• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAKRAM GENETIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAKRAM GENETIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA

A. PENDAHULUAN

Kajian Teori

Pada manusia, setiap sel somatic memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya, kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari satiap pasangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara.

Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe adalah konsekuensi dari asal-usul seksual kita. Kita mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing orang tua. Dengan demikian ke-46 kromosom dalam sel somatik sebenarnya adalah dua set yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, satu set maternal dan satu set paternal.

Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang

diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip.

Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda.

(2)

Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketahui, hereditas merupakan penurunan sifat (inheritansi) dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui proses perkawinan. Kita dapat melihat suatu sifat pada diri kita yang akan hampir sama dengan orang tua kita, misalnya warna kulit, rambut keriting, mata sipit, warna mata dll. Sifat-sifat seperti ini merupakan hasil dari ekspresi gen yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Di dalam gen tersimpan informasi-informasi yang telah terkode secara rapi dalam unit-unit herediter. Ada puluhan rigu gen yang diwariskan oleh orang tua kita, walapun jenis genotipnya sama, ternyata dalam kenyataannya gen-gen tersebut akan menunjukan fenotip yang berbeda pada setiap individu.

Prinsip Kerja

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengamati variasi sifat pada manuasia, khususnya sifat-sifat fisik (fenotif).

2. Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas.

3. Membuat model cakram genetika berdasarkan hasil pengamatannya.

B. METODE KERJA

Metode kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : Alat dan bahan

a. 7 orang sebagai sampel ( terdiri dari 6 orang wanita dan 1 orang pria ) b. Seperangkat alat tulis

Langkah kerja

a. Praktikum ini dilakukan secara kelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 - 8 orang ( terdiri dari wanita dan pria ) ;

b. Lakukan candra pada sifat-sifat yang tampak pada setiap anggota kelompok, minimal 10 karakter ;

(3)

c. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel , tentukan kemungkinan genotip dan sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan dan resesifnya masing-masing ;

d. Buat cakram genetika berdasarkan pengamatan dari karakteristik anggota kelompok ( tiap individu dalam kelompok diberi warna yang berbeda )

e. Tentukan angka indeks dari setiap anggota kelompok

C. HASIL PENGAMATAN

Setelah kami melakukan kegiatan pengamatan terhadap teman sekelompok akhirnya kami mendapatkan data hasil pengamatan sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan kelompok

Ciri yang diamati Anggota Kelompok

Rima Desti Rina Pipih Fatimah Susan Hardi

1. Jenis Kelamin Pr Pr Pr Pr Pr Pr Lk 2. Kemampuan Menggulung lidah rr R- rr R- R- R- rr 3. Lesung pipi P- pp pp P- P- pp pp 4. Ibu Jari bb bb bb bb B- bb bb 5. Rambut Kk kk Kk Kk kk Kk Kk 6. Tapak kaki ll ll ll ll ll ll L- 7. Cuping telinga B- B- B- B- bb B- B- 8. Tinggi Badan Tt tt tt Tt tt tt tt 9. Golongan darah A A O A O A A

10. Warna Iris mata C- C- C- C- C- C- C-

11. Bentuk kelopak mata

(4)

Tabel 2. Keterangan Tabel Hasil Pengamatan

Ciri yang diamati Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1. Kemampuan

menggulung lidah

Dapat (R-) Tidak (rr) Dapat (R-) Tidak (rr)

2. Lesung pipi Ya (P-) Tidak (pp) Ya (P-) Tidak (pp)

3. Ibu jari dapat dibengkokkan

Dapat (B-) Tidak (bb) Dapat (B-) Tidak (bb)

4. Rambut Keriting (KK,Kk) Lurus (kk) Keriting

(KK,Kk)

Lurus (kk)

5. Tapak kaki Leper (L-) Melengkung (ll) Leper (L-) Melengkung (ll)

6. Cuping telinga Bebas (BB,Bb) Melekat (bb) Bebas (BB,Bb) Melekat (bb)

7. Tinggi badan Tinggi (TT,Tt) Pendek (tt) Tinggi (TT,Tt) Pendek (tt)

8. Golongan darah A, B AB, O A, B AB, O

9. Warna Iris mata Cokelat (C-) Hitam (cc) Cokelat (C-) Hitam (cc)

10. Bentuk kelopak

mata

Sipit (SS,Ss) Tidak sipit (ss) Sipit (SS,Ss) Tidak sipit (ss)

D. PEMBAHASAN

Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.

(5)

Dalam praktikum ini, variasi fenotip yang diamati dari 7 orang praktikan meliputi jenis kelamin, warna mata, keadaan telapak kaki, kemampuan ibu jari, rambut, tinggi badan, keadaan cuping telinga, kelopak mata, lesung pipi, dan golongan darah.

Dalam penyusunan cakram genetika, praktikan dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok laki-laki (terdiri atas 1 orang) dan kelompok perempuan (terdiri atas 6 orang). Pada kelompok perempuan, semua praktikan menempati kotak yang sama pada lingkaran ke-1 dan 2. Hal ini menunjukkan bahwa semua praktikan memiliki sifat yang sama dalam hal warna iris mata (coklat, C.) dan keadaan telapak kaki (melengkung, ll ). Perbedaan sifat mulai terlihat pada lingkaran ke 4, yakni dalam kemampuan ibu jari, satu orang praktikan (ibu jari dapat melengkung, B.), sementara lima praktikan lainnya (ibu jari tidak dapat melengkung, bb). Hal ini dapat terlihat dari adanya pemisahan satu warna (warna orange) pada lingkaran ke-4 dari lingkaran sebelumnya. Dalam penyusunan cakram genetika, satu orang praktikan diwakili oleh satu warna, dan praktikan-praktikan yang memiliki sifat yang sama akan ditempatkan pada kotak cakram yang sama pula. Kespesifikan sifat sari satu orang praktikan dapat dilihat dari adanya pemisahan warna dari setiap lingkaran. ssssssPada lingkaran ke-8 (kondisi rambut), masing-masing praktikan sudah berada pada kotak cakram yang berbeda. Hal ini menunjukkan sudah mulai terjadi kespesifikan dari setiap praktikan. Lingkaran ke-8 ini akan berlanjut hingga pada lingkaran ke-11 dan masing-masing praktikan sudah berada pada jalur cakram masing-masing.

Pada kelompok laki-laki, jumlah praktikannya hanya satu orang sehingga tidak dapat terlihat adanya keragaman genetik antara praktikan laki-laki karena dari lingkaran ke-1 hingga ke-11, yang terlibat dalam cakram hanya satu warna yang berarti pula hanya satu individu.

Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari semua praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak cakram. Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap lingkaran menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/ karakter yang bersangkutan.

Berdasarkan cakram genetika tersebut, urutan praktikan perempuan dari praktikan yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat hingga yang paling jauh yaitu Desti-Pipih-Susan-Rima-Rina-Fatimah. Pada kelompok praktikan laki-laki, pengelompokkan hubungan kekerabatan tidak dapat dilakukan karena jumlah praktikan laki-laki hanya satu orang.

(6)

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah kami melakukan kegiatan pengamatan pada praktikum ini maka kami mendapatkan kesimpulan bahwa variasi sifat fisik (fenotif) pada manusia dapat teramati. Selain itu kami juga dapat membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang teramati. Dan akhirnya dari situ kami dapat membuat cakram genetika.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation

(Judul : human genetic variation, anonim, tahun terbit ga ada) Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

(7)

genetika

02:57 | by dienz_dreamz

KEANEKARAGAMAN HEWAN, TUMBUHAN DAN MANUSIA

A. Tujuan

Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang berbagai variasi pada hewan atau tumbuhan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Mengamati variasi sifat pada manusia, khususnya sifat-sifat fisik (fenotip).

Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas. Membuat model cakram genetika berdasarkan hasil pengamatannya.

B. Dasar Teori

Perbedaan antara makhluk hidup tersebut sangat beragam, misalnya perbedaan bentuk tubuh, alat gerak, cara memperoleh makanan, cara berkembang biak, dan tempat hidup. Bila diamati, ada hewan yang berkaki empat (kucing) dan ada yang berkaki dua (ayam). Ada hewan yang berambut (simpanse) dan ada yang bersisik (ikan). Pada tumbuhan ada yang berukuran tinggi (pohon kelapa) dan ada yang berukuran pendek (rumput teki) (Diah Aryulina, 2004).

Keanekaragaman hewan, tumbuhan, dan manusia disebut keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan danya variasi makhuk hidup terdapat pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

Keseluruhan variasi pada ketiga tingkat tersebut membentuk keanekaragaman hayati (Diah Aryulina, 2004).

1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman hasil perkawinan gen yang baru yang berasal dari kedua induknya. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi gen dari dua individu menyebabkan keanekaragaman gen (Oman Karmana, 1999).

Gen adalah factor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom. Kromosom terdapat dalam inti sel. Gen setiap makhluk hidup mempunyai bhan dasar yang sama, namun susunannya berbeda. Susunan gen yang beranekaragam menentukan keanekaragaman gen suatu spesies makhluk hidup. Jadi, keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam suatu spesies. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas. Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual, maupun secara buatan dengan proses budidaya manusia. Hewan dan ttumbuhan tertentu dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan tanaman anggrek untuk mendapatkan warn anggrek yang beraneka ragam (Diah Aryulina, 2004).

Gen dianggap sebagai kesatuan terkecil (di dalam sel yang berperan menentukan hereditas). Ada tiga komponen penyusun yaitu rekon, muton, dan sistron. Sifat gen itu mengandung informasi genetic, dapat menduplikasi diri, dan menduduki tempat tertentu dalam kromosom

(Pratiwi,2004).

2. Keanekaragaman Jenis ( Spesies)

Keanekaragaman jenis memiliki peran yang penting agar makhluk hidup tidak mengandung kemusnahan. Variasi terjadi pada jenis yang melakukan reproduksi seksual (Reproduksi secara generatif) (Oman Karmana, 1999).

Keanekaragaman spesies biasanya dijumpai pada suatu tempat tertentu yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies (komunitas), misalnya di halaman rumah dapat di jumpai rumput, pohon mangga, dan sebagainya (Diah Aryulina, 2004).

(8)

Keanekaragaman Jenis antara lain disebabkan oleh keanekaragaman individu penyusun populasi, keanekaragaman geografis, persilangan (hibridasi), dan adaptasi (Oman Karmana, 1999).

Pengaruh keanekaragaman geografis pada hewan antara lain dapat di lihat dari ukuran dan anggota tubuhnya. Ukuran tubuh dan anggota tubuh mamalia yang hidup pada daerah tropic. Persilangan antara individu pada spesies yang sama dengan kandungan perangkat dengan induknya. Variasi yang terjadi bergantung dari sifat gen. Adaptasi juga merupakan salah satu faltor terjadinya keanekaragaman jenis (Diah Aryulina, 2004).

3. Keanekaragaman Ekosistem

Makhluk hidup yang beranekaragaman berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya yang merupakan lingkungan biotic hidup selain berinteraksi dengan sesamanya dengan sesame makhluk; juga berinteraksi dengan lingkungan abiotik (tidak hidup) seperti air, tanah, cahaya, matahari, suhu, kelembapan dan mineral. Kombinasi factor-faktor lingkungan yang

beranekaragaman. Interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan jenis-jenis makhluk hidup menunjukkan adanya keragaman ekosistem. Masing-masing ekosistem memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda (Oman Karmana, 1999).

Sebuah masyarakat dimana kelompok individu berambut cokelat dan bermata cokelat lebih dominan, dibandingkan individu berambut pirang dan bermata biru. Lama-kelamaan, sebagai hasil perbauran dan pernikahan silang, dhasilkan keturunan berambut coklat dan bermata biru. Dengan perkataan lain, cirri-ciri fisik kedua kelompok itu akan bergabung dalam keturunan berikutnya dan menghasilkan penampilan baru. Bila kita bayangkan cirri fisik lainnya berpadu seperti itu sangatlah jelas bahwa akan muncul variasi yang sangat beragam (Mujianto, 1997). Tidak ada individu yang sama persis. Hal ini disebabkan oleh adanya variasi organism dari spesies yang sama atau keanekaragaman jenis. Perbedaan yang ada di antara individu ditentukan oleh factor genetic dan lingkungan, akibatnya individu yang bergenotif sama kemungkinan dapat memiliki fenotif yang berbeda (Oman Karmana, 1999).

C. Alat dan Bahan NO Alat Bahan

1 Alat Tulis Bunga Mawar 2 Meteran Bunga Geranium 3 Kamera Aglonema 4 Bunga Krisan 5 Kucing 6 Hamster 7 Burung merpati 8 Ikan mas 9 Manusia D. Cara Kerja

a. Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan

Menentukan bahan yang akan di gunakan ↓

Amati sifat yang ada, meliputi warna, ukuran, dan cirri khas ↓

(9)

Catatlah hasil pengamatan ↓

buatlah foto dari variasi sifat ↓

Hasil

b. Keanekaragaman Manusia

Lakukan candra pada sifat-sifat yang tampak ↓

Minimal 8 sifat pada setiap anggota kelompok ↓

Catat hasil pencandraan pada table yang tersedia ↓

Tentukan kemungkinan genotif ↓

Buatlah cakram genetika ↓

Tiap individu warnanya berbeda ↓

Tentukan angka indeks dari setiap anggota ↓

Hasil

Daftar pustaka

Dwidjoseputro.1974. Pengantar Genetika. depdikbud: Jakarta

Aryulina, Diah.dkk.2004. Biologi SMA Untuk kelas X. Erlangga: Jakarta Karmana, Oman. 1999 Biologi jilid IA SMU kelas 1. Jakarta : Grafindo

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengamatan kelompok
Tabel 2. Keterangan Tabel Hasil Pengamatan

Referensi

Dokumen terkait

Keragaman genetik yang tinggi merupakan salah satu faktor penting untuk. merakit varietas

Adanya keragaman genetik pada sifat pertumbuhan (tinggi, jumlah daun, diameter) yang sangat nyata (p<0,001) di antara famili di persemaian menunjukkan peluang dilakukannya

Untuk meningkatkan keragaman genetik ikan betok, dilakukan dengan cara introduksi individu-individu baru yang memiliki keragaman genetik yang lebih tinggi kedalam populasi

Nilai keragaman ini nantinya akan digunakan untuk menyusun strategi pemuliaan sesuai pernyataan dari Langga (2012) yang menyatakan bahwa Keragaman genetik merupakan

Terdapat keragaman genetik dan fenotip yang tinggi pada beberapa karakter kedelai sayur, yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong pertanaman, berat

Keragaman genetik yang luas terdapat pada karakter bobot buah, panjang buah, tebal daging buah dan bobot buah per tanaman, sedangkan keragaman genetik sempit terdapat pada karakter

Peningkatan perolehan genetik akan didapatkan manakala program pemuliaan pohon tersebut berasal dari populasi dengan keragaman genetik yang cukup luas.. Secara konseptual,

Keragaman genetik dari karakter atau sifat-sifat lima varietas jagung lokal Sumenep mempunyai nilai keragaman genetik dengan kriteria sempit, hal ini menunjukkan bahwa individu dalam