• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kebak Kramat Mata Pelajaran : IPA - Biologi

Kelas / Semester : X / II

Materi Pembelajaran : Tumbuhan biji Alokasi waktu : 3 X 45 menit

__________________________________________________________________ I. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati. II. KOMPETENSI DASAR

3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranananya bagi kelangsungan hidup di bumi .

III. INDIKATOR

1. Indikator Pertemuan I a. Kognitif

Produk

1. Menjelaskan pengertian tumbuhan berbiji.

2. Membedakan macam tumbuhan berbiji berdasar morfologi.

3. Menjelaskan klasifikasi dari Angiospermae berdasarkan morfologi. 4. Membedakan kelas dikotil dan monokoti pada tumbuhanAngiospermae . 5. Menyebutkan macam-macam family dari Angiospermae

6. Menjelaskan Siklus hidup Angiospermae. Proses

1. Mencari informasi melalui berbagai sumber belajar (moodle yang sudah disediakan)

2. Berdiskusi dalam kelompok. 3. Persentasikan hasil diskusi .

(2)

b. Psikomotorik

1. Mengumpulkan berbagai informasi dari sumber belajar untuk menjawab pertanyaan dari guru.

2. Memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui diskusi kelompok.

3. Membuat laporan hasil diskusi dari apa yang telah dipelajari.

4. Mempresentasikan hasil diskusi dan tanya jawab sehingga terjadi diskusi kelas.

c. Afektif

1. Karakter:

a. Siswa memiliki ketelitian dalam mengerjakan tugas b. Siswa memiliki tanggung jawab dalam kelompok,

c. Siswa bertindak aktif dan kreatif dalam belajar dan berdiskusi

2. Keterampilan sosial: bekerja sama, saling menghormati, saling menghargai pendapat, saling berkomunikasi.

2. Indikator Pertemuan II a. Kognitif

Produk

1. Menjelaskan salah satu karakteristik famili dari Angiospermae yaitu Loranthaceae yang ditemukan di Surakarta.

2. Menyebutkan jenis-jenis Loranthaceae yangditemukan di Surakarta. 3. Menjelaskan ciri-ciri morfologi Loranthaceae yang ditemukan di

Surakarta.

4. Menjelaskan siklus hidup Loranthaceae.

5. Menjelaskan peran Loranthaceae dalam kedidupan . Proses

1. Mencari informasi melalui berbagai sumber belajar (moodle yang sudah disediakan)

(3)

2. Berdiskusi dalam kelompok. 3. Persentasikan hasil diskusi . b. Psikomotorik

1. Mengumpulkan berbagai informasi dari sumber belajar menjawab pertanyaan dari guru.

2. Memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui diskusi kelompok.

3. Membuat laporan hasil diskusi dari apa yang telah dipelajari 4. Mempresentasikan hasil kedepan kelas

c. Afektif 1. Karakter:

a. Siswa memiliki ketelitian dalam mengerjakan tugas. b. Siswa memiliki tanggung jawab dalam kelompok.

c. Siswa bertindak aktif dan kreatif dalam belajar dan berdiskusi. 2. Keterampilan sosial: bekerja sama, saling menghormati, saling menghargai

pendapat, saling berkomunikasi IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I a. Kognitif

Produk

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tumbuhan berbiji.

2. Siswa mampu membedakan macam tumbuhan berbiji berdasar morfologi. 3. Siswa mampu menjelaskan klasifikasi dari Angiospermae berdasarkan

morfologi.

4. Siswa mampu membedakan kelas dikotil dan monokoti pada tumbuhanAngiospermae.

5. Siswa mampu menyebutkan macam-macam family dari Angiospermae. 6. Siswa mampu menjelaskan Siklus hidup Angiospermae.

(4)

1. Membangun kerja sama kelompok untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar.

2. Mendiskusikan permasalahan dalam kelompok untuk memecahkan masalah.

3. Mengemukakan laporan hasil diskusi dengan presentasi. b. Psikomotorik

1. Siswa mampu mengumpulkan berbagai informasi dari sumber belajar menjawab pertanyaan dari guru.

2. Siswa mampu memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui diskusi kelompok.

3. Siswa mampu membuat laporan hasil diskusi dari apa yang telah dipelajari

4. Siswa mampu mempresentasikan hasil ke depan kelas. c. Afektif

1. Karakter:

Terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa menunjukkan karakter disiplin, kreatif, tanggung jawab dan teliti.

2. Keterampilan sosial:

Terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, menunjukkan karakter bekerja sama, saling menghormati, saling menghargai pendapat, saling berkomunikasi.

2. Tujuan Pembelajaran Pertemuan II a. Kognitif

Produk

1. Menjelaskan salah satu karakteristik famili dari Angiospermae yaitu Loranthaceae yang ditemukan di Surakarta.

2. Menyebutkan jenis-jenis Loranthaceae yangditemukan di Surakarta. 3. Menjelaskan ciri-ciri morfologi Loranthaceae yangditemukan di Surakarta. 4. Menjelaskan siklus hidup Loranthaceae.

(5)

5. Menjelaskan peran Loranthaceae dalam kedidupan Proses

1. Membangun kerja sama kelompok untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar.

2. Mendiskusikan permasalahan dalam kelompok untuk memecahkan masalah.

3. Mengemukakan laporan hasil diskusi dengan presentasi. b. Psikomotorik

1. Siswa mampu mengumpulkan berbagai informasi dari sumber belajar menjawab pertanyaan dari guru.

2. Siswa mampu memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru melalui diskusi kelompok.

3. Siswa mampu membuat laporan hasil diskusi dari apa yang telah dipelajari. 4. Siswa mampu mempresentasikan hasil ke depan kelas.

c. Afektif 1. Karakter:

Terlibat dalam proses belajar secara aktif serta menunjukkan karakter disiplin, kreatif, tanggung jawab dan teliti baik dalam mengerjakan tugas atau diskusi.

2. Keterampilan sosial:

Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, siswa dinilai dalam hal membuat kemajuan yang menunjukkan karakter bekerja sama, saling menghormati, saling menghargai pendapat, saling berkomunikasi. V. METODE

- Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

VI. MATERI PEMBELAJARAN

(6)

Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Perbedaan tumbuhan biji tertutup (Angisopermae) dengan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

Angisopermae menghasikan biji di dalam bakal buah. Inilah perbedaan utama antara kedua kelompok tumbuhan tersebut. Perbedaan lain tampak pada bentuk batang dan daunnya. Kalau Gymnospermae umumnya pohon besar dan berdaun sisik atau jarum dengan batang lurus sedikit percabangan atau berupa perdu dengan banyak percabangan. Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae batangnya bervariasi ada yang banyak mengandung zat kayu (lignin) berupa pohon dan ada yang sedikit berupa herba atau rerumputan. Daun angisopermae umunya lebar-lebar dengan bentuk yang beraneka ragam.

Klasifikasi tumbuhan biji tertutup

Ciri utama yang dipakai untuk mengelompokkan tumbuhan biji tertutup ialah sifat dan keadaan bijinya. Biji pada kelompok tumbuhan ini memiliki cadangan makanan yang dsiebut keeping biji (kotiledon). Keping biji ini sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal jika biji tumbuh. Berdasarkan jumlah keping biji. Ada tumbuhan yang memilki satu keeping biji dikelompokkan sebagai tumbuhan monokotil, dan ada yang memilki dua keeping biji yang dikelompokkan menajdi tumbuhan dikotil (tumbhuhan belah). Ciri-ciri lain untuk dapat membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil diantarnya dapat dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut, seperti bagian akar, batang, daun dan bunga.

Ciri pembeda Tumbuhan monokotil Tumbuhan dikotil

Akar Tersusun atas akar serabut Berupa akar tunggang

Batang Tidak berkamium Berkambium dan

bercabang-cabang

Daun Daun berbentuk pita dan

panjang

Bertulang daun sejajar atau melengkung

Daun lebar-lebar, dengan bentuk beraneka ragam. Bertulang daun menyirip atau menjari

(7)

Bunga Umumnya bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya

Umumnya bagian bunga berjumlah 2, 4 dan 5 atau kelipatannya

Berkas pengangkut pada batang

Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya tersebar pada batang

Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya teratur. Pembuluh kayu sebelah dalam dari pembuluh tapis

1. Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun lembaga pada bijinya. Selain itu, tumbuhan berkeping satu ini juga mempunyai ciri biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu sebagai berikut.

a) Gramineae (suku rumput-rumputan)

Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium sativum) merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku rumputrumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan pokok. Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciriciri daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat langsung pada batang, batang agak berongga, berakar serabut bunganya berbentuk bulir, mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini dibantu oleh angin.

b) Musaceae (suku pisang-pisangan)

Suku pisang-pisangan ini mempunyai ciri-ciri daunnya berpelepah, tulang daun menyirip dan bentuknya seperti lancet, batang merupakan batang semu, bunga merupakan bunga majemuk yang berupa karangan, serta ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin banyak.

(8)

c) Palmae (suku pinang-pinangan)

Palmae ini mempunyai ciri daun yang menyirip atau berbentuk kipas, batang tidak bercabang, berakar serabut, bunga merupakan tongkol atau karangan yang terletak pada ketiak daun atau ujung daun, dan biasanya hidup berumpun. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku Palmae adalah kelapa (Cocos nucifera) yang bermanfaat sebagai bahan baku minyak goring dan gula merah. Selain itu, batangnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

d) Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Semua jenis empon-empon, seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu lawak, dan temu hitam, merupakan contoh dari suku jahe-jahean yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bumbu masak. Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang, batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah), bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, serta kelopaknya berbentuk tabung.

Gambar : Jahe e) Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)

Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan letak berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal batang menggembung sebagai penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

(9)

2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai dua daun lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas pembuluh. Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku, antara lain, suku kacang-kacangan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, suku jarak-jarakan, benalu, Anacardiaceae, dan lain-lain.

a) Papillionaceae (suku kacang-kacangan)

Ciri-ciri suku kacang-kacangan adalah bunganya yang berbentuk kupu-kupu yang terdiri atas lima mahkota (bendera terdiri atas satu lembar daun mahkota, sayap terdiri atas dua lembar daun mahkota, serta benang sari dua tongkol terdiri dari 10 helai, 1 helai terpisah dan 9 helai membentuk satu bekas), terdapat bintil-bintil pada akarnya yang menjadi tempat hidup bakteri Rhizobium radicula. bakteri ini dapat mengikat nitrogen yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan bentuk buahnya berupa buah polong. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang merah yang merupakan sumber protein nabati.

Gambar : kacang-kacangan

b) Solanaceae (suku terung-terungan)

Ciri-ciri suku terung-terungan adalah mahkota bunga berbentuk terompet atau bintang yang berjumlah lima buah, memiliki kelopak, satu putik, dan lima benang

(10)

sari. Buah terletak di atas dasar bunga. Dinding buah terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tipis dan lapisan dalam tebal yang berupa kotak buah dan di dalam kotak ini terdapat banyak biji. Contoh tanaman yang termasuk suku terung-terungan adalah tomat dan terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur- sayuran, cabai sebagai bumbu masak, tembakau sebagai bahan rokok, dan kecubung sebagai bahan obat-obatan.

c) Euphorbiaceae

Suku jarak-jarakan juga sering disebut suku getah-getahan. Suku ini mempunyai ciri, antara lain, batangnya mengandung getah berwarna putih, tulang daun menjari, dan umumnya mempunyai buah kotak. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jarak, karet, dan ubi kayu. Jarak (Ricinus communis) berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet (Hevea brasiliensis) yang anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima), umbinya merupakan sumber makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat dan tanaman tentir yang getahnya dapat digunakan untuk obat luka.

d) Myrteceae

Suku jambu-jambuan ini merupakan tumbuhan perdu. Letak daunnya berhadapan, makhota kecil dengan jumlah benang sari yang banyak, dan buahnya berupa buah buni. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jambu biji, jambu air, cengkih, salam, dan kayu putih. Jambu bermanfaat sebagai buah-buahan. Cengkih bermanfaat sebagai bahan pembuat minyak cengkih. Kayu putih, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak kayu putih atau obat gosok. e) Rosaeae

Suku ini antara lain beranggotakan bunga mawar (Rosalia hibryda), apel (Malus silvestris), pir (Pyrus communis), dan Arbai (Fragaria chiloensis).

e) Anacardiaceae

Tanaman berkayu dengan saluran dammar. Daun tersebar, tunggal atau menyirip ganjil. Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1 atau 2. Bunga beraturan atau sedikit tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang

(11)

berkelamin campuran; dalam malai; daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu. Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5, jarang lebih, kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-kadang bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas. Bakal biji per ruang 1. Buah batu (Van Steenis et al, 2008: 251). Suku ini antara lain mangga, jambu mete, kedondong, dan kayu kuda.

h) Loranthaceae

Penelitian Keanekaragaman Jenis Loranthaceae yang Menempel pada Family Anacardiaceae

Karakteristik Benalu

Loranthaceae atau biasa disebut benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Kelompok tumbuhan parasit ini selain menyerang tumbuhan liar juga tanaman budidaya (Pitoyo, 1996).

Gambar : Dendropthoe petandra (L.) Miq.

Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae yang

(12)

berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya. Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari streng-streng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan penyelam ke bagian kayu inangnya (Gembong, 1993:122).

Manfaat Benalu

Benalu merupakan tanaman yang parasit yang dianggap merugikan manusia. Benalu merupakan hama tanaman karena benalu ini memarasiti tanaman berkayu yang lambat laun akan membunuh tanaman yang ditumpanginya. Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan oleh peneliti benalu, benalu diduga mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan salah satunya sebagai obat kanker. Secara tradisional, daun benalu telah digunakan untuk mengobati tumor di Indonesia dan beberapa tempat di dunia. Penyembuhan tumor oleh daun benalu menjanjikan di masa mendatang sebagaimana ditunjukkan oleh data kesembuhan pada 8,57% dengan tumor ganas dan 13,33% tumor jinak setelah pengobatan dengan daun benalu selama 2 tahun (Mae Sri H. dan Subagus W, 1999). Sampai saat ini sudah banyak kapsul ataupun tablet obat kanker yang merupakan ekstraksi dari daun benalu. Sehingga lebih aman dikonsumsi karena yang terkandung dalam obat tersebut merupakan zat-zat antikanker hasil ekstraksi dengan dosis yang telah disesuaikan.

Menurut Indrawati (1999) dalam Nella Rossaria (2007), beberapa peneliti sejak tahun 1998 telah merintis khasiat benalu sebagai antikanker. Dalam studi

(13)

laboratorium diketahui secara in vitro dan in vivo kandungan bahan yang terdapat dalam benalu duku mampu menghambat sel kanker.

Kandungan kima yang terdapat dalam benalu adalah flavonoid, tanin, asam amino, karbohidrat, alkaloid dan saponin Ritcher, 1992). Berdasarkan berbagai penelitian, senyawa dalam benalu yang diduga memiliki aktivitas antikanker adalah flavonoid, yaitu kuersetin yang bersifat inhibitor terhadap enzim DNA topoisomerase sel kanker (Hegnauer, 1966).

Menurut Mae Sri H dan Subagus W (1999), daun benalu praktis tidak mengandung toksik dan aman dikonsumsi untuk pengobatan tumor, tetapi pemilihan daun benalu direkomendasikan dari inang yang tidak toksik. Untuk menentukan tingkat ketoksikan dari daun benalu masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut dengan binatang percobaan apabila daun benalu akan digunakan untuk pengobatan formal.

Hasil dan Pembahasan

Keanekaragaman jenis tumbuhan inang benalu

Dari hasil penelitian dilapororkan bahwa ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang tumbuh sebagai parasit pada family anacardiaceae di daerah Surakarta (Table 1). Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di Surakarta

No Nama jenis tumbuhan inang family Anacardiaceae

Nama jenis benalu

1 Mangifera indica (mangga dengan berbagai varietas budidaya)

Dendropthoe petandra (L.) Miq.

Scurulla

atropurpurea(Bl.)Dans.

2 Mangifera odorata (mangga kuweni) Elytranthe albida (Bl) 3 Spondias dulcis (kedondong) Scurulla

(14)

atropurpurea(Bl.)Dans. Dendropthoe petandra (L.) Miq

Deskripsi jenis

1. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans

Semak. Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat beranbut semacam vilt. Ranting langsing. Daun boleh dikatakan berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali membulat pada ujung, 5-9 x 2-4 cm. Karangan bunga kerapkali berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak. Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bnetuk kerucut terbalik, tinggi lk 3 mm; tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang 1,5-2 cm, tabung silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah, merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah ke satu sisi (ke atas); tabung mahkota yang berhadapan bercangap dalam. Bagian benang sari yang bebas 2-3 mm. Kepala putik bnetuk tombol. Buah bentuk kerucut terbalik samapi bentuk gada. Orange, panjang lk 8 mm. Diatas bermacam jenis pohon; 1-1800 m (Van Steenis et al, 2008).

(a) (b)

(15)

(c) (d)

Gambar : Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans; (a) bunga ;(b) daun; (c)buah & bunga; (d) akar&batang

2. Dendrophthoe petandra (L.)Miq.

Batang agak tegar, gundul kecuali pada pusuk-pucuk muda. Daun tersebar atau sedikit berhadapan, menjorong, panjang 6-18 cm dan lebar 1,5-8cm, pangkal menirus-membaji, ujung tumpul-runcing, panjang tangkai daun 5-20mm. Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 6-12 bunga. Mahkota bunga 5 meruas, menyudut atau bersayap dibagian bawah dan menyempit dibagian leher, warna hijau atau kuning-orange, panjang tabung bunga 6-12mm. Kepala sari panjang 2-5 mm dan tumpul.

(a) (b)

(c).

Gambar : Dendrophthoe petandra (L.)Miq; (a) akar hospes & batang; (b) bunga&daun; (c)buah

(16)

3. Elytranthe albida (Bl)

Akar : tumbuh intensif, menjalar menghadap tanaman inang, warna kusam, pelekat kuat.

Batang: bulat, menjulur, rapuh, warna kusam. Cabang: menyebar, rusa-rusa panjang, tidak banyak.

Daun: membulat relative besar, kaku seperti kulit, rapuh, nervi daun berwarna merah. Bunga: besar, panjang, daun mahkotanya kuning dan bagian ujungnya kemerahan,

pada tandan, diketiak daun.

Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda hijau, setelah tua kuning).

(a) (b)

(b) (d)

Gambar : Elytranthe albida (Bl.) Miq; (a) daun; (b)bunga; (c)buah, bunga muda, bunga; (d)akar hospes

VII. ALAT, BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Alat : Whiteboard, spidol boardmarker

(17)

VIII. SUMBER BELAJAR 1. Buku Biologi

2. Buku referensi yang relevan

X. EVALUASI (PENILAIAN) HASIL BELAJAR a. Teknik Penilaian

- Tes tertulis b. Bentuk Instrumen

- Tes pilihan ganda c. Instrumen/ Soal 1. Pertemuan I

- Post test Pilihan ganda:

1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga?

a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum

c. embrio tumbuhan dilindungi oleh cangkang biji d. perkembangan endospora

e. membentuk endosperm

2. Pada angiospermae gametofit jantan terletak pada .... a. ovula d. mikrospora

b. antera e. perkecambahan serbuk sari c. megaspore

3. Monokotil dan dikotil memiliki persamaan dalam hal .... a. satu kotiledon

b. jalur-jalur (venasi) pada daun c. lingkaran tahunan pada batang d. xilem yang berkembang dengan baik e. floem terletak konsentris dengan xylem

(18)

4. Tumbuhan dengan ciri - ciri sebagai berikut. Daun berbentuk jarum hidup sebagai perdu atau pohon, dan alat perkembangbiakan berupa strobilus berbentuk kerucut. Serbuk sari pada strobilus jantan dan biji pada strobilus betina. Maka tumbuhan itu dapat digolongkan ke dalam ....

a. spermatophyte d. ginkgopyta b. coniferophyta e. cycadophyta c. gnetophyta

5. Perhatikan diagram bunga di bawah ini! Bagian yang berlabel 1, 2, 3 adalah .... a. mahkota, tangkai putik, bakal biji b. bakal biji, bakal buah, kotak sari c. serbuk sari, tangkai putik, bakal buah d. serbuk sari, kotak sari, tangkai sari e. mahkota, kepala putik, bakal biji

6. Perbedaan pokok antara tumbuhan dikotil dan monokotil adalah dalam hal sebagai

berikut, kecuali ....

a. sistem perakarannya d. pertulangan daunnya

b. susunan pembuluhnya e. jumlah bagian-bagian bunganya c. jenis klorofilnya

7. Tumbuhan yang bakal bijinya terdapat di dalam bakal buah disebut…. a. Gymnospermae d. Thalophyta

(19)

c. Bryophyta

8. Di bawah ini yang bukan merupakan suku yang termasuk dalam tumbuhan monokotil adalah ....

a. Musaceae d. Zingiberaceae b. Solanaceae e. Oramineceae c. Orchidaceae

9. Berdasarkan jumlah keping bijinya, angiospermae dibedakan menjadi

tumbuhan biji berkeping satu dan berkeping dua. Contoh tumbuhan berkeping satu adalah ....

a. sawi d. kapas b. bambu e. kaktus c. anggrek

10. Kelompok tumbuhan angiospermae memiliki dua keeping biji dari family anacardiaceae. Contoh dari family anacardiaceae adalah….

a. mangga b. kentang c. mawar d. padi e. cabai Kunci Soal No Kunci jawaban Skore 1 B 1 2 B 1 3 C 1 4 C 1 5 A 1 6 C 1 7 B 1 8 E 1 9 C 1 10 A 1 Penilaian :

(20)

Nilai = Jumlah skor x 10 2. Pertemuan II

1.Ciri-ciri tumbuhan angiospermae adalah…. a. Memiliki strobilus jantan dan betina

b. Bakal biji tidak terbungkus oleh bakal buah c. Bakal biji terbungkus oleh bakal buah d. Menghasilkan spora jantan dan betina e. adanya mikrospora dan makrospora

2. Salah satu contoh dari family dari kelas dikotiledon adalah Loranthaceae/ benalu. Meskipun hyperparasit bagi tanaman inangnya tapi Loranthaceae/ benalu bermanfaat bagi manusia, karena:

a. Digunakan sebagai bahan parfum b. Digunakan untuk pohon peneduh c. digunakan sebagai makanan

d. Digunakan sebagai obat anti kanker e. Digunakan sebagai tanaman hias

3. Beberapa spesies dibawah ini merupakan famili Lorantaceae/ benalu, kecuali….. a. Dendroptoe petandra b. Scurula otropurpurea c. Elyptrantea sp d. Oryza sativa e. Dendroptoe falcate

4. Ciri-ciri tumbuhan dengan akar hostorium, tumbuh parasit dan menumpang pada tanaman inangnya merupakan ciri dari famili …..

a. Graminae b. Loranthaceae c. Rosaceae

(21)

d. papilionaceae e. myrtaceae

5.Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan cara hidupnya, Loranthaceae/benalu tersebut bersifat… a. Parasit b. saprofit c. komensalistik d. antibiotic e. mutualistik Kunci jawaban

No Kunci Jawaban Skore

1 C 1 2 D 1 3 D 1 4 B 1 5 A 1 Penilaian :

Gambar

Gambar : Jahe  e) Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Gambar : kacang-kacangan
Gambar : Dendropthoe petandra (L.) Miq.
Tabel  1.  Daftar  jenis  tumbuhan  inang  benalu  dan  jenis  tumbuhan  parasitnya  di  Surakarta
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1 menunjukkan bahwa persepsi peternak sapi potong yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan yaitu cukup tinggi pada pengetahuan terhadap IB(70 %) artinya peternak sudah tahu

Penelitian Fujianti (2015) menggunakan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, dewan komisaris independen, dan komite audit sebagai proksi

• Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan

1 Faktor-faktor tersebut yang dapat menjadi penyebab anak dengan pola asuh orang tua otoriter ataupun permisif tetap memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.Terlihat dalam

Siapa  pemuda  baru  lewat  lelaki  serba  sempurna  tampaknya  amat  gagah  menggentarkan  hati  di  dalam  perbuatarmya  memikat  manalagi  yang  menyamai 

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa upaya administrasi merupakan prosedur yang sangat ideal dalam melakukan pembatalan keputusan tata usaha

Pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 (y-on-y) adalah 6,04 persen. Angka ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB provinsi

• Bagaimana merancang perpustakaan umum swasta dengan mentranformasikan nilai rekreatif pada fasad bangunan sehingga dapat menarik minat pengunjung..