PERAN GURU PKN DALAM PENGEMBANGAN MORAL SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PORSEA
TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Alvonco Panjaitan Nim. 3113111003
JURUSAN PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGERAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Alvonco Panjaitan. NIM 3113111003. Peran Guru PKn Dalam Pengembangan Moral Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pelajaran 2014/ 2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala petunjuknya yang selalu memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmat, sehingga dapat mengatasi kesulitan yang penulis alami dalam menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pengembangan Moral Siswa SMP Negeri 2 Porsea T.P. 2014/ 2015”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Buha Simamora SH.M.H sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan kepada penulis sejak awal hingga selesai penulisan skripsi serta semua pihak yang telah memberikan bantuan sepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya yaitu kepada
Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka terselesaikan skripsi ini. oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.
2. Bapak Drs. Restu, Ms., selaku pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Sugiarto, M.si selaku Pembantu Dekan I dan seluruh Ibu dan Bapak staf pegawai Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.si selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H sebagai Dosen Pembimbing Akademik
8. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si dan Bapak Yakobus Ndona, SS,M.Hum selaku dosen Penguji.
9. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
10. Bapak Manati Simajuntak, ST selaku Kepala Sekolah, Ibu Adelina Manik, S.pd dan Ibu Junita Butar-Butar, S.Pd selaku guru PKn Kelas VIII-6 di SMP Negeri 2 Porsea.
11. Teristimewa buat orangtua tercinta, ayahanda Jekson Panjaitan dan Ibunda Rohani Sinaga yang telah membesarkan, mendidik, memberikan semangat, motivasi, dan pengorbanan yang luar biasa serta selalu menyertai peneliti dalam doa selama menjalani perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
12. Untuk yang tercinta abang saya Tumbur Panjaitan, kakak- kakak saya Fitri Panjaitan, Sri Hermianti Panjaitan, adik-adik saya Era Panjaitan, Sastra Panjaitan, Yulan Tari Panjaitan, Yonata Sahat Panjaitan yang selalu memberi doa, dukungan dan motivasinya.
13. Buat yang tersayang Katika Magdalena Purba yang selalu memberi semangat, doa dan motivasinya.
dan Rikki yang selalu memberi doa dan motivasinya kepada peneliti selama pengerjaan skripsi ini.
15. Buat teman-teman seperjuangan kelas Reguler A 2011 dan PPLT SMA Negeri 1 Serba Jadi.
16. Buat teman-teman segang Tanjung Bunga II, Tomy Purba, Grace simbolon, Samy Purba, dan yang lainnya, terimakasih atas kebersamaan selama ini. Serta kepada semua pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
Medan, Juni 2015 Peneliti
DAFTAR ISI
3. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ……… 16
4. Pengertian Moral ………. 19
5. Pengertian Peran Guru PKn dalam pengembangan moral .. 21
B. Kerangka Berpikir ……… 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian………26
B. Populasi dan sampel ………. 26
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ………. 27
D. Tekhnik Pengumpulan Data ……… 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……….31 B. Pembahasan………..57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………63 B. Saran………..64 DAFTAR PUSTAKA………..65
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I. Tindakan Guru Terhadap Siswa Yang Tidak Bertingkah Laku Sopan……32
II. Tindakan Guru Jika Terjadi Perkelahian Antar Siswa Dikelas………33
III. Guru Membuka Salam Doa Sebelum Memulai Pelajaran………34
IV. Guru Menghukum Siswa Tidak Mengerjakan Tugas………35
V. Guru Memberikan Nasehat Dan Motivasi……….36
VI. Siswa Cabut Atau Bolos Sekolah………..37
VII. Siswa Surat Panggilan Orang Tua Karena Melanggar Peraturan Sekolah….38 VIII. Tindakan Siswa Saat Terjadi Perkelahian Sesama Teman Di Luar Sekolah...39
IX. Guru Memberikan Penghargaan/ Apresiasi Pada Saat Pembelajaran……….41
X. Guru Membeda-bedakan Siswa Saat Proses Pembelajaran PKn………42
XI. Guru Memberikan Pertanyaan Saat Pembelajaran PKn……….43
XII. Siswa Terlambat Pada Saat Pembelajaran Materi PKn………..44
XIII. Cara Guru Menarik Pada Saat Mengajarkan Materi PKn……….45
XIV. Guru PKn Berperilaku Yang Sopan Terhadap Sesama Guru………..46
XV. Guru PKn Sangat Jelas Menjelaskan Materi Pkn Di Dalam Kelas………..47
XVI. Guru Mengkaitkan Pengalaman Pribadinya Saat Pembelajaran PKn……..48
XVII. Tindakan Siswa Saat Disuruh Membantu Guru Di Dalam Sekolah………49
XVIII. Siswa Mengganggu Teman Saat Belajar Materi PKn……….50
XX. Guru PKn Memperingati Hari- hari Besar Agama Atau Pahlawan ………52
XXI. Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden………..53
XXII. Tabel Persentase Data Kwantitatif Ke Data Kwalitatif Dalam Bentuk Skala
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Angket Penelitian 2. Nota Tugas
3. Penerbitan Surat Izin Penelitian Dari Jurusan PKn 4. Surat Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari Sekolah 6. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PKn
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan
psikis seorang manusia. Pada usia tersebut, terjadi pematangan fisik yang siap
merespon apa yang terjadi didalam lingkungan keluarga maupun di tengah-tengah
masyarakat. Masa anak-anak menjadi dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan fisik, bahasa, sosial, emosional, kemandirian, nilai-nilai moral dan
agama.
Bangsa Indonesia telah mengalami kemunduran menyangkut persoalan
kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Sehingga bangsa ini butuh kembali
menanamkan nilai-nilai moral yang dimilikinya. Kemerosotan moral anak
menjadi sorotan bagi masyarakat. Hal ini perlu penanganan yang lebih intensif
dalam mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai moral untuk saat ini.
Kemerosotan moral yang dialami bila tidak diberikan perhatian akan berakibat
buruk bagi generasi mendatang.
Untuk itu dalam pendidikan anak saat ini, salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dan dikembangkan adalah nilai moral. Karena dengan diberikannya
pendidikan moral itu diharapkan anak mampu membedakan sikap baik buruknya
suatu perbuatan. Pendidikan moral sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
perilaku dan sikap anak dalam kehidupan sehari-hari baik disekolah maupun
(sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan
sumber moral serta disajikan dengan memerhatikan pertimbangan psikologis
untuk tujuan pendidikan”.
Jelas bahwasanya pendidikan itu sangat dibutuhkan untuk menjadikan
pribadi yang cerdas, berkarakter dan bermoral tinggi. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 berbunyi:
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu kata kunci dalam tujuan pendidikan adalah untuk membentuk
peserta didik dalam kepribadian dan bermoral yang tinggi. Untuk itu Pendidikan
moral ini diharapkan sebagai gerakan utama dalam penanaman nilai-nilai moral
pada anak. Pendidikan moral menjadi prioritas demi terciptanya perkembangan
moral pada anak.
Dengan itu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) sangat
berperan penting dalam membentuk kepribadian anak didik tersebut. Pendidikan
moral yang beralaskan sikap kepribadian, tanggung jawab, jujur, sopan santun,
mandiri, dan tentunya cinta akan tanah air.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berfungsi untuk membentuk
warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik serta setia kepada bangsa
dan negara indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Pembinaan dan pengembangan moral dilakukan dengan cara menanamkan
mengembangkan pola perilaku seseorang sesuia dengan kehendak masyarakatnya.
Kehendak itu berupa moralitas atau kesusilaan yang berisi nilai-nilai dan
kehidupan yang berada didalam masyarakat.
Tetapi pada kenyataannya masih banyak permasalahan dalam penanaman
moral pada anak yang sedang terjadi di sekolah yaitu pada saat pelaksanaan
proses belajar mengajar, dan saat di lingkungan dan luar sekolah. Banyaknya
peserta didik yang tidak menunjukkan perilaku moral yang baik dan sikap santun,
baik terhadap guru dan maupun kawan-kawan sesamanya. Kurangnya perilaku
moral dan sikap kesopanan itu dilihat dari segi berbicara, berpakaian siswa, dan
cara berinteraksi pada saat proses belajar mengajar maupun pada saat di dalam
luar sekolah. Masih banyaknya siswa melakukan tindakan-tindakan dan
melanggar peraturan yang ditetapkan di sekolah.
Untuk itu guru berperan aktif dalam membina dan mangembangkan moral
siswa khusunya guru PKn. Peran guru PKn sebagai tenaga pendidik adalah insan
atau personal yang memiliki cita-cita untuk melayani siswanya, sehingga siswa
nantinya menjadi seorang pribadi yang cerdas dan bermoral tinggi. Peran guru
tidak selamanya mampu menerangkan materi dan mengajarkan anak didik di
kelas, namun guru juga harus benar-benar menjiwai murid-muridnya baik dari
segi dalam dan luar siswa.
Diharapkan peran guru PKn dalam pengembangan moral benar-benar
dilaksanakan demi terciptanya kecerdasan untuk anak nantinya. Dengan hubungan
yang erat dan menjiwainya maka akan terjalin dan terciptanya kebersamaan antara
bahwa peran guru dalam membina karakter dan moral siswa itu sangat penting
dan diperlukan anak sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penilitian yang berjudul: “Peran Guru PKn Dalam Pengembangan Moral
Siswa Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Porsea Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Kurangnya penanaman moral anak tidak bisa dianggap sepele, jelaslah
bahwa guru sangat mempunyai peranan penting dalam pembinaan moral siswa.
Guru sebagai pendidik dan pembina tentunya pekerjaan yang cukup berat dalam
mengembangkan moral tersebut, akan tetapi itulah yang menjadi sasaran utama
guru dalam membina moral siswa. Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan
atau personal yang memiliki cita-cita untuk melayani siswanya. Guru tidak
selamanya mampu menerangkan materi dan mengajarkan anak didik di kelas,
namun guru juga harus benar-benar menjiwai murid-muridnya. Diakui memang
bahwa peran guru dalam membina karakter dan mengembangkan moral siswa itu
sangat penting dan diperlukan anak semenjak sekolah dasar sampai perguruan
tinggi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini. Agar peniliti lebih terarah dan
jelas tujuannya maka perlu dilakukan pengidentifikasian masalah, yaitu
Dengan demikian, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Kemampuan guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap pengembangan
moral siswa.
2. Tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
3. Kendala-kendala yang dihadapi guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam
pengembangan moral siswa.
4. Peranan guru PKn dalam pengembangan moral siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pasa dasarnya wajib dilakukan dalam setiap
penelitian, agar penulis terarah dan fokus pada masalah yang akan diteliti. Untuk
mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan
masalah yaitu:
1. Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan moral
siswa.
2. Tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam
pengembangan moral siswa?
2. Bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap materi pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan
penelitian. Sesuai rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui gambaran faktual peran guru PKn dalam
pengembangan moral siswa.
2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian hendaklah memberikan manfaat agar apa yang diteliti
tidak sia-sia. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis sendiri akan menambah wawasan dan pemahaman dalam hal
2. Untuk memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber bacaan di
perpustakaan Universitas Negeri Medan.
3. Untuk memperluas dan memperkaya bahan referensi, dan bahan sumber
bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Untuk memperoleh gambaran tentang peran guru PKn dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru PKn berperan besar dalam pengembangan moral peserta didik. Dalam usaha dan tindakan-tindakan pengembangan moral siswa SMP Negeri 2 Porsea, guru PKn mengalami berbagai macam kendala baik itu berasal dari peserta didik dan lingkungan sekolah. Namun dengan kemampuan yang dimiliki guru saat ini dapat mengatasi kendala-kendala tersebut.
2. Siswa tertarik dengan mata pelajaran PKn. Hal ini disebakan karena siswa tertarik dan mengidolakan guru PKn mereka, karena guru PKn menggunakan model-model dan metode pembelajaran saat menyampaikan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis akan memberikan saran antara lain: 1. Berdasarkan pengamatan bahwa guru harus lebih meningkatkan
mendidik, membimbing, dan mengarahkan setiap peserta didik demi pengembangan moral. Guru memberikan panutan untuk diguguh oleh setiap siswa. Karena ini merupakan salah satu faktor untuk mendukung pengembangan moral siswa nantinya.
2. Dilihat dari hasil tabel pertanyaan, belum secara keseluruhan siswa mampu menunjukkan pribadinya sesuai yang diharapkan. Untuk itu seharusnya guru PKn memiliki kemampuan khusus untuk mengembangkan moral siswa, sehingga secara keseluruhan siswa menjadi pribadi yang cerdas, berakhlah muliah, bermoral tinggi, dan berjiwa pancasila.
3. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang cerdas untuk lebih memantangkan pola sikapnya. Siswa harus memiliki semangat juang dan menggalih kemampuan dengan memberikan kemauan untuk mempelajari pelajaran PKn, dengan ini akan mempermudah tingkat moral yang baik bagi setiap pribadi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Adisusilo, Sutarjo. (2014). Pembelajaran- Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali
Pers.
Ahmadi, Sofan,dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP.
Jakarta: Pretasi Pustakaraya.
Albarobis, Muhyidin. (2012). Mendidik Generasi Bangsa. Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
Amran, Batubara, dan ja’far. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Ciptapustaka.
Asrul, Syafaruddin. (2007). Kepemimipnan pendidikan kontemporer.Bandung:
Cipta Pustaka Media.
Bahri, Syaiful. (2000). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dede, Rosyanda, dkk. (2004). Pendidikan Kewargaan. Jakarta: Penada Media.
Endang, Zaelani, dkk. (2002). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta:
Paradigma.
Kaelan. (2003). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Mudlofir, Ali. (2013). Pendidik Profesional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nurdin, Syafruddin. (2005). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.
Jakarta: PT. Ciputat Press.
Probowati, Handoyo dan Matulessy. (2011). Perspektif Guru dan Psikolog.
Malang: Selaras.
Sunarto dan Agung, (2002). Perkembanag Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suparno, Paul. (2004). Guru Demokratis Di Era Reformasi Pendidikan.
Jakarta: PT Grasindo.
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional (sikdisnas). Bandung : Fokus Media.
Uno, Hamzah. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Uno, Hamzah. (2007). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Winarno. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuriah, Nurul (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. Jakarta: Bumi