• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENATAAN RUANG DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN WILAYAH BERKELANJUTAN (Studi Kasus Kabupaten Bandung) LIA WARLINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENATAAN RUANG DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN WILAYAH BERKELANJUTAN (Studi Kasus Kabupaten Bandung) LIA WARLINA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

UNTUK PENATAAN RUANG

DALAM KERANGKA

PEMBANGUNAN WILAYAH BERKELANJUTAN

(Studi Kasus Kabupaten Bandung)

LIA WARLINA

S E K O L A H P A S C A S A R J A N A

I N S T I T U T P E R T A N I A N B O G O R

B O G O R

2 0 0 7

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Bandung) merupakan karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2007

Lia Warlina NIM P02610161

(3)

ABSTRAK

LIA WARLINA. Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Bandung). Dibimbing oleh HADI S ALIKODRA, RALDI H KOESTOER dan HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dalam skala global, nasional maupun lokal, mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung baik secara lokal, nasional maupun global. Penyebab dan dampak perubahan ruang berbeda-beda di setiap wilayah bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga diperlukan suatu simulasi dan analisis. Model perubahan penggunaan lahan yang memprediksi penggunaan di masa mendatang, dapat dijadikan suatu masukan untuk kegiatan penataan ruang.

Tujuan penelitian adalah untuk membangun model perubahan penggunaan lahan untuk konsep penataan ruang dalam kerangka pembangunan wilayah yang berkelanjutan di wilayah Kabupaten Bandung. Tahapan penelitian adalah dengan melakukan pemodelan spasial menggunakan CLUE-S (Conversion of Land Use Change and its Effect at small regional extent) dengan waktu simulasi 20 tahun. Selanjutnya, dilakukan perhitungan tingkat keberlanjutan dengan menggunakan Wellbeing Index. Hasil kedua tahap ini, selanjutnya dijadikan input dalam analisis prospektif dengan metode lokakarya.

Pemodelan CLUE-S menggunakan enam skenario, yang merupakan kombinasi dari demand module dan spatial policy. Hasil terbaik adalah skenario ke enam dengan skenario demand module setengah nilai perubahan penggunaan lahan eksisting dan spatial policy cagar alam dan kawasan lindung. Hasil dari analisis keberlanjutan pembangunan wilayah, menunjukkan wilayah kajian tidak berkelanjutan. Analisis prospektif memberikan hasil tujuh faktor yang menjadi faktor kunci yaitu kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, perencanaan, tingkat pendapatan masyarakat, status kepemilikan lahan, kebijakan pemerintah dan alokasi dana pembangunan. Berdasarkan faktor kunci tersebut diperoleh skenario agak optimis untuk berkelanjutan dari penataan ruang. Faktor kunci yang perlu didorong agar skenario yang terjadi lebih optimal adalah tingkat pendidikan. Implikasi skenario agak optimis memberikan dampak positif pada perubahan penggunaan lahan untuk penataan ruang dalam kerangka pembangunan wilayah berkelanjutan. Model perubahan penggunaan lahan dan informasi tingkat berkelanjutan wilayah dapat merupakan pelengkap dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai produk dari perencanaan wilayah. Perencanaan wilayah tersebut merupakan bagian dari penataan ruang dalam kerangka pembangunan wilayah berkelanjutan.

Key words: model perubahan pengunaan lahan, CLUE-S, well being index, penataan ruang, pembangunan wilayah berkelanjutan

(4)

ABSTRACT

LIA WARLINA. Land use change modeling for spatial use management in term of regional sustainable development (with special reference to Bandung Region). Under the direction of HADI S ALIKODRA, RALDI H KOESTOER and HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.

Land use change in global, national and local scale has direct impact. The causes and impact of the changes are different in each region and depend on factors influenced. So that, simulation is required to predict future land use change. The future land use information will be beneficial to be applied for spatial use management.

The objective of the study was to build land use change model for spatial use management in term of regional sustainable development in Bandung region. The first step was spatial modeling using CLUE-S (Conversion of Land Use Change and its Effect at small regional extent) with time frame of 20 years. The next step was sustainability analysis using well being index. The result of the two steps, then, became an input for prospective analysis workshop.

The CLUE-S model used six scenarios those were combinations of demand module and spatial policy. The best scenario was scenario six, with demand module a half of existing land use change rate and spatial policy by protected area and preserving area. The result of sustainability analysis showed that Bandung regional development was not sustainable. Prospective analysis gave seven key factors i.e. population density, educational level, planning, income, land tenure, policy and development fund allocation. Based on these factors, scenario rather optimistic was chosen for sustainable spatial use management. The factor that must be drove or pushed was educational level. The implication of the scenario will give positive impact to the sustainable spatial use management. Land use change model and regional sustainability information can complement spatial regional planning.

Key words: land use change modeling, CLUE-S, well being index, spatial use management, regional sustainable development

(5)

©

Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

(6)

MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

UNTUK PENATAAN RUANG

DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN

WILAYAH YANG BERKELANJUTAN

(Studi Kasus Kabupaten Bandung)

LIA WARLINA

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

S E K O L A H P A S C A S A R J A N A

I N S T I T U T P E R T A N I A N B O G O R

B O G O R

2 0 0 7

(7)

Judul Disertasi : Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan

(Studi Kasus Kabupaten Bandung ) Nama Mahasiswa : Lia Warlina

NIM : P. 026010161

Disetujui, Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS Ketua

Dr. Raldi Hendro Koestoer, MSc. APU Anggota

Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan

Dr. Ir.Surjono H. Sutjahjo, MS

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia yang dilimpahkanNya, sehingga disertasi ini dapat diselesaikan, meskipun waktu penyelesaiannya lebih lama daripada waktu yang seharusnya. Penelitian dilakukan sejak Januari 2004 sampai Januari 2006. Tema yang dipilih adalah pemodelan spasial dengan judul disertasi: Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Bandung).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hadi S Alikodra, MS selaku ketua komisi pembimbing juga kepada Dr. Raldi Hendro Koestoer, MSc, APU dan Dr. Ir. Hartrisari H Hardjomidjojo, DEA selaku anggota komisi pembimbing. Penghargaan penulis sampaikan kepada Tom Veldkamp dan Peter Verburg dari Wageningen University, yang telah memberikan ijin untuk menggunakan software CLUE-S. Penghargaan yang sama disampaikan kepada Hari Tri Budianto, MS dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia, yang telah membantu memproses data citra dan GIS. Penulis mengucapkan terima kasih pula untuk Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung yang telah memfasilitasi kegiatan lokakarya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2007 L ia Warlina

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 26 Agustus 1961 sebagai anak sulung dari lima bersaudara, dari pasangan Kamulyan Agma dan Almarhumah Wangsih Sali. Pendidikan sarjana ditempuh pada jurusan Agrometeorologi Institut Pertanian Bogor, dan lulus pada tahun 1984. Pada tahun 1991 selama satu tahun mengikuti program post graduate diploma dalam Agricultural Sciences di Melbourne University. Tahun 1998 mengikuti program pasca sarjana pada ilmu geografi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 2000. Tahun 2001 mengikuti program S3 pada program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) dengan peminatan Kebijakan Manajemen Lingkungan (KML).

Sejak tahun 1986, penulis telah menjadi pegawai negeri di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IV, dipekerjakan pada Sekolah Tinggi Pertanian Bandung sampai tahun 1993. Sejak tahun 1994 dipekerjakan pada Institut Teknologi Adityawarman (ITA) Bandung. Sejak tahun 2002 mengajar pada jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Selama mengikuti program S3, karya ilmiah yang telah diterbitkan adalah “Organisasi Keruangan Perkotaan” pada buku Dimensi Keruangan Kota terbitan UI Press tahun 2001 dengan penyunting Raldi Hendro Koestoer dkk. Selanjutnya adalah tulisan dengan judul “Ecotourism Potency of Pulau Dua and Souroundings” dalam Dynamic Situation in Indonesia, terbitan Departement of Geography University of Indonesia (2002). Makalah penulis telah disajikan dalam 3rd International Convention of Asia Scholar (ICAS3) di Singapura pada tanggal 19 sampai 22 Juni 2003 dengan judul “The Role of City Structure in Local Economy (Case of Bandung, Indonesia)”.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL . . . xi

DAFTAR GAMBAR . . . xiii

DAFTAR LAMPIRAN . . . xv I. PENDAHULUAN . . . 1 1.1. Latar Belakang . . . 1 1.2. Tujuan Penelitian . . . 4 1.3. Kerangka Pemikiran . . . 5 1.4. Manfaat Penelitian . . . 7 1.5. Novelty. . . 7

II. TINJAUAN PUSTAKA . . . 8

2.1. Sistem dan Model. . . 8

2.2.Analisis Prospektif dan Kaitannya dengan Strategi. . . 10

2.3. Tata Ruang . . . . . . 13

2.3.1. Konsep Analisis Keruangan. . . .. . . 13

2.3.2. Penataan Ruang dan Regulasi Tata Ruang. . . 16

2.4. Penggunaan Lahan dan Pemodelan Perubahannya . . . 18

2.4.1. Penggunaan Lahan . . . 18

2.4.2. Model Perubahan Penggunaan Lahan . . . 20

2.4.2.1. Conversion of Land Use and its Effect (CLUE) . . . 21

2.4..2.2. Conversion of Land Use & its Effect at Small regional Extent (CLUE-S) . . . 25

2.5. Pembangunan Wilayah yang Berkelanjutan. . . 30

2.5.1. Pembangunan Berkelanjutan . . . .. . . 30

2.5.2. Metode-metode Analisis Keberkelanjutan . . . .. . . 31

2.5.2.1. Sustainable Development Indicators. . . 31

2.5.2.2. Ecological Footprint . . . 32

2.5.2.3. Environmental Sustainability Index . . . 34

2.5.2.4. Wellbeing Index (Indeks Kesejahteraan) . . . 35

III. METODE PENELITIAN . . . 39

(11)

3.2. Formulasi Permasalahan. . . 39

3.3. Rancangan Penelitian. . . 41

3.3.1. Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan. . . 43

3.3.1.1. Metode Pengumpulan Data . . . 43

3.3.1.2. Pelaksanaan Pemodelan . . . 45

3.3.1.2. Metode Analisis Data . . . 48

3.3.2. Penghitungan Indeks Keberlanjutan Kabupaten Bandung . . . 49

3.3.3. Analisis Prospektif untuk Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah yang Berkelanjutan. . . 51 3.3.3.1. Metode Pengumpulan Data . . . 51

3.3.3.2. Metode Analisis Data . . . 51

3.4. Definisi Operasional. . . 53

IV. KEADAAN UMUM. . . 54

4.1. Regulasi Penataan Ruang . . . 54

4.2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung . . . 55

4.3. Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Bandung . . . . . . 57

4.4. Keadaan Sosial Ekonomi dan Geofisik Wilayah. . . . . . . 59

V. HASIL DAN PEMBAHASAN . . . 62

5.1.. Model Perubahan Penggunaan Lahan. . . . . . 62

5.2. Pembangunan Wilayah Berkelanjutan . . . 76

5.3. Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk. Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan. . . 80

5.3.1. Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan . . . 80 5.3.2 Implikasi Skenario dan Rekomendasi pada. Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan di Kabupaten Bandung. . . 86 5.3.3 Model Perubahan Penggunaan Lahan untuk. Penataan Ruang dalam Kerangka Pembangunan Wilayah Berkelanjutan di Kabupaten Bandung. . . 90 VI. KESIMPULAN DAN SARAN . . . 95

6.1. Kesimpulan . . . 95

6.2. Saran . . . 96

DAFTAR PUSTAKA . . . 97

(12)

DAFTAR TABEL

No. Halaman 1 Penggunaaan Lahan di Indonesia Tahun 1993 -1997 (000 ha) . . . 19 2 Klasifikasi Model Perubahan Penggunaan Lahan (Briassoulis 2000) 21 3 Kelas penggunaan lahan dan variabel yang digunakan dalam

pemodelan CLUE di Pulau Jawa (Verburg et al.1999) . . . 24 4 Pengklasifikasian ulang penggunaan lahan di Pulau Sibuyan,

Filipina (Soepboer 2001) . . . 27 5 Faktor driver pada penelitian perubahan penggunaan lahan di Pulau

Sibuyan, Filipina (Soepboer 2001) . . . 27 6 Ecological Footprint Dunia dan Indonesia tahun 2001 (Wackernagel

et.al. 2004) . . . 33 7 Nilai dan peringkat wellbeing index Indonesia (Prescott-Allen 2001) 37 8 Kekuatan dan Kelemahan Metode-metode Pengkajian Keberlanjutan

(CSD 2001, Wackernagel & Rees 1996, Bell & Morse 2003, Prescott-Allen 2001) . . .

38

9 Metode Pengumpulan Data Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan (Kabupaten Bandung) . . . 46 10 Matriks konversi setiap penggunaan lahan (Verburg et al. 2002) . . . 47 11 Nilai stabilitas (Verburg et al. 2002) . . . 47 12 Persentase luas perubahan penggunaan lahan di Wilayah Kabupaten

Bandung (Hasil analisis) . . . 48 13 Penentuan skor untuk indikator dalam perhitungan Wellbeing Index

(Omar 2003, Prescott-Allen 2001) . . . .. . . 50 14 Standar Nilai dari Wellbeing/Stress Index (WSI) (Omar 2003,

Prescott-Allen 2001) . . . 51 15 Luas Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Bandung (Hasil

analisis). . . 59 16 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di wilayah Kota Bandung, Kota

Cimahi dan Kabupaten Bandung pada tahun 2003 (BPS 2003). . . 61 17 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam persen

Kabupaten Bandung tahun 2001, 2002, 2003 (BPS 2003) . . . 62 18 Skenario-skenario yang digunakan dalam pemodelan spasial

(13)

19 Hasil analisis regresi logistik biner untuk nilai β dari penggunaan lahan . . .

65 20 Hasil analisis regresi logistik biner untuk nilai Exp (β) dari

penggunaan lahan . . . 66 21 Perhitungan Wellbeing Index (Indeks Kesejahteraan). . . 77 22 Indeks keberlanjutan Kabupaten Bandung . . . 77 23 Faktor dan karakteristik faktor yang terlibat pada penataan ruang

dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan (Hasil analisis) . 81 24 Keadaan faktor kunci pada penyusunan startegi penataan ruang

dalam kerangka pembangunan wilayah yang berkelanjutan. . . 84 25 Skenario penataan ruang dalam kerangka pembangunan wilayah

yang berkelanjutan di Kabupaten Bandung. . . 85 26 Hasil penelitian skenario untuk penataan ruang dalam kerangka

pembangunan wilayah yang berkelanjutan di Kabupaten Bandung . . 85

(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman 1 Kerangka pemikiran penataan ruang dalam kerangka pembangunan

wilayah yang berkelanjutan (modifikasi dari Verburg et al.2002, Prescott-Allen 2001, dan UU No. 24 tahun 1992) . . .

6

2 Tahapan dari Analisis Prospektif (Hatem 1993) . . . 11 3 Tahapan pembangunan skenario (Godet et al. 1999) . . . 12 4 Jenis data spasial dalam analisis keruangan (Martin 1991) . . . 14 5 Dua bentuk tidak beraturan dalam bentuk raster dan vektor (Martin

1991) . . . 14 6 Struktur Umum dari Model CLUE (Veldkamp et.al. 2000) . . . 22 7 Hasil Pemodelan dengan CLUE di Pulau Jawa (Verburg, Veldkamp

& Bouma. 1999) . . . 23 8 Perbedaan Skala Aplikasi dan Struktur Data dari CLUE dan

CLUE-S (Verburg et al. 2002) . . . 24 9 Tradeoff diantara tiga tujuan utama dari sustainable development

(Munasinghe 1993) . . . 31 10 Nilai Environmental Sustainability Index Indonesia (Yale Center

for Environmental Law and Policy 2005) . . . . . . 35 11 Keberlanjutan yang dimetaforakan oleh sebuah telur (Prescott-Allen

2001). . . 36 12 Barometer Keberlanjutan dari beberapa negara termasuk Indonesia

(Prescott-Allen 2001). . . 37 13 Peta Kabupaten Bandung sebagai lokasi studi . . . 40 14 Tahapan penelitian (Modifikasi dari Verburg et al 2002 dan

Prescott-Allen 2001) . . . 42 15 Diagram penentuan skor pengaruh antar faktor . . . 52 16 Grafik tingkat ketergantungan dan pengaruh untuk posisi

faktor-faktor pada analisis prospektif (Godet 1999). . . 52 17 Pembagian Zona Metropolitan Bandung (Dinas Tata Ruang dan

Permukiman Propinsi Jawa Barat 2005) . . . 58 18 Peta penggunaan lahan eksisting wilayah Bandung tahun 2003

(15)

19 Grafik jumlah penduduk Kabupaten Bandung dan seluruh wilayah Bandung (Kota Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung) tahun 1983- 2003 (BPS 1983-2003). . .

61

20 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario pertama. . . 67 21 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten

Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario kedua. . .

68 22 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten

Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario ketiga. . . 70 23 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten

Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario keempat . . . 71 24 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten

Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario kelima . . . 72 25 Simulasi pemodelan perubahan penggunaan lahan Kabupaten

Bandung tahun 2003 sampai 2023 dengan skenario keenam. . . 74 26 Barometer keberlanjutan untuk wilayah Kabupaten Bandung (Hasil

perhitungan) . . . 78 27 Hubungan kualitas hidup dengan daya dukung lingkungan alamiah

(Chambers 2002). . . 79

28 Hasil perhitungan tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem penataan ruang dalam kerangka pembangunan wilayah yang berkelanjutan . . .

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1 Indikator dari Pembangunan yang Berkelanjutan (CSD 2001) . . . . . 104

2 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah & Kepadatan Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi (BPS 2003) . . . 107

3 Persentase tingkat pendidikan di Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi (BPS 2003) . . . 108 4 Persentase kondisi tempat tinggal rumah tangga di Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi (BPS 2003) . . . 109

5 Persentase penduduk dengan mata pencaharian di bidang pertanian dan non pertanian di Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi (BPS 2003) . . . 110 6 Variabel dependen & independen . . . 111

7 Peta sosial ekonomi wilayah . . . 112

8 Peta geofisik, iklim dan aksesibilitas . . . . 113

9 Peta geologi binari . . . 114

10 Peta binari untuk jenis tanah . . . 115

11 Spatial policy yang digunakan pada pemodelan dengan CLUE-S . . . 116

12 File demand.in 1 dan 2 . . . 117

13 Matriks Regulasi Tata Ruang (Hasil inventarisasi) . . . 118

14 Perhitungan Wellbeing Index untuk wilayah Kabupaten Bandung . . 122

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Sekolah-sekolah Lapangan Pemuliaan Tanaman yang diperkenalkan semenjak tahun 2002, petani tidak hanya belajar tentang pengetahuan dan praktik persilangan, tetapi

Tulisan ini menganalisa perubahan yang terjadi pada Majalah Liberty Di Surabaya Tahun 1987-1993, Dari Majalah Wanita Ke Majalah

berjudul “Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai adalah (1) untuk mengetahui miskonsepsi apa yang ada pada mahasiswa kaitannya dengan bilangan real, selanjutnya

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan dari Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 2004 tentang Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi

Namun ia mempunyai semangat dalam belajar serta hati yang baik, sehinga dengan bantuan dari beberapa orang yang peduli tehadapnya, ia dapat berubah menjadi baik. Sehingga

inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,

a. Importir Umum.Yaitu perusahaan pemegang API Umum yang dapat mengimpor barang bukan limbah yang tidak diatur Tata Niaga Impornya. Importir Umum Limbah. Yaitu importir umum