• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.

2.1.1. Sistem

Menurut Jogiyanto (2014:2) menjelaskan bahwa, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu ”.

1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).

a. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

(2)

Komponen sistem bisa berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem lainya atau dengan lingkungan lainnya.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Merupakan segala sesuatu yang berasa diluar batas sistem atau lingkungan yang bisa mempengaruhi operasi sebuah sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media yang mengubungkan sistem dengan sub sistem lainnya.

e. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan sistem dapat berupa pemeliharaan (maintence input) dan sinyal (signal input). f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi sebuah keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran,

(3)

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistm pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut.

2. Klarifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem abstrak ( abstract system ) dan sistem fisik ( physical system ).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Salah satu contohnya yaitu hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisil merupakan sistem yang ada dan tampak secara fisik seperti sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, sistem transportasi dan lain sebagainya.

b. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, misalnya sistem informasi berbasis komputerf dan sistem mobil.

(4)

c. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan.

d. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

3. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Leitch dan Davis (2014:11) menjelaskan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(5)

5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Cushing (2014:14) menjelaskan bahwa, “Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.

2.1.2. Bahasa Pemrograman

Menurut Jubilee (2018:02) menjelaskan bahwa, “Visual Basic adalah bahasa pemograman yang bersifat event-driven. Jika dibahasakan dalam istilah sehari-hari,

event-driven programing merupakan script pemrograman yang dapat bereaksi apabila

ada kejadian (event) yang dipicu oleh seorang user, misalnya saat menekan tombol “Submit”, “Hitung”, dan sebagainya”.

2.1.3. Basis Data (Data Base)

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2013:43) menjelaskan bahwa, “Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Kebutuhan basis data sistem informasi meluputi:

1. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.

(6)

Menurut Pahlevi (2013:1) menyatakan bahwa, “Basis Data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara bersama-sama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi di suatu tempat”.

Menurut Fathansyah (2015:2) menyimpulkan bahwa:

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya. Yang diwuudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi.

a. XAMPP

Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:127) menjelaskan bahwa, “XAMPP adalah software web server yang anda pakai (X). Apache (A),

MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P)”.

Perl adalah bahasa pemograman lain yang tidak dibahas di buku ini,

tapi sering dipakai untuk komunikasi antar bahsa pemograman. XAMPP ditunjukan untuk pekerjaan pengembangan program lokal saja, dan tidak disarankan untuk tahap produksi, alias dijalankan di internet. Karena walaupun strukturnya sama seperti di computer server biasa, tapi kurang

secure, sehingga mudah di hack ketika menjalankan program di tahap

produksi dengan menggunakan XAMPP. b. MySQL

Menurut Anhar (2015:2) menjelaskan bahwa, “(My Structure Query

Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Manajemen System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”.

(7)

Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:33) menjelaskan bahwa, “MySQL adalah sebuah implementasi dari sisem manajemen basis data relsional RDBMS (Relational Database Management System) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License)”.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2013:28) menjelaskan bahwa, “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential

linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan

pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut simulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)”.

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkat yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

(8)

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

2.2. Teori Pendukung

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Sukamto & M.Shalahuddin (2013:50) menjelaskan bahwa, “ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematikan ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

Komponen-komponen pembentuk model Entity-Relationship sesuai namanya, ada 2 (dua) komponen utama pembentuk model Entity-Relationship yaitu entitas (entity) dan relasi (relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah Atribut / Properti.

1. Entitas (entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut. Seseorang memang

(9)

dapat menjadi sebuah entitas, tapi dapat berada pada himpunan entitas yang berbeda dengan yang lain. Untuk menggambar entitas dilakukan dengan mengkuti aturan-aturan sebagai berikut:

a. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.

b. Lingkaran / elip, menyatakan atribut (Atribut yang berfungsi sebagai

key digaris bawah).

c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

d. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

2. Atribut

Atribut (Atribute) adalah yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penentuan atribut-atribut yang relean bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model data. Penetapan atribut bagi sebuah entitas uumnya memang didasarkan pada fakta yang ada. Tetapi tidak slalu seperti itu, kelak akan kita lihat karena proses normalisasi atau pertimbangan-pertimbangan tertentu, ada sejumlah atribut yang tidak ada di dunia nyata tapi perlu kita tambahkan.

3. Relasi (Relationship)

Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantaranya entitas-entitas yang terdapat pada entitas-himpunan tersebut membentuk himpuan relasi (Relationship Sets). Sebagaimana istilah himpunan entitas

(10)

yang banyak sekali disingkat menjadi entitas (walaupun sebenarnya memiliki perbedaan makna), istilah himpunan relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah relasi saja.

a. Binary Relationship

Binary Relationship adalah model relationship antar instance-instance

untuk suatu tipe entitas. b. Ternary Relationship

Ternary Relationship adalah relationship instance-instance dari tiga

tipe entitas secara sepihak. c. N-ary relationship

N-ary adalah relationship yang menghubungkan lebih dari dua

himpunan.

4. Derajat Relasi (Kardinalitas)

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar-entitas tersebut kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

a. Satu ke Satu (One to One)

Dari setiap entitas himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga

(11)

sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Dari setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpuanan entitas B tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpuna entitas B berhubungan dengan banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to one)

Dari setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Dari setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

5. Atribut kunci primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari suatu kolom, asalkan kombinasi dari

(12)

beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

6. Atribut multinilai Multivalue

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat

memiliki nilai lebih dari satu. 7. Asosiasi/ association

Penghubungan antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki

multiplicity kemungkinan jumlah pemakain Kemunkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas 1 ke N atau sering disebut one to many menghubungkan entitas A dan entitas ke B.

2.2.2. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Iskandar & Rangkuti (2016:63) menerangkan bahwa, “Logical

Record Structure dari link-link diantara tipe record”. Link ini menunjukan arah dari

satu tipe record lainnya banyak link dari LRS yang field-field yang keliatan pada kedua link tipe record.

2.2.3. Unifed Modeling Language (UML)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik berorientasi objek, yaitu Unifed Modeling

(13)

Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2013:133) menerangkan bahwa, “UML merupakan singkatan dari Unified Modelling Language yaitu salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam

pemrograman beorientasi objek.”

Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu

Diagram Interchange Spesification, UML Infrastructure, UML Superstructure dan Object Constraint Language (OCL).

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat ini pembagian kategori tersebut:

1. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

Komponen-komponen UML diantaranya: a. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior)

(14)

interaksi anatara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut.

Berikut adalah komponen-komponen yang ada pada digaram use case : 1) Use Case

fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

2) Aktor/Actor

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. Biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

3) Asosiasi/Association

Komunkasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

4) Ekstensi/Extend

relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemograman berorientasi objek,

(15)

biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use

case yang ditambahkan.

5) Generalisasi/Generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah

use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari

lainnya.

6) Menggunakan/Include

relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.

b. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram mengambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatiakn disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut adalah komponen yang ada pada diagram aktivitas: 1) Status Awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

2) Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

(16)

3) Percabangan/Decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu. 4) Penggabungan/Join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

5) Status Akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitasa memiliki sebuah status akhir.

6) Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi

7) State

Sistem pada waktu tertentu. State dapat berubah jika ada event tertentu yang memicu perubahan tersebut.

c. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Berikut adalah komponen yang ada pada class diagram:

1) Kelas

Komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikut sertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen.

(17)

2) Kebergantungan/Dependency

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai.

3) Link

Relasi antar node. d. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlihat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

Berikut adalah komponen yang ada pada sequence diagram: 1) Aktor

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

2) Pesan Tipe Send

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

(18)

3) Pesan Tipe Return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

4) Pesan Tipe Destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada

Gambar

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi  pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem

Referensi

Dokumen terkait

bahwa tidak ada partai politik yang selalu menjadi the ruling party, dan tidak ada pula yang selamanya berada di luar pemerintahan.. Percayalah, kita tidak akan selalu

Model RNN tipe Elman untuk peramalan penjualan semen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah model RNN tipe Elman (9-5-1) yang terbangun dari 9 neuron pada lapisan

Semestinya model kepemimpinan dari gerakan tersebut dapat belajar dari model socialized charismatic leadership , yang diperlengkapi dengan konsep teologis mengenai ekklesia

57 Seorang anak laki- laki berusia 14 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya datang dengan keluhan bengkak pada lutut kiri disertai nyeri 1 minggu yang lalu.. 2

PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS TEKNOLOGI E-LEARNING 4.0 DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA DOMAIN EDM, APO, DAN DSS (STUDI KASUS: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Proses pengisian botol kelima memiliki waktu 33 detik karena lubang pada belt sama dengan badan botol. Waktu yang digunakan untuk masuk dan keluar botol setelah

15 Dwi Wahyu Ramadhana Akuntansi Universitas Brawijaya 16 febriansyah Agusman Abadi Geological Engineering Institut Teknologi Bandung 17 Fauzi Mahmuddin Geological

Meskipun belum ada hasil akhir dari revisi Perda KTR terkait pelarangan iklan tersebut dan bahkan telah lebih dari 3 kali sidang, namun hasil sementara dari sidang revisi pada