• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING BERDASARKAN PERSEPSI SISWA Studi Kasus di SMP Anugerah Abadi Pamulang Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING BERDASARKAN PERSEPSI SISWA Studi Kasus di SMP Anugerah Abadi Pamulang Tangerang Selatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

291 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING BERDASARKAN PERSEPSI SISWA

Studi Kasus di SMP Anugerah Abadi Pamulang Tangerang Selatan

--- Aspari

Universitas Bina Sarana Informatika

(Naskah diterima: 1 Januari 2022, disetujui: 30 Januari 2022)

Abstract

Online learning is learning that is carried out remotely using media such as ZOOM Meeting, Google Classroom and others. During this pandemic, online learning is a learning that must be done to avoid the spread of the covid 19 virus. In carrying out online learning, it is necessary to have a good internet signal so that it will support the smoothness of this online learning. In addition, it is also necessary for the creativity of the educators so that students remain interested in participating in online learning.

The writing of this article is to find out and understand the implementation of online English learning during the pandemic based on student perceptions.

Keywords: Learning, Online, English

Abstrak

Pembelajaran secara daring adalah pembelajaran yang dilakukan melalui jarak jauh dengan menggunakan media seperti ZOOM Meeting, Google Classroom dan yang lainnya. Di masa pandemi ini pembelajaran secara daring adalah pembelajran yang wajib dilakukan untuk menghindari semakin meluasnya penyebaran virus covid 19. Dalam melaksanakan pembelajaran daring diperlukan adanya sinyal internet yang bagus sehingga akan menunjang lancarnya pembelajran daring ini. Selain itu juga tetap diperlukan adanya kreatifitas dari para tenaga pendidik agar siswa tetap tertarik untuk mengikuti pembelajaran daring.

Penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan pembelajaran bahasa inggris secara daring di masa pandemi berdasarkan persepsi siswa.

Keyword : Pembelajaran, Daring, Bahasa Inggris

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

292 I. PENDAHULUAN

andemi yang melanda dunia memaksa kita untuk melakukan segala sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Khususnya dalam dunia pendidikan yang awalnya melakukan pembelajaran dengan tatap muka normal disekolah, dengan adanya pandemi ini menjadikan dunia pendidikan harus mengganti cara pembelajarannya ke sistim tatap muka tidak langsung atau pembelajaran dari rumah dan yang lainnya. Salah satu pembelajaran yang banyak dilakukan oleh lembaga pendidikan yang memiliki kemampuan atau fasilitas yang lebih baik dari sisi siswa ataupun lelmbaga pendidikan itu sendiri, adalah pembelajaran secara daring atau dalam jaringan.

Pembelajaran ini sedikit membutuhkan biaya tambahan karena harus menggunakan paket data internet dalam pelaksanaannya, dan tentunya juga dibutuhkan adanya sinyal internet yang kuat agar pembelajarannya bisa berjalan dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran secara daring ini membutuhkan adanya aplikasi yang harus didukung oleh adanya perangkat dan sinyal internet yang memadai. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran

secara daring adalah Zoom meeting, Google Meet, dan lainnya.

Pembelajaran daring ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan pengalaman sebagai pengajar, penulis menyimpulkan ada beberapa kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran daring ini. Kelebihan dari pembelajaran daring adalah [1] tidak terbatas jarak, dimanapun berada selama masih ada sinyal internet dan memiliki data internet maka tetap bisa melakukan pembelajaran daring baik yang sinchronus ataupun asynchronus. [2] tidak terbatas waktu, kapanpun selama masih ada sinyal dan paket data internet maka guru bisa membagikan materi pembelajaran dan siswa dapat mengakses atau mempelajarinya.

Pembelajaran daring ini adalah pembelajaran yang tipe asynchronous. [3] Mengurangi penularan COVID 19. Kelebihan ini khusus dipasa pandemic coivd 19 yang saat ini sedang melanda dunia. [4] Mengurangi penggunaan kertas, kelebihan ini sejalan dengan program Go Green untuk menyelamatkan dunia.

Sedangkan kekurangan dari pembelaajran daring ini adalah [1] Memerlukan koneksi internet yang stabil. Tanpa adanya internet yang stabil maka pembelajaran tidak bisa

P

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

293 berjalan dengan lancer atau baik. [2]

membutuhkan perangkat pintar yang bisa mendukung aplikasi yang digunakan. Hal ini memaksa guru atau siswa harus memiliki perangkat-perangkat yang dapat menunjang lancarnya kegiatan pembelajaran secara daring sebab tanpa danya itu, maka pembelajran tidak akan bisa berjalan. [3] interaksi guru dan siswa terbatas. dalam pemblajaran daring ini, siswa dan guru tidak melakukan interaksi sebagaimana layaknya ketika pembelajaran biasa atau tatap muka langsung di sekolah atau di kampus sehingga juga berakibat pada minimnya pembinaan karkater dari guru terhadap siswa.

Dari adanya kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring, maka penulis melihat pentingnya untuk mengetahui tentang pembelajaran daring berdasarkan persepsi siswa. Oleh karena itu pada artikel ini penulis mengangkat tema Pembelajaran daring berdasarkan persepsi siswa yang lebih difokuskan pada pelajaran bahasa Inggris, dengan Judul “Pembelajaran Bahasa Inggris Secara Daring Berdasarkan Persepsi Siswa”.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Anugerah Abadi di Pamulang wilayah Kota Tangerang Selatan.

Dan adapun waktu penelitiannya adalah pada semester pertama tahun Ajaran 2021/2022 selama 6 bulan yaitu pada bulan Juli sampai dengan Desember 2021.

Tahap- tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah (1) Pendekatan dengan instansi terkait untuk mengajukan permohonan ijin penelitian yaitu pada kepala sekolah. (2) Mempersiapkan instrumen sekaligus uji instrumen penelitian (angket). (3) Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru di sekolah tempat mengambil data. (4) Pelaksanaan, 60 sampling berupa angket yang disebarkan dan pengumpulan data lapangan.

(5) Pengolahan data dan penyusunan pelaporan penelitian.

Adapun metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Punaji (2010) mengatakan bahwa suatu metode riset yang memiliki tujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat disebut dengan Penelitian deskriptif. Sedangkan Arikunto (2019) mengatakan bahwa penelitian yang bertujuan untuk menyelidik suatu kondisi, keadaan, atau peristiwa yang kemudian hasilnya dipaparkan dalam sebuah bentuk laporan disebut dengan Penelitian deskriptif.

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

294 Sedangkan pengumpulan data pada

peneitian ini menggunkan

1. Kuesioner, tehnik ini untuk emndapatkan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

2. Dokumentasi, tehnik menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku, majalah, dan dokumen lainnya. tehnik ini digunakan untuk memperoleh data dan jumlah peserta dalam pembelajaran bahasa inggris yang dilaksankan secara daring dan data-data lainnya..

III. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Salah satu cara untuk mengembangkan potensi manusia yang dibawa dari sejak ahir adalah dengan belajar. Belajar merupakan salah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Hal ini disebabkan karena dunia dan isinya termasuk manusia akan selalu berubah. Jad manusia butuh untuk belajar. Dengan belajar itu sendidiri maka manusia akan mampu memenuhi kebutuhannya. Berbicara belajar maka tidak akan lepas dari istilah pembelajaran.

Pribadi (2009:21) mengatakan bahwa untuk dapat mencapai kompetensi yang diinginkan maka seseorang harus belajar.

Untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang lebih baik maka seseorang harus melalui proses belajar. Dan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal, pada dasarnya dilakukan harus melakukan proses belajar.

Sedangkan menurut Sadirman, Dkk, (1986:2) “pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada manusia sejak ia masih bayi sampai keliang lahat”.

Belajar dapat dilakukan dimana saja selama stuasi dan kndisinya mendukung untuk memlakukannya. Perubahan tingkah laku yang menjadi lebih baik adalah indikasi bahwa sudah adanya proses belajar atau pembelajaran dalam diri manusia. Perubahan ersebut meliputi perubahan perubahan sikap atau tingkah laku (afektif), pengetahuan pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

Pribadi (2009:10) mengungkapkan bahwa Pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam individu.

Dan Warsita (2008:85) mengatakan bahwa suatu kegiatan untuk menjadikan peserta didik belajar atau usaha untuk menjadikan peserta didik menjadi belajar disebut dengan pembelajaran. Sedangkan Sadiman, Dkk (1986:7) menjelaskan bahwa usaha-usaha

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

295 dalam memanipulasi sumber-sumber belajar

yang dilakukan secara terecana agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik disebut dengan pembelajaran. Di dalam UU no.2O tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ayat 2O, disebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses iinteraksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

b. Metode pembelajaran

Metode bisa juga disebut sebagai cara.

Cara yang digunkan untuk melakukan sesuatu.

Supriyono (2009) mengatakan bahwa pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas merupakan definisi dari metode pembelajaran.

Prawiradilaga (2007) Menyatakan bahwa prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah metode pembelajaran.

Husnaeni (2009), menjelaskan bahwa model pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas disebut dengan metode pembelajaran.

c. Media Pembelajaran

Media adalah sesuatu yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk mengerjakan

sesuatu. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Azhar Arsyad (2010). Mengatakan bahwa alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran disebut dengan media pembelajaran. Sadiman (1996) mengatakan bahwa paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware disebgut dengan media pembelajaran.

d. Macam-macam Media Pembelajaran Ada banyak macam media pembelajaran yang dapat digunkan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang paling banyka digunakan dan paling akrab pada siswa adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Sedangkan pada masa pandemi seperti saat ini media pembelajaran yang banyak digunakan selain yang disebut diatas adalah Media Sosial, Media Conference seperti zoom meeting, google meet dan yang lainnya, dan video youtube.

IV. HASIL PENELITIAN

Dari tabel diatas diketahui bahwa media yang digunakan saat pembelajaran bahasa inggris secara daring adalah ZOOM Meeting,

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

296 Google Classroom, WA Group, dan Video

Youtube. Sedangkan media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris adalah Zoom Meeting (100%), Google Classroom (87.9%), dan WA Group (75,8%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran daring adalah ZOOM Meeting.

SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Dari data diagram diatas diketahui bahwa kegiatan pembelajaran bahasa inggris dengan sistim daring terlaksana dengan baik (terstruktur, sesuai jadwal, terkordinasi) dengan rincian sebagi berikut : responden sebanyak 66,7 % menjawab dengan “baik”, 21,2 % menjawab Cukup baik, 9,1%

menjawab Sangat baik, dan sisanya sebanyak 3 % menjawab kurang baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sistim pembelajaran bahasa inggris secara daring berjalan dengan baik.

KENDALA PEMBELAJARAN DARING

Kendala yang dialami oleh siswa saat mengikuti pembelajaran bahasa Inggris secara daring adalah 72,7% mengatakan mengalami kendala sinyal internet, dan 27,3%

mengalamai tidak mengalami kendalan sinyal internet. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa banyak mendapatkan kendala dalam mengikut pembelajaran bahasa inggris secara daring khususnya pada sinyal internet.

MEDIA YANG PALING EFEKTIF

Media yang paling efektif digunakan saat pembelajaran bahasa inggris secara daring adalah Google Classroom sebanyak 84,8%, Video Confrence sebanyak 72,7%, Chatting via WA Group sebanyak 60,6%, dan Video Ofline sebanyak 12,1%. Dari data diatas dapat dikatakan bahwa media yang paling efektif

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

297 digunakan dalam pembelajaran daring adalah

google classroom dan Video Confrence.

KEMUDAHAN PEMBELAJARAN

Tingkat kemudahan Pembelajaran bahasa Inggris secara daring menurut responden adalah sebagai berikut : 51,5%

menjawab Cukup Mudah, 27,3% menjawab mudah (tidak sulit), 18,2% menjawab sangat mudah, dan 3% menjawab sulit. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemudahan dalam pembelajaran bahasa inggris secara daring berjalan dengan cukup mudah.

INTERAKSI SISWA DENGAN GURU

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa interaksi guru dan siswa pada pembelajaran bahasa inggris scara daring 48,5% mengatakan baik, 24,2% mengatakan sangat baik, 24,2% mengatakan cukup baik,

dan 3% mengatakan kurang baik. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa interaksi antara siswa dan guru pada pembelajaran bahasa inggris secara daring berjalan dengan baik.

KETERTARIKAN BELAJAR DARING

Berdasarakan diagaram diatas diketahui bahwa ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa inggris secara daring adalah 66,7% mengatakan cukup tertarik, 15,2 mengatakan sangat tertarik, 15,2% kurang tertarik, dan 3% sama sekali tidak tertarik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ketertarikan siswa dalam pembelajaran bahasa inggris secara daring adalah cukup tertarik.

PENGUASAAN MATERI

Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa penguasaan atau pemahaman siswa yang diperoleh saat pembelajaran bahasa inggris sebesar 69,7% mengatakan cukup,

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

298 15,2% mengatakan sangat menguasai, 9,1%

mengatakan kurang bisa memahami, 6%

mengatakan tidak memahami. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi oleh siswa pada pembelajaran bahasa inggris secara daring cukup baik.

KEINGINAN UNTUK PEMBELAJARAN DARING

Dari diagram diatas diketahui bahwa keinginan responden untuk belajar bahasa inggris secara daring setelah pandemi selesai adalah 78,8% mengatakan tidak menginginkan dan 21,2% mengatakan ingin belajara secara daring. Walaupun ada sebagaian kecil dari siswa yang menginginkan dilaksankan pembelajran secara daring, pada srtikel ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa tidak menginginkan pembelajaran bahasa inggris secara daring ketika pandemi sudah tidak ada.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang disampaikan oleh responden yang menginginkan pembelajaran daring setelah pandemi selesai :

1. Lebih enak

2. Tidak perlu bolak-balik dari rumah ke sekolah

3. Menghemat biaya transportasi V. KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diambil pada artikel ini adalah:

1. Google Classroom, Zoom Meeting, dan Chat Via WA group merupakan Media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris secara daring.

2. Sistim pembelajaran bahasa inggris secara daring pada masa pandemi berjalan dengan baik.

3. Siswa banyak mendapatkan kendala sinyal internet pada Pembelajaran bahasa inggris secara daring di masa pandemic.

4. Google classroom dan video conference seperti ZOOM meeting merupakan Media yang paling efektif penggunaanya dalam pembelajaran daring di masa pandemi.

5. Siswa merasa cukup mudah dalam mengikuti pembelajaran bahasa inggris secara daring.

6. Interaksi guru dan siswa berjalan dengan cukup baik pada pembelajaran bahasa inggris secara daring.

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (291-299)

299 7. Siswa cukup tertarik untuk mengikuti

pembelajran bahasa inggris secara daring pada masa pandemi.

8. Penguasaan materi pada pembelajaran bahasa inggris secara daring cukup baik.

9. Rata-rata siswa tidak menginginkan pembelajaran bahasa inggris secara daring ketika pandemi sudah tidak ada.

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang didapat maka penulis dapa tmemberikan saran kepada pembaca agar bisa lebih memahami siswanya dalam melakukan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Hal ini bisa dilakukan dengan lebih interakatifr lagi dengan siswa tentang segala hal yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diampu.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Supriyono, Jenis-jenis Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009).

Prawiradilaga, Dewi Salma.. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group (2007).

Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada (2010).

Arief S. Sadiman. dkk.. Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan, dan.

Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada (1996).

A Pribadi, Benny. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat (2009).

Punaji Setyosari. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Edisi pertama. Malang: Kencana Prenada media group (2010).

Arikunto, S. Prosedur Penelitian. Jakarta:

Rineka cipta (2019).

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran:

Landasan & Aplikasinya, Jakarta:

Rineka (2008).

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Konggres II PDI Perjuangan yang diselenggarakan pada tanggal 28 – 31 Maret 2005 di Hotel Grand Bali Beach, Denpasar Bali kembali mengukuhkan Megawati sebagai

DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) : adalah seorang dokter, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap (paket)

Perkembangan sosial dan emosipada anak ini, anak mampu beriteraksi dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, mengenal tanggung jawab, mulai menunjukkan kemandirian,

Dari analisis yang telah dilakukan dengan melakukan metode simulasi dan metode analitis, dapat disimpulkan bahwa pemesanan ketika ROP 200 sak dan dengan jumlah pemesanan

UPT KIPM yang wilayahnya menjadi lokasi kegiatan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan di sentra penyedia pangan sehat membentuk Tim Daerah yang diketuai

Angkatan 2015 dan 2016 masih belajar dengan metode dan flow yang sama dengan angkatan 2014, maka untuk antisipasi inkompetensi produksi bahasa, ada baiknya tim dosen

Bertolak dari hasil analisis yag telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa(1) kekerasan seksual yang diterima oleh Diar adalah akibat dari id, ego, dan super ego Sugeng yang

Metode setengah interval atau metode bisection adalah cara menyelesaikan persamaan non-linier dengan membagi dua nilai x 1 dan x 2 dilakukan berulang-ulang sampai nilai