• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Sistem Keputusan Identifikasi Keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisa Sistem Keputusan Identifikasi Keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Hal | 58

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

Analisa Sistem Keputusan Identifikasi Keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

(SAW) Berbasis Web

Neli Nailul Wardah

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi dan Informatika, Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Jl. Raya Labuan KM. 23, Cikaliung – Saketi – Pandeglang 42273 Email : [email protected]

Abstrak. Desa Sanghiangdengdek adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan jumlah jiwa 2.411 dan 551 kepala keluarga, Desa Sanghiangdengdek termasuk desa yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pendataan keluarga miskin yang ada di desanya, sehingga seringkali bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak tepat sasaran dan membutuhkan waktu yang lama ketika mendata keluarga miskin. Data yang dihasilkan juga seringkali belum akurat.

Oleh Karena itu diperlukan sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk membantu proses identifikasian keluarga miskin di Desa Sanghiangdengdek. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mendukung dalam pengambilan keputusan dan membantu dalam penilaian setiap keluarga miskin dengan metode Simple Additive Weighting (SAW), dengan melakukan penilaian pada setiap kriteria dan nilai bobot yang dibutuhkan.

Sehingga memudahkan aparatur desa dalam pengambilan keputusan untuk keluarga yang berhak menerima bantuan dari Pemerintah seperti Raskin (Beras Miskin), BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan lain-lain, karena melihat hasil perangkingan nilai tertinggi yang berhak memperoleh bantuan dari Pemerintah, maka dari itu tidak akan terjadi kecurangan dalam identifikasiannya.

Kata Kunci : SPK, SAW, Keluarga Miskin, Web

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang memerlukan penanganan secara menyeluruh dan bersama dengan mengedepankan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Kemiskinan terjadi bukan semata karena kurangnya pendapatan, tetapi karena tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin untuk mempertahankannya dan memenuhi kehidupan yang bermartabat sebagai bagian dari hak manusia yang paling asasi.

Data kemiskinan yang didapat selama ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap masalah kemiskinan, membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka melalui sebuah program penanganan kemiskinan.

Munculnya kemiskinan dikarenakan adanya tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya kesempatan kerja. Permasalahan ini juga dihadapi oleh Indonesia, pemerintah Indonesia selalu berupaya membantu keluarga miskin dengan memberikan berbagai bantuan kepada keluarga miskin tersebut seperti Raskin (Beras Miskin), BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan lain-lain. Maka untuk memperlancar pemberian bantuan tersebut, disetiap desa, perangkat desa wajib mendata keluarga miskin yang pantas untuk mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah pusat. Pemerintahan pusat sudah menentukan aturan tentang pendataan keluarga miskin ke setiap desa. Namun, selama ini yang sering menjadi permasalahan dalam identifikasian kemiskinan serta seringnya kesalahan pada saat pendataan keluarga miskin akibat kesalahan pada proses pendataan, kesalahan dalam proses perhitungan dan akibat terjadinya kecurangan pada saat pendataan menjadi salah satu kendala dalam proses identifikasi keluarga miskin.

(2)

Hal | 59

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten Desa Sanghiangdengdek adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pulosari

Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan jumlah jiwa 2.411 dan 551 kepala keluarga, Desa Sangiangdengdek termasuk desa yang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pendataan keluarga miskin yang ada di desanya, sehingga seringkali bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak tepat sasaran dan membutuhkan waktu yang lama ketika mendata keluarga miskin. Data yang dihasilkan juga seringkali belum akurat. Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan sehingga dapat membantu aparatur desa untuk mendata dan menentukan rumah tangga sangat miskin, miskin dan tidak miskin secara tepat dan akurat. Jika hasil pendataan keluarga miskin di Desa Sanghiangdengdek akurat maka pemberian bantuan dari pemerintah pusat akan tepat sasaran.

Model yang digunakan pada proses identifikasian keluarga miskin adalah Multi Attribute Decision Making (MADM) digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Salah satu metode penyelesaian MADM yaitu Simple Additive Weighting (SAW).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis merasa perlu merancang sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan pada Desa Sanghiangdengdek dengan mengambil judul “Analisa Sistem Keputusan Identifikasi Keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dari penelitian, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membantu identifikasi keluarga miskin di Desa Sanghiangdengdek dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) ?

2. Bagaimana membuat sebuah sistem untuk membantu, mempermudah serta mempercepat pendataan keluarga dan identifikasian status keluarga miskin ?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam menentukan keputusan akhir.

2. Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Simple Additive Weighting (SAW).

3. Kriteria yang digunakan meliputi luas rumah, status tanah, kondisi rumah dan penghasilan kepala rumah tangga.

4. Sistem menghasilkan keluaran status keluarga miskin berupa rumah tangga sangat miskin, miskin dan tidak miskin. Aplikasi yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) berbasis web dan Database MySQL.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk membuat suatu aplikasi yang dapat mengolah data menjadi sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat menentukan keluarga miskin

(3)

Hal | 60

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

dalam masyarakat yang mencakup rumah tangga sangat miskin, miskin dan tidak miskin di Desa Sanghiangdengdek Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang.

.

1.5. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian proposal penelitian ini sebagai berikut :

a. Data Primer ; Data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari pihak instansi (Pemerintahan Desa Sanghiangdengdek Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang). Teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Wawancara (Interview) ; Wawancara (Interview) yaitu suatu model data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada narasumber di Desa Sanghiangdengdek untuk mendapatkan kriteria-kriteria dalam menentukan keluarga miskin.

2) Pengamatan (Observasi) ; Observasi merupakan pengamatan langsung dengan cara melakukan peninjauan dan pencatatan langsung ke Desa Sanghiangdengdek untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

b. Data Sekunder ; Data sekunder ini didapat dengan cara mengumpulkan data menggunakan metode sebagai berikut :

1) Studi Literatur ; Studi Literatur adalah tahapan awal yang dilakukan sebagai proses pembelajaran untuk lebih memahami tentang teori dan metode penilaian yang nantinya akan digunakan dalam penelitian.

2) Studi Pustaka ; Studi pustaka dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui metode apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti, serta mendapatkan dasar-dasar referensi yang kuat dalam menerapkan suatu metode yang akan digunakan dengan mempelajari buku-buku, artikel-artikel dan jurnal- jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

Masalah yang akan diteliti adalah bagaimana melakukan pengelompokan kriteria dan melakukan perangkingan untuk menentukan keluarga miskin yang akan dioperasikan oleh suatu sistem pendukung keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).

2. Metode Analisis Data

Penelitian merupakan tahap perencanaan sistem yang akan dibuat dengan mengumpulkan data-data dari studi dan wawancara terhadap orang yang terlibat atau membutuhkan sistem ini. Analisis dan Perancangan Sistem. Tahap ini meliputi pengumpulan kebutuhan yang diintensifkan dan difokuskan khususnya pada perangkat lunak. Hal ini dilakukan untuk memahami sifat program yang dibangun.

a. Perancangan Database ; Perancangan database merupakan kumpulan file- file yang saling berelasi sehingga membentuk suatu bangunan data.

b. Desain Input/Output; Tahap ini meliputi proses merancang sistem berdasarkan analisa kebutuhan sistem.

c. Coding Aplikasi ; Tahap ini merupakan proses pemberian Coding (Intruksi) sistem sesuai dengan desain sistem yang telah dibuat.

(4)

Hal | 61

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten d. Testing dan Implementasi ; Tahap ini adalah tahap pengujian sistem

yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Apabila muncul kesalahan, maka proses akan kembali ke posisi terjadinya kesalahan, apabila tidak muncul kesalahan maka sistem diimplementasikan.

e. Penyusunan Laporan ; Penyusunan laporan merupakan proses pembuatan laporan sesuai dengan output yang diinginkan.

II. PEMBAHASAN SISTEM 2.1. Analisis Sistem

Pada penelitian ini dilakukan sebuah analisa sistem untuk menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang berguna sebagai pendukung sebuah keputusan untuk identifikasian keluarga miskin yang pada hasil akhirnya dapat membantu perangkat desa untuk mendapatkan calon keluarga miskin yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Pada tahap ini akan dianalisa tentang sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dikembangkan, menganalisa kebutuhan sistem serta kebutuhan pengguna.

1. Analisis Kebutuhan Sistem

a. Analisis Input ; Analisis input merupakan pengumpulan data yang akan diinput kedalam sebuah sistem, dalam analisis input ini penulis memisahkan antara data input data master dan input data transaksi, input data master adalah proses pengimputan data yang memang sudah credible dan tidak perlu untuk diubah. Sedangkan input data transaksi yaitu proses penginputan data yang masih dapat dirubah nilainya, dibawah ini pembagian antara data input master dengan input data transaksi.

Data Master :Data User, Data Keluarga Data Transaksi :Data Identifikasian Kriteria Data Identifikasian Sub Kriteria.

b. Analisis Proses

Analisis proses merupakan pengolahan data didalam sistem. Proses tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Analisis Proses SPK Identifikasi Keluarga Miskin

No Proses File Database

1 Proses Pengolahan Data Identifikasian

Kriteria Data Kriteria

2 Proses Pengolahan Data Identifikasian Sub

Kriteria Data Sub Kriteria

c. Analisis Output

Analisis output merupakan proses pengumpulan data informasi yang dihasilkan dari sistem. Informasi yang dihasilkan diantaranya adalah sebagai berikut :

(5)

Hal | 62

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

Tabel .2 Analisis Output SPK Identifikasi Keluarga Miskin

No Hasil Sumber

1 Laporan Data Keluarga Miskin Data Keluarga 2 Laporan Peringkat Keluarga Miskin Data Rangking

2. Analisis Perhitungan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

a. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan Dalam metode penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan terseleksi sebagai keluarga miskin. Berdasarkan data yang diambil dari Desa Sanghiangdengdek ada 4 kriteria sebagai berikut :

Tabel 3. Data Kriteria

Kriteria (Cj) Keterangan

C1 Luas Rumah

C2 Kondisi Rumah

C3 Status Tanah

C4 Penghasilan Kepala Rumah Tangga

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

Dalam masing-masing kriteria tersebut, maka dibuat suatu variabel- variabelnya. Dimana dari suatu variabel tersebut akan dirubah kedalam bilangan fuzzy.

Dibawah ini adalah bilangan fuzzy dari bobot setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 0,35 sampai 1, yaitu :

Tidak Miskin : 0,35

Miskin : 0,65

Sangat Miskin 1

Dari masing-masing bobot tersebut, maka dibuat suatu variabel yang akan dikonversikan kedalam bilangan fuzzy.

b. Menentukan bobot sub kriteria

Tabel 4. Bobot Sub Kriteria Luas Rumah

C1 Bobot (W)

<7 M2 1

8-10 M2 0,65

>11 M2 0,35 Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

(6)

Hal | 63

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten Tabel 5. Bobot Sub Kriteria Kondisi Rumah

C2 Bobot (W)

Bambu-Tanah 1

Bambu-Plester 0,65 Tembok-Plester-Keramik 0,35 Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

Tabel 6 Bobot Sub Kriteria Status Tanah

C3 Bobot (W)

Ngontrak/milik orang lain 1

Rumah milik sendiri dilokasi pihak lain 0,65

Milik sendiri 0,35

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

Tabel 7. Bobot Sub Kriteria Penghasilan Kepala Rumah Tangga

C4 Bobot (W)

<=500.000/bulan 1

>500.000/bulan 0,65

>=900.0000/bulan 0,35 Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

c. Menentukan alternatif Ai

Tabel 8. Data Alternatif

Ai NO KK Nama Alamat

A1 3601322807698098 Madro’i Kp.Citinggul RT.004 RW.005 A2 3601321012737015 Murti’ah Kp.Ciapus RT.010 RW.003 A3 3601321906639037 Oni Sahroni Kp.Panengahan RT.007 RW.003 A4 3601323709698009 Endin Kp.Kadu Talahab RT.001 RW.001 A5 3601321710733023 Saebah Kp.Cipamuruyan RT.006 RW.005

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

Tabel 9 Contoh Data Calon Kepala Keluarga Miskin

Ai

Kode Kriteria (Cj)

C1 C2 C3 C4

A1 <7 M2 Tembok-Plester-

Keramik Milik sendiri <Rp.500.000/bulan A2 8-10 M2 Bambu-Tanah Ngontrak/milik orang lain <Rp.500.000/bulan

(7)

Hal | 64

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

A3 8-10 M2 Tembok-Plester-

Keramik Milik sendiri >Rp.900.000/bulan A4 >11 M2 Tembok-Plester-

Keramik Milik sendiri >Rp.900.000/bulan A5 <7 M2 Bambu-Plester Milik sendiri <Rp.500.000/bulan

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

d. Menentukan bobot preferensi sebelumnya atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.

W = [0,1 0,2 0,3 0,4]

e. Membuat matriks keputusan (X) yang didapat dari rating kecocokan pada setiap alternatif (Ai) dengan setiap kriteria (Cj).

Tabel 10 Nilai Bobot Calon Kepala Keluarga Miskin Ai

Kode Kriteria (Cj)

C1 C2 C3 C4

A1 1 0,35 0,35 1

A2 0,65 1 1 1

A3 0,65 0,65 0,35 0,35

A4 0,35 0,35 0,35 0,35

A5 1 0,65 0,35 1

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

1 0,35 0,35 1

0,65 1 1 1

X = 0,65 0,65 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35

1 0,65 0,35 1

f. Kemudian langkah normalisasi matriks keputusan (X) menjadi matriks R berdasarkan rumus yang diasumsikan sebagai kriteria keuntungan (max) atau kriteria biaya (min).

(8)

Hal | 65

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten Rumus diatas adalah rumus yang digunakan untuk menghitung kriteria

benefit.

(9)

Hal | 66

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

g. Hasil dari normalisasi (rij) membentuk matriks ternormalisasi (R).

h. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matriks ternormalisasi (R) dengan bobot (Wj).

1 0,65 R=

0,35 0,35 1

1 1 1

0,65 0,65 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 1 0,65 0,35 1

(10)

Hal | 67

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten i. Hasil akhir didapatkan perangkingan calon keluarga miskin

Tabel 11 Hasil Akhir Perangkingan

Rangking Vi NO KK Nama Bobot Status

1 V2 3601321012737015 Murti’ah 0,965 Sangat Miskin 2 V5 3601321710733023 Saebah 0,735 Sangat Miskin 3 V1 3601322807698098 Madro’i 0,675 Sangat MIskin

4 V3 3601321906639037 Oni 0,44 Miskin

5 V4 3601323709698009 Endin 0,35 Tidak Miskin

Sumber : Desa Sanghiangdengdek 2017

III. PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan penulis buat. Pada tahap ini sangat penting karena dapat menentukan baik tidaknya sistem baru yang akan penulis buat tersebut. Perancangan sistem dimaksudkan untuk menggambarkan perbedaan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, garis besar sistem yang lama merupakan sistem yang digambarkan secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih ditekankan pada saat pengolahan data secara terkomputerisasi.

3.1. FOS (Flow Of System)

Pada tahap ini rencana pendahuluan dilakukan dengan membuat Flow Of System, menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan pada Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web.

Gambar 1 FOS (Flow Of System) SPK Identifikasi Keluarga Miskin Yang Diusulkan

(11)

Hal | 68

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

3.2. Context Diagram

Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan sebagai gambaran umum tentang suatu sistem yang ada terdapat dalam suatu perusahaan yang diperlihatkan batasan sistem yang saling berhubungan dan berinteraksi serta mengalir dari entity sistem yang ada. Berikut ialah Context Diagram SPK Identifikasi Keluarga Miskin Pada Desa Sanghiangdengdek.

Gambar 2. Diagram Konteks identifikasi keluarga miskin

3.3. Diagram Over view

Gambar 3. Diagram Overview Identifikasi Keluarga miskin

(12)

Hal | 69

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten 3.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu suatu diagram yang menggambarkan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. Berikut Entity Relationship Diagram (ERD) untuk SPK Identifikasi Keluarga Miskin.

Gambar 4. ERD SPK Identifikasi Keluarga Miskin

3.5. Perancangan Database Bentuk Normalisasi 1. Bentuk Tidak Normal

iduser, username, password, level, nik, namakk, tempatlahir, tgllahir, kp, rt, rw, agama, pekerjaan, idkriteria, namakriteria, bobot, idsubkriteria, idkriteria, namasubkriteria, nilai, idnilaibobot, idkriteria, nik, skor, idrangking, nik, score, kategorikeluarga

Gambar 5. Bentuk Tidak Normal

2. Bentuk Normal Pertama

Gambar 6. Bentuk Normal Kesatu

(13)

Hal | 70

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

3. Bentuk Normal Kedua

Gambar 7. Bentuk Normal Kedua

4. Bentuk Normal Ketiga

Gambar 8. Bentuk Normal Ketiga

(14)

Hal | 71

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten 3.6. Implementasi Sistem

1. Tampilan Utama

Gambar 9. Desain Tampilan Utama

2. Desain Tampilan Login

Gambar 10 Desain Tampilan Login

(15)

Hal | 72

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

3. Desain Input Data User

Gambar 11 Desain Tampilan Input Data User

4. Desain Input Data Keluarga

Gambar 12 Desain Tampilan Input Data Keluarga

(16)

Hal | 73

Fakultas Teknologi dan Informatika UNMA Banten 5. Desain Input Data Identifikasian Kriteria

Gambar 13 Desain Tampilan Input Data Identifikasian Kriteria

6. Desain Laporan

Gambar 14 Desain Tampilan Laporan

(17)

Hal | 74

Fakultas Teknologi dan InformatikaUNMA Banten

IV. PENUTUP

Setelah melakukan analisis, perancangan, implementasi beserta pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan terhadap sistem pendukung keputusan untuk identifikasi keluarga miskin yaitu sebagai berikut :

1. Sistem yang dibuat hanya sebagai alat bantu untuk memberikan informasi kepada user atau pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keluarga miskin. Yang nantinya akan dipakai sebagai acuan untuk memberikan bantuan terhadap keluarga miskin.

2. Metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat diterapkan untuk menentukan keluarga miskin. Pada kasus ini yaitu pada Desa Sanghiangdengdek.

3. Sistem ini dapat menangani dalam perubahan kriteria sehingga hasil perhitungan akan tetap akurat.

V. DAFTAR PUSTAKA

Agus Sjafari. (2010). “Jurnal Administrasi Publik,”. Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Volume 1 No 2

Andi. (2014). “Pengembangan Web Dengan Jquery”. Yogyakarta: Andi Offset.

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. “Sistem Informasi Akuntansi”.

Yogyakarta : ANDI.2011.

Diana, Setiawati. (2011). “Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan, Proses dan Penerapan”. Edisi 1. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.

Dwi Citra Hartini, Endang Lestari Ruskan, Ali Ibrahim. (2013). “Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Unsri Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. ISSN : 2085-1588. Vol 5, NO.1. pp. 546-565.

Jogiyanto. (2013). “Analisis dan Perancangan Sistem”. Bandung : PT Mizan Pustaka. Kadir, Abdul. (2013). “Belajar Sendiri Pasti Bisa Jquery”.

Yogyakarta: Andi Offset.

...(2012). “Aplikasi DBMS menggunakan MYSQL”. Yogyakarta: ANDI.

Kustiyaningsing, Yeni. (2011). “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Graha Ilmu. Jakarta.

Mulhim, Imam. (2014). “Desain Web untuk Desktop dan Mobile dengan Responsive Web Design”. Palembang: Maxikom.

Gambar

Tabel .2 Analisis Output SPK Identifikasi Keluarga Miskin
Tabel 6 Bobot Sub Kriteria Status Tanah
Tabel 10 Nilai Bobot Calon Kepala Keluarga Miskin  Ai  Kode Kriteria (Cj)  C1  C2  C3  C4  A1  1  0,35  0,35  1  A2  0,65  1  1  1  A3  0,65  0,65  0,35  0,35  A4  0,35  0,35  0,35  0,35  A5  1  0,65  0,35  1
Tabel 11 Hasil Akhir Perangkingan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Baru Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”[2], kemudian

Dari tinjauan pustaka penelitian terdahulu diatas maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) mampu

Metode yang digunakan untuk pendukung keputusan yaitu menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), karena dibanding dengan model pengambil keputusan lainnya terletak

Analisa Data Menggunakan Metode Simple Additive Weighting ( SAW ): Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting ( SAW ). Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan untuk seleksi karyawan baru dengan metode Simple Additive Weighting berbasis

Sistem Pendukung Keputusan untuk Diagnosa Penyakit Anemia Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dimana penelitian ini berisi tentang deteksi awal

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko..

Skripsi dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN ANAK PENDERITA AUTIS BERBASIS EXPERT SYSTEM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)” ini