• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

57 4.1 Profile PT Mandom Indonesia Tbk

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT Mandom Indonesia Tbk

PT Mandom Indonesia Tbk ini didirikan di Jakarta pada 5 November 1969. Pertama kali didirikan dengan nama PT Tancho Indonesia. Bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Sebagai Perusahaan yang menjalankan usaha di Indonesia, PT Mandom Indonesia Tbk telah menetapkan komitmennya untuk melayani dan memberikan kontribusi bagi pasar domestik dengan produk-produk terbaik Mandom. Setiap Brand PT Mandom Indonesia Tbk secara khusus diciptakan dengan keunggulan dan keunikan masing-masing yang ditargetkan untuk konsumen yang berbeda-beda.

Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk

Sejak didirikan pada tahun 1969 sampai saat ini PT Mandom Indonesia Tbk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Terbukti dengan kenaikan penjualan PT Mandom Indonesia Tbk pada setiap tahunnya dan pada 7 Desember 2007 penjualan PT Mandom Indonesia Tbk mencapai 1 triliun yang sesuai dengan Rencana Manajemen Jangka Menengah Tahap ke-1 (MID-1). Pencapaian ini merupakan suatu lembaran sejarah tersendiri bagi Perseroan dan merupakan batu pijakan menuju Perusahaan yang berskala lebih besar.

▸ Baca selengkapnya: sejarah pt inez kosmetik

(2)

PT Mandom Indonesia Tbk bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Usaha kosmetika dan toiletries merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan di era globalisasi terbukti dari peningkatan penjualan yang konsisten selama 5 tahun terakhir ini, apalagi sekarang ini di Indonesia semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan merawat tubuh dan penampilan baik laki-laki dan perempuan. Untuk itu PT Mandom Indonesia Tbk melakukan beberapa program marketing seperti Launcing produk baru Pixy, Mensponsori acara Lets Dance Contest yang sesuai dengan segmentasi Gatsby yang memiliki ciri khas ”Gaya” dan ”Aktif” dan untuk lebih mendekatkan lagi dengan konsumen, Gatsby mensponsori acara musik dengan konsep baru, yaitu ”MTV Monday Soundsation” yang tayang secara live. PT Mandon Indonesia Tbk juga melakukan promosi dengan cara Mandom Fair, dimana PT Mandom Indonesia Tbk memperkenalkan produk-produknya kepada target market lewat lomba, pameran, atau event.

Jenis-jenis merek yang dikeluarkan PT Mandom Indonesia Tbk

1. Gatsby 2. Pucelle 3. Lovillea 4. Johnny Andrean 5. Spalding 6. Mandom 7. Tancho

(3)

8. Miratone 9. Pixy 10. La Beaute

PROFILE PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT Mandom Indonesia Tbk

Bidang dan Kegiatan Usaha : bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi - wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

Alamat Kantor : Jalan Yos Sudarso, By Pass PO BOX 1072 Jakarta 14010, Indonesia.

Berdiri Pertama kali : 5 November 1969

Commersial Operation : 16 April 1971

Go Public : 30 September 1993

Dasar Hukum

Akta Pendirian : oleh Notaris Abdul Latief Akta No.14 tahun 1969, tanggal 5 November

Akta Perubahan Terakhir : oleh Notaris PSA Tampubolon, SH Akta No.09 tahun 2008, tanggal 10 Juni

Perpajakan

(4)

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) : No.PEM-320-125/PJ/2002

Ijin Operasional

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) : No.119/T/INDUSTRI/2005

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : NO.09.01.1.24.00766

*) PT Mandom Indonesia Tbk adalah perusahaan penanaman modal asing, dan juga bidang usahanya tidak hanya perdagangan namun bisnis utamanya adalah manufacture / produsen maka untuk SIUP tidak diperlukan, cukup izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

4.1.2 Filosofi dan Misi

Filosofi

Menghadirkan kehidupan yang menyenangkan ditunjang oleh kesehatan dan keindahan.

Misi

Misi manajemen Group Mandom yang terutama bertujuan untuk melayani dan memberi manfaat bagi masyarakat.

1. Partisipasi aktif dari karyawan

2. Menciptakan nilai bagi gaya hidup, dengan konsumen, untuk konsumen

3. Peningkatan pada 3 bidang : Fokus pada gaya hidup, fokus pada mitra bisnis dan fokus pada merek.

(5)

4.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan

PT Mandom Indonesia Tbk memastikan tercapainya target penjualan tahun 2007 sebesar Rp 1 triliun. Pada tanggal 7 Desember 2007 itu Perseroan melepas kontainer yang mewakili terealisasinya target penjualan sesuai dengan Rencana Manajemen Jangka Menengah Tahap ke–1 yang dicanangkan Perseroan selama periode tahun 2005-2007. Dengan tercapainya target Rp 1 triliun diperkirakan pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun ini dapat melebihi target yang masing-masing dipatok tumbuh 5%. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan penjualan di ketiga segmen utama perseroan, yaitu perawatan rambut, wangi-wangian, serta produk make-up dan perawatan kulit. Kenaikan terbesar disumbangkan oleh produk make-up dan perawatan kulit yang mencatatkan kenaikan tinggi sebesar 20,38%. Kesuksesan ini terutama didukung oleh penjualan produk renewal Pixy UV Whitening series yang di-launching pada bulan September 2006. Renewal yang diperkaya dengan konsep 24-hours whitening system ini mendapat respon sangat baik di pasar dan penjualannya terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan salah satu kategori produknya yaitu face powder, selama dua tahun berturut-turut mendapatkan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) dari majalah SWA dan Frontier. Akhir September 2007, Perseroan membukukan kenaikan penjualan dari Rp 741,22 miliar ke Rp 818,39 miliar atau naik 10,4% dibanding tahun lalu. Laba bersih naik 23,4% dari Rp 87,51 miliar ke Rp 107,98 miliar. Sementara itu, laba bersih per saham naik dari Rp 494 menjadi Rp 597 per lembar saham. “Dalam lima tahun terakhir, Perseroan secara konsisten menunjukkan peningkatan penjualan walaupun kondisi ekonomi Indonesia menjadi lesu setelah kenaikan harga BBM di bulan Oktober 2005 ”, ujar Yamashita.

(6)

Tahun depan Perseroan akan mulai memasuki tahap baru dengan dimulainya periode MID-2 yaitu tahun 2008-2010. Setelah berhasil mencapai target MID-1, mulai tahun depan Perseroan akan secara bertahap menuju penjualan berskala Rp 2 triliun.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PT Mandom Indonesia Tbk

Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula tugas dan tanggung jawab setiap karyawan yang menjadi bagian dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para pimpinan PT Mandom Indonesia Tbk membagi tugas dan tanggung jawab ini pada para karyawan dalam tiap divisi yang ada dalam perusahaan, yaitu Divisi Production dan Divisi Marketing & Resources. Tugas dan tanggung jawab atau biasa disebut job description (uraian pekerjaan) ini sangat penting dalam sebuah perusahaan agar setiap karyawan dapat mengerti akan fungsi dan tugasnya masing-masing dalam perusahaan. Berikut ini dipaparkan struktur organisasi beserta uraian pekerjaan dalam PT Mandom Indonesia Tbk.

(7)

 

Production Unit Marketing Unit Resources Unit

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk

Sumber : Annual Report PT Mandom Indonesia Tbk (2007)

BOARDOF COMMISSIONERS

INDEPENDENTCOMMISSIONER

BOARDOF DIRECTORS

PRESIDENTDIRECTOR / CEO

AUDIT COMMITTEE  MANAGEMENTMEETING  CORP SECETAR INTERNAL AUDIT CORP SECRETARY LEGAL AFFAIRS PR / INV RELATIONS INTERNAL AUDIT

SENIOR DIRECTOR VICE PRESIDENT DIRECTOR

VICE PRESIDENT DIRECTOR

SUNTER FACTORY DIRECTOR PURCHASE DIRECTOR LABORATORY DIRECTOR RESTRUCTURING OF PRODUCTION UNIT DIRECTOR DOMESTIC SALES DIRECTOR PRODUCT DEVELOPMENT DIRECTOR STRATEGIC PLANNING DIRECTOR INTL SALES DIRECTOR

FINANCE & ACC DIRECTOR

MANAGEMENT PLANNING

GENERAL AFFAIR

(8)

Untuk melengkapi struktur organisasi di atas, di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan yang bekerja di PT Mandom Indonesia Tbk berdasarkan struktur organisasi tersebut. 1. Dewan Komisaris

Komposisi : 5 orang termasuk 2 orang komisaris Independen. Tugas : Mengawasi Direksi dalam pengelolaan Perseroan

serta memberikan nasehat kepada direksi. 2. Direksi

Komposisi : 11 orang termasuk 5 orang Direktur Tidak terafisiliasi.

Tugas : Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan serta menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.

3. Komite Audit

Komposisi : 3 orang (Ketua, Anggota Bidang Akutansi dan Keuangan, Anggota bidang Hukum)

Tugas : Menunjang tugas Dewan Komisaris 4. Coorporate Secretary

Tugas : Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan peraturan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

(9)

Potensi pengembangan produk subsitusi Kosmetik dari bahan alami

Kemungkinan masuknya pesaing baru Tje Fuk International PTE. LTD ,

PT Senshido Beautyana Semesta Persaingan antar perusahaan sejenis PT Unilever Indonesia tbk,

Martha Tilaar Group Kekuatan

tawar-menawar penjual/pemasok PT New Red & White PT Chemco Prima Mandiri Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen PT HERO Supermarket Tbk Indonesia, Hypermart Supermarket 5. Internal Audit Komposisi : 2 orang

Tugas : membuat Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan perubahan tersebut.

4.1.5 Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter pada PT Mandom Indonesia Tbk

Analisis persaingan ini merupakan pendekatan yang banyak dipakai oleh perusahaan untuk mengembangkan strateginya. Karena itu PT Mandom Indonesia Tbk harus memperhatikan kelima elemen kekuatan persaingan dalam industri ini agar dapat mengantisipasi keadaan dan dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.

Gambar 4.2

Lima Kekuatan Porter PT Mandom Indonesia Tbk Sumber: PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

(10)

1. Ancaman Pendatang Baru

Untuk memasuki persaingan, pendatang baru harus menyediakan modal yang cukup besar, dilain sisi juga, pendatang baru harus mempunyai strategi bisnis yang cukup baik. Dari segi promosi perusahaan pendatang baru harus bekerja keras dalam pemasaran produk-produknya. Jadi dapat disimpulkan ancaman pendatang baru dibidang ini tidak terlalu membahayakan bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penjualan PT Mandom Indonesia Tbk yang begitu tinggi, dan tingkat promosi yang lebih signifikan dibandingkan dengan perusahaan pendatang baru.

2. Kekuatan Pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli dalam posisi tinggi karena disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan keuangan yang dimiliki pembeli terhadap produk perusahaan. Bila pembeli memiliki kemampuan keuangan yang besar maka tentu saja pembeli dapat memilih dengan lebih leluasa produk apa yang diinginkannya. Produk yang ditawarkan oleh PT Mandom Indonesia Tbk sangat berangam dan mencakup segala kebutuhan dari pembeli.

3. Produk Subtitusi

Produk substitusi yaitu produk-produk wangi-wangian, kosmetika yang dapat diperoleh dari alam dan diolah secara tradisional. Contohnya penggunanaan lulur alami dengan menggunakan buah bengkoang.

4. Persaingan antar perusahaan

Persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan peralatan perbekalan kesehatan rumah tangga ini cukup kuat, karena kompetitor di perusahaan yang bergerak di bidang ini relatif cukup banyak, sehingga persaingannya membahayakan PT Mandom Indonesia Tbk. Terutama pada PT Unilever Indonesia Tbk yang memproduksi barang yang sejenis dengan PT Mandom Indonesia Tbk.

(11)

5. Kekuatan Pemasok

Pemasok bagi perusahaan cukup banyak sehingga kekuatan pemasok lemah bagi perusahaan, dengan kata lain, perusahaan tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja. Dengan demikian pasokan bahan baku untuk PT Mandom Indonesia Tbk tidak akan terputus, dan produksi akan terus berjalan.

4.2 Analisa Strategi Bisnis PT Mandom Indonesia Tbk Saat ini

Dampak nyata kenaikan harga bahan bakar minyak 2005 tetap terasa hingga semester 1 2007. Penurunan daya beli konsumen terlihat jelas, khususnya di pasar tradisional. Dalam mencapai target pertumbuhan usaha, Perseroan menerapkan kebijakan-kebijakan dan strategi bisnis yang dituangkan dalam Rencana Manajemen Jangka Menengah 3 tahun, yang sekarang telah memasuki tahun ke-2 atau disingkat MID-2. Tema yang ditetapkan dalam MID-2 adalah ”Meningkatkan Kecepatan Pertumbuhan dan Menargetkan menjadi produsen kosmetika terdiversifikasi”, dengan target penjualan Rp 2 Triliun setelah sebelumnya pada tahun 2007 (MID-1) mencapai angka penjualan Rp 1 Triliun. Tercapainya Rencana Manajemen Jangka Menengah tahap ke-1 (MID-1) merupakan suatu lembaran sejarah tersendiri bagi Perseroan dan merupakan batu pijakan menuju perusahaan yang bersakala lebih besar.

4.3 Identifikasi Lingkungan Eksternal dan Internal PT Mandom Indonesia Tbk

Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data primer PT Mandom Indonesia Tbk, yang diperoleh dari beberapa pihak terkait dalam perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam mengidentifikasikan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), serta lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) PT Mandom Indonesia Tbk, telah dilakukan wawancara langsung.

(12)

4.3.1 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Internal PT Mandom Indonesia Tbk

Berikut adalah hasil faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. a. Faktor kekuatan perusahaan (strength)

Tabel 4.1

Faktor Kekuatan Perusahaan

No. Faktor Kekuatan PT Mandom Indonesia Tbk 1 Harga yang kompetitif

2 Jenis barang yang ditawarkan bervariasi 3 Memiliki layanan purna jual yang baik

4 Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 5 Nama baik perusahaan

Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

1. Harga yang kompetitif

PT Mandom Indonesia Tbk menawarkan harga yang lebih murah daripada para pesaingnya, karena PT Mandom Indonesia Tbk mempunyai hubungan yang kuat dengan para pemasoknya, sehingga dapat menekan harga jualnya

2. Jenis barang yang ditawarkan bervariasi

PT Mandom Indonseia Tbk menjual banyak variasi produk kosmetika dan toiletries dengan berbagai macam merek. Produk-produk yang ditawarkan PT Mandom

(13)

Indonesia Tbk seperti : deodorant , cologne, permumed talk, permumed tissue, hand and body lotion, pewarna rambut, water gloss, treatment hair cream, styling wax, body shower gel, shaving series, eau de toilette, pomade, shampo, conditioner, styling foam, styling gel, styling cream, styling spray, revitalizing cream for creambath dan hair tonic.

3. Memiliki layanan purna jual yang baik

PT Mandom Indonesia Tbk memberikan layanan purna jual seperti program bonus untuk pembelian dengan jumlah tertentu untuk distributor, serta sebagai kegiatan promosi untuk konsumen, diadakan penjualan berhadiah langsung, sayembara dan lain sebagainya.

4. Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat

Tenaga ahli merupakan suatu modal penting bagi perusahaan, terutama pada PT Mandom Indonesia Tbk. Dengan memiliki tenaga ahli yang cukup berpengalaman dan bersertifikat, kontrol atas produk yang akan dipasarkan terjamin kualitas serta mutu produk tersebut.

5. Nama baik perusahaan

PT Mandom Indoensia Tbk yang sudah berdiri sejak tahun 1969, memiliki reputasi yang bagus di mata para pelanggannya. Karena reputasi yang baik tersebut, perusahaan tetap dapat berdiri sampai sekarang. Nama baik perusahaan ini menjadi salah satu nilai jual dari perusahaan.

(14)

b. Faktor Kelemahan perusahaan (weakness) Tabel 4.2

Faktor Kelemahan Perusahaan No. Faktor Kelemahan PT Mandom Indonesia Tbk

1 Lokasi perusahaan yang kurang strategis 2 Strategi pemasaran yang belum optimal

3 Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal

4 Target pasar yang terbatas 5 Manajemen keuangan yang lemah

Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009) 1. Lokasi perusahaan yang kurang strategis

PT Mandom Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Yos Sudarso, By Pass PO BOX 1072 Jakarta 14010, Indonesia. Membuat PT Mandom Indoneisa Tbk mengalami kesulitan ketika mengambil bahan baku karena PT Mandom Indonesia Tbk tidak berada di kawasan industri sehingga menambah biaya transportasi dan waktu pengiriman. 2. Strategi pemasaran yang belum optimal

Strategi pemasaran pada PT Mandom Indonesia Tbk belum berjalan dengan lancar, pemasaran melalui media elektronik masih dirasakan kurang. Dampaknya minat konsumen akan produk-produk PT Mandom Indonesia Tbk jadi berkurang, walaupun PT Mandom Indonesia Tbk sendiri adalah perusahaan besar.

(15)

3. Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal

Pada PT Mandom Indonesia Tbk ini sistem komputerisasi belum terlaksana dengan cukup baik. Pada sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang masih menggunakan beberapa pencatatan manual yang mengakibatkan kesalahan-kesalahan kecil di bidang pencatatan.

4. Target pasar yang terbatas

Produk-produk yang ditawarkan oleh PT Mandom Indonesia Tbk sangatlah beragam, tetapi produk-produk tersebut hanya memiliki target pasar yang sangat terbatas, produk dari PT Mandom Indonesia Tbk di khususkan untuk kalangan remaja, baik pria maupun wanita pada umumnya.

5. Manajemen keuangan yang lemah

Penggunaan akuntan internal perusahaan untuk mengolah data-data keuangan pada PT Mandom Indonesia Tbk masih dirasakan sangat kurang, karena data-data keuangan yang dipegang oleh pihak internal perusahaan belum sepenuhnya dapat diolah dengan baik. Maka dengan adanya hal tersebut, PT Mandom Indonesia Tbk menggunakan jasa akuntan publik untuk mengolah data-data keuangan internal perusahaan.

4.3.2 Faktor Peluang dan Ancaman Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk

Berikut adalah hasil rekapitulasi faktor peluang dan ancaman internal perusahaan.

(16)

a. Faktor Peluang ekternal perusahaan (opportunity)

Tabel 4.3

Faktor Peluang Perusahaan No. Faktor Peluang PT Mandom Indonesia Tbk

1 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri

2 Perubahan trend dan gaya hidup 3 Kemajuan dunia teknologi

4 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

5 Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis  Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

1. Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri

Dengan adanya kesadaran dari masyarakat tentang penggunaan dan kecintaan produk dalam negeri, maka daya saing produk kosmetika dalam negeri akan meningkat terhadap kosmetika luar negeri. Dengan meningkatnya permintaan akan produk dalam negeri maka negara dapat menghemat cadagan devisa dan mengurangi beratnya tekanan depresiasi rupiah belakangan ini.

(17)

Dengan adanya perubahan dan perkembangan tren pada setiap tahunnya. Merupakan sebuah peluang bagi PT Mandom Indonesia Tbk dalam menciptakan produk baru untuk terus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan misi PT Mandom Inondesia Tbk.

3. Kemajuan dunia teknologi

Perkembangan dunia teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini menjadi peluang karena perusahaan dapat menerapkannya ke dalam kegiatan perusahaan seperti memasarkan produknya melalui internet, mengaplikasikan ke dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti pendataan persediaan barang, penjualan dan pembelian sehingga segala kegiatan perusahaan akan lebih mudah untuk diawasi dan dikontrol.

4. Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

Untuk mendorong produktivitas para produsen dalam negeri, maka pemerintah memberikan insentif pembebasan bea masuk untuk bahan baku dan komponen yang belum dapat dipasok dalam negeri.

5. Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis

Industri kosmetika dan toiletries ini tidak memiliki produk pengganti yang lebih efisien dan praktis, dimana produk-produk tersebut sudah dikemas sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh konsumen secara praktis, konsumen tidak harus mengolah bahan-bahan dasar untuk mendapatkan produk kosmetika. Hal tersebut yang membuat keberadaannya selalu dbutuhkan.

(18)

b.Faktor Ancaman perusahaan (Threat)

Tabel 4.4

Faktor Ancaman Eksternal Perusahaan No. Faktor Ancaman PT Mandom Indonesia Tbk

1 Munculnya pesaing-pesaing baru 2 Melemahnya nilai tukar rupiah 3 Fluktuatifnya harga minyak dunia

4 Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 5 Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis  Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

1. Munculnya pesaing-pesaing baru

Berkembangnya industri ini menarik banyak orang untuk ikut berkecimpung di dalam industri ini. Hal ini ditambah dengan mudahnya sebuah perusahaan baru untuk masuk kedalam industri kosmetika dan toiletries ini. Sudah tentu ini akan membuat intensitas persaingan akan semakin meningkat

2. Melemahnya nilai tukar rupiah

Dengan melemahnya nilai mata uang Rupiah tentunya akan membuat biaya produksi PT Mandom Indonesia Tbk bertambah. Hal ini dikarenakan PT Mandom Indonesia Tbk mengambil beberapa bahan baku dari luar negeri, sebab bahan baku tersebut tidak diproduksi di dalam negeri seperti contohnya pollypropylen (pp), pollyethylen (pe), alumunium dan alkohol.

(19)

3. Fluktuatifnya harga minyak dunia

Harga minyak sangat berpengaruh akan permintaan di Industri kosmetika dan toiletries. Hal ini dikarenakan minyak adalah bahan bakar utama untuk mengoperasikan mesin-mesin pabrik.

4. Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia

Keadaan politik di Indonesia yang tidak stabil tentunya membuat para investor ragu untuk membangun pabrik-pabrik di Indonesia. Belum lagi Juli 2009 nanti akan pemilu, yang nantinya akan ada pergantian pemerintahan baru lagi hal itu akan diikuti dengan kebijakan baru. Pergantian kebijakan ini akan menghambat pertumbuhan industri yang sedang berkembang karena harus menyesuaikan dengan aturan-aturan baru.

5. Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis

Saat ini bannyak perusahaan-perusahaan yang memproduksi dan menyediakan produk sejenis, seperti halnya alat-alat kecantikan (kosmetika), wangi-wangian, serta perbekalah kesehatan rumah tangga. Sebut saja perusahaan seperti PT Unilever Indonesia Tbk dan Martha Tilaar Group.

4. 4 Rekomendasi/Usulan Strategi Bisnis bagi PT Mandom Indonesia Tbk

Untuk mengetahui strategi bisnis yang sebaiknya dijalankan oleh perusahaan di masa yang akan datang (rekomendasi atau usulan strategi), dilakukan beberapa langkah pengujian untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan, langkah selanjutnya terbagi menjadi 3 tahap yakni Tahap Masukan, Tahap Pencocokan, serta Tahap Keputusan dengan teknik analisisnya (matriksnya) masing-masing.

(20)

4.4.1 TAHAP MASUKAN

4.4.1.1 Hasil Wawancara Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan kuisioner untuk menilai pembobotan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan bobot terhadap hasil ekstraksi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul tahap selanjutnya adalah dengan meng-input data-data tersebut ke dalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk faktor internal dan faktor eksternal. Kemudian hasil dari tabel penentuan bobot tersebut dinormalisasi agar dapat diperoleh bobot akhir yang akan digunakan dalam matriks IFE dan matriks EFE. Berikut ini adalah hasil dari penilaian pembobotan baik untuk faktor internal (tabel 4.5) dan faktor eksternal perusahaan (tabel 4.6) .

(21)

Tabel 4.5

Rekapitulasi Penilaian Bobot Faktor Internal

Total Bob ot 0.122525 0.123605 0.160011 0.120988 0.122258 0.041329 0.085464 0.073969 0.063238 0.086612 Bob ot Res pon den 5 0.083969 0.085666 0.05598 0.070399 0.110263 0.041561 0.147583 0.109415 0.108567 0.186599 Bob ot Res pon den 4 0.081557 0.152919 0.152919 0.194625 0.126043 0.058387 0.07507 0.058387 0.058387 0.041705 Bob ot Res pon den 3 0.07603 0.110876 0.17529 0.103485 0.071806 0.029567 0.10982 0.129884 0.044351 0.148891 Bob ot Res pon den 2 0.183453 0.124101 0.188849 0.107914 0.191547 0.038669 0.06295 0.023381 0.047662 0.0314748 2 Bob ot Res pon den 1 0.187617 0.144465 0.227017 0.128518 0.111632 0.038462 0.031895 0.04878 0.057223 0.02439 Faktor Intern al H ar ga ya ng ko m pe tit if Jenis b arang yang ditawar kan

bervariasi Memiliki layanan purna ju

al

yang baik Mempunyai tenaga ahli

yang berpengalam an dan bersertifikat Nam a baik perusahaan Lo kas i perusa haan y ang kur an g stra tegis St ra teg i pem asaran y ang be lum

optimal Sistem per

sediaan, p

enjualan

dan pembelian yang belum terkomputeri

sasi secar a op timal Target pasar yang terbatas M an aj emen keuangan y an g lemah No S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5

(22)

Tabel 4.6

Rekapitulasi Penilaian Bobot Faktor External

To ta l Bob ot 0.177712 0.105301 0.151611 0.113217 0.05647 0.086733 0.062828 0.073863 0.09316 0.079105 Bob ot Res pon den 5 0.0153 0.0153 0.0229 0.0015 0.008 0.0153 0.01527 0.01527 0.0015 0.0015 Bob ot Res pon den 4 0.0229 0.0229 0.0229 0.0076 0.015 0.0015 0.0229 0.0229 0.0023 0.0015 Bob ot Res pon den 3 0.0153 0.0229 0.0076 0.0023 0.002 0.0023 0.01527 0.0229 0.0015 0.00229 Bob ot Res pon den 2 0.0023 0.0076 0.0023 0.0023 0.002 0.0015 0.0229 0.0229 0.0023 0.0015 Bob ot Res pon den 1 0.0076 0.0229 0.0015 0.0023 0.002 0.0015 0.0229 0.0229 0.0023 0.00229 Faktor Ekster nal Meni ngk atk an da ya s ai ng pro duk kosmet ika dalam negeri terhadap produk kosm et ika luar n eg eri Perubahan tren d dan gay a hi dup Kemajuan dunia teknologi Duk ungan pemer int ah dalam pengembangan i ndus tri k os m etik , wangi -wangian, perbek alan ke sehat an r umah tan gga, to ile tri es dan k emas an plas tik Ti dak ada pro duk pengganti y ang l ebi h

efesien dan praktis Munc

ul ny a pes aing-pes aing baru M elemahn ya ni lai t ukar rupiah Flu kt uat ifnya har ga minyak dunia Tid ak st ab iln ya k ead

aan sosial, ekonom

i dan po lit ik Indo nes ia Adanya perusaha an - perusahaa n yang menyedia kan pro duk sej eni s

No O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5

(23)

4.4.1.2 Hasil Wawancara Penilaian Skor Faktor Internal dan Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk

Langkah terakhir dari tahap pengumpulan data adalah ini dengan memberikan penilaian peringkat/skor terhadap faktor internal dan faktor eksternal. Data ini didapat dari hasil kuisioner dengan Sales Strategic Meeting (SSM) dari PT Mandom Indonesia Tbk. Berikut ini adalah hasil dari penilaian peringkat baik untuk faktor internal (tabel 4.7) dan faktor eksternal perusahaan (tabel 4.8) .

Tabel 4.7

Rekapitulasi Penilaian Skor Faktor Internal

Nomor

Faktor Internal PT Mandom Indonesia Tbk

Skor

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Rata -

rata S-1 Harga yang

kompetitif 4 4 3 4 3 4

S-2 yang ditawarkan Jenis barang bervariasi

3 3 4 3 4 3

S-3 Memiliki layanan purna jual yang baik 4 3 3 4 4 4 S-4 Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 3 4 4 3 4 3 S-5 Nama baik perusahaan 3 4 3 3 3 3 W-1 Lokasi perusahaan yang kurang 2 1 2 2 1 2

(24)

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

Tabel 4.8

Rekapitulasi Penilaian Skor Faktor Eksternal

Nomor Faktor Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk

Skor

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Rata -

rata O-1 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri 3 4 2 4 1 3

O-2 Perubahan trend dan gaya hidup 4 2 2 3 4 3

O-3 Kemajuan dunia teknologi 2 3 3 4 3 3

strategis W-2 pemasaran yang Strategi

belum optimal 1 2 2 1 1 1 W-3 Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal 2 2 1 2 1 2 W-4 Target pasar yang terbatas 1 2 2 1 2 2

W-5 keuangan yang Manajemen lemah

(25)

O-4 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik 2 1 3 2 1 2 O-5

Tidak ada produk pengganti yang lebih efesien dan

praktis

2 3 3 2 1 2

T-1 pesaing-pesaing Munculnya baru

3 1 2 3 2 2

T-2 Melemahnya nilai tukar rupiah 1 2 2 3 4 2

T-3 harga minyak Fluktuatifnya dunia 3 2 4 3 1 3 T-4 Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 1 2 2 1 3 2 T-5 Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis 2 1 2 1 1 1

(26)

4.4.1.3 Matriks IFE

Dalam mariks ini menggunakan data dari hasil perhitungan tabel 4.5 sebagai bobot dan tabel 4.7 sebagai rating.

Tabel 4.9 MATRIKS IFE

Faktor-faktor internal Bobot (B) Rating

(R) B*R

Strenght

• Harga yang kompetitif

• Jenis barang yang dijual bervariasi

• Memiliki layanan purna jual yang baik

• Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat

• Nama baik perusahaan Weakness

• Lokasi perusahaan yang kurang strategis

• Strategi pemasaran yang belum optimal

• Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal

• Target pasar yang terbatas

• Manajemen keuangan yang lemah

0.122525 0.123605 0.160011 0.120988 0.122258 0.041329 0.08546 0.073969 0.063238 0.086612 4 3 4 3 3 2 1 2 2 2 0.490101 0.370816 0.640044 0.362965 0.366775 0.082658 0.085464 0.147939 0.126476 0.173224 Total 1 2.846461

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

Berdasarkan hasil dari tabel IFE di atas, Hal tersebut mengindikasikan posisi internal PT Mandom Indonesia Tbk saat ini cukup kuat, yaitu 2.846461

(27)

Nomor Faktor Internal (berdasarkan hasil) B*R S-3 Memiliki layanan purna jual yang baik 0.640044

S-1 Harga yang kompetitif 0.490101

S-2 Jenis barang yang dijual bervariasi 0.370816

S-5 Nama baik perusahaan 0.366775

S-4 Memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 0.362965

W-5 Manajemen keuangan yang lemah 0.173224

W-3 Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum

terkomputerisasi secara optimal 0.147939

W-4 Target pasar yang terbatas 0.126476

W-2 Strategi pemasaran yang belum optimal 0.085464

W-1 Lokasi perusahaan yang kurang strategis 0.082658

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

4.4.1.4 Matriks EFE

Dalam mariks ini menggunakan data dari hasil perhitungan tabel 4.6 sebagai bobot dan tabel 4.8 sebagai rating.

(28)

Tabel 4.10 MATRIKS EFE

Faktor-faktor eksternal Bobot (B) Rating (R) B*R Oppotrunity

• Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri

• Perubahan trend dan gaya hidup

• Kemajuan dunia teknologi

• Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

• Tidak adanya barang pengganti yang lebih efesien dan praktis

Threat

• Munculnya pesaing-pesaing baru

• Melemahnya nilai tukar rupiah

• Fluktuatifnya harga minyak dunia

• Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia

• Adanya perusahaan yang menyediakan produk sejenis

0.177712 0.105301 0.151611 0.113217 0.05647 0.086733 0.062828 0.073863 0.09316 0.079105 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 0.533137 0.315903 0.454832 0.226434 0.11294 0.173465 0.125656 0.22159 0.18632 0.079105 Total 1 2.429383

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

Total nilai untuk matriks EFE adalah 2,429383 . Hal tersebut mengindikasikan bahwa PT Mandom Indonesia Tbk merespon dengan cukup baik terhadap peluang dan ancaman yang muncul.

(29)

Nomor Faktor Eksternal (berdasarkan hasil) B*R O-1 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri

terhadap produk kosmetika luar negeri

0.533137

O-3 Kemajuan dunia teknologi 0.454832

O-2 Perubahan trend dan gaya hidup 0.315903

O-4 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

0.226434

T-3 Fluktuatifnya harga minyak dunia 0.22159

T-4 Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 0.18632

T-1 Munculnya pesaing-pesaing baru 0.173465

T-2 Melemahnya nilai tukar rupiah 0.125656

O-5 Tidak adanya barang pengganti yang lebih efesien dan praktis 0.11294

T-5 Adanya perusahaan yang menyediakan produk sejenis 0.079105 Sumber: Hasil Penelitian (2009)

4.4.2 TAHAP PENCOCOKAN 4.4.2.1 Matriks SWOT

(30)

KEKUATAN (S)

1. Harga yang kompetitif 2. Jenis barang yang ditawarkan bervariasi

3.Memiliki layanan purna jual yang baik

4. Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 5. Nama baik perusahaan

KELEMAHAN (W)

1. Lokasi perusahaan yang kurang strategis

2.Strategi pemasaran yang belum optimal

3.Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum

terkomputerisasi secara optimal 4.Target pasar yang terbatas 5.Manajemen keuangan yang lemah

PELUANG (O)

1.Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri

2. Perubahan trend dan gaya hidup

3.Kemajuan dunia teknologi 4.Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

5.Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis

STRATEGI SO

Dengan adanya perubahan trend dan

gaya hidup maka PT Mandom Indonesia Tbk menawarkan jenis

barang yang bervariasi Æ

Pengembangan Produk (S2,O2)

STRATEGI WO

Dengan adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika serta kemajuan teknologi dapat meningkatkan strategi pemasaran yang belum optimal dengan cara promosi

dengan media elektronik dan web

(W2,O4,O3)

ANCAMAN (T)

1.Munculnya pesaing-pesaing baru 2.Melemahnya nilai tukar rupiah 3.Fluktuatifnya harga minyak dunia 4.Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 5. Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis

STRATEGI ST

Dengan adanya jenis barang yang bervariasi dan banyak perusahaan

yang menyediakan produk sejenis Æ

Penetrasi Pasar (S2,T5)

STRATEGI WT

Dengan target pasar yang terbatas

dan munculnya pesaing baru Æ

Integrasi Horizontal (W4,T1)

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2009)

Gambar 4.3

(31)

4.4.2.2 Matriks IE (Internal Eksternal)

Berdasarkan data yang telah diolah dengan hasil Matrik IFE dan Matrik EFE diketahui bahwa nilai IFE adalah 2,846461 dan Matrik EFE adalah 2,429383. Dengan demikian PT Mandom Indonesia Tbk berada pada sel nomor 5 dimana perusahaan berada dalam kondisi pertumbuhan, paling baik dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum digunakan oleh perusahaan.

(32)

Kekuatan Internal Bisnis

Kuat Rata-rata Lemah (3.0-4.0) (2.0-2.99) (1.0-1.99) 4.0 3.0 2.0 1.0 Tinggi (3.0-4.0) 3.0 Sedang (2.0-2.99) 2.0 Rendah (1.0-1.99) PT Mandom Indonesia Tbk (2,846461 ; 2,429383) 1.0

Gambar 4.4 Hasil Matrik Internal dan Eksternal

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

4.4.3 Tahap Pengambilan Keputusan

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah mengambil keputusan, setelah melalui tahap pencocokan, dengan menggunakan Matriks SWOT dan Matriks IE. Dalam tahap ini dipilih 2 strategi alternative yang paling mungkin diterapkan oleh perusahaan yang kemudian akan ditentukan dengan menggunakan QSPM.

(33)

4.4.3.1 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Matriks ini termasuk dalam 3 tahap dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. QSPM menggunakkan input dari analisis tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2 untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi. Yaitu, Matriks EFE, Matriks IFE, yang membentuk tahap 1, digabung dengan matriks SWOT dan Matriks IE, yang membentuk dalam tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM (tahap 3).

Tabel 4.11 Quantitive Strategic Planning Matrix

FAKTOR-FAKTOR KUNCI BOBOT

STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF

Penetrasi Pasar Pengembangan produk Horizontal Integrasi

AS TAS AS TAS AS TAS

FAKTOR-FAKTOR KUNCI EKSTERNAL Peluang

1.Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri

0.177712 1 0.177712 1 0.177712 2 0.355424

2.Perubahan trend dan gaya

hidup 0.105301 2 0.210602 3 0.315903 2 0.210602

(34)

4.Dukungan pemerintah dalam pengembangan industry kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik

0.113217 2 0.226434 3 0.339651 4 0.452868

5.Tidak ada produkk pengganti yang lebih efisien dan praktis

0.05647 3 0.16941 3 0.16941 2 0.11294

Ancaman

1.Munculnya pesaing-pesaing

baru 0.086733 3 0.260199 2 0.173466 1 0.086733

2.Melemahnya nilai tukar

rupiah 0.062828 1 0.062828 3 0.188484 3 0.188484

3.Flutuaktifnya harga minyak

dunia 0.073863 3 0.221589 3 0.221589 3 0.221589

4.Tidak stabilnya keadaan social, ekonomi dan politik Indonesia

0.09316 2 0.18632 3 0.27948 2 0.18632

5.Adanya

perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis

0.079105 3 0.237315 3 0.237315 3 0.237315 1,00

FAKTOR-FAKTOR KUNCI INTERNAL Kekuatan

1.Harga yang kompetitif 0.122525 4 0.4901 4 0.4901 3 0.367575 2.Jenis barang yang

ditawarkan bervariasi 0.123605 3 0.370815 4 0.49442 3 0.370815 3.Memiliki layanan purna jual

yang baik 0.160011 3 0.480033 3 0.480033 4 0.640044

4.Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan

bersertifikat 0.120988

4 0.483952 4 0.483952 3 0.362964

(35)

Kelemahan

1.Lokasi perusahaan yang

kurang strategis 0.041329 1 0.041329 1 0.041329 1 0.041329 2.Strategi pemasaran yang

belum optimal 0.085464 1 0.085464 2 0.170928 1 0.085464

3.Sistem persediaan,

penjualan dan pembelian

yang belum terkomputerisasi secara

optimal

0.073969 2 0.147938 1 0.073969 2 0.147938

4.Target pasar yang terbatas 0.063238 2 0.126476 2 0.126476 1 0.063238 5.Manajemen keuangan yang

lemah 0.086612 1 0.086612 1 0.086612 2 0.173224

1,00 4.70577 5.372436 5.09712

Sumber: Hasil Penelitian (2009)

Penjumlahan nilai untuk penetrasi pasar yaitu sebesar 4,706 ; untuk penjumlahan nilai integrasi horizontal yaitu sebesar 5,097 ; dan penjumlahan nilai untuk pengembangan produk sebesar 5,372 .Dengan demikian, maka strategi pengembangan produk lebih sesuai jika diterapakan oleh PT Mandom Indonesia Tbk dibandingkan dengan strategi penetrasi pasar maupun strategi integrasi horizontal.

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini. Pengembangan produk biasa melibatkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

(36)

Strategi pengembangan produk dapat dijalankan oleh PT Mandom Indonesia Tbk dengan cara:

1. PT Mandom Indonesia Tbk membuat barang yang akan membuat pasar baru. PT Mandom Indonesia Tbk dapat memperkenalkan sesuatu yang baru yang diperuntukan untuk kelompok tertentu.

2. PT Mandom Indonesia Tbk menambahkan produk ke baris yang ada. Hal ini dapat berarti wangi baru, warna baru, dan ukuran baru, tergantung pada produk yang PT Mandom Indonesia Tbk tawarkan ke pasar. Hal ini akan mendorong pembeli untuk terus menggunakan produk PT Mandom Indonesia Tbk dibanding produk-produk baru, dan akan memperluas pasar yang ada untuk membawa lebih banyak penjualan.

3. Perbaikan produk juga bagian dari pengembangan produk. Setelah produk telah diluncurkan, perkembangannya dapat melanjutkan dengan biaya perbaikan, estetika dan performa. Dengan cara, meningkatkan yang sudah ada sekarang, sehingga produk-produk PT Mandom Indonesia Tbk dapat lebih menonjol di antara pesaing PT Mandom Indonesia Tbk.

4. PT Mandom Indonesia Tbk juga terus memperbaiki produk untuk memuaskan keinginan pelanggan yang selalu berubah. Maksudnya PT Mandom Indonesia Tbk memiliki produk kosmetika yang populer untuk harga yang terjangkau, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak semua masyarakat mengetahuinya. Dalam hal ini, PT Mandom Indonesia Tbk dapat pasar manfaat kesehatan dari kosmetika. Hal ini dapat mengakibatkan sebuah perluasan dari target pasar, karena produk akan naik banding ke repositioned kepada mereka yang suka kosmetika serta sadar akan kesehatan.

(37)

5. PT Mandom Indonesia Tbk telah meluncurkan beberapa produk baru seperti Pucelle Mist Cologne Flower Season in Japan dan Gatsby Water Gloss Hyper Solid.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan perlunya penambahan produk baru, yaitu :

1. Harus ada permintaan yang cukup besar

2. Produk harus sesuai dengan standar sosial lingkungannya

3. Produk harus sesuai dengan struktur pemasaran perusahaan yang sedang berjalan.

4. Gagasan produk sebaiknya sesuai dengan fasilitas produksi, tenaga kerja dan kemampuan manajemen yang ada.

5. Produk harus layak secara finansial, artinya bisa memberikan laba yang memadai.

6. Harus tidak ada permasalahan hukum.

7. Manajemen perusahaan memiliki waktu dan kemampuan mengelola produk baru tersebut.

8. Produk harus sesuai dengan citra dan tujuan perusahaan.

Penyempurnaan produk dapat dilakukan dengan cara : 1. menambah ciri – ciri atau model baru

2. mengubah persyaratan atau kebutuhan pemrosesan 3. mengubah kandungan atau unsur – unsur produk

(38)

Usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba, namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. Lima dimensi spesifik yang lain, yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk:

1. Kualitas produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan ? Apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan ? Apakah produk tersebut kuat dan andal? Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produk tersebut.

2. Biaya produk

Apakah yang dimaksud dengan biaya manufaktur dari produk ? Biaya ini termasuk pengeluaran untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu 3. Waktu pengembangan produk

Seberapa cepat anggota tim menyelesaikan pengembangan produk? Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya pengembangan

Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

(39)

5. Kapabilitas pengembangan

Apakah tim pengembang dan perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh pada proyek pengembangan saat ini? Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.

Empat faktor utama penyebab kegagalan pengembangan produk baru, yaitu :

1. Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak cepat menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi dan biaya pemasaran. 2. Kualitas produk tidak baik.

3. Perusahaan tidak memiliki akses ke distributor dan pasar, misalnya kalah bersaing dalam mendapatkan tempat ( space) dalam rak -rak supermarket atau toko pengecer lainnya

4. Timingnya tidak tepat, artinya produk baru diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera konsumen telah berubah secara drastis.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam MID 2, PT Mandom Indonesia Tbk meningkatkan penjualan gencarnya kegiatan marketing, iklan, dan promosi yang semakin memperkuat posisi produk-produk Perseroan di benak para konsumen. Sepanjang tahun ini Perseroan terus aktif mengintegrasikan kegiatan iklan dan promosi melalui sponsorship berbagai acara yang targetnya sesuai dengan target konsumen produk, kemudian juga menyelenggarakan acara-acara off-air, kerja sama dengan salah satu universitas di Jakarta, dan berbagai kegiatan lainnya.

(40)

PT Mandom Indonesia Tbk dalam mempertahankan tingkat penjualan menggunakan bauran pemasaran dengan cara 4p place, price, promotion and product. Peningkatkan pangsa pasar dilakukan antara lain dengan :

1. PT Mandom Indonesia Tbk melakukan pemasangan iklan, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi yaitu internet. Dengan menggunakan internet PT Mandom Indonesia Tbk dapat mempromosikan produk-produk yang dijualnya dan memberitahukan di mana letaknya perusahaan ini. Selain itu dapat digunakan juga media cetak, seperti koran.

2. PT Mandom Indonesia Tbk, memberikan penawaran dan promosi-promosi menarik kepada pelanggan. Dalam bentuk diskon khusus bagi pelanggan yang menbeli dalam partai besar dan mempermudah pembayaran.

3. PT Mandom Indonesia Tbk, menambah jumlah tenaga marketing. Hal ini bertujuan untuk menambah pangsa pasar. Mereka bertugas mencari pembeli-pembeli baru dan mempromosikan perusahaan kepada masyarakat.

4. PT Mandom Indonesia Tbk meningkatkan pelayanan purna jual 5. Mempermudah cara pembayaran dan pengiriman

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan internet, selain untuk mempromosikan produk, internet juga bisa menjadi tempat pemesanan produk dan sarana pembayaran. Dengan begitu pembeli tidak harus datang ke tempat. Selain itu PT Mandom Indonesia Tbk juga bisa menawarkan jasa antar barang pesanan ke tempat tujuan, tentunya dengan biaya tambahan.

Implikasi suatu strategi mengalami kegagalan tanpa adanya pemberdayaan karyawan, di mana karyawan diberi kebebasan berpikir dan bertindak. Pemberdayaan merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan.

(41)

Beberapa program pemberdayaan lainnya yang dapat diaplikasikan oleh PT mandom Indonesia Tbk, antara lain :

1. Penghargaan Kehadiran dan Keselamatan 2. Tanggung jawab Sosial / Program Sosial 3. Hari Jadi Karyawan / Perusahaan 4. Saham / Pemilikan

5. Promosi / Tanggung Jawab / Visibilitas 6. Jalan-Jalan / Event Khusus

7. Kontes

8. Program Sistem Point

Dalam pencapaian target, PT Mandom Indonesia Tbk menyatukan target manajemen, departemen dan individu. Sebagai Perusahaan Publik ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh emiten. Bagi PT Mandom Indonesia Tbk, hal itu bukanlah sekedar kewajiban, tetapi sebagai komitmen PT Mandom Indonesia Tbk kepada public untuk menerapkan good coorperate governance. Karena PT Mandom Indonesia Tbk melihat dan menghargai nilai dan kualitas personal dari setiap karyawan, PT Mandom Indonesia Tbk mendorong setiap karyawan untuk mengambil peranan aktif dalam setiap segi pekerjaan. Penerapan “sistem manajemen yang mengikutsertakan semua karyawan” menciptakan efek sinergis dalam perusahaan kami. Itulah inti dari arti Human and Freedom.

Gambar

Tabel 4.9 MATRIKS IFE
Tabel 4.10  MATRIKS EFE
Gambar 4.4 Hasil Matrik Internal dan Eksternal
Tabel 4.11  Quantitive Strategic Planning Matrix

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan Rasio Lancar Keuangan PT Gajah Tunggal Tbk, PT GoodYear Indonesia Tbk, PT Indo Kordsa Tbk, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan PT Multistrada Arah

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, harus lebih meningkatkan lagi promosi melalui segmentasi pasar, dan pasar sasaran agar semua produk dapat memenuhi target lebih baik,

Badan hukum TELKOM adalah Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal

1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 2 FAST PT Fastfood

PT Telkom merupakan suatu perusahaan yang memiliki banyak macam produk oleh karena itu Strategi yang diterapkan oleh Telkom tergantung pada produk dan kasusnya

Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dijelaskan Current Ratio menunjukkan kemampuan PT Electronic City Indonesia Tbk untuk membayar hutang yang harus dipenuhi oleh

9 BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk.. 10 BBRI PT Bank Rakyat

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 22.32%, menunjukkan peningkatan drastis.. sebesar 7.03 poin dari periode sebelumnya dan ini berarti Rp. 1 modal bank