• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen pada Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga T2 942011060 BAB IV"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1.Profil SMK Negeri 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga berdiri tahun 1999 Sekolah dengan nomor statistik 321036203006 tersebut beralamat di jalan Parikesit,Dusun Warak,Desa Dukuh,Kecamatan Sidomukti,Kota Salatiga.Setelah sebelumnya berstatus UGB ( Unit Gedung Baru ),Pada Tanggal 17 Nopember 2000 Sekolah menerima status Negeri.Menempati lahan seluas 6,8 ha.SMK Negeri 2 Salatiga telah menerapkan standar ganda mutu ISO 9001 : 2008 dan mendapatkan akreditasi A.Saat ini SMK Negeri 2 Salatiga memiliki 5 Program Studi Keahlian,yaitu : 1).Program Studi Keahlian Teknik Bangunan.

2).Program Studi Keahlian Teknik Elektro. 3).Program Studi Keahlian Teknik Pemesinan.

4).Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. 5).Program Studi Keahlian Teknik Informatika .

Adapun Paket Keahlian atau jurusan yang dimiliki SMK Negeri 2 Salatiga ada 8 .yaitu diantaranya Adalah :

1.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton / Teknik Sipil.

2.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu.

3.Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan./ Arsitek. 4.Paket Keahlian Teknik Audio Video.

(2)

32 7.Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

8.Paket KeahlianTeknik Komputer Dan Jaringan.

Mulai Tahun Ajaran 2016 / 2017 ada tambahan Paket Keahlian yaitu Teknik Body Repair Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif.

Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014 / 2015 adalah 1486 orang.Jumlah guru yang dimiliki adalah 134 Orang yang terdiri dari 85 guru produktif ( Kejuruan ) dan 49 guru normatif adaptif .Sedangkan jumlah Tenaga kependidikan lainnya ( TU,Kebersihan,Satpam dan sebagainya ), adalah 29 Orang.Sekolah memiliki fasilitas yang lengkap,berupa bengkel di setiap Paket Keahlian,Kelas yang representatif ( ber AC,LCD gantung),Lapangan Upacara,Lapangan Sepak Bola ,Lapangan Volley,Lapangan Basket,Lapangan Tennis,Masjid,Parkir Yang representatif,Perpustakaan,Area Internet dan Intranet,Ruang SeniBudayadan Ketrampilan,Ruang UKS,Perpustakaan,Ruang OSIS,Ruang Bimbingan Dan Konseling,Kantin serta berbagai sarana lain untuk Pengembangan Sekolah.Jumlah kelas tahun ajaran 2015 / 2016 ada 16 kelas

4.1.2.Profil Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton

(3)

33 dan kelas XII 1 kelas 25 siswa 1 siswa Cuti belajar dikarenakan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika serikat. Dengan jumlah total 134 siswa Sedangkan tahun 2016 / 2017 jumlah siswa Teknik konstruksi Batu dan beton mengalami kenaikan kelas X tetap 2 kelas masing-masing 32 siswa,Kelas XI ada 2 Kelas ada 67 siswa dan kelas XII ada 1 kelas 37 siswa.

Fasiltas Paket Teknik Konstruksi Batu dan Beton memiliki Bengkel Kerja batu dan Beton,Ruang Bengkel Finishing Bangunan,Ruang Teori Sebelum Praktek,Ruang Peralatan Batu,Ruang Laboratorium Material Dan Tes Pengujian Bahan Bangunan,Ruang Survey Pemetaan Dan Sisanya Gudang Peralatan.

Dari analisa standar sarana dan prasarana ruang pembelajaran khusus Teknik konstruksi Batu dan beton yang dikonfirmasikan dengan sarana Ruang Praktek teknik konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut :

4.2.1.Kondisi Ruang Pembelajaran Khusus Teknik Konstruksi Batu beton Dan Strukyur Organisasi SMK Negeri 2 Salatiga.

Ruang bengkel batu SMK Negeri 2 Salatiga hanya 65 m2

yang memuat 32 siswa.Padahal dalam standar sarpras RPK Teknik konstruksi batu beton untuk Ruang Kerja batu minimal 128 m2 bagi 32 siswa peserta didik.

(4)

34 yang hanya 65 m2 itupun termasuk ruang penyimpanan alat.Padahal menurut Standart Sarpras Ruang Finishing dan Pasangan batu itu 128 m2.

Ruang Penyimpanan Bahan dan alat di SMK Negeri 2 Salatiga berukuran 2 x 4 m2.Padahal menurut standart Sarpras Ruang Penyimpana Alat dan bahan 48 m2.

Di SMK Negeri 2 Salatiga Ruang Instruktur menjadi satu dengan Ruang Instruktur Program keahlian lain yang berukuran 5,75 x 6,25 m2.Padahal menurut Standar Sarpras.Ruang struktur harus terpisah dengan program keahlian lain dan menjadi satu dengan ruang penyimpanan yaitu 48 m2 dengan lebar minimum 6 m.

Hanya ada almari dan peralatan kerja batu ditambah almari peralatan mattes dan surveySaja yang ada sedangkan meja dan kursi kerja instruktur berada di ruang instruktur yang menjadi satu dengan program keahlian lain.

Hanya ada satu kontak di Ruang Laboratorium Mattes saja yang ada sedang untuk Ruang Kerja batu harus menyalurkan aliran Kontak ke Ruang instruktur ( kerena lebih dekat ).

(5)

35 Padahal menurut standar sarpras program kealian Teknik konstruksi batu beton minimal 12 orang guru yang sesuai dengan jenis sertifikasi dan kompetensi keahlian.

Papan Data dan tempat sampah masih menjadi satu dengan program keahlian lain dalam satu program studi keahlian Teknik bangunan.Sedangkan menurut standar Sarpras tiap RPK harus ada 1 Papan data dan 1 tempat sampah.Adapun Jumlah Siswa pada tahun ajaran 2015 / 2016 adalah :Kelas X ada 70 siswa,Kelas XI ada 37 siswa ,Dan Kelas XII ada 25 siswa.Kurikulum yang digunakan Teknik Konstruksi Batu Beton adalah menggunakan Kurikulum 2013.Implementasi Kurikulum 2013 pun terpisah menjadi 2 Bagian yaitu : Untuk kelas XII Kurikulum 2013 yang masih Draf ( belum resmi atau coba-coba ) sedangkan Kelas X dan XI menggunakan Kurikulum 2013 Final.Hai ini menimbulkan ketimpangan dalam proses pembelajaran ada muatan –muatan antara kelas X,XI Dan XII yang tidak sama sehingga menimbulkan kecemburuan di antara siswa Teknik konstrksi batu dan beton.Kelas XII merasa dimarginalkan dengan keberadaan Kurikulum 2013 .

Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK ) Bahwa Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

(6)

36 pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi beton bertulang.

b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m².

c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.3.1.

d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1.5 sampai dengan Tabel 1.6

4.2.Evaluasi Dan Pembahasan

4.2.1.Evaluasi Program Paket Keahlian Teknik Konstruksi

Batu Dan Beton

4.2.1.1. Kontek

(7)

37 permintaan masyarakat akan Pentingnya paket keahlian teknik Konstruksi Batu beton.

Mengacu Pada Studi Dokumen Bahwa :

Tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan :

“bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.Bekerja pada bidang tertentu sebagaimana dimaksud UU Sisdiknas di atas tentu sesuai dengan jenis-jenis

bidang pekerjaan yang tersedia di lapangan kerja, baik bekerja

mandiri atau berwirausaha maupun bekerja pada pihaklain.”

Karena itulah,penerapan,prinsip diversifikasi dalam pengembangan Kurikulum SMK diwujudkan dengan keharusan berorientasi terhadap jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian yang berkembang dan dibutuhkan di dunia kerja. Daftar jenis-jenis bidang pekerjaan atau keahlian itu yang di lingkungan pendidikan menengah kejuruan dikenal dengan sebutan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

(8)

38 Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013SMK/MAK, pada lampirannya terkait dengan Struktur Kurikulum SMK/MAK antara lain ditegaskan bahwa dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket keahlian mempertimbangan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Berdasarkan Permendikbud tersebut, maka diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan. Pada keputusan tersebut ditegaskan bahwa:

“Spektrum sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam

pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian

pada SMK/MAK”.

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah jenis-jenis program pendidikan serta rambu-rambu penyelenggaraannya, sebagai acuan dalam membuka dan mengembangkan program pendidikan pada SMK/MAK.

(9)

39 Merupakan kumpulan Program Keahlian yang memiliki

kesamaan karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama.

b.Program Keahlian

Merupakan kumpulan Paket Keahlian yang memiliki kesamaankarakteristikdasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas. c.Paket Keahlian

Merupakan satuan program pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun. Pada setiap Paket Keahlian yang dibuka, SMK dapat mengkhususkan kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait (konsentrasi keahlian) dengan tidak mengabaikan kemampuan dasar keahlian yang bersangkutan.

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan ditetapkan dengan tujuan sebagai berikut.

1.Memberikan acuan dalam pengembangan dan

penyelenggaraan program pendidikan di SMK/MAK, khususnya dalam pembukaan dan penyelenggaraan bidang/program/paket keahlian;

2.Memberikan acuan dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran;

3.Menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan pada SMK/MAK, dan

(10)

40 Jenis-jenis program pendidikan pada SMK/MAK disebut spektrum keahlian, karena jurusan-jurusan yang dikembangkan di SMK/MAK bentuknya adalah keahlian-keahlian atau jabatan-jabatan pekerjaan (job titles) yang ada dan berkembang di dunia kerja, jadi bukan didasarkan atas disiplin keilmuan. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan (job title) dapat merupakan hasil pemfusian dari sejumlah disiplin keilmuan.

Karakteristik Paket Keahlian

1. Membentuk lulusan agar menguasai satu jenis jabatan pekerjaan (profesi/ keahlian) formal yang berjenjang, pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna untuk hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan, lapangan kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas dan spesifik.

2. Ruang lingkup kompetensi mengacu kepada standar kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan diakui, dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.

3. Memerlukan waktu tatap muka terstruktur untuk kejuruan/peminatan (C1, C2, C3) +2996 jp @ 45 menit untuk program 3 tahun atau +4724 jp @ 45 menit untuk program 4 tahun.

4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3) satu paket keahlian dengan paket keahlian lainnya dalam satu program keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar.

(11)

41 Spektrum Keahlian yang saat ini berlaku adalah berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Dikbud Nomor 7013/D/KP/2013, Spektrum Keahlian PMK terdiri atas 9 (sembilan) BidangKeahlian, 46 Program Keahlian, dan 128 Paket Keahlian sebagaimana dapat ditelaah pada tabel rekapitulasi berikut.

Tabel 1

REKAPITULASI DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

BI DANG KEAHLI AN PROGRAM KEAHLIAN

PAKET KEAHLIAN

1. TeknologidanRekayasa 18 62

2. TeknikInformasidanKomunikasi 3 7

3. Kesehatan 2 6

4. AgribisnisdanAgroteknologi 6 16

5. PerikanandanKelautan 3 8

6. BisnisdanManajemen 3 5

7. Pariwisata 4 7

8. SeniRupadanKriya 2 10

9. SeniPertunjukan 5 7

JUMLAH 46 128

(12)

42 menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan spektrum keahlian yang berlaku. Daftar Program/Paket Keahlian sesuai Keputusan Dirjen Dikmen tersebut dapat dilihat pada tabel 2 terlampir dalam Daftar lampiran

Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :

 Melakukan pekerjaan sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung

 Melakukan pekerjaan jasa (pemborong) secara mandiri/berwirausaha dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

Hal senada dikuatkan Oleh Ketua Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Bahwa :

“Sistem Penyelenggaraan Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Sudah

berjalan sesuai dengan Tingkat Kebutuhan dan kondisi Geografis di

Kota Salatiga di mana Kota Salatiga merupakan Kota Vokasi

Pendidikan Dan Dan Banyak Tempat Sekitar Salatiga didirikan

Bangunan-bangunan Sekolah Dan Hotel,maka perlu penyiapan

Tenaga-tenaga yang trampil.”

Dari Sumber yang lain ketika peneliti bertemu salah satu Pengusaha Jasa Konstruksi di Kota Salatiga ( CV.Cakra Eka Buana ) beliau mengatakan bahwa :

“Anggota GAPENSI di Kota Salatiga ini ada kurang lebih 100

Kontraktor yang sebagian besar menjadi Rekanan Pemerintah Kota

Salatiga.”

(13)

43 Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga adalah merupakan Satu-satunya Paket Keahlian di Kota Salatiga .Yang lain berada di SMK Negeri 7 Semarang,SMK Negeri 3 Semarang,SMK Negeri 1 Magelang,SMK Negeri 5 Surakarta,SMK Negeri 2 Purwodadi dan masih banyak lagi SMK-SMK Negeri dan swasta di Jawa Tengah.

Dalam hal manajemen dan pengelolaan paket Keahlian Teknik Konstruksi batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga masih belum memenuhi sesuai dengan kebutuhan maksimal dalam program Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.Sesuai Rencana Kerja Dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Ajaran 2016 / 2017 sumber Dana berasal 2 sumber yaitu dari BOS (Bantuan operasional Sekolah) Dan SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi) Sehingga pelaksanaan Opersional program-program Paket keahlian harus menunggu kucuran dana dari dua sumber tersebut.Kebutuhan Program sesuai RKAS untuk tahun 2016 / 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel .2

NO KEGIATAN JUMLAH SUMBER

DANA

1.

Alat Dan Bahan Praktik

Siswa TKBB Rp.5000.000,- BOS

2. Perawatan peralatan

(14)

44 3. Pengadaaan Kursi siswa Rp.7.500.000,- SPI

Sumber : Dokumen RKAS Unit Teknik Bangunan Tahun 2016/2017

Total anggaran yang disediakan pada Tahun 2016-2017 dari BOS Dan SPI Sebesar 15,000.000,-.Tetapi Untuk Program Pengembangan Ruang Pembelajaran Khusus (RPK) Teknik Konstruksi Batu Dan Beton belum terakomodir.

Hasil Evaluasi pada Kontek ini menemukan konklusi bahwa potensi kota Salatiga yang merupakan kota Vokasi Pendidikan dan Di sekitar Daerah pariwisata memperlihatkan dinamika pembangunan infra struktur dibutuhkan tenaga-tenaga putra daerah yang siap trampil untuk mengisi Tenaga kerja di berbagai perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan proyek-proyek di wilayah kota Salatiga.Untuk itu eksistensi Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK Negeri 2 Salatiga sangat r el evan dengan Kondisi Geografis dan Sosial Ekonomi Kota Salatiga.Tetapi dalam Penyiapan peserta didik SMK Negeri 2 Salatiga yang mengemban amanat untuk mencetak siswa yang akan memasuki Dunia Usaha Dan dunia Industri belum mampu memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan Permendiknas No.40 Tahun 2008.

4.2.1.2.Input

(15)

45 terselenggaranya program. Unsur tersebut adalah: sumber daya manusia, kurikulum, sarana dan peralatan yang mendukung, dana dan anggaran sekolah.

Di SMK Negeri 2 Salatiga menurut Drs Suharjo Ketua Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Bahwa :

“Sarana Dan Prasarana Teknik Konstruksi Batu Beton belum

mencapai Standart Pelayanan Minimal sesuai Permendiknas RI

No.40 Tahun 2008,walaupun jumlah guru sudah dipandang

memenuhi Bahkan Dari 6 Guru yang ada 2 di antaranya

lulusan S2 Dari Universitas Gajah Mada Dan 1 Yang Sarjananya

dari Teknik Sipil murni Dan Kwalitas sudah cukup

memadahi,namun perlu untuk ditingkatkan dalam hal metode

Pembelajaran,Ketersediaan Modul dan Buku Paket .Ditambah lagi Transisi kurikulum yang belum stabil dari kurikulum KTSP

menuju Kurikulum 2013.”

(16)

46

“Dahulu masyarakat berassumsi bahwa untuk masuk sekolah

SMK pada Jurusan teknik Bangunan adalah sangat malu

Lebih-lebih pada Teknik Konstruksi Batu dan Beton karena

lulusannya akan menjadi kuli bangunan atau jika ingin jadi kuli

bangunan tidak usah sekolah karena langsung ikut tukang di

proyek otomatis menjadi sudah bisa.sehingga kondisi awal

untuk mendapatkan siswa yang berkualitas sangat susah.Jadi

yang masuk di Konstruksi Batu dan Beton ini rata-rata bukan

karena Pekerjaan atau minatnya tetapi karena yang penting

diterima di SMK Negeri 2 Salatiga”

Tetapi mulai tahun 2013 di Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton telah mengalami peningkatan dalam penerimaan peserta didik baru.Yang dulu nilai NEM 36,00 tidak mau masuk di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton karena prestise tetapi ada 2 siswa dengan NEM tersebut dengan bersungguh-sungguh minat murninya masuk di Paket keahlian tersebut.Dalam hal Kwantitas Sekarang Untuk Paket tersebut mengalami peningkatan yang signifikans.3 Tahun berturut-turut termasuk Tahun ini dalam setiap penerimaan Peserta didik baru sudah menolak beberapa calon siswa dikarenakan sudah melebihi Kuota.Hal ini dikarenakan masyarakat sudah sadar ternyata alumninya tidak menjadi kuli bangunan melainkan menjadi tenaga menengah di proyek.

Yaitu menjadi tenaga pelaksana,Pengawas ,Estimator dan surveyor.Menurut Sudinarto dalam Bukunya Manajemen konstruksi professional bahwa :

“Pelaksana adalah orang yang bertugas melaksanakan

pekerjaan konstruksi dari gambar kerja atau gambar rencana

(17)

47

sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-syarat yang sudah

disepakati,Pengawas Proyek adalah orang yang bertugas

mengawasi pelaksanaan proyek dan mengkonfirmasi apakah

susuai dengan gambar rencana dan RKS atau tidak,estimator

adalah Orang yang bertugas mengestimate dan menyusun

Rencana Anggaran Biaya Proyek Dan Surveyor adalah Orang

yang bertugas mensurvey kondisi lapangan atau tanah untuk

melakukan Uizet atau pengukuran sebelum proyek itu

dilaksanakan”

Jadi masyarakat semakin faham dan mengerti jika mereka menitipkan putra-putrinya ke Paket keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton bukan berarti anak menjadi kuli batu atau bangunan melainkan menjadi tenaga menengah yang sudah dipaparkan peneliti di atas bahkan ketika peneliti bertemu pewawancara PPDB SMK Negeri 2 Salatiga,Bahwa sebagian besar justru mereka terobsesi jika setelah menyelesaikan pendidikan di Teknik Konstruksi batu dan beton mereka akan melanjutkan ke jenjang perguruan Tinggi tepatnya di Fakultas Teknik Jurusan teknik Sipil dan Perencanaan di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta

Hasil Evaluasi Input menunjukkan Keberadaan Sarana dan Prasarana Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Bel um m emenuhi St andar t

Pel ayanan mi ni mal.Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa

yang praktek di bengkel batu terbuka tidak sebanding dengan Luasan tempat Pembelajaran Khusus ( Bengkel Batu ) .Menurut Permen dikbud No.40 yang harusnya 128 m2 untuk

(18)

48 m2 Untuk 32 Sampai 36 siswa.Di samping itu Ruang Untuk

Pemasangan dan Ruang finishing Bangunan Gedung Belum ada ruang kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². Anggaran Pembangunan Bengkel Batu Terbuka Sebesar 200 Juta Yang tercantum dalam RAKS tahun ajaran 2016 / 2017 belum bisa menutupi semua kebutuhan sesuai dengan SPM Sarana Dan Prasarana SMK saat ini.Jadi Jika Proses pembelajaran Praktik siswa Teknik Konstruksi Batu beton belum bisa melayani siswa dalam satu kelas.Hal ini akan menjadi Problem Yang sangat Crusial ketika tahun ajaran Ini 2016/ 2017 siswa Teknik konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga mengalami Kenaikan Jumlah Kelas dan siswa .Kelas XII 1 kelas dengan jumlah siswa 37,kelas XI 2 kelas dengan jumlah masing-masing 31 Dan 35 siswa sedangkan kelas X masing-masing-masing-masing Jumlahnya 34 siswa,Jadi total semuanya 171 sama dengan Ideal Jumlah satu sekolahan Sekolah dasar atau Sekolah Menengah Pertama tetapi Pada Taraf Kuato siswa Sedang.Jumlah Gurupun sama dengan Jumlah Guru satu SD. 4.2.1.3.Proses

Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk membantu staff program melaksanakan aktifitas dan kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas

menilai program dan mengiterpretasikan

(19)

49 meliputi: proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan Teknik Konstruksi Batu Beton, proses belajar mengajar, dan

proses evaluasi sekolah. Unsur-unsur tersebut dijabarkan

berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PaketKeahlian , guru, dan siswa.

(20)

pelajaran-50 mata pelajaran yang wajib diikuti oleh paket keahlian yang dipilih diantaranya : Konstruksi Batu,Finishing Bangunan Dan Konstruksi beton bertulang.Pelajaran Normatif adaptif meliputi Kelompok A dan B.Kelompok A meliputi : Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan,Bahasa Indonesia,Matematika,Sejarah dan Bahasa Inggris.Kelompok B meliputi : mata pelajaran Seni Budaya,Prakarya dan kewirausahaan serta pendidikan jasmani,olah raga dan Kesehatan.kelompok Mata pelajaran A dan B diberikan pada kelas X sampai XII,Kelompok mata pelajaran C1 diberikan kelas X dan XI,Kelompok mata pelajaran C2 diberikan kepada kelas X saja sedangkan kelompok C3 diberikan pada Kelas XI dan XII.

(21)

51

“Pelaksanaan dan pemberlakuan Kurikulum 2013 memang

harus mengacu pada struktur yang seperti itu jadi ya untuk

muatan local sekarang sudah tidak ada”

Dari pernyataan itu peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 semakin tidak fleksibel karena menafikan Mata pelajaran-mata pelajaran yang dibutuhkan Perusahaan Jasa Konstruksi.

Ditinjau dari distribusi jumlah jam Untuk mata pelajaran kelompok A Dan B seperti : Agama dan Budi pekerti dan Penjaskes mengalami Kenaikan.Kedua mata pelajaran yang dulu hanya 2 jam sekarang menjadi 3 jam.Sedangkan mata pelajaran esacta penguat pelajaran teknik malah mengalami penurunan. Mata pelajaran Fisika Dan Kimia yang dulu 3 jam sekarang hanya 2 jam.Mata Pelajaran Pembentuk Skill di Teknik Yaitu Gambar Teknik Yang dulu 4 sampai 6 jam sekarang hanya 2 jam.Bahasa Inggris Yang dulu 3 jam sekarang 2 jam.

Dengan demikian dampak diistribusi mata pelajaran dan jam pelajaran ini peserta didik semakin lemah dalam skill Gambar Teknik dan berkomunikasi Bahasa Inggris.

Pada kesempatan lain peneliti Bertemu dengan Bapak Yulianto salah satu guru Teknik Konstruksi Batu dan beton yang menyatakan bahwa :

“Keterbatasan Jumlah alat termasuk sarana dan prasarana

sangat menghambat dalam proses pembelajaran. Rasio jumlah

siswa dengan jumlah alat ditambah area Tempat Ruang

Pembelajaran khusus yang tidak sesuai dengan Standar

(22)

52

yaitu separoh siswa melaksanakan pembelajaran Praktik

Kompetensi A dan Separo Praktik kompetisi B ”

Dalam Hal ini media Pembelajaran yang meliputi: Alat Peraga,LCD,Buku Perpustakaan Ditambah area Internet sudah cukup memadahi.Ditambah Proses perencanaan dari para pengajar yang dituntut dari sekolah agar selalu membuat rencana pembelajaran yang meliputi,Silabus,RPP,Modul Dan Segala Perangkat administrasi Pembelajaran ,Tetapi mungkin Metode Pembelajaran yang kurang Varian inilah yang berdampak Proses pembelajaran tidak membangkitkan semangat siswa dalam belajar.Buku acuan atau bahan ajar yang ada di konstruksi Batu dan beton masih tergantung masing-masing individu guru yang mengampu.Belum adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ) membuat beragam ketika diadakan Evaluasi Formatif dan summatif.Modul atau semacam Diktat yang harusnya dibuat bersama lewat MGMP hanya menjadi konsumsi ketika guru pengampu akan mengikuti Penilaian Kinerja Guru,Kenaikan Pangkat ( PAK ),Penyusunan SKP dan Penilaian Akreditasi Paket keahlian.

Hasil Evaluasi Proses menunjukkan adanya relevansi antara sarana dan prasarana dengan proses Pembelajaran .Ketidak sesuaian Sarana dan Prasarana dengan Standart Pelayanan Minimal maka Pr oses pembel ajar an Pr ak t i k T ek ni k k onst r uk si bat u Dan Bet on t i dak ber jal an sesuai

dengan yang di i ngi nk an.Disamping itu ketersediaan Bahan

(23)

53 Praktik.Sebenarnya solusi ini ada jika setiap praktik ada media berupa Job Projek Work yang diberikan kepada paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.Job Project Work adalah Kegiatan Proyek Sekolah Berupa Renovasi Dan Pembangunan Gedung dengan melibatkan siswa sebagai tenaga tetapi juga sebagai pembelajar Praktik Namun hai ini tidak mudah dikarenakan :

1.Jadwal Schedul Proyek tidak seirama dengan jadwal pembelajaran Praktik siswa .

2.Pelaksanaan Proyek Bangunan Fisik sekolah baik Perbaikan,atau Pembangunan terkadang justru ditenderkan Oleh pihak penentu kebijakan sekolah.

3.Perlu Pengawasan Dan pendampingan yang lebih intensif. Kita ketahui bahwa yang namanya masih taraf belajar tentu Masih harus dibimbing dan didampingi agar kwalitas hasil

pekerjaan dapat diakui di tengah-tengah masyarakat.

Akhirnya Pada permasalahan beban pembelajaran produktif diserahkan semuanya pada PKL (PraktekkerjaLapangan )Yaitu siswa magang selama 3 bulan di dunia Usaha dan industri.

4.2.1.4.Produk

(24)

54 panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih luas mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.

Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Waka humas Dan industri yaitu bapak Drs,Mahsun,MT bahwa Keterserapan siswa lulusan SMK Negeri 2 terhadap Dunia Usaha dan Dunia Industri mengalami penurunan yang sangat drastis,termasuk Lulusan Siswa Pada Paket keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton.

Perubahan Kurikulum dari KTSP Ke Kurikulum 2013 membawa dampak peserta didik Lulusan Teknik Konstruksi Batu dan beton sekarang tidak bisa menyesuaikan dengan dunia pekerjaan yang digelutinya.Terbukti Ketika salah satu siswa lulusan Teknik konstruksi Batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga diterima di PT.NINDYA BETON ternyata sehari sesudahnya mundur karena ketidaksiapan bekerja.Saya sempat bertemu pada siswa Yang akan melaksanakan Praktek Kerja lapangan di Perusahaan tersebut siswa tersebut mengatakan :

“Saya menjadi kurang percaya diri, pak untuk melaksanakan

PKL di perusahaan itu. karena kemarin lulusan siswa teknik

konstruksi batu dan beton SMK Negeri 2 Salatiga pernah

diterima oleh perusahaan itu namun ketika diberi pekerjaan

menghitung Volume pekerjaan alumni itu sehari kemudian

keluar dari pekerjaan dengan alas an ketika di sekolah belum

(25)

55 Dari peristiwa itu menjadi bahan evaluasi ke depan bahwa meskipun pelajaran Rencana Anggaran Biaya yang didalamnya menghitung Volume Pekerjaan tidak ada dalam pemberlakuan kurikulum 2013 namun perlu disikapi dengan mengincludekan ke dalam Muatan yang ada pada Mata pelajaran C3 yang sudah ada.

Di sisi lain prestasi yang diraih siswa Teknik Konstruksi Batu dan beton adalah dengan terpilihnya Siswa untuk mengikuti Pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.Satu-satunya peserta didik yang mewakili Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dan sekaligus satu-satunya yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga.

Di Akhir Tahun ajaran 2015 / 2016 Peringkat rata-rata Nilai Ujian Akhir Sekolah dan Nasional mengalami kenaikan .Yang dahulu selalu menempati peringkat 7 dari 8 paket Keahlian lain tetapi kemarin sempat menempati peringkat 6 meskipun peringkat rata-rata Ujian Nasional SMK Negeri 2 Salatiga menempati urutan 1 Tingkat SMK se Kota Salatiga.

Prestasi yang lain di penghujung tahun ajaran 2015 / 2016 adalah Siswa Teknik Konstruksi Batu beton telah Lulus Uji Sertifikasi Kompetensi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Olah raga Propinsi Jawa Tengah.Dari 3 siswa yang mewakili SMK Negeri 2 Salatiga semuanya lolos 100 %.

Tahun Kemarin yaitu tahun ajaran 2014 / 2015 hanya meluluskan 2 Peserta didik.

(26)
(27)

Gambar

Tabel 1 REKAPITULASI DAFTAR PROGRAM KEAHLIAN
Tabel .2 JUMLAH SUMBER
Gambar Teknik dan berkomunikasi Bahasa Inggris.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil temuan terhadap tingkat kematangan kinerja tata kelola TI pada aplikasi Data Repository FTI – UKSW, maka diperoleh hasil rata-rata tingkat kematangan

Berdasarkan masalah-masalah di atas maka dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap tata kelola modul AP, AR dan GL menggunakan Process Capability Model (PCM) pada

[r]

Demikian pengumuman ini kami buat untuk diketahui semua peserta lelang. Bitung, 25

Pada pelatihan ini semua peserta sudah dibuatkan account dengan username dan password sesuai yang diberikan di modul sehingga tidak perlu melakukan proses pendaftaran

Skripsi be rjudul “ Analisis Structural Equation Modeling (SEM) untuk Sampel Kecil dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS)” telah diuji dan disahkan pada: Hari, tanggal

Pihak manajemen memiliki kebebasan untuk memilih kebijakan akuntansi yang masih diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kebebasan dalam pemilihan kebijakan