PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X
T. PERMESINAN SMK PEMDA R. PRAPAT
T.P 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ALIF AKBAR SIAHAAN
NIM. 509321009
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
ALIF AKBAR SIAHAAN, NIM 509321009,”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK PEMDA R. Prapat T.P 2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2014
Menggunakan alat ukur dianggap pelajaran yang membosankan dan menjenuhkan dalam proses pembelajaran, membuat banyak siswa yang belum memahami materi pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding dan/ pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas X Teknik Permesinan I SMK PEMDA R. Prapat. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Teknik Permesinan I SMK PEMDA R. Prapat tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 75 dan setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa menjadi 87.6. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 21 orang (70%) dan setelah dilakukan tindakan siklus II sebanyak 26 orang (86.6%) yang telah tuntas, sedangkan 4 orang (13.3%) masih belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan rata-rata 45,7% tergolong cukup Aktif, dan setelah dilakukan siklus II diperoleh rata-rata 63.3% tergolong aktif. Disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding dan/pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar dari hasil nilai ujian rata-rata hasil belajar 60 kemudian dilakukan tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar 75 sedangkan pada siklus II rata-rata hasil belajar 86.6.
ii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis lantunkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
kenikmatan, karunia dan hidayah yang diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan
Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK PEMDA R. Prapat T.P
2013/2014”.
Salawat beriring salam kita persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak
kesulitan yang dihadapi namun berkat usaha dan ridho Allah penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda
Kusmayani dan Ibunda Nurliah atas segala usaha yang diberikan berupa Do’a,
motivasi baik moril dan materil yang dengan ikhlas diberikan kepada penulis
tanpa mengharapkan imbalan.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid K, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
iii
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT Selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Mesin.
6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin.
7. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
sangat banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.
8. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd Selaku
Dosen penguji yang telah banyak memberi saran dan masukan bagi penulis.
9. Bapak Edi Tua, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMK PEMDA R. Prapat yang
telah memberikan tempat di sekolahnya untuk penulis melaksanakan
penelitian.
10. Teman – teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Ekstensi
2009.
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita
semua dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis
sendiri.
Medan, Maret 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN TINJAUAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 8
1. Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur ... 8
a. Belajar ... 8
b. Hasil Belajar ... 9
c. Aktivitas Belajar ... 13
d. Materi Menggunakan Alat Ukur ... 16
a) Jangka Sorong ... 16
v
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 31
a. Model Pembelajaran ... 31
1. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 32
a. Model Pembelajaran Langsung ... 32
b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 32
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 32
b. Model Pembelajaran Kooperatif ... 33
c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 39
1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 42
2. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 43
B. Penelitian Yang Relevan ... 44
C. Kerangka Berpikir ... 44
D. Pengajuan Hipotesis ... 46
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47
C. Populasi dan Sampel ... 47
D. Variabel Penelitian ... 48
E. Defenisi Operasional ... 48
F. Desain Penelitian ... 49
G. Prosedur Penelitian ... 49
vi
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 50
3. Tahap Pengamatan ... 50
4. Tahap Refleksi ... 51
5. Rincian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 51
a. Siklus I ... 51
b. Siklus II ... 52
H. Intrumen Penilaian ... 54
1. Perangkat Pembelajaran ... 54
2. Alat Pengumpul Data ... 55
a. Tes ... 55
b. Observasi ... 55
I. Teknik Analisis Data ... 57
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 61
B. Pembahasan ... 79
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
vii
DAFTAR TABEL
Table 1. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 38
Table 2. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa ... 57
Table 3. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 58
Table 4. Kriteria Keberhasilann Presentasi Siswa Secara Klasikal ... 58
Table 5. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa ... 59
Table 6. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa Secara Klasikal ... 60
Table 7. Hasil Analisis Siklus I ... 64
Table 8. Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus I ... 65
Table 9. Hasil Observasi Guru Pada Siklus I ... 66
Table 10. Aktifitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan I dan II ... 67
Table 11. Hasil Analisis Siklus II ... 74
Table 12. Presentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus II ... 75
Table 13. Hasil Observasi Guru Pada Siklus II ... 76
Table 14. Aktifitas Siswa Pada Siklus II Pertemuan I dan II ... 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 87
Lampiran 2. RPP Siklus I ... 89
Lampiran 3. RPP Siklus II ... 103
Lampiran 4. Post Test Siklus I ... 116
Lampiran 5. Post Test Siklus II ... 121
Lampiran 6. Lembar Validasi Siklus I ... 126
Lampiran 7. Lembar Valiidasi Siklus II ... 130
Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus I ... 134
Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus I ... 134
Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Post Test Siswa Siklus II ... 136
Lampiran 10. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa ... 138
Lampiran 11. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 139
Lampiran 12. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 140
Lampiran 13. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ... 141
Lampiran 14. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 142
Lampiran 15. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I .. 144
Lampiran 16. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II . 146 Lampiran 17. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I . 148 Lampiran 18. Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 150
xi
Lampiran 20. Pedoman Penskoran Observasi Aktifitas Belajar SiSwati ... 155
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut
sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga
merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Salah satu
wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran
dan latihan. Pendidikan bertujuan untuk membudayakan manusia tanpa
mengabaikan nilai-nilai manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius.
Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan nasional, maka kualitas
sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan
yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang
mengacu pada peningkatan kesejahteraan bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu
penentuan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK
merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian tertentu
yang harus dimiliki oleh siswa. Hal tersebut mendasari bahwa setelah lulus dari
SMK, siswa harus terammpil dan berkompetensi dalam keahlian tertentu.
2
kemampuan praktek yang menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan
inovatif dalam menanggapi setiap pembelajaran yang diajarkan. Setiap siswa
harus dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
itu sangat dibutuhkan kecocokan dalam penerapan model pembelajaran dalam
suatu mata pelajaran yang memperhatikan mutu belajar dan proses belajar
sehingga akan sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori
maupun praktek. Model pembelajaran dalam setiap pelajaran harus diperhatikan
sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud.
Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,
proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna
yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu
menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan
mampu meningkatkan hasil pembelajaran.
Pada kenyataannya, siswa kesulitan memperoleh apa yang seharusnya
mereka dapatkan baik dalam segi kajian maupun pengaplikasian. Berdasarkan
hasil obesrvasi dan wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran
penggunaan alat-alat ukur SMK PEMDA Rantau Prapat tahun ajaran 2012/2013,
hanya 55 % atau hanya 35 siswa dari 65 siswa yang dapat dikatogorika, lulus.
dengan standart ketuntasan minimal 75,00. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain system pembelajaran yang diterapkan didominasi
model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru. Dimana guru lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya
3
seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari beberapa hal atau
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Miller (1970 : 136) bahwa
keefektifan perilaku belajar seseorang anak dipengaruhi oleh beberapa hal atau
faktor, yang meliputi faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal adalah
faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi, faktor
jasmaniah dan psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan dan kesiapan), sedangkan faktor ekternal adalah faktor dari luar
individu yang sedang belajar meliputi, faktor keluarga (cara orang tua mendidik,
keadaan ekonomi kelurga dann suasana rumah), faktor sekolah (kurikulum, relasi
guru dengan siswa, disiplin sekolah dan prasarana sekolah), dan faktor lingkungan
(kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat). Oleh sebab itu diperlukan pendekatan untuk
mengaktifkan siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
keterampilan yang baik dan yang berimbas terhadap hasil belajar siswa. Sehingga
perolehan hasil belajar siswa yang berjkaitan dengan keterampilan siswa sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Sehubungan dengan masalah di atas, maka seorang guru dituntut untuk
memiliki sejumlah kemampuan. Salah satunya ialah menciptakan suasana belajar
yang kondusif, misalnya dengan jalan mamilih model pembelajaran yang efektif
dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu
rencana penting yang harus dipersiapkan untuk mengatasi masalah keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan model
4
memberikan sentuhan-sentuhan baru yang dapat meningkatkan motivasi belajar
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, dan siswa terlibat secara
maksimal dalam proses pembelajaran, serta ikut bertanggung jawab terhadap
terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW merupakan suatu teknik
pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada mekanisme tukar menukar anggota
kelompok. Dimana, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk
memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil
perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana kelas,
memberdayakan siswa, berfokus pada siswa, dan menciptakan kelas yang
produktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif JIGSAW lebih
berfokus kerjasa sama, dan saling ketergantungan antara siswa. Aroson (Isjoni,
2009 : 79)” menyatakan bahwa para siswa dibagi kedalam beberapa kelompok,
masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mengerjakan atau
bagaian-bagian dari materi untuk dikoreksi dan ditinjau ulang.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan
judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X T. Permesinan SMK
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
diantaranya :
1. Masih Rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur ?
2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima kebanyakan
dari guru ?
3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga
bersifat monoton ?
4. Siswa kurang merespon materi pembelajaran menggunakan peralatan
pembanding atau alat ukur dasar pada saat proses pembelajaran ?
5. Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW belum pernah digunakan
dalam pembelajaran alat ukur ?
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,
maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Peneliti hanya meneliti
tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pada kompetensi
dasar memelihara peralatan pembanding dan/atau pengukuran dasar pokok
bahasan Penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer
sesuai dengan prosedur operasi standar pada ranah kognitif siswa kelas X Teknik
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe JIGSAW
dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara peralatan
pembanding dan/atau pengukuran dasar pokok bahasan Penyetelan/pengukuran
dan pemeliharaan jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi
standar pada ranah kognitif siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda
Rantau Prapat Tahun Ajaran 2013/2014.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar pada kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan/atau
pengukuran dasar pokok bahasan Penyetelan/pengukuran dan pemeliharaan
jangka sorong dan micrometer sesuai dengan prosedur operasi standar pada ranah
kognitif siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda Rantau Prapat Tahun
Ajaran 2013/2014.
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari data hasil penelitian ini yaitu :
1. Bagi Guru
Menjadikan salah satu teknik dari pendekatan kooperatif tersebut
sebagai salah satu alternatif yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa
terhadap pelajaran alat ukur.
2. Bagi Siswa
Menambah motivasi dalam pembelajaran dan menambah
pemahaman siswa menggunakan alat ukur.
3. Bagi Sekolah
Lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk
keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.
4. Bagi Peneliti
Mengetahui pengaruh penerapan dari penggunaan model
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK
Pemda Rantau Prapat untuk kompetensi dasar memilihara peralatan
pembanding dan/atau pengukuran dasar.
2. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dapat
meningkatkan nilai rata-rata pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK
Pemda Rantau Prapat kompetensi dasar memilihara peralatan pembanding
dan/atau pengukuran dasar dari 64 menjadi 75 pada siklus I, dan
meningkat lagi menjadi 87.6 pada siklus II.
3. Jumlah siswa yang tergolong tuntas meningkat dari 18 orang (60) menjadi
21 orang (70%) pada siklus I dan meningkat lagi dari 21 orang (70%)
menjadi 26 orang (86.6%) pada siklus II.
4. Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
JIGSAW dapat meningkat dengan rata-rata 56.1 pada siklus I, dan
84
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukaan di atas, diajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Agar guru mengarahkan (memotivasi) siswa dengan memberikan apersepsi
terlebih dahulu sebelum memulai proses pembelajaran alat ukur yaitu dengan
cara mengajukan pertanyaan yang bersifat membimbing.
2. Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan
tidak hanya siswa yang berprestasi saja agar tidak rasa kecemburuan social
dalam diri siswa.
3. Jika ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW perlu
adanya system kontrol yang baik oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi
sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi
dengan baik.
4. Guru harus menjadi teman kolega bagi siswa, agar siswa lebih bersemangat
dalam pembelajaran alat ukur dan dapat menunjukkan aktivitas belajarnya
dengan baik.
5. Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebaiknya dilakukan dengan perlakuan
penuh dan pengamatnya lebih dari satu orang.
6. Guru harus betul-betul bisa memenajemen waktu ketika menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW yang bertujuan supaya tidak banyak
85
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya
Arikunto, S., (2010). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: PT. Bumi Aksara
Djamarah, Bahri, Syaiful. (2002). Psikologi Belajar, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Djamarah. Syaiful Bahri (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumu Aksara.
Istari. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Joko Saputra, Ilham (2011). Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada Siswa Kelas Xi Ips Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011.
Semarang : UNNES
Lie, Anita (2002). Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo
Muhibbinsyah (2007). Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Erlangga.
Muhibbinsyah (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Raja Gukguk, Kardo. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Pada Pokok Bahasan Menggunakan Alat Ukur Dasar Kelas X
Sanjaya, W., (2010). Stratregi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Cetakan ke – 7. Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
86
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sitanggang, Kholidah. 2013. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Luas Permukaan Dan Volume Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan tahun ajaran 2012/2013. Medan : Unimed
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Yudhistira.
Slavin, R.E (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Soegito, E dan Nuraini, E. (2003) Kemampuan Proses Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka
Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana., (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya : Kencana.
Yamin dan Maisah (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi