• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penyuluh Lapangan Pertanian Dalam Meningkatkan Produksi Padi Di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Penyuluh Lapangan Pertanian Dalam Meningkatkan Produksi Padi Di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

eJournal Ilmu Pemerintahan, 2020, 8(3) :861-870

ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (cetak) ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2020

Peran Penyuluh Lapangan Pertanian Dalam Meningkatkan

Produksi Padi Di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten

Penajam Paser Utara

Nurnie Akhmah1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh pertanian lapangan di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara dan untuk mengindetifikasi kendala – kendala yang di hadapi penyuluh pertanian lapangan meliputi kendala internal dan kendala eksternal dalam menyelenggarakan penyuluhan pertanian di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Work Research) yaitu observasi wawancara (Interview) langsung dengan Key Informan dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan ialah analisis data model interaktif Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran penyuluh sebagai pembimbing lapangan di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Paser Utara dapat dilihat dari penyuluhan dengan memberikan informasi – informasi terbaru kepada para kelompok tani. Penyuluh sebagai pengevaluasi dan pemantau meliputi mengevaluasi dan memantau penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan serta pemantauan usaha pertanian. Penyuluh sebagai teknisi dapat dilihat dari kegiatan demonstrasi yang diberikan kepada kelompok tani. Kendala – kendala eksternal yang mempengaruhi penyuluh pertanian lapangan yaitu masih kurangnya partisipasi dari petani yang masih sulit di berikan arahan, akses jalan dibeberapa wilayah yang sulit di tempuh dan kurangnya dukungan dari pemerintah dan dinas-dinas terkait.

Kata Kunci : Peran,penyuluh pertanian,meningkatkan produksi,Desa Sidorejo,Penajam.

Pendahuluan

Pada tahun 1984 indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasilnya Indonesia berhasil swasembada beras. Kesuksesaan ini mendapat penghargaan dari FAO ( Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia.

1 Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email : akhmahnurni4@gmail.com

(2)

Beberapa alasan mengapa Negara Indonesia Negara sebesar ini masih mengimpor beras. Pertama, produksi dalam negeri terbatas, sedangkan permintaan domestik tinggi (kelebihan permintaan di pasar domestik). Jadi impor hanya sebagai pelengkap.

Kedua, produksi dalam negeri terbatas, sedangkan permintaan domestik tinggi, sehingga dengan adanya impor akan mengurangi produksi dalam negeri . Ketiga, dilihat dari neraca perdagangan (atau neraca pembayaran), impor lebih menguntungkan karena produksi dalam negeri bisa untuk ekspor dengan asumsi harga ekspor di pasar luar negeri lebih tinggi daripada harga impor yang harus dibayar. Kenaikan harga impor tidak mengurangi produksi dalam negeri, tetapi meningkatkan ekspor atau bahkan jika kapasitas produksi dalam negeri belum sepenuhnya terpakai, kenaikan impor bisa berkorelasi positif dengan kenaikan produksi dalam negeri atau ekspor, dengan asumsi bahwa permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri meningkat. Pembahasaan mengimpor beras tentu tidak akan ada habisnya, selain karena bebrapa alasan di atas pemerintah sendiri mengalami kekhawatiran terhadap pasokan beras dan kondisi lahan yang ada di Indonesia.

Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Timur yang mengandalkan sektor pertanian. Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 3.060,82 km2 . Luas lahan tersebut 45% di antaranya berupa lahan sawah, lahan kering, hutan, dan perkebunan (Kabupaten PPU dalam Angka, 2015).

Kecamatan Penajam sebagai salah satu kecamatan penghasil padi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tanaman padi merupakan salah satu dari komoditas unggulan, untuk meningkatkan hasil produksi dan produktivitas.

Desa sidorejo sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan buruh tani. Oleh karena itu mata pencarian penduduk di sektor pertanian mempunyai peran besar dalam memberikan kontribusi terhadap perkembangan kondisi perekonomian desa. Di sektor pertanian, petani tergabung dalam kelompok tani yang didukung adanya pemerintah dan dinas terkait berupa bantuan dana, peningkatan SDM bantuan bibit dan pupuk, dan lain-lain dalam usaha peningkatan produksi pertanian mengalami peningkatan yang cukup baik.

Desa Sidorejo memiliki luas lahan 640 hektar lahan yang potensial dan lahan yang terfungsikan atau lahan fungsioanal 460 hektar lahan. Desa Sidorejo merupakan desa yang wilayahnya pesisir dengan kondisi tanah zat besi dan asam nya sangat tinggi tanaman yang cocok di tanam di daerah tersebut adalah padi varietas silugonggo golongan cere dan umur tanaman 85-90 hari setelah semai bentuk tanaman yang tegak dan tinggi tanaman 80-85 cm, rata-rata hasil panen 4,5 t/ha.

Permasalahan petani dihadapi petani dalam usaha taninya fenomena perubahan cuaca , Hama tikus dan wereng ,permodalaan kurangnya pengetahuan teknologi pertanian , sehingga hasil produksi yang petani dapatkan terkadang

(3)

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Upaya meningkatkan Produksi (Nurnie)

863

Penyuluh di harapkan mampu merubah pola pikir petani menjadi petani yang lebih modern, penuh dinamika untuk mencapai usahataninya, penuh keterbukaan atas adanya teknologi-teknologi baru yang berguna meningkatkan hasil produksi, dan yang terakhir para petani harus lebih fleksibel untuk menerima dan menyebarkan metode-metode baru yang dapat memajukan usahataninya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dalam Upaya meningkatkan Produksi Padi di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.”

Kerangka Dasar Teori Pengertian Peran

Menurut Rivai (dalam Sitorus, 2006 : 133) peran dapat di artikan sebagai prilaku yang di atur yang di harapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Jika dikaitkan dengan pernanan sebuah instansi maka dapat di artikan sebagai seperangkat prilaku yang di harapkan oleh instansi/kantor sesuai dengan posisi kantor tersebut. Baik dari dalam maupun dari luar maupun bersifat labil. Peran adalah bentuk dari prilaku yang di harapkan dari seseorang pada situasi tertentu.

Selanjutnya makna peran menurut Soehardono (dalam Sitorus,2006 : 136) dapat di jelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama penjelasan historis. Menurut penjelasan historis, konsep peran semula di pinjam dari kalangan yang memiliki dengan erat dengan drama atau teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini, peran berarti karakter yang disandang atau di bawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Pengertian Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)

Penyuluh berasal dari kata ”suluh” yang berarti ”obor” atau” pelita” yang memberi penerangan. Dengan penyuluhan di harapkan terjadi peningkatan pengetahuan keterampilan dan sikap. Pengetahuan di katakana meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi lebih tau, keterampilan dikatakan meningkat apabila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan (Ibrahim,et.al,2003 : 1-2 ).

Penyuluh pertanian adalah ujung tombak dan mekanisme penyelenggaraan penyuluhan pertanian sebagai figur yang berhubungan langsung dengan petani. Orientasi penyuluhan berpihak pada kebutuhan petani sangat tergantung sampai pada sejauh mana para penyuluh yang ada memiliki kemampuan dan otonomi dalam mengekspresikan solusi-solusi permasalahan petani dan usaha tani dalam program penyuluhan (pusat pengembangan penyuluhan pertanian 2001 :10).

(4)

Petani dapat di defenisikan sebagai pekerjaan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan peralatan yang bersifat tradisional dan modern. Secara umum pengertian petani adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Petani dalam arti yang luas mencakup semua usaha kegiatan yang melibatkan pemanfaatan mahluk hidup (termasuk tanaman, hewan dan mikroba ) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, petani juga di artikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. (sumber http://Arifsubarkah.com/2019/10/5 pengertianpetani.go.id).

Konseptualisme petani asli menunjukan bahwa tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan petani, point pentingnya bukan hanya terletak pada soal, bahwa tanah adalah alat produksi utama petani, melainkan bahwa alat produksi itu muthlak dimiliki petani. Implikasinya, petani yang tidak dapat memiliki tanah sendiri tidak di anggap sebagai petani sejati atau asli, implikasi politisnya, petani muthlak dengan mempertahankan dan menjaga hak kepemilikan tanah. Dengan demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa konsep petani asli memiliki kaitan sosial, budaya, politik (Sadikin M, 2001 : 31 )

Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, petani adalah sebuah cara hidup (way of life atau livehood) bagian sebagian besar petani. Oleh karena itu sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo economicus melainkan juga homo socius dan homo religius. Konsekoensi pandangan ini adalah kaitannya unsur-unsur nilai sosial budaya lokal, yang membuat pola hubungan sosial,politik,ekonomi dan budaya kedalam rangka paradigm pembangunan sistem pertanian secara menyeluruh (Pantjar Simatupang, 2003 : 14-15 ).

Pengertian Produksi

Produksi menurut Sukirno (2002 : 193 ) dapat di artikan sebagai proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dapat di pahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilakan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk mengolah atau memproses input sedemikian rupa

Definisi Konsepsional

Penulis memberikan definisi konsepsional mengenai peran penyuluh pertanian dalam upaya meningkatkan produksi padi di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara merupkan suatu kegiatan rencana-rencana yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan untuk mencapai tujuan

(5)

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Upaya meningkatkan Produksi (Nurnie)

865

yang di inginkan dengan cara memberikan informasi dan inovasi dan meningkatkan kualitas sumber produksi melalui petani.

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ialah usaha untuk mencari fakta (fact) secara rasional empiris yang di tempuh melalui prosedur kegiatan tertentu sesuai dengan cara yang di tentukan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan atau melukiskan objek yang di teliti berdasarkan fakta di lapangan. Data yang dikumpulkan dalam proses penelitian adalah data yang berupa kata-kata, gambar dan dokumen-dokumen lainnya. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data yang di ambil berasal dari wawancara, catatan lapangan,foto,dokumen, catatan atau memo, dan dokumen lainnya.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi sehingga dengan pembatasan studi yang dilakukan tersebut akan mempermudah penelitian dan dalam mengelola data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan.

1.Maka yang menjadi fokus penelitian yaitu :

a. Peran penyuluh pertanian Lapangan Sebagai Pembimbing

b. .Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Sebagai Pengevaluasi dan Pemantau c. .Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Sebagai Teknisi

2.Kendala yang dihadapi Penyuluh Pertanian Lapangan di dalam memberikan Penyuluhan Kepada Petani di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sumber dan Jenis Data Sumber Data Primer

a. Key informan (Informasi kunci) yaitu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Penajam Paser Utara b. Informan nya yaitu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan

Penajam Paser Utara

c. Informan Lainnya yaitu Petani di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Paser Utara

(6)

Teknik analisis Data

Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (2009 : 16 ) bahwa analisa data deskriptif mencangkup

1. Pengumpulan Data 2. Reduksi

3. Penyajian Data

4. Penarikan Kesimpulan.

Hasil Penelitian

Peran Penyuluh Lapangan pertanian sebagai Pembimbing

Penyuluh harus mampu memberikan bimbingan kepada petani tentang sumber dana kredit yang dapat di gunakan untuk mengembangkan usaha tani mereka dan mengikuti perkembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan petani yang berasal dari instansi-instansi terkait.

Dari pemaparan narasumber penulis menegaskan bahwa dalam memberikan bimbingan penyuluh harus mampu mengubah perilaku petani, agar petani mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalah nya sendiri hasil usaha taninya. Serta melakukan suatu perencanaan karena menjadi proses dalam kegiatan dimana penyuluh membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi mendatang, kemudian penyuluh memilih memutuskan kemungkinan yang di anggap paling baik untuk mencapai tujuan yang telah di berikan PPL di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara sudah maksimal.

Wawancara dengan Pak Sumarno selaku Kepala Balai Penyuluh Pertanian mengatakan bahwa:’kami mengadakan pertemuan dalam sebulan minimal 4 kali. Penyuluh pertanian lapangan selalu hadir memberikan arahan/bimbingan, baik kerjasama kelompok membahas masalah-masalah yang kami hadapi seperti pupuk, syarat tumbuh,pestisida dan masalah-masalah hama penyakit yang menyerang dan membantu menghubungkan ke pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha tani dan dinas terkait,”(wawancara 21 februari 2019)

Berdasarkan hasil wawancara dapat di ketahui bahwa dalam hal inipembimbingan penyuluh pertanian di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara cukup baik dalam memberikan pembinaan, biasanya kegiatan rutin pada masing-masing kelompok tani dilakukan sebanyak minimal 4 kali pertemuan dalam sebulan salah satunya membuat perencanaan kegiatan. Penyuluh juga mengunjungi petani secara bertatap muka langsung dengan petani tetapi selain pertemuan rutin, petani juga terkadang sering kali mengundang penyuluh untuk dapat mengadakan penyuluhan langsung kekelompok tani misalkan ada acara yasinan atau arisan dijadikan momentum sekalian untuk pertemuan terkait masalah-masalah yang sedang mereka hadapi. Karena setiap petani pasti memiliki permasalahan tanaman yang berbeda.

(7)

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Upaya meningkatkan Produksi (Nurnie)

867

Untuk meningkatkan hasil pertanian di perlukan sarana dan prasarana. Peran penyuluh pertanian dalam mengusahakan bantuan modal dan memberikan informasi mengenai sumber dana kredit sudah optimal, penyuluh berusaha merekomendasi kelompok tani agar bisa mendapatkan bantuan dari Dinas pertanian maupun dinas terkait.

Dalam mengupayakan bantuan ataupun modal penyuluh yang ada di Desa Sidorejo bersama petani membicarakan beberapa kebutuhan yang di perlukan. Salah satunya ketersediaan kebutuhan pupuk, benih unggul, pestisida dan sarana lainnya.

Peran Penyuluh Lapangan Sebagai Pengevaluasi dan pemantau

Proses pengevaluasian dan pemantau penyuluhan dilakukan oleh kelompok pejabat fungsional yang berada di tingkat kabupaten. Pihak yang di libatkan dalam proses pengevaluasian dan pemantau dalam penyuluh dan petani. Hal yang dievaluasi antara lain jam kerja penyuluh dan hasil kegiatan penyuluhan. Proses pemantau sendiri dilakukan dengan berbagai cara antara lain turun langsung ke lapangan saat penyuluhan dilakukan.

Pengevaluasian dan pemantau yang dilakukan dari tingkat kabupaten biasanya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga hal ini juga dapat dikatakan sebagai sidak penyuluhan. Tujuan dari monitoring dan evaluasi ini adalah meningkatkan efektivitas kerja dari penyuluh pertanian. Efektivitas dari para penyuluh tersebut dapat meningkatkan tingkat keberhasilan dari program penyuluhan pertanian. Kendala yang dihadapi dalam proses pengevaluasian dan pemantau adalah koordinasi antara pihak kabupaten sehingga proses pengevaluasian dan pemantau menjadi tidak berjalan sesuai dengan program pengevaluasian dan pemantau. Hal ini dapat diatasi dengan koordinasi setiap 2-3 bulan pada kelompok tani. Koordinasi ini bersifat wajib bagi pelaksana pengevaluasian dan pemantau. Sifat wajib ini di harapkan agar proses pengevaluasian dan pemantau dapat dilaksanakan secara rutin dan berkala. Pelaksanaan secara rutin dan berkala dapat meningkatkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

Peran Penyuluh Lapangan Sebagai Teknisi

Seorang penyuluh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang baik, karena suatu saat ia akan dimintai oleh petani untuk memberikan saran maupun demonstrasi kegiatan usaha tani yang bersifat teknis. Dari hasil wawancara dengan Bapak Sumarno selaku Kepala Balai Penyuluh Pertanian Lapangan mengatakan bahwa :” mengenai peran penyuluh sendiri sebagai teknisi yaitu ada 2 yang sering di gunakan di Desa Sidorejo yaitu Demonstrator dan Konsultan/Konsultasi .” (Wawancara 23 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di ketahui bahwa peran penyuluh sebagai teknisi harus dapat melakukan demonstrasi dan konsultan yang baik bagi para petani dalam memberikan solusi terhadap permasalahan petani yang terjadi.

(8)

Peran Penyuluh Lapangan Sebagai Demonstrator

Setelah petani memiliki minat untuk mencoba suatu inovasi maupun program baru, tahap selanjutnya adalah melakukan demonstrasi kepada petani, baik demonstrasi cara maupun demonstrasi hasil. Biasanya guna menambah minat petani, yang terlebih dahulu ditawarkan oleh petugas penyuluh lapang adalah demonstrasi hasil dengan cara melakukan survey ke daerah lain yang telah berhasil menerapkan suatu inovasi maupun program baru yang disosialisasikan petugas. Demosntrasi hasil biasanya hanya diikuti perwakilan dari pengurus kelompok tani yang selanjutnya perwakilan kelompok tani tersebut bertugas menyampaikan informasi yang di peroleh kepada anggota kelompok tani. Penyuluh di Desa Sidorejo telah memberikan teknis atau demonstrasi kepada kelompok tani.

Menurut A.T Mosher (Mubyarto, 2001 : 235) menanggapi teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun terhenti bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang semakin merajalela.

Teknologi sering di artikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan keterampilan dibidang industri. Tetapi A.T Mosher (2001 : 93) mengartikan teknologi pertanian sebagai cara-cara untuk melakukan pekerjaan usaha tani. Di dalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta memelihara ternak. Termasuk pula di dalam nya benih, pupuk, pestisida, obat-obatan serta yang di pergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga petani dan tanahnya dapat digunakan sebaik mungkin perlu disadari adalah pengaruh dari suatu teknologi baru pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Peran Penyuluh Lapangan Sebagai Konsultan

Konsultasi dibidang pertanian dapat dilakukan secara langsung, khusunya mereka yang datang (face to face) kepada penyuluh. Konsultasi yang demikian ini diharapkan dapat memecahkan secara langsung permasalahan yang dihadapi petani. Konsultasi dapat dilakukan terhadap perorangan, kelompok tani, institusi, baik itu swasta maupun institusi pemerintah.

Bagi PPL, dengan timbulnya pemahaman petani dan diikuti tindakan menjadi anggota kelompok tani akan mempermudah baginya dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyuluh lapangan. Keuntungan nya adalah kerja PPL menjadi efektif, karena dalam mengadakan kegiatan penyuluhan PPL mendatangi para petani yang sudah berkumpul dalam satu wadah, bukan satu persatu petani.

(9)

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Upaya meningkatkan Produksi (Nurnie)

869

Kendala Internal yang di hadapi Penyuluh Pertanian Lapangan di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

1. Kurang nya sarana dan prasarana yang memadai seperti akses jalan kelapangan yang agak sulit di lalui.

2. Kurang koordinasi dan komunikasi antara pemerintah kecamatan desa dalam bertugas mengakibatkan keterlambataan bantuan yang diberikan dinas sehingga tidak tepat sasaran seperti pupuk dan bibit sehingga tidak tepat sasaran saat akan memulai tanam padi.

3. Kurangnya bantuan modal dan sarana produksi.

Kendala Eksternal yang di hadapi penyuluh pertanian Lapangan di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

1. Kurang Singkron nya Komunikasi antar PPL dan Petani di Desa di Karenakan tidak semua petani mengerti tentang aplikasi chat dan semacamnya

2. Masih ada sebagian petani yang sulit di arahkan pemikiran yang kolot dan merasa lebih mengerti dari pada penyuluh.

Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang di temukan di lapangan peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Penyuluh Pertanian Lapangan pertanian di Desa Sidorejo yakni dalam menjalankan tugasnya cukup berperan yang mana artinya dilakukan upaya meningkatkan produksi usaha tani dan cara menanam padi pemilihan pupuk dan mengubah sedikit demi sedikit pola berpikir petani serta memberi solusi dan saran ketika ada hama atau penyakit pada tanaman.

2. Peran Penyuluh pertanian sebagaik pembimbing , sebagai pengevaluasi dan pemantau dan sebagai Teknisi pada dasarnya sudah optimal meskipun terkadang terhadap pelaksanaanya masih terkendala sarana dan prasarana 3. Kendala- kendala internal Kurang nya sarana & prasarana yang memadai

seperti akses jalan kelapangan yang agak sulit di lalu, Kurang Koordinasi dan komunikasi antara pemerintah kecamatan dan desa dalam bertugas mengakibatkan keterlambataan bantuan yang diberikan dinas sehingga tidak tepat sasaran seperti pupuk dan bibit sehingga tidak tepat sasaran saat akan memulai tanam padi . Kurang nya bantuan modal dan sarana produki usaha tani.

4. Kurang singkron nya komunikasi antar PPL dan petani didesa di karenakan tidak semua petani mengerti tentang aplikasi chat dan semacam nya ,Masih ada sebagian petani yang sulit di arahkan pemikiran yang kolot dan merasa lebih mengerti dari pada penyuluh.

(10)

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran penulis adalah sebagai berikut:

1. Berkaitan tentang peran penyuluh pertanian sebagai pembimbing diharapkan membantu petani untuk meningkatkan hasil produksi dan pemerintah terkait lebih memperhatikan agar tercapainya produksi dan produktivitas petani. 2. Berkaitan tentang peran penyuluh sebagai teknisi diharapkan agar penyuluh

memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan memadai, agar PPL mudah dan lancar dalam pembinaan petani.

3. Berhubungan dengan kendala-kendala eksternal di harapkan partisipasi yang baik dari petani.

4. Dalam kaitannya dengan kkendala – kendala internal yang dihadapi penulis mengharapkan pemerintah memperhatikan akses jalan agar mudah dalam menuju lapangan dan prasarana yang di perlukan PPL lainnya. Serta diharapkan bantuan dari dinas terkait bisa tepat waktu dalam memberikan bantuan.

Daftar Pustaka

Departemen Pertanian 2001, Kebijakan Nasional Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian Deptan Jakarta

Effendi, I 2005. Dasar-Dasar Penyuluhan . Pertanian Fakultas. Universitas Lampung.

Moleong, J Lexy, 2005.Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya Bandung.

Mile, Mathew B dan Huberman A.Michael.2007. Analisis data Kualitatif Universitas Indonesia.Jakarta.

Rivai 2006. Kepemimpinan dan Peran .PT Raja Grafindo persada . Soekanto,Soerjono. 2009. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : Edisi Baru

Rajawali Pers.

Dokumen-dokumen

Peran Penyuluh Pertanian Lapangan dan Kantor Desa Sidorejo

Sumber Website

Referensi

Dokumen terkait

Prosentase penilaian yang diperoleh dari hasil pengujian dengan teknik kuisioner menunjukkan bahwa aplikasi sistem informasi rental mobil berbasis desktop yang

Dengan memahami pendekatan sistem model CLD maka dapat terlihat lebih jelas bahwa strategi dan upaya untuk masalah penerimaan kuantitas mahasiswa baru bagi perguruan tinggi

Faktor - faktor apa yang menentukan kinerja penyuluh pertanian sebagai pendamping dalam meningkatkan produksi padi sebagai upaya pencapaian swasembada pangan di Kecamatan

Fakultas/Prodi harus memiliki Sub Unit Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan dalam membantu pengelolaan proses belajar mengajar Fakultas harus mempunyai pedoman penelitian

Akademik ... Lulusan Tepat Waktu ... Jumlah Mahasiswa Dengan IP Semester ≥ 3,0 ... Waktu Penerimaan Ijazah ... Penyerapan Lulusan Dipasar Kerja ... Kujungan Dari Instasi Lain

Dari hasil RT-PCR dapat dikatakan bahwa jaringan kulit buah kakao baik dari klon Ary maupun klon Bal keduanya mengekspresikan gen TcPIN namun dari intensitas pita dan

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, diduga sebagi respon terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat besar. Hormon

Tingginya nilai dalam aspek tersebut dikarenakan LKS memiliki unsur dalam memandu siswa untuk menemukan konsep secara mandiri melalui pemanfaatan website yang