• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM

RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN

Oleh

AZIZI NAZORI

Bandara Radin Inten II Lampung Selatan merupakan satu - satunya bandar udara domestik di Lampung. Bandara ini memiliki area parkir yang kurang memadai, hal ini diakibatkan karna banyak penumpang pesawat yang menggunakan kendaraan pribadi dalam perjalanan menuju maupun meninggalkan bandara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan moda transportasi umum massal berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan agar dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi.

Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu mengumpulkan data primer yang diperlukan, seperti karakterisitik penumpang, pilihan moda transportasi, data penerbangan, jumlah penumpang dalam kurun waktu tertentu, jarak dan waktu perjalanan dari Stasiun Tanjung Karang menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Kemudian menganalisisnya dengan beberapa metode yang digunakan sebagai parameter penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter yang digunakan sebagai acuan perencanaan moda transportasi yang direncanakan, yaitu persentase karakteristik dan pemilihan moda hasil kuisioner, multinomial logistik, regresi linier sederhana, dan perencanaan kinerja moda transportasi rencana tersebut.

(2)

memenuhi kriteria tersebut yaitu bus dengan kapasitas 35 penumpang atau biasa disebut bus sedang. Perencanaan kinerja moda transportasi umum berdasarkan hasil pengolahan data survei kuisioner dan beberapa saran dari penumpang pesawat terbang dengan hasil frekuensi layanan sebesar 4 kend/jam, time headway 15 menit, load factor 77,14%, cycle time sebesar 102 menit, kebutuhan kendaraan sejumlah 12 kendaraan, jarak tempuh kendaraan per hari sebesar 282 km, kecepatan perjalanan tidak lebih dari 100 km/jam, jarak tempuh per trip sebesar 23,5 km.

(3)

ABSTRACT

PUBLIC TRANSPORTATION PLANNING

SERVICE TANJUNG KARANG STATION RADIN INTEN II AIRPORT

LAMPUNG SELATAN

by

AZIZI NAZORI

Radin Inten II Airport South Lampung is the only domestic airport in Lampung. The airport has an inadequate parking area, this is caused because a lot of passengers who use private vehicles on the way to or leaving the airport. The purpose of this study was to plan a mass public transportation modes based on the results of a survey conducted in Radin Inten II Airport South Lampung in order to reduce the number of private vehicle use.

This study consisted of two phases, namely collecting primary datas required, such as passenger characteristics, choice of transport modes, flight datas, the number of passengers on certain period of time, distance and travel time from the Tanjung Karang Station to Radin Inten II South Lampung Airport. Then analyze it with some methods that are used as conclusion parameters. This study uses several parameters used as reference for the planned mode of transportation planning, i.e. the percentage of the characteristics and mode choice questionnaire results, multinomial logistic, simple linear regression, and performance planning mode of transportation of the plan.

(4)

4 veh / hour, 15-minute headway time, load factor of 77.14%, cycle time of 102 minutes, the vehicle needs a number 12 vehicles, vehicle mileage per day amounted to 282 km, traveling speed of not more than 100 km / hour, mileage per trip of 23.5 km.

(5)

PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM

RUTE STASIUN TANJUNG KARANG

BANDARA RADIN

INTEN II LAMPUNG SELATAN

Oleh

AZIZI NAZORI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)
(7)
(8)
(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 27

Desember 1992. Merupakan anak bungsu dari tiga

bersaudara keluarga Bapak A. Dasuki dan Ibu Yuningsih.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-

Kanak (TK) Al-Muhajirin Depok pada tahun 1998, SDN

Depok Jaya 1 pada tahun 2004, SMPN 1 Depok tahun 2007, dan SMAN 5 Depok

Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam yang diselesaikan pada tahun 2010.

Penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di

organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HIMATEKS) Fakultas Teknik

Universitas Lampung. Penulis pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Teknologi

Bahan pada tahun 2014, Gambar Struktur Bangunan dan Ilmu Ukur Tanah pada

tahun 2015. Pada tahun 2013 penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik selama 3

bulan pada Proyek Pembangunan Apartemen Saladdin Mansion Depok.

Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Tunggul

(10)

Persembahan

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

1. Ibu tercinta yang menjadi semangat terbesarku yang telah memberikan

kasih sayang, doa yang tulus, perhatian, pengorbanan, motivasi, dan

kesabaran, yang mustahil untuk dinilai. Terima kasih untuk segalanya yang

tak mungkin mampu untukku membalasnya.

2. Kakak kaka tersayang, yang selalu memberi semangat dan motivasi bagiku

memberikan doanya, dukungan, semangat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, drg. Rahayu Pramita dan Ade

Puspta, S.si.

3. Kepada Masika Arinal S yang selalu memberikan motifasi, semangat, dan

doa. Terima kasih atas segala waktunya yang telah menemani sampai saat

ini dan seterusnya.

4. Seluruh teman seperjuangan Teknik Sipil 2010 yang telah mengisi hari-hari

dengan semangat serta senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

5. Sahabat SMA saya Adi, Nafi, Farrah, Finggar, Dewi, Hesty, dan Rahman

yang selalu memberikan semangat dan doanya.

6. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat angkatan 2008-2014, terima kasih atas

dukungan dan semangatnya.

7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan,

(11)

MOTO

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. Al Insyirah : 6)

Mengapa lelah? sementara Allah SWT selalu menyemangati dengan Hayya ‘alal Falah bahwa jarak

kemenangan hanya berkisar antara kening dan sajadah.

Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi milik orang lain.

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(QS Al Baqarah [2] : 286).

Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu

terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit.

(12)

SANWACANA

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala

yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul

PERENCANAAN MODA TRANSPORTASI UMUM RUTE STASIUN TANJUNG KARANG – BANDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas

Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, oleh sebab itu penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D

.,

selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung;

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Lampung;

3. Bapa Ir. Dwi Herianto, M.T., selaku Pembimbing Utama terima kasih atas kesediaannya untuk

(13)

4. Ibu Dr. Rahayu Sulistiyorini, S.T., M.T., selaku Pembimbing Kedua terima kasih atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian

skripsi ini;

5. Bapak Ir. Syukur Sebayang, M.T., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk

masukan dan saran untuk penelitian ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik;

6. Ibu Sumiharni, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik;

7. Bapak dan Ibu Dosen, Staf Administrasi dan semua pegawai Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Lampung.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit

harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2015

Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Batasan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi ... 5

B. Angkutan Umum ... 7

C. Peranan Angkutan Umum ... 8

D. Lintas Angkutan Umum Penumpang ... 8

E. Permintaan Jasa Transportasi ... 9

F. Penawaran Jasa Transportasi ... 9

G. Pendekatan Perilaku Pilihan Individu ... 10

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda ... 10

1. Karakteristik Moda... 10

2. Karakteristik Pelaku Perjalanan ... 11

3. Karakteristik Transportasi ... 12

I. Contoh Bandara Dengan Fasilitas Transportasi Umum ... 14

J. Karakteristik Moda Bus ... 16

K. Sampel Minimum ... 17

L. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 17

M. Logit Politomus ... 18

N. Kinerja Angkutan Umum Masal ... 20

(15)

ii

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum ... 25

B. Persiapan Penelitian ... 25

1. Studi Literatur ... 25

2. Penetapan Lokasi Penelitian ... 26

3. Peralatan Penelitian ... 27

4. Melakukan Survei Pendahuluan ... 27

5. Penentuan Jumlah Sampel... 27

6. Pembuatan Kuisioner ... 28

F. Diagram Alir Metode Penelitian ... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Survei... 32

B. Data Primer ... 32

1. Panjang Rute ... 32

2. Jadwal Penerbangan ... 33

C. Survei Karakteristik Penumpang Pesawat Terbang ... 34

1. Pengaruh Karakteristik Penumpang Terhadap Kebutuhan Moda ... 35

2. Pengaruh Karakteristik Penumpang Terhadap Pemilihan Moda ... 43

3. Pengaruh Karakteristik Penumpang Terhadap Kemauan Beralih Kemoda Transportasi Rencana ... 62

D. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 70

1. Uji Simultan ... 71

2. Uji Parsial ... 72

E. Perkiraan Perkembangan Jumlah Calon Penumpang Menggunakan Regresi Linier Sederhana ... 73

F. Merencanakan Jadwal Pergerakan Moda Bus Rencana ... 74

1. Jadwal Keberangkatan Bus Dari Stasiun Tanjung Karang ... 75

2. Jadwal Keberangkatan Bus Dari Bandara Radin Inten II Lampung Selatan ... 76

G. Menentukan Jenis Moda Transportasi Rencana ... 76

(16)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 81 B. Saran ... 83

(17)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Studi Penelitian Penunjang ... 24

Tabel 2. Jadwal Keberangkatan Pesawat Terbang ... 33

Tabel 3. Jadwal Kedatangan Pesawat Terbang ... 34

Tabel 4. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 35

Tabel 5. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 37

Tabel 6. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Perkerjaan ... 38

Tabel 7. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 8. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 41

Tabel 9. Jumlah Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 42

Tabel 10. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 44

Tabel 11. Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 45

Tabel 12. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 47

Tabel 13. Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 48

Tabel 14. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 50

(18)

Tabel 16. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 17. Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 18. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 56

Tabel 19. Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 57

Tabel 20. Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 59

Tabel 21. Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 61

Tabel 22. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 63

Tabel 23. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 64

Tabel 24. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Perkerjaan ... 66

Tabel 25. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel 26. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 68

Tabel 27. Jumlah Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 69

Tabel 28. Model Fitting Information ... 71

Tabel 29. Likelihood Ratio Test... 72

Tabel 30. Jumlah Penumpang Pesawat Dalam Waktu 5 Tahun Terakhir ... 73

Tabel 31. Jadwal Keberangkatan Bus Rencana dari Stasiun Tanjung Karang ... 75

(19)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lokasi Bandara Radin Inten II Lampung Selatan ... 26

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian ... 31

Gambar 3. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 36

Gambar 4. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 37

Gambar 5. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Jenis Perkerjaan ... 39

Gambar 6. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Gambar 7. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 41

Gambar 8. Persentase Kebutuhan Akan Moda Transportasi Hasil Survei

Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 43

Gambar 9. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 44

Gambar 10. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 46

Gambar 11. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 47

Gambar 12. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 49

Gambar 13. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 50

Gambar 14. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 52

(20)

Gambar 16. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 17. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 56

Gambar 18. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 58

Gambar 19. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Menuju Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 60

Gambar 20. Persentase Pemilihan Moda Transportasi Meninggalkan Bandara Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 61

Gambar 21. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Golongan Usia ... 63

Gambar 22. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Survei Kuisioner Berdasarkan Maksud Perjalanan ... 65

Gambar 23. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Perkerjaan ... 66

Gambar 24. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Gambar 25. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 69

Gambar 26. Persentase Kemauan Beralih ke Moda Transportasi Rencana Hasil Survei Kuisioner Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 70

Gambar 27. Grafik Linier Sederhana Jumlah Penumpang 5 Tahun Kedepan .... 74

(21)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bandara atau bandar udara merupakan salah satu prasarana dari moda

transportasi pesawat terbang. Pesawat terbang adalah salah satu moda

transportasi jarak jauh yang saat ini banyak digunakan masyarakat karena

mudah dan cepat. Oleh karena itu permintaan akan jasa moda transportasi ini

semakin meningkat.

Bertambahnya jumlah permintaan akan jasa pesawat terbang berpengaruh

juga terhadap kapasitas fasilitas bandara sebagai prasarana pesawat terbang.

Oleh karena itu fasilitas dari bandara tersebut perlu diperhatikan, terlebih

terhadap fasilitas parkir kendaraan penumpang maupun pengantar agar

kenyamanan terasa lebih baik.

Bandara Radin Inten II Lampung Selatan merupakan satu-satunya bandar

udara yang melayani penerbangan nasional di Provinsi Lampung. Dengan

meningkatnya jumlah penumpang pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1.226.482

orang per tahun, maka meningkat pula aktivitas di bandara. Tingginya

aktivitas di bandara jika tidak di dukung dengan fasilitas prasarana yang

memadai akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para penumpang.

Permasalahan seperti lahan parkir yang sering penuh dan tidak teratur

pada hari dan jam tertentu menyebabkan terganggunya kenyamanan

(22)

penumpang pesawat udara saat menuju atau meninggalkan bandara untuk

melanjutkan perjalanan ketempat tujuan masih menggunakan mobil pribadi.

Salah satu alasan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi sebagai moda

transportasi menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan adalah sulitnya

mencari moda transportasi umum yang aman, nyaman dan murah dalam

perjalanan menuju serta meninggalkan Bandara Radin Inten II Lampung

Selatan. Akan tetapi fasilitas parkir di Bandara Radin Inten II Lampung

Selatan tidak mencukupi banyaknya kendaraan yang parkir, diperparah lagi

dengan adanya bangunan yang memperkecil lahan parkir yang tersedia dan

membuat arus lalulintas di dalam parkir bandara menjadi tidak teratur.

Berdasarkan alasan tersebut maka perlu adanya suatu studi penelitian sebagai

upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan pelayanan

transportasi umum menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan dengan

judul “Perencanaan Moda Transporatasi Umum Rute Stasiun Tanjung

Karang – Bandara Radin Inten II Lampung Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sulitnya mencari moda transportasi umum yang aman, nyaman dan murah

dengan rute Stasiun Tanjung Karang – Bandara Radin Inten II Lampung

Selatan.

2. Lahan parkir angkutan pribadi yang kurang memadai di Bandara Radin

Inten II Lampung Selatan.

(23)

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Menganalisis minat serta potensi penumpang pesawat terbang di

Bandara Radin Inten II Lampung Selatan untuk menggunakan moda

transportasi yang direncanakan.

2.Memprediksi jumlah penumpang pesawat terbang yang akan

menggunakan moda transportasi umum yang direncanakan.

3.Menentukan jadwal, jenis dan kinerja moda transportasi umum yang akan

digunakan.

D. Batasan Penelitian

Untuk mempermudah dalam menganalisis permasalahan agar tidak

menyimpang dari pokok permasalahan sesuai dengan judul penelitian, maka

diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Data untuk menganalisa minat penumpang pesawat terbang dan jumlah

penumpang rencana didapat dengan metode kuisoner.

2. Sasaran kuisioner adalah penumpang pesawat terbang yang ada di Bandara

Radin Inten II Lampung Selatan.

3. Data untuk menentukan jadwal pergerakan moda transportasi umum

didapat berdasarkan penyesuaian dengan jadwal penerbangan pesawat

terbang pada Bandara Raden Inten II Lampung Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar minat penumpang pesawat terbang

(24)

2. Untuk mengetahui potensi pengguna moda angkutan umum menuju

Bandara Raden Inten II Lampung Selatan.

3. Hasil analisa data dari penelitian ini dapat memberi masukan kepada

instansi terkait untuk dapat membuat moda transportasi umum baru

dengan rute Tanjung Karang – Bandara Radin Inten II Lampung Selatan

guna mengurangi masalah kepadatan di jalan dan kepadatan di lahan

(25)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Transportasi

Transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian

kegiatan ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan

manusia dengan cara mengubah letak geografis barang atau orang.

Sedangkan H.A Abbas Salim (1993) mendefinisikan transportasi sebagai

kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke

tempat lain.

Pada dasarnya karakteristik kebutuhan angkutan umum ditentukan oleh dua

faktor, yaitu :

1. Faktor internal, yaitu kemudahan pencapaian, keandalan, keteraturan,

ketepatan waktu, waktu perjalanan total, tarif dan sistem informasi.

2. Faktor eksternal, yaitu kepadatan penduduk dan konsentrasi aktifitas,

jarak perjalanan, tingkat kepadatan, kebijakan transportasi, lingkungan,

parkir dan pajak.

Sistem angkutan dapat dikelompokkan menurut pengguna dan cara

pengoperasiannya, yaitu :

1. Angkutan pribadi, yaitu angkutan yang dimiliki dan dioperasikan oleh

(26)

2. Angkutan umum, yaitu angkutan yang dimiliki oleh operator yang

bisa digunakan untuk umum dengan persyaratan tertentu.

Menurut H. A. Abbas Salim (1993), ditinjau dari pemenuhan akan kebutuhan

mobilitasnya, masyarakat dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :

1. Kelompok choice, merupakan orang-orang yang secara finansial

mempunyai pilihan dalam memenuhi mobilitas perjalanannya.

2. Kelompok captive, merupakan kelompok orang-orang yang baik secara

finansial maupun kemampuan, tidak mempunyai banyak pilihan dalam

memenuhi mobilitas perjalanannya. Mereka sangat tergantung pada

kendaraan umum yang ada.

Menurut Ofyar Z. Tamin (2000), faktor-faktor yang mempengaruh pemilihan

moda dikelompokkan menjadi tiga bagian :

1. Ciri pengguna jalan yaitu :

Kepemilikan kendaraan pribadi, Pemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM),

struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga dengan anak, pensiunan,

bujangan dan lain-lain), pendapatan, faktor lain misalnya keharusan

manggunakan mobil ke tempat bekerja dan keperluan mengantar anak

sekolah.

2. Ciri pergerakan yaitu :

Tujuan pergerakan, waktu terjadinya pergerakan, jarak perjalanan,

semakin jauh perjalanan maka semakin cenderung memilih angkutan

umum dibandingkan dengan angkutan pribadi.

3. Ciri fasilitas moda transportasi yaitu :

a. Faktor kuantitatif

 waktu perjalanan, waktu menunggu di tempat pemberhentian bus,

(27)

7

dan lain-lain;

 biaya transportasi (tarif, biaya bahan bakar dan lain-lain);

 ketersediaan ruang dan tarif parkir.

b. Faktor kualitatif yang cukup sukar menghitungnya, meliputi;

kenyamanan dan keamanan, keandalan dan keteraturan, dan lain-lain.

B. Angkutan Umum

Angkutan umum adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem

sewa atau bayar. Pengangkutan penumpang mempunyai tujuan membantu

orang lain atau kelompok orang untuk menjangkau berbagai tempat yang

dikehendaki. Angkutan umum penumpang umumnya dilakukan dengan

sarana angkut berupa kendaraan.

Pelayanan angkutan umum penumpang akan berjalan dengan baik apabila

tercipta keseimbangan antara penyediaan dan permintaan. Angkutan umum

dapat diselenggarakan setelah memenuhi persyaratan seperti memiliki ijin

usaha angkutan, mengasuransikan kendaraan serta penumpangnya, serta

layak pakai bagi kendaraan yang dioprasikan. Dalam kaitan ini pemerintah

perlu campur tangan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Menjamin sistem operasi yang aman bagi kepentingan masyarakat

pengguna jasa angkutann petugas pengelola angkutan dan pengusaha jasa

angkutan.

2. Mengarahkan agar lingkungan tidak terganggu oleh kegiatan angkutan.

3. Menciptakan persaingan sehat.

4. Menjamin pemerataan jasa angkutan

5. Mengendalikan oprasi pelayanan jasa angkutan

(28)

C. Peranan Angkutan Umum

Dalam pola pengembangan kota, perubahan gaya hidup dan pertumbuhan

kepemilikan kendaraan pribadi dapat mengurangi sumbangan angkutan

umum bagi mobilitas suatu kota, namun bus dan kereta rel masih memainkan

peran yang amat penting dalam kehidupan kota maupun hubungan antar kota.

Untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi, orang memerlukan angkutan

untuk mencapai tempat kerja, untuk berbelanja, untuk berwisata dan lain

sebagainya.

Peranan angkutan umum penumpang amat dirasakan manfaatnya, hal ini

disebabkan oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang tidak mungkin

diikuti terus menerus dengan pembangunan jaringan jalan, oleh sebab itu hal

tersebut mendorong banyak kota mengalahkan penggunaan angkutan umum

penumpang.

D. Lintas Angkutan Umum Penumpang

Lintas angkutan umum penumpang adalah lintasan yang ditetapkan

berdasarkan ijin pengusaha angkutan umum penumpang, kecuali taksi yang

menganut system bebas karena bersifat pelayanan pribadi.

Faktor yang berperan dalam menentukan rute yang layak adalah jalan dan

lingkungannya, kendaraan dan orang termasuk yang berhubungan dengan

yang berpergian, pelaku perjalanan memilih penilaian atas rute perjalanan

seperti jarak, waktu, biaya maupun kenyamanan perjalanan, Karena setiap

pelaku perjalanan akan memilih jarak minimum dan biaya minimum atau

(29)

9

E. Permintaan Jasa Transportasi

Permintaan akan jasa transportasi ditentukan oleh angkutan barang dan

penumpang yang akan diangkut, analisis pergerakan sebagai keluaran

interaksi antara permintaan dan penyediaan transportasi dijabarkan dalam

pola, jumlah dan jenis pergerakan baik orang maupun barang dari satu tempat

ke tempat lainnya. Transportasi manusia atau barang biasanya bukan

merupakan tujuan akhir tetapi hal itu ditujukan untuk tujuan lain. (Morlok,

1995).

F. Penawaran Jasa Transportasi

Penyediaan jasa-jasa transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

berkaitan dengan permintaan akan jasa transportasi secara menyeluruh.

Menurut H. A. Abbas Salim (1993) dari segi penawaran jasa angkutan dapat

kita dibedakan dari segi :

1. Peralatan yang disediakan

2. Kapasitas yang tersedia

3. Teknis alat angkut yang dipakai

4. Produksi jasa yang ditawarkan oleh perusahaan angkutan

5. Sistem pembiayaan operasional alat angkut.

Dari segi penyedia jasa harus memperhatikan benar-benar agar pengguna jasa

angkutan merasa puas yang berhubungan dengan :

1. Keamanan

2. Ketepatan

3. Keteraturan

(30)

5. Kecepatan

6. Kesenangan

7. Kepuasan dalam pengangkutan tersebut.

G. `Pendekatan Perilaku Pilihan Individu

Pelaku perjalanan mempunyai karakter dalam menentukan keputusan untuk

melakukan perjalanan. Pelaku perjalanan akan dihadapkan pada sejumlah

alternatif pilihan, baik berupa alternatif tujuan, maksud, dan rute perjalanan,

maupun alternatif moda angkutan.

Perilaku perjalanan dipengaruhi oleh waktu atau musim, maksudnya adalah

pada waktu tertentu jumlah permintaan jasa transportasi meningkat dan pada

waktu tertentu menurun, baik ditinjau dari kurun waktu satu hari maupun satu

tahun. Misalnya pada angkutan dalam kota jumlah permintaan jasa

transportasi angkutan punumpang umum meningkat pada waktu menjelang

masuk kantor dan pulang kantor. Pada angkutan antar kota jumlah

permintaan jasa transportasi angkutan punumpang umum meningkat

menjelang hari raya Idul Fitri dan beberapa hari sesudahnya. (Tri Meyyanti

2013)

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda

Pilihan moda perjalanan dalam suatu wilayah perkotaan dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti kecepatan, panjang perjalanan, kenyamanan,

kemudahan biaya, ketersediaan moda, ukuran kota, usia pelaku perjalanan

(31)

11

1. Karakteristik Perjalanan

Dalam Morlok (1995), Karakteristik perjalanan mempengaruihi pelaku

perjalanan dalam menentukan pilihan moda yang akan digunakan. Dua

faktor yang penting dalam kategori ini adalah :

a. Panjang Perjalanan

Panjang suatu perjalanan memiliki pengaruh terhadap pelaku

perjalanan dalam pemilihan moda. Ukuran ini dapat diperolaeh dengan

mengukur jarak rute yang paling sering digunakan di antara dua pusat

zona, baik untuk kendaraan pribadi atau angkutan umum. Ukuran

panjang perjalanan lainnya adalah waktu perjalanan dari pintu ke

pintu. Ukuran ini sering dipilih dalam mengukur jarak karena dapat

memasukkan kelebihan waktu tempuh dalam suatu perjalanan.

b. Maksud Perjalanan

Ada suatu hubungan antara jumlah orang yang menggunakan angkutan

umum dengan maksud perjalanan. Perjalanan dari rumah (home-based)

secara umum menunjukkan jumlah pengguna angkutan umum lebih

banyak daripada perjalanan tidak dari rumah (non home-based), begitu

pula untuk perjalanan dari sekolah dan bekerja (home-based school

and work) menunjukkan penggunaan angkutan umum yang lebih

daripada perjalanan dari berbelanja (home-based shooping).

2. Karakteristik Pelaku Perjalanan

Variabel sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi pelaku perjalanan

dalam memilih moda adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan

Pendapatan sering dilihat sebagai faktor yang menentukan terhadap

(32)

(ability to pay) dan kemauan untuk membayar (willingness to pay)

dengan pelayanan yang didapatkan merupakan faktor yang sangat

menentukan.

b. Usia

Variabel ini terutama digunakan untuk membedakan tingkat pilihan

individu dengan taraf kehidupan mereka. Individu dengan golongan

usia lanjut dan usia sangat muda (lebih dari 50 tahun dan di bawah usia

20 tahun) mungkin lebih sedikit mengendarai kendaraan pribadi dan

lebih bergantung pada angkutan umum dalam perjalanannya.

c. Jenis kelamin

Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap pemilihan moda, wanita

lebih cenderung memilih angkutan umum dengan tingkat keamanan

dan kenyamanan sangat baik. Sedangkan pria lebih memilih angkutan

umum dengan tarif murah dan mudah mendapatkan serta waktu

tempuh yang relatif cepat.

d. Pekerjaan

Sudah diteliti bahwa pelaku perjalanan yang memiliki profesi

cukup tinggi kelihatannya lebih mungkin menggunakan mobil pribadi

dari pada pegawai rendahan. Hal ini karena karakteristik sosial dan

pendapatan yang berhubungan secara alami dengan jabatan yang

dipunyai (dalam Tri Meyyanti, 2013).

3. Karakteristik Transportasi

Tingkat pelayanan yang ditawarkan oleh moda transportasi yang bersaing

merupakan suatu faktor kritis dalam pemilihan moda. Ukuran pelayanan

(33)

13

a. Tingkat Kenyamanan

Tingkat kenyamanan sangat dipengaruhi oleh beberapa hal,

diantaranya :

 Tempat duduk, kondisi tempat duduk sangat berpengaruh

terhadap kenyamanan. Kenyamanan duduk dikatakan baik apabila

jumlah kapasitas tempat duduk sesuai dengan jumlah orang yang

duduk dan sebaliknya kenyamanan duduk dikatakan buruk apabila

jumlah tempat duduk harus menampung penumpang lebih dari

kapasitas angkutnya.

 Sirkulasi udara, dikatakan baik apabila adanya perputaran udara

dalam kendaraan sehingga udara dalam kendaraan tidak pengap.

 Perilaku awak kendaraan dalam mengoperasikan kendaraan dan

melayani penumpang.

 Umur kendaraan, kendaraan yang lebih baru umumnya lebih baik

dari kendaraan yang lebih tua.

 Kebersihan kendaraan, dengan kondisi kendaraan yang bersih

pengguna angkutan akan merasakan kenyamanan sepanjang

perjalanan.

b. Ketersediaan

 Ketersediaan lokasional, artinya tersedianya angkutan umum di

seluruh wilayah pelayanan sehingga aksesibilitas penumpang

angkutan umum merata.

 Ketersediaan temporal, yaitu kemudahan mendapatkan angkutan

umum pada saat dibutuhkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi,

(34)

c. Keamanan dan Keselamatan

Faktor keamanan yang dimaksud adalah rasa aman dari tindak

kriminal. Sedangkan keselamatan adalah keselamatan dari kecelakaan

lalu-lintas.

d. Ongkos

Ongkos yang dimaksud adalah jenis tarif yang dibebankan menurut

jenis moda.

e. Kecepatan

Kecepatan adalah jumlah waktu perjalanan yang terdiri dari waktu

perjalanan dari titik asal ke perhentian angkutan umum, waktu

menunggu, waktu perjalanan di kendaraan, waktu transfer rute/moda

dan waktu menuju ke titik tujuan.

f. Jarak Keberangkatan

Jarak keberangkatan ditentukan oleh kapasitas angkutan kendaraan.

Analisis ini adalah menghitung rata-rata kendaraan yang datang pada

selang waktu tertentu sehingga dapat memperhitungkan waktu tunggu.

I. Contoh Bandara Dengan Fasilitas Trasnportasi Umum

Berikut adalah beberapa bandara yang didukung oleh transportasi umum :

1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng

Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan

tersibuk di Indonesia. Dalam perkembangannya bandara ini direncanakan

bisa menampung sampai 67 juta penumpang per tahun. Dengan

banyaknya jumlah pergerakan yang terjadi di Bandara Internasional

Soekarno-Hatta ini memungkinkan terjadinya kepadatan di aspek

transportasi diluar pesawat terbang, misalkan kepadatan lalulintas dan

(35)

15

Oleh sebab itu dalam usaha mencegah terjadinya kepadatan lalulintas,

pihak bandara berkerjasama dengan pihak swasta mengadakan

trasnportasi umum masal yaitu bus.

Bus tersebut menghubungkan beberapa daerah di Kota Jakarta dan juga

kota besar di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta seperti Kota

Depok, Kota Bogor, Kota Bandung dan beberapa kota lainnya. Selain bus

pihak bandara dan PT. KAI sedang merencanakan kereta api yang

menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan Stasiun

Manggarai.

2. Bandara Internasional Kualanamu Medan

Bandara Internasional Kualanamu ini merupakan bandara terbesar ke dua

di Indonesia Setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini

direncanakan dapat menampung 25 juta penumpang per tahun. Oleh

sebab itu bandara ini dilengkapi beberapa fasilitas transportasi umum

seperti bus dan kereta api sebagai sarana penunjang pergerakan

penumpang pesawat terbang. Kereta api dan bus tersebut

menghubungkan bandara dengan beberapa kota sekitar Bandara

Internasional Kualanamu, misalkan Kota Medan, Kota Binjai dan

beberapa kota lainnya.

3. Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

Bandara Internasional Adisutjipto pada akhir tahun 2004 sudah melayani

lebih dari 2 juta penumpang per tahun. Bandara ini juga memliki fasilitas

penunjang transportasi umum yaitu bus. Bus tersebut menghubungkan

Bandara Internasional Adisutjipto dengan beberapa kota besar seperti

Kota Magelang, Kota Kebumen, Kota Purworejo dan lain-lain. Bus yang

(36)

J. Karakteristik Moda Bus

Bus adalah kendaraan beroda empat atau lebih, yang dapat memuat

penumpang 29 orang atau lebih yang melayani angkutan penumpang antar

kota.

Berikut ini adalah berapa kelebihan dari moda bus :

1. Rute fleksibel

Bus memiliki rute yang fleksibel karena menggunakan jalan raya sebagai

lintasannya dan perkembangan jalan raya menyesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu aksebilitas penumpang untuk naik

turun lebih mudah.

2. Jumlah keberangkatan lebih banyak

Waktu tempuh rata-rata kendaraan dari Tanjung Karang – Bandara Raden

Inten II Lampung Selatan adalah 45 menit. Dengan data tersebut serta

tidak adanya hambatan lalulintas dalam perjalanan, keberangkatan bus

bisa diperbanyak menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan

moda transportasi umum ini.

3. Waktu Tempuh Lebih Efisien

Waktu tempuh bus lebih efisien dibandingkan angkutan kota, hal ini

dikarenakan bus ini tidak sering melakukan kegiatan menaik turunkan

penumpang di sembarang tempat. Sehingga waktu tempuh bus ini lebih

sedikit dibandingkan angkutan umum lainnya.

Selain itu bus memiliki kekurangan-kekurangan antara lain :

1. Kurang Hemat Energi

Bus memiliki kapasitas mesin besar, oleh sebab itu bus lebih banyak

menghabiskan bahan bakar bila dibandingkan dengan kendaraan kecil

(37)

17

2. Kurang Bersahabat Dengan Lingkungan

Bus mempunyai kadar polusi yang besar karena menggunakan bahan

bakar solar dan juga dipengaruhi oleh kapasitas mesin bus tersebut.

K. Sampel Minimum

Dalam melakukan survei maka diperlukan jumlah sampel yang bisa mewakili

dari populasi yang ada sehingga hasilnya cukup representatif. Untuk itu perlu

dicari jumlah sampel minimum dari suatu populasi. Besarnya jumlah sampel

minimum :

n = N / ( 1 + N e2 ) ... (2.1)

Dimana ;

n = Jumlah sampel

N = Jumlah penumpang rata-rata perjam

e = Nilai kritis (batas ketelitian yang diinginkan)

L. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk

mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Jika kita memiliki dua

buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin

mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat

diramalkan.

Analisis regersi berguna untuk mendaptkan hubungan fungsional antara dua

variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan

pengaruh antar variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau

meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya

(38)

Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam

persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara

variabel-variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan

satu variabel kriterium ini lah yang disebut dengan analisis regresi sederhana

(tunggal).

Dalam penelitian ini regresi linier sederhana membantu dalam meramalkan

jumlah penumpang dalam beberapa tahun kedepan. Sehingga perencanaan

transportasi umum ini dapat mengatasi perkembangan jumlah permintaan

masyarakat akan transportasi umum.

Y = a + bX……...………...(2.2) Dimana :

Y = Variabel response (akibat)

X = Variabel predictor (faktor penyebab)

b = Koefisien regresi (kemiringan),

a = Intersep atau konstanta

M. Logit Politomus

Logit politomus atau disebut juga model regresi logistik multinomial adalah

model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi dengan

variabel dependen berupa data kualitatif berbentuk multinomial (lebih dari

dua kategori) dengan satu atau lebih variabel independen. Tujuan penulisan

skripsi ini adalah untuk menjelaskan cara mengestimasi parameter pada logit

politomus dengan menggunakan metode maksimum likelihood (maximum

likelihood methods) dan menjelaskan contoh ilustrasi model regresi logistik

(39)

19

Persamaan model regresi logistik multinomial dapat dituliskan sebagai

berikut: ɡj (x) = βj0 + βj1 X1 + βj2 X2 + ... + βjp Xp, dengan ɡj (x) merupakan

variabel dependen yang berupa variabel kategori politomus dengan skala

pengukuran nominal, Xp menyatakan variabel independen, dan βjp adalah

parameter. Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model

logit politomus pada penulisan ini adalah metode maksimum likelihood

(maximum likelihood methods). Persamaan likelihood pada logit politomus

merupakan persamaan nonlinear dalam parameter koefisien regresi , sehingga

untuk menyelesaikan persamaan tersebut sampai diperoleh nilai estimasi

parameternya digunakan algoritma Newton Raphson. Kemudian setelah

diperoleh estimasi parameter, dilakukan uji taraf nyata parameter

menggunakan Uji rasio likelihood dan uji Wald.

Logit politomus dapat diterapakan di berbagai bidang, salah satu ilustrasi

regresi logistik multinomial adalah di bidang transportasi yaitu mengenai

hubungan golongan usia (X1), jenis pekerjaan (X2), jumlah pendapatan

perbulan (X3), tingkat pendidikan terakhir (X4) dan intensitas menggunakan

pesawat terbang dalam satu bulan terhadap pemilihan moda transportasi

menuju serta meninggalkan Bandara Radin Inten II Lampung Selatan yang

dibedakan menjadi moda transportasi rencana (Y = 3), taksi/travel (Y = 2),

serta kendaraan pribadi (Y = 1). Setelah dianalisis nantinya akan diperoleh

kesimpulan bahwa ketujuh karakteristik penumpang pesawat di Bandara

Radin Inten II Lampung Selatan memberikan pengaruh atau tidak terhadap

pemlihan moda transportasi menuju serta meninggalkan Bandara Radin Inten

(40)

N. Kinerja Angkutan Umum Masal

Dalam usaha memenuhi permintaan masyarakat akan moda transportasi

umum yang nyaman, aman, murah dan efisien, dibutuhkan perencanaan

transportasi umum yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dilapangan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam

perencanaan transportasi umum :

1. Frekuensi layanan

Frekuensi layanan angkutan umum jumlah angkutan umum yang

melewati titik pengamatan pada ruas jalan dalam satuan waktu.

Q = n

�...(2.3)

n = Jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan

T = Interval waktu pengamatan

2. Time head way

Time head way adalah waktu antara kendaraan yang lewat pada suatu titik

yang ditentukan.

TH =�� � � � �

...(2.4)

TH = Waktu antara (menit)

P = Jumlah penumpang per jam pada saat seksi terpadat

C = Kapasitas kendaraan

Lf = faktor muat

3. Load factor

Load factor atau faktor muat yang merupakan perbandingan antara

kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasa

(41)

21

factor lebih dari 100% maka penumpang akan merasakan ketidak

nyamanan dalam menggunakan angkutan umum tersebut. Sedangkan jika

nilai load factor kurang dari 70% menggambarkan bahwa angkutan

umum kurang optimal dalam melayani penumpang.

Pencarian data load factor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Load factor statis

Survei dan pengambilan data yang dilakukan dengan cara mencatat

dan mengamati naik – turunnya penumpang pada suatu zona yang

telah ditentukan.

b. Load factor dinamis

Survei dan pengambilan data yang dilakukan dengan cara mengikuti

perjalanan moda dan kemudian melakukan penghitungan pada

penumpang yang naik turun pada zona yang telah di tentukan.

Berikut adalah rumus untuk mencari angka load factor :

LF =

�� X 100% ...(2.5)

Pg = Jumlah calon penumpang

Td = Kapasitas kendaraan

4. Cycle time

Cycle time atau waktu sirkulasi adalah waktu perjalanan angkutan dari

(42)

5. Jumlah armada per waktu sirkulasi yang diperlukan dihitung dengan

rumus :

Kebutuhan kendaraan = CT

TH x fA

...(2.7)

fA = Faktor ketersediaan kendaraan

6. Jarak tempuh kendaraan per hari

Jarak tempuh Kendaraan per hari diperoleh dari Jml. trip per kendaraan

per hari dikali dengan panjang rute.

JrTKH = JmTKH x L ……….….(2.8)

JmTKH = Jumlah trip kendaraan per hari

L = Panjang rute

7. Kecepatan perjalanan

Kecepatan menggambarkan waktu yang diperlukan oleh pemakai jasa

untuk mencapai tujuan perjalanan. Waktu tempuh untuk masing-masing

trayek dapat dihitung dari hasil survei lapangan. Secara umum kinerjanya

akan menjadi baik apabila kecepatan perjalanan tinggi tetapi apabila

terlalu tinggi, maka akan mengurangi tingkat kenyamanan dan keamanan

penumpang untuk naik atau turun. Besarnya kecepatan dapat diperoleh

dengan rumus :

Kecepatam perjalanan = Jara� tempuh antar terminal

Wa�tu tempuh antar terminal

...(2.9)

8. Jarak tempuh

Jarak tempuh merupakan keseluruhan jarak yang ditempuh oleh moda

transportasi dalam satu hari sesuai dengan jumlah trip yang dilakukan

dan jarak antara titik awal ke titik tujuan.

(43)

23

O. Studi atau Literatur Penunjang Penelitian Terdahulu

Untuk melengkapi penelitian dan sebagai panutan isi, maka disertakan

penelitian lain sebagai berikut :

1. Perencanaan Angkutan Umum Sebagai Upaya Meningkatkan

Aksesbilitas Menuju Bandara Notohadinegoro Jember

Berikut ini adalah deskripsi dari penilitian yang dilakukan oleh Mirza

Rahmulyono :

Perkembangan sistem transportasi di Jember telah berkembang pesat.

Jember telah memiliki Bandara Notohadinegoro. Salah satu upaya

rekayasa transportasi yang dapat dilakukan adalah menyediakan sarana

angkutan penumpang sehingga dapat mempermudah aksesbilitas menuju

Bandara Notohadinegoro. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan 3 analisis yaitu analisis rute, analilis SWOT, analisis tarif.

2. Studi Kebutuhan Angkutan Umum Penumpang Perkotaan di Kota Palu

(Studi Kasus : Trayek Mamboro – Manonda)

Berikut ini adalah deskripsi dari penilitian yang dilakukan oleh Ana

Febrianti A.D. dan Mashuri :

Salah satu penyebab pelayanan angkutan umum tidak optimal adalah

ketidakcocokan antara jumlah transportasi umum dengan jumlah

penumpang yang dilayani. Data primer meliputi jumlah penumpang naik

dan turun sepanjang rute, waktu pulang pergi dari angkutan umum, time

headway setiap angkutan umum. Yang termasuk data sekunder adalah

jumlah angkutan umum dari Mamboro - Manondaroute. Metode dan

standar yang digunakan dalam mengestimasi jumlah angkutan umum

(44)

Passenger Transport, 2002, The Ministry of Transportation, Republic of

Indonesia.

Telah ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut: ada perbedaan

dalam kebutuhan transportasi umum di setiap jam pagi puncak, siang dan

sore hari, jumlah pergerakan angkutan umum tidak sesuai dengan jumlah

penumpang dilayani, meningkatkan jumlah transportasi umum tidak

diperlukan untuk beberapa tahun ke depan.

Tabel 1. Studi Penelitian Penunjang

No. Judul Penulis

1 Studi Kebutuhan Angkutan Umum

Penumpang Perkotaan di Kota Palu (Studi Kasus : Trayek Mamboro – Manonda)

Ana Febrianti A.D. dan

Mashuri

2 Perencanaan Angkutan Umum Sebagai

Upaya Meningkatkan Aksesbilitas Menuju Bandara Notohadinegoro Jember

(45)

25

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Umum

Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk

memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk

dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam

penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

perlu diarahkan melalui survei lapangan guna mendapatkan data primer serta

survei kepada instansi terkait guna mendapatkan data sekunder.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian adalah tahapan yang dilakukan sebelum peneliti

melakukan penelitian langsung ke lapangan. Persiapan penelitian terdiri dari :

1. Studi Literatur

Mengadakan studi literatur, baik pada buku-buku yang membahas tentang

transportasi maupun pada jurnal dan penelitian tentang transportasi yang

telah dilakukan, guna memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan

(46)

2. Penetapan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan.

(47)

27

3. Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini meliputi :

a. Lembar kuisioner dan alat tulis yang berfungsi untuk membantu

pengamat dalam pengumpulan data.

b. Asisten pengamat, berfungsi untuk membantu pengamat dalam

memberikan dan mengumpulkan kembali lembar kuisioner.

c. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan survei.

d. Kamera digital untuk dokumentasi.

e. Komputer sebagai alat untuk menghitung dan mengolah data.

4. Melakukan Survei Pendahuluan

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan

survei pendahuluan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian. Survei pedahuluan dilakukan secara random pada skala

populasi yang kecil.

Adapun tujuan dilakukannya survei pendahuluan, yaitu :

a. Menentukan lokasi pengamatan pada saat survei sebenarnya.

b. Mengamati kondisi operasi di lapangan untuk menentukan metode

survei yang harus dilakukan.

c. Meneliti apakah jumlah sampel telah memadai jumlahnya.

d. Meneliti tingkat kesesuaian dari metode survei yang akan diterapkan.

e. Meneliti kesesuaian dan kelengkapan dari kuisioner yang akan

digunakan.

5. Penentuan Jumlah Sampel

Jumlah populasi dalam studi ini diambil dari jumlah penumpang

rata-rata perhari baik keberangkatan maupun kedatangan penumpang pesawat

(48)

pendahuluan, rata-rata dalam satu hari Bandara Radin Inten II Lampung

Selatan melayani 3395 orang perhari di tahun 2014.

Berdasarkan data di atas besarnya jumlah sampel dapat ditentukan dengan

rumus slovin seperti berikut :

n = N / ( 1 + N e2 )

= 3395 / ( 1 + 3395 * 0.052 )

= 358 sampel minimum

Dari hasil perhitungan diatas, penulis menentukan jumlah sampel sebanyak

400 sampel dalam satu hari.

6. Pembuatan Kuisioner

Untuk mendapatkan data primer berupa data-data yang mempengaruhi

jumlah penumpang rencana, maka diperlukan panduan untuk

melaksanakan survei yang akan diambil sebagai sampel pada penelitian

ini. Panduan tersebut adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner

dibuat dengan mencantumkan data-data yang diperlukan antara lain

identitas responden dan daftar pertanyaan. Pertanyaan harus dibuat

sependek mungkin tanpa meninggalkan kejelasan sasaran dari pertanyaan

tersebut sehingga jawaban dari satu pertanyaan tidak tumpang tindih

dengan jawaban dari pertanyaan lain. Selain itu, sebaiknya pertanyaan

tidak ambigu sehingga tidak terjadi salah penafsiran atas pertanyaan

tersebut.

C. Pengambilan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung di lapangan dengan cara

(49)

29

Karakteristik penumpang dalam memilih moda transoprtasi (pemilihan

jenis moda, kemampuan dalam membayar tarif dan lain-lain). Data

karakteristik ini diperoleh dengan cara penyebaran kuisioner kepada

penumpang pesawat terbang.

Pelaksanaan survei dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan survei untuk pengambilan data berupa survei peminat akan

transportasi yang di rencanakan dilakukan selama 3 hari yaitu, hari

Senin, Jumat, dan Minggu. Hari-hari tersebut dipilih karena dianggap

bahwa aktifitas penumpang di Bandara Raden Inten II Lampung Selatan

dalam kondisi puncak. Pengamatan dilakukan pada jam-jam tertentu,

dimana pada saat jam sibuk atau jam dengan pergerakan keberangkatan

dan kedatangan pesawat yang padat sesuai dengan jadwal penerbangan

di Bandara Raden Inten II Lampung Selatan.

b. Pelaksanaan survei di Bandara Raden Inten II Lampung Selatan

dilakukan di ruang tunggu keberangkatan penumpang.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dalam

format yang sudah tersusun atau terstruktur, berupa publikasi-publikasi

jurnal, skripsi maupun tesis. Data tersebut biasanya digunakan untuk

mengetahui keadaan masa lalu lokasi yang akan di survei, sehingga

tinjauan dan analisis data akan diproyeksi dengan melihat keadaan

tersebut. Studi pustaka dan data-data hasil studi sebelumnya yang terkait

dalam penelitian ini dapat dijadikan pendukung dan penunjang dalam

(50)

D. Pengolahan Data

Dari kuisioner yang diberikan kepada penumpang akan diperoleh data jumlah

peminat akan moda transportasi umum. Data-data tersebut kemudian akan

diolah, pengolahan data yang dilakukan adalah dengan multinomial logistik

dan analisis regresi linier sederhana untuk mendapatkan perkiraan jumlah

penumpang dalam perkiraan rencana masa panjang. Setelah mendapatkan

perkiraan jumlah penumpang, data akan diolah untuk merencanakan

transportasi umum yang sesuai dengan keinginan penumpang.

E. Analisa Data

1. Analisa Karakteristik Penumpang dan Multinomial Logistik

Analisa ini dilakukan untuk mendapatkan jumlah penumpang yang

berminat untuk menggunakan trasnportasi umum yang direncanakan

berdasarkan karakteristik penumpang tersebut.

2. Analisa Regresi Sederhana

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan jumlah penumpang

dalam kurun waktu tertentu.

F. Diagram Alir Metode Penelitian

Agar penelitian lebih terarah dan berjalan sesuai dengan target, maka

diperlukan sebuah langkah kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

dalam pengerjaannya. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan dapat

(51)

31

tidak

ya

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Mulai

(52)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data hasil survei kuisioner terhadap penumpang

pesawat terbang di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, diperoleh hasil

sebagai berikut:

1. Persentase jumlah penumpang yang membutuhkan transportasi umum

yang menghubungkan daerah asal perjalanannya dengan Bandara Radin

Inten II Lampung Selatan adalah sebesar 98,92% penumpang dari

keseluruhan sampel penumpang. Dalam memilih moda transportasi untuk

perjalanan menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan yaitu sebesar

5,42% penumpang memilih transportasi umum, 29,73% penumpang

menggunakan travel/taksi dan 64,85% penumpang menggunakan

transportasi pribadi. Sedangkan untuk perjalanan menginggalkan bandara

yaitu sebesar 8,58% penumpang memilih transportasi umum, 28,02%

penumpang menggunakan travel/taksi dan 63,4% penumpang

menggunakan transportasi pribadi.

2. Persentase jumlah penumpang dengan asal/tujuan perjalanan Kota Bandar

Lampung yang memiliki kemauan untuk beralih ke moda transportasi

rencana adalah sebesar 96,67% dengan kondisi Bandara Radin Inten II

(53)

82

3. Berdasarkan data yang di dapat dari survei, trip Stasiun Tanjung Karang –

Bandara Radin Inten II Lampung Selatan direncanankan memulai

pergerakan dari jam 05.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB dengan waktu

rentan keberangkatan antar bus selama 15 menit. Sedangkan untuk trip

Bandara Radin Inten II Lampung Selatan – Stasiun Tanjung Karang

direncanakan memulai pergerakan dari jam 07.00 WIB sampai dengan

21.00 WIB dengan waktu rentan keberangkatan 15 menit.

4. Berdasarkan hasil pengolahan data survei didapatkan perkiraan jumlah

penumpang pada tahun 2019 sebanyak 27 penumpang per trip. Oleh sebab

itu dibutuhkan jenis transportasi yang memenuhi kriteria tersebut yaitu bus

dengan kapasitas 35 penumpang atau biasa disebut bus sedang.

5. Perencanaan kinerja moda transportasi umum berdasarkan hasil

pengolahan data survei kuisioner dan beberapa saran dari penumpang

pesawat terbang dengan hasil frekuensi layanan sebesar 4 kend/jam, time

headway 15 menit, load factor 77,14%, cycle time sebesar 102 menit,

kebutuhan kendaraan sejumlah 12 kendaraan, jarak tempuh kendaraan per

hari sebesar 282 km, kecepatan perjalanan tidak lebih dari 100 km/jam,

jarak tempuh per trip sebesar 23,5 km.

B. Saran

1. Untuk daerah selain Kota Bandar Lampung, bisa di lakukan penelitian

selanjutnya untuk merencanakan moda transportasi umum yang selain

menghubungkan langsung dengan daerah tujuannya akan tetapi juga bisa

secara tidak langsung menghubungkan daerah tersebut dengan Bandara

Radin Inten II Lampung Selatan, dimana hal ini diperlukan melihat

(54)

Lampung akan moda transportasi umum menuju Bandara Radin Inten II

Lampung Selatan.

2. Diharapkan apabila perencanaan ini terealisasikan pihak Bandara Radin

Inten II Lampung Selatan bersedia menyediakan lahan untuk terminal atau

halte tempat bus menaikturunkan penumpang. Lokasi halte atau terminal

bus diharapkan tidak terlalu jauh dengan terminal Bandara Radin Inten II

Lampung Selatan demi kenyamanan penumpang itu sendiri.

3. Diharapkan pengelola Bandara Radin Inten II Lampung Selatan

menambahkan kapasitas parkir untuk memenuhi kebutuhan parkir

penumpang pesawat terbang atau pengantar yang menggunakan kendaraan

pribadi dalam menuju maupun meninggalkan Bandara Radin Inten II

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta.

Salim Abbas, H.A. 2012. Manajemen Transportasi, Edisi 1, Cetakan 10. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suwardjoko P, Warpani. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. ITB. Bandung.Tamin,O.Z. 2000. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung.

Trimeyyanti. 2013. Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Kereta Api Eksekutif dan Travel Bandar Lampung-Palembang. Skripsi. Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Universitas Lampung. 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Edisi kedua. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 Pasal 80 tentang prasarana dan lalu lintas jalan.

Gambar

Tabel 1. Studi Penelitian Penunjang
Gambar 1. Lokasi Bandara Radin Inten II Lampung Selatan.
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan sebenar-benarnya bahwa: Tugas Akhir dengan judul: “PERENCANAAN PERPANJANGAN DAN PERKERASAN RUNWAY SERTA PELEBARAN DAN PERPANJANGAN APRON DI BANDARA

Pada metode ini Pengukuran presepsi calon penumpang angkutan umum yang direncanakan dilakukan dengan menyebarkan quisioner kepada seratus responden untuk mengetahui

Hubungan antara "pelayanan dengan usia", pada umur produktif (17 – 35 tahun) terlihat cenderung memilih angkuran umum kereta api karena tingkat

Angkutan umum merupakan salah satu moda transportasi darat yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat terkait dengan konektivitas layanan antara simpul transportasi (terminal,

Taksi bandara merupakan sebuah transportasi non-pribadi yang disediakan oleh pihak pengelola bandara untuk menunjang kegiatan di bandara sebagai pelayanan prima