• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMUTUSKAN. Menetapkan : Pertama :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMUTUSKAN. Menetapkan : Pertama :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DEKAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 206/SK/UN10.7/AK/2013

TENTANG

HASIL TES SELEKSI TAHAP II PS PDS I PERIODE JANUARI 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : 1. bahwa Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (PS PDS I) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya periode Januari 2014 diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang memenuhi syarat dan/atau terpilih;

2. bahwa penetapan hasil seleksi tahap II calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Periode Januari 2014 tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tentang Hasil Seleksi Tahap II PS PDS I Periode Januari 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Jo Nomor 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaran Pendidikan;

5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

6. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 7. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Brawijaya; 8. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 049/SK/2011 tentang Pemberhentian dan

Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang periode 2011 - 2015;

9. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 320/SK/2013 tentang Pedoman Penerimaan/Persyaratan Dokter Spesialis I (PS PDS I) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 10. Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Nomor: 065/SK/UN10.7/AK/2011 tentang

Pedoman Penerimaan/Persyaratan Calon Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (PS PDS I) Jalur Non Reguler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya;

Memperhatikan : Hasil Tes Kesehatan, MMPI, TPA, Toefl serta hasil rapat kompilasi hasil Tes Seleksi Tahap II calon PS PDS I Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada tanggal 19 September 2013

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama

Kedua

Menyatakan nama-nama yang tersebut dalam lampiran surat keputusan ini dinyatakan lulus Tes Seleksi tahap II dan berhak mengikuti Tes Tulis dan Wawancara PS PDS I Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Keputusan ini berlaku untuk peserta Tes Seleksi Periode Januari 2014. Dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Malang

Pada tanggal : 23 September 2013

Tembusan :

1. Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang 2. Ketua TKP PPDS I & II FKUB

3. Segenap Ka. Lab. di lingkungan FKUB 4. Segenap KPS PDS I di lingkungan FKUB

:

:

(2)

Lampiran SK Dekan

Nomor : 206/SK/UN10.7/2013 Tanggal : 23 September 2013 DAFTAR NAMA CALON MAHASISWA PS PDS I FK UB

PERIODE JANUARI 2014

No Nama Program Studi Keterangan

1 dr. Catur Prasetyo Wibowo Anestesiologi & Terapi Intensif 2 dr. Wiana Piceslia Sikopa Anestesiologi & Terapi Intensif 3 dr. Ragil Triyambodo Anestesiologi & Terapi Intensif 4 dr. Faundra Arieza Firdaus Anestesiologi & Terapi Intensif 5 dr. Saiful Ilham Nurmansyah Anestesiologi & Terapi Intensif 6 dr. Robby Anestesiologi & Terapi Intensif 7 dr. Moh Shofiyuddin Anestesiologi & Terapi Intensif 8 dr. Beatrice Elisabeth Anestesiologi & Terapi Intensif 9 dr. RR. Khairiyah Amalia Anestesiologi & Terapi Intensif 10 dr. Setya Adhy Saputra Anestesiologi & Terapi Intensif 11 dr. Hendra Supriawan Anestesiologi & Terapi Intensif 12 dr. Sindu Sintara Anestesiologi & Terapi Intensif 13 dr. Hanif Anestesiologi & Terapi Intensif 14 dr. Christa Deviani Anestesiologi & Terapi Intensif 15 dr. Bagus Fajar Rohman Anestesiologi & Terapi Intensif 16 dr. Muhammad Rodli Anestesiologi & Terapi Intensif

17 dr. Decky Ario Ilmu Bedah

18 dr. Dendy Dwi Ramadhani Ilmu Bedah 19 dr. Erika Kusuma Santoso Ilmu Bedah 20 dr. Deddi Reza Aldiano Ilmu Bedah

21 dr. Lina Wijaya Ilmu Bedah

22 dr. Yoki Stefanus Ilmu Bedah

23 dr. Ratna Indriyani Ilmu Kesehatan Anak 24 dr. Eka Sari Supraptiningsih Ilmu Kesehatan Anak 25 dr. Kasih Widhi Astuti Ilmu Kesehatan Anak 26 dr. Ranti Waluyan Ilmu Kesehatan Anak 27 dr. Luluk Nur Azizah Ilmu Kesehatan Anak 28 dr. Vivien Rosalina Ilmu Kesehatan Anak 29 dr. Ika Alimawati Ilmu Kesehatan Anak 30 dr. Fadilah Mutaqin Ilmu Kesehatan Anak 31 dr. Dedi Kusnadi Ilmu Kesehatan Anak 32 dr. Arya Yuniardi Susatya Ilmu Kesehatan Anak 33 dr. Bayu Kurniawan Ilmu Kesehatan Anak 34 dr. Bambang Kusbandono Ilmu Kesehatan Anak 35 dr. Centaura Naila Alfin Camielle Ilmu Kesehatan Anak 36 dr. Dessy Anitasari Ilmu Kesehatan Anak 37 dr. Kresnawati Wahyu Setiono Ilmu Kesehatan Anak 38 dr. Rusdian Niati Ningsih Ilmu Kesehatan Anak

39 dr. Doni Kristanto Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 40 dr. Inggrid Christiani Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 41 dr. Dyah Ayu Savitri Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 42 dr. Martina Rahmi Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 43 dr. Maria Christina Suhadi Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 44 dr. Hariogie Putradi Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 45 dr. Astri Martharani Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 46 dr. Jeanne Laurensie Sihombing Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

(3)

No Nama Program Studi Keterangan 48 dr. Ni Putu Dian Ayu Permatasari Ilmu Kesehatan Mata

49 dr. Tina Ilmu Kesehatan Mata

50 dr. Irma Cholidah Ilmu Kesehatan Mata 51 dr. Ayu Puspitasari Ilmu Kesehatan Mata 52 dr. Devi Putri Swadayani Ilmu Kesehatan Mata 53 dr. Aryani Vindhya Putri Ilmu Kesehatan Mata 54 dr. Era Catur Prasetya Ilmu Kesehatan Mata 55 dr. Marsha Dechastra Chairissy Ilmu Kesehatan Mata

56 dr. Zendy Sagita Ilmu Kesehatan Mata

57 dr. Miraz Hedi Kusumah Ilmu Kesehatan Mata 58 dr. Lisanti Romadona Ilmu Kesehatan Mata 59 dr. Herlin Mone Kaka Ilmu Kesehatan Mata 60 dr. Susi Wirawati Triyono Ilmu Kesehatan THT - KL 61 dr. Matheos Lucky Haurissa Ilmu Kesehatan THT - KL 62 dr. William Wahyudin Ilmu Kesehatan THT - KL 63 dr. Riza Hidayat Ilmu Kesehatan THT - KL 64 dr. Jemmy Kurniawan Ilmu Kesehatan THT - KL 65 dr. Ervina Wijaya Ilmu Kesehatan THT - KL 66 dr. Rindang Farihah Idana Ilmu Penyakit Dalam 67 dr. Lingga Suryakusumah Ilmu Penyakit Dalam 68 dr. Nugraha Setiawan Ilmu Penyakit Dalam 69 dr. Dwi Rosa Eka Agustina Ilmu Penyakit Dalam 70 dr. Idham Amirianto Ilmu Penyakit Dalam 71 dr. Arif Setiawan Ilmu Penyakit Dalam 72 dr. Muhamad Fauzan Ilmu Penyakit Dalam 73 dr. Rinadhi Reza Bramantya Ilmu Penyakit Dalam 74 dr. Lia Sasmithae Ilmu Penyakit Dalam 75 dr. Kurnia Imanawanto Ilmu Penyakit Dalam 76 dr. Bastianto Kusumajaya Ilmu Penyakit Dalam 77 dr. Kresna Adhiatma Ilmu Penyakit Dalam 78 dr. Jeffry Niky Perwira Ilmu Penyakit Dalam 79 dr. Nina Nurarifah Ilmu Penyakit Dalam 80 dr. Retti Nurlaili Ilmu Penyakit Dalam 81 dr. Camelia Dwijayanti Ilmu Penyakit Dalam 82 dr. Dewi Marantika Siregar Ilmu Penyakit Dalam 83 dr. Cynthia Tanaka Ilmu Penyakit Dalam 84 dr. Mustika Dian Permana Ilmu Penyakit Dalam 85 dr. Eka Maya Sofa Irawati Ilmu Penyakit Dalam 86 dr. Bagus Harning Efranto Ilmu Penyakit Dalam 87 dr. Ayundria Purwitasari Ilmu Penyakit Dalam 88 dr. Rossy Zaki Abdillah Ilmu Penyakit Dalam 89 dr. Sidharta Suwanto Ilmu Penyakit Dalam

90 dr. Ary Prasetyo Wibowo Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 91 dr. Bagas Dyakso Darmojo Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 92 dr. Hardian Wicaksono Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 93 dr. Kristika Catur Setyono Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 94 dr. Mirza Failasufi Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 95 dr. Intan Noha Brilyanti Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 96 dr. Adriyawan Widya Nugraha Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 97 dr. Mirza Thaariq Hapsito Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 98 dr. Dhian Kartikasari Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 99 dr. Vitriyaturrida Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 100 dr. Hesti Wulandari Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler

(4)

Lampiran SK Dekan

Nomor : 206/SK/UN10.7/2013 Tanggal : 23 September 2013

No Nama Program Studi Keterangan

101 dr. Andra Prasetyawati Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 102 dr. Arini Nur Famila Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 103 dr. Yoga Waranugraha Kardiologi & Ilmu Kedokteran Vaskuler 104 dr. Ayu Rahmadhani Yanti Neurologi

105 dr. Opik Jamaludin Neurologi

106 dr. Bethasiwi Purbasari Neurologi 107 dr. Novita Titis Harbiyanti Neurologi 108 dr. Sofia Fitri Iswari Neurologi 109 dr. Sita Ratri Andini Neurologi

110 dr. Devina Nugroho Neurologi

111 dr. Siti Nurlaela Neurologi

112 dr. Muhammad Welly Dafif Neurologi 113 dr. Rasmi Adelaide Indah Juwita Neurologi

114 dr. Ummu Hanik Obstetri Ginekologi

115 dr. Riska Subono Obstetri Ginekologi 116 dr. Aditiya Fendi Uji Pamungkas Obstetri Ginekologi 117 dr. Dennada Bagus Putra Perdana Obstetri Ginekologi 118 dr. Ferly Ermanda Obstetri Ginekologi 119 dr. Jonathan Chandra Nainggolan Obstetri Ginekologi 120 dr. Cecep Anwar Hidayat Obstetri Ginekologi 121 dr. Hidayat Orthopaedi & Traumatologi 122 dr. Dechrist Yohanes Eddy Wibowo Orthopaedi & Traumatologi 123 dr. Rusendi Hidayat Orthopaedi & Traumatologi 124 dr. Brian Dhananjaya Orthopaedi & Traumatologi 125 dr. Aji Setiawan Patologi Klinik

126 dr. Yolanda Njotowibowo Patologi Klinik

127 dr. Shylvia Lie Patologi Klinik

128 dr. Aditya Ignasius Sigit Patologi Klinik 129 dr. Antonius Johanes Patologi Klinik 130 dr. Vitty Violin Pondaag Patologi Klinik

131 dr. Aria Purnama Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi 132 dr. Adrianne Marisa Tauran Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi 133 dr. Eko Martdiyanto Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi

134 dr. Kumara Yusefi Radiologi

135 dr. Wahyu Sita Wardani Radiologi 136 dr. Nur Handy Megawanto Urologi 137 dr. I Gusti Agung Thede S. P. Urologi 138 dr. Ade Anugrah Kartosen Urologi 139 dr. Fadhilla Rakhmatiar Urologi

140 dr. Sukinto Ilmu Kedokteran Emergensi

141 dr. Abraham Sebastian Gunadi Ilmu Kedokteran Emergensi 142 dr. Tommy Kristanto Ilmu Kedokteran Emergensi 143 dr. Christyaji Indradmojo Ilmu Kedokteran Emergensi 144 dr. Siti Hadijah Ayuni Ilmu Kedokteran Emergensi 145 dr. Aminnudin Ghafur Ilmu Kedokteran Emergensi

(5)

Catatan :

Pelaksanaan Tes Tulis & Wawancara diselenggarakan di masing - masing program studi Semua peserta wajib membawa kartu peserta tes seleksi

Peserta tes Prodi Orthopaedi & Traumatologi & Ilmu Bedah Pakaian : (Laki - laki) Baju lengan panjang warna putih + celana hitam + dasi hitam + sepatu hitam

Peserta tes Prodi Urologi Pakaian : Bawahan gelap + dasi + baju bebas rapi

* Peserta Tes PS PDS I Program studi Obstetri & Ginekologi wajib mengikuti parade tanggal 30 September 2013 pukul 09.30 ( Info dari prodi (kisi - kisi yang perlu dipelajari diuntuk calon peserta OBG :

1. Kehamilan fisiologis,

2. menstruasi / perdarahan pada wanita, 3. kontrasepsi,

4. Kesehatan reproduksi remaja, 5. ca cx & tumor ginekologi )

Biaya tes tulis & wawancara dibayarkan melalui Bank BNI cabang Malang a.n. Rektor UBM S1 Non FK dengan No. Rekening 0039649508 (copy slip bukti pembayaran diserahkan ke Sekretariat TKP PPDS I tanggal 24 September 2013 (Sebelum pelaksanaan tes)

No Program Studi Tulis Wawancara

Biaya Tes Tulis & Wawancara

1 Obstetri & Ginekologi * 24 September 2013 Pukul 10.00 WIB

25 September 2013 Pukul 09.00 WIB Rp 400.000

2 Ilmu Penyakit Dalam -

3 Ilmu Kesehatan Anak 25 September 2013 Pukul 09.00 WIB

30 Sept & 1 Okt 2013 Pukul 09.00 WIB Rp 400.000 4 Radiologi 25 September 2013 Pukul 08.00 WIB 26, 27 dan 30 September 2013 Pukul 08.00 WIB Rp 400.000

5 Ilmu Bedah 25 September 2013 Pkl. 07.00 Rp 400.000

6 Anestesiologi 24 September 2013 Pukul 08.00 WIB 25 & 26 September 2013 Pukul 09.00 WIB Rp 400.000

7 Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 26 September 2013 Pukul 08.00 WIB

24 & 25 September 2013 Pukul 08.00 WIB

Rp 400.000

8 Ilmu Kesehatan Mata

24 September 2013 Pukul 08.00 , 24 &

25 September 2013 Pkl. 09.00 (Tes Kesehatan & Tes Ketrampilan Khusus Mata)

26 & 27 September 2013 Pkl.

09.00

Rp 500.000

9 Ilmu Kesehatan THT 25 September 2013 Pukul 08.00 WIB

26 September 2013 Pukul 08.00 WIB Rp 400.000

10 Patologi Klinik 24 September 2013 Pukul 07.30 Rp 400.000

11 Orthopaedi & Traumatologi 24 September 2013 Pukul 07.30 Rp 400.000 12 Ilmu Kedokteran Emergensi 30 September 2013 Pukul 08.00 Rp 400.000 14 Pulmonologi & I. Ked. Respirasi 24 September 2013

Pukul 09.00 WIB

25 September 2013 Pukul 09.00 WIB Rp 400.000 13 Kardiologi & Kedokteran Vaskuler 24 September 2013

Pukul 09.00 WIB 24 & 25 September 2013 Pukul 09.00 WIB Rp 400.000 15 Urologi 25 September 2013 Pukul 08.30 24 September 2013 Pukul 08.30 Rp 400.000 16 Neurologi -

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,