• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan semester II tahun ajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan semester II tahun ajaran 2016/2017."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

48

Penelitian ini dilaksanakan di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan semester II tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal 20 April 2017 sampai tanggal 27 April 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumnetasi. Observasi atau pengamatan dengan mengisi lembar observasi peserta didik dalam pembelajaran dan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran Tema Merawat dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual

Teaching and Learning, dan wawancara yang penulis lakukan dengan pendidik

maupun peserta didik. Lembaran observasi kegiatan pendidik menunjukkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, lembar observasi peserta didik berguna untuk melihat dan mengetahui sejauh mana perkembangan belajar peserta didik selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai pengamat (observer), sedangkan Ibu Endang Sri Rahayu, S. Pd. I sebagai pendidik yang mengajar dan menerapkan model Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang. Tahap-tahap pembelajaran setiap tindakan disesuaikan

(2)

dengan tahap-tahap pembelajaran pada model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning.

Sesuai dengan batasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian, maka pada bab ke empat ini dijelaskan masing-masing batasan tersebut yang meliputi tiga pokok bahasan yaitu: perencanaan pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan model Contextual Teaching and

Learning di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, pelaksanaan pembelajaran

pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, dan penilaian hasil belajar pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual

Teaching and Learning di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang.

A. Perencanaan Pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan Model Contextual

Teaching and Learning

Perencanaan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam memulai suatu kegiatan. Begitu juga dalam pembelajaran, dalam setiap pembelajaran seorang pendidik harus membuat perencanaan sebagai acuan agar dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi terarah dan akan memperoleh hasil yang baik. Rencana pembelajaran merupakan rencana kegiatan kelas yang berisi skenario tahap demi tahap apa yang akan dilakukan oleh pendidik bersama peserta didik sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam persiapan atau perencanaan proses kegiatan belajar mengajar, seorang

(3)

pendidik merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada hari Kamis tanggal 20 April 2017, dapat dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan proses pembelajaran pendidik di MIN Gunung Pangilun Padang pada umumnya membuat perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, program tahunan, program semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan sebagai langkah awal pendidik agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perangkat pembelajaran ini biasanya dibuat pendidik pada awal semester atau tahun ajaran baru. Observasi tersebut dipertegas melalui wawancara dengan Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I yang mengatakan bahwa:1

”Ya saya membuat perangkat pembelajaran, yang saya buat sebelum tahun ajaran baru, ada silabus, program tahunan, program semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).”

Setelah melakukan wawancara dengan pendidik Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I, selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan kepala MIN Gunung Pangilun Padang yaitu bapak Yul Efendi, S. Ag, pada saat wawancara kepala madrasah mengatakan bahwa:2

1

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, observasi dan wawancara langsung, Kamis, 20 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

2

Yul Efendi, Kepala MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Kamis, 20 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(4)

”Setiap pendidik-pendidik yang mengajar di sini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, program tahunan (prota) dan program semester (promes) dan pencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang mereka buat sebelum tahun ajaran baru.” Hal ini didukung juga oleh data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang penulis peroleh dari Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I. pendidik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang Rencana ini berbentuk tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tersusun mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dalam rangkaian tersebut terdapat SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian.

Kemudian penulis melakukan wawancara lagi dengan pendidik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I menjelaskan bahwa:3

“Saya selalu menyusun RPP untuk semua tema, termasuk Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan.RPP saya susun berdasarkan analisis Kurikulum 2013 kelas II semester II, menyesuaikannya dengan silabus yang berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pusat, saya membuat RPP itu

3

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Kamis, 20 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(5)

secara individu, yang saya lihat dari buku pegangan untuk pendidik, yaitu buku tematik terpadu kurikulum 2013”.

Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh pendidik sangat penting sebagai panduan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam perangkat pembelajaran terutama dalam RPP , terdapat komponen yang bisa menunjang keberhasilan proses pembelajaran yaitu model pembelajaran. Disinilah kompetensi pendidik diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat. Hal ini dilakukan agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam wawancara dengan Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I mengungkapkan:4

“Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning saya gunakan dalam pembelajaran tematik dikarenakan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan, mengasosiasikan materi satu dengan materi yang lainnya dan peserta didik dapat mempraktikan materi yang dipelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana pada proses pembelajaran saya selalu mengaitkan dan memadukan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan atau pengalaman sehari-hari peserta didik. Jadi, penggunaan model Contextual Teaching and Learning dalam perspektif Islam sangat membantu saya dalam penyajian materi dan pemahaman peserta didik”.

4

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Kamis, 20 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(6)

Dari hasil wawancara dengan pendidik kelas II B dan kepala MIN Gunung Pangilun Padang di atas penulis menyimpulkan bahwa sebelum mengajar, pendidik kelas II B dan pendidik-pendidik lain yang mengajar di MIN Gunung Pangilun Padang selalu menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, prota, promes dan RPP, yang mana RPP disusun berdasarkan analisis kurikulum yang dipakai yakni Kurikulum 2013, dan menyesuaikannya dengan SK, KD yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan pusat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, pendidik sudah menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum tahun ajaran baru, diantaranya ada silabus, prota, promes dan RPP. Perangkat pembelajaran yang sangat penting adalah rencana pelaksanaan pebelajaran (RPP), karena dengan adanya RPP akan memudahkan pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran dari awal sampai akhir.

B. Pelaksanaan Pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan Model Contextual

Teaching and Learning

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan mulai dari tanggal 20 sampai dengan 27 April 2017, dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidik di MIN Gunung Pangilun Padang dilakukan dengan

(7)

perencanaan yang telah dipersiapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik melaksanakan pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan subtema Merawat Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menerapkan model Contextual Teaching and Learning. Tahap pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Adapun pelaksanaannya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan ini pendidik mengucapkan salam, meminta peserta didik untuk berdo’a agar pembelajaran yang disampaikan pendidik dapat diterima dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek, misalnya surat al-ikhlas, an-nas, al-falaq dan surat-surat yang lain, kemudian pendidik mengkondisikan kelas, sebelum mulai pembelajaran pendidik biasanya mengarahkan peserta didik untuk merapikan kursi dan meja jika belum rapi letaknya, jika masih ada sampah dibawah meja atau kursi peserta didik diharapkan membuangnya ke tong sampah, dengan begitu akan melatih peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kemudian pendidik mengecek kehadiran peserta didik, karena pendidik sudah kenal dengan wajah peserta didiknya, jadi pendidik tidak menyebutkan namanya satu persatu, pendidik hanya menanyakan siapa yang tidak hadir saja. Selanjutnya pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik dan dilanjutkan dengan apersepsi sebagai penggalian pengetahuan awal peserta

(8)

didik terhadap materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya, kemudian pendidik menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu Merawat Hewan dan Tumbuhan, subtema Merawat Tumbuhan.

2. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, proses pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan model Contextual Teaching and

Learning. Kegiatan inti ini dimulai dengan mengembangkan pemikiran

bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya. Awalnya pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengamati gambar pohon jeruk yang ada dibuku peserta didik, diharapkan setelah mengamati gambar itu peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri pohon jeruk yang diketahuinya, kemudian peserta didik mempresentasikan apa saja ciri-ciri pohon jeruk yang diketahuinya di depan kelas, misalnya seorang peserta didik menyebutkan bahwa ciri-ciri pohon jeruk itu, batangnya bercabang, tulang daunnya menyirip, kemudian ada lagi peserta didik menyebutkan dengan suaranya yang lantang, buahnya bulat, batangnya berduri. Kemudian pendidik memberikan respon terhadap apa yang ditampilkan oleh peserta didik di depan kelas, ya, bagus sekali anak-anak ibu, sudah tahu ciri-ciri pohon jeruk.

Kemudian pendidik mengarahkan peserta didik untuk mencari tahu bagaimana cara merawat pohon jeruk, setelah mengetahui cara merawat pohon jeruk, kemudian peserta didik menyampaikan hasil kerjanya di

(9)

depan kelas dan peserta didik yang lain diarahkan untuk menanggapi hasil kerja temannya yang tampil. Peserta didik yang tampil menyebutkan cara merawat pohon jeruk diantaranya mencabuti rumput-rumput liar yang ada di sekeliling pohon jeruk, memberi pupuk, dan menyiram pohon jeruk dengan air. Setelah mempresentasikan hasil kerjanya, peserta didik lain menanggapi hasil kerja temannya dengan mengajukan pertanyaan, apakah boleh menyiram air banyak-banyak pada pohon jeruk? peserta didik yang tampil menjawab tidak boleh. Kemudian pendidik membahas cara penyelesaian masalah yang tepat dari tanya jawab yang diajukan peserta didik. Jadi menyiram air itu tidak boleh banyak-banyak, kita hanya boleh menyiram air secukupnya saja, karena jika terlalu banyak air, maka pohon yang dirawat akan layu dengan sendirinya.

Kemudian pendidik bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahaminya, ada seorang peserta didik yang bertanya, berapa kali bagusnya kita memberi pupuk pada tanaman yang kita rawat bu? Sebelum menjawab pertanyaan ini pendidik melemparkan dulu kepada peserta didik, ada anak-anak ibu yang bisa menjawab pertanyaan itu, silahkan tunjuk tangan, ada yang menjawab setiap hari, ada pula yang menjawab 3 kali sehari. kemudian pendidik meluruskan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik, memberi pupuk itu minimal 2 kali seminggu, karena kalau kita terlalu sering memberi pupuk maka tanaman yang kita rawat tidak akan tumbuh subur. Jadi dengan adanya kegiatan bertanya ini peserta didik bisa mengetahui apa yang

(10)

belum diketahuinya seperti masalah pemberian air dan pupuk pada tanaman/tumbuhan yang dirawat, dengan begini peserta didik bisa menerapkan apa yang sudah dipelarinya di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian pendidik membacakan cerita dan peserta didik diarahkan untuk menyimak, cerita yang dibacakan oleh pendidik adalah Lani terkejut melihat Edo digigit semut saat mengambil buah jeruk, kemudian Lani membawa Edo ke ruang UKS supaya bisa beristirahat dan diberi obat, kemudian Lani keluar dari ruang UKS dan membantu Edo untuk mengambil buah jeruk, sebelumnya Lani mengambil keranjang untuk membawa buah jeruk supaya tidak susah membawanya, kemudian yang dilakukan Lani adalah membagikan buah jeruk kepada teman-temannya di kelas, dari cerita tersebut pendidik menjelaskan bahwa sikap Lani membantu teman merupakan contoh sikap yang sesuai dengan nilai sila kedua Pancasila. Sikap Lani membagikan buah kepada teman-temannyamerupakan contoh sikap yang sesuai nilai sila kelima Pancasila. Apakah masih ada anak-anak ibu yang ingat dengan lambang pada sila kedua dan sila kelima Pancasila? Kemudian beberapa orang peserta didik menjawab, sila kedua Pancasila lambangnya kepala benteng, sedangkan sila kelima Pancasila lambangnya padi dan kapas bu, kemudian peserta didik menanggapi jawaban dari peserta didik, ya, jawabannya benar sekali, bagus sekali anak-anak ibu. Kemudian pendidik memberikan tugas kepada peserta didik terkait dengan perilaku yang sesuai dengan sila Pancasila

(11)

yang pernah ia lakukan di sekolah. Kemudian peserta didik menampilkannya di depan kelas.

Selanjutnya pendidik mengarahkan peserta didik untuk berlatih, sebelumnya peserta didik diarahkan untuk membaca teks bacaannya terlebih dahulu, teks bacaannya yaitu “Lani menyapu tanah di bawah kebun jeruk dengan sapu lidi. Siti memegang sekop sampah. Mana yang lebih panjang, sapu lidi atau sekop sampah? Kemudian Lani dan Siti mengukur keduanya. Kemudian, Lani membandingkan panjang benda tersebut”. Dari pengukuran yang dilakukan oleh Lani dan Siti, maka diperoleh bahwa panjang sapu lidi adalah 54 cm, sedangkan panjang sekop sampah adalah 62 cm. Jadi sekop sampah lebih panjang dari pada sapu lidi. Kemudian pendidik memberikan tugas kepada peserta didik agar dapat mengukur panjang benda yang ada disekitarnya, seperti panjang buku, pensil dan penghapus yang digunakan untuk belajar. Kemudian peserta didik membandingkan hasil pengukuran panjang benda yang diukur tersebut.

Selanjutnya pesera didik diarahkan untuk membaca “Ibu dan Lani pergi ke pasar membeli jeruk 4 kali dalam sebulan. Sampai di rumah, Lani membuat jus jeruk bersama ibunya. Lani bertanya kepada ibunya apa yang kita perlukan untuk membuat jus jeruk, Bu? Ibu Lani menjawab kita memerlukan mangkuk, alat peras, pisau, alat saring, dan gelas. Kemudian ibu Lani memberikan arahan kepada Lani, hati-hati menggunakan peralatannya, ya, nak, Lani pun menjawab iya bu. Pendididik bertanya

(12)

kepada peserta didik apa yang harus kita baca sebelum memulai suatu pekerjaan, peserta didik menjawab membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) bu, jika telah selesai melakukan pekerjaan apa yang kita ucapkan, peserta didik menjawab membaca hamdalah (alhamdulillahirabbil’alamiin) bu. Kemudian dari percakapan antara Lani dan ibunya pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat jus bersama ibunya di rumah dan membuat apa saja yang diperlukan untuk membuat jus tersebut, untuk tugas ini dikumpul pada pertemuan berikutnya.

3. Kegiatan Penutup

Setelah semua peserta didik menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidik, selanjutnya pendidik melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami peserta didik, jika tidak ada peserta didik yang bertanya, berarti peserta didik sudah paham dengan materi yang sudah diajarkan, kemudian pendidik bertanya jawab kepada peserta didik tentang materi yang sudah dipelajari untuk mengetahui hasil ketercapaian materi yang didapat oleh peserta didik, misalnya pendidik bertanya siapa yang bisa menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila Pancasila. Kemudian pendidik dan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran. Pendidik menunjuk beberapa orang peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran, setelah itu baru pendidik yang menyempurnakan kesimpulannya. Setelah itu pendidik menyampaikan pesan-pesan moral dan mengajak peserta didik untuk membiasakan menerapkan nilai-nilai

(13)

Islam dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dari materi perilaku sesuai sila pancasila peserta didik dapat menerapkan contoh-contoh perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, dalam penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ketika sampai dirumah peserta didik mengucapkan salam dan bersalaman dengan orang tuanya, itu termasuk contoh perilaku yang mencerminkan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya pendidik mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah, terakhir pendidik mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam.

Berdasarkan hasil observasi di atas, kemudian dipertegas melalui wawancara dengan Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I pendidik kelas II B yang mengatakan bahwa:5

“Agar peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran, saya melakukannya dengan memicu daya fikir peserta didik akan hal/materi yang akan dipelajari, me-reward tiap jawaban peserta didik, agar peserta didik lebih percaya diri, dalam proses pembelajaran saya menggunakan beberapa metode yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, pemodelan dan praktek langsung atau penelitian, media yang saya gunakan yaitu media yang sesuai dengan materi, diantaranya gambar dan contoh benda nyata”.

Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I juga menambahkan bahwa:6

5

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Jumat, 21 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

6

(14)

“Kelas agak ribut karena peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, guru dalam proses pembelajaran hanya sebagai fasilitator, bukan hanya penyaji tunggal, jika peserta didik sudah terlalu meribut maka saya akan mengajak peserta didik untuk menyanyikan sebuah lagu semangat, contohnya lagu kalau kau senang hati, dengan begitu akan menambah semangat peserta didik untuk belajar”.

Dalam kaitan antara materi yang dipelajari dalam perspektif Islam dengan model Contextual Teaching and Learning Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I mengatakan bahwa:7

“Dalam proses pembelajaran saya mengenalkan bahwa semua yang ada di bumi adalah makhluk ciptaan Allah SWT, dengan begitu peserta didik akan tahu bagaimana caranya menghargai, mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadanya, dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan peristiwa atau kejadian tersebut sebagai pengalaman yang sangat berharga”.

Dalam kaitannya dengan alokasi waktu dalam proses pembelajaran tematik Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I mengatakan bahwa:8

“Alokasi waktu dalam proses pembelajaran tematik ini untuk satu hari pertemuan, karena di MIN Gunung Pangilun ini sudah menggunakan

7

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Jumat, 21 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

8

(15)

kurikulum 2013, maka semua mata pembelajaran harus disajikan secara keseluruhan dalam satu pembelajaran, untuk satu pembelajaran itu harus selesai satu hari. Jadi, dalam penggunaan waktu ini, saya harus bisa mengefektifkan dan mengefisienkan dengan waktu yang telah disediakan”.

Setelah melakukan wawancara dengan pendidik, pada hari Sabtu, tanggal 22 April 2017, penulis melanjutkan wawancara dengan beberapa orang peserta didik untuk melihat respon peserta didik terhadap proses pembelajaran tematik dalam perspektif Islam dengan menggunakan model

Contextual Teaching and Learning, seperti yang diungkapkan oleh peserta

didik yang bernama Septian Ramadhan bahwa:9

“Kami sudah bisa memahami dan mengerti materi pembelajaran yang diajarkan dengan baik, karena ibu Endang selalu mengaitkan pembelajaran yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari yang ada disekitar kami, jika kami belum paham, ibu Endang akan menyuruh kami untuk bertanya apa saja hal yang belum kami pahami”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh peserta didik bernama Keysa Arissa Madani yang mengatakan bahwa:10

“Kami dilatih agar bisa menyampaikan apa yang kami ketahui dari pengalaman-pengalaman yang kami dapatkan dalam kehidupan sehari,

9

Septian Ramadhan, Peserta didik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Rabu, 26 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

10

Keysa Arissa Madani, Peserta didik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Rabu, 26 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(16)

dengan begini kami akan mudah memahami materi yang akan diperlajari”.

Selanjutnya peserta didik bernama Sajida Almira menambahkan bahwa:11

“Kami masih malu-malu menjawab pertanyaan bu, kami belum berani mengangkat tangan, karena kami takut salah dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh ibu Endang ataupun teman-teman sekelas, tapi ibu Endang selalu memotivasi dan memberi kami semangat yang tiada henti, agar kami berani dan lebih percaya diri menampilkan apa yang sudah diketahui dari materi yang diajarkan itu.”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksaaan pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning sudah terlaksana dengan baik, sudah sesuai dengan langkah-langkah rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat, sudah sesuai dengan langkah-langkah penggunaan model Contextual Teaching and Learning, di mana dalam pelaksanaan pembelajaran pendidik juga sudah mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, kemudian peserta didik mengamalkan/mempraktekkan apa yang sudah dipelajarinya disekolah dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam proses pembelajaran pendidik menggunakan beberapa metode, diantaranya: metode ceramah, diskusi, tanya

11

Sajida Almira, Peserta didik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Rabu, 26 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(17)

jawab, penugasan, pemodelan dan praktek langsung atau penelitian. Sedangkan media yang digunakan pendidik yaitu media yang sesuai dengan materi, diantaranya gambar dan contoh benda nyata”.

Hanya saja di sini penulis menemukan satu masalah, bahwa di kelas II B ini ada salah seorang peserta didik yang lamban belajar, informasi ini penulis dapatkan langsung dari pendidik kelas II B Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd, I, yang mengatakan bahwa:

“Peserta didik ini harus di leskan, dipisahkan kelasnya dalam beberapa jam pelajaran untuk membuat dia fokus pada materi yang belum dipahaminya, jika dia digabungkan bersama teman-temannya yang sudah mengerti maka dia akan tertinggal, maka dari itu dia perlu dileskan, karena keterbatasan lokal di MIN Gunung Pangilun Padang ini, peserta didik ini tidak bisa dileskan, akibatnya peserta didik ini diprediksikan akan tinggal tahun ini, karena ketidakmampuannya memahami materi yang telah diajarkan oleh pendidik”.12

C. Penilaian Hasil Belajar pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan Model Contextual

Teaching and Learning

Penilaian merupakan unsur penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar sekaligus sebagai umpan balik bagi pendidik guna pembelajaran selanjutnya. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan pembelajaran. Dengan

12

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Rabu, 26 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(18)

penilaian seorang pendidik dapat mengetahui gambaran maupun informasi mengenai perkembangan belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil penilaian tersebut digunakan pendidik sebagai alat evaluasi untuk mengetahui dan mengukur kemampuan peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Hal demikian sangat diperlukan bagi pendidik, karena apabila data peserta didik yang dikumpulkan menggambarkan atau mengidentifikasikan bahwa peserta didik mengalami kemacetan belajar, maka pendidik segera mungkin mengambil tindakan guna mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan mulai tanggal 20 April 2017 sampai tanggal 27 April 2017, dapat jelaskan bahwa penilaian hasil belajar yang digunakan oleh pendidik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang dalam kegiatan pembelajaran tematik meliputi nilai tugas, penilaian setelah selesai satu subtema, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I yang mengatakan:13

“Penilaian yang saya lakukan dalam pembelajaran tematik berupa penampilan peserta didik sehari-hari ketika belajar, apakah aktif atau tidak, tugas yang ada dibuku peserta didik, penilaian setelah selesai satu subtema, setelah itu ujian tengah semester, dan diakhiri dengan ujian akhir semester”.

13

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Kamis, 27 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(19)

Dalam penilaian tugas pendidik membaginya menjadi dua, yaitu tugas individu dan tugas kelompok. Tugas individu meliputi membaca, menulis, mengerjakan soal-soal yang ada di buku peserta didik, sedangkan tugas kelompok meliputi membuat laporan pengamatan, diskusi dan keaktifan peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusi atau hasil pengamatan. Penilaian yang dilakukan oleh Ibu Endang Sri Rahayu, S. Pd. I pendidik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang tidak hanya dilakukan setelah selesai proses pembelajaran atau penilaian hasilnya saja, akan tetapi juga dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian proses pembelajaran pendidik lebih menekankan pada aspek afektif dan aspek psikomotorik, yaitu dengan memberi catatan mengenai aktivitas peserta didik selama kegiatan belajar mengajar, kedisiplinan, kerapian, antusias peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, keaktifan peserta didik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, maupun ketepatan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas, serta pada saat peserta didik melakukan observasi. Sedangkan penilaian hasil pembelajaran penekanannya yaitu pada aspek kognitif, pendidik menilai tingkat kemampuan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran dengan cara memberikan tugas dalam yang ada di buku peserta didik. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Endang Sri Rahayu, S.Pd. I yang mengatakan:14

“Penilaian yang saya lakukan tidak hanya dilakukan setelah selesai proses pembelajaran atau penilaian hasilnya saja, akan tetapi saya

14

Endang Sri Rahayu, Pendidik Kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, wawancara langsung, Kamis, 27 April 2017, di MIN Gunung Pangilun Padang.

(20)

lakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian proses pembelajaran saya lebih tekankan pada aspek afektif dan aspek psikomotorik, sedangkan penilaian hasil pembelajaran penekanannya pada aspek kognitifnya”.

Dalam pembelajaran tematik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang kriteria ketuntasan minimalnya (KKM) adalah 80 untuk semua bidang studi, artinya jika nilai peserta didik setelah diakumulasikan mencapai nilai 80 atau lebih maka peserta didik tersebut dianggap sudah tuntas, sebaliknya jika nilai peserta didik setelah diakumulasikan kurang dari nilai 80 maka peserta didik tersebut dianggap tidak tuntas. Bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal atau batas minimalnya kurang dari 80 maka harus mengikuti remedial. bagi peserta didik yang sudah mencapai standar ketuntasan belajar minimal atau memperoleh nilai 80 atau lebih, pendidik melakukan pengayaan.

Jadi, penilaian pembelajaran pada Tema Merawat Hewan dan Tumbuhan dalam perspektif Islam dengan menggunakan model Contextual

Teaching and Learning di kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang sudah

dilakukan dengan baik oleh pendidik kelas II B MIN Gunung Pangilun Padang, yaitu dari penampilan peserta didik sehari-hari ketika belajar, apakah aktif atau tidak, tugas yang ada dibuku peserta didik, penilaian setelah selesai satu subtema, setelah itu ujian tengah semester, dan diakhiri dengan ujian akhir semester. Dengan penilaian ini, pendidik bisa menilai dengan baik bagaimana hasil belajar yang diperoleh peserta didiknya.

Referensi

Dokumen terkait

PENDAHULUAN - LANDASAN TEORI – METODOLOGI - ANALISIS & PEMBAHASAN - PENUTUP. Contextual Factors Contextual Factors Individual Factors Individual Factors Knowledge Collecting

[r]

Hasil uji regresi berganda menunjukan bahwa umur perguruan tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan IC pada official website , sedangkan keberadaan

[r]

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja III Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2015 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :.

Saladin (2003) mendefinisikan ”Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menambah sikap dan tingkah laku pembeli, yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, kondisi keuangan, pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor berpengaruh terhadap opini audit

[r]