• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Kegiatan Ekonomi

N/A
N/A
iyha nurhayati

Academic year: 2022

Membagikan "Pengertian Kegiatan Ekonomi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. KEGIATAN EKONOMI

1. Pengertian Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia mencakup tiga kegiatan yang berkesinambungan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi adalah pelaku ekonomi itu sendiri. Manusia memiliki banyak kebutuhan setiap harinya. Sejak bangun tidur hingga kembali terlelap di malam hari, semua kebutuhan itu tidak lepas dari dirinya.

Kebutuhan ekonomi tersebut antara lain adalah sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, informasi, dan lainnya. Semua kebutuhan itu diperlukan agar manusia mendapatkan kemakmuran, kepuasan, dan kesejahteraan yang terjamin.

Demi memenuhi semua kebutuhan tersebut, diperlukan aktivitas yang disebut kegiatan ekonomi berlandaskan prinsip ekonomi agar seseorang mempunyai pemasukan.

Pengertian lain dari kegiatan ekonomi adalah tindakan atau perilaku manusia yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya yang didasari oleh prinsip ekonomi. Hampir setiap aktivitas manusia terkait dengan kegiatan ekonomi.

Jika tidak ada kegiatan ekonomi, maka manusia akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing.

2. Tujuan Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi dilakukan dengan tujuan jelas. Tujuan manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah agar bisa memenuhi kebutuhan diri maupun keluarga dalam jangka waktu yang mungkin tidak terbatas di masa sekarang dan masa depan. Adapun tujuan lain dari pelaksanaan kegiatan ekonomi adalah:

1. Memberdayakan akal sehat yang dimiliki

Setiap manusia diberikan akal sehat, melakukan kegiatan ekonomi adalah salah satu wujud syukur dan usaha menjaga aset berikut supaya bisa berguna bagi orang lain. Selain itu, akal sehat membantu mengolah kreativitas diri dalam memikirkan cara meraih keuntungan maksimal guna memenuhi kebutuhan.

2. Mendapatkan uang, kekayaan dan kekuasaan

Meraih kekuasaan dan kekayaan menjadi tujuan kegiatan ekonomi selanjutnya.

Hasil transaksi dari kegiatan ekonomi membantu manusia dalam mendapatkan kebutuhan pokok maupun sekunder.

3. Mengikuti norma sosial yang berlaku

Aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat juga menentukan kegiatan ekonomi di dalamnya. Apabila kegiatan ekonomi sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, maka kegiatan ekonomi bisa berjalan lancar. Sebaliknya, masyarakat akan menolak apabila kegiatan menyimpang dari norma sosial di wilayah tersebut.

(2)

Sebagai contoh, pedagang minuman keras mungkin akan bangkrut jika masyarakat di kawasannya mengutamakan nilai agama, moral dan kesehatan 4. Memanfaatkan sumber daya

Tujuan kegiatan ekonomi selanjutnya adalah guna memanfaatkan sumber daya sekitar. Kendaraan, tanah, dan kemampuan diri dapat memiliki daya jual untuk mendapatkan kebutuhan jika diolah dengan baik.

5. Tidak menyimpang hukum

Tidak menyimpang hukum adalah tujuan kegiatan ekonomi lainnya. Jika dalam praktiknya terdapat korupsi, kecurangan, pencurian maupun tindakan-tindakan menyimpang maka kegiatan itu tidak termasuk dalam apa yang dimaksud kegiatan ekonomi.

3. Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi sangatlah krusial dalam keberlangsungan kehidupan manusia.

Dalam praktiknya, terdapat tiga jenis dari kegiatan berikut. Tiap-tiap jenis ini melibatkan pihak perorangan atau organisasi sebagai pelaku kegiatan ekonomi.

a. Produksi

jenis kegiatan ekonomi adalah produksi. Di sini, kegiatan dilakukan dengan menghasilkan produk maupun jasa. Produksi dilakukan oleh produsen guna memenuhi kebutuhan barang atau jasa dari konsumen atau pembeli.

Bersamaan dengan hal tersebut, tujuan dari produksi sebagai jenis kegiatan ekonomi adalah untuk mencari profit dari usahanya menjual barang yang diperlukan masyarakat. Contoh kegiatan ekonomi produksi adalah pabrik pembuatan minuman es teh dalam sachet, pabrik baju renang, dan lain sebagainya .

b. Distribusi

Distribusi adalah jenis kegiatan ekonomi selanjutnya. Dalam jenis ini, distributor menjadi pihak pelaku kegiatan ekonomi yang bertugas menyalurkan barang maupun jasa dari produsen kepada konsumen. Terdapat tiga jenis distributor, yaitu grosir, retail dan perantara. Sebagai contoh kegiatan ekonomi distribusi adalah swalayan dan toko kelontong.

c. Konsumsi

Jenis kegiatan ekonomi yang terakhir adalah konsumsi. Pemenuhan kebutuhan manusia sehari-hari selalu dilakukan dalam jenis ini. Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghabiskan nilai dari barang atau jasa yang telah dibeli atau didapatkan secara perlahan maupun langsung. Kegiatan konsumsi sendiri terbagi ke dua jenis, yaitu produsen menjual langsung ke pembeli atau pembeli membeli di distributor.

Contoh kegiatan konsumsi adalah bapak yang membeli kursi kayu di pemahat dan adik membeli permen di supermarket.

(3)

4. Contoh kegiatan ekonomi

Ciri-ciri kegiatan ekonomi adalah adanya usaha dalam pertukaran barang maupun jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Lalu apa saja contoh kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat? Berikut beberapa di antaranya:

 Membuat masakan, minuman, sepatu, sabun, baju, dll

 Menjalankan profesi seperti dosen, desainer, polisi

 Membayar gaji karyawan

 Membeli tiket untuk menonton film

 Bekerjasama dengan produsen untuk menyebarkan produk ke swalayan

B. FAKTOR PRODUKSI 1. Pengertian Faktor Produksi

Menurut pengertian umum faktor produksi adalah suatu barang atau proses yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk menciptakan nilai jual dan guna pada produk/jasa.

Jika dilihat dari pengertian ini, maka semua barang yang bisa meningkatkan nilai manfaat dari produk disebut dengan istilah faktor produksi. Bisa dimaknai pula sebagai semua benda yang membantu melancarkan proses produksi perusahaan.

Analogi definisi di atas adalah nilai guna sebuah buku. Yang mana buku tersebut tidak mungkin memiliki nilai manfaat dan nilai jual jika tidak ada kertas, lem sebagai bahan mentahnya. Juga tidak mungkin ada buku jika tidak ada tenaga kerja dan modal untuk memuat buku. Kertas, lem, tenaga kerja dan modal disebut sebagai faktor produksi. Karena dengannya maka produk memiliki nilai guna yang disebut buku.

Pengertian faktor produksi secara khusus adalah semua kebutuhan usaha yang dibutuhkan oleh produsen supaya ia bisa menjalankan produksi dengan lancar dan mudah. Jika dilihat dari pengertian ini tentu faktor produksi adalah hal penting yang harus ada di dalam sebuah perusahaan. Jika tidak tersedia atau salah satunya saja tidak ada, maka bisa dipastikan produksi tidak akan berjalan.

Efeknya ialah tidak akan ada produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi macet yang akan membuat usaha Anda mendapatkan kerugian. Bahkan bukan tidak mungkin perusahaan akan gulung tikar.

2. Tujuan-Tujuan Faktor Produksi

Faktor produksi harus disediakan oleh produsen sebelum membangun usahanya.

Karena ini memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Berikut ini tujuan-tujuan yang dimaksud:

a. Melancarkan Produksi Produk/jasa

Tujuan yang pertama tentu untuk melancarkan produksi produk/jasa. Karena semua sarana dan prasarananya sudah tersedia. Bahkan ini tidak hanya terkait dengan produksi produk saja. Tetapi juga dengan proses pemasaran, penggalangan dana modal, manajemen perusahaan dan lain sebagainya. Karena hal inilah maka

(4)

faktor produksi memang harus tersedia dengan lengkap. Jangan sampai satu unsur hilang karena bisa rusak segalanya.

b. Memberikan Keuntungan pada Perusahaan

Tujuan yang selanjutnya adalah untuk memberikan keuntungan pada perusahaan.

Ini sudah jelas karena jika faktor produksinya tersedia dan berjalan dengan baik, tentu produk yang dihasilkan juga bagus. Jika ini dipasarkan dan laku di pasaran, tentu pihak produsen akan mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga bisa dijadikan modal untuk meningkatkan bisnis termasuk mengembangkan faktor produksi selanjutnya.

c. Produk Sesuai Harapan Konsumen

Tujuan yang selanjutnya ialah produk yang dihasilkan oleh perusahaan lebih sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Ini diperlukan faktor produksi yang lengkap juga bermutu tinggi. Jika ini tidak tersedia jangan harap produk akan disukai oleh pelanggan minimal tepat guna dengan kebutuhan mereka.

Karena tujuan-tujuan inilah maka faktor produksi harus dimasukkan ke dalam rencana perusahaan. Minimal harus diketahui sarana seperti apa yang bisa membuat produk sesuai dengan keinginan target pasar (konsumen).

3. Jenis-Jenis Faktor Produksi a. Faktor Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang termasuk di dalam bahan-bahan mentah untuk dijadikan produk. Bahan mentah inilah yang nantinya akan diolah menjadi barang/ jasa yang akan dipasarkan ke konsumen.

Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk yang berbahan kulit. Maka sumber daya alamnya adalah hewan.

Karena dari kulit hewan inilah yang dijadikan bahan mentah produk.

b. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia juga jenis faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin bahan mentah bisa menjadi bahan setengah jadi lalu produk/barang jadi jika tidak ada manusia yang mengolahnya.

Maka dari itu sumber daya manusia juga harus ada di dalam perusahaan.

Terutama yang memang memiliki kompetisi bagus dalam bidang pengolahan produk. Termasuk bisa mengoperasikan alat-alat produksi.

(5)

c. Faktor Modal

Sumber daya manusia dan juga sumber daya alam sudah tersedia, tetapi masih belum cukup untuk melahirkan produk yang bagus. Bisa dibilang ini faktor produksi yang tidak lengkap yang hasilnya juga tidak akan memuaskan.

Dalam pembuatan produk tentu membutuhkan modal produksi. Ini untuk membeli bahan mentah, alat produksi serta untuk membayar tenaga kerja. Maka dari itu, modal juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi.

Artinya modal juga berpengaruh pada terciptanya produk yang berkualitas dan disukai konsumen. Semakin besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu karena SDM, SDA dan alat produksi yang digunakan tentu juga hebat.

d. Faktor Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan atau faktor manajemen juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi. Karena yang menentukan keberhasilan produksi bukan hanya produk melainkan teknik, strategi, perencanaan, kontrol dan selainnya.

Bahan mentah, SDM, SDA dan modal sudah tersedia. Tetapi tidak ada strategi, rencana, kontrol dan pengawasan saat produk dibuat, tentu hasilnya juga tidak akan memuaskan. Tentunya ini hanya akan menghasilkan produk yang tidak memiliki keunggulan dan tidak laris di pasaran.

Maka dari itu faktor manajemen (kewirausahaan) diperlukan supaya proses produksi berjalan lebih lancar. Ini juga mencakup pemasaran, pembukuan, distribusi produksi, sampai observasi pasar.

e. Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi menjadi salah satu faktor yang juga penting terutama di jaman global semacam ini. Yang mana alur lalu lintas informasi semakin cepat dengan adanya internet. Nah, pihak perusahaan harus mengelola faktor ini dengan baik. Minimal tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang dibutuhkan masyarakat di saat ini.

4. Contoh Penerapan Faktor Produksi

Dalam ekonomi klasik contoh penerapan faktor produksi ini ada pada seorang petani yang menggarap tanah. Ekonom klasik Adam Smith menyebutkan ada 3 faktor produksi yang nampak pada kasus tersebut, yaitu tanah (sumber daya alam), modal, dan tenaga kerja.

Seorang petani memiliki sebidang tanah dan benih yang dapat diasumsikan sebagai faktor sumber daya alam. Biaya untuk mendapatkan benih dan tanah tersebut merupakan modal, baik itu dilakukan dengan cara jual beli ataupun penebusan yang lainnya. Selain itu, petani tersebut juga memiliki sepasang kerbau yang dapat digunakan untuk membajak, yang selanjutnya dapat disebut sebagai tenaga kerja.

Dalam ekonomi yang terbaru, upaya manajemen yang dilakukan oleh petani tersebut juga diakui sebagai salah satu faktor produksi. Apabila dilakukan secara

(6)

mandiri, faktor tersebut dinamakan sebagai kewirausahaan. Sementara apabila manajemen tersebut dilakukan secara kolektif maka disebut sebagai perusahaan.

Dalam era digital, pemanfaatan informasi mengenai bagaimana cara memperlakukan benih yang baik dan bagaimana cara menjual hasil panen yang lebih efektif disebut sebagai faktor sumber daya informasi. Manajerial dalam faktor perusahaan bahkan merekrut sumber daya manusia yang khusus untuk mencari informasi penting bagi kemajuan perusahaan

C. PELAKU-PELAKU EKONOMI 1. Pengertian Pelaku Ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pelaku ekonomi adalah orang yang bergerak dalam bidang ekonomi. Pengertian pelaku ekonomi juga dapat dipahami sebagai orang yang terlibat dalam proses ekonomi. Pengertian pelaku ekonomi terdiri dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Pelaku ekonomi tidak hanya terbatas perorangan, namun juga termasuk organisasi, baik pemerintah ataupun swasta, hingga masyarakat pada umumnya.

Mengutip dari laman Desa Kesiman Kertalangu, pengertian pelaku ekonomi adalah seorang individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan perekonomian baik produksi, distribusi, dan konsumsi. Pengertian pelaku ekonomi ini tentunya harus diikuti dengan mengenali macam-macamnya beserta apa saja perannya.

Secara Umum, pengertian pelaku ekonomi ini terbagi menjadi lima kelompok besar, yaitu rumah tangga keluarga, masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan negara. Setiap pelaku ekonomi tersebut memiliki peran masing-masing dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

2. Macam-Macam Pelaku Ekonomi a. Rumah tangga keluarga.

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang memiliki ruang lingkup terkecil. Pelaku ekonomi ini biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Selain itu, individu yang bukan anggota langsung dari keluarga tersebut juga tetap dianggap sebagai anggota rumah tangga keluarga dan terlibat dalam kegiatan ekonomi keluarga, misalnya nenek, kakek, saudara, atau pembantu.

b. Masyarakat.

Masyarakat tentunya memiliki peran sangat penting dalam kegiatan ekonomi, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun konsumsi.

c. Perusahaan.

Perusahaan adalah suatu badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan untuk menghasilkan produk barang/jasa dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.

(7)

Perusahaan sering dikaitkan dengan rumah tangga. Namun terdapat perbedaan yang sangat besar antara perusahan dan rumah tangga, yaitu dari segi tujuannya d. Pemerintah (Negara).

Pemerintah adalah lembaga kepemerintahan yang bertugas untuk memantau kegiatan ekonomi yang berjalan.

3. Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi a. Peran Rumah Tangga Keluarga dalam Kegiatan Ekonomi

1. Rumah tangga keluarga sebagai produsen

Rumah tangga keluarga sebagai produsen dalam kegiatan ekonomi merupakan rumah tangga yang dapat menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam proses produksi, rumah tangga keluarga sebagai produsen memiliki tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian untuk dimanfaatkan.

Hasil yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai produsen adalah uang.

Penghasilan tersebut dapat diperoleh dari Usaha sendiri, berkerja pada pihak lain, ataupun menyewakan faktor-faktor produksi.

2. Rumah tangga keluarga sebagai distributor

Rumah Tangga keluarga dapat berperan sebagai distributor dengan membuka toko atau warung, menjadi pedagang, dan lain-lain. Tujuan dari kegiatan distribusi juga untuk mendapatkan penghasilan.

3. Rumah tangga keluarga sebagai konsumen

Peran rumah tangga keluarga sebagai konsumen merupakan hal yang sangat jelas, bahkan menjadi kegiatan ekonomi utama dalam rumah tangga keluarga.

Setiap pelaku ekonomi ini pasti melakukan kegiatan konsumsi dari hasil pendapatan yang diperoleh. Beberapa faktor yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya konsumsi rumah tangga keluarga adalah jumlah pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, status sosial ekonomi keluarga, harga barang atau jasa yang dibutuhkan.

b. Peran Masyarakat dalam Kegiatan Ekonomi 1. Masyarakat sebagai produsen

Masyarakat sebagai produsen merupakan anggota kelompok yang menghasilkan pendapatan dengan menjual produksi produk barang/jasa, misalnya berdagang, membuat kerajinan, hewan ternak, dan lain-lain.

Dalam kegiatan usaha untuk mendapatkan penghasilan tersebut, usahanya memiliki ciri-ciri umumnya tidak menggunakan alat-alat yang canggih, tidak membutuhkan pendidikan/keahlian khusus, serta usaha ekonomi berlangsung dalam ruang lingkup yang kecil

(8)

2. Masyarakat sebagai distributor

Peran Masyarakat sebagai distributor terwujud apabila masyarakat menjadi penyalur bahan produksi dari produsen ke konsumen.

3. Masyarakat sebagai konsumen

Kelompok masyarakat pasti membutuhkan barang dan jasa untuk kelangsungan usaha dan hidupnya. Sehingga mereka menjadi konsumen dari produsen lain. Masyarakat merupakan pengguna produk-produk umum, seperti jalan raya, sekolah, dan lain-lain.

c. Peran Perusahaan dalam Kegiatan Ekonomi 1. Perusahaan sebagai produsen

Peran utama dari perusahaan adalah untuk produksi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Sesuai dengan peran dan tujuannya tersebut, maka sebuah perusahaantentunya akan berperan sebagai produsen. Beberapa hal yang perlu dilakukan perusahaan sebelum menjalankan aktivitasnya adalah menentukan barang/jasa yang akan diproduksi, menentukan proses pengelolaan produksi barang/jasa tersebut, hingga memastikan barang dan jasa yang diproduksi dibutuhkan konsumen target.

2. Perusahaan sebagai distributor

Apabila produknya tidak laku maka suatu perusahaan akan mengalami kerugian, oleh karena itu mereka harus berperan sebagai distributor agar produknya sampai ke konsumen. Umumnya kegiatan distribusi yang dilakukan adalah membuka cabang perusahaan, membuat kegiatan promosi, dan mengadakan kegiatan perdadangan.

3. Perusahaan Sebagai Konsumen

Kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berkaitan erat dengan kegiatan produksi, antara lain pengadaan bahan pokok, pengadaan alat dan bahan, pendanaan upah karyawan.

d. Peran Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi 1. Pemerintah sebagai produsen

Pemerintah harus ikut berperan sebagai produsen untuk mewujudkan sebesar- besarnya kemakmuran rakyat indonesia. Pelaksanaan negara sebagai produsen diwujudkan hampir dalam seluruh bidang perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi, pemerintah memembuat Badan Usaha Miliki Negara (BUMN).

2. Pemerintah sebagai distributor

Peran pemerintah sebagai distributor juga berfungsi untuk mensejahterakan rakyat. Secara umum peran pemerintah sebagai distributor adalah penyaluran

(9)

sesuatu dari yang berlebihan kepada yang kekurangan agar terwujudnya kesejahteraan secara merata.

3. Pemerintah sebagai konsumen

Dalam pemenuhan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya, pemerintah tentu membutuhkan dana yang akan digunkan. Pemenuhan kebutuhan tersebut yang dikatakan pemerintah sebagai konsumen. Contohnya adalah untuk membeli peralatan. Kegiatan konsumsi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan membangun sarana prasarana negara.

D. Circular Flow Diagram

1. Pengertian Circular Flow Diagram

Secara bahasa Circular Flow berarti diagram dengan aliran melingkar. Istilah ini digunakan dalam hubungan ekonomi antara produsen dengan konsumen, karena bentuk hubungannya jika dikaitkan bisa menyerupai lingkaran.

Apabila didefinisikan secara umum, Diagram Circular Flow adalah diagram yang menggambarkan arus aktivitas ekonomi. Dalam hal ini, arus hubungan timbal balik antara rumah tangga produsen dengan rumah tangga konsumen, pasar, masyarakat luar negeri, dan pemerintah.

2. Manfaat Circular Flow Diagram

Adanya Diagram Circular Flow ini tentu memberikan manfaat bagi pihak tertentu yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi di dalamnya. Secara umum, ada dua pihak yang juga merasakan manfaatnya, yakni pemerintah dan masyarakat umum. Manfaat tersebut meliputi:

a. Manfaat Bagi Pemerintah

1. Mengatur Pendapatan Nasional

Dengan melihat rata-rata pendapatan rumah tangga keluarga dan perannya terhadap produsen dan pemerintah, tentu pemerintah bisa mengatur kembali pendapatan nasionalnya agar lebih sesuai standar.

2. Menentukan Struktur Ekonomi Nasional

Struktur ekonomi nasional juga mudah dilihat dengan melihat diagram secara umum, baik sektor 2, 3 dan 4.

3. Membuat APBN

Pendapatan berupa pajak dari masyarakat serta kebutuhan fasilitas dari produsen bisa membantu pemerintah dalam mengatur rancangan belanja negara dan pendapatannya.

4. Mengetahui Hak dan Kewajiban Pemerintah kepada Masyarakat

Demi menjalankan peran ekonomi dengan maksimal, pemerintah juga harus mengetahui kewajiban dan haknya terhadap masyarakat sebagai pelaku ekonomi.

(10)

5. Mengatur Pendistribusian dari Pendapatan Nasional

Jumlah pendapatan yang bisa dilihat secara keseluruhan dari diagram perputaran uang, akan membantu pemerintah dalam mengatur persebaran pendapatan pajak pada sektor yang membutuhkan.

6. Mengontrol Faktor-Faktor Produksi

Agar faktor produksi yang tersedia bisa dibalas sesuai dengan kebutuhan rumah tangga keluarga, pemerintah bisa ikut andil mengontrol faktor produksi tersebut dengan melihat keseimbangan perputaran arus uang pada diagram.

7. Membantu Pemerintah Mengontrol Kebutuhan di Dalam dan Luar Negeri

Kalau rumah tangga keluarga sudah cukup terpenuhi dengan kebutuhan yang disediakan oleh perusahaan, maka kegiatan impor bisa dikendalikan, demikian sebaliknya.

b. Manfaat Bagi Masyarakat

1. Mengetahui Peran yang Dimiliki Sebagai Pelaku Ekonomi

Diagram Circular Flow akan membuat pelaku ekonomi mengetahui perannya masing-masing sebagai pelaku ekonomi, baik rumah tangga produsen ataupun rumah tangga konsumen.

2. Mengetahui Hak dan Kewajiban Sebagai Masyarakat

Berkaitan dengan perputaran uang dari produsen, konsumen, pemerintah, dan luar negeri, masyarakat akan lebih mengetahui hak dan kewajibannya sebagai masyarakat. Mulai dari membayar upah, membayar pajak, hingga mendapatkan fasilitas.

3. Mengetahui Jenis-jenis Pekerjaan yang Dapat Dilakukan

Ada banyak jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat jika mengetahui kebutuhan rumah tangga produsen yang membutuhkannya.

4. Menambah Wawasan

Diagram Circular Flow akan memberikan wawasan kepada masyarakat luas, termasuk pelajaran terkait perputaran arus uang yang merata dan saling memberikan pengaruh timbal balik

5. Mengetahui Sasaran Produksi yang Tepat

Masyarakat yang termasuk dalam rumah tangga produksi akan mudah mengetahui sumber produksi yang dibutuhkannya, yakni dari rumah tangga konsumen. Pihak produsen juga bisa menentukan upah yang tepat sesuai kebutuhan konsumen agar perputaran arus uang bisa berjalan stabil.

3. Perekonomian Circular Flow Diagram 2 Sektor (Sederhana)

Diagram perputaran arus balik ekonomi dengan dua sektor, berarti hanya menggambarkan aliran perputaran dari dua belah pihak saja. Pihak yang digambarkan di dalamnya adalah produsen dan konsumen. Karena itulah, diagram ini juga sering disebut sebagai diagram sederhana.

(11)

Dalam diagram akan dijelaskan perputaran peran perusahaan terhadap rumah tangga keluarga, demikian sebaliknya. Berikut adalah bentuk Circular Flow Diagram 2 sektor:

Dari diagram di atas, dapat diketahui beberapa hubungan timbal balik antara produsen dengan konsumen, di antaranya:

a. Rumah tangga konsumen berperan menyediakan dan menjual faktor atau bahan yang dijadikan bahan produksi, seperti tanah, sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kemampuan.

b. Sebagai imbalannya, rumah tangga produsen yakni perusahaan akan memberikan upah sebagai balas jasa kepada konsumen yang menyediakannya. Bentuk upah tersebut bisa berupa gaji, bayar sewa tanah, ataupun bunga.

c. Imbalan yang diberikan rumah tangga produsen kepada rumah tangga konsumen selanjutnya akan dimanfaatkan oleh konsumen untuk berbelanja kebutuhan kepada rumah tangga produsen atau perusahaan yang menyediakan barang dan jasa.

d. d. Barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan selanjutnya akan diberikan kepada pihak rumah tangga konsumen yang membelinya.

4. Perekonomian Circular Flow Diagram 3 Sektor (Tertutup)

Sesuai namanya, Circular Flow Diagram 3 sektor, berarti menggambarkan arus balik perputaran uang yang melibatkan 3 pelaku sekaligus. Adapun pelaku yang digambarkan dalam diagram ini adalah rumah tangga konsumen (konsumen), pemerintah, dan rumah tangga produsen (perusahaan).

(12)

Bentuk diagram perputaran ekonomi dengan tiga sektor adalah sebagai berikut:

Dari diagram di atas, kegiatan ekonomi yang dilakukan antara pihak produsen dengan konsumen juga berpengaruh dengan pemerintah, pengaruh tersebut meliputi:

a. Pembuatan Kebijakan ( Moneter ataupun Fiskal) b. Pemasukan Berupa Pajak

c. Pengeluaran Pemerintah

5. Perekonomian Circular Flow Diagram 4 Sektor (Tertutup)

Dalam diagram ini, maka peran dan hubungan timbal balik yang digambarkan jauh lebih luas karena melibatkan empat pelaku ekonomi. Pelaku tersebut meliputi rumah tangga konsumen, perusahaan, pemerintah, dan rumah tangga luar negeri. Gambaran diagramnya seperti di bawah ini:

(13)

Pada diagram di atas, dapat diketahui bahwa semua sektor akan mendapatkan pemasukan dari kegiatan ekspor atau menjual barang dalam negeri ke luar negeri.

Sebaliknya pihak luar negeri juga memperoleh keuntungan berupa barang yang dijual oleh dalam negeri.

Demikian juga dengan aktivitas impor. Pemerintah, rumah tangga produsen, dan rumah tangga konsumen akan mendapatkan keuntungan berupa barang yang dijual kembali atau pajak dari pembelian barang kepada pihak luar negeri.

Sebaliknya, aktivitas impor juga menguntungkan luar negeri yang memperoleh pemasukan dari pembelian yang dilakukan dalam negeri.

Dengan melihat beberapa jenis Circular Flow Diagram, maka akan memudahkan semua pihak dalam mengambil keputusan ekonomi yang tepat sesuai kondisinya.

Pihak-pihak yang terlibat juga akan terhindar dari kerugian, karena semuanya konsisten melakukan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang ... Identifikasi Masalah ... Pembatasan Masalah ... Rumusan masalahan ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Ruang Lingkup

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas ( ) yaitu berupa Keberhasilan Diri, Toleransi Akan Resiko, Kebebasan Dalam

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : (1) Proses pembelajaran Matematika pada kelas IV SD Negeri 04 Tegalgede tahun pelajaran 2011/2012 dilakukan dalam beberapa tahap,

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kecemasan pada lanjut usia setelah diberikan terapi tertawa di PSTW Wana Seraya Denpasar sebanyak 19 responden (70,4%)

Jumlah ion tiosianat dan hirogen peroksida yang merupakan aktivator enzim laktoperoksidase didalam susu segar hanya sedikit masing-masing 3-5 ppm dan 1-2 ppm (Anang,

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectionaldengan tujuan untuk mendiskripsikan hubungan antara tingkat

Perkembangan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dalam memberikan perlindungan kepada anak yang berhadapan dengan hukum ketika