• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dari masyarakat terhadap teknologi guna mempermudah dan. mempersingkat waktu dalam mengerjakan berbagai macam pekerjaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. permintaan dari masyarakat terhadap teknologi guna mempermudah dan. mempersingkat waktu dalam mengerjakan berbagai macam pekerjaan."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta permintaan dari masyarakat terhadap teknologi guna mempermudah dan mempersingkat waktu dalam mengerjakan berbagai macam pekerjaan. Banyak perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan tenaga ahli di berbagai bidang guna untuk melahirkan ciptaan di berbagai aspek yang ada. Guna memenuhi permintaan dari masyarakat tersebut yang dari hari ke hari terus meningkat. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan perlindungan hukum yang sesuai untuk melindungi asset perusahaan, yang salah satunya adalah Haki.

HAKI yang diperoleh dari proses penciptaan yang dilakukan oleh pekerja atau karyawanya, yang ditujukan untuk perusahaan dan dimiliki oleh perusahaan. Atas hal tersebutlah, banyak perusahaan yang berusaha membuat berbagai cara mulai dari pembuatan kontrak kerja hingga Profit Sharing untuk mencegah terjadinya kehilangan asset perusahaan yang dikarenakan karyawan yang tidak sejalan dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Praktek dalam dunia usaha sendiri sering kali terjadi pergantian pegawai dalam suatu perusahaan dan didalam kontrak kerja, setiap perusahaan terhadap pegawainya selalu terdapat celah yang dapat dimanfaatkan oleh para karyawan atau pekerja untuk menjual kembali hasil ciptaan kepada pihak lain

(2)

atau perusahaan lain, sehingga hal ini dirasa sangat merugikan perusahaan yang sebelumnya karena kehilangan asset yang sangat berharga.

Kehilangan asset perusahaan yang dimaksudkan peneliti adalah asset yang digolongkan dalam HAKI yang berupa Software atau Program komputer yang merupakan seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode, skema, atau dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer bekerja melakukan fungsi tertentu atau untuk mencapai hasil tertentu. Hal ini berkaitan dengan banyak perusahaan yang kehilangan asset tertsebut karena belum ada peraturan perundang undangan yang secara rinci mengatur tentang perlindungan terhadap software.

Software sendiri diartikan sebagai program komputer, yang merupakan seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode, skema, atau dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer

bekerja melakukan fungsi tertentu atau untuk mencapai hasil

tertentu.1Meskipun software dapat digolongkan dalam Hak cipta, tetapi tidak

adanya penjelasan secara mendetail mengenai software itu sendiri yang mengakibatkan kurangnya perlindungan hukum terhadap asset perusahaan yang berupa software tersebut.

Kerugian karena kehilangan aset perusahaan seperti yang telah disebutkan diatas juga tidak lepas dari komposisi kontrak yang dibuat oleh perusahaan dengan tenaga kerja atau karyawan. hal hal seperti diatas dapat terjadi karena kontrak tidak dibuat dengan rinci dan detail pada setiap

1

(3)

klausula yang digunakan atau tidak secara spesifik sehingga sulit untuk digunagan sebagai acuan apa saja yang harus dilakukan oleh karyawan dan apa saja hak yang didapatkanya serta hal hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh para karyawan baik saat masih bekerja di perusahaan tersebut maupun telah keluar dan bekerja diperusahaan yang lain.

Beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal 24-25 februari 2015 Pemerintah kota Yogyakarta dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan launching laboratorium inovasi untuk menunjang dan memajukan inovasi dari berbagai aspek di kota Yogyakarta. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam beberapa waktu kedepan Yogyakarta akan mengalami kemajuan serta peningkatan dalam bidang inovasi, akan tetapi hal tersebut membawa permasalahan baru dimana banyak para inventor yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah sangat sulit untuk mendapatkan pengakuan atas ciptaanya. Sejalan dengan hal tersebut proses untuk mendapatkan pengakuan hak cipta sendiri memang terbilang sulit dan cukup berbelit belit serta dibarengi dengan biaya administrasi dan biaya-biaya lainya yang terbilang tinggi, sehingga dirasa sulit untuk mendapatkan pengakuan

hak cipta dari hasil karya yang telah dibuat.2

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (DIRJEN HAKI) sendiri pada tanggal 27 Agustus 2015 yang lalu telah menyelenggarakan kegiatan “Penetapan Kawasan Berbudaya HAKI” di Kraton Yogyakarta yang

2

http://www.jogjakota.go.id/news/KOTA-YOGYAKARTA-JADI-LABORATORIUM-INOVASI-DAERAH-PERTAMA-DI-INDONESIA . Diakses pada tanggal 20 Desember 2015 jam 10.40 WIB

(4)

bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pihak-pihak yang selama ini memberikan peran dalam meningkatkan produktifitas masyarakat dalam menghasilkan karya-karya intelektual. Disamping itu hal tersebut juga meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat mengenai peranan dan kontribusi kekayaan intelektual dalam perekonomian, kebudayaan dan kemajuan masyarakat di wilayah tersebut.

Dengan penetapan ini, maka para pemangku kepentingan termasuk Instansi Pemerintah akan memelihara dan memajukan budaya HKI di lingkungan masing-masing dengan cara semakin berkreasi dan berinovasi serta memiliki cara-cara untuk memberi perlindungan hukum terhadap karya

intelektual.3Atas himbauan dari DIRJEN HAKI tersebutlah, peneliti

memandang bahwa perlindungan asset perusahaan yang berupa software tersebut yang berdasar padar Pasal 16 Ayat (2) UU No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruh maupun sebagian karena:

a. pewarisan; b. hibah; c. wakaf; d. wasiat;

e. perjanjian tertulis; atau

3

http://humas.dgip.go.id/penetapan-kawasan-berbudaya-hak-kekayaan-intelektual-daerah-istimewa-yogyakarta/. Diakses pada tanggal 20 Desember 2015 jam 10.48 WIB

(5)

f. sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Namun, dari ke enam bentuk pengalihan hak cipta diatas peneliti lebih fokus membahas pada huruf e mengenai pengalihan hak cipta melalui

perjanjian tertulis. Sejalan dengan kasus yang dialami oleh

CV.JOGJAMEDIA TELEMATIKA dimana salah satu pegawainya yang telah resign atau mengundurkan diri dari perusahaan diduga menjual kembali hak cipta atas software computer hasil ciptaanya kepada pihak lain diluar CV.JOGJAMEDIA TELEMATIKA. Dalam hal ini hak cipta dari pegawai tersebut sebelumnya telah dialihkan menjadi salah satu aset perusahaan melalui kontrak kerja antara CV.JOGJAMEDIA TELEMATIKA dengan pegawai tersebut yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, dan oleh sebab itu perusahaan menderita kerugian dari apa yang telah dilakukan mantan pegawai tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut penulis memilih kasus yang terjadi pada CV.JOGJAMEDIA TELEMATIKA sebagai subyek untuk menjadi pokok penulisan hukum ini.

B. Rumusan Masalah

Atas latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti merumuskan permasalah sebagai berikut:

1. Apakah perjanjian kontrak kerja yang memuat peralilan hak cipta dari pegawai perusahaan tetap berlaku ketika menimbulkan kerugian bagi perusahaan?

(6)

2. Bagaimana cara perusahaan untuk melindungi asset haki yang berupa software dari pegawai yang telah resign?

C. Tujuan Penelitian

Peneliti dalam penulisan ini memiliki tujuan secara umum dan khusus yang menjadi latar belakang peneliti membuat penulisan ini, antara lain:

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian penulisan hukum yang menjadi salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlindungan Hak cipta berupa software suatu perusahaan jika dikaitkan dengan pengalihan Hak cipta oleh pegawai sebagai asset perusahaan.

D. Keaslian Penelitian

Penelusuran penelitian pada berbagai referensi dan hasil penelitian, baik melalui media cetak maupun elektronik, telah dilakukan Peneliti untuk mengetahui keaslian dari penelitian ini. Selama melakukan penelusuran, Peneliti belum menemukan judul yang sama dengan tulisan ini. Oleh sebab itu, peneliti menyatakan bahwa penelitian yang berjudul “PERAN PASAL 16 AYAT (2) HURUF E UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TERKAIT KONTRAK KERJA GUNA MELINDUNGI ASET INTELEKTUAL

(7)

PERUSAHAAN (STUDI KASUS CV.JOGJAMEDIA TELEMATIKA)” belum pernah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan peneliti telah ada beberapa

penelitian yang membahas dengan tema yang sama mengenai

perlindunganHak Cipta. Penelitian dengan judul “Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Atas Desain Industri yang Mendaftar Pertama ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Studi Kasus Tan Suryanto Jaya VS Djaka Agustina)” yang ditulis oleh Yoses Kharismanta Taringan dan penelitian yang dilakukan oleh Yessy M.B. Siregar, yang melakukan penelitian dengan judul “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Hasil Produksi Dari Praktik Usaha Retail Rumah Warna (Studi Kasus Pada Usaha Retail Rumah Warna Yogyakarta)”.

Beberapa penelitian diatas membahas mengenai HAKI yang merupakan aset suatu perusahaan. Tetapi, penelitian yang dilakukan peneliti memiliki perbedaan letak fokus pembahasan dimana peneliti memfokuskan pada pada peran perlindungan hukum terhadap Hak cipta berupa software, serta objek penelitian yang berbeda yaitu peneliti menggunakan objek penelitian yaitu kontrak kerja antara perusahaan terhadap pegawainya.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Kegunaan Akademis

(8)

Hasil penelitian ini secara akademis digunakan untuk menambah khazanah kepustakaan tentang hukum dagang, khususnya tentang hukum perbankan di Indonesia, untuk melihat bagaimana penerapan dalam suatu peraturan perundang-undangan.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis bermanfaat bagi Peneliti untuk menambah pengalaman dan mengasah kemampuan di bidang hukum, serta diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam bidang perbankan di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

5.3.5 Setiap Ofisial di dalam PON-XIX Tahun 2016 ini sedapat mungkin adalah seorang Atlet yang telah mengetahui dan memahami setiap peraturan PERKEMI dan peraturan

Pada proses kalibrasi dimasukan nilai parameter-parameter yang dalam bentuk range atau ketidakpastian, nilai parameter-parameter tersebut akan disimulasikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kibarhut di Pulau Jawa terbukti memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, serta mempunyai peluang ekspor karena menghasilkan kayu

Dalam rangka meminimalisir banyaknya putusan hakim yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima akibat kesalahan dari segi formalitas gugatan, maka hendaknya

Penutup  Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.. Guru :

Untuk mencegah angin dingin berhembus dalam mode Panas, kipas indoor tidak akan beroperasi jika penukar panas indoor belum mencapai suhu yang tepat dalam waktu 2 menit..

Pengembangan mobile learning bertujuan terjadi proses belajar sepanjang waktu (long life learning), peserta didik dapat lebih aktif dalam proses

Kosentrasi ekstrak daun seri (Muntingia calabura L.) 10% dengan luas zona hambat 7.6 mm dianggap sebagai kosentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri