‘
‘Sehat dan Hemat dengan Obat Generik Sehat dan Hemat dengan Obat Generik ’’ Page 1Page 1 standar pelayanan farmasi di rumah sakit, upaya kesehatan adalah setiap kegiatan standar pelayanan farmasi di rumah sakit, upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (( promotif promotif ), pencegahan penyakit (), pencegahan penyakit ( preventif preventif ), penyembuhan penyakit (), penyembuhan penyakit (kuratif kuratif ), dan), dan pemulihan kesehatan (
pemulihan kesehatan (rehabilitatif rehabilitatif ), yang dilaksanakan secara menyeluruh,), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (Siregar, 2004).
terpadu, dan berkesinambungan (Siregar, 2004).
Permasalahan-permasalahan mulai muncul dalam usaha untuk Permasalahan-permasalahan mulai muncul dalam usaha untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut. Fakta yang berkembang dewasa ini melaksanakan upaya kesehatan tersebut. Fakta yang berkembang dewasa ini adalah kesehatan bukanlah barang murah yang dapat di beli dan nikmati oleh adalah kesehatan bukanlah barang murah yang dapat di beli dan nikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Salah satu contoh adalah tidak sedikit uang yang seluruh lapisan masyarakat. Salah satu contoh adalah tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan masyarakat untuk melakukan pengobatan atau membeli obat, harus dikeluarkan masyarakat untuk melakukan pengobatan atau membeli obat, padahal obat merupakan salah satu elemen penting dalam melakukan padahal obat merupakan salah satu elemen penting dalam melakukan penyembuhan penyakit (
penyembuhan penyakit (kuratif kuratif ).).
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah akan Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah akan obat., pemerintah meluncurkan Obat Generik Berlogo
obat., pemerintah meluncurkan Obat Generik Berlogo (OGB) pada tahun 1991.(OGB) pada tahun 1991. Kemudian pemerintah juga menerbitkan kebijakan kewajiban penggunaan obat Kemudian pemerintah juga menerbitkan kebijakan kewajiban penggunaan obat generik bagi institusi layanan medis pemerintah, melalui Permenkes nomor generik bagi institusi layanan medis pemerintah, melalui Permenkes nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010. Akan tetapi masyarakat memiliki asumsi bahwa HK.02.02/Menkes/068/I/2010. Akan tetapi masyarakat memiliki asumsi bahwa obat generik adalah obat kelas dua yang artinya memiliki mutu kurang bagus. obat generik adalah obat kelas dua yang artinya memiliki mutu kurang bagus. Harganya yang terbilang murah membuat masyarakat tidak percaya bahwa obat Harganya yang terbilang murah membuat masyarakat tidak percaya bahwa obat
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
generik sama berkualitasnya dengan obat bermerk. Padahal zat berkhasiat yang generik sama berkualitasnya dengan obat bermerk. Padahal zat berkhasiat yang dikandung obat generik sama dengan obat
dikandung obat generik sama dengan obat bermerk.bermerk. Kurangnya informasi seputar obat generik adalah
Kurangnya informasi seputar obat generik adalah salah satu faktor penyebabsalah satu faktor penyebab obat generik dipandang sebelah mata. Padahal dengan beranggapan demikian, obat generik dipandang sebelah mata. Padahal dengan beranggapan demikian, selain merugikan pemerintah, pihak pasien sendiri menjadi tidak efisien dalam selain merugikan pemerintah, pihak pasien sendiri menjadi tidak efisien dalam membeli obat.
membeli obat.
II.
II. TujuanTujuan
Tujuan pembuatan tugas khusus ini adalah untuk memberikan informasi Tujuan pembuatan tugas khusus ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa mutu obat generik terjamin walaupun memiliki harga kepada masyarakat bahwa mutu obat generik terjamin walaupun memiliki harga yang murah.
yang murah.
III.
III. Sejarah dan Definisi Obat GenerikSejarah dan Definisi Obat Generik
Obat Generik Berlogo
Obat Generik Berlogo (OGB) diluncurkan(OGB) diluncurkan pada tahun 1991 oleh pemerintahpada tahun 1991 oleh pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakakebutuhan masyarakat kelas t kelas menengah ke bawahmenengah ke bawah akan obat. Jenis obat ini mengacu pada
akan obat. Jenis obat ini mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional Daftar Obat Esensial Nasional(DOEN)(DOEN) yang merupakan obat esensial untuk penyakit tertentu. Harga obat generik yang merupakan obat esensial untuk penyakit tertentu. Harga obat generik dikendalikan oleh pemerintah untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat. dikendalikan oleh pemerintah untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat. Oleh karena itu, sejak tahun 1985 pemerintah menetapkan penggunaan obat Oleh karena itu, sejak tahun 1985 pemerintah menetapkan penggunaan obat generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Mengingat obat generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. Mengingat obat merupakan komponen terbesar dalam pelayanan kesehatan, peningkatan merupakan komponen terbesar dalam pelayanan kesehatan, peningkatan pemanfaatan obat generik akan memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan pemanfaatan obat generik akan memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (Anonim
terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (Anonim 1, 2011).1, 2011).
Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan memiliki masa paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut Undang-Undang No. 14 masa paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Tahun 2001 tentang Paten, masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Selama 20 tahun perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia Selama 20 tahun perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud, dan perusahaan lain tidak untuk memproduksi obat yang dimaksud, dan perusahaan lain tidak diperkenan
diperkenankan untuk memproduksi dan kan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa. Setelah memasarkan obat serupa. Setelah berhentiberhenti masa patennya, obat paten kemudian disebut sebagai obat generik. Obat generik masa patennya, obat paten kemudian disebut sebagai obat generik. Obat generik
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu generik berlogo dan generik bermerk (
ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu generik berlogo dan generik bermerk (branded branded generic
generic). Sebenarnya tidak ada perbedaan zat aktif pada kedua jenis obat generik ). Sebenarnya tidak ada perbedaan zat aktif pada kedua jenis obat generik ini. Perbedaan hanya terletak pada logo dan merek yang terdapat pada kemasan ini. Perbedaan hanya terletak pada logo dan merek yang terdapat pada kemasan obat. Obat generik berlogo adalah obat yang umumnya disebut obat generik saja obat. Obat generik berlogo adalah obat yang umumnya disebut obat generik saja sedangkan obat generik bermerek biasanya menyantumkan perusahaan farmasi sedangkan obat generik bermerek biasanya menyantumkan perusahaan farmasi yang memproduksinya.
yang memproduksinya.
Sebagai contoh perusahaan Farm memiliki hak paten atas produk Sebagai contoh perusahaan Farm memiliki hak paten atas produk X-Mox
Mox®® yang memiliki kandungan zat aktif Amoksisilin. Karena hak paten ini,yang memiliki kandungan zat aktif Amoksisilin. Karena hak paten ini, tidak ada obat lain dengan kandungan yang sama di negara-negara yang mengakui tidak ada obat lain dengan kandungan yang sama di negara-negara yang mengakui paten ini. Jika ada, maka itu merupakan kerjasama khusus dengan X-Farm. paten ini. Jika ada, maka itu merupakan kerjasama khusus dengan X-Farm. Setelah 20 tahun berlalu, paten ini akan kadaluwarsa dan perusahaan-perusahaan Setelah 20 tahun berlalu, paten ini akan kadaluwarsa dan perusahaan-perusahaan farmasi lain baru akan dapat memproduksi obat dengan kandungan yang sama. farmasi lain baru akan dapat memproduksi obat dengan kandungan yang sama. Walaupun demikian, perusahaan-perusahaan lain tersebut tidak dapat Walaupun demikian, perusahaan-perusahaan lain tersebut tidak dapat menggunakan merk dagang X-Mox
menggunakan merk dagang X-Mox®® yang tetap menjadi hak milik eksklusif X-yang tetap menjadi hak milik eksklusif X-Farm. Perusahaan-perusahaan ini dapat menggunakan nama generik Amlodipine Farm. Perusahaan-perusahaan ini dapat menggunakan nama generik Amlodipine (Obat generik berlogo) atau menggunakan merk sendiri (Obat generik bermerek). (Obat generik berlogo) atau menggunakan merk sendiri (Obat generik bermerek). Meskipun Obat generik berlogo da obat generik bermerek sama-sama Meskipun Obat generik berlogo da obat generik bermerek sama-sama merupakan obat generik, obat generik bermerek memiliki harga jual yang lebih merupakan obat generik, obat generik bermerek memiliki harga jual yang lebih mahal karena harganya ditentukan oleh kebijakan perusahaan farmasi tersebut mahal karena harganya ditentukan oleh kebijakan perusahaan farmasi tersebut sedangkan obat generik berlogo telah ditetapkan harganya oleh pemerintah agar sedangkan obat generik berlogo telah ditetapkan harganya oleh pemerintah agar lebih mudah dijangkau
lebih mudah dijangkau masyarakat.masyarakat.
Menurut Permenkes nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010, definisi obat Menurut Permenkes nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010, definisi obat paten adalah obat yang masih memiliki hak paten. Obat Generik adalah obat paten adalah obat yang masih memiliki hak paten. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi
dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) International Non Propietary Names (INN)yang ditetapkanyang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Obat generik bermerek/bernama dagang adalah obat generik dikandungnya. Obat generik bermerek/bernama dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
IV.
IV. Arti Logo GenerikArti Logo Generik
Obat Generik Berlogo (OGB) mudah dikenali dari logo lingkaran hijau Obat Generik Berlogo (OGB) mudah dikenali dari logo lingkaran hijau
bergaris-bergaris-garis putih dengan tulisan “Generik” di bagian tengah lingkaran. Logogaris putih dengan tulisan “Generik” di bagian tengah lingkaran. Logo
tersebut menunjukan bahwa OGB telah lulus uji kualitas, khasiat dan keamanan. tersebut menunjukan bahwa OGB telah lulus uji kualitas, khasiat dan keamanan. Sedangkan garis-garis putih menunjukkan OGB dapat digunakan oleh berbagai Sedangkan garis-garis putih menunjukkan OGB dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
lapisan masyarakat.
V.
V. Undang-Undang tentang Obat GenerikUndang-Undang tentang Obat Generik
1)
1) Keputusan Keputusan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia NomorNomor HK.03.01/Menk
HK.03.01/Menkes/146/I/2010 Tentang Harga Obat es/146/I/2010 Tentang Harga Obat Generik.Generik.
2)
2) Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia NomorNomor Hk.02.02/Menkes/068/I/2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Hk.02.02/Menkes/068/I/2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas
Generik di Fasilitas Pelayanan KesehataPelayanan Kesehatan Pemerintah.n Pemerintah. a)
a) Pasal 2 :Pasal 2 :
““Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Pemerintah Daerah wajibFasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Pemerintah Daerah wajib menyediakan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan menyediakan obat generik untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam bentuk formularium
rawat inap dalam bentuk formularium””
b)
b) Pasal 3:Pasal 3:
““Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajibDinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis lainnya sesuai kebutuhan
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
c)
c) Pasal 4 :Pasal 4 : (I) ”
(I) ” Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan Dokter yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis
pasien sesuai indikasi medis”” (II) “
(II) “ Dokter dapat menulis resep untuk diambil di Apotek atau di Dokter dapat menulis resep untuk diambil di Apotek atau di luar fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal obat generik luar fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal obat generik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tersedia di sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan”
fasilitas pelayanan kesehatan”
d)
d) Pasal 7 :Pasal 7 :
““ Apoteker dapat mengganti obat merek dagang/obat paten dengan Apoteker dapat mengganti obat merek dagang/obat paten dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien.
lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien.””
e)
e) Pasal 8 :Pasal 8 :
““ Dokter di Rumah Sakit atau Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis Dokter di Rumah Sakit atau Puskesmas dan Unit Pelaksana Teknis lainnya dapat menyetujui pergantian resep obat generik dengan obat lainnya dapat menyetujui pergantian resep obat generik dengan obat generik bermerek/bermerek dagang dalam hal obat generik tertentu generik bermerek/bermerek dagang dalam hal obat generik tertentu belum tersedia.
belum tersedia.””
3)
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Pasal 24 (b):
Tentang Pekerjaan Kefarmasian Pasal 24 (b):
““ Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat mengganti obat merek dagang Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien
dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien””
.
.
VI.
VI. Penandaan pada Obat GenerikPenandaan pada Obat Generik
Untuk mempermudah pengelolaan obat, pemerintah menetapkan beberapa Untuk mempermudah pengelolaan obat, pemerintah menetapkan beberapa
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
wilayah Republik Indonesia. Begitu juga dengan obat generik, walaupun dapat wilayah Republik Indonesia. Begitu juga dengan obat generik, walaupun dapat dibeli dengan harga yang relatif murah, namun pembelian obat-obat generik ini dibeli dengan harga yang relatif murah, namun pembelian obat-obat generik ini juga tidak sembarangan dan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan juga tidak sembarangan dan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai berikut (Umar, 2005): yang berlaku sebagai berikut (Umar, 2005):
1)
1) Kepmenkes RI No. 2380/ASK/VI/83 tentang Tanda Khusus Obat BebasKepmenkes RI No. 2380/ASK/VI/83 tentang Tanda Khusus Obat Bebas dan Obat bebas Terbatas
dan Obat bebas Terbatas 2)
2) Kepmenkes RI No. 2396/A/SK/VIII/86 tentang Tanda Khusus ObatKepmenkes RI No. 2396/A/SK/VIII/86 tentang Tanda Khusus Obat keras Daftar G.
keras Daftar G.
Berdasarkan ketentuan peraturan tersebut diatas, maka obat generik juga Berdasarkan ketentuan peraturan tersebut diatas, maka obat generik juga dapat dibagi menjadi beberapa golongan yaitu:
dapat dibagi menjadi beberapa golongan yaitu: 1)
1) Obat bebasObat bebas
Obat bebas adalah obat tanpa peringatan, yang dapat diperoleh tanpa Obat bebas adalah obat tanpa peringatan, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat berwarna hiau dengan resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat berwarna hiau dengan garis tepi hitam. Adapun contoh obat generik golongan obat bebas garis tepi hitam. Adapun contoh obat generik golongan obat bebas adalah: Paracetamol
adalah: Paracetamol®®
2)
2) Obat bebas terbatasObat bebas terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat dengan peringatan, yang dapat Obat bebas terbatas adalah obat dengan peringatan, yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat diperoleh tanpa resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam. Adapun contoh obat generik berwarna biru dengan garis tepi hitam. Adapun contoh obat generik golongan obat bebas terbatas adalah: D
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
3)
3) Obat keras daftar GObat keras daftar G
Obat keras daftar G adalah obat yang dapat diperoleh hanya dengan Obat keras daftar G adalah obat yang dapat diperoleh hanya dengan resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat berwarna merah dengan resep dokter. Tandanya berupa lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Adapun garis tepi hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Adapun contoh obat generik golongan obat keras daftar G
contoh obat generik golongan obat keras daftar G adalah: Albendazoleadalah: Albendazole®®
VII.
VII. Fakta tentang Obat GenerikFakta tentang Obat Generik Kesadaran masyaraka
Kesadaran masyarakat Indonesia akan konsumsi t Indonesia akan konsumsi obat generik masih kurang.obat generik masih kurang. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan bahwa obat generik yang harganya Hal ini disebabkan masih adanya anggapan bahwa obat generik yang harganya lebih murah tidak berkualitas
lebih murah tidak berkualitas jika dibandingkan dengan obat bermerek. Konsumsijika dibandingkan dengan obat bermerek. Konsumsi obat generik di Indonesia paling rendah jika dib
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
rumitnya tata niaga obat, pajak pertambahan nilai, dan biaya promosi pada para rumitnya tata niaga obat, pajak pertambahan nilai, dan biaya promosi pada para dokter.
dokter.
Sebenarnya kualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerek lainnya. Sebenarnya kualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerek lainnya. Hal ini dikarenakan obat generik juga mengikuti persyaratan dalam Cara Hal ini dikarenakan obat generik juga mengikuti persyaratan dalam Cara Pembutan Obat yang
Pembutan Obat yang Baik (CPOB) yang Baik (CPOB) yang dikeluardikeluarkan kan oleh Badan Pengawas oleh Badan Pengawas ObatObat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Selain itu, obat generik juga harus dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Selain itu, obat generik juga harus lulus uji bioavailabilitas/b
lulus uji bioavailabilitas/bioekivalensi (BA/BE). ioekivalensi (BA/BE). Uji ini dilakukan untuk mUji ini dilakukan untuk menjagaenjaga mutu obat generik. Studi BE dilakukan untuk membandingkan profil pemaparan mutu obat generik. Studi BE dilakukan untuk membandingkan profil pemaparan sistematik (darah) yang memiliki bentuk tampilan berbeda-beda (tablet, kapsul, sistematik (darah) yang memiliki bentuk tampilan berbeda-beda (tablet, kapsul, sirup, salep, dan sebagainya) dan diberikan melalui rute pemberian yang sirup, salep, dan sebagainya) dan diberikan melalui rute pemberian yang berbeda-beda. Pengujian BA dilakukan untuk mengetahui kecepatan zat aktif dari produk beda. Pengujian BA dilakukan untuk mengetahui kecepatan zat aktif dari produk obat diserap oleh tubuh ke sistem
obat diserap oleh tubuh ke sistem peredaran darah.peredaran darah.
Bila kualitas dari obat generik dan obat bermerek dapat dikatakan Bila kualitas dari obat generik dan obat bermerek dapat dikatakan sebanding, lalu mengapa harga obat generik lebih murah? Hal ini dapat sebanding, lalu mengapa harga obat generik lebih murah? Hal ini dapat disebabkan karena:
disebabkan karena: 1)
1) Harga obat generik dikendalikan pemerintah melalu Harga obat generik dikendalikan pemerintah melalu Keputusan MenteriKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 Tentang Harga Obat Generik.
Tentang Harga Obat Generik. 2)
2) Obat generik dijual dalam kemasan dengan jumlah besar.Obat generik dijual dalam kemasan dengan jumlah besar. 3)
3) Obat generik tidak memerlukan biaya kemasan yang tinggi. Seperti kitaObat generik tidak memerlukan biaya kemasan yang tinggi. Seperti kita ketahui bahwa perbedaan antara obat bermerek dan obat
ketahui bahwa perbedaan antara obat bermerek dan obat generik hanyagenerik hanya terdapat pada tampilan obat yang lebih menawan dan kemasan yang lebih terdapat pada tampilan obat yang lebih menawan dan kemasan yang lebih bagus sehingga terasa lebih istimewa. Obat generik kemasannya dibuat biasa, bagus sehingga terasa lebih istimewa. Obat generik kemasannya dibuat biasa, karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada
Cancel Anytime.
2)
2) Kualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerek karena obatKualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerek karena obat generik memenuhi persyaratan dalam Cara Pembutan Obat yang Baik generik memenuhi persyaratan dalam Cara Pembutan Obat yang Baik (CPOB) dan lulus uji bioavailabilitas/bioekivalensi (BA/BE) seperti (CPOB) dan lulus uji bioavailabilitas/bioekivalensi (BA/BE) seperti yang distandarkan oleh BPOM.
yang distandarkan oleh BPOM. 3)
3) Harga obat generik lebih murah daripada obat bermerek karena : hargaHarga obat generik lebih murah daripada obat bermerek karena : harga dikendalikan pemerintah, dijual dalam kemasan dengan jumlah besar, dikendalikan pemerintah, dijual dalam kemasan dengan jumlah besar, tidak memerlukan biaya kemasan, dan tidak memerlukan bia
tidak memerlukan biaya kemasan, dan tidak memerlukan biaya promosiya promosi
atau iklan. atau iklan.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial
Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2011.
Anonim 1. 2011. Obat Generik :Obat Generik : Don’t Judge It by The Name Don’t Judge It by The Name . available at :. available at : http://www.chem.itb.ac.
http://www.chem.itb.ac.id/index.php?option=id/index.php?option=com_content&com_content&view=articleview=article &catid=1%3Anew
&catid=1%3Anews&id=42%3Aobas&id=42%3Aobat-generik&lang=int-generik&lang=in Anonim 2. 2007.
Anonim 2. 2007. Obat Generik, Harga Murah Tapi Mutu Tidak Kalah.Obat Generik, Harga Murah Tapi Mutu Tidak Kalah.AvailableAvailable at:
at: http://medicastore.com/obat_generik/ http://medicastore.com/obat_generik/
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.01/Menkes/146/I/2010
HK.03.01/Menkes/146/I/2010tentang Harga Obat Generik.tentang Harga Obat Generik.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/068/I/2010
Hk.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentangtentang
Pekerjaan Kefarmasian Pekerjaan Kefarmasian
Siregar, C.J.P. 2004.
Siregar, C.J.P. 2004. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan TerapanFarmasi Rumah Sakit: Teori dan Terapan. Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC. Umar, M. 2005.
Umar, M. 2005. Manajemen Apotek Praktis Manajemen Apotek Praktis. Solo: Penerbit CV Ar-Rahman.. Solo: Penerbit CV Ar-Rahman. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001