• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KONGRES PSSI-KPSI PER 17 MARET 2013 (Analisis Framing Pemberitaan Kongres PSSI-KPSI Per 17 Maret 2013 di Media Online Okezone.com dan Goal.com Edisi Februari-Maret 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KONGRES PSSI-KPSI PER 17 MARET 2013 (Analisis Framing Pemberitaan Kongres PSSI-KPSI Per 17 Maret 2013 di Media Online Okezone.com dan Goal.com Edisi Februari-Maret 2013)."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KONGRES PSSI-KPSI

PER 17 MARET 2013

(Analisis Framing Pemberitaan Kongr es PSSI-KPSI Per 17 Maret 2013 di Media

Online Okezone.com dan Goal.com Edisi Februari-Maret 2013)

SKRIPSI

Oleh :

Mochamad Fadhli Yasya NPM. 0843110221

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA

(2)

2013)

Disusun Oleh :

MOCHAMAD FADHLI YASYA 0843110221

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi

Menyetujui, PEMBIMBING UTAMA

Zainal Abidin A, S.Sos, M.Si, M.Ed NIP. 373059901701

Mengetahui,

D E K A N

(3)

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG PSSI-KPSI SEPAKAT GELAR

KONGRES PER 17 MARET 2013

(Analisis Framing Pemberitaan PSSI-KPSI Sepakat Gelar Kongr es per 17

Maret 2013 di Media Online Okezone.com dan Goal.com Edisi Februari-Maret

2013)

Disusun Oleh :

MOCHAMAD FADHLI YASYA 0843110221

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 18 J uli 2013.

(4)

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG PSSI-KPSI SEPAKAT

GELAR KONGRES PER 17 MARET 2013(Analisis Framing Pemberitaan

PSSI-KPSI sepakat gelar kongres per 17 Maret 2013 di Media Online Okezone.com dan

Goal.com Edisi Februari-Maret 2013)”.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat

kekurangan, hal ini disebabkan sangat terbatasnya ilmu dan kurangnya

pengalaman penulis dalam penyusunan skripsi. Meskipun demikian, dalam

penyusunan skripsi ini Penulis telah mendapatkan bimbingan Bapak Zainal

Abidin Achmad, S.Sos, M.Si, M.Ed. Oleh karena itu pada kesempatan ini pula,

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Ir, Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Dra. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, Ketua Program Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

(5)

4. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

5. Kedua Orangtuaku yang selalu mendukung dan memberi semangat serta

doanya selama ini, minta maaf telat yang tidak sesuai target mendapatkan

gelar sarjana ini.

6. Untuk semua pihak yang mendukung baik semangat maupun doanya

antara lain (Kakak dan Adek), (my loved Nining Indah Kurniawati yang

terus alhamdulillah mendorong cinta rasa semangat ini), (best 5 sekawan

kampus sejak maba), (my team futsal di arsura).

Demikian atas segala bantuan, baik moril maupun materiil yang telah

diberikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun untuk sangat berguna.

Surabaya, Juni 2013

(6)

Halaman

HALAMAN J UDUL ... ...i

HALAMAN PERSETUJ UAN ... …...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... …..iii

KATA PENGANTAR ... ...iv

DAFTAR ISI ... …...v

DAFTAR TABEL ... …..vi

ABSTRAKSI ... ….vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... …...1

1.2. Perumusan Masalah ... ….11

1.3. Tujuan Penelitian ... ….11

1.4. Kegunaan Penelitian ... ….11

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ………...13

2.2. Landasan Teori ... ...15

(7)

2.2.2. Pers dan Fungsi-fungsinya ... ...18

2.2.3. Nilai Berita ... ...20

2.2.4. Kualitas Berita ... ...21

2.2.5. Jenis Berita ... ...22

2.3. Analisis Framing Termasuk Paragdima Konstruktivis...24

2.4. Analisis Framing ... ...25

2.5. Konsep Framing Robert N. Entman ... ...28

2.6. Perangkat Framing Robert N. Entman ...29

2.7. Kerangka Berpikir ...32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... ... ...34

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... ….35

3.3. Unit Analisis ... ….36

3.4. Korpus ... ….36

3.5. Teknik Pengumpulan Data ………..38

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... ….40

4.1.1. Sejarah Goal.com ... ….40

4.1.2. Sejarah Okezone.com ... ….41

4.2. Frame Okezone.com dan Goal.com... ….45

4.2.1. Frame Okezone.com ... ….46

4.2.1.1. Frame Berita Okezone.com 19 Februari 2013 ... ….47

4.2.1.2. Frame Berita Okezone.com 26 Februari 2013 ... ….49

4.2.1.3. Frame Berita Okezone.com 1 Maret 2013... ….52

4.2.1.4. Frame Berita Okezone.com 17 Maret 2013 ... ….53

4.2.2. Frame Goal.com... ….59

4.2.2.1. Frame Berita Goal.com 19 Februari 2013 ... ….59

4.2.2.2. Frame Berita Goal.com 1 Maret 2013 ... ….61

4.2.2.3. Frame Berita Goal.com 7 Maret 2013 ... ….62

4.2.2.4. Frame Berita Goal.com 8 Maret 2013 ... ….64

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... ….75

5.2. Saran ... ….77

DAFTAR PUSTAKA ... ….78

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Frame Okezone.com Tanggal 19 Februari 2013 ... …49

Tabel 4.2 Analisis Frame Okezone.com Tanggal 26 Februari 2013 ... …51

Tabel 4.3 Analisis Frame Okezone.com Tanggal 1 Maret 2013 ... …53

Tabel 4.4 Analisis Frame Okezone.com Tanggal 17 Maret 2013 ... …55

Tabel 4.5 Analisis Frame Goal.com Tanggal 19 Februari 2013... …60

Tabel 4.6 Analisis Frame Goal.com Tanggal 1 Maret 2013 ... …62

Tabel 4.7 Analisis Frame Goal.com Tanggal 7 Maret 2013 ... …64

Tabel 4.8 Analisis Frame Goal.com Tanggal 8 Maret 2013 ... …66

(11)

ABSTRAKSI

MOCHAMAD FADHLI YASYA, PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG

PSSI-KPSI SEPAKAT GELAR KONGRES PER 17 MARET 2013 (Analisis

Fr aming Pemberitaan PSSI-KPSI Sepakat Gelar Kongr es Per 17 Maret 2013

Di Media Online Okezone.com dan Goal.com Edisi Februari-Maret 2013)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pihak PSSI dan KPSI sepakat gelar

kongres karena kasus dualisme sehingga menjadi pro dan kontra di kalangan

masyarakat Indonesia, dan menjadi bahan pembicaraan publik.

Pada penelitian ini akan dijelaskan bagaimana cara media dalam

membingkai berita tentang kebijakan pemerintah dalam hal ini menteri olahraga

dalam gelar kongres melalui penonjolan maupun penekanan fakta yang diangkat

oleh media online Okezone.com dan Goal.com, yang dikonstruksikan dalam suatu

proses penulisan berita. Penulisan berita meliputi bagaimana cara wartawan dalam

menyusun fakta, menceritakan fakta, menulis dan memberi penekanan pada fakta.

Penulis akan menganalisis berita tentang PSSI dan KPSI sepakat gelar kongres

per 17 Maret 2013 di media online Okezone.com dan Goal.com dengan

menggunakan analisis framing dari Robert N. Entman.

Metode yang digunakan adalah metode kualititatif dengan analisis

framing. Analisis framing sangat tepat digunakan untuk menangkap

(12)

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep dari model Entman

yang menggunakan empat cara tentang menganalisis framing, sehingga akan

dapat diketahui bahwa bagaimana frame atau pembingkaian berita yang dilakukan

oleh media online Okezone.com dan Goal.com dalam mengangkat atau

membongkar kasus-kasus yang terdapat dalam pemberitaan kedua media tersebut.

Adapun empat cara yang digunakan dalam analisis framing model Robert N

Entman, yaitu : Define Problem, Diagnose Cause, Make Mord Judgement

Treatment Recommendation. Korpus dalam penelitian ini adalah berita-berita

tentang PSSI-KPSI Sepakat Gelar Kongres di media online Okezone.com dan

Goal.com periode bulan Februari-Maret 2013.

Hasil analisis peneliti dapat diketahui bahwa media online Okezone.com

membentuk konstruksi berita adanya kongres atas kesepakatan bersama antara

PSSI dan KPSI dengan kinerja pemerintah agar terhindar sanksi dari FIFA. Media

online Goal.com memberitakan adanya kongres atas kesepakatan bersama antara

PSSI dan KPSI dengan kinerja pemerintah namun juga menimbulkan sebab akibat

terhadap internal PSSI.

Kata kunci : berita, framing

(13)

ABSTRACT

The background of this research was motivated by the PSSI and KPSI

congress agreed title for dualisme case so be pros and cons in Indonesian society,

and the subject of public discussion.

In the research will be explained how the news media in framing

government policy in this case sports minister in the Congress through the

protrusion degree or emphasis was appointed by the fact that online media

Okezone.com and Goal.com, which is constructed in a process of news writing.

News writing covers how to reporters in establishing the facts, tell the facts,

writing and an emphasis on facts. The author will analyze the news about PSSI

and KPSI congress agreed title per March 17, 2013 in the online media and

Goal.com Okezone.com using framing analysis of Robert N. Entman.

The method used is the method of analysis kualititatif with framing.

Analysis is very precise framing is used to capture the attitude and perspective of

a trend in the way of its news media. The analysis used in this study is the concept

of Entman models that use four ways of analyzing the framing, so it will be seen

that how the frame or framing by news media and online Okezone.com Goal.com

in lifting or disassemble the cases contained in the second the news media. The

four methods used in the analysis of models framing Robert N Entman, namely:

Define Problem, Diagnose Cause, Make Treatment Recommendation Mord

(14)

degree in online media and Goal.com Okezone.com month period from February

to March 2013.

The Results of our analysis can be seen that the online media news

Okezone.com form the congress construction on mutual agreement between PSSI

and KPSI with the government's performance in order to avoid sanctions from

FIFA. Goal.com online media reported the congress on mutual agreement

between PSSI and KPSI with the government's performance but also raises the

internal causal PSSI.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan

manusia akan informasi. Media massa menyajikan kegiatan atau peristiwa

yang terjadi dalam kehidupan manusia. Hingga antara keduanya tidak

dapat dipisahkan dan saling membutuhkan satu sama lainnya.

Berita-berita yang disajikan oleh media massa merupakan hasil seleksi dari

berbagai issue yang berkembang di masyarakat. Tidak semua kejadian

atau peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia ditampilkan oleh

media online. Media massa berhak untuk menentukan fakta apa yang

akan diambil bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak

kemana berita tersebut dibawa. Ini tentu saja berkaitan dengan cara

pandang atau perspektif yang digunakan oleh masing-masing media

(Sobur, 2002;162).

Media massa sebagai ruang dimana berbagai ideologi

dipresentasikan yang berarti di satu sisi media dapat menjadi sarana

penyebaran ideologi penguasa, alat legitimasi dan kontrol atas wacana

publik. Namun disisi lain media juga dapat menjadi alat resistensi

terhadap kekuasaan. Meskipun demikian, media sesungguhnya berada di

(16)

dan fakta yang komplek dan beragam, sehingga media online

mempresentasikan kepentingan banyak pihak. Media massa juga dapat

menjadi instrument perjuangan bagi kaum tertindas untuk membangun

kultur dan ideologi tandingan (Eriyanto, 2003:47).

Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian atau

gambaran, media massa mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai

institusi yang dapat membentuk opini publik. Media massa ikut

menentukan baik tidaknya masyarakat dan apa yang ditampilkan akan

diikuti oleh khalayak. Selain itu dalam media massa ada pemilik modal,

pemimpin redaksi, pemerintah, dan masyarakat. Masing-masing

kelompok ini mempunyai ukuran, tuntutan, keinginan yang berbeda satu

sama lain. Perbedaan kepentingan ini yang membuka peluang

memunculkan conflict of interest (konfik kepentingan), sehingga perlu

adanya aturan yang konkret untuk membatasi apa yang boleh dilakukan

dan apa yang tidak, sehingga diharapkan dapat mewadahi atau menjadi

tolak ukur dalam mengatur “pergaulan” antara media massa, pemerintah,

dan masyarakat. Hal tersebut menjadikan media massa dapat memberikan

pengaruh positif dan negatif. Dengan adanya peran tersebut media massa

merupakan sebuah kekuatan raksasa yang sangat diperhitungkan dan

dibutuhkan.

Namun sebagian masyarakat berpendapat bahwa media massa

tidak lebih banyak memberikan kebenaran atau fakta apa adanya. Media

(17)

3

terbentuknya kebenaran. Tidak selalu untuk melayani kepentingan

pihak-pihak tertentu secara setadan terkontrol. Maka yang namanya realitas dan

subjek politik menjadi luntur, keduanya tidak selalu menjadi penting

ketimbang yang dikatakan media tentang realitas dan subjek politik

tersebut (Sobur, 2002: 30-31).

Media massa dibedakan menjadi dua macam yaitu media massa

elektronik dan media massa cetak. Media massa elektronik adalah suatu

media yang menampilkan pesan-pesan baik secara audio maupun secara

visual. Contohnya : televise, radio, internet, dan sebagainya. Sedangkan

media massa cetak adalah suatu media statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual. Contohnya : Koran. (Eriyanto, 2002:3-5).

Internet secara spesifik memiliki keunggulan, antara lain

informasi-informasi yang ditampilkan setiap hari sesuai dengan apa yang

sedang terjadi didalam masyarakat, dan mampu menjangkau masyarakat

luas melalui alat teknologi yang berkembang saat ini. Internet dapat

dinikmati secara audio dan visual, yaitu menggunakan indera penglihatan

dan pendengaran. Ini menjadikan internet sebagai hot media dan tidak

multitafsir. Internet pun merupakan media yang praktis dan portabel.

Dalam menyajikan berita yang akan disampaikan oleh khalayak,

tentunya ada kebijakan-kebijakan yang sudah ditentukan oleh website

yang dapat membatasi wartawan dalam menulis berita online. Kebijakan

(18)

kejadian macam apa yang oleh berita itu patut diangkat dan dipilih

menjadi informasi maupun bahan komentar. Visi pokok yang dijabarkan

menjadi kebijakan website tersebut menjadi kerangka acuan serta kriteria

dalam menyeleksi dan mengolah bahan menjadi berita. (Oetama,

2001:146).

Berita pada dasarnya dibentuk melalui proses aktif dari pembuat

berita. Peristiwa yang kompleks dan tidak beraturan, disederhanakan dan

dibuat bermakna oleh pembuat berita online. Tahap paling awal dari

produksi sebuah berita adalah bagaimana wartawan mempresepsikan

peristiwa atau fakta yang akan dimuat.

Fakta yang akurat dan aktualisasi masyarakat, merupakan

perwujudan dari sebuah informasi atau berita yang selaras, seimbang, dan

dapat dipercaya. Oleh karena itu setiap perspektif media dalam mengolah

dan menyusun berita akan selalu berbeda-beda, baik dalam kemasan atau

dalam tampilannya. Hal tersebut dikarenakan adanya segmentasi yang

berbeda-beda serta visi dan misi yang dibangun dan diciptakan oleh

masing-masing media.

Oleh karena itu dalam mengkonstruksi suatu realitas, setiap

website memiliki kebijakan yang akan membuat berita terlihat objektif

atau tidak dimata pembaca. Seperti halnya media online Okezone.com

dan Goal.com, yang memiliki cara pandang atau arah pemberitaan yang

(19)

5

menampilkan berita. Termasuk berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar

kongres per 17 Maret 2013 yang dimuat dalam media online Okezone dan

Goal.

Issue ini dipilih karena kasus dualisme sehingga menjadi pro dan

kontra di kalangan masyarakat Indonesia, dan menjadi bahan

pembicaraan publik dari level masyarakat biasa hingga elite politik yang

menentang adanya dualisme organisasi sepakbola tersebut. Seperti ketua

Menteri Olahraga, Roy Suryo dengan tegas akan mempersatukan dua

organisisasi persepakbolaan Indonesia untuk menjadi satu organisasi saja

yang disepakati kongres per 17 Maret 2013 karena dirasa masih banyak

solusi yang dapat dikerjakan oleh pemerintah. Menurutnya PSSI-KPSI

yang sepakat gelar kongres per 17 Maret 2013 itu ada beberapa anggota

Exco menolak sebelum diadakan kongres terkait pertemuan dengan Ketua

Umum PSSI Djohar Arifin yang dianggap tak sesuai dengan statuta

tersebut, antara lain poin-poin nya sebagai berikut :

- Pertemuan tersebut bukan Rapat Exco karena tidak sesuai dengan

prosedur dan statuta PSSI.

- Status empat Exco terhukum yang kemarin ikut hadir pada

pertemuan tersebut pengembaliannya belum disahkan oleh

Kongres, sehingga kehadirannya tidak dapat menggunakan

wewenang untuk melakukan pembahasan, apalagi menggunakan

(20)

7 Juli 2012 dan surat FIFA 18 Desember 2012 dan 13 Februari

2013. (www.okezone.com –diakses 28 februari 2013.

Pro-kontra seperti itu masih saja terjadi meskipun menpora telah

memberikan sejumlah kebijakan meminta kedua kubu untuk menghormati

kesepakatan yang telah dicapai, karena menpora telah dikirimi surat oleh

FIFA, mempertemukan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan

Ketua KPSI, La Nyalla Mattalitti mencari jalan keluar untuk

menyelesaikan kisruh sepakbola Indonesia. (okezone.com, 26 februari

2013).

Berita seperti inilah yang menjadi sorotan media online, yang

kemudian oleh pers dijadikan bahan informasi dan disebarluaskan kepada

khalayak, untuk dapat mengetahui berita tentang peristiwa tersebut.

Namun setiap pemuat media online akan melakukan seleksi berita yang

berkembang di masyarakat secara berbeda-beda. Tidak semua kejadian

yang ada di masyarakat ditampilkan oleh media online. Media online juga

memilih untuk menentukan dibawa kemana informasi tersebut. Hal ini

berkaitan dengan cara pandang dan perspektif yang digunakan oleh

masing-masing media online (Sobur, 2002:162). Selain itu berita yang

akan disampaikan kepada khalayak juga harus mengandung nilai-nilai

berita. Jadi hanya berita yang mempunyai nilai berita yang akan diangkat

oleh media online, tentunya hal tersebut juga sesuai dengan kebijakan dari

(21)

7

Perbedaan cara pandang media online sangat dipengaruhi oleh visi

dan misi yang dimilki media online, baik secara eksplisit dan implicit

dalam teks yang disampaikan kepada khalayak. Secara teknis kandungan

implisit dapat ditelusuri dari proses pemberitaan dalam merekontruksi

suatu fakta dalam konteks tertentu, yaitu saat jurnalis melakukan framing

(pembingkaian).

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menyeleksi issue dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu

pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita tersebut.

Framing seperti dikatakan Todd Gitlin (Eriyanto,2002) adalah sebuah

strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan

sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Melalui

frame, jurnalis mengemas peristiwa yang kompleks itu menjadi peristiwa

yang dapat dipahami, dengan perspektif tertentu dan lebih menarik

perhatian khalayak. Laporan berita yang akhirnya ditulis oleh wartawan

pada akhirnya menampilkan apa yang dianggap penting, apa yang

dianggap perlu ditonjolkan dan apa yang dianggap perlu disamapikan

oleh wartawan kepada khalayak pembaca.

Sebagai satu bentuk teks media, analisis framing mempunyai

perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan analisis isi kualititatif.

(22)

fakta tertentu yang diberitakan media. Fakta tidak ditampilkan apa

adanya, namun diberi bingkai (frame) sehingga menghasilkan konstruksi

makna yang spesifik. Dalam hal ini biasanya media menyeleksi sumber

berita, memanipulasi pernyataan, dan mengedepankan perspektif tertentu

sehingga suatu saat interpretasi menjadi lebih mencolok (noticeable)

daripada interpretasi yang lain. (Sobur, 2002:165).

Mengutip pendapat Huda dan Eriyanto bahwa “Analisys Framing

merupakan salah satu model analisis yang alternatif yang bisa

mengungkap fakta. Analisis framing membongkar bagaimana realitas

dibingkai oleh media. Melalui analisis framing dapat diketahui mana

kawan mana lawan, mana patron mana klien, siapa diuntungkan siapa

dirugikan, siapa dibentuk siapa membentuk, dan seterusnya.” (Eriyanto,

2004:VI).

Pembingkaian berita antara media online yang satu dengan media

online yang lain berbeda-beda. Seperti halnya dengan media online

Okezone.com dan media online Goal.com, yang mana kedua media

online ini memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam membingkai

berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar kongres yang berlangsung per 17

maret 2013.

Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti bagaimana

media online Okezone.com dan media online Goal.com membingkai

(23)

9

memberikan penekanan terhadap fakta tentang kebijakan pemerintah

mengenai kongres.

Media online Okezone.com dipilih karena Okezone merupakan

salah satu media online website yang banyak mencari berita aktual

terbaru apa yang terjadi di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari

bagaimana Okezone membingkai PSSI-KPSI sepakat gelar kongres per

17 Maret 2013. Dalam pemberitaannya, Okezone.com mengamati

bagaimana kinerja pemerintah dalam hal ini menpora terhadap

menyelenggarakan kongres untuk meyelesaikan masalah dualisme.

Okezone melihat dari segi agar sepakbola Indonesia tidak dikenakan

sanksi oleh FIFA, okezone menempatkan berita yang berkaitan dengan

kesepakatan kongres pada halaman olahraga dan bukan sebagai headline.

Dalam pemberitaannya okezone memberitakan bahwa pemerintah

berusaha memberikan yang terbaik dalam penyatuan dualisme organisasi.

Penonjolan berita yang diangkat oleh media online okezone jelas terlihat

pada penulisan judul maupun lead (teras berita) yang dilakukan media

online Okezone.

Sedangkan media online goal.com yang merupakan salah satu

media online terbesar khusus tentang sepakbola dunia dan termasuk

halaman media online yang mengupas tuntas sampai habis berita

sepakbola dunia dan menjadi media online yang banyak dikonsumsi

masyarakat penggemar sepakbola. Selain itu media online Goal.com

(24)

dan terpercaya. Misi media online Goal.com adalah menyajikan

informasi sepakbola terpercaya secara nasional dan internasional yang

menguntungkan masyarakat secara cepat. Sama halnya dengan okezone,

goal.com juga memberitakan tentang bagaimana kinerja pemerintah

terhadap menyelesaikan dualism yang telah terjadi 2 tahun. Berbeda

dengan okezone, goal.com meletakkan pemberitaan tentang PSSI-KPSI

sepakat kongres ini sebagai headline.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis model Robert N.

Entman, karena konsep Entman sering dipraktikan dalam studi kasus

pemberitaan media. Salah satunya agar membuat informasi menjadi lebih

penting dan menonjol dalam suatu pemberitaan. Dengan menggunakan

model Entman, dapat dilihat bagaimana Okezone.com dan Goal.com

membingkai berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar kongres. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan pembikaian berita dari

kedua media akan semakin terlihat jelas dengan cara analisa dari model

Entman. Bagaimana berita tersebut diangkat, apa saja penekanan atau

penonjolan beritanya dan bagaimana membongkar kasus dalam suatu

pemberitaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

(25)

11

dan Goal.com membingkai berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar

kongres per 17 Maret 2013? “

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian

diatas adalah : untuk mengetahui bagaimana media online Okezone.com

dan Goal.com membingkai berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar

kongres per 17 Maret 2013.

1.4. Kegunaan Penelitian

a. Secara Teoritis.

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan pada

perkembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai analisis

teks media dengan analisis framing, dengan menggunakan metode

(26)

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan

menjadi kerangka acuan bagi institusi media online, khususnya

media online Okezone.com dan Goal.com dalam membingkai atau

(27)

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk Menunjang penelitian, penulis menemukan jurnal penelitian

yang bisa digunakan bahan referensi menyusun penelitian. Dari penelitian

terdahulu yang berjudul “Gaza in Media Editor ial Fr ame”. Dalam

penelitian ini menggunakan analisis framing yaitu kasus Gaza dalam teks

tajuk rencana menunjukkan posisi dan opini pers yang bersangkutan dalam

penelitian ini SP, Republika dan MI. Beranjak dari asumsi dasar ini,

dengan mengkaji framing editorial mengenai kasus Gaza diharapkan dapat

diperoleh gambaran bagaimana posisi pers Indonesia mengenai kasus

internasional ini. Penelitian menggunakan metode kualititatif yaitu

masing-masing media memiliki pembingkaian yang berbeda-beda, dan

pembingkaian yang ada tidak akan terlihat begitu saja tanpa benar-benar

dilihat dengan perangkat analisis yang tepat. Analisis framing merupakan

salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkapkan rahasia

dibalik semua perbedaan (bahkan pertentangan) media dalam

mengungkapkan fakta. Analisis framing digunakan untuk mengetahui

bagaimana realitas dibingkai oleh media, dengan cara dan teknik apa

peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian

(28)

Bagaimana media memahami dan memaknai realitas, dan dengan cara apa

realitas itu ditandakan, hal inilah yang menjadi pusat perhatian dari

analisis framing. Pada intinya, analisis framing tidak terlihat pada berita

negatif atau positif namun terlihat kepada media mengembangkan bingkai

yang ada.

Dan pada jurnal penelitian kedua yang berjudul “Komunikasi

Politik Di Media Massa”, penelitian ini membingkai bagaimana media

memberitakan komunikasi politik antara pasangan calon Gubernur selama

masa kampanye pemilihan Gubernur Jawa Timur Tahun 2008, artinya

dalam tataran praksis, bagaimana media mencitrakan hubungan dan

komunikasi politik diantara masing-masing pasangan calon gubernur.

Penelitian ini ada dua dimensi besar dalam framing: seleksi isu dan

penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas. Framing merupakan

strategi pembentukkan dan operasionalisasi wacana media. Dalam

analisisnya penelitian ini menggunakan model Zhondang Pan dan Gerald

Kosicki yang mengatakan framing analisis merupakan pendekatan kaum

konstruktivis dalam menguji wacana media yang bersifat empiris dan

operasional yakni berupa struktur sintaksis (syntactical structures),

struktur naskah (script structures), struktur tematik (thematic structures),

dan struktur retorik (rethoric structures).

Cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat

Purposive Sampling atau lebih tepat disebut sebagai criterion-based

(29)

15

Dengan adanya dua jurnal penelitian terdahulu tersebut, penulis

ingin meneliti “Pembingkaian Berita Tentang PSSI-KPSI Sepakat Gelar

Kongres Per 17 Maret 2013”. Penelitian ini diawali dengan adanya kasus

dualisme sehingga menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat

sepakbola Indonesia yang telah terjadi mulai tahun 2011 hingga sekarang.

Penulis tertarik meneliti bagaimana media online Okezone.com dan media

online Goal.com membingkai suatu peristiwa terutama dalam menulis,

menyajikan serta memberikan penekanan terhadap fakta tentang kebijakan

pemerintah mengenai kongres, dalam hal ini Okezone.com lebih

menekankan membahas proses dalam kongres tersebut, sedangkan

Goal.com lebih menekankan membahas efek sebab-akibat adanya

PSSI-KPSI yang sepakat jadi satu dan terbentuklah kongres.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Berita dan Konstruksi Sosial

Berita dalam media online merupakan satu hal yang sangat

penting. Karena fungsinya yang memberikan informasi berdasarkan fakta

realitas, disediakan sebagai sajian konsumsi khalayak. Berita adalah

rekonstruksi fakta sosial yang diceritakan sebagai wacana fakta media.

(Siahaan, 2001:74)

Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah konstruksi, yang

menentukan mana yang dianggap berita dan mana yang tidak, dengan

(30)

harus dinilai terlebih dahulu apakah peristiwa itu memenuhi kriteria berita.

Selain dari kepentingan peristiwa itu sendiri, nilai berita juga ditentukan

dari bagaimana peristiwa tersebut dikemas, mana yang layak diberitakan

dan mana yang harus dihilangkan. (Eriyanto, 2005:104)

Ada beberapa persyaratan yang harus dilihat pada peristiwa yang

bagaimana memiliki nilai berita. Selain karena sifatnya yang termasa,

penting dan luar biasa, juga menimbulkan akibat dan ketegangan konflik

yang ada, sebuah peristiwa juga layak diberitakan jika menyangkut

kepentingan masyarakat, seperti peristiwa politik. (Assegaf, 1991:25-41)

“Policies contained in the online media in real sport news

consumption on communities that enjoy the sport” (kebijakan dalam

media online terdapat nyata dalam pemberitaan olahraga untuk konsumsi

berita pada masyarakat yang menyukai dunia olahraga, karena alasan yang

nyata bahwa berita olahraga tidak dapat dipisahkan dengan

masalah-masalah umum).

Pelaku olahraga menggunakan pers untuk menyebarkan pesan

dalam pemerintahan agar mempengaruhi hasil kebijakan. Pembuat

kebijakan juga menggunakan pers untuk mempengaruhi opini publik di

luar pemerintahan, untuk membangkitkan atau meredakan kekhawatiran

publik, membina dukungan, dan memajukan tujuan kebijakan (Nimmo,

2000:230). Maka pada umumnya pelaku olahraga berusaha menggunakan

(31)

17

Hamad dalam Sobur (2001:166) menyebutkan bahwa pada

dasarnya, pekerjaan media massa adalah mengkonstruksi realitas. Ada tiga

tindakan yang biasanya dilakukan oleh pekerja media dalam

mengkonstruksi realitas berita yang berujung dalam pembentukan makna

atau cita mengenai sebuah kekuatan berita. Pertama, dalam hal pilihan kata

(simbol) berita yang ditentukan oleh komunikator berita sebagai sumber

utama, media hanya bersifat melaporkan saja. Kedua, dalam melakukan

pembikaian (framing) peristiwa kongres, karena keterbatasan teknis pada

media, jarang ada berita yang memuat berita secara utuh. Media mencoba

menyederhanakan peristiwa melalui pembikaian fakta dalam bentuk berita,

meyeleksi kepentingan-kepentingan, sehingga layak atau tidaknya

informasi itu ditayangkan telah melalui proses keredaksian website.

Ketiga, menyediakan ruang dan waktu untuk sebuah peristiwa kongres,

maka peristiwa kongres itu akan mendapatkan perhatian khalayak.

Semakin besar tempat yang disediakan untuk berita olahraga semakin

besar pula perhatian masyarakat.

Dengan menggunakan analisis framing, akan terlihat bahwa

masing-masing media memiliki “penangkapan” tersendiri tentang berita

mana yang perlu ditonjolkan dan dijadikan focus, serta realita mana yang

perlu disembunyikan bahkan dihilangkan. Begitu pula dengan cara

bagaimana sebuah issue dituturkan, pasti sebuah media memiliki angle,

(32)

2.2.2 Pers dan Fungsi-fungsinya

Pers berasal dari bahasa Belanda, “pers” yang artinya menekan

atau mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam

bahasa inggris yang juga berarti menekan atau mengepres. Secara harfiah

kata pers atau press mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan

untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik. Terutama kegiatan untuk

menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun

wartawan media cetak.

Definisi pers dalam arti kata sempit, yaitu menyangkut kegiatan

komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantara barang cetakan.

Sedangkan pers dalam arti kata luas adalah menyangkut kegiatan

komunikasi baik dilakukan dengan media cetak maupun elektronik seperti

radio, televisi, maupun internet. (Hikmat dan Purnama, 2005:17).

Tugas dan fungsi antara lain:

1. Informatif

Pers berfungsi sebagai memberikan berita atau informasi pada

khalayak dengan cara teratur. Pers menghimpun berita yang

dianggap berguna dan penting bagi banyak orang dan kemudian

menuliskannya dalam kata-kata.

2. Kontrol

Pers mempunyai peran memberikan kontrol sosial di masyarakat

(33)

19

pekerjaan pemerintah atau perusahaan. Pers harus memberikan

kejadian mana yang baik dan tidak baik.

3. Interpretatif

Pers memberikan interpretasi dan bimbingan serta menceritakan

pada masyarakat tentang suatu kejadian.

4. Menghibur

Para wartawan menuturkan kisah-kisah dunia dengan hidup dan

menarik. Mereka menceritakan kisah lucu untuk diketahui

walaupun kisah tersebut tidak terlalu penting.

5. Regeneratif

Pers membantu menyampaikan warisan sosial kepada generasi

baru agar tidak terjadi proses regenerasi pada angkatan yang sudah

tua kepada yang lebih muda.

6. Pengawalan hak-hak Warga Negara

Pers berperan mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi. Pers

yang bekerja berdasarkan teori tanggung jawab harus dapat

menjamin setiap pribadi untuk di dengar dan diberi penerangan

yang dibutuhkan.

7. Ekonomi

Pers juga berfungsi melayani sistem ekonomi melalui iklan.

Dengan iklan, penawaran akan berjalan dari tangan ke tangan dan

(34)

8. Swadaya

Pers mempunyai kewajiban untuk memupuk kemampuannya

sendiri agar dapat membebaskan dirinya dari pengaruh serta

tekanan dalam bidang keuangan. (Hikmat dan Purnama, 2005:27)

2.2.3 Nilai Berita

Mencher menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita

dalam tujuh nilai berita (Askurifai, 2006:50) :

1. Timeless

Kesegaran waktu peristiwa yang baru-baru ini terjadi.

2. Impact

Suatu kejadian dapat memberikan dampak terhadap banyak orang.

3. Prominence

Suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang

ataupun lembaga.

4. Proximity

Suatu kejadian yang ada unsur kedekatannya dengan seseorang, baik

secara geografis maupun emosional.

5. Conflict

Suatu kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang,

(35)

21

6. The Unusual

Suatu peristiwa yang tidak biasa terjadi dan menjadi pengecualian dari

pengalaman sehari-hari

7. The Currency

Hal-hal yang sedang menjadi topik pembicaraan banyak orang.

2.2.4 Kualitas Berita

Beberapa standart yang dipakai untuk mengukur kualitas berita

menurut Charnley. (Askuriafi, 2006:51) :

1. Accurate

Sebelum berita disebarkan harus dicek dulu kebenarannya.

2. Properly Attributed

Semua aksi atau narasumber harus mempunyai kapasitas untuk

memberikan kesaksian atau informasi tentang berita tersebut.

3. Balance and Fair

Semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang.

4. Objective

Penulis berita harus objektif sesuai dengan informasi yang didapat dari

realitas, fakta dan narasumber.

5. Brief and Focus

Materi berita disusun secara ringkas, padat dan langsung sehingga

(36)

6. Well Written

Kisah beritanya jelas, langsung, dan menarik. (Chanley, 1965)

2.2.5 J enis Berita

Onong, JB Wahyudi membagi jenis-jenis berita online menjadi dua,

yakni :

1. Berita Terkini

Uraian peristiwa atau pendapat yang mengandung nilai berita dan

terjadi pada hari ini dan harus segera disampaikan. Berita terkini

disajikan dalam dua bentuk :

a. Berita langsung (straight news) yaitu ukuran fakta atau pendapat

yang mengandung unsur 5W+1H dengan susunan piramida

terbalik. Berita kuat hanya menguraikan fakta atau pendapat

yang timbul dari peristiwa atau pendapat lain diluar peristiwa.

b. Berita mendalam (indepth news) yaitu uraian fakta atau

pendapat yang mengandung nilai berita, dengan menempatkan

fakta atau berita itu pada mata rantai dan merefleksikannya

dalam konteks permasalahan yang lebih luas. Fakta yang

diuraikan dikaitkan dengan peristiwa atau pendapat lain yang

(37)

23

2. Berita berkala

Uraian fakta atau pendapat yang sudah terjadi sehingga

aktualitasnya sudah berkurang, tetapi nilai menariknya masih ada

sehingga penyajian pada khalayak tidak terikat waktu. Yang

termasuk dalam jajaran berita berkala adalah :

a. Laporan Eksploratif

Uraian mengenai fakta atau pendapat yang diperoleh dengan cara

menggali. Topik bahasan adalah ditentukan, lalu dicari berbagai

permasalahan yang ada dengan cara terjun langsung ke lapangan,

laporan eksploratif diawali dengan pembukaan, situasi yang ada,

tujuan yang hendak dicapai, kesimpulan dan penutup.

b. Laporan Khas

Uraian fakta yang bersifat khas atau unik, seperti pemulung,

pengemis, pengusaha dan lain sebagainya yang diuraikan secara

terperinci.

c. Berita Analisis

Uraian fakta dan pendapat yang bersifat analisis. Dengan kata lain,

uraian yang disusun setelah fakta dan pendapat yang akan dan

pendapat yang timbul akan ikut terselesaikan dengan sendirinya.

d. Human Interest

Uraian fakta yang memberikan sentuhan rasa insan atau rasa

kemanusiaan. Misalnya, harimau yang melahirkan, orang utan

(38)

2.3 Analisis Fr aming Ter masuk Paragdima Konstruktivis

Analisis framing termasuk ke dalam paragdima konstruktivis,

dimana paragdima ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri

terhadap media dan teks berita yang dihasilkan. Paragdima ini juga

memandang bahwa realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang

natural, melainkan hasil dari konstruksi. Sehingga konsentrasi analisisnya

adalah menemukan peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dengan

cara apa dibentuknya. Dalam studi komunikasi, paragdima ini sering

disebut sebagai paragdima produksi dan penukaran makna.

Konsep framing daripada konstruksionis dalam literature sosiologi

memperkuat asumsi mengenai proses koginitif individual, perstrukturan

kognitif dan teori proses pengendalian informasi dalam psikologi. Framing

dalam konsep psikologi dilihat sebagai penempatan informasi dalam

konteks yang unik, sehingga elemen-elemen tertentu sauatu issue

memperoleh alokasi sumber kognitif individu yang lebih besar.

Konsekuensinya, elemen-elemen yang terseleksi menjadi penting dalam

mempengaruhi penilaian individu atau penarikan kesimpulan.

Paragdima konstruktivisme dalam ilmu sosial merupakan kritik

terhadap paragdima positivis. Menurut paragdima konstruktivisme, realitas

sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan pada

semua orang yang bisa dilakukan oleh kaum positivis. Paragdima

konstruktivisme yang ditelusuri dari pemikiran Weber, menilai perilaku

(39)

25

manusia bertindak sebagai agen yang mengkonstruksi dalam realitas sosial

mereka, baik itu melalui pemberian makna ataupun pemahaman perilaku

dikalangan mereka sendiri.

2.4 Analisis Fr aming

Analisis framing merupakan suatu analisis yang dipakai untuk

mengungkapkan bagaimana seorang wartawan dari semua media tertentu

membingkai atau mengkonstruksi suatu realita atau kasus tertentu.

Analisis framing digunakan untuk membedah cara-cara atau ideologi

media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi,

penonjolan dan pertautan fakta kedalam berita agar lebih bermakna, lebih

menarik, lebih berarti, atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi

khalayak sesuai perspektifnya.

Selain itu, analisis framing adalah pendekatan untuk melihat

bagaimana realitas itu dibentuk dan dikontruksi oleh media. Proses

pembentukan dan konstruksi realitas itu hasil akhirnya adalah bagian

tertentu dari realitas yang menonjol dan lebih dieknal. (Eriyanto, 2005:66)

Gagasan ide mengenai framing pertama kali dilontarkan oleh

Beterson tahun 1955 (Sudibyo dalam Sobur, 2004:161). Frame pada

awalnya dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan

yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan dalam wacana, dan yang

(40)

Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffam (1974) yang

mengendalikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku (strips of

behavior) yang membimbing individu dalam membaca realitas (Sobur,

2004:162). Realitas itu sendiri tercipta dalam konsepsi wartawan.

Sehingga berbagai hal yang terjadi seperti faktor dan orang,

didistribusikan menjadi peristiwa yang kemudian disajikan untuk

masyarakat.

Konsep tentang framing sendiri bukan murni konsep ilmu

komunikasi, tetapi dipinjam dari ilmu kognitif (psikologi). Dalam

prakteknya analisis framing juga membuka peluang bagi implementasi

konsep-konsep sosiologis, politik, dan cultural untuk menganalisa

fenomena komunikasinya (Sudibyo, 2004:162).

G.J. Aditjindro mendefinisikan framing sebagai metode penyajian

realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara

total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan sorotan

terhadap aspek-aspek tertentu saja, dan dengan bantuan foto, karikatur dan

alat ilustrasinya. (Sudibyo, 2001:165)

Pada analisis framing yang kita lihat adalah bagaimana cara media

memaknai, memahami, dan membingkai sebuah kasus atau peristiwa yang

ada dalam berita. Maka jelas adanya framing secara sederhana dapat

(41)

27

(peristiwa, actor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media.

(Eriyanto, 2004:3)

Konsep framing selalu berkaitan erat dengan proses seleksi issue

dan bagaimana menonjolkan aspek dari issue atau realitas tersebut dalam

berita. Disini framing dipandang sebagai penempatan informasi dalam

konteks yang khas sehingga issue tertentu tersebut mendapatkan alokasi

yang besar daripada issue-issue lain.

Sehingga jelas berdasarkan Gitlin dalam Eriyanto, dengan framing

jurnalis memproses berbagai informasi yang tersedia dengan jalan

mengemaskan sedemikian rupa dalam kategori kognitif tertentu dan

disamping pada khalayak. (Eriyanto, 2004:69)

Dalam framing ada empat teori, salah satunya adalah teori Robert

N. Entman memiliki pandang bahwa atau peristiwa publik adalah bagian

dari konstruksi realitas. Dalam ranah studi komunikasi analisis framing

mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan multidisipliner untuk

menganalisa fenomena atau aktivitas komunikasi yang ada. Perspektif

komunikasi framing dipakai untuk membedakan cara-cara atau ideology

media saat mengkonstruksi fakta. Karena itu, konsep framing selalu

berkaitan erat dengan seleksi isu dan bagaimana menonjolkan aspek dari

isu atau realitas tersebut dalam berita. Disini framing dipandang sebagai

penempatan informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu

(42)

Kekuatan media mempengaruhi situasi konflik, sebab kekuatan

media melalui proses pembikaian (framing), teknik pengemasan data,

penggambaran fakta, pemilihan sudut pandang (angle), penambahan atau

pengurangan pada foto dan data, media mempunyai potensi untuk menjadi

peredam atau mendorong konflik. Media bisa memperjelas sekaligus

mempertajam konflik atau sebaliknya mengaburkan dan mengelimirnya.

Media bisa merekonstruksi realitas, namun juga bisa menghadirkan

hiperrealitas. (Sobur, 2006:171).

2.5 Konsep Framing Robert N. Entman

Menurut Entman ada dua dimensi besar dalam framing yaitu

seleksi issue dan penekanan atau penonjolan tertentu dari realitas. Dalam

seleksi issue aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta, dari realitas,

yang kompleks dan beragam, aspek mana yang akan diseleksi untuk

ditampilkan. Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian

berita yang dimasukkan (included), tetapi ada juga berita yang dikeluarkan

(excluded). Tidak semua aspek atau bagian dari issue ditampilkan,

wartawan memilih aspek tertentu dari suatu issue. Sedangkan dalam aspek

penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna,

lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang

disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih

besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami

(43)

29

Dalam prakteknya, framing dijalankan oleh media dengan

menyeleksi issue tertentu dan mengabaikan issue yang lain, dan

menonjolkan aspek dari issue tersebut dengan menggunakan berbagai

strategi wacana yaitu penempatan yang mencolok (menempatkan di

headline depan atau belakang), pengulangan, pemakaian grafis, untuk

mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika

menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan. Semua aspek itu

dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi

bermakna dan diingat oleh khalayak. (Eriyanto, 2002:186-187).

Sementara sebagai perbandingan dengan konsep Gamson dan

Modigliani, konsep gamson terletak pada peristiwa yang dibingkai

sehingga menimbulkan tindakan kolektif serta gerakan sosial selalu

menyeleksi dan menggunakan simbol, nilai dan retorika tertentu dalam

memobilisasi khalayak dengan tujuan tak lain adalah untuk memenangkan

simpati khalayak sehingga dipandang sebagai cara bercerita atau gugusan

ide yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna

dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana berita framing.

2.6 Perangkat Framing Robert N. Entman

Analisis framing yang akan digunakan dalam penelitian ini

memakai model yang diperkenalkan oleh Robert N. Entman. Model ini

(44)

komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap

penting oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat didefinisikan

: membuat informasi terlihat lebih jelas, lebih bermakna, atau mudah

diingat oleh khalayak, lebih terasa dan tersimpan dalam memori

dibandingkan yang disajikan secara biasa. (Eriyanto, 2002:188).

Dalam model ini berita timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi

mental yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai

karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita

yang dipakai untuk membangun pengertian mengenai peristiwa.

Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora, konsep, simbol,

citra yang ada dalam narasi berita. Oleh karena itu frame dapat dideteksi

dan diselidiki dari kata, cita, dan gambar tertentu yang memberi makna

tertentu dari teks berita.

Dalam pendekatan ini perangkat framing terdiri dari empat elemen.

Pertama; Define Problems (Pendefinisian masalah), Kedua; Diagnose

Causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), ketiga; Make

Moral Judgement (membuat keputusan moral), dan keempat; Treatment

Recommendation (menekankan penyelesaian). (Eriyanto, 2002:188-189).

1. Define Problems (Pendefinisian Masalah)

Adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai

framing. Elemen ini merupakan master frame atau bingkai

yang paling utama. Ketika ada masalah atau peristiwa,

(45)

31

Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda, dan

bingkai yang berbeda akan menyebabkan realitas bentukan

yang berbeda.

2. Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)

Merupakan elemen framing untuk membingkai siapa saja yang

dianggap aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa

berarti apa (what), tetapi bisa juga berarti (who). Peristiwa ini

dipahami dengan menentukan apa dan siapa yang dianggap

sebagai sumber masalah.

3. Make a Moral Judgement (Membuat Pilihan Moral)

Adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau

memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah

dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah

sudah ditentukan dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat

untuk mendukung gagasan tersebut.

4. Treatment Recommendation (Menekankan Penyelesaian)

Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh

(46)

masalah. Penyelesaian ini tentu saja sangat bergantung pada

bagimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang

sebagai penyebab masalah. (Eriyanto, 2002:189-191).

SKEMA ROBERT N. ENTMAN

Teknik Fr aming

Pr oblem Identification

Peristiwa dilihat seperti apa?

Casual Interpretation

Siapa penyebab masalah

Moral Evaluation

Penilaian atas penyebab masalah

Treatment Recommendation

Saran penanggulangan masalah

2.7 Kerangka Berpikir

Berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar kongres per 17 Maret

2013, dengan diadakan kongres yang telah disepakati bersama kedua belah

pihak dipicu FIFA telah memberi deadline kepada PSSI untuk segera

(47)

33

sanksi. Berita ini dimuat dengan kemasan berbeda oleh media massa,

khususnya media online Okezone.com dan Goal.com. Kedua media

tersebut digunakan peneliti sebagai subjek penelitian karena kedua media

online tersebut merupakan media online yang terbesar di Indonesia yang

khusus membahas kabar berita sepakbola serta memiliki reputasi baik dan

kedalaman analisis yang rapi.

Berita tentang PSSI-KPSI sepakat gelar kongres per 17 Maret 2013

ini dibingkai cukup berbeda oleh media online Okezone.com dan

Goal.com. Penulis menggunakan teori analisis framing Robert N. Entman

untuk meneliti pembingkaian berita pada kedua media. Teori ini mebagi

menjadi empat elemen, yang pertama Define Problems, (pendefinisian

masalah), Bagian yang kedua yakni Diagnose Causes (memperkirakan

masalah atau sumber masalah), Bagian yang ketiga yaitu Make Moral

Judgenment (keputusan moral), dan keempat yaitu Treatment

Recommendation (menekankan penyelesaian). Berikut ini adalah kerangka

berpikir yang digunakan dalam penelitian ini:

Konstruksi berita - Berita Kongres - Media Online - Analisis Framing

oleh wartawan Okezone.com Robert N. Entman

(48)

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualititatif dengan menggunakan analisis framing. Analisis

framing digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor,

kelompok, dan lain sebagainya) di konstruksi oleh media dengan cara dan

teknik apa peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam berita itu

ada bagian yang dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan dalam

pemberitaan semua elemen tersebut tidak hanya bagian dari teknis

jurnalistik, tetapi menggunakan menandakan bagaimana peristiwa

dimaknai dan ditampilkan. (Eriyanto, 2002:4).

Analisis framing mempunyai asumsi wacana media online

mempunyai pesan sangat strategis dalam menentukan apa yang penting

atau signifikan bagi publik. Framing secara umum dirumuskan sebagai

proses penyeleksian dan penonjolan aspek-aspek secara tertentu dari

realitas yang tergambar dalam teks komunikasi dengan tujuan agar aspek

itu menjadi noticeable, meaningfull, dan memorable bagi khalayak.

Dengan menggunakan analisis framing, peneliti ingin melihat

(49)

35

membingkai suatu peristiwa PSSI-KPSI sepakat gelar kongres yang akan

dianalisis berdasarkan perangkat framing Robert N. Entman.

Metode framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode framing milik Robert N. Entman melihat framing sebagai cara

untuk mengetahui bagaimana suatu media mengemas berita dan

mengkonstruksi realitas melalui dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan

penekanan atau penonjolan aspek-aspek dari realitas atau isu. Penonjolan

adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik,

berarti, detail, mudah diingat oleh khalayak. Framing dijalankan oleh

media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu lain lain. Dan

menonjolkan aspek-aspek yang mencolok (misal, menempatkan di

headline), pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan

memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan

peristiwa yang diberitakan, asoisasi terhadap simbol, generalisasi, dan

lain-lain.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah website Okezone.com dan Goal.com,

sedangkan objek penelitian adalah berita-berita mengenai PSSI-KPSI

sepakat gelar kongres yang dimuat oleh kedua website tersebut, yaitu

antara bulan februari sampai maret 2013 di website Okezone.com dan

(50)

3.3 Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah unit

reference, yaitu unit yang digunakan untuk menganalisis kalimat dan kata

yang dimuat dalam teks online mengenai peran Menteri Olahraga Roy

Suryo dalam mengambil inisiatif pada Kongres Luar Biasa di website

Okezone.com dan Goal.com. Analisis teks media dengan melihat

hubungan antar kalimat, foto, untuk mengungkap pemaknaan terhadap

perspektif yang digunakan oleh media online Okezone.com dan Goal.com

dalam melihat suatu perisiwa yaitu mengenai peran menpora dalam

Kongres Luar Biasa.

3.4 Korpus

Korpus dalam penelitian ini adalah suatu himpunan terbatas atau

berbatas dari unsur yang memiliki sifat bersama atau tunduk pada aturan

yang sama. Pendapat lain juga ada yang mengatakan bahwa korpus adalah

sekumpulan bahan yang terbatas, yang ditentukan pada perkembangan

oleh analisis dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin.

(Kurniawan, 2001:70). Sifat yang homogeni itu dibutuhkan untuk

memberi harapan yang beralasan bahwa unsur-unsurnya dapat dianalisis

secara keseluruhan.

Korpus dalam penelitian ini adalah berita-berita yang berkaitan

dengan peran PSSI dan KPSI dalam Kongres Luar Biasa yaitu bulan

(51)

37

Korpus yang terdapat beberapa diantaranya pada media online

Okezone.com adalah sebagai berikut :

WEBSITE OKEZONE.COM

NO Edisi J udul

1. 19 Februari 2013 PSSI Pilih Bersatu atau Membeku

2. 26 Februari 2013 PSSI Siapkan Tim Verifikasi Voters Solo

3. 1 Maret 2013 PSSI Tunggu Kepastian FIFA soal KB atau

KLB

4. 17 Maret 2013 KPSI Resmi Dibubarkan

Korpus yang terdapat beberapa diantaranya pada media online Goal.com

adalah sebagai berikut :

WEBSITE GOAL.COM

NO Edisi J udul

1. 19 Februari 2013 PSSI & KPSI Sepakat Jalankan MoU

2. 1 Maret 2013 PSSI Dilaporkan Matias Ibo ke FIFA

3. 7 Maret 2013 KLB PSSI Dipastikan Tanpa Arema

4. 8 Maret 2013 100 Peserta KLB PSSI Sudah Diloloskan oleh

(52)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian tentang peran PSSI dan KPSI dalam Kongres Luar

Biasa yang dimuat oleh media online Okezone.com dan Goal.com mulai

bulan Februari hingga Maret 2013 ini didapat dari pengumpulan secara

langsung dari medianya dan mengidentifikasi isi berita online yang

berpedoman pada model analisis framing dari Robert N. Entman. Data dari

identifikasi tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui cara pandang

media dalam mengkonstruksi suatu fakta untuk dimuat media dalam

bentuk berita online.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis framing sebagai teknik dalam

menganalisis data penelitian ini. Analisis framing adalah pendekatan untuk

mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh

wartawan media online ketika menyeleksi issue dan menulis berita online.

Fakta mana yang akan ditonjolkan atau dihilangkan, serta hendak kemana

arah berita tersebut. Karena berita menjadi manipulatif dan bertujuan

mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif,

alamiah, wajar atau tak terelakkan. (Sobur, 2007:162)

Metode analisis framing yang dipakai pada penelitian ini adalah

model framing Robert N. Entman yang mengemukakan empat perangkat

untuk melakukan analisis framing. Pertama, Define Problems

(53)

39

dimaknai oleh wartawan. Kedua, Diagnose Causes (memperkirakan

masalah atau sumber masalah) yaitu apa dan atau siapa yang dianggap

menjadi masalah dari suatu masalah. Ketiga, Make moral Judgenment

(membuat keputusan moral) merupakan perangkat yang digunakan untuk

membenarkan atau member argumentasi pada definisi masalah yang sudah

dibuat. Dan Keempat, Treatment recommendation (menekankan

penyelesaian) yang digunakan untuk melihat apa yang dikehendaki dan

(54)

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejar ah Goal.com

Situs berita Goal.com adalah website sepak bola terbesar di dunia

memiliki dan didukung oleh digital media bisnis olahraga PERFORM.

Keberhasilan situs ini ke kerja keras dan dedikasi lebih dari 400 staf

editorial yang berbasis di lebih dari 50 negara di seluruh Dunia yang

menghasilkan rata-rata 1.500 berita per hari dalam 15 bahasa di 22 edisi.

Ini jangkauan global yang tak tertandingi dan liputan mendalam dari

permainan dunia yang paling populer menarik lebih dari 23 juta pengguna

unik Mei 2011 (Sumber: Google Analytics) dari lebih dari 220 negara.

Untuk memenuhi penggemar sepak bola gila hari ini, Tujuan juga telah

meluncurkan serangkaian fitur baru dan inovatif dan produk yang

mengubahnya menjadi sebuah saluran sepak bola sejati digital dan

masyarakat. Pada bulan Maret 2011, Show Goal, satu menit 26

sepenuhnya diproduksi acara sepak bola mingguan yang putaran atas

semua cerita top dari seluruh dunia disiarkan untuk pertama kalinya. Pada

bulan Juni 2011 yang Goal.com WAP situs ini kembali diluncurkan

dengan sejumlah fitur baru, fungsi dan konten dan selama 2011 kami akan

kembali vamping aplikasi Android, Blackberry, dan iPhone dan

(55)

41

Goal.com juga di garis depan integrasi media sosial dengan lebih dari 1,5

juta pengikut di seluruh platform sosial utama seperti Facebook dan

Twitter. Tapi itu tidak di mana itu berakhir, kami berdedikasi untuk

membuat merek Tujuan multi-platform definitif sepak bola pengalaman

untuk penggemar – makan keinginan tak terpuaskan mereka sampai ke

menit dan berita sepakbola terbaik dan konten dimanapun dan kapanpun

mereka menginginkannya. Akibatnya kita memiliki berbagai produk baru

yang menarik dan jasa di dalam pipa maka tunggulah ruang ini! Menurut

Alexa Rank goal.com menempati posisi 346 situs paling banyak di

kunjungi seluruh dunia dan nomer 25 situs yang paling banyak di kunjungi

di-Indonesia.

4.1.2 Sejar ah Okezone.com

Salah satu portal pemberitaan online ini mulai ikut meramaikan

media online di Indonesia pada 29 Desember 2006. Media online ini

adalah bisnis online pertama yang dimiliki oleh MNC Grup atau Media

Nusantara Citra perusahaan media terbesar di Indonesia. Perusahaan MNC

mengelola banyak media berita di antaranya adalah RCTI, GLOBAL TV,

MNCTV, Radio TPI, dan masih banyak lagi media berita yang berada di

bawah MNC Grup. Media yang berada dibawah naungan MNC Grup

meliputi stasiun televisi, media cetak, radio, dan yang terakhir adalah situs

online. Jika Dilihat dari berbagai media yang berada di bawahnya, tidak

(56)

di Indonesia saat ini, Okezone.com hadir untuk melengkapi kebesaran dari

MNC Grup melalui media online. Memperluas jaringan sekaligus bukti

eksistensi MNC di masyarakat Indonesia.

Sebagai situs online, penilaian baik atau buruknya sebuah media

dilihat dari berapa banyak media online tersebut dikunjungi. Menurut

sebuah data, selama dua tahun kemunculannya di dunia pemberitaan

online Indonesia, Okezone.com berada di posisi 24 dari 100 website paling

terkenal di Indonesia. Tentu posisi ini sangat membanggakan karena untuk

mencapai posisi tersebut, bukanlah sesuatu yang mudah. Semua tentu

tidak lepas dari kerja keras pihak okezone dan mnc grup yang bahu

membahu untuk memperkenalkan Okezone.com kepada masyarakat dan

yang perlu diberikan acungan jempol pada MNC Grup adalah kerjasama

yang kompak antara perusahaan yang ada di bawahnya sehingga

perusahaan-perusahaan yang ada di bawah MNC Grup ini bisa

berkembang bersama-sama dan saling melengkapi. Walaupun masih di

peringkat 24, peringkat yang dimiliki Okezone.com ini diperkirakan akan

terus naik, mengingat jumlah pengunjung yang mengakses situs ini

meningkat setiap harinya. Ini tidak lain adalah adanya update konten dari

Okezone setiap hari sehingga meningkatkan page rank hasil pencarian dari

mesin pencari seperti Google.

Sebagaimana kita ketahui, semakin sering sebuah website

mengupdate kontennya, maka mesin pencari Google akan menempatkan

(57)

43

seseorang mengetikkan kata kunci di Google. Tentu saja, selain update ada

faktor lain yang mempegaruhi posisi sebuah website ditampilkan oleh

mesin pencari google. Selain itu, jumlah pengunjung internet pada 2005

lalu yang mencapai 25 juta diperkirakan akan naik, akibatnya pengunjung

yang mengakses situs okezone.com ini diperkirakan juga akan ikut

meningkat seiring dengan pengguna internet yang ikut meningkat. Apalagi

di tahun 2012 saat artikel ini ditulis, jumlah pengguna internet jauh lebih

besar dari 45 juta pengguna. Tentu banyaknya pengguna ini juga terjadi

karena semakin mudahnya orang mengakses internet melalui berbagai

sarana.

Bertambahnya pengguna internet ini juga merupakan pangsa pasar

untuk media online seperti Okezone ini. Apalagi peralatan untuk membaca

berita portable seperti komputer tablet sudah banyak beredar. Ditambah

lagi, Okezone juga bisa diakses melalui handphone dan perangkat mobile

lain. Syaratnya hanya satu yaitu perangkat tersebut bisa terkoneksi dengan

internet.

Sama halnya dengan situs pemberitaan lain, Okezone juga

menawarkan ragam konten yang menarik. Mereka melengkapi hampir

semua berita atau bidang pemberitaan yang dibutuhkan masyarakat.

Konten yang dimiliki adalah konten mengenai berita umum, berita politik,

berita operasional, ekonomi, konten lifestyle, olahraga dan teknologi.

Gambar

Tabel 1.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Protokol Kyoto sendiri merupakan salah satu ke- putusan yang dibuat dalam Kerangka Konvensi PBB tentang Per- ubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate

Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel, dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu “Terdapatnya hubungan yang

Uji kesamaan rata-rata postest (uji pihak kanan) digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

PELATIHAN DESIGN GRAFIS CORELDRAW X4 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN BAGI GURU PADA SMAN 1 SUNGAI TABUK.. Mayang Sari, Auliya Rahman dan Fitrah Yuridka Fakultas Teknologi

32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup karena dalam UU tersebut menyebutkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak

produksi batik Kudus di Alfa Shoofa Batik Kudus ini cukup lambat, karena batik yang dihasilkan hanya diminati oleh konsumen eksklusif atau dari kalangan tertentu

removing dyestuff from wastewater, but additional treatment is required to achieve further degradation of the organic intermediates and possibly reduce the UV irradiation time

Implementation of Marriage Dispensation in Review of Regulation Number 23 Year 2002 Concerning Child Protection at Religious Court of Takalar. Metode penelitian ini menggunakan