisan epitel  /lapisan paling atas dari suatu jaringan0! Bila tidak diobati, in&eksi ini akan men%ebar ke jaringan %ang lebih dalam! Biasan%a membentuk koloni di daerah mukosa, oro&aring, dan anogenital!

2. E3idemi0l0-i

"stilah gonore pertama kali digunakan oleh .alen di 4unani pada abad ke dua, %ang mengandung arti"benih yang mengalir" !.onore dapat ditemukan di seluruh dunia, mengenai  pria dan wanita pada semua usia terutama kelompok dewasa muda dengan akti&itas seksual tinggi! .onore umunm%a ditularkan melalui hubungan seks baik se*ara genito'genital, orogenital dan ano'genital, serta penularan dari ibu kepada ba%i saat melalui jalan lahir %ang mani&estasin%a dapat benrpa in&eksi pada mata %ang dikenal dengan blenorrhea! Penularan dari pria kepada wanita lebih sering karena adan%a retensi ejakulat %ang terin&eksi di dalam (agina! Pada pria umumn%a men%ebabkan uretritis akut sementara pada wanita men%ebabkan ser(isitis %ang biasan%a asimptomatis!

5aktor risiko untuk in&eksi Neisseria gonorrhoeae antanalain: status sosial ekonomi %ang rendah, akti(itas seksual %ang dini, hidup serumah tanpa ikatan perkawinan, homoseksual, heteroseksual, biseksual, adan%a riwa%at in&eksi Neisseria gonorrhoeaea sebelumn%a, Berbagai data pada beberapa 6umah Sakit, angka kejadian gonore ber(ariasi, di 6S ataram tahun 1787 dilaporkan kasus gonore %ang sangat tinggi %aitu sebesar 2$,89 dari

(6)

seluruh penderita "S! Di 6S Dr Pimgadi edan tahun $;;$ dilaporkan l< dari seban%ak  =$< penderita, sedangkan di klinik "S 6S Dr Sutonto Suraba%a tahun 177;'177= terdapat $2,$$ kasus gonore dari total =;22 kasus uretritis! Di 6S dr #ariadi Semarang, gonore menempati urutan ke tiga atau sebesar 19,2<dari seluruh penderita "S pada tahun l77;' l773, di 6SP dr ohammad >usin Palembang pre(alensi gonore sebesar =7 pada tahun l77$!

4. Eti0l0-i

.onore disebabkan oleh Nersseria gonorrhoeae kuman kokus negati& .ram &amil%  Neisseria*eae,tampakdi dalam dan di luar leukosit polimor&onuklear /neutro&il0, berukuran ;,<'l,2 ?m, berbentuk diplokokus seperti biji kopi dengan sisi datar %ang berhadap'hadapan dan mempnn%ai = lapis dinding sel %aitu outer membrone, membran periplasma dan inner  membrane pada bagian terdalam! #uman ini tidak motil dan tidak membentuk spora!  Neisseria gonorrhoeae dapat dibiakkan dengan media! Tha%er artin pada suhu optimal =2'

=9@ dengan kadar O$ 2! #uman ini tidak tahan lama di udara bebas, *epat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas =7o dan tidak tahan at disin&ektan! #uman ini ditemukan tahun 1897 oleh dokter Albert Cudwig Siegmund Neisser berkebangsaan -erman, melalui penge*atan hapusan duh tubuh uretra, (agina dan konjungti(a, pertama kali di kultur  in (itro tahun 188$ oleh Ceistikow! Dilaporkan adan%a karakteristik koloni %ang berbeda dan  Neisseria gonorrhoeae diklasi&ikasikan menjadi 3 tipe! Tipe " dan $ tumbuh pada media agar 

sebagai koloni ke*il abu'abu dan mempun%ai pili pada permukaann%a %ang berperan sebagai (irulen! Sedangkan tipe = dan 3 kolonin%a lebih besar, tidak berpili dan a(irulen!

D. Pat0-ene,i,

"n&eksi gonore umunn%a terbatas pada permukaan mukosa super&isialis %ang berlapis epitel silindris dan kubis! pitel skuamosa dimana terdapat pada (agina dewasa, tidak rentan terhadap in&eksi Neisseria gonor*hoeae! Bakteri melekat pada sel epitel kolumnar, melakukan  penetrasi dan bermultiplikasi di membran bawah /basement membrane0! Perlekatan ini di  perantarai melalui &imbriae dan protein opa /P ""0! Bakteri melekat han%a pada mi*ro(ili dari sel epitel kolumnar! Perlekatan pada sel epitel %ang bersilia tidak terjadi! Setelah itu bakteri

(7)

dikelilingi oleh mi*ro(ili %angakan menarikn%a ke permukaan sel mukosa! Bakteri masuk ke sel epitel melalui proses parasite-directed endocytosis! Selama endositosis, membran sel mukosa menarik dan mengambil sebuah (akuola %ang berisi bakteri! Eakuola ini ditransportasikan ke dasar sel dimana bakteri akan dilepaskan melalui eksositosis ke dalam  jaringan subepitelial! Nieisseria gonorrhoeae tidak dirusak dalam (akuola endo sitik ini, tetapi tidak jelas apakah bakteri'bakteri ini bereplikasi dalam (akuola sebagai parasit intra seluler! Protein porin %ang utama, P " /Por0 %ang terdapat pada membran luar merupakan protein %ang memperantarai penetrasi pada sel hospes! asing'masing strain dari Neisseria gono%rhoeae han%a mengekspresikan satu tipe por! Neisserio gonorrhoeae dapat memproduksi satu atau beberapa Protein lapisan membran luar %ang dinamakan Opa /P ""0!

Selama in&eksi gonokokus akan menghasilkan berbagai produk ekstraseluler seperti &os&olipase, peptidase %ang dapat me%ebabkan kerusakan sel! Peptidoglikan dan lipooligosakarida bakteri akan mengakti(asi jalur alternati& komplemen hospes, sementara lipo oligo sakharida /COS0 juga menstimulasi produksi tumor neuosis &a*tor /TN50 %ang men%ebabkan kerusakan sel! Neutro&il segera datang ke tempat tersebut dan men*erna  bakteri! Dengan alasan %ang belum diketahui, beberapa bakteri Neisseria gonorrhoeae mampu bertahan hidup dalam &agositosis, sampai neutro&il mati dan melepaskan bakteri %ang di*erna! Setelah ituin&iltrasi sejumlah leukosit dan respon neutro&il men%ebabkan terbentukn%a pus dan mun*uln%a gejala subjekti& 

E. Gejala Klini,

asa tunas gonore sangat singkat %aitu sekitar $ hingga 2 hari pada pria! Sedangkan pada wanita, masa tunas sulit ditentukan akibat adan%a ke*enderungan untuk bersi&at asimptomatis  pada wanita! #eluhan subjekti& %ang paling sering timbul adalah rasa gatal, disuria,  polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra %ang kadang'kadang dapat disertai darah dan rasa n%eri pada saat ereksi! Pada pemeriksaan ori&isium uretra eksternum tampak kemerahan, edema, ekstropion dan pasien merasa panas! Pada beberapa kasus didapati pula pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral maupun bilateral! .ambaran klinis dan perjalanan pen%akit pada wanita berbeda dari pria! Pada wanita, gejala subjekti& jarang ditemukan dan hampir tidak pernah didapati kelainan objekti&! Adapun gejala %ang mungkin dikeluhkan oleh penderita wanita adalah rasa n%eri pada panggul bawah, dan dapat ditemukan ser(iks %ang memerah dengan erosi dan sekret mukopurulen!

(8)

Penunjan- Pemeriksaan .ram dengan menggunakan sediaan langsung dari duh uretra memiliki sensiti(itas dan spesi&isitas %ang tinggi terutama pada duh uretra pria, sedangkan duh endoser(iks memiliki sensiti(itas %ang tidak begitu tinggi! Pemeriksaan ini akan menunjukkan N!gonorrhoeae %ang merupakan bakteri gram negati& dan dapat ditemukan baik di dalam maupun luar sel leukosit!

 #ultur untuk bakteri N!gonorrhoeae umumn%a dilakukan pada media  pertumbuhan Tha%er'artin %ang mengandung (ankomisin untuk menekan  pertumbuhan kuman gram positi& dan kolimestat untuk menekan pertumbuhan  bakteri negati&'gram dannistatin untuk menekan pertumbuhan jamur! Pemeriksaan kultur ini merupakan pemeriksaan dengan sensiti(itas dan spesi&isitas %ang tinggi, sehingga sangat dianjurkan dilakukan terutama pada pasien wanita

 Tes de&eniti&: dimana pada tes oksidasi akan ditemukan semua Neisseria akan mengoksidasi dan mengubah warna koloni %ang semula bening menjadi merah muda hingga merah lemba%ung! Sedangkan dengan tes &ermentasi dapat dibedakan N!gonorrhoeae %ang han%a dapat meragikan glukosa saja!

 Tes beta'laktamase: tes ini menggunakan *e&inase T dis* dan akan tampak   perubahan warna koloni dari kuning menjadi merah!

 Tes Thomson: tes ini dilakukan dengan menampung urine setelah bangun pagi ke dalam $ gelas dan tidak boleh menahan ken*ing dari gelas pertama ke gelas kedua! >asil din%atakan positi& jika gelas pertama tampak keruh sedangkan gelas kedua tampak jernih

G. Penatala/,anaan

• 5armako

 Penisilin Prokain : 4,8 juta IU IM, 2 hari berturut turut  Kanamisin : 2 gram IM dosis tunggal

 Amoksisilin atau Ampisilin : 3, gram oral dosis tunggal

 !etrasiklin "ap: 4 # $$ mg selama  hari, atau dosis a%al &'$$ mg, dilanjutkan 4 # $$ mg selama 4 hari

 Kotrimoksasol tablet 48$ : & # 4 tablet selama  hari

 (e)triakson intramuskuler  *melalui otot+ suntikan tunggal

ila ada komplikasi Kotrimoksasol, dapat diberikan Amoksisilin atau Ampisilin : 3, gram oral dosis tunggal diteruskan 4 # $$ mg selama &$ hari' Pengamatan dan pemberian ulang dilakukan pada hari ke 3, - dan &4, sesudah itu setiap bulan selama 3 bulan'!erapi sebaikn.a diberikan

(9)

 juga kepada patner penderita *suami/istri+ se"ara bersamaan' 0elama masa terapi sebaikn.a 1ubungan seks dihentikan'

•  Non'5armako  dukasi :

o enjelaskan kepada pasien tentang "S %ang diderita dan  pengobatan %ang diperlukan, termasuk nama obat, dosis, serta *ara  penggunaann%a! Bila perlu dituliskan se*ara rin*i untuk panduan  pasien! Dan juga harus diingatkan untuk patuh dalam minum obat! o enjelaskan pilihan perilaku seksual %ang aman :

 ara ABD

• A F Abstinen*e /tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara 0

• B F Be &aith&ul /setia pada pasangan0

•  F ondom /gunakan kondom bila tidak mau melaksanakan A dan B, termasuk menggunakan kondom sebelum "S %ang dideritan%a sembuh0 • D F no Drugs /Tidak menggunakan obat psikotropik 

atau at adikti& lainn%a0

H. K0m3li/a,i

#omplikasi %ang paling ditakutkan adalah akibat dari pen%akit ini pada ba%i %ang baru lahir! >erpes genitalis pada trimester awal kehamilan dapat men%ebabkan abortus atau mal&ormasi kongenital berupa mikroense&ali! Pada ba%i %ang lahir dari ibu pengidap herpes ditemukan berbagai kelainan seperti hepatitis, ense&alitis, keratokonjungti&itis bahkan stillbirth!

(10)

2A2 III

PERUMUSAN MASALAH REN4ANA PENATALAKSANAAN

DAN INTER(ENSI

STATUS PASIEN

5asilitas Pela%anan #esehatan : Puskesmas #eranggan Tangerang Selatan Tanggal : 17 September $;1<

Pasien #eterangan  Nama Tn #usmanto

mur =3 th

Alamat #omp batan indah blok N no!3$ Tangerang selatan

-enis #elamin Caki + laki Agama "slam Pendidikan SD Pekerjaan Swasta Status Perkawinan enikah

#edatangan %ang ke + 1 Pasien datang sendiri Telah diobati sebelumn%a Belum

Alergi obat Tidak Sistem pemba%aran mum

(11)

Data 3elayanan

Anamnesis /dilakukan se*ara autoanamnesis0 A! #eluhan tama

#eluar *airan berwarna kuning dari kemaluan B! #eluhan Tambahan

susah buang air ke*il, keluar darah setelah buang air ke*il ! 6iwa%at Perjalanan Pen%akit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan *airan berwarna kuning sejak kurang lebih 2 hari %ang lalu! Sebelumn%a pasien merasakan gatal pada daerah kemaluann%a, tetapi pada awaln%a  pasien tidak terlalu memperhatikan keluhann%a dan dianggap sebagai gatal'gatal biasa! Setelah lewat beberapa hari pasien melihat adan%a ber*ak di *elana dalamn%a ketika akan mandi pagi! >al ini membuat pasien menjadi bingung, tetapi pasien belum merasa perlu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri! #etika akan buang air ke*il pada siang hari,  pasien melihat bahwa dari kemaluann%a keluar *airan berwarna kuning! Calu pasien

menduga ber*ak di *elana dalamn%a tadi pagi adalah akibat dari *airan %ang keluar dari kemaluann%a! ntuk mengurangi keluhan %ang dirasakan, pasien menjadi sering ganti *elana dalam! >al ini dikarenakan pasien berpikiran bahwa dengan makin sering berganti *elana dalam maka keluhann%a akan hilang!

Walaupun pasien sudah melakukan usaha untuk mengurangi keluhan %ang dirasakan, tetapi keluar *airan dari kemaluann%a ini tidak hilang, malah semakin bertambah parah! #arena Pasien menjadi merasakan susah buang air ke*il dan setelah buang air ke*il keluar  sedikit darah dari kemaluann%a! Setelah men%adari keluhann%a bertambah parah pasien datang ke untuk memeriksakan keluhann%a! Sebelum n%a pasien belum meminum obat untuk  mengurangi keluhann%a dan han%a menjadi lebih sering mengganti *elana dalamn%a!

(12)

Pasien mengatakan bahwa tidak mengetahui bagaimana awal mula dari keluhann%a! Pasien han%a mengetahui pada awaln%a pasien merasakan gatal'gatal disekitar kemaluann%a, lalu tiba tiba setelah beberapa hari mun*ul ber*ak di *elana dalamn%a! >an%a saja sebelum mengalami keluhan ini pasien mengatakan bahwa pasien datang ke lokalisasi, dan mengatakan bahwa baru pertama kali itu datang ke tempat lokalisasi! Dan pasien datang karena diajak oleh temann%a!

D! 6iwa%at Pen%akit #eluarga

Pasien merupakan anak ke 9 dari 9 bersaudara! Dan di dalam keluarga pasien, tidak  ada anggota keluarga %ang mengalami pen%akit keturunan seperti >ipertensi, Diabetes ellitus, dan #anker! Tetapi pasien mengatakan bahwa keponakann%a ada %ang pernah mengalami batu ginjal! Pasien memiliki seorang istri dan mempun%ai 1 orang anak   perempuan! .NO.6A : laki'laki : perempuan : tinggal serumah : Pasien / laki'laki 0

! 6iwa%at Pen%akit Dahulu

6iwa%at alergi makanan, obat, udara maupun debu disangkal! Pasien baru pertama kali mempun%ai keluhan seperti ini! Tidak ada riwa%at pen%akit darah tinggi, ken*ing manis, maupun pen%akit kronik lainn%a! Tidak ada riwa%at rawat inap karena sakit berat ataupun ke*elakaan!

(13)

Pasien mengaku memiliki kebiasaan makan makanan %ang manis! Pasien gemar berolah raga, pasien juga memiliki kebiasaan merokok! Pasien selalu makan pagi dan sore dirumahn%a, tetapi untuk makan siang pasien sering kali lupa hal ini dikarenakan akti(itas  pasien %ang selalu sibuk pada siang hari untuk mengatar pulang anak sekolah! Pasien  biasan%a makan'makanan %ang diberikan oleh bos istrin%a, berupa nasi sop dan daging a%am! Setiap sore hari pasien berkeliling di daerah kostn%a, untuk melakukan olah raga ringan, selain itu juga pasien gemar bermain sepak bola dan (oli!

.! 6iwa%at Sosial konomi

Pasien merupakan seorang duda beranak satu, dan telah baru menikah lagi bulan Oktober  tahun $;13! Saat ini Pasien tinggal bersama dengan istri, anak Pasien berada di Tegal! Pasien memenuhi kebutuhan sehari + hari dengan bekerja sebagai antar jemput anak sekolah, dan ketika hari libur sekolah, pasien meman*ing di dekat tempat tinggaln%a untuk men*ari ikan kemudian di jual! "stri dari pasien juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di lingkungan perumahan di dekat tempat tinggal pasien! Tempat tinggal %ang saat ini ditempati oleh pasien saat ini adalah #ost'kostan! Cuas dari tempat tinggal pasien adalah =G= m, dengan kamar mandi di luar! Di dalamn%a han%a terdapat satu ruangan, dimana menjadi tempat menerima tamu, tempat tidur, sekaligus dapur! Atap rumah tertutup oleh genteng ,langit langit dalam rumah pasien *ukup terawatt dan tertutup dengan eternit%, lantai rumah  pasien terbuat dari keramik! Eentilasi ruangan han%a terdiri dari 1 -endela, dan satu *elah

diatas pintu %ang sudah ditutup menggunakan kardus untuk menghindari n%amuk masuk  kedalam ruangan! >al ini mengakibatkan suasana didalam ruangan menjadi *ukup lembab! Baju pasien biasa di *u*i = kali dalam seminggu, untuk baju kotor dimasukan kedalam ember  khusus baju kotor %ang diletakkan di teras kostan! Sumber air %ang digunakan adalah air  PA! Sampah keluarga pasien diangkut oleh truk sampah tiap $ hari sekali hubungan sosial  pasien dengan keluarga baik pasien juga memiliki hubungan so*ial %ang baik dengan lingkungan sekitar pasien akti& dalam kegiatan gotong ro%ong %ang diadakan setiap bulan! Penghasilan Pasien rata rata 6p 1!2;;!;;;,' tiap bulann%a, ditambah dengan gaji "stri dari  pasien menjadi 6p $!3;;!;;;,'! ntuk pengeluaran sendiri, untuk Sewa kost 6p 3;;!;;;,', untuk bia%a #redit motor 6p <2;!;;;,'! -adi pasien setiap bulann%a masih memiliki kurang lebih 6p 1!=2;!;;;,' untuk keperluan selama sebulan!

(14)

DATA ANGGOTA KELUARGA )ANG TINGGAL SERUMAH

 NO NAA 6 STATS -N"S #CA"N P#6-A AN 6"WA4AT PN4A#"T ! 1 #usmanto ) #epala rumah tangga =3 tahun

enikah Caki laki Antar   -emput Anak  Sekolah PS / Pen%akit enular  Seksual 0 D! $ "ke Nurul ) "stri $= tahun

enikah Perempuan Pembantu 6umah Tangga Suspe*t PS / Pen%akit enular  Seksual 0

PEMERIKSAAN 'ISIK 

A! #eadaan mum dan Tanda'tanda (ital termasuk status gii #esadaran : ompos mentis

#eadaan mum : Tampak sakit sedang Tinggi badan : 1<2 *m Berat Badan : <= #g "T : BB) /TB$0 F <=)/1,<2G1,<20 F $$,9   #riteria: #urang : H 18,2 N0rmal 5 #678!!& Cebih : I$= Pra obes : $='$3,7 Obese kelas " : $2'$7,7 Obese kelas "" : I=; Status .ii : Normal

Tanda Eital : Tekanan Darah: 1=;)8; mm>g  Nadi : 8< G ) menit Perna&asan : $$ G ) menit Suhu : =<,9J  B! Status .eneralis

(15)

a! #epala : Normo*ephali, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah di*abut

 b! ata : Tidak *ekung, konjungti(a anemis ')', sklera ikterik ')', ukuran pupil = mm)= mm, isokor, lensa jernih)jernih

*! Telinga: Ciang telinga lapang) lapang, tidak ada serumen, sekret ')'

d! >idung : Tidak ada de&ormitas, liang hidung lapang) lapang, sekret ')'

e! Tenggorokan : (ula ditengah, arkus &aring simetris, arkus &aring tidak  hiperemis, tonsil tidak hiperemis, T1'T1

&! .igi dan mulut: Oral higienis kesan *ukup, mukosa bibir tidak tampak kering g! Ceher : -EP 2 + $ *m

#elenjar tiroid: teraba tidak membesar 

h! #.B : Suprasternal : #anan dan kiri tidak teraba membesar   olli anterior : #anan dan kiri tidak teraba membesar 

olli posterior : #anan dan kiri tidak teraba membesar  i! Paru

' "nspeksi : .erakan dinding dada simetris

' Palpasi : Eokal &remitus teraba simetris ' Perkusi : Paru kiri dan kanan sonor  

' Auskultasi : Eesikuler kanan dan kiri, 6h ')', Wh ')'  j! -antung

' "nspeksi : "ktus kordis tidak terlihat

' Palpasi : "ktus kordis teraba di "S E kiri ' Perkusi :

1! Batas Paru hati: "S < garis mid kla(ikuladeGtra

$! Batas Paru Cambung: "S 2 garis aGilaris anterior sinistra =! Batas -antung kanan: "S 2 garis parasternalis deGtra

3!

Batas -antung kiri: "S < garis $ jari medial mid *la(i*ularis deGtra #esan : Tidak ada pembesaran jantung

' Auskultasi : Normal, gallop /'0, murmur /'0 k! Abdomen

' "nspeksi : tampak datar

' Auskultasi : Bising usus /K0, normal 8G)menit, bruits /'0

' Palpasi : >epar dan limpa tidak teraba membesar, n%eri tekan /'0, de&en*e mus*ular /'0!

' Perkusi : Timpani diseluruh lapang abdomen l! kstremitas :

' Atas : Akral hangat, *apilarr% re&ill time H $ detik, edema /'0, pulsasi, a!radialis teraba kanan dan kiri

' Bawah : Akral hangat, *apilarr% re&ill time H $ detik, edema /'0,  pulsasi

(16)

m! Status Neurologis : ' 6e&leks &isiologis:

1! Biseps : kanan KK /Normal0)kiri KK /Normal0 $! Triseps : kanan KK /Normal0)kiri KK /Normal0 =! AP6 : kanan KK /Normal0)kiri KK /Normal0 3! #P6 : kanan KK /Normal0)kiri KK /Normal0 n! Status Cokalis:

' Tra*tus rinari : 1! "nspeksi :

• tidak ada pembengkakan di bagian pinggang, suprasim&isis, dan Skrotum pasien! • tidak ada &imosis dan para&imosis

• tidak terlihat adan%a lesi pada genetalia eksterna

$! Palpasi :

• Balotemen ')'

•  N%eri ketok EA ')'

• Tidak ada massa pada skrotum

=! Perkusi :

• Timpani pada bagian suprasim&isis, n%eri ketok ')'

! Pemeriksaan Penunjang /%ang dianjurkan0

' Pemeriksaan Darah Cengkap ' Pemeriksaan #ultur Bakteri

PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

DIAGNOSTIK HOLISTIK 

A! ASP# P6SONAC

 #eluhan utama : #eluar *airan berwarna kuning dari kemaluan sejak kurang lebih 2 hari sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas

 #ekhawatiran : Pasien khawatir keluhann%a %ang dirasakan akan semakin berat! Dan pasien sangat *emas bahwa keluhan pasien dapat menganggu kehidupan rumah tangga pasien

 >arapan : Pasien berharap agar keluhann%a segera hilang B! ASP# #C"N"S

 Diagnosa kerja : Pen%akit enular Seksual /PS0 .onorrhea

 Diagnosa .ii : ukup / "T Pak #usmantoF $$,7 "T "bu "ke F 39)$!=91< F 17,80

! ASP# 6S"#O "NT6NAC

 Pasien kurang mengerti tentang PS / Pen%akit menular Seksual 0

 .a%a >idup Pasien

(17)

 Pasien tidak memiliki masalah %ang sedang dihadapi dalam keluarga

 >ubungan sosial pasien dengan keluarga harmonis dan baik, begitu juga dengan tetangga rumah pasien!

! D6A-AT 5N.S"ONAC

 Derajat satu : pasien tidak memiliki keterbatasan berakti&itas dan masih dapat melakukan pekerjaan sendiri!

REN4ANA PENATALAKSANAAN PASIEN

 No #egiatan 6en*ana inter(ensi Sasara n

Wak  tu

Sasaran %ang diharapkan 1 Aspek Personal E9alua,i 5

'#eluhan, kekhawatiran dan harapan pasien!

Edu/a,i 5

'emberikan in&ormasi mengenai pen%akit %ang dialami pasien serta

gambaran komplikasi %ang mungkin didapat jika tidak segera berobat Pasien dan #eluar  ga Pasien 1 hari ' #eluhan dan kekhawatiran  pasien dan keluarga dapat  berkurang! ' Pasien dan keluarga dapat mengerti tentang  pen%akit,  pen*egahan dan  pengobatan atas  pen%akit %ang dialami pasien! $ Aspek #linis Pen%akit enular Seksual / PS 0 E9alua,i 5

'pemeriksaan tanda (ital dan &isik umum!

Tera3i arma/0l0-i,

#anam%*in $ gram, "

Tera3i n0n arma/0l0-i

enggunakan kondom jika ingin melakukan hubungan dengan istri Pasien 1 hari ' Pasien benar    benar  menjalankan terapin%a

dengan baik dan sukses

(18)

Edu/a,i 5

emberitahukan tentang *ara  pemberian obat

emberikan edukasi untuk setia kepada pasangan emberikan edukasi untuk tidak melakukan hubungan  badan %ang mempun%a resiko

tinggi

emberitahukan

menggunakan kondom saat melakukan hubungan badan

(19)

= Aspek 6esiko "nternal : #urangn%a  pengetahuan Pasien mengenai PS .a%a >idup  pasien Edu/a,i 5 8enjelaskan dan menerangkan kepada pasien  beserta istri bagaimana *ara  penularan pen%akit ' enjelaskan kepada pasien untuk selalu setia kepada  pasangan dan tidak 

melakukan hubungan badan selain dengan istri pasien

Pasien dan keluar  ga  pasien! $

hari ' Pasien memiliki kesadaran untuk  tidak mengabaikan  pen%akitn%a, dan melakukan! ' Pasien datang ke Puskesmas  pada tangga 13 -anuari $;12 untuk  disuntikkan obat #anam%*in ' Pasien memiliki kesadaran untuk  menjaga kesehatann%a

dengan ga%a hidup sehat

3 Aspek psikososial, keluarga dan

lingkungan

Edu/a,i5

Tetap menjaga hubungan %ang baik antar sesama anggota keluarga! Pasien dan keluar  ga  pasien 1 hari Pasien beserta keluarga serumah dapat berhubungan  baik dengan sesama

dan anggota

keluarga dan tidak menjadi beban

(20)

2A2 I(

PENUTUP

A. Ke,im3ulan

1! #urangn%a Pengetahuan tentang #esehatan Organ 6eproduksi di as%arakat "ndonesia

$! 6espond %ang baik dari Tenaga #esehatan dalam menanggapi dan menangani jika ada as%arakat %ang terkena pen%akit .onorrhea

2. Saran

1! emantapkan Pendidikan tentang kesehatan %ang dapat dimulai dari tingkat  pendidikan SP, dimana ban%ak dari Siswa)Siswi sudah masuk kedalam masa Pubertas, dan juga Tenaga #esehatan dapat memberikan pen%uluhan kepada as%arakat sekitar, supa%a mas%arakat sekitar dapat lebih memahami tentang PS / Pen%akit enular Seksual 0

$! Cebih memantapkan lagi respon dari Tenaga #esehatan dalam menanggapi dan menangani jika ada as%arakat %ang terkena pen%akit .onorrhea

(21)

Datar Pu,ta/a

http:))spiritia!or!id)Dok)pedomanims$;11!pd& 

Ca*hlan, ! 1789! Buku Pedoman Diagnosis dan Penyakit Kelamin."lmiah #edokteran: 4og%akarta!

Pro&! D6! Djuanda, Adhi! 1777! Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin disi !! Balai Penerbit 5#": -akarta!

http:))repositor%!usu!a*!id)bitstream)1$=32<987)$<;<2)3)hapter$;""!pd& 

http:))repositor%!unand!a*!id)19<27)1)>ubunganLPrilakuLaraLendapatkanLPengobatanLPada  LPenderitaLretritisL.onoreLAkutaLNonL#omplikataLPriaLTerhadapL6esistensiLObat!pd& 

Daili S5! .onore! Dalam: Daili S5, akes W", Mubier 5, editor! "n&eksi menular seksual, edisi ke'3, -akarta: 5#"

Daili S5! Standardisasi diagnostik dan penatalaksanaan uretritis gonore akuta tanpa komplikasi! Dalam standarisasi diagnostik dan penatalaksanaan beberapa pen%akit menular seksual! -akarta Balai penerbit 5#"

Referensi

Dokumen terkait

 WAN atau Wide Area Network adalah jaringan yang sangat luas sehingga dapat menghubungkan antar daerah, pulau atau bahkan antar benua..  Jika satu jaringan lokal

Dorien Kartikawangi, Kebijakan Manajemen Strategis ....FISIPUI, 2000... Dorien Kartikawangi, Kebijakan Manajemen Strategis

Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kecerdasan naturalis pada anak usia 5-6 tahun dengan nilai rata-rata 72,39 dengan kategori

Melihat dari jumlah keseluruhan siswa MA NU Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus begitu banyak maka peneliti memutuskan memilih kelas XI sebagai populasi dalam penelitian

Mempunyai perlengket yai perlengketan an tulang dada tulang dada dengan perantar dengan perantaraan aan sendi jumlahny sendi jumlahnya a 7 7  pasang.Iga ke I dapat di raba

Dalam hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa penulisan lokasi luka yang lengkap sebanyak 56,3% dan sisanya 43,7% tidak ditulis lokasi lukanya dengan lengkap

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Informasi Riwayat Sevis Kendaraan bermotor yang mampu mengolah data pelanggan,data kendaraan,data servis,sparepart,workorder dan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan intensitas melaksanakan shalat tahajud dengan stres mahasiswa dalam menghadapi ujian komprehensif di jurusan Bimbingan