• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MHC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH MHC"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Y

Yaang ng MahMaha a AAgungung, g, MahMaha a MenMenuntuntun, un, dan dan MahMaha a MemMemberi beri PetPetunjunjuk. uk. KepKepada ada-- Nyalah Kami Memuji, meminta, pertlngan dan m

 Nyalah Kami Memuji, meminta, pertlngan dan memhn ampun.emhn ampun.

Shala!at dan salam semga ter"urahkan kepada manusia yang adil, bijak, Shala!at dan salam semga ter"urahkan kepada manusia yang adil, bijak,  penuh

 penuh rahmat, rahmat, dan dan tak tak pernah pernah hilang hilang keper"ayaannya keper"ayaannya kepada kepada Allah Allah SWT,SWT, #asulullah Muhammad SAW. $eliaulah #asul kita, teladan kita, penuntun kita, #asulullah Muhammad SAW. $eliaulah #asul kita, teladan kita, penuntun kita, dan pemberi sya%aat bagi kita di &ari Kiamat kelak. 'uga kepada keluarga, para dan pemberi sya%aat bagi kita di &ari Kiamat kelak. 'uga kepada keluarga, para sah

sahabat abat dan dan umaumatnytnya a yanyang g senasenantintiasa asa menmengikgikuti uti petpetunjunjukuknyanya, , semsemga ga AlAllahlah melapangkan jalan hidup

melapangkan jalan hidup mereka. Amin.mereka. Amin.

Pen

Penuliulis s menymenyadaadari ri bahbah!a !a makmakalah alah ini ini masmasih ih jaujauh h dardari i kesekesempumpurnarnaan.an. Apabila terdapat kesalahan, mhn maa% dan mengharapkan kritik serta saran Apabila terdapat kesalahan, mhn maa% dan mengharapkan kritik serta saran yang knstrukti% dari berbagai pihak yang nantinya diharapkan dapat digunakan yang knstrukti% dari berbagai pihak yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai patkan bagi langkah penulis selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap sebagai patkan bagi langkah penulis selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semg

semga a makalamakalah h ini dapat ini dapat bermanberman%aat %aat dan mendapatkdan mendapatkan an kebaikebaikan pada kan pada berbaberbagaigai  pihak.  pihak. Makassar, Mei ()*+ Makassar, Mei ()*+ Penulis Penulis

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PNANTA#  KATA PNANTA#  A/TA# 0S0 A/TA# 0S0 $A$ 0 PNA&121AN $A$ 0 PNA&121AN A.

A. 2atar 2atar belakang belakang ... $.

$. #umu#umusan san Masalah Masalah 333333333333333333333333333333333333..33..

$A$ 00 PM$A&ASAN $A$ 00 PM$A&ASAN A. A. Antigen Antigen ... B. B. Antibdi Antibdi ... C.

C. Kategri Kategri Antigen-Antibdi Antigen-Antibdi ... D.

D. 0nteraksi 0nteraksi Antigen-Antibdi Antigen-Antibdi ...

$A$ 000 PN1T1P $A$ 000 PN1T1P A. A. Saran Saran ... $. $. Kesimpulan Kesimpulan ... A/TA# P1STAKA A/TA# P1STAKA BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

(4)

Majr &ist"mpatibility 4mple5 6M&47 adalah sekumpulan gen yang Majr &ist"mpatibility 4mple5 6M&47 adalah sekumpulan gen yang ditemukan pada semua jenis 8ertebrata. en tersebut terdiri dari 9 : juta bp yang ditemukan pada semua jenis 8ertebrata. en tersebut terdiri dari 9 : juta bp yang te

terdrdapapat at di di krkrmmssm m nnmemer r + + mamanunusiasia.6.6+7 +7 PePertartama ma kakali li terterunungkgkap ap papadada  pertengahan tahun *;<), ketika d

 pertengahan tahun *;<), ketika dalam serum penderita alam serum penderita yang yang telah berulang kalitelah berulang kali mendapat trans%usi darah dijumpai antibdi yang dapat menggumpalkan leuksit. mendapat trans%usi darah dijumpai antibdi yang dapat menggumpalkan leuksit. Antibdi yang sama ternyata juga dijumpai pada ()-=)> !anita multipara. Pada Antibdi yang sama ternyata juga dijumpai pada ()-=)> !anita multipara. Pada  penelitian-penelitian

 penelitian-penelitian selanjutnya selanjutnya dapat dapat diketahui diketahui bah!a bah!a antibdi antibdi tersebut tersebut dapatdapat  bereaksi

 bereaksi dengan dengan sel sel yang yang berasal berasal dari dari berbagai berbagai indi8idu, indi8idu, sehingga sehingga diduga diduga bah!abah!a ant

antigeigen n terstersebuebut t mermerupaupakan kan allallanantigtigen. en. PenPengetgetahuahuan an menmengengenai ai antantigen igen iniini  bertambah

 bertambah ketika ketika diketahui diketahui bah!a bah!a antigen antigen ini ini dapat dapat menyebabkan menyebabkan reaksireaksi  penlakan jaringan transplantasi, sehingga dianggap antigen transplantasi.

 penlakan jaringan transplantasi, sehingga dianggap antigen transplantasi.

Antigen transplantasi ternyata terdiri atas glikprtein yang terdapat pada Antigen transplantasi ternyata terdiri atas glikprtein yang terdapat pada  permukaan

 permukaan hampir hampir semua semua jenis jenis sel sel berinti, berinti, dan dan ekspresinya ekspresinya pada pada permukaan permukaan selsel dit

ditententukaukan n leleh h bagbagian ian krkrmsmsm m terttertententu u yanyang g terdterdiri iri ataatas s seraserangngkaiakaian n gengen.. $agian krmsm ini disebut Majr &ist"mpatibily 4mple5 6M&47, yang $agian krmsm ini disebut Majr &ist"mpatibily 4mple5 6M&47, yang selain mengandung gen yang mengatur ekspresi antigen transplantasi ternyata selain mengandung gen yang mengatur ekspresi antigen transplantasi ternyata  juga

 juga mengandung mengandung gen gen yang yang mengatur mengatur respn respn imun imun dan dan menentukan menentukan kepekaankepekaan terhadap kelainan-kelainan imunlgik. &ingga sekarang telah diketahui bah!a terhadap kelainan-kelainan imunlgik. &ingga sekarang telah diketahui bah!a M&4 sedikitny

M&4 sedikitnya a terdiri atas ()) terdiri atas ()) gen Sistem M&4 gen Sistem M&4 yang telah banyak diteliti danyang telah banyak diteliti dan diketahui perannya adalah M&4 pada tikus yang disebut sistem &-( dan pada diketahui perannya adalah M&4 pada tikus yang disebut sistem &-( dan pada manusia disebut s

manusia disebut sistem &2A 6&uman 2euk"yte Antigen7.istem &2A 6&uman 2euk"yte Antigen7. $eb

$eberaperapa a "iri "iri penpentinting g dardari i gen gen M&4 M&4 dan dan prprdukduknynya a dipdiperlerleh eh dardarii analisis genetika dan bikimia!i pada men"it dan manusia.

analisis genetika dan bikimia!i pada men"it dan manusia. $eberapa "iri penting adalah ?

$eberapa "iri penting adalah ?

*. Kedua jenis gen M&4 plimr%ik, yaitu M&4 kelas 0 dan M&4 kelas 00, *. Kedua jenis gen M&4 plimr%ik, yaitu M&4 kelas 0 dan M&4 kelas 00, menyandi ( kelmpk prtein yang berbeda se"ara struktural tetapi hmlg. menyandi ( kelmpk prtein yang berbeda se"ara struktural tetapi hmlg. (. en M&4 merupakan gen paling plimr%ik diantara gen-gen yang ada. (. en M&4 merupakan gen paling plimr%ik diantara gen-gen yang ada. =. en M&4 se"ara k-dminan diekspresikan pada setiap indi8idu.

=. en M&4 se"ara k-dminan diekspresikan pada setiap indi8idu. is

isampamping ing perperannyannya a untuntuk uk memmemprepresentsentasikasikan an antantigeigen, n, berberbagbagai ai penpenelitelitianian me

(5)

menyebabkan %s%rilasi intraselular dan mengatur sur8i8al dan prli%erasi sel. menyebabkan %s%rilasi intraselular dan mengatur sur8i8al dan prli%erasi sel. Si%at mlekul M&4 se"ara umum dapat dirangkum sebagai berikut ?

Si%at mlekul M&4 se"ara umum dapat dirangkum sebagai berikut ?

*. Setiap mlekul M&4 terdiri atas lekuk pengikat antigen-peptida ekstraseluler  *. Setiap mlekul M&4 terdiri atas lekuk pengikat antigen-peptida ekstraseluler  (. #esidu asam amin plimr%ik terletak pada dan bersebelahan dengan lekuk  (. #esidu asam amin plimr%ik terletak pada dan bersebelahan dengan lekuk   pengikat peptide

 pengikat peptide =.

=. mmain ain mlmlekuekul l M&4 M&4 nnnn-p-plimlimr%r%ik ik yayang ng menymenyeruerupai pai immimmununglglbulbulinin mengandung situs untuk mengingikat 4: dan 4@ pada sel

mengandung situs untuk mengingikat 4: dan 4@ pada sel TT..

ambar * memperlihatkan M&4 kelas 0 dan 00 se"ara skematis sedangkan ambar * memperlihatkan M&4 kelas 0 dan 00 se"ara skematis sedangkan gambar ( memperlihatkan interaksi antara M&4 dengan sel 4: dan 4@ gambar ( memperlihatkan interaksi antara M&4 dengan sel 4: dan 4@ dalam mempresentasikan antigen Bpeptide.

dalam mempresentasikan antigen Bpeptide.

br *? Mlekul M&4 kelas 0 dan 00 se"ara skematis br *? Mlekul M&4 kelas 0 dan 00 se"ara skematis

ambar (? 0nteraksi antara M&4 kelas 0 dengan 4@ dan M&4 kelas 00 ambar (? 0nteraksi antara M&4 kelas 0 dengan 4@ dan M&4 kelas 00 dengan 4: dengan 4: $A$ 00 $A$ 00 Pendahuluan Pendahuluan

*. pengertian Kmpleks &istkmpatibilitas Ma *. pengertian Kmpleks &istkmpatibilitas Mayr yr  Sistem imun mempunyai %ungsi dalam pert

Sistem imun mempunyai %ungsi dalam pertahanan tubuh. 1ntuk ahanan tubuh. 1ntuk 

menjalankan %ungsi tersebut, system imun harus dapat mengenal menjalankan %ungsi tersebut, system imun harus dapat mengenal melkul-mlekul asing 6nn sel%7 agar dapat dibedakan dari melkul-mlekul sel%. 0nstrumen mlekul asing 6nn sel%7 agar dapat dibedakan dari mlekul sel%. 0nstrumen yang dapat membedakan hal itu adalah reseptr yang ada pada sel system imun. yang dapat membedakan hal itu adalah reseptr yang ada pada sel system imun. Sel-sel system imun spesi%ik atau nnspesi%ik memiliki reseptr yang

Sel-sel system imun spesi%ik atau nnspesi%ik memiliki reseptr yang dikhususkan untuk mengenal spesi%itas. &anya mlekul

dikhususkan untuk mengenal spesi%itas. &anya mlekul yang memiliki epitpyang memiliki epitp akan dsikenal sel system imun. Sel $ mengenal epitp pada mlekul utuh, akan dsikenal sel system imun. Sel $ mengenal epitp pada mlekul utuh, sedang sel T mengenal epitp pada %ragmen antigen 6peptide7 yang diikat leh sedang sel T mengenal epitp pada %ragmen antigen 6peptide7 yang diikat leh mlekul pada permukaan AP4 yang disebut M&4 6Majr &ist"mpatibility mlekul pada permukaan AP4 yang disebut M&4 6Majr &ist"mpatibility 4mple57

4mple57

Kmpleks histkmpatibilitas mayr 6Majr &ist"mpatibility Kmpleks histkmpatibilitas mayr 6Majr &ist"mpatibility

4mple57 atau system histkmpatibilitas mayr 6Majr hist"mpatibility 4mple57 atau system histkmpatibilitas mayr 6Majr hist"mpatibility System7 adalah suatu kelmpk atau kmpleks gen yang terletak dalam System7 adalah suatu kelmpk atau kmpleks gen yang terletak dalam krmsm + dan berperan dalam pengenalan dan pemberian sinyal antarsel krmsm + dan berperan dalam pengenalan dan pemberian sinyal antarsel sistem imun. Kelmpk gen tersebut dikenal sebagai lkus a!al yang

sistem imun. Kelmpk gen tersebut dikenal sebagai lkus a!al yang menentukan ekspresi mlekul-mlekul permukaan sel

menentukan ekspresi mlekul-mlekul permukaan sel tubuh, sehingga bila duatubuh, sehingga bila dua  binatang B indi8idu mempuny

 binatang B indi8idu mempunyai lkus yang berbeda pada transplantasi, yangai lkus yang berbeda pada transplantasi, yang satu akan menlak jaringan transplan asal binatang lainnya. Sel-sel tubuh yang satu akan menlak jaringan transplan asal binatang lainnya. Sel-sel tubuh yang

(6)

 bernukleus memiliki epitp permukaan yang ekspresinya sudah ditentukan se"ara geneti". &al ini dapat disamakan dengan sel darah merah yang memiliki antigen A, $, #h.

(. Pembagian Kmpleks &istkmpatibilitas Mayr 

Prduk gen sering disebut antigen M&4 leh karena diketahui untuk 

 pertama kali melalui analisa serlgis yang menggunakan antibdi. Mlekul M&4-* dan M&4-00 berperan pada pengenalan imun, yaitu pada presentasi %ragmen antigen kepada sel T. $erdasarkan rumus bangunnya, mlekul M&4 dapat dibagi menjadi = glngan sebagai berikut ?

A. Mlekul M&4-0

Kmpleks &2A-A, &2A-$ dan &2A-4 yang disebut M&4-0

menentukan ekspresi atau antigen permukaan kelas 0 yaitu yang berupa  prtein pada membrane permukaan semua sel tubuh yang memiliki nu"leus

dan trmbsit. M&4-0 berperan pada imunitas 8irus. i dalam sitsl sel,  prtein 8irus dipe"ah menjadi peptida, kemudian diikat mlekul M&4-0

menjadi kmpleks yang diangkut kepermukaan sel sehingga kmpleks M&4-0 dan peptide tersebut dapat dikenal leh sel T 4 @

64T2BT"7 yang sittksik.

M&4-0 diekspresikan pada sel semua sel dengan nu"leus sehingga sel 4 @

64T2BT"7 akan mudah mengenal sel yang terin%eksi 8irus. Sel darah merah tidak mengekspresikan mlekul M&4-0. &al itu memudahkan  plasmdium hidup didalamnya tanpa inter8ensi system imun.

$. Mlekul M&4-00

Kmpleks &2A- 6P, C dan #7 yang disebut M&4-00 menetapkan ekspresi atau antigen permukaan sel-sel imunkmpeten tertentu seperti sel $, mnsit, makr%ag, Antigen Presenting 4ell 6AP47 untuk mengakti%kan sel T.

Mlekul M&4-00 mengikat mlekul peptide yang sudah diprses sel AP4 menjadi kmpleks yang kemudian diangkut ke permukaan se l sehingga dapat dikenal leh sel 4:

. Presentasi antigen yang merangsang sel T 4: 

tersebut merupakan permulaan respn imun yang ikut menentukan jenis respn yang akan terjadi.

4. Mlekul M&4-000

Pembentukan kmpnen beberapa sitkin dan mlekul lain ditentukan leh M&4 yang terglng mlekul M&4-000. Sejumlah prtein yang ekspresinya ditentukan mlekul M&4-000 antara lain adalah kmpnen kmplemen 64(, 4:7, %a"tr $ prperdin atau $%, sitkin Tumr Ne"rsis /a"tr 6TN/7 dan 2im%tksin 62T7, beberapa jenis enDim, &eat s h"k   prtein tertentu dan mlekul pangangkut yang diperlukan dalEam prses

(7)

antigen. Sitkin dapat memdulasi ekspresi M&4-0 dan M&4-00. =. /ungsi dan #estriksi M&4

/ungsi utama sel T adalah pertahanan terhadap kuman intraselular dan mengakti%kan sel lain seperti makr%ag dan sel $. Yang utama dalam %ungsi tersebut adalah spesi%isitas sel T untuk antigen yang ada dalam sel pejamu yang terin%eksi, dalam sel dendritik, makr%ag dan sel $. Spesi%isitas sel T berlainan dengan sel $ yang melepas antibdy dan dapat mengenal antigen larut maupun antigen yang diikat dengan sel. Antigen asal sel mikrba tersebut dikenal sel T melalui M&4.

M&4-0 dan M&4-00 ber%ungsi sebagai pemba!a peptide, sangat

diperlukan untuk dipresentasikan ke sel T. M&4-00 diekspresikan pada sel $, sel dendritik, makr%ag, dan AP4 untuk mengakti%kan sel 4:

6Th7. M&4-0

diekspresikan pada semua sel dengan nu"leus, yang memungkinkan sel 4T2BT" mengenal sel terin%eksi pathgen B 8irus intraselular.

M&4-0 dan M&4-00 masing-masing mempresentasikan peptide ke subset sel T yang berbeda. Mlekul M&4-0 mempresentasikan peptide yang dikenal sel 4@

, sedang M&4-00 mempresentasikan peptide yang dikenal sel 4: 

6Th7.

:. #egulasi kspresi an Kntrl enetik 

#egulasi ekspresi M&4 disandi leh gen yang terletak di regi yang luas di krmsm +. Kelmpk gen tersebut dikenal sebagai lkus a!al yang

menentukan ekspresi mlekul-mlekul permukaan sel tubuh. $ila dua binatang B indi8idu mempunyai lkus yang berbeda pada transplantasi, yang satu akan menlak jaringan tandur asal binatang lainnya. Sel-sel tubuh yang bernukleus memiliki epitp permukaan yang ekspresinya sudah ditentukan se"ara geneti". &al ini dapat disamakan dengan sel darah merah yang memiliki antigen A, $, #h.

Mlekul regulasi diatur se"ara transkripsinal melalui elemen psiti% dan negati8e. Akti8atr transkripsi M&4-00 berikatan dengan regin prmtr dari gen M&4-00. e%ek %a"tr trankripsi ini dapat menimbulkan bare lymph"yte syndrme. Penderita tidak memiliki mlekul M&4-00 yang menimbulkan de%isiensi imun berat akibat hilangnya peran sentral M&4-00 terhadap  pematangan dan akti8asi sel T.

kspresi M&4 juga diatur leh berbagai sitkin. 0/N- , 0/N- dan 0/N-F G H meningkatkan ekspresi M&4-0. kspresi M&4-00 sel $ ditekan leh 0/N- ,H krtiksterid dan P. kspresi M&4-0 pada permukaan sel ditekan leh in%eksi 8irus tertentu seperti 4MI, &$I, dan aden8irus *(.alam beberapa hal penurunan ekspresi M&4-0 lebih disebabkan leh kurangnya kadar  kmpnen yang diperlukan untuk transprt peptideBM&4-0 dibanding %a"tr  transkripsi. 4nthnya pada in%eksi 4MI, prtein 8irus berikatan dengan (G mikrglbulin sehingga men"egah ikatan dengan dengan M&4-0 dan

(8)

transprnya ke membrab plasma. Iirus aden *( menurunkan transkripsi gen transprt yang men"lk. Akhirnya penurunan ekspresi M&4-0, apapun

sebabnya, akan memudahkan 8irus menyerang respn imun. &al itu disebabkan karena menurunnya ekspresi kmpleks antigen M&4-0 pada sel terin%eksi 8irus untuk dapat dihan"urkan leh 4T2. Mlekul M&4-0 diekspres ikan pada semua  permukaan sel dengan nu"leus, sedang M&4-00 diekspresikan terutama pada  permukaan sel khusus seperti AP4,sel dendritik, makr%ag, sel $, sel endtel

dan sel epiteltimus.

2kus geneti" yang menentukan mlekul &2A yang pertama ditemukan adalah &2A-A dan &2A-$, kemudian &2A-4 yang sekarang diglngkan sebagai &2A-*. 'enis mlekul &2A kedua 6&2A-7 ditemukan pada M24 dengan menginkubasikan lim%sit yang berasal dari dua rang yang berlainan. 2kus &2A pada manusia ditemukan di lengan pendek krmsm

+.iantara lkus &2A-$ dan &2A-# ditemukan lkus la in yaitu M&4-000 yang menyandi prtein kelas ( yang struktur mlekulnya tidak serupa dengan kelas * atau kelas (6prtein kmplemen, TN/ dan lim%tksin7. #egi kelas 0 terdiri atas &2A-A, &2A-$, dan &2A-4. #egi kelas ( terdiri atas regin  yang dibagi menjadi subregi &2A-P, &2A-C dan &2A-.

M&4-0 dan M&4-00 sangat plimr%ik dan prduknya sangat diperlukan sel T untuk mengenal antigen sering dan membedakan sel% dari nnsel%. Mlekul M&4 menunjukkan plimr%isme alpitik yang sangat tinggi yaitu regi tertentu mlekul berbeda dari satu rang dengan lainnya. Kemungkinan dua rang yang tidak berhubungan akan memiliki altipe sama pada semua gen yang menyandi mlekul M&4 adalah sangat ke"il.

<. Struktur prtein M&4

kelas 00 terdiri dari tiga lkus yaitu P, C, dan # yang masing-masing mengkdekan satu rantai al%a atau beta.#antai plipetida yang dihasilkan akan saling berikatan dan membentuk antigen kelas 00. Seperti halnya antigen kelas 00, antigen kelas 00 juga bersi%at plimr%ik 6unik7 karena lkus # dapat terdiri atas lebih dari satu ma"am gen penyandi rantai beta

J. Mlekul &2A

Pada manusia terdapat = ma"am mlekul M&4 kelas 0 plimr%ik, yaitu &2A-A, &2A-$, dan &2A-4. Mlekul &2A kelas 0 terdiri dari rantai berat a

 plimr%ik yang berpasangan nnk8alen dengan rantai nnplimr%ik b(-mikrglbulin yang bukan dikde leh gen M&4. #antai a yang mengandung ==@ asam amin terdiri dari = bagian, yaitu regi hidr%ilik ekstraselular, regi hidr%bik transmembran, dan regi hidr%ilik intraselular. #egi ekstraselular membentuk tiga dmain al, a(, dan a= 6lihat ambar @-(7. main a= dan b(-mikrglbulin membentuk struktur yang mirip dengan imunglbulin tetapi kemampuannya untuk mengikat antigen sangat terbatas.

Mlekul &2A kelas 0 terdapat pada hampir semua permukaan sel berinti mamalia, yang ber%ungsi untuk presentasi antigen pada sel T 4@ 6pada umumnya T"7. leh karena itu perlu terdapat ekspresi M&4 kelas 0 di timus untuk maturasi 4@.

Pada manusia terdapat = ma"am mlekul M&4 kelas 00 plimr%ik, yaitu F &2A-#, &2A-C, dan &2A-P. Mlekul &2A kelas 00 terdiri dari ( rantai

(9)

 plimr%ik a dan b yang terikat se"ara nnk8alen, dan masing- masing terdiri dari ((; dan (=J asam amin yang membentuk ( dmain. Seperti halnya rantai a &2A kelas 0, maka rantai a dan b kelas 00 terdiri dari regi hidr%ilik

ekstraselular, regi hidr%bik transmembran, dan regi hidr%ilik intraselular. Selain itu terdapat pula rantai nnplimr%ik yang disebut rantai in8arian,  ber%ungsi untuk pembentukan dan transprt mlekul M&4 kelas 00 dengan

antigen.

Mlekul M&4 kelas 00 terdapat pada sel makr%ag dan mnsit, sel $, sel T akti%, sel dendrit, sel 2angerhans kulit, dan sel epitel, yang umumnya timbul setelah rangsangan sitkin. /ungsi mlekul M&4 kelas 00 adalah untuk

 presentasi antigen pada sel 4: 6umumnya Th7 yang merupakan sentral respns imun, karena itu sel yang mempunyai mlekul M&4 kelas 00 umumnya disebut sel AP4 6antigen presenting "ells7. Mlekul M&4 kelas 00 perlu terdapat dalam timus untuk maturasi sel T 4:

Terdapat beberapa mlekul lain yang dikde pula dan daerah M&4 tetapi mempunyai %ungsi yang berbeda dengan mlekul M&4 kelas 0 dan 00. Suatu daerah dalam M&4 yang dikenal sebagai regi M&4 kelas 000 mengkde sejumlah prtein kmplemen 64(, $, 4:A, 4:7 dan enDim sitkrm p:<) (l-hidrksilase. Selain itu terdapat pula gen sitkin TN/ a dan b, atau gen lain yang mengkde mlekul yang ber%ungsi untuk pembentukan dan transprt mlekul M&4 dalam sel. GF

en respns imun 60r7 semula diterangkan pada he!an per"baan sebagai gen yang menentukan respns imun indi8idu terhadap antigen asing tertentu.

engan pemetaan genetika klasik terlihat bah!a gen 0r mirip dengan gen M&4 kelas 00, sehingga diangap bah!a mlekul M&4 ke0as 00 adalah prduk gen 0r. Studi tentang struktur mlekul kelas 0 dan 00, serta tempat ikatan antigen pada mlekul kelas 00, memperkuat anggapan bah!a mlekul kelas 00 merupakan mediatr gen 0r.

Keragaman tempat ikatan antigen dalam berbagai mlekul kelas 00, serta  perbedaan kemampuan mlekul kelas 00 tertentu untuk mengikat antigen

spesi%ik, menimbulkan dugaan bah!a hanya mlekul ke0as 00 tertentu saja yang dapat mempresentasikan suatu antigen tertentu pula. &al ini terlihat pada

 pemetaan bah!a hanya indi8idu yang mempunyai gen kelas 00 tertentu saja yang dapat bereaksi terhadap suatu antigen khusus.

4nth tentang e%ek gen 0r pada manusia adalah respns antibdi 0g terhadap antigen rag!eed #a< yang sangat berhubungan dengan &2A-#(, serta

respns 0g terhadap antigen rag!eed #a+ yang sangat berhubungan dengan &2A-#<. Walaupun belum jelas terbukti, antigen rag!eed diper"a ya terikat  pada mlekul M&4 kelas 00.

&ubungan dengan penyakit tertentu

iduga bah!a induksi ekspresi kelas 00 pada permukaan sel yang tidak biasa mengekspresikan mlekul tersebut dapat menimbulkan penyakit. alam keadaan nrmal, mlekul spesi%ik pada permukaan sel selalu mengalami

 pergantian dan degradasi. $ila sel tersebut tidak mempunyai ekspresi mlekul kelas 00 maka degradasi mlekul spesi%ik itu tidak memba!a akibat bila terpajan antigen. Tetapi bila pada sel tersebut timbul ekspresi mlekul kelas 00, maka

(10)

degradasi mlekul spesi%ik tersebut akan memulai pemrsesan antigen.

/ragmen peptida mlekul spesi%ik yang mengalami degradasi tadi akan terikat  pada tempat ikatan antigen mlekul kelas 00, sehingga terbentuk kmpleks imun

yang merangsang respns imun terhadap mlekul spesi%ik tersebut. $ila hanya mlekul kelas 00 tertentu saja 6misalnya &2A-#=7 yang dapat mengikat

%ragmen mlekul spesi%ik, barulah terlihat assiasi antara &2A dengan penyakit tertentu.

Penyakit autimun

Sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan &2A adalah kelmpk  penyakit autimun, dan prttip assiasi ini adalah hubungan antara &2A-$(J

dan spndilitis angkilsis. engan risik relati% ;*, maka indi8idu ras Kaukasia &2A-$(J 67 mempunyai risik ;* kali lebih besar untuk mendapat spndilitis angkilsis dibandingkan dengan indi8idu &2A-$(J 6-7. kspresi mlekul M&4  pada berbagai ras dapat berbeda bermakna sehingga harus selalu dibandingkan

dengan kntrl. 4nthnya, &2A-$(J terdapat pada :@> ras hitam penderita spndilitis angkilsis di 1SA dibandingkan dengan (> pada kelmpk kntrl ras yang sama sehingga risik relati% ras hitam di 1SA adalah =*.

Karena daerah M&4 sangat luas maka dapat saja terjadi rekmbinasi genetik  pada berbagai lkus indi8idu. #ekmbinasi ini tidak seluruhnya terjadi se"ara

a"ak karena terbukti bah!a beberapa alel memperlihatkan ke"enderungan tinggi untuk merangkai dengan alel lain, yang disebut sebagai rangkaian yang tidak seimbang 6linkage diseLuilibrium7. 'adi dapat saja suatu penyakit yang selama ini kita kenal sebagai berhubungan dengan alel M&4 tertentu, sebetulnya dipengaruhi alel lain yang terangkai dengan alel terdahulu. 4nthnya adalah sindrm Sjgren yang dikenal berhungan dengan &2A-$@, sebetulnya

dipengaruhi leh &2A-#= yang terangkai dengan &2A-$@. Yang sangat menarik adalah bah!a ternyata hubungan antara penyakit autimun dengan &2A-#= "ukup sering terlihat.

e%ek respns imun

Keadaan lain yang dihubungkan dengan M&4 adalah de%ek respns imun. Kemampuan indi8idu untuk membuat respns imun adekuat berhubungan dengan regi M&4 kelas 00, yang menentukan kemampuan presentasi antigen kepada sel T yang harus berkaitan dengan mlekul &2A. Selain itu antigen tertentu lebih suka bergabung dengan mlekul &2A tertentu pula. 'adi suatu mlekul &2A kelas 00 dapat lebih baik mengikat antigen dibanding mlekul &2A kelas 00 lainnya, sehingga presentasi antigen pun akan lebih e%ekti%.

Karena itu jenis &2A seserang akan menentukan baik-buruknya respns imun yang berhubungan dengan prduk M&4 miliknya.

Suatu antigen hanya akan dikenal leh sel T 6melalui T4#7 bila berassiasi dengan mlekul &2A tertentu, dan hal ini dikenal sebagai terbatas &2A 6&2A restri"ted7. abungan antigen dengan mlekul &2A membentuk ligan untuk T4# tertentu, dan ikatan ini dapat mengakti8asi sel T. Assiasi antara suatu antigen dengan mlekul &2A sangat ber8ariasi, tetapi akan terbatas leh mlekul &2A yang tersedia pada sel T. $ila mlekul &2A hanya sedikit maka assiasi yang terbentuk mungkin terlalu lemah untuk mengakti8asi sel T . $A$ 000

(11)

KS0MP12AN

Majr &ist"mpatibility 4mple5 6M&47 adalah sekumpulan gen yang ditemukan pada semua jenis 8ertebrata. $erdasarkan

distribusinya dalam jaringan dan struktur mlekul, antigen M&4 pada manusia dibagi dalam ( kelas utama, yaitu ? antigen M&4 kelas 0 dan M&4 kelas 00. Prtein M&4 kelas 0 ditemukan pada semua

 permukaan sel berinti. Prtein ini bertugas mempresentasikan antigen  peptida ke sel T sittksik 6T"7. Sel T sittksik 4@ dapat

mengenali antigen, misalnya peptide 8irus, bila peptide 8irus tersebut terikat pada mlekul M&4 kelas 0. M&4 kelas 0 merupakan antigen utama yang berperan pada prses penlakan jaringan transplantasi dan sitlisis sel yang terin%eksi 8irusE antigen inilah yang berperan sebagai antigen sasaran yang dikenal leh lim%sit T sittksik 64@7.

RESPON TUBUH TERHADAP TANTANGAN IMUNOLOGIK 

KATA PENGANTAR 

engan mengu"apkan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha sa, akhirnya makalah dengan judul #espn Tubuh Terhadap Tantangan 0munlgik ini dapat diselesaikan. Pembuatan makalah ini dimaksudkan sebagai nilai ujian  pada mata kuliah Patlgi.

Teriring u"apan terima kasih kepada dsen penanggung ja!ab mata kuliah yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

alam penyusunan makalah ini kami menyadari bah!a makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian, kelengkapan isi, dan lain-lainnya. 1ntuk itu dengan senang hati kami akan menerima segala saran, kritik  dari para pemba"a guna memperbaikan makalah ini di kemudian hari.

Akhir kata, semga buku ini dapat berman%aat dan berguna, serta dapat menambah pengetahuan bagi para pemba"a.

(12)

rntal, = 'uni ()*(

Kelmpk * 6Satu7

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………...1 BAB II. Ter!

II.1 I"#n!ta$………..% II.% Re$&n I"#n...'

II.' S!$te" I"#n...(

II.) T!&e I"#n!ta$………1* II.( Faktr +ang Me"&engar#,! F#ng$! S!$te" I"#n…………...1% II.- F!$!lg! Reak$! H!&er$en$!t!!ta$ ………...1' II./ I"#n0e!$!en$!……….1/

II. K"&lek$ H!$tk"&at!2!l!ta$ Ma3r…………...…….……...%* BAB III. PENUTUP

III.1 KESIMPULAN……….'% DAFTAR PUSTAKA

(13)

BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikrba pathgen disekelilingnya. Mikrba tersebut dapat menimbulkan penyakit in%eksi pada manusia. Mikrba patgen yang ada bersi%at  pligenik dan kmpleks. leh karena itu respn imun tubuh manusia terhadap  berbagai ma"am mikrba patgen juga berbeda. 1mumnya gambaran bilgi" spesi%ik mikrba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk   prteksi. $egitu juga respn imun terhadap bakteri khususnya bakteri

ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.

Tubuh manusia akan selalu teran"am leh paparan bakteri, 8irus, parasit, radiasi matahari, dan plusi. Stress emsinal atau %isilgis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. $iasanya kita dilindungi leh system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makr%ag, dan "ukup lengkap kebutuhan giDi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan

(14)

tantangan negatti%, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan tubuh, system kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit %atal.

#espn imun yang alamiah terutama melalui %agsitsis leh neutr%il, mnsit serta makr%ag jaringan. 2ipplisakarida dalam dinding bakteri ram negati8e dapat mangati8asi kmplemen jalur alternati8e tanpa adanya antibdy. Kerusakan jaringan yang terjaddi ini adalah akibat e%ek samping dari mekanisme  pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri. Sitkin juga merangsang demam

dan sintesis prtein.

BAB II TEORI II.1 I"#n!ta$

0munitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit in%eksi. abungan sel, mlekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap in%eksi disebut sistem imun. #eaksi yang dikrdinasi sel-sel, mlekul-mlekul terhadap mikrba dan bahan lainnya disebut respns imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

Mikrba dapat hidup ekstraseluler, melepas enDim dan menggunakan makanan yang banyak mengandung giDi yang diperlukannya. Mikrba lain mengin%eksi sel pejamu dan berkembang biak intraseluler dengan menggunakan sumber energi sel pejamu. $aik mikrba ekstraseluler maupun intraseluler dapat mengin%eksi subyek lain, menimbulkan penyakit dan kematian, tetapi banyak juga yang tidak berbahaya bahkan berguna untuk pejamu.

Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau nnspesi%ik 6nature innateB nati8e7 dan didapat atau spesi%ik 6adapti8eB a"Luired7.

(15)

Ga"2ar 1. Ga"2aran #"#" $!$te" !"#n

Mekanisme imunitas nnspesi%ik 6sa!ar mekanis, %agsit, sel NK dan sistem kmplemen7 memberikan pertahanan terhadap in%eksi. 0munitas spesi%ik 6respns lim%sit7 timbul lebih lambat. Perbedaan-perbedaan antara kedia sistem imun tersebut terlihat pada gambar dan tabel di ba!ah.

II.% Re$&n I"#n

#espns imun adalah respns tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kmpleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. #espns imun ini dapat melibatkan berbagai ma"am sel dan prtein, terutama sel makr%ag, sel lim%sit, kmplemen, dan sitkin yang saling berinteraksi se"ara kmpleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan nn spesi%ik dan mekanisme pertahanan spesi%ik.

Mekanisme pertahanan nn spesi%ik disebut juga kmpnen nnadapti%  atau innate, atau imunitas alamiah, artinya mekanisme pertahanan yang tidak  ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai ma"am antigen. 0munitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai ma"am elemen nn spesi%ik. 'adi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu.

(16)

Mekanisme pertahanan tubuh spesi%ik atau disebut juga kmpnen adapti% atau imunitas didapat adalah mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen jenis lain. $edanya dengan pertahanan tubuh nn spesi%ik adalah bah!a  pertahanan tubuh spesi%ik harus kntak atau ditimbulkan terlebih dahulu leh antigen tertentu, baru ia akan terbentuk. Sedangkan pertahanan tubuh nn spesi%ik  sudah ada sebelum ia kntak dengan antigen.

(17)

Ga"2ar '. Per2e0aan $!$te" !"#n nn$&e$!!k 0an $&e$!!k 

Ta2el 1. Per2e0aan $!at4$!at $!$te" !"#n nn$&e$!!k 0an $&e$!!k 

Pembagian di atas hanya dimaksudkan untuk memudahkan pengertian saja. Sebenernya antara kedua sistem tersebut ada kerja sama yang erat, yang satu tidak apat dipisahkan dari yang lain.

(18)

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk  mempertahankan keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup

A. F#ng$! $!$te" !"#n5

*. Melindungi tubuh dari in8asi penyebab penyakitE menghan"urkan O menghilangkan mikrrganisme atau substansi asing 6bakteri, parasit, jamur, dan 8irus, serta tumr7 yang masuk ke dalam tubuh .

(. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak 6debris sel7 untuk perbaikan  jaringan.

=. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnrmal. B. T!&e $!$te" !"#n.

Se"ara umum sistem imun manusia terbagi dalam dua, yaitu ? alamiah dan adapti% 6spesi%ik7. Sistem imun alamiah terentang luas, mulai dari air mata, air liur, keringat 6dengan p&nya yang rendahBasam7, bulu hidung, kulit, selaput lendir, lakt%erin dan asam neuraminik 6pada air susu ibu7, sampai asam lambung termasuk di dalamnya. Se"ara lebih mendetail di dalam "airan tubuh seperti air  mata atau darah terdapat kmpnen sistem imun alamiah yang antara lain terdiri dari %asa "air seperti 0gA 60munglbulin A7, 0nter%ern, Kmplemen, 2isDim, ataupun "-rea"ti8e prtein 64#P7. Sementara %asa seluler terdiri dari sel-sel  pemangsa 6%agsit7 seperti sel darah putih 6plymrph nu"learBPMN7, sel-sel

mn nuklear 6mnsit atau makr%ag7, sel pembunuh alamiah 6Natural Killer7, dan sel-sel dendritik. Sedangkan pada sistem imun adapti% terdapat sistem dan struktur %ungsi yang lebih kmpleks dan beragam. Sistem imun adapti% terdiri dari sub sistem seluler yaitu keluarga sel lim%sit T 6T penlng dan T sittksik7 dan keluarga sel mn nuklear 6berinti tunggal7. Sub sistem kedua adalah sub sistem humral, yang terdiri dari kelmpk prtein glbulin terlarut yaitu? 0munglbulin , A, M, , dan . 0munglbulin dihasilkan leh sel lim%sit $ melalui suatu  prses akti8asi khusus, bergantung kepada karakteristik antigen yang dihadapi. Se"ara berkesinambunangan dalam jalinan krdinasi yang harmnis, sistem imun baik yang alamiah maupun adapati% senantiasa bahu-membahu menjaga keselarasan interaksi antara sistem tubuh manusia dengan media hidupnya 6eksistem7.

(19)

C. Mekan!$"e ker6a $!$te" !"#n

Keberadaan mikrba patgen dapat menimbulkan dampak-dampak yang tidak diharapkan akan memi"u sistem imun untuk melakukan tindakan dengan urutan mekanisme sebagai berikut ? intrduksi, persuasi, dan represi.

Meskipun kmplemen dapat diassiasikan sesuai artinya, yaitu pelengkap, namun sesungguhnya %ungsinya amatlah 8ital. /aktr kmplemen bertugas untuk  menganalisa masalah untuk selanjutnya mengenalkannya kepada imunglbulin, untuk selanjutnya akan dilah dandipe"ah-pe"ah menjadi bagian-bagian mlekul yang tidak berbahaya bagi tubuh. Setelah itu lim%sit T bekerja dengan memakan mikrba patgen. Sel lim%sit terdiri dari dua spesies besar, yaitu lim%sit T dan $. $ila lim%sit $ kelak akan bermetamr%sa menjadi sel plasma dan selanjutnya akan menghasilkan imunglbulin 6,A,M,,7, maka sel T akan menjadi di8isi T helper, T sittksik, dan T supresr.

alam kndisi yang berat akan terjadi beberapa prses berikut ? sel lim%sit T akan meminimalisasi e%ek patgenik dari mikrba patgen dengan "ara  bekerjasama dengan antibdi untuk mengenali dan merubah antigen dari mikrba  patgen menjadi serpihan asam amin melalui sebuah mekanisme yang disebut Antibdy ependent 4ell 4ytt5i"ity 6A447. Selain itu sel lim%sit T bersama dengan sel NK 6Natural Killer7 dan sel-sel dendritik dapat bertindak langsung se"ara represi% untuk menghentikan kegiatan mikrba patgen yang destrukti%  melalui akti8itas kimia!i Dat yang disebut per%rin. alam beberapa kndisi khusus, sel lim%sit T dapat memperleh bantuan dari sel makr%ag yang berperan sebagai Antigen Presenting 4ell 6AP47 alias sel penyaji antigen.

Sedangkan Sel lim%sit $ bertugas untuk membangun sistem manajemen kmunikasi terpadu di !ilayah "airan tubuh 6imunitas humral7. $ila ada antigen dari unsur asing yang masuk, maka sel lim%sit $ akan merespn dengan "ara membentuk sel plasma yang spesi%ik untuk menghasilkan mlekul imunglbulin yang sesuai dengan karakteristik antigen dari unsur asing tersebut.

D. Sel 7 $el $!$te" !"#n

A. SEL4SEL IMUN NON SPESIFIK  *. Sel /agsit /agsit Agranulsit

(20)

 Sel Mnsit ? sel yang berasal dan matang di sum-sum tulang dimana setelah matang akan bermigrasi ke sirkulasi darah dan ber%ungsi sebagai %agsit

 Sel makr%ag ? di%erensiasi dari sel mnsit yang berada dalam sirkulasi. Ada ( glngan, yaitu?

 /agsit pr%essinal? mnsit dan makr%ag yang menempel pada permukaan dan akan memakan mikrrganisme asing yang masuk. Mnsit dan makr%ag juga mempunyai resept inter%ern dan Migratin 0nhibitin /a"tr 6M0/7. Selanjutanya mnsit dan makr%ag diakti%kan leh Ma"rphage A"ti8ating /a"tr 6MA/7 yang dilepas leh sel T yang disensitasi.

 Antigen Presenting 4ell 6AP47? sel yang mengikat antigen asing yang masuk lalu meprsesnya sebelum dikenal leh lim%sit. Sel-sel yang dapat menjadi AP4 antara lain? kelenjar lim%id, sel 2angerhans di kulit, Sel Kup%%er di hati, sel mikrgrial di SSP dan sel $.

 Fagosit Garnulosit 

  Neutr%il ? mempunyai reseptr untuk %raksi /" antibdy dan kmplemen yang diakti%kan.

 sin%il? esin%il dapat dirangsang untuk degranulasi sel dimana mediatr yang dilepas dapat menginakti%kan mediatr- mediatr yang dilepas leh mastsitBbas%il pada reaksi alergi. esin%il mengandung berbagai granul seperti Majr $asi" Prtein 6M$P7, sinphil 4atini" Prtein 64P7, sinphil eri8ed Neurt5in 6N7

 O sinphil Per5idase 6P7 yang besi%at tksik  dan dapat menghan"urkan sel sasaran bila dilepas.

(. Sel Nl

$erupa 2arge ranular 2ymph"yte 6227 yang terbagi dalam sel NK  6Natural Killer7 dan sel K 6Killer7. Sel NK dapat membunuh sel tumr dengan "ara nnspesi%ik tanpa bantuan antibdy sedang sel K merupakan e%ektr  Antibdy ependent 4ell 6A447 ynag dapat membunuh sel se"ara nnspesi%ik  namun bila sel sasaran dilapisi antibdy.

=. Sel Mediatr 

$as%il dan Mastsit? melepaskan bahan-bahan yang mempunyai akti8itas  bilgi" antara lain? meningkatkan permeabilitas 8askuler dan respns in%lamasi.

Trmbsit? ber%ungsi pada hmestasis, memdulasi respns in%lamasi, sittksik  sebagai sele%ektr dan penyembuhan jaringan.

(21)

B. SEL IMUN SPESIFIK  *. Sel T

 Petanda Permukaan? mempunyai resptr sel yang dapat dibedakan dengan yang lain, beberapa ma"am sel T

 T** ? Penanda bah!a sel T sudang matang

 T : dan T@ ? T: ber%ungsi sebagai pengenalan mlekul kelas 00 M&4 dan T@ dalam pengenalankelas 0 M&4

 T= ? resptr yang diperlukan untukperangsangan sel T

 T"T 6Terminal de5yribnu"kletidyl Trans%erase7 ? enDim yang diperlukan untuk 

menemukan pre T "ell

Petanda 4luster i%%erentiatin 647 ? berperan dalam meneruskan sinyal akti8asi yang datang dari luar sel ke dalam sel 6bila ada interaksi antara antigen mlekul M&4 dan reseptr sel T7

 Petanda %ungsinal

Mitgen dan le"tin merupakan alamiah yang berkemampuan mengikat dan merangsang banyak kln lim%id untuk prli%erasi dan di%erensiasi.

S#2kela$ Sel T

 Sel Th 6T &elper7 ? menlng sel b dalam memprduksi antibdy

 Sel Ts 6T Supresr7? menekan akti8itas sel T yang lain dan sel $. Sibagi menjadi Sel Ts spesi%ik untuk antigen tertentu dan sel Ts nnspesi%ik 

 Sel Tdh B Td 6delayed hypersensi8ity7? berperan pada pengerahan makr%ag ddan sel in%lamasi lain ke tempat terjadinya reaksi hipersensi8itas tipe lambat.

 Sel T" 6"ytt5i"7? berkemampuan untuk menghan"urkan sel allgenei" dan sel sasaran yang mengandung 8irus.

(. Sel $

Sel yang berplri%erasi dan berdi%erensiasi menjadi sel plasma yang mampu membentuk dan melepan antibdy atas pengaruh sel T. ma"am ma"am antibdy yang dihasilkan

 0g  ? berjumlah J<> dari seluruh 0munglbin, terdapat dalam jaringan

O serum 6darah, "airan SSP7ม  mengakti%kan sistem kmplemen sehingga berperan dalam imunitas selular  ม 0g  dapat menembus plasenta masuk k %etus

 0g A? berjumlah *<> dari seluruh 0munglbin, terdapat dalam "airan tubuh 6darah,sali8a,air mata, AS0, sekret paru, 0, dll7, 0g A dpt menetralisir tksin

O men"egah terjadinya kntak antara tksin dgn sel sasaran

(22)

 0g M ? berjumlah *)> dari seluruh 0munglbin, Merupakan antibdi pertama yang dibentuk dalam respn imun, kebanyakan sel $ mengandung 0gM pada  permukaannya sebagai reseptr antigen, dapat men"egah gerakan

mikrrganisme, memudahkan %agsitsis

 O aglutinatr kuat terhadap antigen  0g  ? berjumlah ),(> dari seluruh 0munglbin, merupakan kmpnen utama

 pada permukaan sel $

  O penanda dari di%erensiasi sel $ yang lebih matang, itemukan dgn kadar rendah dlm sirkulasi ใ

 0g  ? berjumlah ),)):> dari seluruh 0munglbin, 0g dengan jumlah tersedikit namun sangat e%isien, terdapat dalam serum, mudah diikat leh mast "ell, bas%il

O esin%il yang pada permukaannya memiliki reseptr untuk %raksi /" dr 0g . II.) T!&e I"#n!ta$

 I"#n!ta$ 5 ala"! 0an 0! 0a&at

Ada dua tipe umum imunitas, yaitu ? alami 6natural7 dan di dapat 6 akuisita7. Setiap tipe imunitas meaninkan peranann yang berbeda dalam mempertahankan tubuh terhadap para penyerang yang berbahaya, namun berbagai kmpnen  biasanya bekerja dengan "ara yang saling tergantung yang satu dengan yang lain.  I"#n!ta$ ala"!

0munitas alami merupakan kekebalan yang nn-spesi%ik yang di temukan pada saat lahir dan memberikan respn nn-spesi%ik terhadap setiap penyerang asing tampa memperhatikan kmpssisi penyerang tersebut. asar mekanisme  pertahanan aalami semata-mata merupakan kemampuan untuk membedakan

antara sahabat dan musuh atau antara diri sendiri dan bukan diri sendiri. Mekan!$"e ala"! $e"a8a" !n! "en8ak#& 5

a. Sa!ar 6 barier7 %isik

Men"akup kulit serta membrane muksa yang utuh sehingga mikr rganism  pathgen dapat di "egah agar tidak masuk kedalam tubuh, dan silia pada traktus respiratrius bersama respn batuk serta bersin yuang bekerja sebagai %ilter dan membersihkan saluran napas atas dari mkr rganism pathgen sebelEum mikr rganism tersebut mengin%lasi tubuh lebuh lajut.

 b. Sa!ar 6barier7 kimia

Men"akup getah lambung yang asam, enDim dalam air mata serta air liur 6sali8a7 dan substansi dalam se"ret kelenjar sbasea serta lakrimalis, bekerja dengan "ara

(23)

nn-spesi%ik untuk menghan"urkan bakteri dan jamur yang mengin8asi tubuh. Iirus dihadapi dengan "ara inter8ern yaitu salah satu tipe pengubah 6mdi%ier7 respn bilgi yang meruakan substansi 8irisaida nn-spesi%ik yang se"ara alami yang diprdukasi leh tubuh dan dapat mengakti%kan kmpnen lainya dari sistem imun.

". Sel darah putih 6 leuksit7

2euksit granular atau granlsit men"akup neutr%il 6leuksit plimr%nuklear  atau PMN karena nukleusnya terdiri atas beberapa lbus7 merupakan sel pertama yang tiba pada tempat terjadinya in%lamasi. sin%il dan bas%il yaitu tipe leuksit .ain yang neningkat jumlahnya pada saart terjadi reaksi alergi dan respn terhadap stress. ranulsit akan memerangi serbuan benda asing atau tksin dengan melepaskan mediatr sel seperti histamine, brandikinin, prstaglandin, dan akan menyerang benda asing atau tksin tersebut. 2euksit nn granuler  men"akup mnsityang ber%ungsi sebagai sel %agsit yang dapat menelan, men"erna, dan menghan"urkan benda asing atau tksin dalam jumlah yang lebih  besar dibandingkan granulsit dan lim%sit yang trdiri atas sel T dan sel $ yang memainkan peranan utama dalam imunitas humral dan imunitas yang diantarai leh sel.

d. #espn in%lamasi

Merupakan %ungsi utama dari sistem imun alami yang di"etuskan sebagai reaksi terhadap "idera jaringan atau mikr rganism penyerang. at-Dat mediatr kmia turut membantu respn in%lamasi untuk mengurangi kehilangan darah, mengislasi mkr rganism penyerang, mengakti%kan sel-sel %agsit, dan meningkatkan pembentukan jaringan parut %ibrsa serta regenerasi jaringan yang "edera.

 I"#n!ta$ 3ang 0! 0a&at.

0munitas yang didapat 6a"Luired imunity7 terdiri atas respn imun yang tidak di  jumpai pada saat lahir tetapi diperleh dalam kehidupan seserang. 0munitas

didapat biasanya terjadi setelah seserng terjangkit penyakit atau mendapatkan imunisasi yang menghasilkan respn imun yang bersi%at prtekti%. Ada dua tipe imunitas yang di dapat, yaitu akti% dan pasi%. Pada imunitas didapat yang akti% ,  pertahanan imunlgi akan dibetuk leh tubuh rang yang dilindungi leh

(24)

imunitas tersebut dan umumnya berlangsung selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup. 0munitas didapat yang pasi% merupakan imunitas temprer yang di transmisikan dari sumber lain yang sudah memiliki kekebala setelah menderita sakit atau menjalani imunisasi.

II.( Faktr +ang Me"&engar#,! F#ng$! S!$te" I"#n A. U$!a

*. Penurunan kemampuan untuk bereaksi se"ara memadai terhadap mikrrganisme yang mengin8asinya.

(. Terganggunya prduksi lim%sit $ dan T.

=. Kulit tipis, tidak elasti", neurpati peri%er, penurunan sensitabilitas serta sirkulasi yang menyertainya ulkus statis dan dekubitus.

B. Gen0er  strgen

*. Memdulasi akti8itas lim%sit T khususnya sel T supresr 

(. Mengakti%kan ppulasi sel-sel $ berkaitan dengan autimun yang mengekspresikan marker 4<

=. 4enderung menggalakkan imunitas, sedangkan andrgenQimunsupresi%  mempertahankan prduksi 02-( dan akti8itas sel T supresr 

:. Andrgen

<. 2ebih sering pada !anita terkait dengan estrgen  /aktr-%aktr psikneur-imunlgik 

R Kelainan rgan lain R bat-batan

R #adiasi

II.- F!$!lg! Reak$! H!&er$en$!t!!ta$

#eaksi hipersensiti% merujuk kepada reaksi berlebihan , tidak diinginkan 6menimbulkan ketidaknyamanan dan kadang-kadang berakibat %atal7 dari sistem kekebalan tubuh. Pada keadaan nrmal, mekanisme pertahanan tubuh baik  humral maupun selular tergantung pada akti8asi sel $ dan sel T. Akti8asi  berlebihan leh antigen atau gangguan mekanisme ini, akan menimbulkan suatu keadaan imunpatlgik yang disebut reaksi hipersensiti8itas. Menurut ell dan 4mbs ada : tipe reaksi hipersensiti% yaitu ?

*. #eaksi hipersensiti% tipe 0 atau reaksi ana%ilaktik. (. #eaksi hipersensiti% tipe 00 atau sittksik.

(25)

=. #eaksi hipersensiti% tipe 000 atau kmpleks imun.

:. #eaksi hipersensiti% tipe 0I atau reaksi yang diperantarai sel.

$erdasarkan ke"epatan reaksinya, tipe 0, 00 dan 000 termasuk tipe "epat karena diperantarai leh respn humral 6melibatkan antibdi7 dan tipe 0I termasuk tipe lambat.

REAKSI ANAFILAKTIK 

Sel mast dan bas%il pertama kali dikemukakan leh Paul hrli"h lebih dari *)) tahun yang lalu. Sel ini mempunyai gambaran granula sitplasma yang men"lk. Pada saat itu sel mast dan bas%il belum diketahui %ungsinya. $eberapa !aktu kemudian baru diketahui bah!a sel-sel ini mempunyai peran penting pada reaksi hipersensiti8itas tipe "epat 6reaksi tipe 07 melalui mediatr yang dikandungnya, yaitu histamin dan Dat peradangan la innya.

#eaksi hipersensiti8itas tipe 0, atau tipe "epat ini ada yang membagi menjadi reaksi ana%ilaktik 6tipe 0a7 dan reaksi ana%ilaktid 6tipe 0b7. 1ntuk terjadinya suatu reaksi selular yang berangkai pada reaksi tipe 0a diperlukan interaksi antara 0g spesi%ik yang berikatan dengan reseptr 0g pada sel mast atau bas%il dengan alergen yang bersangkutan.

Prses akti8asi sel mast terjadi bila 0g atau reseptr spesi%ik yang lain pada  permukaan sel mengikat ana%ilatksin, antigen lengkap atau kmpleks k8alen hapten-prtein. Prses akti8asi ini akan membebaskan berbagai mediatr   peradangan yang menimbulkan gejala alergi pada penderita, misalnya reaksi

ana%ilaktik terhadap penisilin atau gejala rinitis alergik akibat reaksi serbuk bunga. #eaksi ana%ilaktid terjadi melalui degranulasi sel mast atau bas%il tanpa  peran 0g. Sebagai "nth misalnya reaksi ana%ilaktid akibat pemberian Dat kntras atau akibat ana%ilatksin yang dihasilkan pada prses akti8asi kmplemen 6lihat bab mengenai kmplemen7.

sin%il berperan se"ara tidak langsung pada reaksi hipersensiti8itas tipe 0 melalui %aktr kemtaktik esin%il-ana%ilaksis 64/-A Q esinphil "hemta"ti" %a"tr % anaphyla5is7. at ini merupakan salah satu dari pre%rmed mediatrs yaitu mediatr yang sudah ada dalam granula sel mast selain histamin dan %aktr  kemtaktik neutr%il 6N4/ Q neutrphil "hemta"ti" %a"tr7. Mediatr yang

(26)

terbentuk kemudian merupakan metablit asam arakidnat akibat degranulasi sel mast yang berperan pada reaksi tipe 0.

sin%il dapat memprduksi prtein sittksik seperti majr basi" prtein 6M$P7 a%au esinphil "atini" prtein 64P7. Makr%ag dan neutr%il melepas %aktr kemtaktik, sitkin, ksigen radikal bebas, serta enDim yang berperan di dalam peradangan. Neutr%il adalah sel yang pertama berada pada in%iltrat  peradangan setelah reaksi alergi %ase "epat dalam keadaan terakti8asi yang selanjutnya akan menyebabkan kerusakan jaringan dan menarik sel lain, terutama esin%il.

Menurut jarak !aktu timbulnya, reaksi tipe 0 dibagi menjadi (, yaitu %ase "epat dan %ase lambat.

(27)

Antibdi 6ig dan 0gM7 menyebabkan penyakit dengan berikatan pada target antigennya yang ada pada permukaan sel atau jaringan, misalnya pada  penyakit anemia hemlitik 

.

REAKSI KOMPLEKS IMUN

Penyakit hipersensiti8itas yang diperantarai leh antibdi 6antibdy-mediated7 merupakan bentuk yang umum dari penyakit imun yang krnis pada manusia. Antibdi terhadap sel atau permukaan luar sel dapat mengendap pada  berbagai jaringan yang sesuai dengan target antigen. Penyakit yang disebabkan reaksi antibdi ini biasanya spesi%ik untuk jaringan tertentu. Kmpleks imun  biasanya mengendap di pembuluh darah pada tempat turbulansi 6"abang dari  pembuluh darah7 atau tekanan tinggi 6glmerulus ginjal dan sin8ium7. leh karena itu, penyakit kmpleks imun "enderung merupakan suatu penyakit s istemis yang bermani%estasi sebagai 8askulitis, artritis dan ne%ritis.

(28)

REAKSI +ANG DIPERANTARAI SEL

Peranan dari lim%sit T pada penyakit imunlgis pada manusia telah semakin dikenal dan diketahui. Patgenesis dan tatalaksana penyakit autimun  pada manusia pada saat ini lebih ditujukan pada kerusakan jaringan yang

disebabkan terutama leh sel lim%sit T.

&ampir semua penyakit yang diperantarai T "ell disebabkan leh mekanisme autimun. #eaksi autimun biasanya ditujukan langsung terhadap antigen pada sel yang distribusinya terbatas pada jaringan rgan tertentu. leh karena itu penyakit T "ell mediated "enderung terbatas mengenai rgan-rgan tertentu dan biasanya tidak bersi%at sistemis. Kerusakan rgan juga dapat terjadi menyertai reaksi sel T terhadap reaksi mikrba, misalnya pada tuber"ulsis, terdapat reaksi T "ell-mediated terhadap M. tuber"ulsis, dan reaksi tersebut menjadi krnik leh karena in%eksinya sulit dieradikasi. 0n%lamasi granulmatus yang terjadi mengakibatkan kerusakan jaringan pada tempat in%eksi. Pada in%eksi 8irus hepatitis, 8irusnya sendiri tidak terlalu merusak jaringan, tetapi sel lim%sit T sitlitik 64T27 yang

(29)

 bereaksi terhadap hepatsit yang terin%eksi menyebabkan kerusakan jaringan hepar.

Pada penyakit yang diperantarai leh sel T 6T "ell-mediated7, kerusakan  jaringan dapat disebabkan leh reaksi hipersensiti8itas tipe lambat yang

diperantarai leh sel T 4: atau sel lisis leh 4@ 4T2s.

Mekanisme dari kerusakan jaringan sama dengan mekanisme yang digunakan leh sel T untuk mengeliminasi sel yang berkaitan dengan mikrba. Sel T 4: bereaksi terhadap antigen pada sel atau jaringan, terjadi sekresi sitkin yang menginduksi in%lamasi dan mengakti8asi makr%ag. Kerusakan jaringan disebabkan leh sekresi sitkin dari makr%ag dan sel-sel in%lamasi yang lain. Sel T 4@ dapat menghan"urkan sel yang berikatan dengan antigen asing. Pada  banyak penyakit autimun yang diperantarai leh sel T, terdapat sel T 4: dan sel T 4@ yang spesi%ik untuk antigen diri, dan keduanya berperan pada kerusakan jaringan.

II./ I"#n0e!$!en$!

e%isiensi 0mun yaitu gangguan %ungsi sistem imun penyakit yang menyertai de%isiensi.

1. Sel B %. Sel T '. Fag$!t ). k"&le"en

0n%eksi bakteri rekuren seperti titis media, pnemumnia rekuren Kerentanan meningkat terhadap 8irus, jamur, dan prtDa 0n%eksi sistemik leh bakteri yang dalam keadaan biasa mempunyai 8irulensi rendah, in%eksi bakteri pigenik 0n%eksi bakteri, autimunitas

 PEMBAGIAN DEFISIENSI SISTEM IMUN 1. DEFISIENSI IMUN NONSPESIFIK 

*.* /0S0NS0 KMP2MN

$erhubungan dengan peningkatan insiden in%eksi atau penyakit autimun 2upus ritematsis Sistemik 62S7. e%isiensi kmplemen dapat menimbulkan

(30)

 berbagai akibat seperti in%eksi bakteri yang rekuren, peningkatan sensiti8itas terhadap penyakit autimun. Kebanyakan de%isiensi kmplemen a dalah herediter. A. /0S0NS0 KMP2MN KNN0TA2

$iasanya mengakibatkan in%eksi yang berulang atau penyakit kmpleks imun seperti 2S.

$. /0S0NS0 KMP2MN /0S020K 

e%isiensi 4k, 4J, dan 4@ menimbulkan peningkatan kerentanan terhadap septikemi meningkk dan gnkk leh karena lisis melalui jalur kmplemen merupakan mekanisme kntrl utama. e%isiensi kmplemen %isigenik hanya ditemukan pada nenatus yang disebabkan karena kadar 4=, 4<, dan %aktr $ yang masih rendah.

4. /0S0NS0 KMP2MN 0APAT

isebabkan leh depresi sintesis, misalnya pada sirsis hati dan malnutrisi  prteinBkalri

*.( /0S0NS0 0NT#/#N 60/N7 AN 20S0M A. /0S0NS0 0/N KNN0TA2

apat menimbulkan in%eksi mnnuklesis yang %atal $. /0S0NS0 0/N AN 20S0M 0APAT

apat ditemukan pada malnutrisi prtein B kalri. *.= /0S0NS0 NK 

A. /0S0NS0 KNN0TA2

Terjadi pada penderita dengan stepetrsis 6de%ek steklas dan mnsit7. Kadat 0g, 0gA, dan kekerapak antibdi biasanya meningkat

$. /0S0NS0 0APAT

Terjadi akibat imunsupresi atau radiasi *.: /0S0NS0 S0STM /AS0T

/agsit dapat menghan"urkan mikrrganisme dengan atau tampa bantuan kmplemen. e%isiensi %agsit sering disertai dengan in%eksi berulang.

A. /0S0NS0 K1ANT0TAT0/

Merupakan %enmena autimun akibat pemberian bat tertentu yang dapat mema"u prduksi antibdi dan ber%ungsi sebagai psnin neutr%il nrmal

$. /0S0NS0 K1A20TAT0/

apat mengenai %ungsi %agsit seperti kemtaksis, menelan atau membunuh mikrba intraselular.

(31)

%. DEFISIENSI IMUN SPESIFIK 

(.* /0NS0AS0 0M1N KNN0TA2 ATA1 P#0M#  A. /0S0NS0 0M1N P#0M# $

apat berupa gangguan perkembangan pada sel $. $erbagai akibat dapat ditemukan seperti tidak adanya semua 0g atau atu kelas atau subkelas. Penderita dengan de%isiensi semua jenis 0g akan lebih mudah menjadi sakit dibanding dengan yang hanya menderita de%isiensi 0g tertentu saja.

$. /0S0NS0 0M1N P#0M# S2 T

Penderita dengan de%isiensi sel T kngenital sangat rentan terhadap in%eksi 8irus, jamur, dan prtDa. leh karena sel T juga berpengaruh pada sel $, maka de%isiensi sel t disertai lupa gangguan prduksi 0g yang nampak dan tidak adanya respns terhadap 8aksinasi dan seringnya terjadi in%eksi.

4. /0S0NS0 KM$0NAS0 S2 $ AN S2 (.( /0S0NS0 0M1N SPS0/0K /0S020K 

A. Kehamilan

e%isiensi imun selular dapat ditemukan pada kehamilan. Keadaan ini mungkin diperlukan untuk kelangsungan hidup %etus yang merupakan allgra%t dengan antigen paternal.

$. 1sia Tahun Pertama

Sistem imun pada usia satu tahun pertama sampai usia < tahun masih belum matang. Meskipu nenatus menunjukkan jumlah sel T yang tinggi, semuanya  berupa sel nai% dan tidak memberikan respns yang kuat terhadap antigen

4. 1sia 2anjut

isebabkan leh karena terjadi atr%i timus, %ungsi timus menurun. Akibat in8usi timus, jumlah sel T nai% dan kualitas respns sel T makin berkurang. 'umlah sel T memri meningkat tetapi mungkin sulit untuk berkembang.

'. DEFISIENSI IMUN DIDAPAT SEKUNDER  a. Malnutrisi

 b. 0n%eksi

". bat, trauma, tindakan kateterisasi d. Penyinaran

(32)

e. Penyakit berat

%. Kehilangan imunglbulinBleuksit g. Stres

h. Agamaglbulinemia dengan timma 6disertai menghilangnya sel $ ttal dari sirkulasi7

). AIDS

II. K"&lek$ H!$tk"&at!2!l!ta$ Ma3r

Kmpleks histkmpatibilitas utama 6major histocompatibility complexatau M&47 adalah sekumpulan gen yang ditemukan pada semua jenis 8ertebrata. en tersebut terdiri dari 9 : juta bp yang terdapat di krmsm nmr + manusia dan lebih dikenal sebagai kmpleks antigen leuksit manusia 6&2A7. Prtein M&4 yang disandikan berperan dalam mengikat dan mempresentasikan antigen peptida ke sel T. Mlekul permukaan sel yang bertanggung ja!ab terhadap rejeksi transplan dinamakan mlekul histkmpatibilitas, dan gen yang mengkdenya disebut gen histkmpatibilitas. Nama ini kemudian disebut dengan histkmpatibilitas mayr karena ternyata M&4 bukan satu-satunya penentu rejeksi. Terdapat pula mlekul lain yang !alaupun lebih lemah juga ikut menentukan rejeksi, yang disebut mlekul histkmpatibilitas minr. Pada saat ini telah diketahui bah!a mlekul M&4 merupakan titik sentral inisiasi respns imun.

(33)

MOLEKUL MHC

en M&4 berhubungan dengan gen imunglbulin dan gen reseptr sel T 6T4# Q T-cell receptors7 yang tergabung dalam keluarga supergen imunglbulin, tetapi pada perkembangannya tidak mengalami penataan kembali gen seperti halnya gen imunglbulin dan T4#. aerah M&4 sangat luas, sekitar =<)) kb di lengan pendek krmsm +, meliputi regi yang mengkde M&4 kelas 0, 00, 000, dan prtein lain, serta gen lain yang belum dikenal, yang mempunyai peran  penting pada %ungsi sistem imun.

kspresi gen M&4 bersi%at kdminan, artinya gen rang tua akan tampak  ekspresinya pada anak mereka. Selain itu jelas terlihat beberapa gen yang terkait erat dengan gen M&4 dan mengkde berbagai mlekul M&4 yang berbeda, karena itu gen M&4 disebut sebagai gen multigenik. Pada ppulasi terlihat bah!a setiap gen tersebut mempunyai banyak ma"am alel sehingga M&4 bersi%at sangat  plimr%ik. 1ntuk memudahkan maka semua alel pada gen M&4 yang berada  pada satu krmsm disebut sebagai hapltip M&4. Setiap indi8idu mempunyai dua hapltip, masing-masing satu dari ayah dan ibu yang akan ter lihat ekspresinya  pada indi8idu tersebut.

(34)
(35)
(36)

Str#kt#r Prte!n MHC

Prtein M&4 terdiri dari dua kelas struktur, yaitu prtein M&4 kelas 0 dan kelas 00.

 Prtein M&4 kelas 0

Prtein M&4 kelas 0 ditemukan pada semua permukaan sel berinti. Prtein ini bertugas mempresentasikan antigen peptida ke sel T sittksik 6T"7 yang se"ara langsung akan menghan"urkan sel yang mengandung antigen asing tersebut. Prtein M&4 kelas 0 terdiri dari dua plipeptida, yaitu rantai membrane integrated alfa 6F7 yang disandikan leh gen M&4 pada krmsm nmr +, dan non-covalently associated beta-2 mikroglobulin6G(m7. #antai F akan melipat dan membentuk alur besar antara dmain F* dan F( yang menjadi tempat  penempelan mlekul M&4 dengan antigen prtein. Alur tersebut tertutup pada  pada kedua ujungnya dan peptida yang terikat sekitar @-*) asam amin. M&4 kelas satu juga memiliki dua F heliks yang menyebar di rantai beta sehingga dapat  berikatan dan berinteraksi dengan reseptr sel T.

 Prtein M&4 kelas 00

Prtein M&4 kelas 0 terdapat pada permukaan sel $, makr%ag, sel dendritik, dan beberapa sel penampil antigen 6antigen presenting cell  atau AP47 khusus. Melalui prtein M&4 kelas 00 inilah, AP4 dapat mempresentasikan antigen ke sel-T penlng 6Th7 yang akan menstimulasi reaksi in%lamatri atau respn antibdi.M&4 kelas 00 ini terdiri dari dua ikatan nn k8alen  plipeptida integrated-membrane yang disebut F dan G. $iasanya, prtein ini akan

(37)

 berpasangan untuk memperkuat kemampuannnya untuk berikatan dengan reseptr  sel T. main F* dan G* akan membentuk tempat untuk pengikatan M&4 dan antigen.

Gen MHC 0an &l!"r!$"e

Pada manusia, gen yang mengkdekan M&4 terletak pada krmsm nmr + dan terbagi menjadi dua kelas gen, yaitu kelas 0 untuk M&4 0 dan kelas 00 untuk M&4 00:. Kelmpk gen yang termasuk kelas 0 terdiri dari tiga lkus

mayr yang disebut $, 4, dan A, serta beberapa lkus minr yang belum diketahui. Setiap lkus mayr menyandikan satu plipeptida tertentu. Pada gen  pengkde rantai al%a, terdapat banyak alel atau dengan kata lain bersi%at  plimr%ik. #antai beta-(-mikrglbulin dikdekan leh gen yang terletak di luar 

kmpleks gen M&4, namun apabila terjadi ke"a"atan pada gen tersebut maka antigen kelas 0 tidak bisa dihasilkan dan dapat terjadi de%isiensi sel T sittksik. Kmpleks gen kelas 00 terdiri dari tiga lkus yaitu P, C, dan # yang masing-masing mengkdekan satu rantai al%a atau beta.#antai plipetida yang dihasilkan akan saling berikatan dan membentuk antigen kelas 00. Seperti halnya antigen kelas 00, antigen kelas 00 juga bersi%at plimr%ik 6unik7 karena lkus # dapat terdiri atas lebih dari satu ma"am gen penyandi rantai beta

Mlek#l HLA

Pada manusia terdapat = ma"am mlekul M&4 kelas 0 plimr%ik, yaitu &2A-A, &2A-$, dan &2A-4. Mlekul &2A kelas 0 terdiri dari rantai berat a  plimr%ik yang berpasangan nnk8alen dengan rantai nnplimr%ik b(-mikrglbulin yang bukan dikde leh gen M&4. #antai a yang mengandung ==@ asam amin terdiri dari = bagian, yaitu regi hidr%ilik ekstraselular, regi hidr%bik transmembran, dan regi hidr%ilik intraselular. #egi ekstraselular  membentuk tiga dmain al, a(, dan a= 6lihat ambar @-(7. main a= dan b(-mikrglbulin membentuk struktur yang mirip dengan imunglbulin tetapi kemampuannya untuk mengikat antigen sangat terbatas.

Mlekul &2A kelas 0 terdapat pada hampir semua permukaan sel berinti mamalia, yang ber%ungsi untuk presentasi antigen pada sel T 4@ 6pada umumnya

(38)

T"7. leh karena itu perlu terdapat ekspresi M&4 kelas 0 di timus untuk maturasi 4@.

Pada manusia terdapat = ma"am mlekulF M&4 kelas 00 plimr%ik, yaitu &2A-#, &2A-C, dan &2A-P. Mlekul &2A kelas 00 terdiri dari ( rantai  plimr%ik a dan b yang terikat se"ara nnk8alen, dan masing- masing terdiri

dari ((; dan (=J asam amin yang membentuk ( dmain. Seperti halnya rantai a &2A kelas 0, maka rantai a dan b kelas 00 terdiri dari regi hidr%ilik ekstraselular, regi hidr%bik transmembran, dan regi hidr%ilik intraselular. Selain itu terdapat pula rantai nnplimr%ik yang disebut rantai in8arian, ber%ungsi untuk   pembentukan dan transprt mlekul M&4 kelas 00 dengan antigen.

Mlekul M&4 kelas 00 terdapat pada sel makr%ag dan mnsit, sel $, sel T akti%, sel dendrit, sel 2angerhans kulit, dan sel epitel, yang umumnya timbul setelah rangsangan sitkin. /ungsi mlekul M&4 kelas 00 adalah untuk presentasi antigen pada sel 4: 6umumnya Th7 yang merupakan sentral respns imun, karena itu sel yang mempunyai mlekul M&4 kelas 00 umumnya disebut sel AP4 6antigen presenting cells7. Mlekul M&4 kelas 00 perlu terdapat dalam timus untuk maturasi sel T 4:

Terdapat beberapa mlekul lain yang dikde pula dan daerah M&4 tetapi mempunyai %ungsi yang berbeda dengan mlekul M&4 kelas 0 dan 00. Suatu daerah dalam M&4 yang dikenal sebagai regi M&4 kelas 000 mengkde sejumlah prtein kmplemen 64(, $, 4:A, 4:7 dan enDim sitkrm p:<) (l-hidrksilase. Selain itu terdapat pula gen sitkin TN/ a dan b, atau gen lain yang mengkde mlekul yang ber%ungsi untuk pembentukan dan transprt mlekul M&4 dalam sel. GF

en respns imun 60r7 semula diterangkan pada he!an per"baan sebagai gen yang menentukan respns imun indi8idu terhadap antigen asing tertentu. engan pemetaan genetika klasik terlihat bah!a gen 0r mirip dengan gen M&4 kelas 00, sehingga diangap bah!a mlekul M&4 ke0as 00 adalah prduk gen 0r. Studi tentang struktur mlekul kelas 0 dan 00, serta tempat ikatan antigen pada mlekul kelas 00, memperkuat anggapan bah!a mlekul kelas 00 merupakan mediatr gen 0r.

Referensi

Dokumen terkait