• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI ENTERPRISE UNTUK FUNGSI AKADEMIK DAN KEUANGAN (STUDI KASUS : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI) TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTEGRASI ENTERPRISE UNTUK FUNGSI AKADEMIK DAN KEUANGAN (STUDI KASUS : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI) TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRASI ENTERPRISE

UNTUK FUNGSI AKADEMIK DAN KEUANGAN

(STUDI KASUS : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI)

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

TANTI KRISTANTI

NIM : 23506024

Program Studi Magister Informatika

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

(2)

ABSTRAK

INTEGRASI ENTERPRISE

UNTUK FUNGSI AKADEMIK DAN KEUANGAN

(STUDI KASUS : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI)

Oleh

TANTI KRISTANTI NIM : 23506024

Kepemilikan sistem informasi pada suatu perusahaan diharapkan dapat mendukung proses bisnis secara menyeluruh, yang bukan terbatas pada fungsi bisnis tertentu saja namun dapat bermanfaat bagi sejumlah area fungsional. Kecenderungan ini menuntut pada kebutuhan untuk melakukan integrasi terhadap sistem yang berorientasi fungsi agar dapat sejalan dengan proses bisnis. Yayasan Pendidikan Ariyanti (YPA) sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan memiliki sejumlah fungsi bisnis yang ditunjang oleh sistem informasi. Namun dalam perkembangannya, mulai dari pengadaan sampai dengan pengelolaan sistem tersebut dilakukan secara independen oleh sejumlah unit organisasi tanpa memperhatikan kebutuhan bisnis secara menyeluruh sehingga muncul ‘pulau-pulau’ informasi sebagai dampak dari sistem yang bersifat stovepipe dan tidak mampu berkomunikasi satu sama lain. Integrasi enteprise

memberikan jawaban terhadap permasalahan seputar sistem berbeda platform

yang tidak dapat memberikan manfaat optimal bagi perusahaan.

Untuk dapat memperoleh manfaat bagi bisnis secara menyeluruh, maka sebelum melakukan integrasi, dilaksanakan kegiatan analisis terhadap kondisi enterprise saat ini. Analisis bertujuan untuk memahami keadaan YPA yang sedang berjalan (as-is), dimulai dengan pemodelan bisnis, pengumpulan informasi seputar sistem dan teknologi saat ini yang menghasilkan katalog sumber daya informasi.

Pemodelan bisnis dengan menggunakan rantai nilai Porter dan juga Four Stage

Life Cycle Business System Planning memungkinkan pemahaman akan area-area

fungsional yang dimiliki YPA sehingga arsitektur yang dihasilkan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal maupun eksternal. Hasil analisis katalog sumber daya informasi mendasari integrasi yang dapat dikelola secara optimal tanpa tergantung pada suatu perkembangan teknologi tertentu. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang sedang berlangsung, maka dapat ditentukan kebutuhan data, aplikasi dan teknologi yang ideal di masa mendatang (to-be). Hasil analisis kondisi as-is yang diperbandingkan dengan kondisi to-be menghasilkan kesenjangan yang dapat memberikan arahan kebijakan untuk dapat melakukan integrasi.

(3)

Kesenjangan dilihat dari kelompok data, aplikasi maupun teknologi. Dari hasil evaluasi kesenjangan kelompok data menunjukkan bahwa terdapat 4 entitas data dari keseluruhan 30 entitas data ideal atau 13.33 % yang belum tersedia pada aplikasi legacy. Jadi 86.67 % entitas data ideal sebenarnya telah dihasilkan dari

aplikasi legacy. Terdapat 5 atau 16.67 % entitas data acuan (master) yang

dihasilkan secara berulang oleh sejumlah aplikasi legacy. Sedangkan 83.33 % entitas-entitas lainnya dikelola secara mandiri oleh unit-unit organisasi sehingga memiliki beragam format dan tidak terintegrasi. Hal ini tentu saja merepotkan pengelolaan sistem karena data yang sama dibuat secara berulang-ulang (terjadi redundansi).

Dari hasil evaluasi kesenjangan kelompok aplikasi menunjukkan bahwa terdapat 4 aplikasi dari total 29 aplikasi atau 13.79 % yang termasuk ke dalam pengembangan baru, yaitu aplikasi yang berhubungan dengan aplikasi promosi dan pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK). Sedangkan aplikasi lain sebesar

86.21 % dipertahankan atau dimodifikasi dari aplikasi lama (legacy) dengan

melakukan integrasi. Dari hasil evaluasi kesenjangan kelompok teknologi menunjukkan bahwa teknologi yang ada masih dapat digunakan dengan optimalisasi pemanfaatan jaringan internet, pengaturan beban kerja server dan pemilihan teknologi middleware.

Integrasi juga dipicu oleh pengendali-pengendali dan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Pengendali dan kebutuhan bisnis yang memicu diperlukannya integrasi di YPA adalah peningkatan perolehan manfaat kompetitif bagi bisnis, efisiensi dan layanan bagi konsumen internal dan eksternal YPA. Pembentukan arsitektur integrasi meliputi integrasi teknis, layanan, informasi dan proses bisnis. Hasil dari arsitektur ini kemudian digunakan sebagai landasan bagi pembuatan strategi implementasi integrasi.

Kata kunci : integrasi enterprise, perencanaan arsitektur enterprise.

(4)

ABSTRACT

ENTERPRISE INTEGRATION

FOR ACADEMIC AND FINANCIAL FUNCTION

(CASE STUDY : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI)

By

TANTI KRISTANTI NIM : 23506024

Ownership of information system at one particular company is expected to support their totally business process, which is not limited to just certain business function but can give benefit to a number of functional areas. This tendency claim to the requirements to integrate the function oriented system in order to make them in line with business process. Yayasan Pendidikan Ariyanti as educational institution has also a number of business function supported by information system. But in its growth, management of the system is conducted independently by a number of organizational unit regardless of business requirement so that emerging “islands” of information system as impact from the system that having stovepipe character and unable to communicate one with another. Enterprise integration is the answer for the problems resulted from the system that has differ platform which cannot give optimal benefit to company.

To be able to obtain holistic benefit for business, hence integration project will preceded by analysis activities to capture enterprise present condition. Analysis is aimed to understand YPA current condition (as-is), started with business modeling, defines what is in place today for application system and supporting technology that result information resource catalog. Business modeling by using Porter Chain Value as well as Four Stage Life Cycle Business System Planning is expected to understand functional areas owned by YPA so that yielded architecture that is not impressionable by internal and external changing environment. Information resource catalog analysis constitute integration project that can be manage in an optimal fashion without depending on certain technology. Pursuant to result of analysis from current condition, hence major kinds of data, technology and application for future needs can be determined (to-be). As-is analysis and to-be definition will result some gaps that constituting policies for integration project.

The gaps that generated from as-is analysis and to-be definition are grouped as data, technology and application integration policies. From data group gaps evaluation indicates that there are 4 data entities from entirety 30 ideal data entities or about 13.33 % that are not made available at legacy applications yet. In fact, about 86.67 % ideal data entities have been yielded from legacy applications.

(5)

There are 5 or about 16.67 % redundancy master data entities that resulted by number of legacy applications. While 83.33 % data entities managed locally by organization units so that the system have differ format and are not integrated. This matter of course will disturb management of the system because the data which is in fact must have same meaning are produced repeatedly (this is what we call redundancy).

From application group gaps evaluation indicates that there are 4 applications from total 29 applications or about 13.79 % which are need new development. That applications are related to promotion application and management of Bursa Kerja Khusus (BKK). While other applications or about 86.21 % are retained or modified from legacy applications by integrating them. From technological group gaps evaluation indicates that existing technology is admit of to be used with optimization of internet network, arrangement of server work load and choosing appropriatemiddleware.

Integration is also triggered by business drivers and requirements. The business drivers and requirements which are triggering the needing of integration project in YPA are the needs to increase business efficiency and competitiveness and to improve customer satisfaction for both internal and external customer of YPA. Integration architecture development covers technical, service, information and business process integration. The result from this architecture then are used as basis for integration implementation strategy.

Keywords : enterprise integration, enterprise architecture planning.

(6)

INTEGRASI ENTERPRISE

UNTUK FUNGSI AKADEMIK DAN KEUANGAN

(STUDI KASUS : YAYASAN PENDIDIKAN ARIYANTI)

Oleh

TANTI KRISTANTI NIM : 23506024

Program Studi Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui,

Tanggal : ...

Pembimbing

(7)

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran akan menjadi penyempurna bagi tesis ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu terselesaikannya tesis ini, yaitu :

1. Bapak Ir. Kridanto Surendro, M.Sc., Ph.D, selaku pembimbing tesis, terima

kasih atas segala dukungan dan kesediaan Bapak dalam membimbing penulis hingga tesis ini terselesaikan.

2. Ibu Dra. Harlili, MT, Ibu Dra. Christine Suryadi, MT dan Ibu Dr. Eng. Ayu

Purwanti, ST., MT. selaku dosen penguji seminar, pra sidang dan sidang, terima kasih atas masukan dan bimbingan Ibu.

3. Bapak Ir. Husni S. Sastramihardja, MT, selaku Dosen Wali Program Studi

Magister Informatika Jalur Sistem Informasi Angkatan 2006 dan dosen tesis, terima kasih atas kesabaran dan pembinaan Bapak.

4. Ibu Hj. Dewi Irawati S. Pong-Permadhi, B.Sc. selaku Direktur Akademi

Sekretari Manajemen Ariyanti, terima kasih atas segala dukungan Ibu.

5. Jajaran manajemen dan staf di Yayasan Pendidikan Ariyanti, terima kasih atas segala bantuannya.

6. Dosen-dosen STEI ITB yang telah membimbing penulis selama mengikuti

perkuliahan di jalur Sistem Informasi STEI ITB.

7. Staf TU, staf DukTek, dan staf perpustakaan ITB yang telah banyak

membantu.

8. Orang tua, adik-adik dan saudara-saudara atas doa restu dan dukungannya.

(9)

10.Teman-teman Program Studi Magister Informatika Jalur Sistem Informasi Angkatan 2006 (Alivia, Fitri, Mirza, Pak Teguh, Pak Tamsir, Pak Otong, Gansara, Saron, Wibawa, Rizal, Eva, Diana, Teh Frita, Made, Edwin, Pak Estiyan, Tien), terima kasih atas kekompakan dan kebersamaan yang indah.

11.Teman-teman Program Studi Magister Informatika Angkatan 2006 Jalur RPL

dan Program Studi Magister Informatika Angkatan 2005 yang telah membantu, memberi masukan dan dukungan.

12.Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas segala bentuk dukungan dan bantuan selama menyelesaikan tesis ini.

Semoga segala bantuan dan dukungan mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Bandung, Juni 2008

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

Bab I Pendahuluan... 1

I.1 Latar Belakang... 1

I.2 Rumusan Masalah... 4

I.3 Tujuan ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Kegunaan Hasil... 5

I.6 Metodologi... 5

I.7 Sistematika... 6

Bab II Tinjauan Pustaka ... 7

II.1 Definisi Integrasi Enterprise... 7

II.2 Macam-macam Proyek EI... 7

II.3 Road Map Integrasi ... 8

II.3.1 Pengendali dan Kebutuhan Bisnis... 9

II.3.2 Strategi Integrasi Enterprise... 10

II.3.3 Arsitektur Integrasi Enterprise... 11

II.3.3.1 Penilaian Lingkungan Integrasi Saat Ini ... 13

II.3.3.2 Arsitektur Integrasi Teknis... 13

II.3.3.3 Arsitektur Integrasi Layanan... 14

II.3.3.4 Arsitektur Integrasi Informasi ... 15

II.3.3.5 Arsitektur Integrasi Proses Bisnis ... 15

(11)

II.4.1 Pengertian Enterprise Architecture Planning... 17

II.4.2 Manfaat Enterprise Architecture Planning... 17

II.4.3 Komponen Enterprise Architecture Planning... 18

II.4.3.1 Planning Initiation... 21

II.4.3.2 Business Modeling... 21

II.4.3.3 Current Systems and Technology Architecture... 22

II.4.3.4 Data Architecture... 23

II.4.3.5 Applications Architecture... 23

II.4.3.6 Technology Architecture... 24

II.4.3.7 Implementation Plan... 24

II.5 Value Chain... 25

II.6 Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP) ... 27

Bab III Analisis Kondisi Enterprise ... 29

III.1 Analisis Kondisi Saat Ini (As-is) ... 30

III.1.1 Inisiasi Perencanaan ... 30

III.1.1.1 Ruang Lingkup dan Sasaran ... 30

III.1.1.2 Visi ... 32

III.1.1.3 Metodologi ... 32

III.1.2 Pemodelan Bisnis ... 33

III.1.2.1 Struktur Organisasi ... 33

III.1.2.2 Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis YPA ... 34

III.1.2.3 Identifikasi Area-area Fungsional Utama ... 34

III.1.2.4 Dekomposisi Area-area Fungsional ... 37

III.1.2.5 Relasi Antara Fungsi-Fungsi Bisnis dengan Unit-unit Organisasi ... 40

III.1.3 Arsitektur Sistem dan Teknologi Saat Ini ... 44

III.1.3.1 Aplikasi Legacy... 44

III.1.3.2 Platform Teknologi ... 46

III.1.3.3 Relasi Aplikasi dengan Fungsi-fungsi Bisnis ... 47

III.1.3.4 Relasi Aplikasi dengan Platform Teknologi ... 50

III.1.4 Hasil Analisis Kondisi YPA Saat Ini ... 53

III.2 Menentukan Kebutuhan Arsitektur Mendatang (To-be) ... 54

(12)

III.2.1 Arsitektur Data ... 55

III.2.1.1 Kandidat Entitas Data ... 57

III.2.1.2 Definisi Entitas, Atribut dan Relasi ... 58

III.2.1.3 Relasi Entitas dengan Fungsi Bisnis ... 60

III.2.2 Arsitektur Aplikasi ... 62

III.2.2.1 Kandidat Aplikasi ... 63

III.2.2.2 Definisi Aplikasi ... 65

III.2.2.3 Relasi Aplikasi dengan Fungsi... 66

III.2.3 Arsitektur Teknologi ... 68

III.3 Pengendali dan Requirement Bisnis untuk Integrasi Enterprise... 76

Bab IV Pembentukan Arsitektur Integrasi ... 84

IV.1 Mengevaluasi Gap Diantara Kondisi As-is dan To-be... 85

IV.1.1 Perbandingan Data ... 85

IV.1.2 Perbandingan Aplikasi ... 87

IV.1.3 Perbandingan Teknologi ... 91

IV.2 Pembentukan Arsitektur Integrasi Teknis... 92

IV.2.1 Requirement Arsitektur Integrasi ... 93

IV.2.2 Tipe-tipe Integrasi ... 93

IV.2.3 Layanan dan Teknologi Integrasi... 96

IV.2.4 Penentuan Komponen Data yang Diintegrasikan ... 99

IV.2.4.1 Katalog Data ... 100

IV.2.4.2 Skema Basis Data... 101

IV.2.4.3 Penentuan Teknologi Integrasi Aplikasi ... 101

IV.2.4.4 Integrasi Level Data ... 101

IV.2.4.5 Tipe Middleware... 102

IV.2.4.6 Model Middleware... 103

IV.2.4.7 Topologi Integrasi Aplikasi... 104

IV.3 Arsitektur Integrasi Layanan... 107

IV.3.1 Business Events... 108

IV.3.2 Layanan ... 110

IV.4 Arsitektur Integrasi Informasi ... 113

(13)

IV.4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 114

IV.4.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Dekomposisi Proses 1 Pengelolaan PMB... 115

IV.4.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Dekomposisi Proses 2 Pengelolaan Kegiatan Akademik ... 116

IV.4.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Dekomposisi Proses 3 Pengelolaan Wisuda ... 116

IV.4.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Dekomposisi Proses 2.6 Pengelolaan Jadwal ... 118

IV.5 Arsitektur Integrasi Proses Bisnis ... 119

IV.6 Strategi Integrasi ... 123

Bab V Penutup ... 137 V.1 Kesimpulan ... 137 V.2 Saran... 138 DAFTAR PUSTAKA ... 140 xii

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A (Profil Yayasan Pendidikan Ariyanti) ... 142

Lampiran B (Dekomposisi Fungsi Bisnis Utama Menjadi Sub Fungsi)... 147

Lampiran C (Matriks Fungsi - Organisasi) ... 157

Lampiran D (Information Resource Catalog)... 180

Lampiran E (Deskripsi Aplikasi) ... 182

Lampiran F (Katalog Data) ... 186

Lampiran G (Spesifikasi Arsitektur Integrasi Teknis) ... 200

Lampiran H (Spesifikasi Arsitektur Integrasi Layanan) ... 230

Lampiran I (Spesifikasi Arsitektur Integrasi Informasi)... 245

Lampiran J (Spesifikasi Arsitektur Integrasi Proses)... 257

Lampiran K (Spesifikasi Implementasi Integrasi Aplikasi)... 265

Lampiran L (Spesifikasi Implementasi Integrasi Informasi) ... 277

Lampiran M (Spesifikasi Implementasi Integrasi Composite Application)... 285

(15)

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI

Gambar II.1 Road Map Integrasi (4)... 9

Gambar II.2 Domain Arsitektur Integrasi Enterprise (4)... 12

Gambar II.3 Membangun Enterprise Architecture (14) ... 17

Gambar II.4 Enterprise Architecture Planning (19) ... 19

Gambar II.5 Komponen Enterprise Architecture Planning (11) ... 20

Gambar II.6 Value Chain (13) ... 26

Gambar II.7 Four Stage Life Cycle (7) ... 28

Gambar III.1 Flowchart Analisis Enterprise... 29

Gambar III.2 Inisiasi Perencanaan (11) ... 30

Gambar III.3 Pemodelan Bisnis (11) ... 33

Gambar III.4 Aktivitas Antar Unit Organisasi... 35

Gambar III.5 Rantai Nilai YPA ... 36

Gambar III.6. Matriks Fungsi – Organisasi ... 41

Gambar III.7 Sistem dan Teknologi Saat Ini (11)... 44

Gambar III.8 Matriks Aplikasi – Fungsi Bisnis ... 48

Gambar III.9 Matriks Aplikasi – Platform Teknologi ... 51

Gambar III.10 Aplikasi Tidak Dapat Saling Berbagi PakaiData dan Informasi.. 52

Gambar III.11 Arsitektur Data (11) ... 56

Gambar III.12 E-R Diagram ... 59

Gambar III.13 Matriks Entitas – Fungsi ... 61

Gambar III.14 Arsitektur Aplikasi (11) ... 63

Gambar III.15 Skema Arsitektur Aplikasi ... 64

Gambar III.16 Matriks Aplikasi – Fungsi ... 67

Gambar III.17 Arsitektur Teknologi (11)... 69

Gambar III.18 Konfigurasi Teknologi ... 72

Gambar III.19 Arsitektur Sistem Bisnis... 73

Gambar III.20 Matriks Teknologi – Fungsi ... 74

Gambar III.21 Matriks Teknologi – Aplikasi ... 75

Gambar III.22 Penetapan Pengendali dan Kebutuhan Bisnis (4)... 77

(16)

Gambar IV.1 Tahapan Pembentukan Arsitektur Integrasi... 84

Gambar IV.2 Gap Data ... 86

Gambar IV.3 Gap Aplikasi ... 88

Gambar IV.4 Arsitektur Integrasi Teknis (4)... 92

Gambar IV.5 Tipe-tipe Enterprise Application Integration (9)... 96

Gambar IV.6 Integrasi Level Data (9) ... 97

Gambar IV.7 API Penghubung dengan Sumber Daya (9) ... 98

Gambar IV.9 Fungsi Database-Oriented Middleware (9)... 103

Gambar IV.10Integrasi Level DataKasus YPA ... 105

Gambar IV.11 Arsitektur Integrasi Layanan (4) ... 108

Gambar IV.12 Arsitektur Integrasi Informasi (4) ... 113

Gambar IV.13 Context Diagram... 114

Gambar IV.14 DFD Level 1... 115

Gambar IV.15 DFD Level 2 Dekomposisi Proses 1 ... 116

Gambar IV.16 DFD Level 2 Dekomposisi Proses 2 ... 117

Gambar IV.17 DFD Level 2 Dekomposisi Proses 3 ... 118

Gambar IV.18 DFD Level 3 Dekomposisi Proses 2.6 ... 119

Gambar IV.19 Arsitektur Integrasi Proses Bisnis (4) ... 119

Gambar IV.20 Integrasi Proses Bisnis ... 120

Gambar IV.21 Matriks Aplikasi – Entitas... 125

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Dekomposisi Fungsi Utama Menjadi Sub Fungsi ... 38

Tabel III.2 Platform Teknologi ... 46

Tabel III.3 Kandidat Entitas Data ... 58

Tabel III.4 Daftar Kandidat Aplikasi ... 63

Tabel III.5 Deskripsi Aplikasi... 65

Tabel III.6 Prinsip-prinsip Teknologi ... 70

Tabel III.7 Pengendali-pengendali Bisnis YPA ... 80

Tabel IV.1 Dampak Kandidat Aplikasi... 89

Tabel IV.2 Tipe-tipe Integrasi... 93

Tabel IV.3 Business Events... 108

Tabel IV.4 Layanan... 111

Tabel IV.5 Urutan Aplikasi... 127

Tabel IV.6 Strategi Integrasi ... 129

Referensi

Dokumen terkait

a) Tes diagnostik awal (pretest) merupakan tes yang diikuti oleh seluruh sampel penelitian untuk mengetahui kondisi kesulitan belajar awal siswa pada kompetensi

kandungan karbon (C) sebesar 0,374 % sehingga merupakan dissimilar welding. Faktor-faktor penyebab kegagalan pengelasan adalah pengukuran, operator, metode, dan

Disela-sela acara, Ketua KPOTI Kabupaten Labuhanbatu selatan Musthopa Rahman Harahap, S.Pd kepada awak media menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan bermain serta belajar

Persamaan : Persamaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah penggunaan variabel independen Total Asset Turn Over (TATO) dan Debt to Equity Ratio (DER) ,

Seluruh perealisasian Sasaran Strategis Pustekkom Kemendikbud dalam pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan juga didukung

Selain itu ruang lingkup penelitian masih terbatas pada sumber data yang hanya berupa wacana tulis yaitu majalah berbahasa Jepang, yang mana sebaiknya untuk membuat

Dari keterangan-keterangan diatas kontribusi yang diberikan BUMDES cukup baik, hanya saja kontribusi ini belum maksimal seperti yang kita ketahui masih banyak masyarakat

Kamus pertama bahasa Arab adalah Kitab Al-‘Ain yang disusun Khalil bin Ahmad Al-Farahidy dengan sistematika Nizham Ash- Shauty dimana huruf hijaiyah disusun