• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAESAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAESAN 2015"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Katalog BPS: 1101002.3511010

(2)

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN MAESAN

(3)

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAESAN 2015

ISSN : 1858-0955

No. Publikasi: 35110.1527 Katalog BPS: 1101002.3511010 Ukuran Buku: 18,2 cm x 25,2 cm Jumlah Halaman: iv + 19 halaman

Naskah:

Koordinator Statistik Kecamatan Maesan

Gambar Kulit:

Koordinator Statistik Kecamatan Maesan

Diterbitkan Oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso

(4)

Kepala Badan Pusat Statsistik Kabupaten Bondowoso

Drs. Ec Manu Atmojo NIP. 19620803 198202 1 001

KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Maesan 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bondowoso berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Maesan yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Maesan.

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Maesan 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Satatistik Daerah Kecamatan Maesan 2015 memuat berbagai informasi / indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan berbagai sektor di Kecamatan Maesan dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan / kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dalam statistik, baik oleh instansi/ dinas pemerintah, swasta, kalangan akademis maupun masyarakat luas pada umumnya.

(5)

DAFTAR ISI

Geografi ... 1 Pemerintahan ... 3 Penduduk ... 4 Pendidikan ... 6 Kesehatan ... 7 Pertanian ... 8 Industri ... 11 Lampiran ... 13

(6)

PETA KECAMATAN MAESAN

Statistik Geografi dan Iklim Kecamatan Maesan

Uraian Satuan Tahun 2014 Luas Wilayah Ha 6.425

Rata-rata

Hari Hujan Hari 9 Rata-rata

Curah Hujan mm 182 Perbatasan

- Utara Kec. Grujugan - Selatan Kab. Jember - Timur Kec. Tamanan - Barat Kab. Jember Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

ecamatan Maesan merupakan salah satu dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso dengan jarak kurang lebih kurang 13 km arah Selatan dari ibukota kabupaten. Secara geografis Kecamatan Maesan terletak pada ketinggian antara 280 s/d 550 meter diatas permukaan laut dan terletak pada 8o0’0” s/d 8o3’75” Lintang Selatan dan 113o42’55” s/d 113o48’28” Bujur Timur.

Batas daerah, di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Grujugan. Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jember. Sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tamanan.

Kecamatan Maesan dengan luas wilayah 6.425 ha terdiri dari Tanah Sawah 2.010,974 ha; Tanah Tegalan seluas 1.364,63 ha; Tanah Pekarangan untuk bangunan dan halaman sekitar 339,57 ha; Hutan Negara 2.621,85 ha; dan lahan lainnya termasuk kolam sekitar 88,5 ha.

Lahan hutan negara memiliki luas terbesar dimana Hutan Negara terluas terdapat di Desa Gunungsari dan yang berikutnya terdapat di Desa Tanahwulan.

K

(7)

Kecamatan Maesan terletak di Kabupaten Bondowoso yang berada di daerah tropis sehingga Kecamatan Maesan memiliki 2 musim setiap tahunnya yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan Oktober dan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai dengan Mei. Sama halnya musim kemarau pada tahun 2013, musim kemarau pada tahun 2014 tidak terjadi hujan sama sekali selama 2 bulan berturut-turut yaitu bulan September dan Oktober.

Sedangkan puncak curah hujan tertinggi tahun 2014 terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan mencapai 565 mm dalam 23 hari hujan. Curah hujan yang cukup tinggi ini berpengaruh terhadap produktivitas pertanian terutama tanaman padi dan jagung. Produktivitas tanaman padi pada tahun 2014 mencapai 5,97 Ton/Ha dan tanaman jagung mencapai 4,309 Ton/Ha.

Curah Hujan Kecamatan Maesan Tahun 2013

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Produktivitas Padi dan Jagung Ton/Ha Jenis tanaman Tahun 2013 2014 Padi 5,97 5,97 Jagung 52,06 4,309 Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

(8)

Wilayah Administrasi Kecamatan Maesan Desa RT RW Dusun 1 Sucolor 25 4 6 2 Pujer Baru 18 5 5 3 Tanah Wulan 25 5 5 4 Maesan 8 4 4 5 Gambangan 20 5 5 6 Sugerlor 42 5 5 7 Sumber Pakem 15 8 8 8 Sumbersari 20 6 8 9 Sumberanyar 20 10 4 10 Penanggungan 13 3 3 11 Pakuniran 15 5 5 12 Gunung Sari 28 4 8 Jumlah 249 64 66

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Pemerintahan merupakan organi-sasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang atau peraturan di wilayah tertentu.

Kecamatan Maesan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bondowoso yang mempunyai sistem pemerintahan, di mana sistem pemerintahan kecamatan terbagi hingga sistem pemerintahan terkecil dalam suatu wilayah. Unit pemerintahan dibawah kecamatan secara langsung adalah Desa, masing-masing Desa terbagi menjadi beberapa Dusun, RW, dan RT.

Kecamatan Maesan memiliki luas wilayah 64,25 km2 terbagi menjadi 12 Desa, 66 Dusun, 64 RW, dan 249 RT. Dapat dilihat pada tabel disamping bahwa desa Sugerlor mempunyai jumlah RT terbanyak sehingga desa tersebut terklasifikasikan perkotaan dengan salah satu ciri memiliki wilayah administratif Rukun Tetangga dalam jumlah banyak.

(9)

Dari hasil proyeksi jumlah penduduk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 meningkat dengan angka perkembangan penduduk sampai dengan 0,79%. Perkembangan jumlah penduduk hasil SP2010 ke tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar 0,91%, 0,87%, 0,86% dan 0,79%.

Akhir tahun 2014 , jumlah penduduk Maesan mencapai 47.545 jiwa yang terdiri dari 23.299 jiwa laki-laki dan 23.246 jiwa perempuan. Meningkatnya jumlah penduduk tahun 2013 ke tahun 2014 berdampak dengan meningkatnya kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk tahun 2014 meningkat menjadi 740 jiwa/km2. Sedangkan sex ratio laki-laki terhadap perempuan di tiap tahunnya masih tetap dibawah 100, artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Sex ratio laki-laki terhadap perempuan tahun 2014 yaitu sebesar 95,87 yang artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 95 penduduk laki-laki.

Perkembangan Penduduk dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

TAHUN JENIS KELAMIN JML PERKEM-BANGAN PENDUDUK L P 2010 22.482 23451 45.933 2011 22.701 23655 46.356 0,91% 2012 22.907 23858 46.765 0,87,% 2013 23.125 24046 47.171 0,86% 2014 23.299 23.246 47.545 0,79% Sumber: BPS Kabupaten Bondowoso

Indikator Kependudukan Kecamatan Maesan

Indikator 2013 2014 Jumlah Penduduk (jiwa) 47.171 47.545

Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)

734 740

Sex Ratio (L/P)(%) 94,51 95,87 Sumber: BPS Kabupaten Bondowoso

(10)

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Berdasarkan komposisi penduduk Kecamatan Maesan Hasil Proyeksi Penduduk Tahun 2014 menurut kelompok umur, penduduk Kecamatan Maesan paling banyak terdapat pada kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 3.885 jiwa yang terdiri dari 1.889 jiwa jumlah penduduk laki-laki dan 1.996 jiwa jumlah penduduk perempuan. Begitu pula berdasarkan kelompok usia, usia produktif menjadi mayoritas usia penduduk di kecamatan Maesan yaitu antara usia 30 tahun sampai dengan 34 tahun. Dapat diamati bahwa pada umumnya jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, artinya bahwa tingkat harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

(11)

Pendidikan merupakan indikator penting untuk pembangunan. Pemerintah terus melakukan peningkatan pendidikan dengan pembangunan gedung sekolah hingga pelosok desa. Hal ini dapat terlihat dengan jumlah gedung sekolah pada tahun 2013 yang berada di Kecamatan Maesan sebanyak 65 gedung sekolah dimulai dari tingkatan pendidikan terendah yaitu Taman Kanak-kanak hingga SMU.

Mayoritas penduduk menguta-makan pendidikan 9 tahun yaitu sampai dengan SLTP. Dapat dilihat pada chart disamping bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kecil jumlah murid. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, beberapa diiantaranya adalah faktor biaya, tuntutan sosial yaitu pernikahan dini, dan tuntutan membantu perekonomian keluarga.

Pada tingkatan Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal (TK/RA), 1 guru mengajar hingga 9 siswa. Sedangkan pada tingkat SD sederajat, 1 guru mengajar rata-rata 17 siswa. Dan untuk tingkatan SLTP sederajat, 1 guru mengajar rata-rata 7 siswa. Serta pada SMU/SMK, rata-rata 1 guru mengajar hingga 7 siswa. Jika dibandingkan tahun 2013, jumlah murid dan guru mengalami peningkatan pada tahun 2014. Peningkatan jumlah murid sebesar 1,5% dan jumlah guru meningkat sebesar 6,34%.

Jumlah Murid Menurut Klasifikasi Pendidikan

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Jumlah Guru Menurut Klasifikasi Pendidikan

(12)

Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Kecamatan Maesan

No. Uraian Jumlah

1 Puskesmas 2 2 Puskesmas Pembantu 3 3 Ponkesdes 12 4 Praktek Dokter 4 5 Praktek Bidan 15 6 Posyandu 68 7 Dokter 4 8 Bidan 15 9 Mantri Kesehatan 18

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Persentase Pengunjung berdasarkan Jenis Penyakit

Jenis Penyakit Persen-tase

1 ISPA 18,75%

2 Penyakit pada sistem otot 11,64%

3 Darah tinggi primer 10,01%

4 Influenza dg virus teridentifikasi

7,79%

5 Influenza dg virus belum teridentifikasi

7,59%

6 Diare 6,88%

7 Common Cold 6,21%

8 Demam yang tidak diketahui sebabnya

5,39%

9 Gastritis 4,57%

10 Nyeri Kepala 4,53%

11 Asma 3,85%

12 TB Paru BTA positif 3,59%

13 Penyakit kulit karena alergi 3,39%

14 Suspek Thypoid 3,26%

15 Scabies 2,59%

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

umlah sarana dan tenaga kesehatan di Kecamatan Maesan sudah relatif mencukupi kebutuhan. Kecamatan Maesan memiliki 2 puskesmas. Untuk Puskesmas Rawat Jalan terletak di desa Gambangan dan Puskesmas Rawat Inap berada di desa Sumbersari. Begitu pula dengan sarana kesehatan puskesmas pembantu dan ponkesdes. Terdapat puskesmas pembantu di 3 desa a.l Sucolor, Sumberpakem, dan sumberanyar serta tersebar disemua desa 1 sarana kesehatan ponkesdes.

Tidak hanya sarana kesehatan yang memadai, tenaga kesehatan pun mencukupi untuk wilayah kecamatan Maesan. Dapat dilihat pada tabel diisamping bahwa Mesan memiliki 4 dokter, 15 orang bidan dan 18 orang Mantri Kesehatan. Dimana dari keseluruhan Dokter dan Bidan masing-masing memiliki tempat praktek di Kecamatan Maesan.

Pengunjung sarana kesehatan memiliki keluhan yang berbeda. Dari beberapa pengunjung tersebut selama tahun 2014 diperoleh 15 penyakit terbanyak. Penyakit paling banyak diderita pengunjung adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sebesar 18,75%, diikuti oleh penyakit pada sistem otot sebesar 11,64% dan darah tinggi primer sebesar 10,01%.

(13)

Sektor pertanian tidak hanya meliputi pertanian tanaman pangan saja, namun juga meliputi sub sektor perkebu-nan, kehutaperkebu-nan, perikaperkebu-nan, dan peterna-kan. Mayoritas penduduk kecamatan Maesan berprofesi sebagai petani. Baik petani yang memiliki areal persawahan sendiri maupun tidak.

Kecamatan Maesan dengan luas 6.425 Ha, terdapat 3.485 Ha areal persawahan atau tegal yang ditanami padi. Produktivitas tanaman pangan terutama padi pada tahun 2014 cenderung sama atau stabil dibandingkan dengan tahun 2013 dikarenakan cuaca pada saat musim tanam padi cukup mendukung. Produktivitas padi masih tergolong cukup baik karena hasil panen tanaman padi mencapai 5,974 Ton/Ha.

Selain tanaman pangan yang merupakan komoditas utama, tanaman sayuran dan buah-buahan juga memiliki peran penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Tahun 2014, komoditi utama sayuran Kec Maesan diantaranya adalah cabe kecil, tomat, dan sawi. Sedangkan untuk tanaman buah-buahan yang dihasilkan oleh Kecamatan Maesan diantaranya adalah mangga, rambutan, pepaya, nangka, durian alpukat, dan pisang. Produksi komoditi-komoditi tersebut cukup baik guna menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat Maesan.

Produktivitas Tanaman Pangan

Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ton/Ha) 1 Padi 3.485 5,974 2 Jagung 1.359 4,309 3 Ubi kayu 6 22,196 4 Ubi Jalar 14 11,931

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Produktivitas Tanaman Sayuran

Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produktivitas Ton/Ha 1 Cabe kecil 435 12,378 2 Tomat 2 8,045 3 Sawi 3 8,243

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Produktivitas Tanaman Buah-Buahan

Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produktivitas Ton/Ha 1 Mangga 184 13,677 2 Rambutan 120 14,264 3 Pepaya 3 65,018 4 Nangka 11 31,382 5 Durian 99 14,786 6 Pisang 141 26,410 7 Alpukat 18 15,958

(14)

Produktivitas Tanaman Perkebunan Kecamatan Maesan Jenis Tanaman Luas Areal (Ha) Produk si (ton) Produk-tivitas (Ton/Ha) Kelapa 451,2 117,12 0,26 Kopi Robusta Rakyat 1.669 744,75 0,45 Kopi Robusta Hutan 735 194 0,4 Kopi Arabica Hutan 39,13 10,46 0,57 Pinang 5,85 0,23 0,3 Tembakau Rajangan 695 518,47 0,9 Tebu 60,06 3.334,5 55,52

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Kecamatan Maesan menghasilkan berbagai produk perkebunan utamanya kelapa, tembakau, kopi, pinang, dan tebu. Tanaman dan produksi tembakau yang hanya dilakukan pada musim kemarau dengan produktivitas mencapai 0,9 Ton/Ha. Selain tembakau, perkebunan di Kecamatan Maesan juga terdapat perkebunan kopi terdiri dari kopi robusta rakyat, kopi robusta hutan, dan kopi arabica hutan dengan produktivitas masing-masing sebesar 0,45/Ha, 0,4 Ton/Ha, dan 0,57 Ton/Ha.

Produktivitas tanaman perkebunan dan kehutanan kecamatan Maesan, paling besar dari komoditi tebu yang mencapai 55,52 Ton/Ha dari ladang yang ditanami seluas 60,06 Ha. Kecamatan Maesan juga menghasilkan komoditi pinang yang mencapai 0,3 Ton/Ha.

(15)

Usaha masyarakat tidak hanya dibidang pertanian cocok tanam maupun perkebunan saja, salah satu diantaranya terdapat pula perikanan. Tempat atau lokasi perairan perikanan di Kecamatan Maesan diantaranya kolam dan Perairan umum. Rumah tangga perikanan lebih banyak yang membudidayakan ikan menggunakan kolam. Kolam merupakan perairan didaratan yang lebih kecil ukurannya daripada danau dan dibuat oleh manusia, sehingga dalam pemeliharaannya lebih mudah dalam pantauan maupun pemasarannya, karena secara mayoritas kolam berada dalam lingkungan tempat tinggal.

Selain tanaman bahan makanan, perkebunan, dan perikanan, kegiatan masyarakat tidak lepas dari peternakan. Selain untuk konsumsi pribadi dan usaha, peternakan juga membantu masyarakat dalam mengolah areal persawahan. Seperti sapi yang banyak dijadikan hewan peliharaan masyarakat Maesan, selain untuk membantu kegiatan masyarakat Maesan dalam mengolah lahan, juga digunakan sebagai simpanan atau tabungan masyarakat yang dapat dijual sewaktu-waktu disaat ada kepentingan ataupun punya hajat.

Usaha Perikanan Berdasarkan Jenis Perairan Kecamatan Maesan Th. 2014

Jenis Perairan Jumlah

1 Kolam 96

2 Perairan Umum 53 Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

JumlahHewan Ternak Kecamatan Maesan Th. 2014

Jenis Ternak Jumlah

Sapi 14.416 Kambing 1.415 Domba 1.054 Ayam Buras 39.270 Itik 2.549 Entok 248

(16)

Jenis-jenis Industri Kecamatan Maesan Jenis Kerajinan/Industri Kerajinan/Industri Unit Tenaga Kerja Selep /Penggilingan - Gabah 97 168 - Jagung 49 58 - Tepung 87 103 - Kopi 24 24 - Daging sapi 5 8

Makanan/ minuman/ tembakau

- Tahu 2 4 - Tempe 5 15 - Krupuk 43 75 Tembakau - Rokok 1 1.481 Anyaman Bambu - Gedek 44 59 - Kurungan 6 6 - Bakul 31 31 - Pecut 2 2 - Tampar 2 2 Kerajinan kayu - Meubel 19 59 Kerajinan Kain - Batik 1 55 - Bordir 4 4

Rumah Potong Hewan 1 4

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2015.

Salah satu sektor yang mendukung perekonomian Kecamatan Maesan adalah sektor industri. Sektor industri di Kecamatan Maesan diantaranya adalah industri penggilingan, makanan, anyaman bambu, kerajinan kayu, kerajinan kain, dan rumah potong hewan. Beberapa industri di Kecamatan Maesan kondisinya cenderung stabil, baik stabil dalam jumlah unitnya maupun stabil dalam jumlah tenaga kerjanya. Diantaranya industri penggilingan dan kerajinan kain. Industri yang jumlahnya paling banyak adalah industri penggilingan gabah, mengingat sebagian besar wilayah Kecamatan Maesan ditanami tanaman pangan. Sedangkan industri yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah indutri rokok.

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

Tabel 1

Ketinggian dan Luas Wilayah Desa seKecamatan Maesan Tahun 2014

Desa Tinggi Luas

(m) (km2) (1) (2) (3) 1 Sucolor 550 13,92 2 Pujer Baru 475 3,8 3 Tanah Wulan 450 11,1 4 Maesan 350 1,08 5 Gambangan 400 2,29 6 Sugerlor 325 2,03 7 Sumber Pakem 300 2,85 8 Sumbersari 375 4,25 9 Sumberanyar 280 3,81 10 Penanggungan 425 2,87 11 Pakuniran 400 9,45 12 Gunung Sari 350 6,8 Jumlah x 64,25

(25)

Tabel 2

Curah Hujan , Hari Hujan , Curah Hujan Maksimum menurut Bulan Tahun 2014

Bulan Curah

Hujan (mm) Hari hujan

(1) (2) (3) 1 Januari 565 23 2 Februari 374 17 3 Maret 230 10 4 April 256 13 5 Mei 46 4 6 Juni 63 4 7 Juli 27 1 8 Agustus 70 2 9 September 0 0 10 Oktober 1 1 11 November 144 12 12 Desember 409 19 Rata-rata 182 9

(26)

Tabel 3

Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Sex Ratio Hasil Registrasi Tahun 2014

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Jumlah Sex Ratio Laki -Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5) 0-4 1.892 1.759 3.651 107,56 5-9 1.956 2.060 4.016 94,95 10-14 1.884 1.765 3.649 106,74 15-19 1.631 1.648 3.279 98,97 20-24 1.633 1.816 3.449 89,92 25-29 1.732 1.859 3.591 93,17 30-34 1.837 2.032 3.869 90,40 35-39 1.922 1.906 3.828 100,84 40-44 1.806 1.734 3.540 104,15 45-49 1.592 1.718 3.310 92,67 50-54 1.539 1.610 3.149 95,59 55-59 1.376 1.194 2.570 115,24 60-64 1.007 1.078 2.085 93,41 65+ 1.492 2.067 3.559 72,18 Jumlah 23.299 23.246 47.545 96,09

(27)

Tabel 4

Jumlah Pengunjung Sarana Kesehatan menurut Jenis Penyakit Yang Diderita Th 2014

Jenis Penyakit Jumlah

(1) (2)

1 ISPA 5.044

2 Penyakit pada sistem otot 3.132

3 Darah tinggi primer 2.693

4 Influenza dg virus teridentifikasi 2.097 5 Influenza dg virus belum teridentifikasi 2.043

6 Diare 1.850

7 Common Cold 1.672

8

Demam yang tidak diketahui

sebabnya 1.449

9 Gastritis 1.229

10 Nyeri Kepala 1.219

11 Asma 1.035

12 TB Paru BTA positif 965

13 Penyakit kulit karena alergi 912

14 Suspek Thypoid 877

15 Scabies 696

Total 26.906

(28)
(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2017 ten tang Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas

Contoh Gambar Hasil Analisa Mikrobiologi dengan Metode Total Plate Count (TPC)..

2 Rencana Usaha Kelayakan usaha dengan memperhatikan segi: Bahan Baku(Suplai, Mutu, Alternatif Sumber), Produksi (Peralatan, Kapasitas, Nilai investasi), Proses Produksi

Indicator ketidakpuasan ini diperkuat dengan hasil analisis kesenjangan dan uji t dimana nilai kesenjangan antara nilai kenyataan lebih rendah dari nilai harapan dan pada uji

  Tujuan   dari   menggunakan   paprika  sebagai  bahan  dasar  yaitu  bahan  baku  yang  sangat  melimpah   dan  menambah  varian  makanan  dari  jenis  manisan...

a. Melakukan dialog atau wawancara dengan kepala sekolah tentang penelitian yang dilakukan. Melakukan wawancara dengan guru kelas III SDI Sunan Giri Wonorejo

Skripsi dengan judul “Propaganda Dalam Video Klip ‘Jokowi Dan Basuki’ Karya Cameo Project: Analisa Semiotika Charles Sanders Peirce” oleh Angela Winda Andini Nastiti telah