• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BAJA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN WILAYAH PESISIR KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU CILEGON JA FAR SALIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BAJA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN WILAYAH PESISIR KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU CILEGON JA FAR SALIM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BAJA

SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KELESTARIAN WILAYAH PESISIR

KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU CILEGON

JA’FAR SALIM

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa disertasi saya dengan judul “Model Pengelolaan Limbah Industri Baja sebagai Upaya untuk Mempertahankan Kelestarian Wilayah Pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon” adalah benar-benar asli karya saya dengan arahan komisi pembimbing, dan bukan hasil jiplakan atau tiruan dari tulisan siapa pun serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Bogor, Juli 2009

Ja’far Salim

(3)

ABSTRACT

JA’FAR SALIM, Model of Steel Industrial Waste Management for Maintaining The Sustainability of Coastal Region Krakatau Industrial Estate Cilegon. Under supervision of ASEP SAEFUDDIN, MARIMIN, and ETTY RIANI.

Indonesia is rich in natural resources, raw material resources, and also human resources. Nevertheless, the environment contamination has become worse, especially in industrial area. The aims of this research are: To get information about condition of existing and amount of steel industrial disposal production which have not exploited yet; To find out the contamination of territorial water and health of society in industrial estate of Krakatau Cilegon from steel waste which cannot be recycled; To formulate the model of steel industrial waste management for maintaining the sustainability of coastal region and health of society; To formulate sustainable environmental oriented policy of steel industrial waste management system. System approaches in used in this research are: Investment analysis; AHP; ISM; and dynamic modeling. The result of this analysis: the measurement of assessment result of investment analysis NPV is 1,885,022 USD and BCR > 3, its mean beneficial investment, besides best level (1) is waste of slurry CRM with criterion value is feasible. Social impact in management of industrial disposal based on factor analysis using Health of Society coefficient is equal (0.36) + (0.04) Employment. So the value of social impact in model management of steel disposal is 36,662 persons. Selection priority in asphodel is obtained by result of calculation of weight importance focus variable to target variable are 0.325, 0.214, 0.201, 0.119, 0.084, and 0.056 (consistency ratio = 0,099) with sequences are: (1) exploiting of waste return, (2) waste minimalists, (3) prevention of contamination of coastal area, (4) prevention of contamination to society, (5) effort maintain continuity of coastal region, and (6) policy of management of waste with vision of and environment have continuation. Beside that, the result of calculation weight important actor variable to alternative variable 0.276, 0.170, 0.145, 0.114, 0.086, 0.075, 0.070, 0.065 are respectively: (1) the changing of raw material, (2) the changing of product, (3) the changing of technology and process, (4) applying environmental 5R, (5) lessening waste, (6) recycling waste, (7) changing waste, (8) rewiring waste. The determination of key parameter policies of steel industrial waste management for maintaining the sustainability of coastal region Krakatau Industrial Estate Cilegon by using ISM method base on environmental experts judgments from 20 item of question/statement. Furthermore, 10 answer items are taken to make key parameter as expert judgments sub-element. The model development as scenario in management of steel industrial waste using modeling dynamic system approach with powersim program especially for making the model with cause loop diagram and model structure model at resident sub model, coastal area and industrial disposal. Those models are verified by using historical data and validated by using faced and statistical validation methods.

Key words: Steel waste management, coastal region, AHP, ISM, dynamic modeling

(4)

RINGKASAN

JA’FAR SALIM. Model Pengelolaan Limbah Industri Baja sebagai upaya untuk Mempertahankan Kelestarian Wilayah Pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon. Dibimbing oleh: ASEP SAEFUDDIN, MARIMIN, dan ETTY RIANI

Indonesia yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah, baik sumber daya energi, sumber daya bahan baku, serta sumber daya manusia yang kompetitif, akan menjadi negara yang kuat di era global apabila bangsa Indonesia mampu mengelola dengan baik sumber-sumber daya tersebut, sehingga tidak hanya dapat dieksplotasi saat ini, melainkan juga untuk masa mendatang Salah satu sumber daya alam yang melimpah dan dapat digunakan untuk pembangunan berkelanjutan adalah bahan baku baja untuk industri dan kemakmuran masyarakat.

PT. Krakatau Steel merupakan pabrik baja terpadu dan termasuk salah satu industri baja terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini diharapkan mampu menjadi perusahaan unggulan terutama dalam teknis pembuatan baja dengan teknologi tinggi serta dituntut mampu meraih keuntungan secara finansial dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Namun proses produksi tidak akan lepas dari timbulnya limbah. Seperti halnya limbah industri lainnya, jika limbah industri baja tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan, bahkan pencemaran lingkungan saat ini terus meningkat dan cenderung semakin memprihatinkan terutama di kawasan industri.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi eksisting jenis dan jumlah limbah industri baja yang dihasilkan namun belum dimanfaatkan kembali; untuk mengetahui pencemaran perairan dan kesehatan masyarakat di Kawasan Industri Krakatau Cilegon dari limbah baja yang tidak dapat didaur ulang; untuk merumuskan model pengelolaan limbah industri baja dalam upaya mempertahankan kelestarian wilayah pesisir dan kesehatan masyarakat disekitarnya; dan untuk merumuskan kebijakan pengelolaan limbah industri baja yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Model pengelolaan limbah industri baja yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan metode maupun analisis penyelesaian masalah, yaitu: analisa investasi net present value (NPV) dan benefit cost ratio (BCR); model analisis statistik; model analytical hierarchy process (AHP Cdplus3.0); metode interpretative structural modelling (ISM VAXO); dan dynamic modeling (program powersim).

Hasil analisis kelayakan pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan menganalisis hasil penilaian net present value ini dengan tujuan agar semua investasi, pengeluaran dan penerimaan dalam pengelolaan limbah baja yang berbentuk cash flow untuk periode waktu tertentu sampai ekonomis proyek dan nilai suatu proyek diubah ke dalam nilai sekarang dengan menggunakan tingkat suku bunga yang relevan. Untuk mengukur hasil analisis penilaian net present value dan benefit cost ratio ini menggunakan suku bunga yang berlaku pada akhir tahun 2007 yaitu suku bunga SBI sebesar 14 %, minimum attractive rate of return (MARR) sebesar 15 %, dan laju inflasi 6 %. Hasil pengukuran penilaian investasi analisis net present value sebesar 1,885,022 USD dan benefit cost ratio > 3 berarti investasi menguntungkan. Limbah slurry CRM merupakan opsi pengelolaan yang dinilai paling layak untuk melakukan investasi pengelolaan limbah baja.

Hasil analisis submodel dampak sosial pada model pengelolaan limbah baja ini dapat dilakukan dengan analisis multivariat. Dampak sosial pada pengelolaan limbah industri baja meliputi variabel kesehatan masyarakat, variabel lapangan kerja, dan variabel pencemaran lingkungan. Analisis dampak sosial berdasarkan analisis faktor dengan koefisien adalah (0,36) kesehatan masyarakat + (0,04) lapangan kerja, sehingga nilai dampak sosial dalam model pengelolaan limbah baja sebanyak 36.662 orang.

(5)

Analisis penentuan pemilihan prioritas dengan model AHP Cdplus3.0 dari pendapat para pakar lingkungan diperoleh hasil perhitungan bobot awal kepentingan variabel fokus terhadap variabel tujuan pengelolaan limbah baja adalah 0,325, 0,214, 0,201, 0,119, 0,084, dan 0,056 dengan consistency ratio = 0,099 atau urutan tingkat kepentingannya adalah (1) pemanfaatan limbah kembali, (2) minimalisasi limbah, (3) pencegahan pencemaran pesisir, (4) pencegahan pencemaran terhadap masyarakat masyarakat, (5) upaya mempertahankan kelestarian wilayah pesisir, dan (6) kebijakan pengelolaan limbah berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Sedangkan hasil perhitungan akhir bobot kepentingan variabel aktor terhadap variabel alternatif pengelolaan limbah baja adalah 0,276, 0,170, 0,145, 0,114, 0,086, 0,075, 0,070, 0,065 atau urutannya: (1) perubahan bahan baku, (2) perubahan produk, (3) perubahan proses dan teknologi, (4) penerapan 5 R lingkungan, (5) mengurangi limbah, (6) mendaur ulang limbah, (7) mengganti limbah, (8) memakai kembali limbah.

Hasil analisis penentuan parameter kunci kebijakan pengelolaan limbah industri baja dalam upaya mempertahankan kelestaraian wilayah pesisir di kawasan industri Krakatau Cilegon dengan metode ISM VAXO diperoleh dari jawaban para pakar lingkungan dari 20 butir pertanyaan/pernyataan, kemudian diambil menjadi 10 butir jawaban untuk dijadikan parameter kunci. Langkah-langkah penyusunan ISM VAXO terdiri dari penentukan sub elemen pendapat pakar dengan hasil urutan Pabrik baja, Area penyimpanan limbah, Pembangunan area limbah yang jauh dari pemukiman, Pengolahan yang dapat dipertangungjawabkan, Jaringan pembuatan waste water, Kecepatan waktu pengolahan limbah, Membangun prasarana pengolahan limbah yang aman, Penerapan 3 R (Reuse, Recyling, Recovery), Studi pemanfaatan limbah, dan Mendatangkan pakar. Menentukan kontekstual antar elemen bertujuan untuk mengidentifikasi para pakar lingkungan terutama bekerja maupun yang berdomisili di sekitar lokasi pabrik yang berkecenderungan menghasilkan limbah untuk memberikan jawaban/pendapat kontekstual antar elemen dengan jumlah responden 5 orang pakar. Penentuan hasil pengolahan ISM VAXO diperoleh berdasarkan hasil pengolahan kontekstual antara elemen dengan melibatkan 5 orang responden dari para pakar lingkungan dengan meggunakan bantuan program ISM VAXO. Membuat grafik hasil pengolahan untuk melihat posisi elemen faktor parameter kunci model pengelolaan limbah baja.

Tahapan analisis pada pengembangan model sebagai skenario dalam pengelolaan limbah industri baja melalui pendekatan sistem meliputi: (a) analisis kebutuhan

stakeholders, (b) formulasi masalah, (c) identifikasi sistem, (d) pembuatan model, dan (e) pengujian model. Hasil analisisnya adalah: 1) Analisis analisis kebutuhan stakeholders

dalam pengelolaan limbah industri baja dalam upaya mempertahankan kelestaraian wilayah pesisir kawasan industri Krakatau Cilegon terdiri dari: Pemerintah yang mewakili kepentingan publik melalui Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Banten serta Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon, Perusahaan/industri perhasil baja, Lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli lingkungan, Masyarakat di sekitar kawasan industri Cilegon yang menggantungkan sumber penghasilannya pada sumberdaya perikanan, Perguruan Tinggi, serta Divisi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Krakatau Steel. 2) Formulasi masalah dilakukan untuk penentuan informasi yang telah dilaksanakan melalui identifikasi sistem secara bertahap. Dalam pelaksanaannya, seringkali terjadi konflik kepentingan dari kebutuhan para stakeholders, meskipun konflik kepentingannya dapat diidentifikasi antara keinginan yang diperoleh dari hasil perhitungan bobot kepentingan variabel kriteria terhadap variabel aktor. 3) Identifikasi sistem pada tahapan pengelolaan limbah baja menggunakan model dinamis (powersim construction) dengan membuar rancang bangun model dengan dilakukan penggambaran diagram sebab akibat (cause loop diagram), karena identifikasi sistem ini merupakan langkah penting untuk menetapkan ukuran-ukuran kuantitatif dari berbagai variabel pada pengelolaan limbah industri baja dalam upaya

(6)

mempertahankan kelestaraian wilayah pesisir kawasan industri Krakatau Cilegon. 4) Pembuatan model dirancang berdasarkan hasil identifikasi sistem yang akan digunakan dalam membuat model pengelolaan limbah industri baja dan dibuat rancang bangun modelnya dengan menggunakan paket program powersim constructor terutama untuk pembuatan model rancang bangun dengan cause loop diagram dan struktur model pada submodel penduduk, pesisir laut, dan limbah industri. Hasilnya dalam bentuk rancang bangun gambar cause loop diagram dan struktur model Cause loop diagram dan rancang bangun struktur model. 5) Pengujian model ini dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah melalui hasil informasi tentang verifikasi dan validitasi model sebagai pengujian yang harus disampaikan oleh peneliti. Verifikasi model merupakan proses verifikasi model yang telah dirancang, kemudian dilakukan secara iteratif untuk memodifikasi struktur model, sedangkan pada validasi model ditujukan untuk menguji substansi model yang dirancang untuk mengetahui sejauh mana model yang dibuat dalam lingkup aplikasinya memiliki kemampuan kisaran akurasi yang memuaskan, konsisten dengan tujuan yang telah direncanakan dari pembuatan aplikasi model. Validasi model pada submodel kependudukan dengan nilai AME = 0,045% dan nilai AVE = 0,254%, submodel pesisir laut dengan nilai AME = 0,0002% dan nilai AVE = 0 %, dan submodel limbah industri dengan nilai AME = 0,127% dan nilai AVE = 0,95%. Hasil validasi ketiga submodel tersebut adalah valid dan memenuhi batas penyimpangan yang diterima, yakni < 10 %.

Kebijakan pengelolaan limbah industri baja yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, dapat melakukan strategi kebijakan bersamaan dengan pengelolaan limbah berdasarkan aktivitas penduduk sebanyak 42.846.944 jiwa, aktivitas industri sebanyak 74 industri dengan luas lahan kawasan industr 1.500 ha., memperhatikan dampak sosial, dan melakukan pengelolaan limbah agar kualitas pesisir laut sehat dan aman. Pengelolaan limbah baja dengan penentuan pemilihan prioritas menggunakan model AHP Cdplus 3.0, penentuan parameter kunci menggunakan ISM VAXO menunjukkan hasil pendapat pakar lingkungan memposisikan yakni Sektor II (dependence) namun memiliki kekuatan penggerak (driver power) yang kecil pada posisi sub elemen pendapat pakar menyatakan kecepatan waktu pengolahan limbah (6); Sektor III (independent dan driver power yang kecil) posisi sub elemen pendapat pakar menyatakan area penyimpanan limbah (2), jaringan pembuatan waste water (5), membangun prasarana pengolahan limbah yang aman (7), penerapan 3 R (reuse, recyling, recovery) (8), Studi pemanfaatan limbah (9), dan mendatangkan pakar (9); Sektor IV (independent.) posisi sub elemen pendapat pakar menyatakan pabrik baja (1), pembangunan area limbah yang jauh dari pemukiman (3), dan pengolahan yang dapat dipertangungjawabkan (4) adalah peubah bebas, hal ini berarti kekuatan penggerak (driver power) yang besar namun memiliki sedikit ketergantungan terhadap program, dan pengembangan model menggunakan program dinamik (powersim). Strategi kebijakan dengan membuat submodel penyelesaian masalah meliputi submodel penduduk, pesisir laut, dan limbah industri yang digambarkan dengan diagram sebab akibat (cause loop) dan struktur model dengan model dinamik (powersim) yang memperlihatkan hasil analisis program berupa hasil trend naik maupun turun yang ditunjukkan dalam tabel maupun grafik. Arah kebijakan pengelolaan limbah berimplikasi pada metoda kebijakan yang didasarkan dari hasil analisis kebijakan berdasarkan hasil analisis struktur hirarki metoda AHP dan analisis sintesa terhadap penilaian investasi yang ekonomis dari hasil analisis NPV dan BCR.

(7)

@ Hak cipta milik IPB, tahun 2009

Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar di IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(8)

MODEL PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BAJA

SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN

KELESTARIAN WILAYAH PESISIR

KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU CILEGON

JA’FAR SALIM

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor Pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(9)

Penguji luar pada ujian tertutup : 1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. 2. Dr. Ir. Isdrajad Setyobudiandi

Penguji luar pada ujian terbuka : 1. Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc. 2. Dr. Ir. Dedy Heryadi Sutisna, M.S.

(10)

Judul Disertasi : Model Pengelolaan Limbah Industri Baja sebagai Upaya untuk Mempertahankan Kelestarian Wilayah Pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon

Nama : Ja’far Salim

NIM : P.062050534

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Menyetujui:

Komisi Pembimbing,

Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc. Ketua

Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. Dr. Ir. Etty Riani, M.S.

Anggota Anggota

Mengetahui:

Ketua Program Studi Pengelolaan SDA Dekan Sekolah Pascasarjana, dan Lingkungan,

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Study ini menggunakan deskriptif surv ey dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku perawat pelaksana dalam patient safety pada pencegahan

mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang.. dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat

jagung/merupakan bahan dasar pembuatan bunga kering yang makin diminati//Omzet penjualan bunga kering di jalan malioboro terus meningkat//terbukti tidak hanya masyarakat yogyakarta

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan

Konteks Diagram diatas dapat dilihat bahwa proses yang terjadi dalam aplikasi Sistem Informasi Kerja Praktek dan Tugas Akhir melibatkan lima sumber atau tujuan data yaitu

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler bolavoli di

OORfeXt free psyChology in Third World countries like Indooesia.PsyChology in Indonesia is totally.. セ@ by the