• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X T. PERMESINAN SMK PEMDA R. PRAPAT T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X T. PERMESINAN SMK PEMDA R. PRAPAT T.P 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X

T. PERMESINAN SMK PEMDA R. PRAPAT

T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ALIF AKBAR SIAHAAN

NIM. 509321009

FAKULTAS TEKNIK

(2)

i

ABSTRAK

ALIF AKBAR SIAHAAN, NIM 509321009,”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK PEMDA R. Prapat T.P 2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2014

Menggunakan alat ukur dianggap pelajaran yang membosankan dan menjenuhkan dalam proses pembelajaran, membuat banyak siswa yang belum memahami materi pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding dan/ pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas X Teknik Permesinan I SMK PEMDA R. Prapat. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Teknik Permesinan I SMK PEMDA R. Prapat tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 75 dan setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa menjadi 87.6. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 21 orang (70%) dan setelah dilakukan tindakan siklus II sebanyak 26 orang (86.6%) yang telah tuntas, sedangkan 4 orang (13.3%) masih belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan rata-rata 45,7% tergolong cukup Aktif, dan setelah dilakukan siklus II diperoleh rata-rata 63.3% tergolong aktif. Disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding dan/pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar dari hasil nilai ujian rata-rata hasil belajar 60 kemudian dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar 75 sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar 86.6.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis lantunkan kehadirat Allah SWT atas rahmat

kenikmatan, karunia dan hidayah yang diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan

Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK PEMDA R. Prapat T.P

2013/2014”.

Salawat beriring salam kita persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak

kesulitan yang dihadapi namun berkat usaha dan ridho Allah penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda

Kusmayani dan Ibunda Nurliah atas segala usaha yang diberikan berupa Do’a,

motivasi baik moril dan materil yang dengan ikhlas diberikan kepada penulis

tanpa mengharapkan imbalan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid K, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

(4)

iii

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT Selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Mesin.

6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.

7. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

sangat banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

8. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd Selaku

Dosen penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan bagi penulis.

9. Bapak Edi Tua, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMK PEMDA R. Prapat yang

telah memberikan tempat di sekolahnya untuk penulis melaksanakan

penelitian.

10. Teman – teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Ekstensi

2009.

Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita

semua dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis

sendiri.

Medan, Maret 2014

Penulis

(5)
(6)
(7)
(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN TINJAUAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 8

1. Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur ... 8

a. Belajar ... 8

b. Hasil Belajar ... 9

c. Aktivitas Belajar ... 13

d. Materi Menggunakan Alat Ukur ... 16

a) Jangka Sorong ... 16

(9)

v

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 31

a. Model Pembelajaran ... 31

1. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 32

a. Model Pembelajaran Langsung ... 32

b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 32

c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 32

b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 33

c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 39

1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 42

2. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 43

B. Penelitian Yang Relevan ... 44

C. Kerangka Berpikir ... 44

D. Pengajuan Hipotesis ... 46

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

C. Populasi dan Sampel ... 47

D. Variabel Penelitian ... 48

E. Defenisi Operasional ... 48

F. Desain Penelitian ... 49

G. Prosedur Penelitian ... 49

(10)

vi

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 50

3. Tahap Pengamatan ... 50

4. Tahap Refleksi ... 51

5. Rincian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 51

a. Siklus I ... 51

b. Siklus II ... 52

H. Intrumen Penilaian ... 54

1. Perangkat Pembelajaran ... 54

2. Alat Pengumpul Data ... 55

a. Tes ... 55

b. Observasi ... 55

I. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

B. Pembahasan ... 79

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Table 1. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 38

Table 2. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa ... 57

Table 3. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 58

Table 4. Kriteria Keberhasilann Presentasi Siswa Secara Klasikal ... 58

Table 5. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa ... 59

Table 6. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa Secara Klasikal ... 60

Table 7. Hasil Analisis Siklus I ... 64

Table 8. Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus I ... 65

Table 9. Hasil Observasi Guru Pada Siklus I ... 66

Table 10. Aktifitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan I dan II ... 67

Table 11. Hasil Analisis Siklus II ... 74

Table 12. Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus II ... 75

Table 13. Hasil Observasi Guru Pada Siklus II ... 76

Table 14. Aktifitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan I dan II ... 77

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 87

Lampiran 2. RPP Siklus I ... 89

Lampiran 3. RPP Siklus II ... 103

Lampiran 4. Post Test Siklus I ... 116

Lampiran 5. Post Test Siklus II ... 121

Lampiran 6. Lembar Validasi Siklus I ... 126

Lampiran 7. Lembar Valiidasi Siklus II ... 130

Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus I ... 134

Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus I ... 134

Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus II ... 136

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa ... 138

Lampiran 11. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 139

Lampiran 12. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 140

Lampiran 13. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ... 141

Lampiran 14. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 142

Lampiran 15. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I .. 144

Lampiran 16. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II . 146 Lampiran 17. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I . 148 Lampiran 18. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 150

(13)

xi

Lampiran 20. Pedoman Penskoran Observasi Aktifitas Belajar SiSwati ... 155

(14)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga

merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Salah satu

wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran

dan latihan. Pendidikan bertujuan untuk membudayakan manusia tanpa

mengabaikan nilai-nilai manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius.

Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan nasional, maka kualitas

sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan

yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang

mengacu pada peningkatan kesejahteraan bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu

penentuan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK

merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian tertentu

yang harus dimiliki oleh siswa. Hal tersebut mendasari bahwa setelah lulus dari

SMK, siswa harus terammpil dan berkompetensi dalam keahlian tertentu.

(15)

2

kemampuan praktek yang menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan

inovatif dalam menanggapi setiap pembelajaran yang diajarkan. Setiap siswa

harus dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk

itu sangat dibutuhkan kecocokan dalam penerapan model pembelajaran dalam

suatu mata pelajaran yang memperhatikan mutu belajar dan proses belajar

sehingga akan sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori

maupun praktek. Model pembelajaran dalam setiap pelajaran harus diperhatikan

sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud.

Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,

proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna

yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan

mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

Pada kenyataannya, siswa kesulitan memperoleh apa yang seharusnya

mereka dapatkan baik dalam segi kajian maupun pengaplikasian. Berdasarkan

hasil obesrvasi dan wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran

penggunaan alat-alat ukur SMK PEMDA Rantau Prapat tahun ajaran 2012/2013,

hanya 55 % atau hanya 35 siswa dari 65 siswa yang dapat dikatogorika, lulus.

dengan standart ketuntasan minimal 75,00. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, antara lain system pembelajaran yang diterapkan didominasi

model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru. Dimana guru lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya

(16)

3

seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari beberapa hal atau

beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Miller (1970 : 136) bahwa

keefektifan perilaku belajar seseorang anak dipengaruhi oleh beberapa hal atau

faktor, yang meliputi faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal adalah

faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi, faktor

jasmaniah dan psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,

kematangan dan kesiapan), sedangkan faktor ekternal adalah faktor dari luar

individu yang sedang belajar meliputi, faktor keluarga (cara orang tua mendidik,

keadaan ekonomi kelurga dann suasana rumah), faktor sekolah (kurikulum, relasi

guru dengan siswa, disiplin sekolah dan prasarana sekolah), dan faktor lingkungan

(kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan masyarakat). Oleh sebab itu diperlukan pendekatan untuk

mengaktifkan siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

keterampilan yang baik dan yang berimbas terhadap hasil belajar siswa. Sehingga

perolehan hasil belajar siswa yang berjkaitan dengan keterampilan siswa sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka seorang guru dituntut untuk

memiliki sejumlah kemampuan. Salah satunya ialah menciptakan suasana belajar

yang kondusif, misalnya dengan jalan mamilih model pembelajaran yang efektif

dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu

rencana penting yang harus dipersiapkan untuk mengatasi masalah keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan model

(17)

4

memberikan sentuhan-sentuhan baru yang dapat meningkatkan motivasi belajar

dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, dan siswa terlibat secara

maksimal dalam proses pembelajaran, serta ikut bertanggung jawab terhadap

terjadinya proses pembelajaran yang efektif.

Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW merupakan suatu teknik

pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada mekanisme tukar menukar anggota

kelompok. Dimana, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk

memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil

perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana kelas,

memberdayakan siswa, berfokus pada siswa, dan menciptakan kelas yang

produktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif JIGSAW lebih

berfokus kerjasa sama, dan saling ketergantungan antara siswa. Aroson (Isjoni,

2009 : 79)” menyatakan bahwa para siswa dibagi kedalam beberapa kelompok,

masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mengerjakan atau

bagaian-bagian dari materi untuk dikoreksi dan ditinjau ulang.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan

judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK

(18)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

diantaranya :

1. Masih Rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur ?

2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima kebanyakan

dari guru ?

3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga

bersifat monoton ?

4. Siswa kurang merespon materi pembelajaran menggunakan peralatan

pembanding atau alat ukur dasar pada saat proses pembelajaran ?

5. Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW belum pernah digunakan

dalam pembelajaran alat ukur ?

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Peneliti hanya meneliti

tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada kompetensi

dasar memelihara peralatan pembanding dan/atau pengukuran dasar pokok

bahasan Penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer

sesuai dengan prosedur operasi standar pada ranah kognitif siswa kelas X Teknik

(19)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe JIGSAW

dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara peralatan

pembanding dan/atau pengukuran dasar pokok bahasan Penyetelan/pengukuran

dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi

standar pada ranah kognitif siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda

Rantau Prapat Tahun Ajaran 2013/2014.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan/atau

pengukuran dasar pokok bahasan Penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan

jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar pada ranah

kognitif siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda Rantau Prapat Tahun

Ajaran 2013/2014.

(20)

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari data hasil penelitian ini yaitu :

1. Bagi Guru

Menjadikan salah satu teknik dari pendekatan kooperatif tersebut

sebagai salah satu alternatif yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa

terhadap pelajaran alat ukur.

2. Bagi Siswa

Menambah motivasi dalam pembelajaran dan menambah

pemahaman siswa menggunakan alat ukur.

3. Bagi Sekolah

Lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk

keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Peneliti

Mengetahui pengaruh penerapan dari penggunaan model

(21)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dapat

meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK

Pemda Rantau Prapat untuk kompetensi dasar memilihara peralatan

pembanding dan/atau pengukuran dasar.

2. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dapat

meningkatkan nilai rata-rata pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK

Pemda Rantau Prapat kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding

dan/atau pengukuran dasar dari 64 menjadi 75 pada siklus I, dan

meningkat lagi menjadi 87.6 pada siklus II.

3. Jumlah siswa yang tergolong tuntas meningkat dari 18 orang (60) menjadi

21 orang (70%) pada siklus I dan meningkat lagi dari 21 orang (70%)

menjadi 26 orang (86.6%) pada siklus II.

4. Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

JIGSAW dapat meningkat dengan rata-rata 56.1 pada siklus I, dan

(22)

84

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Agar guru mengarahkan (memotivasi) siswa dengan memberikan apersepsi

terlebih dahulu sebelum memulai proses pembelajaran alat ukur yaitu dengan

cara mengajukan pertanyaan yang bersifat membimbing.

2. Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan

tidak hanya siswa yang berprestasi saja agar tidak rasa kecemburuan social

dalam diri siswa.

3. Jika ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW perlu

adanya system kontrol yang baik oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi

sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi

dengan baik.

4. Guru harus menjadi teman kolega bagi siswa, agar siswa lebih bersemangat

dalam pembelajaran alat ukur dan dapat menunjukkan aktivitas belajarnya

dengan baik.

5. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan

penuh dan pengamatnya lebih dari satu orang.

6. Guru harus betul-betul bisa memenajemen waktu ketika menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW yang bertujuan supaya tidak banyak

(23)

85

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya

Arikunto, S., (2010). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: PT. Bumi Aksara

Djamarah, Bahri, Syaiful. (2002). Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah. Syaiful Bahri (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumu Aksara.

Istari. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Joko Saputra, Ilham (2011). Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada Siswa Kelas Xi Ips Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011.

Semarang : UNNES

Lie, Anita (2002). Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo

Muhibbinsyah (2007). Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Erlangga.

Muhibbinsyah (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Raja Gukguk, Kardo. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Pada Pokok Bahasan Menggunakan Alat Ukur Dasar Kelas X

Sanjaya, W., (2010). Stratregi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Cetakan ke – 7. Jakarta: Kencana

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(24)

86

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sitanggang, Kholidah. 2013. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar

Matematika Siswa Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Luas Permukaan Dan Volume Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan tahun ajaran 2012/2013. Medan : Unimed

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Yudhistira.

Slavin, R.E (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Soegito, E dan Nuraini, E. (2003) Kemampuan Proses Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana., (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya : Kencana.

Yamin dan Maisah (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi

Referensi

Dokumen terkait

trigonometri dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri.. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

Universitas Kristen Maranatha

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Guru melakukan tanya jawab materi yang akan disampaikan. c) Guru menyampaikan materi menulis puisi pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air untuk daerah irigasi dengan Metode Mock, mengetahui kebutuhan air untuk palawija dan padi, dan pdi DAS

Hasil angket dihitung menggunakan rumus K1 untuk mendapatkan subjek penelitian yang memiliki kecerdasan emosi rendah, sehingga diperoleh subjek penelitian sebanyak

Rumah sakit terdiri dari rumah sakit milik pemerintah dan swasta baik swasta yayasan keagamaan maupun kemanusiaan, sebagai suatu organisasi yang ingin berkembang dan survive

Akan tetapi, data yang ada belum dapat menjawab permasalahan yang terjadi dalam kegiatan budidaya, seperti periode pemijahan alaminya, tingkat mortalitas larva

Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis aspek kognitif menurut TIMSS yang telah ditentukan pada soal-soal latihan matematika prosentase soal knowing (pengetahuan)