SPERMATOZOA SPERMATOZOA
Sistem reproduksi sangat penting dalam kehidupan karena reproduksi yang baik akan Sistem reproduksi sangat penting dalam kehidupan karena reproduksi yang baik akan menjamin keberlangsungan ternak. Organ reproduksi jantan terdiri atas testis, epididymis, menjamin keberlangsungan ternak. Organ reproduksi jantan terdiri atas testis, epididymis, ductus deferens, kelenjar vesicularis, kelenjar prostata, kelenjar bulbourethralis, urethra, dan ductus deferens, kelenjar vesicularis, kelenjar prostata, kelenjar bulbourethralis, urethra, dan penis.
penis. Masing-masing Masing-masing alat alat reproduksi reproduksi jantan jantan tersebut tersebut tersusun tersusun atas atas sel-sel sel-sel yang yang memilikimemiliki fungsi masing-masing.
fungsi masing-masing. Spe
Spermatrmatogeogenesnesis is adaadalah lah suasuatu tu proproses ses dimdimana ana sel-sel-sel sel kelkelamiamin n primprimer er daldalam am testtestisis me
mengnghahasilsilkakan n spspermermatoatozoazoa. . SpSpermermatatogogenenesesis is memeliplipututi i seseranrangkgkaiaaian n tatahahapapan n dadalamlam pembentukan
pembentukan spermatozoa, spermatozoa, diantaranya diantaranya spermatogonia, spermatogonia, spermatosit spermatosit primer, primer, dua dua spermatositspermatosit sekunder, spermiogenesis, dan spermatozoa yang membutuhkan waktu !-" hari. #ingkar sekunder, spermiogenesis, dan spermatozoa yang membutuhkan waktu !-" hari. #ingkar skrotum erat hubungannya dengan potensi produksi semen seekor pejantan. $al ini terutama skrotum erat hubungannya dengan potensi produksi semen seekor pejantan. $al ini terutama disebabkan oleh lingkar skrotum berkorelasi positif dengan sel-sel ephitel seminiferi dimana disebabkan oleh lingkar skrotum berkorelasi positif dengan sel-sel ephitel seminiferi dimana spermatozoa dihasilkan.
spermatozoa dihasilkan. Sp
Sperermmatatoogegenenesisis s adadalalah ah prprooseses s pempembebentntukukan an sesel l spsperermmatatoozozoa a %t%tununggggalal&& sp
spermermatoatozozoonon' ' yayang ng teterjarjadi di di di epepititeluelum m %t%tububululi' i' semsemininefrefri i didibabawawah h kokontntrorol l hohormrmonon gon
gonadoadothrthropiopin n dan dan hiphipofisofisis is %pi%pituituitaritaria a bagbagian ian depdepan' an' orgorgan an kelkelamiamin n janjantantan, , yaiyaitu tu testtestisis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid %n' tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid %n' diben
dibentuk di dalam testis melewtuk di dalam testis melewati ati sebuah prosebuah proses kompleses kompleks. Spermaks. Spermatogentogenesis mencakesis mencakupup pematangan
pematangan sel sel epitel epitel germinal germinal dengan dengan melalui melalui proses proses pembelahan pembelahan dan dan diferensiasi diferensiasi sel.sel. (ematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. (ematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. )ubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel setroli dan sel germinal yang disebut )ubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel setroli dan sel germinal yang disebut spermatogonia %jamak'. Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel spermatogonia %jamak'. Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubu
tubulus lus seminiseminiferus. Spermatogoferus. Spermatogonia nia berdiberdiferensiaferensiasi si melalumelalui i tahap * tahap * tahap perkembantahap perkembangangan tertentu untuk membentuk sperma.
tertentu untuk membentuk sperma. spermatozoa atau gamet
spermatozoa atau gamet jantan dihasilkan oleh jantan dihasilkan oleh sepasang testis di mana sepasang testis di mana pada hampir pada hampir seb
sebagagian ian bebesar sar gogololongngan an hehewawan n dodomemestistik k tertergagantntunung g di di luluar ar tutububuh. h. ))eestistis s beberfurfungngsisi menghasilkan spermatozoa %sel-sel kelamin jantan+sperma' dan hormon kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoa %sel-sel kelamin jantan+sperma' dan hormon kelamin jantan yang disebut hormon
disebut hormon testosteron. )testosteron. )estis terletak pada daerah estis terletak pada daerah prepubis, terbungkus prepubis, terbungkus dalam kantongdalam kantong scro
scrotum tum dan dan digdigantuantung ng oleoleh h funfunicuiculus lus spespermatrmaticuicus s yanyang g menmengangandundung g unsunsur-ur-ununsur sur yanyangg terbawa oleh testes dalam perpindahannya dari cavum abdominalis melalui canalis inguinalis terbawa oleh testes dalam perpindahannya dari cavum abdominalis melalui canalis inguinalis ke dalam scrotum. Scrotum adalah kulit berkantong yang ukuran, bentuk dan lokasinya ke dalam scrotum. Scrotum adalah kulit berkantong yang ukuran, bentuk dan lokasinya
menyesuaikan dengan testis yang dikandungnya. Selapis jaringan fibroelastis bercampur dengan serabut otot polos disebut tunica dartos, terdapat di sebelah dalam kulit.
Sperma sebagian besar terdiri dari&
eoyribonucleoprotein yang terdapat dalam nucleus yang merupakan kepala dari sperma. ucleoprotin dalam inti sperma semua spesies, terbentuk oleh asam deoyribonucleus yang terikat pada protein. /kan tetapi pada spesies-spesies itu nucleoprotein-nucleoprotein-nucleoprotein tidak identik satu sama lain, melainkan ada perbedaan * perbedaannya yaitu terutama pada " bagian pokok ialah adenine, 0uinine, oytosine, dan thymine.
Muco-polysaccharide yang terikat pada molekul-molekul protein terdapat di-acrosome, yaitu bagian pembungkus kepala. (olysaccharide yang terdapat pada acrosome ini mengandung " macam gula * gula yaitu & fucose, suatu methylpentose, galactose, mannose dan heosamine. 1eempat unsur gula-gula ini terikat pada protein sehingga member reaksi pada zat warna asam, yaitu (/S %(eriodic /cid Schiff'. 2ungsi dari muco-polysaccharide yang terikat pada molekul protein dalam metabolisme sperma tidak diketahui.
(lasmogen atau lemak aldehydrogen yang terdapat di bagian leher, badan dan ekor dari sperma, merupakan bahan yang dipergunakan oleh sperma itu untuk respirasi endogen.
(rotein yang menyerupai keratin yang merupakan selubung tipis yang meliputi seluruh badan, kepala dan ekor sperma. (rotein ini banyak mempunyai ikatan dengan unsure zat tanduk yaitu S %sulfur'. (rotein ini terutama banyak terdapat pada membran sel * sel dan fibril * fibrilnya. Mungkin protein yang mengandung banyak S ini bertanggung jawab terhadap sifat elastisitas permukaan sel sperma itu.
3nzim dan co-enzim. Sperma mengandung bermacam - macam enzim * enzim dan co-enzim yang pada umumnya digunakan untuk proses hidrolisis dan oksidasi. Misalnya semua enzim dan co-enzim yang diperlukan dalam siklus glikolisis ada pada sel sperma. Sel sperma juga mengandung yaluronidase yang diduga berada dekat sekali ke permukaan sel, sehingga setiap saat dapat dilepaskan ke medium sekitarnya. 4iri utama spermatozoa adalah motilitas yang digunakan sebagai patokan paling sederhana dalam penilaian kualitas semen. (ersentase spermatozoa motil %bergerak progresif' dapat digunakan sebagai ukuran kesanggupan untuk membuahi ovum. Motilitas dipengaruhi
oleh umur sperma, maturasi sperma, penyimpanan energi %/)(', agen aktif, biofisik dan fisiologik, cairan suspensi dan adanya rangsangan atau hambatan.
PROSES PEMBENTUKAN SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa. (roses ini dimulai dengan sel benih primitif, yaitu spermatogonium. (ada saat terjadinya perkembangan sel kelamin, sel ini mulai mengalami mitosis, dan menghasilkan generasi sel-sel yang baru. Sel-sel yang baru dibentuk dapat mengikuti satu dari dua jalur. Sel-Sel-sel ini dapat terus membelah sebagai sel induk, yang disebut spermatogonium tipe /, atau dapat berdeferensiasi selama siklus mitosis yang progresif menjadi spermatogonium 5. Spermatogonium 5 merupakan sel progenitor yang akan berdeferensiasi menjadi spermatosit primer. Segera setelah terbentuk,
sel-sel ini memasuki tahap profase dari pembelahan meiosis pertama. Spermatosit primer merupakan sel terbesar dalam garis keturunan spermatogenik ini dan ditandai dengan adanya kromosom dalam berbagai tahap proses penggelungan di dalam intinya.
6ambar . )ahapan pembentukan spermatogenesis %7un0ueira et al, 899:'.
ari pembelahan meiosis pertama ini timbul sel berukuran lebih kecil yang disebut spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder sulit diamati dalam sediaan testis karena merupakan sel berumur pendek dan berada dalam tahap interfase yang sangat singkat dan
dengan cepat memasuki pembelahan meiosis kedua. (embelahan spermatosit sekunder menghasilkan spermatid. 1arena tidak ada fase-S %sintesis /' yang terjadi antara pembelahan meiosis pertama dan kedua pada spermatosit, jumlah / per sel berkurang setengah selama pembelahan kedua ini, yang menghasilkan sel haploid %n'. Oleh karena itu, proses meiosis menghasilkan sel dengan jumlah kromosom haploid. engan adanya pembuahan, sel memperoleh kembali jumlah diploid yang normal %7un0ueira et al., 899:'.
(ada proses spermatogenesis terjadi proses - proses dalam istilah sebagai berikut&
a. Spermatositogenesis %spermatocytogenesis' adalah tahap awal dari spermatogenesis, yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer %mitosis', selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. ;stilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
b. Spermiogenesis %spermiogensis' adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 8 hari. )erbagi menjadi tahap ' (embentukan golgi, aon ema dan kondensasi /, 8' (embentukan cap akrosom, !' pembentukan bagian ekor, "' Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.
c. Spermiasi %Spermiation' adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri %non-motil'. Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
/da dua fase atau tahap spermatogenesis&
' 2ase spermatocytogenesis, yaitu fase pertumbuhan jaringan spermatogenik dengan pembelahan sederhana.
8' 2ase spermiogenesis, yaitu fase terjadinya peristiwa metamorfosis atau perubahan bentuk dari spermatid menjadi spermatozoa muda dan sempurna.
(ada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe /. Spermatogonia tipe / membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe 5. 1emudian, setelah beberapa kali
membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah beberapa minggu, setiap spermatosit primer membalah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid. Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma. (roses perubahan spermatid menjadi
sperma disebut spermiasi.
Spermatogonium berubah menjadi spermatosit primer melalui pembelahan mitosis. Selanjutnya, spermatosit primer membelah diri secara miosis menjadi dua spermatosit sekunder yang haploid dan berukuran sama. Spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis dua menghasilkan empat spermatid. Spermatid adalah calon sperma yang belum berekor. Spermatid yang telah mempunyai ekor disebut sperma. (ada manusia spermatogenesis berlangsung lebih kurang < hari. Selama spermatogenesis, sperma menerima bahan makanan dari sel-sel sertoli. Sel sertoli merupakan tipe sel lainnya di dalam tubulus seminiferus.
HORMON YANG BERPENGARUH DALAM PROSES SPERMATOGENESIS
(roses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya&
1elenjar hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel %2olicle Stimulating $ormon+ 2S$' dan hormon lutein %#uteinizing $ormon+ #$'.
#$ merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. (ada masa pubertas, androgen+ testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
2S$ merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan /5( %/ndrogen 5inding (rotein' yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
$ormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Semua proses spermatogenesis dikontrol oleh sistem endokrin, yaitu oleh hormon gonadothropin seperti hormon 2S$, ;46S$ dan androgen. =angkaian kejadian pengendalian hormon terhadap spermatogenesis pada sapi jantan yaitu sebagai berikut&
' Sapi jantan pada waktu pubertas dicapai hormon 2S$ mempengaruhi sel #eydig untuk menghasilkan hormon androgen %hormon jantan'.
8' /ndrogen membuat epitel germinalis dari tubulus seminifrus bereaksi terhadap 2S$. !' 2S$ menyebabkan dimulainya spermatogenesis dengan adanya pembelahan sel di
spermatogonia.
"' Spermatogenesis diatur oleh 2S$, #$ dan androgen serta estrogen.
>' /ndrogen terhadap seluruh organ kelamin jantan membantu mempertahankan kondisi yang optimum terhadap spermatogenesis, transportasi spermatozoa, dan penempatan di daerah yang terjadi pembuahan.
/2)/= (?S)/1/
https&++www.academia.edu+"9!"<!+#/(O=/@=3(=O?1S;@)3=/1