• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZoSS New Format

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ZoSS New Format"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

C.

C. RENCANA RENCANA OUTLINEOUTLINE

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

Anak-anak termasuk kelompok pengguna jalan yang rentan. Mereka belum Anak-anak termasuk kelompok pengguna jalan yang rentan. Mereka belum dapat merespon bahaya secara cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan kecerdasannya dapat merespon bahaya secara cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan kecerdasannya  belum sepenuhn

 belum sepenuhnya berkembang, ya berkembang, oleh karena oleh karena itu mereka aditu mereka adalah kelompok alah kelompok yang harusyang harus dimengerti dan dibantu. Fenomena yang terjadi saat ini adalah hilangnya hak pejalan dimengerti dan dibantu. Fenomena yang terjadi saat ini adalah hilangnya hak pejalan kaki, baik di trotoar maupun di badan jalan. Ada kecenderungan pengemudi kaki, baik di trotoar maupun di badan jalan. Ada kecenderungan pengemudi kendaraan bermotor tidak memberi hak jalan (

kendaraan bermotor tidak memberi hak jalan (to yield to yield ) kepada pejalan kaki, sehingga) kepada pejalan kaki, sehingga tabrakan antara kendaraan dan pejalan kaki sering tidak dapat dihindarkan yang tabrakan antara kendaraan dan pejalan kaki sering tidak dapat dihindarkan yang  berakibat luka-luka atau kematian.

 berakibat luka-luka atau kematian.

Keselamatan anak merupakan tanggung jawab bersama, karenanya Keselamatan anak merupakan tanggung jawab bersama, karenanya  pemerintah, mas

 pemerintah, mas yarakat, dayarakat, dan swasta n swasta harus salinharus saling bahg bahu membau membahu dalhu dalam membam memberikanerikan atau menciptakan perlindungan terhadap keselamatan anak-anak. Sehubungan atau menciptakan perlindungan terhadap keselamatan anak-anak. Sehubungan dengan keselamatan lalu lintas di jalan raya di lingkungan kawasan sekolah atau dengan keselamatan lalu lintas di jalan raya di lingkungan kawasan sekolah atau  pendidikan

 pendidikan sangat sangat diharapkan diharapkan bahwa bahwa anak-anak anak-anak dapat dapat datang datang dan dan pergi pergi ke/darike/dari sekolah dalam keadaan selamat.

sekolah dalam keadaan selamat.

Suweda (2009 : 2) menyebutkan lalu lintas yang tertib dan teratur dapat Suweda (2009 : 2) menyebutkan lalu lintas yang tertib dan teratur dapat tercipta bila, tersedianya prasarana dan sarana yang mencukupi sesuai kebutuhan dan tercipta bila, tersedianya prasarana dan sarana yang mencukupi sesuai kebutuhan dan terdapatnya peraturan dan perundangan-undangan yang mendukung, serta adanya terdapatnya peraturan dan perundangan-undangan yang mendukung, serta adanya kebiasaan dari pemakai jaringan lalu lintas yang sadar dan taat akan peraturan, kebiasaan dari pemakai jaringan lalu lintas yang sadar dan taat akan peraturan,  beretika, berempati di dalam berlalu lintas.

 beretika, berempati di dalam berlalu lintas. Salah satu

Salah satu perhatian khusus pemeriperhatian khusus pemerintah pada anak-anak usia ntah pada anak-anak usia sekolah sekolah adalahadalah dengan inisiatif menggulirkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang bertujuan dengan inisiatif menggulirkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang bertujuan untuk membangun budaya keselamatan berlalu lintas. Pembangunan ZoSS untuk membangun budaya keselamatan berlalu lintas. Pembangunan ZoSS diharapkan membangun kesadaran dari berbagai pihak akan pentingnya melindungi diharapkan membangun kesadaran dari berbagai pihak akan pentingnya melindungi masyarakat khususnya anak-anak sebagai pengguna jalan.

masyarakat khususnya anak-anak sebagai pengguna jalan.

Zona selamat sekolah (ZoSS) merupakan suatu zona untuk ruas jalan tertentu Zona selamat sekolah (ZoSS) merupakan suatu zona untuk ruas jalan tertentu  pada

(2)

rekayasa lalu-lintas seperti rambu pembatasan kecepatan, marka jalan yang rekayasa lalu-lintas seperti rambu pembatasan kecepatan, marka jalan yang  bertuliskan

 bertuliskan Zona Zona Selamat Selamat Sekolah Sekolah bertujuan bertujuan untuk untuk meningkatkan meningkatkan perhatianperhatian  pengemudi

 pengemudi terhadap terhadap penurunan penurunan batas batas kecepatan kecepatan di di ZoSS ZoSS pada pada jam-jam jam-jam sekolah.sekolah. Penerapan ZoSS pada intinya adalah untuk melidungi pejalan kaki, khususnya anak Penerapan ZoSS pada intinya adalah untuk melidungi pejalan kaki, khususnya anak sekolah dari bahaya kecelakaan lalu lintas, dimana kendaraan yang berada pada zona sekolah dari bahaya kecelakaan lalu lintas, dimana kendaraan yang berada pada zona sekolah harus dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih sekolah harus dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama untuk mengantisipasi gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tidak lama untuk mengantisipasi gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tidak terduga, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

terduga, sehingga dapat menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Secara visual Jalan Laksamana Malahayati, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Secara visual Jalan Laksamana Malahayati, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, merupakan jalan yang banyak dilalui kendaraan bermotor. Jalan tersebut merupakan jalan yang banyak dilalui kendaraan bermotor. Jalan tersebut menghubungkan pemakai jalan dari pusat kota dan sekitarnya ke pusat perkantoran menghubungkan pemakai jalan dari pusat kota dan sekitarnya ke pusat perkantoran dan komplek sekolah. Adapun sekolah-sekolah yang berada di komplek tersebut dan komplek sekolah. Adapun sekolah-sekolah yang berada di komplek tersebut antara

antara lain SD lain SD Negeri 21, Negeri 21, SD Negeri SD Negeri 02, 02, dan SD dan SD Negeri Negeri 04. Pada 04. Pada jalan menujujalan menuju komplek sekolah tersebut belum didapati fasilitas penunjang keselamatan bagi komplek sekolah tersebut belum didapati fasilitas penunjang keselamatan bagi  pengguna jalan baik berup

 pengguna jalan baik berupa marka jalan ataupun rambua marka jalan ataupun rambu-rambu lalu lintas.-rambu lalu lintas.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui ZoSS dibutuhkan si area sekitar sekolah dasar tersebut. Penelitian ini mengetahui ZoSS dibutuhkan si area sekitar sekolah dasar tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung tingkat pelayanan jalan (level of service) melalui dilakukan dengan cara menghitung tingkat pelayanan jalan (level of service) melalui volume Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) dan mengetahui kecepatan rata-rata yang volume Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) dan mengetahui kecepatan rata-rata yang mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dan mengalisis mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dan mengalisis karakteristik perilaku pengantar dan penyebrang jalan yang akan berpengaruh karakteristik perilaku pengantar dan penyebrang jalan yang akan berpengaruh terhadap kebutuhan ZoSS di sekolah dasar tersebut.

terhadap kebutuhan ZoSS di sekolah dasar tersebut.

Pada tahap pertama, penelitian ini dilakukan secara manual dengan cara Pada tahap pertama, penelitian ini dilakukan secara manual dengan cara mencatat data yang diperlukan secara langsung di lapangan, data yang dicatat antara mencatat data yang diperlukan secara langsung di lapangan, data yang dicatat antara lain, geometrik

lain, geometrik jalan, volume jalan, volume lalu lintas, lalu lintas, dan kecepatan dan kecepatan lalu lintas. lalu lintas. pengamatanpengamatan dilakukan selama 4 hari yaitu : Senin, Rabu, Kamis, Sabtu. Dasar dari pengambilan dilakukan selama 4 hari yaitu : Senin, Rabu, Kamis, Sabtu. Dasar dari pengambilan hari pengamatan tersebut adalah menurut perkiraan dimana secara visual hari-hari hari pengamatan tersebut adalah menurut perkiraan dimana secara visual hari-hari tersebut dapat mewakili aktivitas masyarakat selama seminggu. Kemudian data-data tersebut dapat mewakili aktivitas masyarakat selama seminggu. Kemudian data-data yang telah didapatkan dilakukan analisis tingkat pelayanan jalan (

yang telah didapatkan dilakukan analisis tingkat pelayanan jalan (level of servicelevel of service)) yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Tahap kedua yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Tahap kedua adalah melakukan

(3)

 jalan

 jalan dan dan perilaku perilaku kendaraan kendaraan pengantar pengantar dan dan melakukan melakukan wawancara wawancara menggunakanmenggunakan  bantuan

 bantuan kuesioner kuesioner untuk untuk mengetahui mengetahui persepsi persepsi orang orang tua tua terhadap terhadap keselamatankeselamatan  berlalu

 berlalu lintas lintas pada pada anak-anak anak-anak dalam dalam bentuk bentuk persentase, persentase, dengan dengan cara cara membagimembagi formulir pertanyaan kepada 100 orang tua murid secara acak.

formulir pertanyaan kepada 100 orang tua murid secara acak.

Setelah dilakukan pengolahan dan menganalisis data yang mengacu pada Setelah dilakukan pengolahan dan menganalisis data yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, maka diperoleh hasil seperti yang Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, maka diperoleh hasil seperti yang diharapkan, yaitu mengetahui tingkat pelayanan jalan (

diharapkan, yaitu mengetahui tingkat pelayanan jalan (level of servicelevel of service), kecepatan), kecepatan rata-rata dan mengetahui apakah ZoSS dibutuhkan di area sekolah tersebut. Hasil rata-rata dan mengetahui apakah ZoSS dibutuhkan di area sekolah tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pihak terkait dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pihak terkait (Pemkab dan Dinas Perhubungan) Kabupaten Bireuen tentang kebutuhan ZoSS, serta (Pemkab dan Dinas Perhubungan) Kabupaten Bireuen tentang kebutuhan ZoSS, serta  bermanfaat bagi kawasan sekolah tersebut pad

 bermanfaat bagi kawasan sekolah tersebut pada masa yang akan datana masa yang akan datang.g.

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa teori yang mendukung Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa teori yang mendukung  perencanaan

 perencanaan yang yang di di kutip kutip dari dari referensi referensi dalam dalam bentuk bentuk buku, buku, jurnal, jurnal, atau atau tulisantulisan ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan perencanaan yang dilakukan dan akan ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan perencanaan yang dilakukan dan akan digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menyelesaikan masalah pada bab III. digunakan sebagai dasar perhitungan dalam menyelesaikan masalah pada bab III.

2.1.

2.1. Jenis Jenis Jalan Jalan Berdasarkan Berdasarkan FungsiFungsi

Menurut sukirman (1999 : 19), jalan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan Menurut sukirman (1999 : 19), jalan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

menjadi 3 yaitu : 1.

1. Jalan arteri, adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciriJalan arteri, adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri  perjalanan

 perjalanan jarak jarak jauh, jauh, kecepatan kecepatan rata-rata rata-rata tinggi tinggi dan dan jumlah jumlah jalan jalan masukmasuk dibatasi secara efisien.

dibatasi secara efisien. 2.

2. Jalan kolektor, adalah jalan yang melayani angkutan pengumpul (pembagian)Jalan kolektor, adalah jalan yang melayani angkutan pengumpul (pembagian) dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan  jumlah jalan masuk dibatasi.

 jumlah jalan masuk dibatasi. 3.

3. Jalan lokal, adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciriJalan lokal, adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri  perjalanan

 perjalanan dekat, dekat, kecepatan kecepatan rata-rata rata-rata rendah rendah dan dan jumlah jumlah jalan jalan masuk masuk tidaktidak dibatasi.

(4)

2.2

2.2 Keselamatan Keselamatan JalanJalan

Wedha (2001 : 8) menjelaskan bahwa keselamatan lalu lintas merupakan Wedha (2001 : 8) menjelaskan bahwa keselamatan lalu lintas merupakan salah satu bagian dari tujuan teknik lalu lintas yang meliputi : keamanan, salah satu bagian dari tujuan teknik lalu lintas yang meliputi : keamanan, kenyamanan, dan keekonomisan dalam transpotasi orang maupun barang. kenyamanan, dan keekonomisan dalam transpotasi orang maupun barang. Keselamatan

Keselamatan lalu lintas lalu lintas sangat terkait sangat terkait pada proses pengembangan spada proses pengembangan suatu perencanaanuatu perencanaan  jalan raya.

 jalan raya.

2.2.1

2.2.1 Kecelakaan Kecelakaan lalu lalu lintaslintas

Anonim (2004 : 3), lokasi yang dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan Anonim (2004 : 3), lokasi yang dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan lalu lintas apabila :

lalu lintas apabila : a.

a. Memiliki angka kecelakaan yang tinggi ;Memiliki angka kecelakaan yang tinggi ;  b.

 b. Lokasi Lokasi kejadian kecelakaan kejadian kecelakaan relatif relatif menumpuk ;menumpuk ; c.

c. Lokasi kecelakaan berupa persimpangan atau segmen ruas jalan sepanjangLokasi kecelakaan berupa persimpangan atau segmen ruas jalan sepanjang 100-300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan 1 km untuk jalan antar kota ; 100-300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan 1 km untuk jalan antar kota ; d.

d. Kecelakaan terjadi dalam ruang dan retang waktu yang relative sama; danKecelakaan terjadi dalam ruang dan retang waktu yang relative sama; dan e.

e. Memiliki penyebab kecelakaan dengan factor yang spesifik.Memiliki penyebab kecelakaan dengan factor yang spesifik.

2.2.2

2.2.2 Elemen-elemen Elemen-elemen keselamatan keselamatan jalanjalan 1.

1. Geometrik JalanGeometrik Jalan

Sukirman (1999 : 17) menjelaskan bahwa perencanaan geometrik jalan Sukirman (1999 : 17) menjelaskan bahwa perencanaan geometrik jalan adalah bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk adalah bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan, yaitu memberikan pelayanan fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan, yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah, dengan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-rumah, dengan tujuan menghasilkan infrastruktur yang aman, nyaman, lancar, teratur, ekonomis tujuan menghasilkan infrastruktur yang aman, nyaman, lancar, teratur, ekonomis serta ramah lingkungan. Salah satu bagian dari geometrik jalan adalah penampang serta ramah lingkungan. Salah satu bagian dari geometrik jalan adalah penampang melintang meliputi : jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, median, trotoar, dan saluran melintang meliputi : jalur lalu lintas, lajur, bahu jalan, median, trotoar, dan saluran tepi/samping.

(5)

2.

2. Fasilitas Fasilitas Pelengkap Pelengkap JalanJalan

Suweda (2009 : 5) menjelaskan bahwa fasilitas pelengkap jalan adalah Suweda (2009 : 5) menjelaskan bahwa fasilitas pelengkap jalan adalah kelengkapan dari suatu jalan untuk mendukung fungsi jalan agar pergerakan kelengkapan dari suatu jalan untuk mendukung fungsi jalan agar pergerakan kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, pejalan kaki dan hewan di dalam kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, pejalan kaki dan hewan di dalam suatu jaringan atau prasarana yang disebut dengan jalan dapat terlaksana dengan suatu jaringan atau prasarana yang disebut dengan jalan dapat terlaksana dengan selamat, aman, nyaman serta mudah dan ekonomis. Fasilitas pelengkap ini terdiri selamat, aman, nyaman serta mudah dan ekonomis. Fasilitas pelengkap ini terdiri dari marka jalan, rambu lalu lintas, dan sebagainya.

dari marka jalan, rambu lalu lintas, dan sebagainya.

Menurut Suweda (2009 : 5), marka adalah suatu tanda jalan yang berada di Menurut Suweda (2009 : 5), marka adalah suatu tanda jalan yang berada di  permukaan

 permukaan jalan jalan atau atau diatas diatas permukaan permukaan jalan jalan yang yang berfungsi berfungsi untuk untuk mengarahkanmengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka terdiri dari arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka terdiri dari marka garis membujur, marka garis melintang, marka garis serong, dan marka marka garis membujur, marka garis melintang, marka garis serong, dan marka lainnya seperti marka untuk penyebrang penjalan kaki yang dinyatakan dengan zebra lainnya seperti marka untuk penyebrang penjalan kaki yang dinyatakan dengan zebra cross. Sedangkan rambu lalu lintas adalah salah satu alat pelengkapan jalan dalam cross. Sedangkan rambu lalu lintas adalah salah satu alat pelengkapan jalan dalam  bentuk

 bentuk tertentu, memutertentu, memuat lambat lambang, hang, huruf, uruf, angka, angka, kalimat kalimat atau atau perpaduan perpaduan diantaranyadiantaranya yang digunakan untuk memberikan peringatan, petunjuk, larangan dan perintah bagi yang digunakan untuk memberikan peringatan, petunjuk, larangan dan perintah bagi  pemakai jalan.

 pemakai jalan.

2.3

2.3 Zona Zona Selamat Selamat SekolahSekolah

Menurut Suweda (2009 : 2), Zona Selamat Sekolah adalah zona untuk ruas Menurut Suweda (2009 : 2), Zona Selamat Sekolah adalah zona untuk ruas  jalan tertentu

 jalan tertentu pada linpada lingkungan gkungan sekolah sekolah dengan dengan kecepatan kecepatan yang berbasis yang berbasis waktu unwaktu untuktuk mengatur kendaraan di lingkungan sekolah dasar.

mengatur kendaraan di lingkungan sekolah dasar.

Anonim (2009 : 5) menjelaskan pada dasarnya semua sekolah berhak untuk Anonim (2009 : 5) menjelaskan pada dasarnya semua sekolah berhak untuk menerapkan program zona selamat sekolah ini, namun dalam pelaksaannya perlu menerapkan program zona selamat sekolah ini, namun dalam pelaksaannya perlu ditentukan prioritas sekolah yang harus didahulukan antara lain :

ditentukan prioritas sekolah yang harus didahulukan antara lain : a.

a. Sekolah dengan situasi lalu lintas di sekitarnya yang membahayakan murid,Sekolah dengan situasi lalu lintas di sekitarnya yang membahayakan murid, seperti volume lalu lintas tinggi serta kecepatan arus lalu lintas tinggi.

seperti volume lalu lintas tinggi serta kecepatan arus lalu lintas tinggi.  b.

 b. Sekolah dengan situasi kemacetan lalu lintas yang menyulitkan anak untukSekolah dengan situasi kemacetan lalu lintas yang menyulitkan anak untuk  berjalan kaki, bersepeda maupu

(6)

c.

c. Sekolah yang sangat antusias dan didukung pihak swasta, masyarakat, danSekolah yang sangat antusias dan didukung pihak swasta, masyarakat, dan  pemerintah untuk menjalankan pro

 pemerintah untuk menjalankan program Zona Selamat Sekolah.gram Zona Selamat Sekolah.

2.4

2.4 KarakterKarakteristik istik Lalu Lalu LintasLintas

Menurut Bukhari, dkk (1997 : 64), dalam perencanaan dan operasional sistem Menurut Bukhari, dkk (1997 : 64), dalam perencanaan dan operasional sistem angkutan, karakteristik lalu lintas akan mencerminkan sifat-sifat aliran kendaraan angkutan, karakteristik lalu lintas akan mencerminkan sifat-sifat aliran kendaraan dan penumpang secara kualitatif dan kuantitatif pada sistem tersebut. Sifat-sifat itu dan penumpang secara kualitatif dan kuantitatif pada sistem tersebut. Sifat-sifat itu timbul dari interaksi antara pengemudi kendaraan dan semua fasilitas-fasilitas timbul dari interaksi antara pengemudi kendaraan dan semua fasilitas-fasilitas  pelayanan

 pelayanan lalu lalu lintas lintas yang yang muncul muncul dalam dalam berbagai berbagai ukuran, ukuran, volume volume dan dan kecepatankecepatan adalah dua buah variable yang ikut ambil bagian dalam karakteristik lalu lintas.

adalah dua buah variable yang ikut ambil bagian dalam karakteristik lalu lintas.

2.4.1

2.4.1 Volume Volume Lalu Lalu LintasLintas

Menurut Bukhari, dkk (1997 : 14), volume lalu lintas adalah jumlah lalu Menurut Bukhari, dkk (1997 : 14), volume lalu lintas adalah jumlah lalu lintas yang melewati satu titik atau tampang melintang jalan dalam satu satuan waktu lintas yang melewati satu titik atau tampang melintang jalan dalam satu satuan waktu tertentu, yang diukur dan dinyatakan dalam satuan kendaraan per satuan waktu. tertentu, yang diukur dan dinyatakan dalam satuan kendaraan per satuan waktu. secara sistematis, pengertian volume lalu lintas juga dapat dinyatakan dengan rumus secara sistematis, pengertian volume lalu lintas juga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : sebagai berikut : T  T  n n q q   ……… (2.1)……… (2.1) Dimana : Dimana : q

q = = Volume Volume lalu lalu lintas lintas (kend/jam);(kend/jam); n

n = = Jumlah Jumlah kendaraan kendaraan yang yang melewati melewati titik/tampang titik/tampang melintang melintang jalan jalan dalamdalam interval waktu T (kend) ;

interval waktu T (kend) ; T

T = = Interval waktu Interval waktu pengamatan pengamatan (Jam).(Jam).

Berdasarkan definisi tersebut diatas, maka volume lalu lintas dari suatu jalan Berdasarkan definisi tersebut diatas, maka volume lalu lintas dari suatu jalan dapat ditentukan dengan menghitung secara langsung pada jalan yang bersangkutan dapat ditentukan dengan menghitung secara langsung pada jalan yang bersangkutan

(7)

 jumlah

 jumlah kendaraan kendaraan yang yang lewat lewat dalam dalam interval interval waktu waktu tertentu. tertentu. Namun Namun demikian,demikian, komposisi lalu lintas yang terdapat pada satu aliran lalu lintas sangat bervariasi mulai komposisi lalu lintas yang terdapat pada satu aliran lalu lintas sangat bervariasi mulai dari kendaraan ringan

dari kendaraan ringan sampai dengan truk sampai dengan truk berat. Oleh karena berat. Oleh karena itu itu perhitungan jumlahperhitungan jumlah kendaraan dalam usaha pengumpulan data volume lalu lintas di lapangan, maka kendaraan dalam usaha pengumpulan data volume lalu lintas di lapangan, maka tiap-tiap kendaraan yang terdapat pada suatu aliran lalu lintas perlu di konversikan ke tiap kendaraan yang terdapat pada suatu aliran lalu lintas perlu di konversikan ke dalam satuan mobil penumpang/smp (MKJI 1997).

dalam satuan mobil penumpang/smp (MKJI 1997).

Adapun satuan mobil penumpang yang digunakan untuk kondisi dan situasi Adapun satuan mobil penumpang yang digunakan untuk kondisi dan situasi di Indonesia dapat dilihat pada Table 2.1 berikut :

di Indonesia dapat dilihat pada Table 2.1 berikut :

Tabel 2.1

Tabel 2.1 Emp untuk jalan Emp untuk jalan perkotaan terbagi dan satu arahperkotaan terbagi dan satu arah Tipe Jalan

Tipe Jalan Arus Lalu lintas per lajurArus Lalu lintas per lajur (Kend/jam) (Kend/jam) Emp Emp HV MC HV MC Dua laju

Dua lajur satu r satu arah arah (2/1)(2/1) Empat

Empat lajur lajur Terbagi Terbagi (4/2D)(4/2D)

0 0 ≥ ≥ 1050 1050 1,3 1,3 1,2 1,2 0,4 0,4 0,25 0,25 Tiga lajur satu arah (3/1) dan

Tiga lajur satu arah (3/1) dan Enam

Enam lajur lajur terbagi terbagi (6/2D)(6/2D)

0 0 ≥ ≥11001100 1,3 1,3 1,2 1,2 0,4 0,4 0,25 0,25 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997: 5 - 38)

Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997: 5 - 38)

2.4.2

2.4.2 Kecepatan Kecepatan Lalu Lalu LintasLintas

Bukhari, dkk (1997 : 8) menerangkan bahwa kecepatan adalah jarak yang Bukhari, dkk (1997 : 8) menerangkan bahwa kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan

ditempuh kendaraan pada lajur jalan pada lajur jalan dalam suatu satuan dalam suatu satuan waktu tertentu dan biasanyawaktu tertentu dan biasanya dinyatakan dalam kilometer per jam (km/jam). Besarnya kecepatan berkaitan dengan dinyatakan dalam kilometer per jam (km/jam). Besarnya kecepatan berkaitan dengan  jarak

 jarak dan dan waktu waktu perpindahan. perpindahan. Selain Selain itu itu kecepatan kecepatan juga juga dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh kepadatankepadatan lalu lintas, keamanan, kenyamanan dan murah atau mahalnya biaya perjalanan. lalu lintas, keamanan, kenyamanan dan murah atau mahalnya biaya perjalanan. Berdasarkan pengertian di atas, definisi kecepatan juga dapat dinyatakan dengan Berdasarkan pengertian di atas, definisi kecepatan juga dapat dinyatakan dengan rumus berikut : rumus berikut : t t   s  s V  V  ……… (2.2)……… (2.2)

(8)

Dimana : Dimana : V

V = = Kecepatan kendaraan Kecepatan kendaraan (km/jam)(km/jam) s =

s = Jarak Jarak yang yang dilalui dilalui masing-masing masing-masing kendaraan kendaraan (km)(km) t =

t = Waktu Waktu tempuh tempuh yang yang diperlukan diperlukan masing-masing masing-masing kendaraan kendaraan (jam)(jam)

2.4.3

2.4.3 Kapasitas Kapasitas jalanjalan

MKJI (1997) kapasitas di definikan sebagai arus maksimum melalui suatu MKJI (1997) kapasitas di definikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk  jalan

 jalan dua dua lajur lajur dua dua arah, arah, kapasitas kapasitas ditentukan ditentukan untuk untuk arus arus dua dua arah arah (kombinasi (kombinasi duadua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.

ditentukan per lajur.

Tabel

Tabel 2.2 2.2 Kapasitas Kapasitas Dasar Dasar Jalan Jalan PerkotaanPerkotaan Tipe jalan

Tipe jalan Kapasitas DasarKapasitas Dasar (smp/jam)

(smp/jam) CatatanCatatan Empat lajur terbagi atau Jalan

Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah

satu arah 1650 1650 Per Per lajurlajur

Empat lajur tak terbagi Empat lajur tak terbagi Dua lajur tak terbagi Dua lajur tak terbagi

1500 1500 2900 2900 Per lajur Per lajur Total dua arah Total dua arah Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997: 5-50)

Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997: 5-50)

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas  pelayanan jalan berdasarkan MKJ

 pelayanan jalan berdasarkan MKJI (1997) adalah sebagai berikut :I (1997) adalah sebagai berikut : C = Co x

C = Co x FCw x FCw x FCsp x FCsp x FCsf FCsf x FCcs x FCcs smp/jam ….……smp/jam ….………. ………. (2.3)(2.3) Dimana :

Dimana : C

C = = Kapasitas Kapasitas jalan jalan (smp/jam/arah)(smp/jam/arah) Co

Co = = Kapasitas Kapasitas dasar dasar (smp/jam)(smp/jam) FCw

FCw = = Faktor Faktor penyesuaian penyesuaian lebar lebar jalur jalur lalu lalu lintaslintas FCsp

FCsp = = Faktor Faktor penyesuaian penyesuaian pemisah pemisah araharah FCsf

FCsf = = Faktor Faktor penyesuaian penyesuaian hambatan hambatan sampingsamping FCcs

(9)

2.4.4

2.4.4 Tingkat Tingkat Pelayanan Pelayanan JalanJalan

Bukhari, dkk (1997 : 83) menerangkan bahwa tingkat pelayanan jalan Bukhari, dkk (1997 : 83) menerangkan bahwa tingkat pelayanan jalan merupakan suatu ukuran kualitatif dari jalan sebagai rangkuman dari berbagai faktor, merupakan suatu ukuran kualitatif dari jalan sebagai rangkuman dari berbagai faktor, yang meliputi kecepatan, waktu tempuh perjalanan, gangguan lalu lintas dan yang meliputi kecepatan, waktu tempuh perjalanan, gangguan lalu lintas dan hambatan lainnya, kebebasan bergerak, kenyamanan, keamanan, murah atau hambatan lainnya, kebebasan bergerak, kenyamanan, keamanan, murah atau mahalnya biaya perjalanan. Berdasarkan pertimbangan maka di pilihlah kecepatan mahalnya biaya perjalanan. Berdasarkan pertimbangan maka di pilihlah kecepatan operasional kendaraan dan angka perbandingan antara volume dengan kapasitas operasional kendaraan dan angka perbandingan antara volume dengan kapasitas sebagai factor yang paling menentukan dalam usaha untuk mengevaluasi tingkat sebagai factor yang paling menentukan dalam usaha untuk mengevaluasi tingkat  pelayanan

 pelayanan jalan. jalan. Dalam Dalam penelitian penelitian ini ini tingkat tingkat pelayanan pelayanan jalan jalan akan akan ditentukanditentukan  berdasarkan

 berdasarkan hubungan hubungan antara antara kecepatan kecepatan (V) (V) dengan dengan angka angka perbandingan perbandingan antaraantara volume dan kapasitas jalan (V/C).

volume dan kapasitas jalan (V/C).

Tabel

Tabel 2.3 2.3 KlasifikasKlasifikasi i Kualitas Kualitas Pelayanan Pelayanan JalanJalan V/C

V/C Tingkat Tingkat Pelayanan Pelayanan KeteranganKeterangan 0

0 –  – 0,2 0,2 AA Arus lancar, volume rendah, kecepatan tinggiArus lancar, volume rendah, kecepatan tinggi 0,2

0,2 –  – 0,45 0,45 BB Arus stabil, volume sesuai untuk jalan luarArus stabil, volume sesuai untuk jalan luar kota, kecepatan terbatas

kota, kecepatan terbatas 0,45

0,45 –  – 0,7 0,7 CC Arus stabil, volume sesuai untuk jalan kotaArus stabil, volume sesuai untuk jalan kota kecepatan di pengaruhi oleh lalu lintas

kecepatan di pengaruhi oleh lalu lintas 0,7

0,7 –  – 0,85 0,85 D D Mendekati arus Mendekati arus tidak tidak stabil, stabil, kecepatan kecepatan rendahrendah 0,85

0,85 –  –  1  1 EE Mendekati arus tidak stabil, volume pada /Mendekati arus tidak stabil, volume pada / mendekati kapasitas, kecepatan rendah

mendekati kapasitas, kecepatan rendah

>1,00 F

>1,00 F Arus terhambat, kecepatan rendah, volumeArus terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, banyak berhenti

diatas kapasitas, banyak berhenti Sumber : anonim (2010:4)

Sumber : anonim (2010:4)

2.4.5

2.4.5 Analisa Analisa StatistikStatistik

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (2006 : 24) menyatakan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (2006 : 24) menyatakan terdapat 3 parameter dalam perencanaan ZoSS dengan menggunakan statistik uji Z terdapat 3 parameter dalam perencanaan ZoSS dengan menggunakan statistik uji Z adalah sebagai berikut :

(10)

1.

1. Analisis Analisis kecepatan kecepatan kendaraankendaraan

1 1 )) (( 22         n n  X   X   X   X  Sd  Sd  ii ……….. (2.4) ……….. (2.4) n n  X   X   x  x 

ii ………... (2.5)………... (2.5) n n Sd  Sd   x  x  Z   Z  hit  hit  20 20     ……….. (2.6)……….. (2.6) Dimana : Dimana : Sd

Sd = = Standar Standar deviasideviasi

X

Xii = = KecepatanKecepatan

  XX = = Kecepatan Kecepatan rata-ratarata-rata

n

n = = Jumlah Jumlah SampelSampel

Untuk kepercayaan 95%, didapat nilai Z

Untuk kepercayaan 95%, didapat nilai Ztabeltabel = 1,645. Nilai Z = 1,645. Nilai Zhit hit dibandingkan dengandibandingkan dengan

Z

Ztabel tabel , maka kesimpulan yang didapat :, maka kesimpulan yang didapat :

-

- ZZhit hit  ≤ ≤ ZZtabel tabel  maka jalan di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkatmaka jalan di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat

kesalahan 5% kesalahan 5% -

- ZZhit hit > > ZZtabel tabel maka jalan di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkatmaka jalan di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat

kesalahan 5% kesalahan 5%

2.

2. Analisis karakteristik perilaku pengantarAnalisis karakteristik perilaku pengantar

n n  P   P   P   P   Z   Z hit hit  5 5 ,, 0 0 5 5 ,, 0 0       ………. (2.7)………. (2.7) n n kelompok  kelompok   P   P 

……… (2.8)……… (2.8) Dimana : Dimana : P

(11)

n

n = = jumlah jumlah sampelsampel

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan didapat nilai Z

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan didapat nilai Ztabeltabel  = 1,645. Nilai Z  = 1,645. Nilai Zhithit

dibandingkan dengan Z

dibandingkan dengan Ztabel tabel , maka kesimpulan yang didapat :, maka kesimpulan yang didapat :

-

- ZZhit hit ≥ ≥ ZZtabel tabel  Perilaku pengantar di sekolah tersebut sudah selamat denganPerilaku pengantar di sekolah tersebut sudah selamat dengan

tingkat kesalahan 5% tingkat kesalahan 5% -

- ZZhit hit < < ZZtabel tabel  Perilaku pengantar di sekolah tersebut belum selamat denganPerilaku pengantar di sekolah tersebut belum selamat dengan

tingkat kesalahan 5% tingkat kesalahan 5%

3.

3. Analisis perilaku siswa saat menyebrang jalanAnalisis perilaku siswa saat menyebrang jalan

n n  P   P   P   P   P   P   Z   Z hit hit  )) 1 1 (( 5 5 ,, 0 0       ……… (2.9)……… (2.9)

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan didapat nilai Z

Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan didapat nilai Ztabeltabel  = 1,645. Nilai Z  = 1,645. Nilai Zhithit

dibandingkan dengan Z

dibandingkan dengan Ztabel tabel , maka kesimpulan yang didapat :, maka kesimpulan yang didapat :

-

- ZZhit hit ≥ ≥ ZZtabel tabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat denganPerilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan

tingkat kesalahan 5% tingkat kesalahan 5% -

- ZZhit hit < < ZZtabel tabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat denganPerilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan

tingkat kesalahan 5% tingkat kesalahan 5%

2.5 Kuisioner 2.5 Kuisioner

Menurut Sugiono (1999 : 135), kuisioner merupakan teknik pengumpulan Menurut Sugiono (1999 : 135), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertnyaan atau pernyataan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertnyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik  pengumpulan

 pengumpulan data data yang yang efisien bila efisien bila peneliti peneliti tahu tahu dengan dengan pasti vpasti variable ariable yang akyang akan an didi ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuisioner juga ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

(12)

luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan / pernyataan terbuka atau tertutup, dapat luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan / pernyataan terbuka atau tertutup, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

Sugiono (1999 : 79) menjelaskan bahwa jumlah anggota sampel sering Sugiono (1999 : 79) menjelaskan bahwa jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel . jumlah sampel yang 100 % mewakili populasi dinyatakan dengan ukuran sampel . jumlah sampel yang 100 % mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itudiberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada 1000 dan hasil penelitian itudiberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi, maka kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi, maka  peluang

 peluang kesalahan kesalahan generalisasi generalisasi semakin semakin kecil kecil dan dan sebaliknya sebaliknya semakin semakin kecil kecil jumlahjumlah sampel menajuhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan sampel menajuhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

umum).

III.

III. METODE METODE PENELITIANPENELITIAN

Pada bagian ini akan disajikan mengenai langkah-langkah penelitian, untuk Pada bagian ini akan disajikan mengenai langkah-langkah penelitian, untuk menentukan data yang diperlukan dan metode yang digunakan dalam pengolahannya menentukan data yang diperlukan dan metode yang digunakan dalam pengolahannya yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan  berkelanjutan.

 berkelanjutan. Kegiatan Kegiatan penelitian penelitian ini ini diawali diawali dengan dengan perumusan perumusan masalah masalah dandan  penetapan

 penetapan tujuan tujuan penelitian, penelitian, serta serta penentuan penentuan alat alat ukur ukur hingga hingga teknik teknik analisis analisis yangyang digunakan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan, sesuai dengan bagan alir digunakan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan, sesuai dengan bagan alir  proses penelitian yang dapat dilihat pada

 proses penelitian yang dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.1.4 halaman 23Lampiran A Gambar A.1.4 halaman 23..

3.1

3.1 Metode Metode pengumpulan pengumpulan datadata

Sesuai dengan jenis kebutuhan data, maka teknik pengumpulan data dalam Sesuai dengan jenis kebutuhan data, maka teknik pengumpulan data dalam  penelitian

 penelitian ini ini dibagi dibagi dalam dalam dua dua tipe, tipe, yaitu yaitu pengumpulan pengumpulan data data primer primer dandan  pengumpulan data sekunder.

 pengumpulan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, baik pengukuran geometrik jalan maupun pencatatan karakteristik lalu lapangan, baik pengukuran geometrik jalan maupun pencatatan karakteristik lalu lintas. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang dibutuhkan untuk lintas. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang dibutuhkan untuk membantu kelengkapan penelitian ini.

(13)

3.1.1

3.1.1 Data Data SekunderSekunder

Data sekunder yang dibutuhkan berupa peta jaringan jalan Kabupaten Data sekunder yang dibutuhkan berupa peta jaringan jalan Kabupaten Bireuen yang diperoleh dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dan sketsa Bireuen yang diperoleh dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dan sketsa lokasi pengamatan, sebagai acuan untuk melihat letak lokasi pengamatan.

lokasi pengamatan, sebagai acuan untuk melihat letak lokasi pengamatan.

3.1.2

3.1.2 Data Data PrimerPrimer

Pengumpulan data primer akan dilakukan dengan peninjauan langsung ke Pengumpulan data primer akan dilakukan dengan peninjauan langsung ke lokasi penelitian. Data primer yang diperlukan adalah data ukuran geometrik jalan lokasi penelitian. Data primer yang diperlukan adalah data ukuran geometrik jalan  berupa

 berupa ukuran ukuran penampang penampang melintang melintang jalan jalan seperti : seperti : lebar jalulebar jalur lalu r lalu lintas, lebar lintas, lebar lajurlajur lalu lintas, lebar median, dan sebagainya. Selain itu juga akan dilakukan lalu lintas, lebar median, dan sebagainya. Selain itu juga akan dilakukan  pengambilan gambar dari aktifitas lalu lintas, data kele

 pengambilan gambar dari aktifitas lalu lintas, data kele ngkapan fasilitas yang tersediangkapan fasilitas yang tersedia saat ini, serta data kondisi/karakteristik lalu lintas seperti : volume lalu lintas, saat ini, serta data kondisi/karakteristik lalu lintas seperti : volume lalu lintas, kecepatan dan jenis kendaraan yang melintasi lokasi tersebut. Untuk membantu kecepatan dan jenis kendaraan yang melintasi lokasi tersebut. Untuk membantu kesempurnaan penelitian diperlukan formulir pengamatan perilaku penyebrang jalan, kesempurnaan penelitian diperlukan formulir pengamatan perilaku penyebrang jalan,  perilaku

 perilaku pengantar/penjemput, pengantar/penjemput, serta serta wawancara wawancara dengan dengan bantuan bantuan kuisioner kuisioner untukuntuk mengetahui persepsi orang tua yang berkaitan dengan keselamatan anak-anak.

mengetahui persepsi orang tua yang berkaitan dengan keselamatan anak-anak.

1.

1. Geometrik Geometrik jalanjalan

Untuk mengetahui kondisi geometrik jalan, di lakukan pengukuran lebar Untuk mengetahui kondisi geometrik jalan, di lakukan pengukuran lebar  perkerasan

 perkerasan dan dan lebar lebar bahu bahu jalan jalan denganmenggunakan denganmenggunakan pita pita ukur ukur (meteran).(meteran). Sedangkan unuk mengukur pias pengamatan kecepatan yaitu menggunakan alat ukur Sedangkan unuk mengukur pias pengamatan kecepatan yaitu menggunakan alat ukur speedometer kendaraan.

speedometer kendaraan.

2.

2. Volume Volume lalu lalu lintaslintas

Pengumpulan data volume lalu lintas dilakukan secara manual dengan Pengumpulan data volume lalu lintas dilakukan secara manual dengan mencatat langsung jumlah berbagai jenis kendaraan yang melewati jalan sekitar mencatat langsung jumlah berbagai jenis kendaraan yang melewati jalan sekitar sekolah, untuk tiap-tiap arah pada masing-masing jalan. Pengamatan volume lalu sekolah, untuk tiap-tiap arah pada masing-masing jalan. Pengamatan volume lalu

(14)

lintas akan

lintas akan dilakukan selama 4 dilakukan selama 4 hari yaitu hari yaitu : Senin, : Senin, Rabu, Kamis, dan Rabu, Kamis, dan Sabtu padaSabtu pada  pukul

 pukul 07.3007.30  –  –   08.30 wib saat masuk sekolah dan 12.00  08.30 wib saat masuk sekolah dan 12.00 –  –   13.00 pada saat sekolah  13.00 pada saat sekolah usai, dengan interval waktu pengamatan setiap 5 menit

usai, dengan interval waktu pengamatan setiap 5 menit

Untuk lebih memudahkan dalam usaha pengumpulan data volume lalu lintas Untuk lebih memudahkan dalam usaha pengumpulan data volume lalu lintas di lapangan, maka pada setiap pos pengamatan ditempatkan 3 orang pencatat. di lapangan, maka pada setiap pos pengamatan ditempatkan 3 orang pencatat. Masing-masing pengamat bertugas untuk mencatat jumlah dan jenis kendaraan Masing-masing pengamat bertugas untuk mencatat jumlah dan jenis kendaraan  bermotor

 bermotor yang yang bergerak bergerak lurus lurus melewati melewati pos pos pengamatan. pengamatan. Pencatatan Pencatatan untuk untuk jumlahjumlah tiap-tiap jenis kendaraan yang melewati pos pengamatan dicatat pada formulir tiap-tiap jenis kendaraan yang melewati pos pengamatan dicatat pada formulir  pengamatan

 pengamatan lalu lalu lintas lintas yang yang telah telah disediakan disediakan dengan dengan bantuan bantuan alat alat tulis tulis dan dan alatalat hitung

hitung (hand tally counter)(hand tally counter)..

3.

3. Kecepatan Kecepatan lalu lalu lintaslintas

Pengumpulan data kecepatan dilakukan selama 1 hari, yaitu hari Selasa. Pengumpulan data kecepatan dilakukan selama 1 hari, yaitu hari Selasa. Kegiatan pencatatan dilakukan dengan mengambil beberapa sampel kendaraan pada Kegiatan pencatatan dilakukan dengan mengambil beberapa sampel kendaraan pada  jam masuk sekolah, yaitu pada puk

 jam masuk sekolah, yaitu pada pukul 07.30-08.30 wib.ul 07.30-08.30 wib.

Kecepatan yang diamati pada penelitian ini dalah kecepatan setempat. Kecepatan yang diamati pada penelitian ini dalah kecepatan setempat. Metode pengamatan dilakukan dengan 2 pias pengamatan didepan sekolah dengan Metode pengamatan dilakukan dengan 2 pias pengamatan didepan sekolah dengan  panjang

 panjang 60 60 meter. meter. Jumlah Jumlah pencatat pencatat pada pada penilitian penilitian ini ini berjumlah berjumlah 2 2 orang, orang, yangyang ditempatkan pada garis awal dan akhir pada pias pengamatan. Peralatan yang ditempatkan pada garis awal dan akhir pada pias pengamatan. Peralatan yang digunakan adalah stopwatch, form pengamatan dan perangkat alat tulis. Stopwatch digunakan adalah stopwatch, form pengamatan dan perangkat alat tulis. Stopwatch dihidupkan pada saat bagian muka kendaraan berada pada garis awal dan dimatikan dihidupkan pada saat bagian muka kendaraan berada pada garis awal dan dimatikan  pada

 pada saat saat bagian bagian muka muka kendaraan kendaraan tersebut tersebut berada berada pada pada garis garis akhir akhir dari dari piaspias  pengamatan.

 pengamatan.

4.

4. Pengamatan Pengamatan terhadap terhadap perilakuperilaku

Pengamatan perilaku penyebrang jalan adalah pengamatan terhadap Pengamatan perilaku penyebrang jalan adalah pengamatan terhadap karakteristik siswa dimulai ketika akan menyebrang sampai selesai menyebrang. Ada karakteristik siswa dimulai ketika akan menyebrang sampai selesai menyebrang. Ada 4 (empat) kriteria yang dinilai terhadap karakter siswa dalam menyebrang jalan, 4 (empat) kriteria yang dinilai terhadap karakter siswa dalam menyebrang jalan, yaitu:

(15)

a.

a. Prosedur baku cara menyebrang / 4 T (Tunggu sejenak, Tengok kanan,Prosedur baku cara menyebrang / 4 T (Tunggu sejenak, Tengok kanan, Tengok kiri, Tengok kanan lagi)

Tengok kiri, Tengok kanan lagi)  b.

 b. Cara menyebrang (berjalan atau berlari)Cara menyebrang (berjalan atau berlari) c.

c. Fasilitas yang digunakan (dengan zebra cross, atau tanpa fasilitas)Fasilitas yang digunakan (dengan zebra cross, atau tanpa fasilitas) d.

d. Status penyebrang (mandiri atau tidak mandiri)Status penyebrang (mandiri atau tidak mandiri)

Pengamatan perilaku pengantar adalah pengamatan terhadap ketertiban Pengamatan perilaku pengantar adalah pengamatan terhadap ketertiban  penghantar

 penghantar sebagai sebagai pengguna pengguna jalan, jalan, dimulai dimulai sejak sejak memberhentikan memberhentikan kendaraan,kendaraan, menurukan anak, hingga berangkat kembali. Ada 3 (tiga) kriteria yang dinilai menurukan anak, hingga berangkat kembali. Ada 3 (tiga) kriteria yang dinilai terhadap perilaku pengantar yaitu:

terhadap perilaku pengantar yaitu: a.

a. Arah kedatangan pengantar (di sebelah sekolah atau di depan sekolah)Arah kedatangan pengantar (di sebelah sekolah atau di depan sekolah)  b.

 b. Lokasi berhenti (pada tempatnya atau sembarangan)Lokasi berhenti (pada tempatnya atau sembarangan) c.

c. Menurunkan anak dari kendaraan (sisi kiri/ di trotoar atau sisi kanan/di badanMenurunkan anak dari kendaraan (sisi kiri/ di trotoar atau sisi kanan/di badan  jalan)

 jalan)

Data yang telah didapat dimasukkan kedalam formulir yang disediakan seperti pada Data yang telah didapat dimasukkan kedalam formulir yang disediakan seperti pada Lampiran

Lampiran B ForB Formulir Bmulir B.2.1 .2.1 dan dan Formulir Formulir B.2.2 halaman B.2.2 halaman 25-2625-26

5. Kuisioner 5. Kuisioner

Survei wawancara orang tua dilakukan untuk mengetahui persepsi mereka Survei wawancara orang tua dilakukan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap keselamatan anak-anak dalam berlalu lintas. Survei dilakukan dengan cara terhadap keselamatan anak-anak dalam berlalu lintas. Survei dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada 100 responden secara acak, kuisioner tersebut berisi membagikan kuisioner kepada 100 responden secara acak, kuisioner tersebut berisi  pertanyaan kepada oran

 pertanyaan kepada orang tua siswa yang g tua siswa yang meliputi :meliputi : a.

a. Cara anak berangkat sekolahCara anak berangkat sekolah  b.

 b. Cara anak pulang sekolahCara anak pulang sekolah c.

c. Orang tua mengantar anak ke sekolahOrang tua mengantar anak ke sekolah d.

d. Fasilitas lalu lintas yang tersedia / yang digunakanFasilitas lalu lintas yang tersedia / yang digunakan e.

e. Tata cara menyebrang / car anak menyebrang jalanTata cara menyebrang / car anak menyebrang jalan f.

f. Perilaku pengemudi kendaraan di depan sekolahPerilaku pengemudi kendaraan di depan sekolah g.

g. Fasiltas yang dibutuhkanFasiltas yang dibutuhkan h.

(16)

3.2

3.2 Metode Metode Pengolahan Pengolahan Data Data dan dan Analisis Analisis DataData

Pada sub bab ini akan dijelaskan cara pengoalahan data yang didapat dari Pada sub bab ini akan dijelaskan cara pengoalahan data yang didapat dari  pengamatan

 pengamatan di di lapangan lapangan untuk untuk pengambilan pengambilan sampel sampel dan dan di di olah olah dengandengan menggunakan teori-teori dan persamaan-persamaan yang terdapat pada tinjauan menggunakan teori-teori dan persamaan-persamaan yang terdapat pada tinjauan kepustakaan. Metode pengolahan data hanya dilakukan pada data primer, sedangkan kepustakaan. Metode pengolahan data hanya dilakukan pada data primer, sedangkan untuk data sekunder hanya untuk data pelengkap.

untuk data sekunder hanya untuk data pelengkap.

3.2.1

3.2.1 Volume Volume lalu lalu lintaslintas

Data volume lalu lintas yang diperoleh dilapangan terdiri dari campuran Data volume lalu lintas yang diperoleh dilapangan terdiri dari campuran  berbagai

 berbagai jenis jenis kendaraan kendaraan sehingga sehingga harus harus diubah diubah ke ke dalam dalam satuan satuan mobil mobil penumpangpenumpang (smp) dengan cara mengalihkan angka ekivalensi terhadap masing-masing jenis (smp) dengan cara mengalihkan angka ekivalensi terhadap masing-masing jenis kendaraan dengan menggunakan persamaan pada Tabel 2.1 yang tertera pada kendaraan dengan menggunakan persamaan pada Tabel 2.1 yang tertera pada halaman 8.

halaman 8.

3.2.2

3.2.2 Kecepatan Kecepatan lalu lalu lintaslintas

Kecepatan setempat diperoleh dari hasil bagi antara panjang pias pengamatan Kecepatan setempat diperoleh dari hasil bagi antara panjang pias pengamatan dengan lama waktu yang diperlukan oleh kendaraan untuk melewatinya sesuai dengan lama waktu yang diperlukan oleh kendaraan untuk melewatinya sesuai dengan rumus (2.2) halaman 8. Kemudian data diolah dengan menggunakan statistik dengan rumus (2.2) halaman 8. Kemudian data diolah dengan menggunakan statistik uji Z

uji Z sesuai dengan persamaan sesuai dengan persamaan (2.6) halaman (2.6) halaman 10.10.

3.2.3

3.2.3 Tingkat Tingkat pelayanan pelayanan jalanjalan

Tingkat pelayanan diperoleh berdasarkan kecepatan dan juga angka Tingkat pelayanan diperoleh berdasarkan kecepatan dan juga angka  perbandingan

 perbandingan antara antara volume volume lalu lalu lintas lintas dan dan kapasitas kapasitas jalan. jalan. Kecepatan Kecepatan yangyang digunakan adalah kecepatan dari seluruh pengamatan yang dirata-ratakan. Nilai digunakan adalah kecepatan dari seluruh pengamatan yang dirata-ratakan. Nilai kecepatan rata-rata dan angka perbandingan antara volume lalu lintas maksimum kecepatan rata-rata dan angka perbandingan antara volume lalu lintas maksimum

(17)

dengan kapasitas jalan kemudian diplotkan kedalam grafik, dapat dilihat pada dengan kapasitas jalan kemudian diplotkan kedalam grafik, dapat dilihat pada Lampiran A Gambar B.1.4 halaman 23.

Lampiran A Gambar B.1.4 halaman 23.

3.2.4

3.2.4 Pengamatan Pengamatan terhadap terhadap perilakuperilaku

Hasil dari data pengamatan terhadap perilaku penyebrang dan perilaku Hasil dari data pengamatan terhadap perilaku penyebrang dan perilaku terhadap pengantar dilakukan pengolahan dengan menggunakan statistik uji normal terhadap pengantar dilakukan pengolahan dengan menggunakan statistik uji normal sesuai dengan

sesuai dengan persamaan (2.7) persamaan (2.7) dan (2.9) dan (2.9) halaman 11.halaman 11.

3.2.5 Kuisioner 3.2.5 Kuisioner

Data hasil wawancara responden akan dilakukan pengolahan dengan Data hasil wawancara responden akan dilakukan pengolahan dengan menggunakan persentase yang akan digambarkan melalui bar chart dan pie chart. menggunakan persentase yang akan digambarkan melalui bar chart dan pie chart.

IV.

IV. HASIL HASIL DAN DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi pemecahan masalah Bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi pemecahan masalah dari bab-bab sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan di dari bab-bab sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan akan dievaluasi dengan menggunakan rumus-rumus dan sejumlah teori lapangan akan dievaluasi dengan menggunakan rumus-rumus dan sejumlah teori yang dikemukakan.

yang dikemukakan.

4.1 Hasil 4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diolah dari rumus-rumus dan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diolah dari rumus-rumus dan teori-teori yang disebutkan pada bab sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang menjadi teori yang disebutkan pada bab sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat pelayanan jalan (

tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui tingkat pelayanan jalan ( Level Of Se Level Of Servicervice)) melalui volume lalu lintas harian rata-rata (LHR), mengetahui kecepatan rata

melalui volume lalu lintas harian rata-rata (LHR), mengetahui kecepatan rata –  –  rata rata yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Raya (MKJI), karakteristik perilaku yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Raya (MKJI), karakteristik perilaku  pengantar dan

(18)

sekolah dasar tersebut, dan Mengetahui apakah ZoSS dibutuhkan di area sekitar sekolah dasar tersebut, dan Mengetahui apakah ZoSS dibutuhkan di area sekitar sekolah dasar tersebut.

sekolah dasar tersebut.

4.2

4.2 PembahasanPembahasan

Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil data serta hal-hal yang berkaitan Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil data serta hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian ini dan pokok permasalah dalam penelitian ini, yaitu dengan dengan objek penelitian ini dan pokok permasalah dalam penelitian ini, yaitu dengan memperlihatkan hasil yang diperoleh dari pengolahan dan analisa data.

memperlihatkan hasil yang diperoleh dari pengolahan dan analisa data.

V.

V. KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data, maka akan diambil Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data, maka akan diambil  beberapa kesimpulan yang relevan.

 beberapa kesimpulan yang relevan. Saran akan diberikan dari hasil pengolahan dataSaran akan diberikan dari hasil pengolahan data yang diperoleh setelah penelitian dan diskusi masalah yang ditinjau.

(19)

D.

D. DAFTAR DAFTAR PUSTAKAPUSTAKA

1.

1. Anonim, 1997.Anonim, 1997.  Manual  Manual Kapasitas Kapasitas Jalan Jalan Indonesia Indonesia (MKJI).(MKJI). Direktorat JenderalDirektorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. 2.

2. Anonim, 2006.Anonim, 2006.  Pedoman  Pedoman Teknis Teknis Program Program ZoSS ZoSS di di 11 11 Kota Kota di di Pulau Pulau Jawa.Jawa. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 3.

3. Bukhari R.A, dkk, 1997,Bukhari R.A, dkk, 1997,  Rekayasa  Rekayasa Lalu Lalu LintasLintas, Bidang Studi Teknik, Bidang Studi Teknik Transportasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Transportasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Banda Aceh. 4.

4. Sugiono, 1999,Sugiono, 1999, Metode Penelitian Bisni Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandungs, Alfabeta, Bandung 5.

5. Sukirman, S., 1999,Sukirman, S., 1999,  Dasar Dasar

 – 

 – 

  Dasar Perencanaan Geometrik Jalan  Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova,, Nova, Bandung.

Bandung. 6.

6. Suweda, I. W., 2009. “Suweda, I. W., 2009. “ Pentingnya  Pentingnya Pengembangan Pengembangan Zona Zona Selamat Selamat Sekolah Sekolah DemiDemi  Keselamatan Bersama di Jalan Raya

 Keselamatan Bersama di Jalan Raya”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Vol 13”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Vol 13 No.1. No.1. 7.

7. Wedha, N. Y., 2001,Wedha, N. Y., 2001,  Audit  Audit Keselamatan Keselamatan JalanJalan, Universitas Gajah Mada,, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada menu Laporan terdapat submenu laporan absensi karyawan, penjualan, transaksi masuk, transaksi keluar, buku besar, grafik penjualan menu dan grafik

Beberapa faktor menyebabkan sebagian responden membuat kesalahan dalam menyusun frase, baik itu frase kata benda maupun kata kerja. Faktor penyebab tersebut antara lain adalah

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai Peran Pemerintah Kecamatan Dalam Pelaksanaan Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Administrasi Desa, maka penulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi dari ekstrak kulit manggis – ekstrak kelopak bunga rosella dan ekstrak kulit manggis –

Sukuk Negara Ritel adalah Sukuk Negara (SBSN) yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual. 10  Diversifikasi

Hasil penelitian ini sejalan dengan Firmansyah (2001) bahwa probiotik merupakan kuman yang berasal dari usus manusia, yang bila dikonsumsi per oral akan menimbulkan dampak positif

Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil sehingga lamalama akan terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada

Dari dasar inilah mengapa penelitian ini akan dilakukan, menggunakan tanaman air untuk mengolah limbah cair industri tahu, yaitu menggunakan tanaman teratai dan eceng gondok