41
BAB V
PERILAKU PENYIMPANGAN MAHASISWA DALAM KOMUNITAS SOSIAL DI RT 3
Perilaku mahasiswa dalam komunitas RT 3 merupakan sebuah perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai, norma, budaya taat, yang sudah berlaku lumayan lama dalam
masyarakat seiring dengan kehadiran para pendatang, begitu mulai tidak bisa di kontrol
oleh pihak (RT), sehingga aturandalam komunitas RT khususnya agar dapat dengan
muda para pendatang, pengunjung dan warga setempat masing – masing bisa
menyesuaikan dengan tuntutan kondisi lingkungan warga masyarakat. Tetapi pada umum
warga serta pihak berwenang atau Ketua RTdan Tokoh – Tokoh masyarakat lebih
mengutamakan keamanan warga serta pendatang. Untuk itukesepakatan aturanoleh
semua pihak lebih mengarah pada ajakan mahasiswa serta tamu yang ada. Kemudian
yang menjadi persoalan keinginan dari pihak yang berada di RT 3, ternyata tidak 100%
terjawab lewat keinginan bersama sesuai aturan umum RT, lewat (Jam) malam(22.00,
WIB) tidak ada aktivitas menggangu warga sekitar pemondokan atau lingkungan RT 3
pada umum. Kenyataan yang terjadi hampir sebagian besar mahasiswa kurang merespon
positif akan aturan RT.
Dalam bab ini peneliti mencoba mendiskripsikan hasil – hasil dari temuan
penelitian secara faktual sesuai dengan tindakan atau sebuah perilaku yang di lakukan
42
Tindakan atau perilaku mahasiswa di dalam RT. Menunjukan kesesalan setiap
warga dan bahkan ajakan emosional muncul pada warga secara psikologi karena menurut
warga, tindakan dari sebagian mahasiswa sangat tercela dari norma, dalam lingkungan
warga RT setempat seperti menunjukan sikap kesesalan warga terlihat ketika pada saat
wawancara berikut ;
(Ketua RT) Pertama; tindakan tidak taat aturan RT dan juga kos. Gak semua yang begitu tapi, sebagian besar yang warga lapor dan saya lihat begitu memang. Kedua; Ya, masalah muda-mudi ya, sebenarnanya itu hak untuk pacaran tapikan tidak enak sama warga sekitar kalau cowok –cewek pulang pagi tidak lapor lagi kalau ada yang nginap. kalau ada apa-apakan warga yang bingung sendiri. (Warga & Humas) Kasihankan kalau ada apa-apa, mas’kan tahu sendiri RT 03 (Tiga) itu disiplinnya kaya gimana (sambil ketawa beliau bercanda dan menjawab pertanyaan saya) Ya, di bilang negatif juga, gak tahu ya soalnya kita juga pernah muda. Tapikan kalau di RT sinikan itu disiplin dan sangat rama warganya. Hanya sebagian teman mahasiswa yang kurang taat aja itu sama aturan RT.
Perlakuandari sejumlah mahasiswa merupkan sebuah tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai, norma dan budaya taat dalam RT, membuktikan kemudian tindakan ini
ketika faktanya benar – benar pernah terjadi dalam lingkungan tersebut, melalui beberapa
aksi negatif dari beberapa oknum mahasiswa yang kurang asosiatif, dan kerap tidak
tanggapi secara baik nilai & norma.
2 Lihat wawancara tentang ( Tindakan negatif, Apa sajakah yang sering di lakukan oleh mahasiswa, setahu anda?) 01 Agustus 2012, dan bisa di lihat kembali hasil wawancara yang ada di halaman ke 3 (Awal).
43
Ketahui kembali bahwa apa yang penulis teliti adalah menyangkut dengan
perilaku mahasiswadalam RT. Perilaku mahasiswa dengan tidak taat pada aturan
pemondokan dan RT, menurut warga hal tersebut merupakan sebuah tindakan yang
melanggar aturan terkait dengan kegiatan tenangwaktu malam.
5.1. Perilaku Mahasiswa Di Kosan dan RT
Mendengar informasi-informasi dari masyarakat sekitar menyangkut
denganperilaku pembiaran mahasiswa begitu terlihat mengabaikan nilai, norma dan
sikap disiplin dalam lingkunan RT. Masyarakat RT 3 juga masyarakatnya sangat
beragam-budaya dengan adanya lingkungan mahasiswaindekos atau pemondokan pada
umum pemondokan ini merupakan usaha kecil dari warga masyarakat setempat. Namun
dengan hadirnya mahasiswa dari berbagai etnis-budaya indonesia masing –masing dari
indonesia bagian timur dan barat, sehingga kemudian ada berbagai masalah muncul pada
mahasiswa karena tidak bersikap baik terhadap budaya warga masyarakat yang taat akan
aturan kedesiplinan seperti pada awal-sebelum sudah diperjelaskan mengenai peraturan
indekos dan RT. Hal – hal tersebut itulah yang tidak dapat di tanggapi dengan baik oleh
mahasiswa.
Muncul tanggapan negatif dari pihak warga, melalui hasil penelitian,tanggapan
masyarakat pada tindakan mahasiswa bersifat toleransi rendah dan menyimpang karena
perilaku buruk yang kemudian mengabaikan nilai-nilai dalam RT antara lain sebagai
44
a). Pelanggaran Terhadap Aturan Kosan dan RT
Dalam kehidupan masyarakat jujur masih banyak masalah yang dijumpai antara
tindakan-tindakan menyimpang sering tidak sesuai dengan aturan (norma),
mengungkapkanperilaku mahasiswa dalam komunitas RT melalui tanggapan masyarakat
antara lain sebagai berikut:
(Humas & Warga) Bagaimana ya mau di bilang, karena selama kami lihat keberadaan mahasiswa di sini smuanya biasa-biasa saja. hanya begitu-begitu, Tapi pada umumnya ada sebagian yang tidak menghargai aturan yang ada di RT 03. Uda di omongkan jangan bawah tamu diatas jam 10-an, masih saja ada yang lewati aturan. Nanti kalau di lihat orangkan kurang baik apalagi kosannya cewek, ada cowok masukkan kurang baik begitu. (Ketua RT) Kalau menyangkut tindakan atau perilaku anak-anak mahasiswa sebenarnya semuanya tidak seperti yang tadi bapa omong, ada yang masih turut-sopan juga, tapi sebagian ada yang sudah tahu ada aturan diatas jam 10-an kosan cowok maupun cewek di harapkan jangan terimah tamu. Tapi, yang terjadinya ada saja cewek yang masuk ke kos cowok dan sebaliknya. Ini bagi warga sebenarnya kurang baik begitu.Karena kasihankan kalian ke sinikan di titip orang tua untuk sekolah.
Kehadiran mahasiswa dalam lingkungan pemondokan RT 3 sangat tidak
menunjukan sikap tidak taat da menutup diri, dari hal sekecil dilakukan ternyata terlihat
menyimpang melalui respon masyarakat. dalam lingkungan RT yang bertetangga dengan
mahasiswa. Masyarakat setempat terlihat sangat memilik sosio-kepedulian sangat tinggi
terhadap komunitas (RT).
3 Wawancara dengan (Ketua RT), 01 Agustus 2012 (Humas & warga), 02 Agustus 2012.
45
Dengan tindakan melanggar pada aturan jam malam atau ketidaktaatan itulah
membuat warga masyarakatmenilai dengan mata kepala mereka melalui tingka-laku dari
mahasiswa. Sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh Ketua RT, Humas dan
Warga, bahwa mahasiswa yang berada dalam lingkunganRT 3. Kerap terlihat melakukan
pelanggaran – pelanggaran serupa selain pelanggaran waktu jam malam, mahasiswa juga
kurang membuka diri dengan warga dalam berinteraksi secara internal RT dan sosialisasi
juga.
b). Kurang bersosialisasi
Tetapi, kemudian dalam penelitian yang coba menuangkan hal tersebut diatas
jauh dari kenyataan , menyangkut dengan tindakan serta perilaku mahasiswadalam
komunitas RT 3. Kemudian menjadi acuan badan berpikir dimana tindakan sosialisasi
mahasiswa turut hadir dalam sebuah (RT). Proses ketahanan nilai-nilai sosial terlihat
sangat kurang sangat, jauh dari definisi awal yang dimana individu hadir dengan individu
lain dalam sebuah masyarakat harus mampu mengikuti pola hidup yang benar-benar
terjadi dalam masyarakat. Karena kemudian dari situlah individu akan mengetahui
nilai-nilai masyarakat sesunguhnya entah akan bersifat baik ataupun buruk.
Kenyataan yang terjadi realitas mengenai kehidupan mahasiswa Memang tidak
bisa lagi pungkiri. Penulis menyadari bahwa tindakan atau perilaku yang di lakukan oleh
mahasiswa setempat sangat terlihat sebagian besar kurang dan bahkan minim dalam
membangun hubungan interaksi sosial masyarakat. Juga dengan keadaan interaksi atau
membangun hubungan yang kurang (Toleransi rendah) namun tidak diikut sertakan
46
kuat dengan nilai-nilai sosio-budaya masyarakat. Dengan mengetahui akan tingka-laku
dari mahasiswa yang kurang berbaur dan bahkan kurang membangun pola interaksi
dengan warga masyarakat. komentar dari Ketua RT & Warga pada mahasiswa
antaralain sebagai berikut;
(Ketua RT) Terus terang saja ya, kalau di lihat apa yang sering di lakukan oleh sebagian mahasiswa di sini. Yang pada umumnya yang kos di margosari 01, RT 03. Kebanyakan itu sosialisasi dengan masyarkat RT 03 sangat kurang. Contohnya mas begini, misalnya ada kegiatan RT itu kerap kami undang misalnya 17-san agustus. Tapi, ya pada gak datang gimana too“ jawab beliau sambil ketawa”. (Humas & Warga) Ya kurang itu juga si, karena lebih ke pribadinya orangkan masing-masing. (Humas & Warga) Sebenarnya mas itu semua kembali pada pribadi. Ya, kalau kita yang begini sudah tua, sebenarnya tidak terlalu pusing-pusing lagi dengan hal seperti itu. Hanya saja begini loh,, mas kamu sekolah di ajarkan untuk saling baik-baik sama orangkan. Jadi kalau mau di hargai kita dulu buat itukan.Apalagi mahasiswa ya tanggung jawab, ya bisa begitu karena tidak bisa mau di kontrol.
Yang menjadi titik kurang adanya sosialisasi itu pada mahasiswa. Mahasiswa
setempat terlalu tegang dalam menyesuaikan pola perilaku sehingga kemudian masyarakat
kembali merespon tindakan tersebut dengan penilaian terkesan kurang membaik.
4 Wawancara dengan (Ketua Rt), 01 agustus 2012 (Humas & Warga) 02 agustus 2012. Lihat Pertanyaan; (Bagaimana respon anda terhadap perilaku mahasiswa ?) dan (Mengapa sehingga tindakan mahasiswa seperti menyalahi aturan RT dan kos, bisa terjadi?.
47
c). Kurang berpartisipasi
Menyangkut dengan partisipasi adalah sebuah langkah seseorang untuk dapat
mengambil bagian memberikan konsep – konsep terbaik dengan apa yang akan dan mau
dilakukan sebagai sebuah kepentingan bersama. Dalam lingkungan masyarakat, Masalah
yang terjadi dalam penelitian ini adalah sebuah tindakan atau perilaku menyimpang
katakanlah individu serta kelompok mahasiswa kurang melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan harian maupun mingguan dan seterusnya. Mahasiswa pada umum bertinggal
sekitar RT. Kebanyakan cenderung mengutamakan ego-pribadi mereka, sebagian dari
mahasiswa cenderung demikiandalam melibatkan di secara pribadi untuk mengikuti
kegiatan RT. itu saja sangat rendah dan bahkan malahan sangat tidak ada sama sekali
partisipasi bersifat kehadiran (mau melibatkan diri sangat minim) melalui Tanggapan:
Ketua RT; Contohnya mas begini misalnya ada kegiatan RT itu kerap kami undang misalnya 17-san agustus dan juga kegiatan rapat terkait kepentingan bersama dalam hal kebutuhan RT. Tapi, Ya pada gak datang gimana to“ jawab beliau sambil ketawa”.
Mahasiswa cenderung tidak menyadari apa yang mereka perbuat sangatlah
menyakiti hati dan perasaan masyarakat. Warga masyarakat RT sadar dan bahkan
mengakui tindakan mahasiswa. Terlihat selain melanggar peraturan RT dan Pemondokan
mahasiswa juga tidak membuka diri untuk berpartisipasi.
5 Lihat Wawancara dengan (Ketua RT), 01 Agustus 2012. (Lihat pula sumber ke 4, 01 Agustus
48
d). Kurang disiplin
Kedisiplinan sangat di butuhkan karena hal tersebut seperti sebuah kreativitas
setiap pribadi lepas pribadi agar dapat memahami jati diri (self), setiap orang atau pribadi
dalam memiliki kehidupan di tengah – tengah masyarakat begitu bervariasi dan tidak
terlepas dari sebuah nila, norma dan kepentingan masyarakat bersama berkaitan dengan
waktu. Seperti tindakan mahasiswa. Dalam sebuah lingkungan masyarakat RT. Perilaku
mahasiswa dalam RT melalui respon warga masyarakat secara pendekatan pola hidup
mahasiswa dalam komunitas tersebut menunjukan sebuah tindakan kurang disiplin Seperti
ketetapan tata tertib indekost di lokasi RT 3 sendiri, menunjukan 22.00. WIB. Mahasiswa
di harapkan tidak menerima tamu karena berkaitan dengan peraturan batas waktu
menerima tamu maksimal pukul 22.00 WIB (Sepuluh Malam) atau aktivitas waktu malam, Seperti”:
(Humas & Warga) mengatakan jika kemudian ada persoalan yang tidak disiplin dengan budaya atau kebiasaan hidup masyarakat berkaitan dengan aturan, hal itu kemudian masyarakat akan menilai tindakan atau sebuah perilaku terlihat melanggar dari peraturan lingkungan RT di jam malam.
Tanggapan warga terhadap perilaku mahasiswa kemudian berakhir dengan
tanggapan negative dari warga masyarakat melalui beberapa alasan akhir dari respon
masyarakat berdasarkan beberapa persoalan.
6 Wawancara dengan (Humas & Warga), 02 agustus 2012. (Mahasiswa), 07 agustus 2012. Lihat pertanyaan (Apakah mahasiswa sering berlakuan tidak di senangi?) dan Apa respon Anda “lingkungan” RT).
49
5.2. Perilaku (Penyimpangan) Mahasiswa Menurut Pandangan Mahasiswa
Begitu menunjukan apa namanya dengan sebuah hal saling menanggapi selain dari
pihak warga pada umumnya, mahasiswa pada khususnya juga mereka dalam hal menilai
akan perilaku mereka sendiri. Antara satu dengan yang lain kerap saling menanggapi akan
pandangan mereka terhadap tanggapan warga RT. perilaku masing – masing mahasiswa
seperti tindakan dari sebagian mahasiswa dalam situasi di RT selalu saja beberapa dari
teman – teman mahasiswa melakukan tindakan pelanggaran pada tata tertib kost di RT
khususnya. Menurut mahasiswa pada tanggapan warga yang cenderung menilai tindakan
mahasiswa adalah menyimpang sebagian mahasiswa mengatakan tanggapan warga yang
menyebut mahasiswa demikian.
(Mahasiswa) Ya, kita-kita juga (smua) di sini juga tahu.Kalau
sering ada salah.Hanya kalau sampe sudah di nilai begitu kan,
berarti ada sebagian yang betul su lewat aturan (skali), padahal
baik-baik smua di sini warganya kalu sa, liat na. Contoh, sudah
bilang jangan bawah teman lat-lat atau ( Kemalaman) ada yang
bawah kan terlihat kurang tidak sopan.
Sebagian dari mahasiswa pula merespon secara baik dan pula tidak baik, melalui
hal tersebut bisa kembali kita lihat bersama dalam kondisi pada saat wawancara terkait
persoalan mahasiswa dalam menanggapi hal tersebut.
7 Lihat wawancara tentang (Mengapa sering di nilai warga, kalau tindakan mahasiswa itu sangat menyimpang. Menurut anda?)07 Agustus 2012.
50
5.3. Perilaku (Penyimpangan Mahasiswa) Menurut Warga Masyarakat
Warga setempat pada saat peneliti melakukan wawancara dalam tanggapan
mereka terhadap mahasiswa dengan anggapan warga bahwa mahasiswa yang berada
dalam RT 3, ketaatan pada peraturan Kost dan RT, itu kenyataannya terlihat sangat
kurang. Sehingga disesalkan oleh warga karena mahasiswa tidak mau merespon tata
tertib dengan baik. Kemudian lewat penyebab persoalan ketidak patuh pada aturan
kemudian menjadi persoalan mendasar mahasiswa dinilai masyarakat melakukan
tindakan penyimpangan. Seperti isi penjelasan dari peraturan yang ada dibawah ini:
a). Mahasiswa di anggap melakukan tindakan (Penyimpangan) karena
tidak patuh nilai-nilai (RT) berlandaskan pada norma.dengan adanya
tata - tertib RT/Kost.
b). Mahasiswa juga di anggap tidak menghargai akan nilai-nilai, norma
yang sudah membudaya dalam RT, sehingga kerap
pelanggaran-pelanggaran yang ada dinilai menyimpang oleh mereka karena respon
mahasiswa terhadap teguran masyarakat tidak baik.
c). Mahasiswa selain tidak peduli dengan Tatib, kebiasaan sosial juga
terlihat kurang membaik.
d). Tidak terlepas dari ketiga poin-poin penting respon warga masyarakat
di atas mahasiswa yang di anggap warga sebagai seorang yang
terpelajar dan memiliki wawasan cerdas dan mampu bertanggung
51
aturan, hal ini juga sebatas dipahami mahasiswa sebatas pengertian.
Tetapi, tindakan yang tidak di inginkan warga masyarakat dalam
proses hidup Rukun dengan mahasiswa sangat kurang sehingga
penilaian warga pada umumnya hal tersebut selain dari ketiga hal
itupun terlihat menyimpang.
5.4. Derajat Toleransi Masyarakat Margosari
Kondisi lingkungan sosial Margosari, sebelum-sebelumnya peneliti sudah banyak
mencoba mengulas dan menceritrakan kembali dalam kondisi hasil penelitian bahwa
daerah margosari, yang peneliti lakukan penelitian di RT 3, masyarakat setempat sangat
memiliki sikap ketegasan bersepakat untuk menata akan lingkungan RT, dari sisi
ketenangan dan juga adanya rasa nyaman diantara warga masyarakat beserta tamu atau
pengunjung yang datang dan bertinggal sementara dalam lingkungan RT . tidak terlepas
dengan keadaan lingkungan masyarakat RT sendiri, kemudian masyarakat mengakui
diantara keinginan warga akan sikap ketegasan dan kenyamanan yang sudah di
cita-citakan warga untuk memohon kepada seluruh elemen ketika berada dalam lingkungan
RT 3 di harapkan seluruh kelompok individu dapat menjunjung tinggi akan nilai, norma
atau aturan yang di berlakukan dalam RT.
Kemudian warga masyarakat menyadari pula dengan kehadiran sekelompok
mahasiswa dalam masyarakat sendiri menginginkan akan tindakan positif dari
mahasiswa. Masyarakatjugaimpikan semoga dapat ditaati oleh setiap individu sebagai
sekelompok mahasiswa akan aturan. Kost (pemondokan) sendiri berada dalam
52
belakang itu tindakan sekelompok individu (Mahasiswa) dinilai masyarakat tidak
bersikap dengan apa yang sudah direncanakan dan sudah mau dilakukan mengenai saling
memberikan sikap in-toleransi antara warga dan mahasiswayang ada di dalam lingkungan
RT. Sehingga kemudiandalam sikap toleran masyarakat sendiri menginginkan akan adanya sikap “Tanggap” positif dari pihak mahasiswa, terhadap peraturan yang adadalam
lingkungan RT supaya kemudian alhasilnya masyarakat juga setuju akan kehadiran
mahasiswa dalam membawa respon positif. Kalau tidak, maka kemudian warga menilai “Tindakan itu Penyimpangan” dari nilai dan norma.
Dengan sikap itulah mahasiswa tidak merespon baik pada akhirnya masyarakat
menyebut mahasiswasetempat sebagian besar melakukan pelanggaran tersebut. Selain
dari penjelasan terlihat sangat deduksi kemudian disini peneliti coba untuk menjelaskan
akan derajat dari sebuah toleransi masyarakat RT . dalam merespon mahasiswa. sehingga
dalam menetapkan dan menuding mahasiswa sebagian besar melakukan pelanggaran
terlihatmenyimpang dari sikap mereka melalui tanggapan masyarakat Yakni:
Tata Tertib Indekos
Tata Tertib merupakan sebuah peraturan kecil bersifat mengikat dan mengontrol.
Dalam situasi lingkungan. Tata Tertib ini kemudian di cetuskan dalam setiap sebuah kost
(pemondokan) mahasiswa atau pekerja lain ketika melakukan kost sebagai kebutuhan
untuk bertinggal.
Pada penelitian kali ini menjadi sebuah penelitian adalah pada sebuah lingkungan
RT dengan keberadaannya diwilayah margosari 1 disinilah kehadiran sebuah kost
53
perilaku mereka dalam lingkungan tersebut. Yang menjadi salah satu ukuran sehingga
masyarakat dengan bersikap tegas menilai akan perilaku mahasiswa dengan menilai
sebagian besar mahasiswa di RT 3, tidak merespon positif pada peraturan RT, semisalnya
setiap mahasiswa harus patuh dengan aturan RT, Antara lain;
1). Dalam setiap satu rumah kost (pemondokan)hanya untuk satu jenis
kelamin, semisal; Kost (Pemondokan) Putri di tegaskan dengan
peraturan hanya sebatas khusus yang bertinggal di tempat tersebut
adalah Putri begitu juga dengan Kost/Pemondokan Putra. Karena
sebagian besar mahasiswa berperilaku tidak bersikap baik dengan
peraturan dan seperti dalam kost Putri di jam malam, seharusnya di
inginkan oleh masyarakat terkait dengan aturan tidak ada aktivitasdi
atas Pukul, 22.00, WIB. Khusus di Kost putra dan putri dan di dalam
lingkungan RT sendiri diharapkan adanya ketenangan, namun
kemudian dalam aktivitas sehari-hari mahasiswa sebagian besar
terdapat kost yang dihuni oleh kaum putri ada kedapatan pada jam
malam sebagian mahasiswa memasukan pacar adalah dari kaum Pria.
2). Penghuni kostwajib mengisi data pribadi,lampiri Foto Copy
KTP/Surat keterangan. Kebanyakan tawaran ini sudah di sampaihkan
kepada setiap warga pada mahasiswa yang masuk dan tinggal dalam
RT 3, tetapisikap tanggapan positif dari mahasiswa sering dan bahkan
54
3). Juga masih tidak terlepas dengan poin awal, terkait dengan Rumah
Kost/pemondokan. Putra dan Putri di maksud disini tamu siapa saja
sebagai mahasiswa di harapkan jika kemudian sudah ijin namun
berlainan jenis di harapkan sesuai peraturan atau tata tertib di RT,
mengharapkan dan bahkan melarang keras adanya masuk kamar.
Namunkejadian ada terjadi kemudian hal ini membuat masyarakat
lebih bersikap negativedalam merespon akan tindakan dari pihak
mahasiswa.
4). Bahkanuntuk tamu yang bermalam di lingkungan RT di harapkan
dapat mematuhi dan juga dapat melaporkan diri, di harapkan dapat
berkonsultasi dengan pihak penghuni kost di maksud mahasiswa lalu
bersama-sama melakukan konsultasi lewat perijinan ke Ketua RT,
Humas atau Pemilik Kost. Hal – hal yang terjadi pada keinginan warga
masyarakat RT sesuai peraturan yang ada adalah sebagian tamu
sebagai mahasiswa dan mahasiswa dalam RT sendiri tidak melakukan
tanggapan positif pada peraturan yangada.
5). Dan juga terkait dengan penghuni kost/pemondokan pada khususnya
kemudian bermasalah atau tidak lalu mau berpindah dari tempat atau
kost yang di huni diharapkan dengan tegas dapat melakukan sebuah
kewajiban pembritahuan pada Ketua RT, Humas dan Pemilik kost agar
dapat mengetahui aktivitas dalam lingkungan kost (pemondokan) di
55
tidakpun kerap tidak melakukan ijin atau sebuah pembritahuan pada
warga setempat.
Selain dengan poin-poin aturan di atas yangdianggapmasyarakat RT terhadap
tindakan mahasiswa menyimpang dari poin-pointersebut, ada juga sangsi yang dikenakan
warga pada mahasiswa yang melanggar peraturan tersebut seperti; Pertama,sangsi
teguran ini merupkan sebuah pernyataan sikap yang di inginkan warga pada mahasiswa
bermasalah agar dapat bersikap baik kemudian di harapkan warga kepada mahasiswa,
jika kemudian masih bermasalah dan menyalahi peraturan dia akan di perhadapkan
dengan sangsi lain ( juga kerap warga mengucilkan). Kedua;menyangkut dengan sangsi
kedua adalah teguran keras merupkan teguran yang bisa saja mahasiswa yang bermasalah
tidak lagi di berikan kesempatan kedua atau ketiga untuk bisa bertinggal di RT tersebut
ketika ia jelas kerap bermasalah. Ketiga;kemudian dari itu ketika setiap dari mahasiswa
sering dan selalu melakukan pelanggaran tata tertib aturan kost/pemondokan yang ada
dalam lingkunganRT kemudian terpaksa dia akan di keluarkan secara paksa dari wilayah
atau lingkungan (RT) Rukun Tetangga.