• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Tempat Sampah Kreatif Untuk Anak TK Dalam Upaya Menimbulkan Budaya Membuang Sampah Pada Tempatnya Sejak Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Tempat Sampah Kreatif Untuk Anak TK Dalam Upaya Menimbulkan Budaya Membuang Sampah Pada Tempatnya Sejak Dini"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Desain Tempat Sampah Kreatif Untuk Anak TK Dalam

Upaya Menimbulkan Budaya Membuang Sampah Pada

Tempatnya Sejak Dini

Designing a Creative Trash Bin For Kindergarteners In An Effort To Create A Culture Of Throwing Garbage Into Place Early

Crisnanda Rizky Suhada, Rinanda Purba Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama [email protected]

ABSTRAK

Sampah adalah musuh utama yang dihadapi diberbagai negara, termasuk indonesia.Lingkungan pun menjadi kotor dan berdampak pada kesehatan masyarakat di Indonesia. Perlunya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih sejak dini yang dimulai dari anak-anak. Desain Tempat Sampah Kreatif Untuk Anak TK Dalam Upaya Menimbulkan Budaya Membuang Sampah Pada Tempatnya Sejak Dini bertujuan agar kedepannya anak-anak yang sudah dibentuk karakternya dalam hal membuang sampah pada tempatnya akan selalu dibawa hingga ia tumbuh dewasa, Produk dari tempat sampah kreatif disambut sangat baik dan mendapat respon positif dari masyarakat. Tempat sampah dengan bentuk karakter binatang yang imut dan lucu membuat keinginan anak-anak semakin suka dan gemar dalam hal membuang sampah di tempat sampah kreatif tersebut.

Kata kunci : Kepedulian Lingkungan, Pengembangan kepribadian, Produk Kreatif

ABSTRACT

Trash is the main enemy faced in various countries, including Indonesia. The environment has become dirty and has an impact on public health in Indonesia. The need for awareness from the community of the importance of maintaining a clean environment early on starting with children. The Design of Creative Trash Can For Kindergarten Children In Efforts To Cause A Culture Of Disposing Trash At Its Place Early on, it is intended that in the future children who have formed their character in terms of disposing of trash in its place will always be taken until they grow up. Products from creative trash cans are very well received and received positive responses from the community. Trash can in the form of cute and funny animal characters makes the wishes of children more like and fond of throwing trash in the creative trash can.

Keywords : Environmental Concern, Personality Development, Creative Products

1. PENDAHULUAN

Pengertian sampah menurut foresteract.com, Sampah adalah material yang dibuang sebgai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga.Sampah dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu sampah orgnik dan sampah non organik. Kedua sifat tersebut berkaitan dengan bahan penyusun sisa buangan. Hal ini berkaitan juga dengan proses dekomposisi bahan di alam.

Contoh sampah jenis ini adalah bahan buangan yang berasal dari dapur, sisa-sisa makanan, tepung, sayuran kulit buah, daun, dan ranting. Tempat yang menyumbang banyak sapah organik

▸ Baca selengkapnya: contoh pertanyaan untuk anak tk

(2)

misalnya pasar tradisional yang menghasilkan bahan buangan berupa sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.

Selain sampah dari sisa-sisa rumah tangga, Sampah industri juga menjadi persoalan serius.Sampah rumah tangga adalah hal yang perlu dikendalikan oleh seluruh anggota rumah tangga. Prinsip utama manajemen Sampah Rumah Tangga (SRT) dengan mengurangi sebanyak mungkin sampah keluar dari rumah. Tentunya dengan berbagai konsep dan mekanisme seperti reuse, recycle, reduce maupun recover.

Manajemen SRT yang berada di ruang-ruang publik baik di terminal, pasar, perkantoran, pusat perbelanjaan bahkan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas dalam bentuk rambu atau tulisan yang berbunyi "buanglah sampah pada tempatnya" sebagai bentuk ajakan sekaligus sebenarnya perintah agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Meski tulisan tersebut telah ditempatkan di tempat-tempat strategis dan ditulis dengan ukuran besar, tetapi masih terkesan tidak dipedulikan oleh masyarakat.

Kepedulian tersebut sebenarnya telah ditanamkan sejak usia dini di sekolah sayangnya didikan para guru tentang kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sering kali diabaikan. Membuang sampah pada tempatnya dianggap menjadi hal yang merepotkan, sehingga perilaku sederhana ini belum melekat pada diri anak. Pola pemikiran ini dikhawatirkan akan terus berkembang sampai anak-anak tersebut dewasa.

Kerusakan lingkungan hampir melanda seluruh tempat, termasuk juga sekolah. Padahal di sekolah sudah ada pendidikan tentang karakter peduli lingkungan. Oleh sebab itu penulis melakukan pencarian data yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penanaman nilai-nilai konservasi terhadap pendidikan karakter peduli pada lingkungan untuk anak usia dini.

Menurut undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yaitu kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat organik atu anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Perlunya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan alam sekitar sehingga tetap bersih dan terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah, dimulai dari anak usia dini sehingga kelak ketika mereka dewasa mereka akan menerapkan kebiasaan mereka waktu kecil dulu. Inilah gunanya kita sebagai seseorang yang harus membimbing dan mengarahkan mereka untuk terus aktif dalam melakukan hal yang berguna dimasa mereka kelak.

2. METODE PENELITIAN 1. Observasi

Dalam pengumpulan data ini penulis melakukan observasi primer di TK Al-Kamila yang terletak di desa sei rotan yang akan dijadikan sumber utama dalam mendesain produk tempat sampah kreatif.

2. Kuesioner Online

Penulis melakukan metode pengumpulan data dengan menggunakan angket (kuesioner) online yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk online (Google Form), sehingga pengisian kuesioner online tersebut masyarakat terlebih dahulu harus terhubung melalui internet. Penulis mengajukan 6 pertanyaan dan bukti dari kuesioner online sebagai berikut :

(3)

Tabel 1. Hasil kuesioner Online (Sumber : Chrisnanda Rizky Suhada, 2019)

Usia saat ini ?  10-15 Tahun : -  15-30 Tahun : 90 %  30 Tahun keatas : 10 % Pendidikan awal anda ketika memasuki

dunia pendidikan  TK : 80 %  SD : 10 %  SLTA : 10 % Apa yang anda pikirkan ketika mendengar

kata “Sampah”  Kotor : 60%  Musibah : 10%  Menyusahkan : 10%  Limbah : 10%  Tidak Berguna : 10% Apakah anda masih membuang sampah

tidak pada tempatnya ?

 Iya : 50%  Tidak : 50% Kalau iya, mengapa anda masih

melakukannya ?  Malas : 20%  Ribet : 50%

 Saya sudah tidak melakukannya : 10%

 Terbatasnya fasilitas tempat sampah : 10%

 Lupa : 10% Apakah guru anda sewaktu sekolah dasar

pernah mengajarkan anda untuk membuang sampah pada tempatnya?

 Pernah : 100%  Tidak Pernah : -

Dari hasil kuesioner Online ini, berbagai usia telah memberikan jawaban masing-masing, berdasarkan pertanyaan yang sudah dilampirkan.

3. Analisis Data

Dalam analisis data ini penulis menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunities, and Threats) sebagai berikut.

Tabel 2. Analisis Data

(Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

Strenghts (S) (Kekuatan) Memiliki desain yang unik

dan kreatif

Weaknesses (W) (Kelemahan) Ukuran tempat sampah yang

(4)

Opportunities (O) (Kesempatan) Tidak hanya dapat menarik

Anak-anak untuk dapat memilikinya tetapi juga diminati masyarakat

manapun.

Strategi SO : Memanfaatkan keunikan tempat sampah sebagai daya tarik masyarakat khususnya anak TK sebagai bentuk kekuatan dan kesempatan dalam peluang di dunia industri kreatif.

Strategi WO : Dengan adanya masukan dari para konsumen,produk

tempat sampah kreatif tersebut kedepannya bisa lebih baik lagi sehingga

menjadi produk yang diminati masyarakat

Threats (T) (Ancaman) Banyak tempat sampah

yang lebih efektif dan efisien

Strategi ST : Terus menerus membuat inovasi produk agar tidak

kalah saing dengan perusahaan lain dan memfokuskan perhatian

pada kualitas, teknologi,perluasan produk,

dan harga yang terjangkau

Strategi TW : Terus melakukan inovasi

dan terus menciptakan desain-desain yang menarik

dan perluasan ke pangsa pasar baru.

Berikut gambar Mind Mapping penulis dalam menganalisa data.

Gambar 1. Mind Mapping Trash can Design (Sumber: Chrisnanda Rizky Suhada, 2019)

Berikut penjelasan dari beberapa Point di Mind Mapping :

1. Kreatif dan unik : Bukan hanya berbentuk binatang tapi juga memiliki Karakter gaya tempat sampah seperti ketika wadah tempat sampah penuh, maka dari luar terlihat tempat sampah membesar dibagian perut tempat sampah tersebut.

2. Anak TK : Di khususkan untuk anak TK sehingga menjadi solusi awal penciptakan produk tempat sampah kreatif.

3. Karakter binatang : Dengan karakter binatang yang lucu, tidak hanya anak-anak tetapi juga dapat menarik minat kalangan umum untuk memilikinya.

4. Efektik dan Efisien : Bentuknya yang kecil sehingga mudah dibawa bisa diletakkan ditempat yang mudah dijangkau.

5. Kepedulian Lingkungan : Dengan menggunakan tempat sampah kreatif tersebut, kita sudah peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

(5)

6. Pembelajaran : Sebagai bentuk media pembelajaran secara aktif dalam segi membuang sampah di tempat sampah kreatif.

A. Tema

Dari hasil paparan Mind Mapping tersebut, penulis mengambil tema “Trash can Design” dengan membuat desain produk tempat sampah kreatif guna mengajarkan masyarakat khususnya anak TK sejak dini untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar tanpa ada paksaan dari para orang tua. Dengan menggunakan berbagai jenis karakter binatang, anak-anak dapat berimajinasi yang berperan penting dalam masa perkembangannya. Metode tempat sampah sama halnya seperti memberi makan binatang, semakin penuh wadah tempat sampah tersebut maka tempat sampah akan terlihat gemuk dari luar.

B. Target Pengguna

Pada perancangan tempat sampah kreatif ini target audience yaitu orang tua yang memiliki anak yang berusia 4-6 tahun sebagai target premier. Berikut perumusan target audience yang memiliki kriteria berdasarkan pengelompokannya:

a. Demografis

Target premier sebagai berikut.

Umur :4-6 tahun

Jenis Kelamin :Laki-laki dan perempuan

Pedidikan :TK

b. Psikografis

Murid-murid Taman Anak-anak (TK),sekolah dasar,dan Taman Pendidikan Al-Qur-an. Yang sering berhadapan langsung dengan anak-anak seusia 4-6.

c. Geografis

Adapun sasaran dalam desain tempat sampah kreatif untuk anak TK dalam upaya menimbulkan budaya membuang sampah pada tempatnya sejak dini adalah kawasan wilayah Kota Medan

C. Strategi Kreatif

Penulis mengambil Trash can Design, dengan tujuan isi pesannya adalah : 1. Membuat anak-anak suka dengan bentuk tempat sampah.

2. Menimbulkan budaya membuang sampah pada tempatnya yang diawali dengan anak usia dini agar kedepannya ketika mereka meranjak dewasa, mereka masih melakukan hal baik yang pernah mereka lakukan waktu kecil dalam menjaga lingkungan disekitarnya.

3. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.

Penulis menyampaikan isi pesannya dalam membuat tempat sampah kreatif dengan tujuan ialah : 1. Menjadikan kegemaran bagi anak-anak dalam membuang sampah di tempat sampah kreatif. 2. Dapat membuat kalangan masyarakat ikut membantu dalam mengatasi permasalahan

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Media Utama

(Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Media utama dari desain tempat sampah kreatif kecil ini berukuran 20.3 x 13.2 x 13.2 dengan berat 400 gr. Desain tempat sampah kreatif tersebut menggunakan karakter binatang seperti katak, panda, rubah, dan kucing. Dengan menggambarkan wajah binatang terlihat lucu dan menarik sebagai pendukung tempat sampah kratif lebih menarik

Gambar 3. Bahan tempat sampah kreatif (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Bahan dasar yang digunakan dalam produk tempat sampah kreatif yaitu menggunakan material plastik PP. Sehingga bahan tersebut tidak kaku ketika di pegang.

(7)

1. X-banner

Gambar 4. X-banner (Mockup) (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

X-banner digunakan sebagai media pendukung utama dalam mempromosikan karya dengan ukuran 60 cm x 160 cm. X-banner tersebut menampilkan 4 produk Trash can Design.

2. Sticker

Gambar 5. Sticker

(Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Sticker digunakan penulis sebagai media merchendise dengan 2 desain yang berbeda dari segi gambar produk tempat sampah dengan karakter katak dan kucing, dan juga bentuk dasar sticker yaitu lingkaran dan persegi empat.

(8)

3. Poster Bingkai

Gambar 6. Poster Bingkai (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Poster yang digunakan penulis sebagai media pelengkap promosi produk tempat sampah kreatif yang dibingkai dengan ukuran a4. Ilustrasi yang ditambah dengan karakter komik instagram Komik tomothoki dengan 4 produk Trash can Design, sehingga menambah nuansa produk yang dikhususkan untuk anak-anak.

4. Pin

Gambar 7. Pin (Mockup)

(Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Pin digunakan penulis sebagai benda yang akan diberikan kepada pengunjung yang sudah datang di booth penulis. Tidak hanya hadiah yang akan diberikan penulis, tetapi juga sebagai media promosi produk Trash can Design.

(9)

5. Gantungan Kunci

Gambar 8. Gantungan Kunci (Mockup) (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Gantunngan kunci juga digunakan penulis untuk diberikan kepada pengunjung yang sudah datang di booth penulis, sehingga tidak hanya pin tetapi juga mendapatkan gantungan kunci yang sudah disediakan penulis di booth

6. Online Shop

Gambar 9. Online Shop Trash Can Design (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Online shop juga digunakan penulis untuk menyakinkan pengunjung bahwa tidak hanya produk tempat sampah kreatif dipamerkan tetapi produk tersebut sudah dapat dibeli di online shop (Tokopedia).

(10)

7. Buku Panduan

Gambar 10. Buku Panduan Karya (Mockup) (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Buku panduan karya ini dibuat penulis yang berisikan tentang penjelasan seputar pembuatan karya, mulai dari inti permasalahan, konsep dasar (sketsa dan finishing ) hingga produk jadi, dan juga ada intruksi penggunaan produk. Buku panduan karya ini berukuran A5 (14,8 cm x 21 cm)

8. Poster Proses Perancangan

Gambar 11. Proses Perancangan (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

Infographic poster proses perancangan ini mengambil rangkuman yang ada di buku panduan karya dengan desain yang simple agar mudah dimengerti. Poster ini mempunyai ukuran A1 (59,4 cm x 84,1 cm).

Dari hasil pembahasan yang diadakan di Universitas Potensi Utama, penulis melakukan pengukuran ketercapaian karya yang dibuat oleh penulis dalam bentuk kuesioner dan wawancara dan dibentuk kedalam diagram.

(11)

Gambar 12. Tabel Hasil Ketercapaian (Sumber: Crisnanda Rizky Suhada, 2019)

4. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah diperolah penulis dapat disimpulkan bahwa karya penulis dalam mendesain tempat sampah kreatif meningkatkan keinginan masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya telah berhasil dan penulis berharap kedepannya masyarakat khususnya anak TK dapat menjalani kebiasaan membuang sampah pada tempatnya untuk dimasa yang akan datang.

5. SARAN

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada para pengunjung pameran yang sudah memberi kritik dan pesan yang membangun penulis untuk lebih baik lagi untuk produk tempat sampah kreatif kedepannya, seperti jangan terlalu banyak menggunakan plastik yang menjadi wadah tempat sampah kreatif tersebut, Ukuran yang kurang besar, dan jangan hanya tempat sampah saja menjadi produk kreatif.

Saran penulis ialah agar kedepannya masyarakat lebih bijak dalam upaya menanggulangi permasalahan sampah lingkungannya dan lebih kreatif dalam mengkampanyekan membuang sampah pada tempatnya. Tidak hanya itu, penulis juga membuka peluang kepada penulis selanjutnya untuk mengangkat karya desain tempat sampah kreatif agar tercipta produk yang lebih baik lag

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan terselesaikannya Karya Ilmiah ini, Penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Universitas Potensi Utama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Purnomo, Rashid (2017) “Penggunaan Tempat Sampah Bermotif Terhadap Perilaku Buang Sampah pada Tempatnya di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Argomulyo, Sedayu, Bantul”. Yogyakarta : Kesehatan Lingkungan, Vol.8 No.3, ISSN 2088-3390

[2] P. Tias, Anggi (2015). “Sistem Pengelolahan Sampah Ramah Lingkungan Di Sekolah Kota Medan”. Medan : Jurnal Biologi Science & Education 2015, Vol 4 No.1

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Produk yang membantu ingin menggunakan trash can design

Senang menggunakan trash can design

Hasil Ketercapaian

(12)

[3] Riswan (2011). “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecamatan Daha Selatan”. Semarang : Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol.9 No.1

[4] udarsana, Ketut I (2017) “Membentuk Karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini”. Denpasar : Agama dan Budaya, Vol.01 No.1, ISSN 2549-792

[5] Yulida, Novriza (2016). “Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah di Aliran Sungai Batang Bekarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat”. Padang Panjang : Berita Kedokteran Masyarakat, Vol.32 No.10

[6] Miranti, Ghaisani Dwi, I Dewa Alit Dwija Putra, S.Sn., M.Ds, Siti Hajar Komariah, S.Pd., 2017, Perancangan Animated Motion Graphic Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Anak Tunagrahita.

[7] Panjaitan, Ruth Novia Hartati. (2018). Kampung Madras Sebagai Ciri Khas Multikulturalisme yang Ada di Sumatera Utara. Medan: Universitas Negeri Medan.

[8] Sinaga, Siska Dorauli Tianur. Sejarah Kampung Madras di Kel. Madras Hulu Kota Medan [9] Umam, Nuga Choiril. 2016, Perancangan Motion Graphic Pengenalan Batik Gemawang Khas

Semarang

[10] Irwansyah, I. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Kamera Stop-Motion Berbasis Android. [11] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.

[12] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan Visual Studio 2008 Dan 3D Max.

[13] Lestari, S. I. (2019). ANALISA TATA LETAK PADA RUANG KOMERSIAL STUDI KASUS LOBBY HOTEL. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 117-128.

[14] Sya'dian, T. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 51-63.

[15] Wahyuni, S. (2019). ANALISIS PENYAJIAN PROGRAM TALK SHOW “ASSALAMUALAIKUM INDONESIA” DI SALAM TV MEDAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 64-76.

[16] Sya'dian, T. (2019). BUNKASAI, KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA KONTEMPORER DARI PENGARUH FILM JEPANG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 35-47.

[17] John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RUMAH MAKAN PATINKU. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 33-43. [18] John, J., & Sirait, S. (2019). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAVE

KENDENG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 202-214. [19] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR

REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.

Gambar

Tabel 1. Hasil kuesioner Online  (Sumber : Chrisnanda Rizky Suhada, 2019) Usia saat ini ?    10-15 Tahun : -
Gambar 1. Mind Mapping Trash can Design   (Sumber: Chrisnanda Rizky Suhada, 2019)  Berikut penjelasan dari beberapa Point di Mind Mapping :
Gambar 3. Bahan tempat sampah kreatif  (Sumber : Crisnanda Rizky Suhada, 2019)
Gambar 5. Sticker
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tabel di atas merupakan hasil perhitungan peramalan pembelian dengan Double Exponential Smoothing Metode Dua Parameter Dari Holt menggunakan Microsoft Excel menghasilkan nilai

PEMBUATAN EKSTRAK SEREH ( Cymbopogon nardus L.) DALAM SEDIAAN LOTIO.. Nurjannah Bachri, Nursalma,

Hal i n i dimaksudkan untuk mengetahui informasi dasar antara calon debitur dengan perusahaan walaupun persiapan kredit telah diiaksanakan oleh Bank Sumse! Babel Palembang

model pembelajaran Problem Based Learning memenuhi ketuntasan yaitu dengan persentase ketuntasan klasikal 85% dengan katagori sedang. Model pembelajaran Problem Based

Streams on the lower slopes of Gunung Mulu, up to about 700m a.s.l., are accessible from Camp 1 (including an one hour walk up the trail). To access the higher regions of

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap sekolah teknologi dan kejuruan harus memiliki laboratorium dan setiap sekolah teknologi dan kejuruan harus memiliki

Peredaran $ruto adaah semua im$aan atau niai pengganti $erupa uang atau niai uang 'ang diterima atau diperoeh P perusahaan pea'aran daam negeri dari pengang!utan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Ketuntasan Belajar