• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL DIAJUKA. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL DIAJUKA. doc"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KEUANGAN

INTERNASIONAL

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

KELOMPOK 1

(2)

DISUSUN OLEH:

IRENE

201002075

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BUDDHI

TANGERANG

2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hubungan ekonomi antar bangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuknya yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. Di beberapa wilayah, terjadi pula transaksi jasa berupa penggunaan tenaga kerja dari bangsa lain secara musiman.

(3)

biasa disebut sebagai perdagangan internasional ini masih terus menunjukkan kecenderungan (trend) peningkatan.

Volume dan nilai transaksi barang terus tumbuh, dan jenis barang yang diperjualbelikan menjadi semakin banyak. Ada makanan, minuman, pakaian, perabotan rumah tangga, obat-obatan, peralatan kantor, mesin produksi, kendaraan bermotor, produk kimia, sampai dengan persenjataan. Sedangkan transaksi jasa menjadi semakin populer, dengan aneka bentuk yang kompleks serta menjangkau wilayah yang semakin luas. Transaksi jasa bahkan cenderung tumbuh lebih cepat daripada transaksi barang. Transaksi jasa yang populer antara lain meliputi: jasa transportasi, pariwisata, asuransi, keuangan, perbankan, manajemen, alih teknologi, dan hiburan.

(4)

Perkembangan pun terjadi dalam hal pelaku perdagangan internasional. Kini, pelakunya adalah pemerintah, individu, perusahaan, serta lembaga-lembaga non negara. Beberapa lembaga-lembaga bahkan tidak bernaung dalam yurisdiksi suatu negara, melainkan bersifat internasional, seperti: Bank Dunia, IMF, ADB, dan lain-lainnya.

Sebagian perusahaan telah bercirikan multinasional, sehingga biasa disebut sebagai multi national corporation (MNC). MNC memiliki ciri-ciri antara lain: dimiliki oleh banyak orang dengan kewarganegaraan berbeda; wilayah operasionalnya mendunia; sekalipun berkantor pusat di suatu negara, mereka memiliki banyak anak perusahaan di berbagai negara; dan ciri yang terpenting adalah memiliki asset dan omset penjualan yang luar biasa besar nilainya, yang melampaui nilai PDB banyak negara. Beberapa contoh MNC yang terkenal adalah: Exxon mobil, Newmont, Ford, Toyota, Unilever, IBM, Microsoft, Nokia, Samsung, City Bank dan Prudential.

(5)

masuk dan keluar dalam kurun waktu tertentu, akibat adanya transaksi ekonomi dengan luar negeri.

Di setiap negara, pencatatan ada yang dilaksanakan oleh suatu departemen atau lembaga pemerintahan, dan ada pula yang dilakukan oleh bank sentralnya. Perlu diketahui bahwa sebagian besar bank sentral saat ini bersifat otonom dari pemerintahan dan dianggap sebagai suatu lembaga negara. Di Indonesia pun pencatatan dan publikasi dilakukan oleh Bank Indonesia. Dalam beberapa bagian tertentu ada pula yang dicatat dan dipublikasikan oleh BPS, namun dengan sedikit perbedaan pendekatan.

Catatan sistematis atas nilai transaksi barang, biasanya untuk kurun waktu satu tahun, disebut neraca perdagangan (trade balance). Ada pencatatan tentang nilai ekspor, barang-barang yang dijual ke luar negeri; serta pencatatan tentang nilai impor, barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Istilah yang dipakai untuk menunjukkan nilainya secara bersamaan disebut ekspor bersih (neto), nilai ekspor dikurangi nilai impor.

(6)

memilahnya menjadi: Jasa-jasa (services), Pendapatan (incomes), dan transfer berjalan (current transfers). Dengan demikian pengertian neraca jasa dapat berarti luas mencakup seluruh jasa, dan bisa berarti sempit sebagai kelompok jenis jasa tertentu.

Dalam artian yang sempit menurut pencatatan Bank Indonesia, jasa-jasa terutama meliputi transportasi (barang maupun penumpang), travel (wisata), dan jasa lainnya. Sebagai contoh adalah penggunaan armada asing untuk mengangkut impor barang. penerimaan devisa dari turis mancanegara, pengeluaran devisa turis domestik yang pergi ke luar negeri, jasa telekomunikasi, pembelanjaan kedutaan/perwakilan negara asing, dan pembiayaan kedutaan/perwakilan Indonesia di luar negeri.

(7)

Transfer berjalan meliputi transfer sektor pemerintah dan sektor lainnya. Transaksinya lebih bersifat perpindahan uang, yang tidak secara langsung terkait dengan balas jasa atas penggunaan faktor produksi, yang disebut dengan pos transfer berjalan. Contoh macam transaksinya yang terpenting adalah pengiriman transfer oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, serta penerimaan hibah. Penerimaan hibah dari luar negeri, misalnya untuk bantuan bencana alam, bantuan mengatasi masalah kemanusiaan tertentu, dan sebagainya. Tentu saja dicatat secara berkebalikan, transfer dari Indonesia keluar negeri untuk transaksi serupa.

Kedua jenis neraca yang telah dijelaskan tadi sering digabungkan, disajikan dalam satu neraca yang disebut transaksi berjalan (current accounts). Artinya, transaksi berjalan merupakan catatan gabungan dari neraca perdagangan, neraca jasa, pendapatan dan transfer berjalan.

(8)

pokok utang lama masuk ke dalam catatan ini. Ingat, pembayaran bunga utang masuk ke dalam neraca jasa, karena dianggap balas jasa atas modal.

Logika yang sama dipakai untuk investasi langsung dan investasi portofolio. Nilai keluar masuknya modal dicatat dalam transaksi modal, sedangkan pembayaran keuntungan dari modal tersebut dicatat pada neraca jasa. Yang dimaksud investasi langsung adalah penanaman modal yang secara langsung dimaksudkan untuk menambah kapasitas produksi barang dan jasa, seperti pendirian pabrik, penambahan mesin-mesin produksi, penambahan tenaga kerja, peningkatan kualitas sumber daya manusia, perbaikan teknologi produksi, upaya meningkatkan pemasaran, dan hal lain yang serupa. Sedangkan investasi portofolio adalah penanaman modal dalam bentuk surat berharga, seperti saham, obligasi negara, obligasi korporasi, SBI, dan semacamnya.

(9)

Transaksi finansial terdiri dari transaksi yang terkait dengan perubahan kepemilikan aset dan kewajiban finansial luar negeri Indonesia.

Selanjutnya kita dapat pula melihat catatan gabungan dari transaksi berjalan dengan neraca atau lalu lintas modal, yang disebut dengan neraca pembayaran internasional, seringkali disingkat dengan istilah neraca pembayaran (balance of payments). Dengan kata lain, neraca pembayaran suatu negara menggambarkan hasil bersih arus uang masuk dan ke luar negaranya selama kurun waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Uang yang dipakai adalah uang yang umum diterima sebagai alat pembayaran internasional, biasa disebut dengan devisa. Saat ini, kebanyakan devisa berupa emas, dolar Amerika, Euro, Poundsterling, Yen, dan SDR (mata uang IMF).

Secara konvensional, neraca pembayaran (termasuk neraca perdagangan, neraca jasa, dan transaksi berjalan) dinyatakan dalam dolar Amerika. Sekalipun sebagian transaksi yang terjadi mungkin dibayar dengan mata uang lain atau dengan emas, pencatatannya pada neraca pembayaran dikonversikan ke dalam dolar. Berdasarkan konvensinya yang biasa diganakan dalam sistem double entry bookkeeping, transaksi yang tercatat didalamnya terdiri dari :

 Credit entries (transaksi kredit)

(10)

 Income receivable (penerimaan dari hasil investasi)

 Offset to real or financial resources provide in (transfer)

 Increases in financial

 Decreases in financial assets

 Debit Entries (transaksi debit)

 Import of Goods and services (impor barang dan jasa)

 Income payable (pembayaran atas investasi)

 Offset to real or financial resources provide out (transfer) Dari uraian di atas, kita tegaskan kembali bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan pencatatan atas transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk dengan bukan penduduk Indonesia pada suatu periode tertentu. Penduduk Indonesia didefinisikan sebagai unit institusional yang memiliki pusat kepentingan ekonomi (center of economic interest) di Indonesia. Suatu unit institusional dikatakan memiliki pusat kepentingan ekonomi di Indonesia bila telah atau berencana terlibat dalam kegiatan dan transaksi ekonomi (tinggal, berproduksi, mengonsumsi, berinvestasi, dan/atau memperoleh penghasilan) di Indonesia selama satu tahun atau lebih.

(11)

penduduk Indonesia; sebaliknya Kedutaan Besar negara asing di Indonesia bukan merupakan penduduk Indonesia; (2) Lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan yang mencakup semua perusahaan yang terlibat dalam produksi barang dan jasa secara komersial dalam wilayah teritori Indonesia. Perusahaan ini dapat berbentuk inkorporasi atau bukan inkorporasi; dimiliki/dikontrol oleh pemerintah (BUMN/BUMD)/swasta (BUMS); ataupun dimiliki/dikontrol oleh domestik/asing. Cabang perusahaan asing di Indonesia merupakan penduduk Indonesia, sementara cabang perusahaan Indonesia di luar negeri tidak termasuk penduduk Indonesia; (3) Lembaga nirlaba, yaitu lembaga yang memproduksi barang dan jasa dalam wilayah teritori Indonesia tidak dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan finansial. Contohnya adalah lembaga keagamaan dan lembaga sosial. (4) Rumah tangga dan perorangan, yaitu semua orang yang tinggal di dalam wilayah teritori Indonesia selama satu tahun atau lebih dan pusat kepentingan ekonominya ada di Indonesia. Dalam pengertian ini termasuk orang Indonesia yang bepergian ke luar negeri untuk tujuan wisata, belajar, atau berobat; staf diplomatik beserta keluarganya di kedubes atau konsulat Indonesia di luar negeri; serta staf organisasi internasional (yang tidak berstatus diplomat) yang bertugas di Indonesia.

(12)

Monetary Fund (IMF) guna memberikan panduan bagi negara-negara anggotanya dalam mengompilasi data neraca pembayaran dan posisi investasi internasional sehingga data satu negara dengan lainnya dapat diperbandingkan. Edisi terkini (edisi kelima) manual tersebut (BPM5) terbit pada tahun 1993. Bank Indonesia mulai menggunakan BPM5 sebagai referensi penyusunan statistik NPI secara penuh sejak tahun 2004.

Format ringkas penyajian NPI saat ini adalah sebagai berikut:

I. Transaksi Berjalan

A. Barang, bersih (Neraca Perdagangan) 1. Ekspor, fob

2. Impor, fob B. Jasa-jasa, bersih C. Pendapatan, bersih D. Transfer Berjalan, bersih II. Transaksi Modal dan Finansial A. Transaksi Modal

(13)

a. Aset, bersih b. Kewajiban, bersih 3. Investasi Lainnya a. Aset, bersih b. Kewajiban, bersih III. Jumlah (I + II)

IV. Selisih Perhitungan Bersih V. Neraca Keseluruhan (III + IV) VI. Cadangan Devisa dan yang Terkait a. Perubahan Cadangan Devisa

b. Pinjaman IMF

Sebagai catatan, NPI hampir selalu mengalami surplus selama satu dasawarsa terakhir, kecuali pada tahun 2001 dan 2008. Nilai surplusnya amat berfluktuatif. Sebagai contoh, pada tahun 2004 dan 2005 hanya surplus sebesar USD 0,3 milar dan USD 0,4 miliar. Pada tahun 2006 terjadi lonjakan surplus yang mencapai lebih dari USD 14,5 miliar, serta masih bertahan dengan surplus USD 12,7 miliar pada tahun 2007. Defisit pada tahun 2008 mencapai hampir USD 2 miliar. Pada tahun 2009, NPI kembali surplus sekitar USD 13 miliar, namun rincian neraca belum dipublikasikan Bank Indonesia ketika tulisan ini dibuat.

(14)

1. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang dua neraca yang penting dalam neraca pembayaran

2. Beberapa transaksi yang mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran internasional

1.3 TUJUAN MASALAH

Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai

berikut:

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil

langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan

impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan

lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.

2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan

di bidang moneter dan fiscal.

3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui

pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn

(15)

BAB II PEMBAHASAN

(16)

pemerintah mengawasi transaksi –transaksi negara yang disusun dalam rekening neraca pembayaran.

Ada dua neraca yang penting dalam neraca pembayaran:

 Neraca Perdagangan : Neraca yang menunjukan perimbangan antara ekspor dan impor.

 Neraca Keseluruhan : Neraca yang menunjukan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan penerimaan dari luar negeri. Contoh dari Neraca Perdagangan

I.NeraCA Transaksi Berjalan Rp + 40

(17)

Neraca lalu lintas Rp + 50 C.Gabungan neraca transaksi berjalan dan lalu lintas

modal

Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang di catat di ketiga kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal dan selisih perhitungan.

Sebagai contoh: Aliran modal bukan saja memerlukan kestabilan ekonomi dan prospek keteguhan sector moneter, tapi juga bergantung kepada kestabilan politik dan sosial masyarakat, seterusnya neraca perdagangan yang bertambah baik memerlukan perkembangan ekspor yang pesat.

Neraca Pembayaran Indonesia, Tahun Terpilih Di antara 1969-1993

Jenis transaksi 1969 1980 1985 1990 1993

(18)

b.Impor

Terdapat dua ciri-ciri dalam neraca pembayaran:

 Passive

Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain.

 Aktiva

(19)

mennyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain.

Transaksi berjalan mencatat transaksi pembayaran yang muncul dari perdagangan barang dan jasa serta dari pendapatan berupa bunga, keuntungan dan deviden dari modal yang dimiliki di satu negara dan di investasikan di negara lain. Sehingga neraca pembayaran harusal berimbang atau sama.

Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi:

 Penerimaan ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa.

 Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri.

 Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).

Tujuan Utama Neraca Pembayaran adalah Untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.

(20)

berikut diantaranya:

 Current Account (neraca transaksi berjalan)

 Balance of Trade (neraca perdagangan)

 Service Account (neraca jasa)

 Unrequited Transfer

 Unilateral Account (neraca transaksi sepihak)

 Capital Account (neraca modal)

 Reserve (cadangan)

Ada beberapa transaksi yang mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran internasional yaitu:

 Transaksi barang dan jasa Persamaan penghasilan nasional : Y = C + I + G + ( X – M ) Keterangan :

Y = Penghasilan Nasional C = Pengeluaran Konsumsi I = Pengeluaran Investasi G = Pengeluaran Pemerintah X = Ekspor

M = Impor

(21)

positip berarti ( C + I + G ) < Y, implikasinya bahwa suatu negara menghasilkan lebih banyak dari yang digunakan sehingga

kelebihan

dijual di luar negeri, ( X – M ) bernilai negatip berarti negara itu pengeluarannya lebih besar dari pada yang dihasilkan.

 Transaksi Modal

a. Transaksi modal jangka pendek:

 Kredit untuk perdagangan dari negara lain (kredit)

 Kredit perdagangan kepada penduduk negara lain (debet)

 Deposit bank di LN (debet)

 Deposit bank dalam negeri milik penduduk negara lain (kredit)

 Pembelian surat berharga LN jk. pendek (debet)

 Penjualan surat berharga jk. pendek kpd penduduk LN (kredit)

b.Transaksi modal jangka panjang:

 Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet )

 Investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit ).

 Pembelian surat berharga jk. panjang penduduk LN (debet)

(22)

penduduk LN (kredit)

 Transaksi Satu Arah

Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran.

contoh: hadiah (gift) , bantuan (aid)

Negara memberi bantuan atau hadiah ke negara lain (debet) dan sebaliknya

 Selisih Perhitungan (errors and emission)

Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila transaksi - transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai transaksi - transaksi debet.

 Lalu Lintas Moneter

Transaksi ini sering disebut “ accommodating” , sebab transaksi yang timbul akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain ini sering disebut dengan “ autonomous “ sebab transaksi ini timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain.

Konsep “balance” dalam neraca pembayaran memiliki arti yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance, yaitu:

 Basic Balance

(23)

informasi tentang perubahan perekonomian terhadap aliran modal jangka pendek.

 Balance Transaksi ”Autonomous”

(24)

 Liquidity Balance

Konsep ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca pembayarannya. Dimana jika suatu perusahaan memiliki arus kas yang lancar, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan liquid.

 Balace Transaksi Pemerintah Jangka Pendek

Neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek. ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah.

Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah. Berikut ini ada beberapa masalah atau kekeliruan yang sering timbul dalam analisa neraca pembayaran antara lain :

(25)

 Surplus Transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya deficit dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi contoh, Amerika Serikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besar daripada investasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.

(26)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

(27)

barang dan jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dengan demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan atau pengeluaran devisa serta perubahan netto cadangan devisa.

Balance of payment merupakan suatu catatan sistematis yang disusun berdasarkan sistem akuntansi sehingga setiap transaksi internasional yang terjadi akan tercatat dua kali yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debit dan biasanya konvensi yang digunakan dalam sistem double entry bookkeeping (sistem akuntansi), transaksi yang tercatat didalamnya adalah Credit entries (transaksi kredit), Export of goods and services (ekspor barang dan jasa), Income receivable (penerimaan dari hasil investasi), Offset to real or financial resources provide in (transfer), Increases in financial, Decreases in financial assets, Debit Entries (transaksi debit), Import of Goods and services (impor barang dan jasa), Income payable (pembayaran atas investasi), dan Offset to real or financial resources provide out (transfer).

(28)

barang dan jasa, transaksi modal, transaksi satu arah, selisih perhitungan, dan lalu lintas moneter.

Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu Negara dengan Negara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat di bedakan pada dua bagian utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal dan akan di seimbangankan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.

Nilai tukar valuta asing adalah harga dimana-dimana pembelian dan penjualan valuta asing berlangsung; nilai tukar merupakan jumlah mata uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

(29)

Model perekonomian yang meliputi kegiatan ekspor dan impor di namakan perekonomian empat sektor atau perekonomian terbuka.

Setiap perubahan ekspor atau impor akan secara otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi Negara.

3.2 REKOMENDASI

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2001.

Eachern. MA. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, PT. Salemba Empat Jakarta. 2000.

Prayitno, Soediyono, Ekonomi Makro, BPFE. Yogyakarta. 2000.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Pahadut Kota Palangkaraya

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran urutan pemerolehan morfem terikat bahasa Indonesia siswa kelas IV SD N 05 Pagi Jatinegara Kaum Pulo

Limbah padat ini mempunyai volume yang sangat besar, sekitar 99 -100 kg setiap ton kulit garaman yang diproses, limbah ini sangat ringan dan tidak mudah

resminya dalam menyikapi konflik LTS, yakni Indonesia menegaskan akan tetap pada posisi sebagai penengah negara-negara yang berkonflik atau bersengketa atas kawasan itu.Indonesia

Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kegiatan dan kebutuhannya

Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain Tanggung jawab Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tepat Menjawab pertanyaan guru

Skripsi dengan judul &#34;Kreativitas Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran Untuk Meningkatkan BerpikirKritis Siswa Pada MataPelajaran Fiqh di Madrasah Aliyah Negeri I

Gambaran Umum Badan Amil Zakat (BAZNAS) Tulungagung Penelitian ini dilakukan di Kabupaten