Pengembangan Budidaya Padi
Resiko Budidaya
Hama dan penyakit tanaman padi tentunya memang sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan petani adalah tikus. Tikus dapat dikendalikan dengan beberapa cara, yaitu dengan menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian. Selain itu, hama dan penyakit tanaman padi yang paling sering terjadi adalah penyakit tungro, ulat, dan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB). Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menanam varietas tahan, pemupukan rasionil/sesuai kebutuhan tanaman, jarak tanam tidak terlalu rapat dan pengairan teratur.
Mengenali Budidaya Padi
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Padi menghasilkan Nasi yang merupakan salah satu makanan paling populer terutama di Asia, di mana sebagian besar produksi dunia berlangsung. Padi ditanam secara komersial di lebih dari 110 negara. 5 negara penghasil teratas adalah Cina, India, Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam.
Prospek Budidaya Padi
Padi atau Beras merupakan komoditas strategis berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisiasi pertanian ke depan. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan beras dalam periode 2005-2025 diproyeksikan masih akan terus meningkat. Kalau pada tahun 2005 kebutuhan beras setara 52,8 juta ton gabah kering giling (GKG), maka pada tahun 2025 kebutuhan
Kelompok Tani Madani
Kelompok Tani Madani merupakan salah satu mitra petani yang akan mengembangkan budidaya padi di daerah Ujung Genteng, Sukabumi. Kelompok tani ini memiliki 103 anggota kelompok dengan total lahan yang dikembangkan mencapai 81,2 hektar. Kelompok Tani yang diketuai oleh Bapak Uden ini merupakan salah satu kelompok tani yg ikut turut serta dalam program pengembangan lahan padi seluas 1000 hektar di sukabumi.
Program Pengembangan Periode Program Pengembangan Rincian Penerima Pinjaman Kebutuhan modal
Rp 1,625,000,000 Nilai per unit penyertaan
Rp 100,000 Estimasi bagi hasil
Bulanan 1% (12% p.a) Periode tanam 6 Bulan (1 kali siklus panen)
Periode penyertaan modal 1 Oktober 2020 - 7 Oktober 2020 Periode pengembangan budidaya
8 Oktober 2020 - 7 April 2021 Jadwal bagi hasil Setiap akhir bulan dan
7 April 2021
Jadwal pengembalian pokok 7 April 2021*
Pelaku budidaya Kelompok Tani Madani
Luas lahan 81.25 Ha Jumlah Petani
103 orang (termasuk ketua kelompok) Lama bertani
5 tahun
Prospektus
Proyeksi biaya produksi
Rincian penyertaan modal Pemilik modal Total
Sewa lahan - -
Sewa alat pertanian dan panen - -
Tahap 1 Rp 468,406,250 Rp 468,406,250
Tahap 2 Rp 269,750,000 Rp 269,750,000
Tahap 3 Rp 356,281,250 Rp 356,281,250
Pasca Panen Rp 530,562,500 Rp 530,562,500
Total Penyertaan Modal Rp 1,625,000,000 Rp 1,625,000,000
Rincian penyertaan modal
Kategori Keterangan Quantity Jumlah Hari Pengukuran Unit Jumlah Unit Biaya per Unit Total Biaya
Pengeluaran Tahap 1
Pengolahan lahan (bajak sawah,
namping dll) 3 Orang 3 Hari Rp 270,000 Rp 2,430,000
Pengadaan benih ciherang/IR 64 5 Kantong Rp 75,000 Rp 375,000
Penyemaian 3 Orang 1 Hari Rp 60,000 Rp 180,000
Pupuk dasar (40% dari total pupuk)
organik 400 Kilo gram Rp 2,300 Rp 920,000
Aplikasi pemupukan I (tenaga kerja) 2 Orang 2 Hari Rp 60,000 Rp 240,000
Biaya penanaman 12 Orang 1 Hari Rp 60,000 Rp 720,000
Biaya Pemeliharaan 0-21 HST (penyiagaan gulma, pengendlian hama penyakit, kontrol air, obat-obatan)
3 Orang 10 Hari Rp 30,000 Rp 900,000
Rp 5,765,000
Pengeluaran Tahap 2
Pemupukan ke 2 (40%) 400 Kilo gram - - Rp 2,300 Rp 920,000
Penyemprotan 15 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000 Penyemprotan 25 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000 Penyemprotan 35 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000
Biaya Aplikasi pupuk 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000
Rp 3,320,000
Pengeluaran Tahap 3
Pemupukan ke 3 (20%) 200 Kilo gram - - Rp 2,300 Rp 460,000
Penyemprotan 45 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000 Penyemprotan 55 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000 Penyemprotan 65 HST (pencegahan) 200 Liter 2 Orang Rp 1,500 Rp 600,000 Biaya operasional panen
(pengangkutan gabah dan
penjemuran) 150 Karung - - Rp 7,500 Rp 1,125,000
Biaya Pendampingan 1 Paket - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
Keterangan Unit Pengukuran Asumsi Panen Minimum
Bibit Pohon
-Buah/Pohon Kg
-% Kerugian karena Gagal Panen %
-Panen/Tahun Kg 3,500
Harga Jual Rata-Rata/Kg IDR 9,000
Proyeksi panen
Proyeksi laba rugi
Pendapatan Target
Penjualan hasil panen Rp 2,559,375,000
Pajak -
Total Pendapatan Rp 2,559,375,000
Harga Pokok Penjualan
Tahap 1 Rp 468,406,250 Tahap 2 Rp 269,750,000 Tahap 3 Rp 356,281,250 Pasca Panen Rp 530,562,500 Total HPP Rp 1,625,000,000 Biaya Modal Pasca Panen Pengeringan 1 Paket - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Penggilingan 1 Paket - - Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Packaging 1 Paket - - Rp 530,000 Rp 530,000 Sewa - - - - - -Dryer 1 Paket - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Harvester 1 Paket - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
Traktor & Alsintan 1 Paket - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
Rp 6,530,000
Total Biaya Produksi/ha Rp 20,000,000
*Perhitungan pengembalian ditampilkan hingga akhir periode agar lebih menggambarkan keseluruhan kalkulasi. Namun bagi hasil program ini akan diberikan secara bulanan.
Pengembalian hasil hingga akhir periode
Pengembalian dana Per tahun
Nilai Pinjaman Modal Rp 1,625,000,000
Tingkat Imbalan Hasil/Tahun 12.00%
Nilai Imbal Hasil/Bulan Rp 16,250,000
Periode Tanam (Bulan) 6
Layanan yang disediakan oleh PT. Tani Fund Madani Indonesia (“TaniFund”) diatur dan tunduk pada Syarat dan Ketentuan yang berlaku, terdapat pada www.tanifund.com.
TaniFund adalah anak perusahaan dari PT Tani Hub Indonesia (“TaniHub”) yang bergerak dibidang penjualan produk pangan secara online dimana menghubungkan antara petani dengan pelaku usaha seperti hotel, restoran, katering, ritel modern, pedagang tradisional, dan pabrik makanan.
Setiap program pengembangan budidaya yang kami selenggarakan telah melalui proses seleksi yang ketat disertai dengan perhitungan resiko dan keuntungan yang terukur berdasarkan analisis dan penilaian tim TaniFund. Walaupun demikian, resiko kehilangan sebagian atau seluruh dana yang anda sertakan masih melekat karena kemungkinan terjadinya faktor-faktor yang terjadi diluar kuasa TaniFund.
Segala performa masa silam, proyeksi, perkiraan, atau simulasi hasil tidak semata-mata mengindikasikan performa atau potensi performa masa depan dari program pengembangan budidaya yang kami selenggarakan.
Sebelum anda bertindak atas informasi yang tersedia didalam prospektus ini, anda disarankan untuk
mencari saran finansial, pajak, dan legal yang independen atau melakukan investigasi independen
yang dibutuhkan atau wajar atas program pengembangan budidaya yang kami selenggarakan.
Cohive 101, Lt. 17
Jl. Mega Kuningan Barat Blok E.4.7 No. 1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950