• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KECAMATAN INDRA MAKMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS FAKTOR

SKRIPSI

LIAN TIARNO 150823035

PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KECAMATAN INDRA MAKMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS FAKTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

LIAN TIARNO 150823035

PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB

PENGANGGURAN DI KECAMATAN INDRA MAKMUR KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

Kategori : SKRIPSI

Nama : LIAN TIARNO

NomorIndukMahasiswa : 150823035

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUANALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Oktober 2017

Komisi Pembimbing:

Pembimbing

Dr. Mardiningsih, M.Si NIP. 19630405 19881 2 002

Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Dr. Suyanto, M.Kom

NIP. 19590813 1986011 002

(4)

PERNYATAAN

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KECAMATAN INDRA MAKMUR KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN

MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, Oktober 2017

LIAN TIARNO 150823035

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan ALLAH SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Identifikasi Faktor Penyebab Pengangguran Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur Dengan Metode Analisis faktor”.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, Msi dan BapakDrs. Marihat Situmorang, M.si selaku dosen pembanding atas kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Gim Tarigan M.Si selaku Ketua Jurusan Ekstensi Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Suyanto, M.Kom selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, dan Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.Si selaku Dekan FMIPA USU, serta seluruh Staff Pegawai FMIPA USU.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuayang saya sayangi Bapak Tarmo, Ibu Suyanti dan Kakak Uun Lestari, Adik Aulia Fitri yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis, serta terima kasih kepada, Member The Cost dan teman-teman seperjuangan saya Mahasiswa Ekstensi Matematika 2015 atas dukungan dan bantuannya selama ini. Penulis menyadaribahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini, tapi penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

Medan, Oktober 2017 Penulis

LIAN TIARNO 150823035

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Abstrack v

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 5

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Metode Penelitian 8

BAB 2 Landasan Teori

2.1 Produktivitas Karyawan 9 2.1.1 Pengertian Produktivitas 9

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 10

2.2 Ciri-Ciri Karyawan Produktif 12

2.3 Data 14

2.4 Skala Pengukuran 14

2.5 Teknik Sampling 15

2.6 Metode Pengambilan Sampel 16

2.7 Analisis Data 17

2.7.1 Uji Validitas 17 2.7.2 Uji Reliabilitas 18 2.8 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval 19

2.9 Analisis Faktor 20

(7)

2.10 Langkah-Langkah Analisis Faktor 21

2.10.1 Tabulasi Data 21 2.10.2 Pembentukan Matriks Korelasi 21

2.10.3 Ekstraksi faktor 23

2.10.4 Rotasi Faktor 26 2.10.5 Penamaan faktor 26

2.11 Deskripsi Variabel 27

BAB 3 Pembahasan

3.1 Populasi Penelitian 29

3.2 Pengambilan Sampel 29

3.3 Uji Validitas 29

3.4 Uji Reliabilitas 35

3.5 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval 36

3.6 Proses Analisi faktor I 48

3.7 Proses Analisis faktor II (Ekstraksi) 40

3.7.1 Communalities 40

3.7.2 Total Variance Explained 40

3.7.3 Scree Plot 42

3.8 Proses Analisis Faktor III (Rotasi) 44

3.9 Proses Analisis Faktor IV (Interpretasi Faktor)

45

BAB 4 Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 49

4.2 Saran

49

Daftar Pustaka

(8)

ABSTRAK

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yangtergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Tingginya tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif terhadap perekonomian negara tersebut. Dimana, pengangguran akan menjadi beban tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap keluarga, lingkungan, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab pengangguran di Kecamatan Indra Makmur pada tahun 2016.

Pengumpulan data pada penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang dibagika terhadap 63 orang pengangguran, serta metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis faktor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Variabel yang digunakan sebanyak 9. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta analisis faktor menggunakan software SPSS 18.0 for windows. Hasil analisis menunjukan bahwa 9 variabel yang valid.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 faktor dominan yang mempengaruhi penyebab pengangguran yaitu tidak sesuai bidang (34,989%), faktor umur (12,979%), persaingan melamar kerja (11,295%). Ketiga faktor tersebut memberikan proporsi keragaman kumulatif sebesar 59,172% artinya keempat faktor tersebut merupakan faktor dominan dan sisanya dapat dipengaruhi faktor- faktor lainnya yang tidak teridentifikasi oleh penelitian.

Kata kunci : Analisis Faktor, Total Sampling, Reliabilitas.

(9)

ABSTRACT

Unemployment is a situation in which a person belonging to the category of labor force has no job and is actively not looking for a job. The high unemployment rate in a country can have a negative impact on the economy of the country. Where, unemployment will be a burden in itself, not only for the government, but also affect the family, the environment, and so forth. The purpose of this study is to analyze the dominant factors that cause unemployment in Indra Makmur Subdistrict in 2016. Data collection in this study was obtained from questionnaires distributed to 63 unemployed people, and research method used is factor analysis method. The sampling technique used is total sampling. Variables used as much as 9. From the data obtained is tested the validity and reliability and factor analysis using software SPSS 18.0 for windows. The results show that 9 variables are valid. Based on the research result, there are 3 dominant factors that influence the cause of unemployment that is not according to field (34,989%), age factor (12,979%), job applying competition (11,295%). These three factors give the cumulative diversity proportion of 59.172% meaning that the four factors are dominant and the rest can be influenced by other factors not identified by the research.

Keywords: Factor Analysis, Total Sampling, Reliability.

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengangguran merupakan istilah yang tidak asing lagi, karena pada dasarnya pengangguran adalah suatu keadaaan yang tidak terelakkan keberadaannya, baik itu di negara berkembang mau pun di negara maju sekalipun.Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi pengangguran.

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencaripekerjaan.

Tingginya tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negative terhadap perekonomian negara tersebut. Dimana pengangguran akan menjadi beban tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, namun juga berdampak terhadap keluarga, lingkungan dan lain sebagainya. Selain itu, tingginya tingkat pengangguran di suatu negara, dapat pula meningkatkan jumlah kriminalitas, menambah keresahan sosial, serta meningkatkan kemiskinan di dalam suatu negara.

Badan pusat statistik RI pernah merilis Laporan Sosial Ekonomi Mei 2016, diantaranya menyajikan data tentang kondisi ketenaga kerjaan di Indonesia, Secara nasional, Angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,50%. (BPS, Aceh Timur: 2016). Badan Pusat Statistik kabupaten Aceh Timur juga pernah merilis di dalam buku Aceh Timur Dalam Angka (Atinda), Kecamatan Indra Makmu memiliki angka pengguran 94 orang ditahun 2015 dan 63 orang di tahun 2016, ( BPS Aceh timur dan Catatan Sipil Indra Makmur)

Dengan begitu, banyak sedikitnya lowongan pekerjaan saat ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memperkecil biaya perusahaan dengan cara memutus hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya sendiri. Kriteria karyawan perusahaan saat ini sangat tinggi sekali termasuk menyangkut umur, kecerdasan dan keahlian para pencari kerja. Belum lagi dengan kepadatan penduduk yang menyebabkan lowongan pekerjaan tidak sesuai dengan banyaknya para

(11)

pencarikerja. Sehingga sudah sepantasnya pemerintah harus lebih memperhatikan masalah pengangguran yang ada di Indonesia ini.

Dari uraian diatas serta pemikiran diatas, maka penulis merasa terdorong untuk mendalami dan meneliti tentang “ Identifikasi Faktor Penyebab Pengangguran Kecamatan Indra Makmur Dengan Menggunakan Metode Analisis Faktor ”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Permasalahan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan melamar kerja, lowongan pekerjaan, PHK, kurangnya informasi, karyawan perusahaan tidak sesuai jurusan, tuntutan perusahaan, perhatian pemerintah,umur, kepadatan penduduk, kemalasan dan penerapan kecerdasan terhadap pengangguran di Kabupaten Aceh Timur, khususnya Kecamatan Indra Makmur.

1.3 BATASAN MASALAH

Untuk lebih mempermudah dan agar lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya, yaitu:

1. Populasi yang diambil dibatasi pada penduduk Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur pada Tahun 2016 yang tidak memiliki pekerjaan.

a. Usia 15-58 tahun yang tidak memiliki pekerjaan.

b. Orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu.

c. Orang yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan

2. Penelitian ini hanya dibatasi pada 9 variabel dalam menganalisis faktor-faktor pengangguran di kabupaten Aceh Timur, khususnya Kecamatan Indra Makmur.

(12)

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian adalah:

1. Sebagai bahan masukan atau bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan tentang masalah pengangguran Kecamatan Indra Makmur.

2. Semakin banyaknya penelitian akan semakin terbuka informasi dan cara- cara yang efektif dalam menanggulangi masalah pengangguran di Kabupeten Aceh Timur khususnya Kecamatan Indra Makmur.

3. Dapat dijadikan kerangka penilaian ke arah pembangunan dalam memecahkan masalah pengangguran di Aceh.

4. Menabah ilmu pembelajaran untuk diri sendiri dan mengaplikasikannya kepada masyarakat.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab pengangguran di Kecamatan Indra Makmur pada tahun 2016.

1.5 TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengambilan Sampel

Ada beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang di gunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (sugiyono,2007). Alasan mengambil total sampling, karen amenurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian sampel penelitian semuanya. Populasi populasi yang diambildari penelitian ini adalah 63 orang dan besar sampel pada penelitian ini adalah 63.

2. Skala LIKERT

Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesinoer adalah skala ordinal atau sering disebut skala LIKERT, yaitu skala yang berisi lima (5) tingkat preferensi jawaban dengan pilihan jawaban sebagai berikut (Arikunto, 2006:152).

(13)

1= Sangat Setuju 2 = Setuju

3 = Cukup Setuju 4 = TidakSetuju

5 = Sangat Tidak Setuju 3. Uji Validitas

Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Pearsons, yaitu:

(1.1)

Keterangan

:

= Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden

X = Nilai pertanyaan dari variabel Y = Skor Total

4. UjiReabilitas

Nilai Cronbach Alpha (CA) diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(1.2)

Keterangan:

: Nilai Koefisien Cronbach Alpha

K : Jumlah Item ( Banyaknya variabel penelitian ) : Jumlah Variansi Skor Total

: VariansiRespondenUntuk Item Ke-i

(14)

5. Analisis Faktor

Pada dasarnya faktor merupakan kombinasi linear dari variabel-variabel asli/awal, sebagai hasil suatu survei atau penelitian. Nilai atau skor faktor untuk faktor yang ke-i yaitu , bisa dihitung berdasarkan berikut:

(1.3)

Keterangan:

i : 1,2,3,...,n n : Jumlah variabel

: Perkiraan faktor ke-i ( Didasarkan pada nilai variabel X dengan Koefisien

: Timbangan/ bobot atau koefisien nilai faktor ke-i

Adapun langkah-langkah Analisis Faktor sebagai berikut:

a. Tabulasi Data

Data yang diperoleh dari penyusunan serta penyebaran kuisioner ditempat yang telah ditentukan, kemudian data ini dikumpulkan dan ditabulasikan pada kolom- kolom agar mempermudah untuk dikonversikan pada software yang akan digunakan.

b. Pembentukan Matriks Korelasi

Matriks korelasi merupakan matriks yang memuat koefisien korelasi dari semua koefisien dari semua pasangan variabel dalam penelitian ini.Matriks ini digunanakan untuk mendapatkan nilai kedekatan hubungan antar variabel penelitian. Nilai kedekatan ini dapat digunakan untuk melalukan beberapa pengujian untuk melihat kesesuaian dengan nilai korelasi yang diperoleh dari analisis faktor.

c. Ekstrasi Faktor

Pada tahap ini akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada KMO > 0,5 sehingga terbentuk satu atau lebih faktor.

(15)

d. Rotasi Faktor

Pada rotasi faktor, matriks faktor trans formasikan kedalam matriks yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah di interpresentasikan.

e. Penamaan Faktor

Pada tahapan ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan faktor loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya. Setelah tahapan pemberian nama faktor terbentuk.

1.5 METODE PENELITIAN

Urutan proses dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data primer bersumber dari hasil kuesioner terhadap responden.

2. Menentukan variabel penelitian

3. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan software statistika SPSS sebagai berikut:

a. Menguji validitas data b. Menguji realibitas data

c. Mentransformasi data ordinal menjadi data interval terhadap variabel bebas dengan Metode Successive Interval (MSI) dengan bantuan Microsoft Excel

d. Menganalisis data dengan menggunakan langkah-langkah analisis faktor e. Menentukan ketepatan model

4. Membuat kesimpulan dan saran

(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah: ( Artikel Pertumbuhan Ekonomi oleh Shariya Saran : 2010 )

Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.

Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

(17)

Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktifitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.

Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.

Salah satu masalah ekonomi terbesar di Indonesia adalah bayaknya jumlah pengangguran, dan pengangguran tersebut tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang ada di suatu negara atau daerah.

2.2 PENGANGGURAN

Permasalahan di bidang ketenagakerjaan Indonesia yang paling dirasakan hingga kini adalah pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Agustus 2016, jumlah pengangguran terbuka mencapai 7,5 6juta orang atau 6,18 persen dari angkatan kerja sebanyak 122,4 juta orang. Badan Pusat Statistik

(18)

kabupaten Aceh Timur juga pernah merilis di dalam buku Aceh Timur Dalam Angka (Atinda), Kecamatan Indra Makmu memiliki angka pengguran 94 orang ditahun 2015 dan 63 ornag di tahun 2016, ( BPS Aceh timur dan Catatan Sipil Indra Makmur )

Dalam pengamatannya, pengangguran disebabkan oleh dua hal yaitu jumlah angkatan kerja yang setiap tahun meningkat dan terbatasnya kesempatan kerja.

Peningkatan jumlah angkatan kerja diakibatkan karena adanya lulusan dari lembaga pendidikan maupun mereka yang belum diserap oleh pasar kerja pada tahun sebelumnya.

Sedangkan terbatasnya kesempatan kerja antara lain diakibatkan oleh kondisi pertumbuhan perekonomian Nasional dan adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan ketersediaan tenagakerja.

Tetapi juga pada penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengelola sumber daya alam yang tersedia sehingga membawa bangsa ini keluar menjadi bangsa yang hebat. Lemahnya SDM Indonesia dalam berkompetisi di dunia kerja salah satunya disebabkan sistem pendidikan dan penyiapan SDM yang salah.Untukitu, lembaga pendidikan di semua level diminta merancangulang program dan orientasi dengan memasukan unsur pendidikan kewirausahaan.

Lembaga pendidikan formal harus mampunyiapkan calon tenaga kerja handal dan kompetens lain menyiapkan kader bangsa terdidik dan Nasionalis. Untuk itu kurikulum dan selebihnya harus di desain dengan mempertimbangkan perkembangan zaman dan kebutuhannya selain perubahan pola fikir bagi peserta didik yang dalam bahasa pemerintahan Jokowi-JK disebutrevolusi mental.

Dalam penelitian ini penulisan akan meneliti faktor-faktor penyebab pengangguran yang dibatasi pada 9 faktor yang telah ditetapkan, yaitu: persaingan melamar kerja, lowongan pekerjaan, kurangnya informasi, karyawan perusahaan tidak sesuai jurusan, tuntutan perusahaan, perhatian pemerintah, umur, kepadatan penduduk dan kemalasan.

(19)

2.3 KONSEP PENELITIAN

Pada bagian ini dirancanglah kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, instrumen penelitian, cara pengujian, kemungkinan jawaban terhadap research questions sampai dengan model analisis yang dipergunakan.

Berdasarkan klarifikasi atau tujuannya terdapat dua jenis penelitian atau analisis yang ingin diperoleh yaitu:

a. Exploratory Analysis, atau disebut juga Turkey Analysis dilakukan dengan cara melakukan analisis yang memungkinkan untuk mamahami/menemukan suatu sifat tertentu pada data. Exploratory Analysis cocok digunakan untuk penelitian yang tidak menguji hipotesis seperti Data Driven Research.

b. Confirmatory Analysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat berdasarkan teori tertentu (mengkonfirmasi teori) seperti pada Theory Driven Research.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep Exploratory Analysis, karena seluruh data akan diambil dari mekanisme kuesioner sebagai data primer, sehigga teori-teori yang ada hanya akan menjadi pertimbangan, namun tidak menjadi tolak ukur dari keseluruhan mekanisme penelitian.

Karena tujuan yang ingin diperoleh adalah untuk memperoleh faktor-faktor dominan yang menyebabkan pengangguran. Dan dari sini, akan teridentifikasi banyak variabel yang akan diolah sedemikian rupa menjadi faktor-faktor dominan yang dicari dan teknik multivariat dengan analisis faktor akan dipakai menjadi acuan bagi peneliti untuk mengidentifikasi data penelitian selanjutnya.

2.4 SUMBER DAN DATA SAMPEL

Dalam penelitian, selalu dilakukan pengumpulan data yang merupakan alat bantu utama dalam penelitian. Berdasarkan cara memperolehnya, terdapat dua jenis data, yaitu:

(20)

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek-objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini, data primer akan diperoleh dari pengujian kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Di penelitian ini data sekunder diambil dari fasilitas website secara rangkuman artikel yang ada di internet dari produsen produk dan pihak yang berkaitan

Dalam suatu penelitian diperlukan berbagai metode yang menunjang terlaksananya penelitian secara baik sehingga hasil yang didapatkan benar-benar akurat. Langkah awal dalam suatu penelitian adalah penetapan populasi sampel untuk mendapatkan bahan penelitian.

Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambian sampel atau sekumpulan yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya atau dapat juga dikatakan sebagai suatu bagian dari populasi atau semesta sebaga wakil (representasi) populasi atau semesta itu.

Ada beberapa macam sampel yang didapat dipergunakan sesuai keperluan dan jenis penelitian antara lain:

1. Random sampling atau sampel acak adalah sampel yang terdiri dari unsur- unsur yang dipilih dari populasi dianggap random/acak bila tiap unsur- unsur yang dipilih dari populasi tersebut memiliki probabilitas atau kemungkinan yang sama untuk dipilih.

2. Sampel representative ialah sampel yang kira-kira memiliki karakterisrik- karakteristik populasi yang relevan dengan penelitian yang bersangkutan.

3. Sampel sistematis adalah sebuah sampel yang proses pemilihannya dilakukan secara sistematis dari populasinya. Sampel jenis ini banyak digunakan dalam penelitian statistika.

(21)

4. Sampel luas atau sampel kelompok adalah sampel yang prosedur pengambilan sampelnya menggunakan lokasi geografis sebagai dasarnya.

5. Sampel bertingkat. Bila populasinya ternyata terdiri dari bermacam- macam jenis, maka populasi dapat dibagi kedalam beberapa stratum dan sampelnya dapat dipilih secara random dari tiap stratum.

6. Sampel kuota adalah sampel yang dipilih dari stratum-stratum tertentu yang dianggap cukup representative bagi populasinya.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel representative.

Sesuai dengan teori multivariat yang dikemukakan Hair bahwa standar ukuran sampel yang diperlukan untuk analisis faktor ini minimal 5 variabel yang diteliti Jika terdapat 20 variabel, maka sampel haruslah minmal 100 responden.

2.6 METODE SURVEI

Dalam pengumpulan data ini dilakuan survei. Survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual.

Jenis-jenis survei:

1. Book Survey

Pada survei ini kita memepelajari buku-buku atau bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan masalah atau topik permasalahan yang akan diteliti. Dimana didalamnya meneliti dokumen-dokumen, membaca buku- buku, karya ilmiah, majalah dan buku lainnya yang berhubungan dengan literatur ini.

2. Explanatory Survey

Survey bersifat menjelaskan suatu fenomena yang digambarkan. Teori yang ada memerlukan pengujian dan perencanaan survei, sehingga data yang dikumpulkan diperlukan penelitian mendapatkan penjelasan.

a. Content Survey

Di dalam survei terlebih dahulu kita harus mengumpulkan informasi tentang suatu peristiwa kemudian menguraikannya. Sebagai contoh,

(22)

jika kita menguraikan pengangguran maka yang dilihat adalah hal apa digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran.

b. Survei Normatif

Survei ini bertujuan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan mengenai keadaan masyarakat tertentu. Norma-norma atau kriteria-kriteria tertentu yang berlaku pada masyarakat.

c. Survei Status

Survei yang bertujuan untuk mengetahui posisi atau status seseorang dalam masyarakat.

2.7 INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kusioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh jawaban atau infomasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1998). Dengan kata lain kuesioner adalah salah satu alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner biasanya berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Metode kuesioner ini digunakan apabila:

1. Tanggapan dari pertanyaan diketahui dan dapat dikuantifikasi 2. Mengumpulkan data dari grup besar

3. Data tidak dibutuhkan cepat

4. Ketika kesalahan tanggapan dapat ditoleransi

5. Ketika sumber daya untuk mengumpulkan data terbatas.

Beberapa jenis kuesioner berdasarkan cara pengumpulan data adalah:

1. Mail questionnaire (melalui surat)

2. Self administered (responden mengisi sendiri kuesioner tersebut) 3. Interview

4. Group administered questionnaire

(23)

Pada penelitian ini cara pengambilan data yang digunakan dengan mrnggunakan metode self administration ( respon dengan mengisi sendiri kuisioner tersebut )

2.8 SKALA PENGUKURAN

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah attitude scales, yaitu suatu kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek atau fenomena.

Skala pengukuran dari data yang diperoleh adalah berupa skala ordinal dengan menggunakan skala likert, dengan bobot nilai 5,4,3,2,1

Berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1. Skala Nominal

Misalnya: jenis kelamin, agama dan sebagainya. Sering juga data nominal diberi simbol bilangan saja. Misalnya: laki-laki diberi nilai 1 dan perempuan diberi nilai 2.

2. Skala Ordinal

Data yang diukur menggunakan ordinal selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Misalnya tingkat pendidikan nilai ujian (dalam huruf).

3. Skala Interval

Data yang diukur menggunakan skala interval selain mempunyai ciri nominal dan ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama.

4. Skala Rasio

Skala rasio ini selain mempunyai ketiga ciri dan skala pengukuran diatas, juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak. Misalnya: umur, berat sesuatu, pendapatan dan sebagainya

(24)

2.9 TEKNIK SAMPLING

Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi.

Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti, tetapi sering digunakan sampling. Alasannya adalah:

1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki sensus.

2. Populasi yang berukuran besar selain sulit untuk dikumpulkan, dicatat dan dianalisis juga biasanya akan menghasilkan informasi yang kurang teliti.

Dengan cara sampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih kecil, sehingga lebih terpusat perhatiannya.

3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok dilakukan dengan sampling.

Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang lingkup penelitian (Teken, 1965). Metode pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.

2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.

3. Sederhana dan mudah diperoleh.

4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin.

(25)

Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat faktor yang harus dipertimbangkan yaitu :

1. Derajat keseragaman populasi.

2. Ketetapan yang dikehendaki dari penelitian.

3. Rencana analisis.

4. Tenaga, biaya dan waktu.

Teknik sampling dapat dikelompokkan jadi dua yaitu:

1. Probability sampling, meliputi :

a. Simple random sampling (populasi homogen) yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Teknik ini hanya dilakukan jika populasinya homogen.

b. Proportionale stratifiled random sampling (populasi tidak homogen) yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan stara yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya.

c. Disproportionate stratifiled random sampling yaitu teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil sekali.

d. Cluster sampling (sampling daerah) yaitu teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas.

Pengambilan sampel didasarkan di daerah populasi yang ditetapkan.

2. Non Probability Sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling accidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.

(26)

2.10UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji validitas

Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Pearsons, yaitu:

dimana

:

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden

X = Nilai pertanyaan dari variabel Y = Jumlah Total dari nilai X

jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila dilakukan 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan adalah:

r =

keterangan:

r = nilai (koefisien) Alpa Cronbach k = banyaknya variabel penelitian = jumlah varians variabel penelitian

= varians total

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.

(27)

2.11 Analisis Faktor

Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke-20.

Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli statistika Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan mengukur intelegensi seseorang.

Analisis faktor merupakan alat pereduksi, mengekstraksi sejumlah faktor bersama (common faktor) dari gugusan asal X1, X2,...Xp, sehingga:

1. Banyaknya faktor lebih sedikit dari variabel asal X.

2. Sebagian besar informasi variabel X tersimpan dalam faktor.

Kegunaan:

1. Mengekstraksi variabel laten dari indikator atau mereduksi variabel observasi menjadi variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit

2. Mempermudah interpretasi hasil analisis, sehingga diperoleh Informasi yang lebih riil dan sangat berguna

3. Pemetaan dan pengelompokkan objek berdasarkan karakteristik faktor tertentu

4. Mendapatkan data variabel konstruks (skor faktor ) sebagai data input analisis lebih lanjut (analisis diskriminan, regresi, kluster, ANOVA, path, model stuctural, MDS, dan lain sebagainya).

Menurut Johnson dan Wichern (1982), analisis faktor merupakan teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas sejumlah p variabel yang diamati menjadi sejumlah m faktor penting, dengan m < p. Misal X adalah faktor random teramati dengan yang memiliki p komponen pada pengamatan ke-i, dengan faktor rata-rata dan matriks kovariansi ∑. Faktor X bergantung secara linier dengan variabel yang disebut faktor bersama dan sejumlah sumber variansi dari yang disebut faktor spesifik.

(28)

2.12Langkah-langkah Analisis faktor 2.12.1 Tabulasi Data

Data yang telah diperoleh dari penyusunan serta penyebaran kuesioner di tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian data-data ini dikumpulkan serta ditabulasikan pada kolom-kolom agar mempermudah untuk dikonversi pada software yang akan digunakan

2.12.2 Pembentukan Matriks Korelasi

Matriks korelasi merupakan matriks yang memuat semua koefisien korelasi dari semua pasangan variabel dalam penelitian ini. Matriks ini digunakan untuk mendapatkan nilai kedekatan hubungan antar variabel penelitian. Nilai kedekatan ini dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian untuk melihat kesesuaian dengan nilai korelasi yang diperoleh dari analisis faktor. Dalam tahap ini, ada dua hal yang perlu dilakukan agar analisis faktor dapat dilaksanakan yaitu:

1. Menentukan besaran nilai Barlett Test of Sphericity, yang digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi signifikan antar variabel. Statistik uji bartlett adalah sebagai berikut:

dengan derajat kebebasan(degree of freedom) df =

Keterangan :

= jumlah observasi = jumlah variabel

| | = determinan matriks korelasi

2. Penentuan Keiser-Meyesr-Okliti (KMO) Measure of Sampling Adequacy, yang digunakan untuk mengukur kecukupan sampel dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien korelasi parsialnya.

(29)

Kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah (Kaiser, 1974):

1. Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan 2. Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan

3. Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah 4. Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup

5. Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan 6. Jika harga KMO kurang dari 0,5 tidak dapat diterima

Angka MSA bekisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk intepretasi adalah sebagai berikut:

1. Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lainnya.

2. Jika MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.

3. Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol (0), maka variabel tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

2.12.3 Ekstraksi Faktor

Pada tahap ini, akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada KMO>0,5 sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan untuk maksud ini adalah Principal Component Analysis dan rotasi faktor dengan metode Varimax (bagian dari orthogonal).

Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ekstraksi variabel tersebut sehingga menjadi beberapa faktor. Setelah memproses variabel-variabel yang layak, maka dengan program SPSS versi 20 akan diperoleh nilai hasil statistik yang menjadi indikator utama yaitu tabel communalities, tabel Total Variance Explained, Grafik Scree, tabel component matrix dan tabel rotated component matrix.

Tabel Communalities merupakan tabel yang menunjukkan persentase variansi dari tiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Nilai

(30)

yang dilihat adalah extraction yang terdapat pada tabel communalities. Makin kecil nilainya, makin lemah hubungan antara variabel yang terbentuk. Perhitungan communality setiap variabel dengan persamaan.

Communality adalah jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Bisa juga disebut proporsi atau bagian varian yang dijelaskan oleh common factor atau besarnya sumbangan suatu faktor terhadap varian seluruh variabel.

Tabel Total Variance Explained, menunjukkan persentase variansi yang dapat dijelaskan oleh faktor secara keseluruhan. Nilai yang menjadi indikatornya eigenvalues yang telah mengalami proses ekstraksi. Pada tabel akan tercantum nilai extraction sum of square loading. Hal ini disebabkan nilai eigenvalues tidak lain merupakan jumlah kuadrat dari faktor loading dari setiap variabel yang termasuk ke dalam faktor. Faktor Loading ini merupakan nilai yang menghubungkan faktor-faktor dengan variabel-variabel. Variabel yang masuk ke dalam faktor adalah yang nilainya lebih dari satu ( ). Dari sini akan terlihat pula jumlah faktor yang akan terbentuk.

Perhitungan nilai karakteristik (eigenvalue) , dimana perhitungan ini berdasarkan persamaan karakteristik:

Keterangan:

= matriks korelasi dengan orde n x n = matriks identitas

= eigenvalue

Eigenvalue adalah jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor.

Penentuan faktor karakteristik (eigen factor) yang bersesuaian dengan nilai karakteristik (eigen value). Matriks loading factor ( ) diperoleh dengan mengalikan matriks eigen factor ( ) dengan akar dari matriks eigen value ( ).

Factor loading merupakan korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.

Grafik Scree Plot menggambarkan tampilan grafik dari tabel Total Variance Explained. Grafik ini sebenarnya menunjukkan peralihan dari satu faktor ke faktor lainnya garis menurun disepanjang sumbu y. Sumbu x

(31)

menunjukkan jumlah komponen faktor yang terbentuk, sedangkan sumbu y menunjukkan nilai eigenvalues.

Tabel component matrix menunjukkan kategori variabel-variabel ke dalam komponen faktor, atau dengan kata lain menunjukkan distribusi variabel-variabel pada faktor yang terbentuk. Bila yang dijadikan acuan adalah nilai faktor loading yang ada dalam tabel, dimana nilai lebih besar menunjukkan korelasi yang cukup kuat antara variabel-variabel tersebut dengan komponen faktor. Jumlah jasa kuadrat faktor loading dari tiap variabel tidak lain merupakan nilai extraction untuk tiap variabel yang tercantum dalam tabel communalities.

2.12.4 Rotasi Faktor

Pada rotasi faktor, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah diinterpretasikan. Dalam analisis ini rotasi faktor dilakukan dengan metode rotasi varimax. Hasil dari rotasi ini terlihat pada tabel Rotated Component Matrix, dimana dengan metode ini nilai total variance dari tiap variabel yang ada di tabel component matrix tidak berubah. Yang berubah hanyalah komposisi dari nilai faktor Loading dari tiap variabel.

Interpretasi hasil dilakukan dengan melihat Faktor Loading.

Faktor Loading adalah angka yang menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor satu, faktor dua, faktor tiga, faktor empat atau faktor lima yang terbentuk. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris di dalam setiap tabel.

Dalam penelitian ini digunakan metode Varimax, karena bertujuan untuk mengekstraksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor. Selain itu metode ini menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan.

2.12.5 Penamaan Faktor

Pada tahap ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya setelah tahapa

pemberian nama faktor terbentuk.

(32)

BAB 3

PEMBAHASAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampel.

Penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu membagikan kuesioner terhadap responden yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

- Usia 15-58 tahun yang tidak memiliki pekerjaan.

- Orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu.

- Orang yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan

Waktu pelaksanaan dan pengumpulan data dimulai dari tanggal 2 Mei 2017 sampai 2 Juni 2017

Tabel 3.1 Data Pengangguran

No Nama Desa Jumlah

1 Desa Alue Ie Itam 4

2 Desa Alue Ie Mirah 9

3 Desa Alue Ie Patong 6

4 Desa Bandar Baro 10

5 Desa Blang Nisam 7

6 Desa Jambo Balee 5

7 Desa Jambo Lubok 5

8 Desa Pelita Sagop Jaya 6

9 Perkebunan Julok Rayeuk Selatan (JRS) 0

10 Perkebuan Julok Rayeuk Utara (JRU) 0

11 Desa Seuneubok Bayu 4

12 Desa Seuneubok Cina 2

13 Desa Suka Makmu 5

Jumlah

63 Sumber: Catatan Sipil, Kec; Indra Makmur

(33)

3.2 Uji Validitas

Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, Sebagaimana diketahui hipotesis penelitian sebagai berikut:

= Variabel valid = Variabe tidak valid

Validitas dapat diukur dengan membandingkan dengan . Kreteria penilaian uji validitas adalah:

a. Apabila > (pada taraf signifikan 5% atau 1%), maka diterima artinya butir pertanyaan tersebut valid

b. Apabila < (pada tarif signifikan 5% atau 1%), maka ditolak artinya butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Untuk penilaian ini diperoleh dengan besar sampel 63 orang dan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 yaitu:

n-2 = 63-2 = 61 rtabel = 0,2480

Tabel 3.2 UjiValiditas

Variabel r-tabel r-hitung Keterangan Variabel 1 0,2480 0,330 Valid variabel 2 0,2480 0,605 Valid variabel 3 0,2480 0,591 Valid variabel 4 0,2480 0,533 Valid variabel 5 0,2480 0,693 Valid variabel 6 0,2480 0,550 Valid variabel 7 0,2480 0,570 Valid variabel 8 0,2480 0,750 Valid variabel 9 0,2480 0,652 Valid

Dari perhitungan pada tabel 3.2 dimana nilai r-hitung (0,330). lebih besar dari nilai r-tabel (0,2480). sehingga dapat disimpulkan bahwa 9 variabel pada tabel diatas dinyatakan valid.

(34)

Secara manual perhitungan korelasi product moment antara variabel dengan skor total variabel lainnya (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 contoh perhitungan korelasi product moment

No

1 5 65 325 25 4225

2 4 62 248 16 3844

3 3 61 183 9 3721

4 4 66 264 16 4356

5 4 57 228 16 3249

6 3 67 201 9 4489

7 5 60 300 25 3600

8 4 62 248 16 3844

9 5 63 315 25 3969

10 5 61 305 25 3721

11 5 63 315 25 3969

12 5 63 315 25 3969

13 5 63 315 25 3969

14 5 64 320 25 4096

15 4 57 228 16 3249

16 5 60 300 25 3600

17 5 60 300 25 3600

18 5 57 285 25 3249

19 3 61 183 9 3721

20 5 71 355 25 5041

21 2 51 102 4 2601

22 4 52 208 16 2704

23 4 41 164 16 1681

24 5 48 240 25 2304

25 5 58 290 25 3364

26 4 52 208 16 2704

27 4 54 216 16 2916

28 3 54 162 9 2916

29 3 53 159 9 2809

30 4 49 196 16 2401

31 3 42 126 9 1764

32 3 50 150 9 2500

33 4 45 180 16 2025

34 4 44 176 16 1936

35 4 55 220 16 3025

36 3 50 150 9 2500

37 2 49 98 4 2401

38

(35)

39 4 54 216 16 2916

40 5 56 280 25 3136

41 5 61 305 25 3721

42 5 59 295 25 3481

43 4 63 252 16 3969

44 5 71 355 25 5041

45 5 64 320 25 4096

46 3 68 204 9 4624

47 3 62 186 9 3844

48 4 48 192 16 2304

49 5 71 355 25 5041

50 5 62 310 25 3844

51 5 63 315 25 3969

52 5 65 325 25 4225

53 5 57 285 25 3249

54 4 69 276 16 4761

55 5 70 350 25 4900

56 5 72 360 25 5184

57 4 68 272 16 4624

58 4 27 108 16 729

59 3 67 201 9 4489

60 5 70 350 25 4900

61 4 71 284 16 5041

62 3 56 168 9 3136

63 4 54 216 16 2916

= 263 3696 = 15590 1143 221536

(36)

Diperoleh nilai validitas secara manual adalah 0,330 sama dengan output SPSS yakni 0,330. Selanjutnya untuk perhitungan lainnya akan dilakukan dengan program aplikasi SPSS.

3.3 Uji Reabilitas

Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid maka dilanjutkan dengan uji reabilitas suatu variabel dinyatakan reliable apa bila setelah dilakukan uji reliable diperoleh nilai cronbach Alpha > 0.60 atau nilai cronbach Alpha > 0.80 dihitung variansi itemnya akan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Mencari nilai variansi dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

(37)

0 + 0,829 + 0,848 + 1,053 + 0.829 + 0,924 + 0,744 + 1,252 + 0,856

 Mencari nilai variansi total

 Mencari nilai Alpha

Berikut adalah hasil perolehan data dari uji reliabilitas dengan SPSS Tabel 3.Cronbach Alpha Reability Test

Reliability Statistics

(38)

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.764 .761 9

Berdasarkan hasil output di atas, didapat nilai cronbach coefisient alpha sebesar 0,764 untuk uji reabilitas atas daftar pilihan responden. Nilai tersebut menyatakan bahwa 9 variabel yang valid tersebut memenuhi syarat uji reabilitas, dimana nilai yang diperoleh sudah lebih dari minimum untuk sebuah penelitian yaitu 0,764.

3.4 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval

Berikut ini adalah hasil perhitung Method Successive Interval untuk Variabel 1.

Tabel 3.7 Penskalaan Variabel 1

No.

Variabel

Kategori Skor Jawaban

Ordinal

Frekuensi Proporsi Proporsi

Kumulatif Z Densitas

{(z)}

Nilai Hasil Penskalaan

1 2 2 0.031746 0.031746

-1.85573 0.071304 1 3 12 0.190476 0.222222 -0.76471 0.297801 2.056959 4 22 0.349206 0.571429 0.180012 0.392531 2.9748

5 27 0.428571 1

0 0 4.161975

Keterangan:

Langkah-langkah Method Successiv Interval variabel 1:

1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal

2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban.

3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku.

4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut kedalam fungsi densitas normal baku sebagai

(39)

5. Menghitung Scale Value (SV) dengan rumus :

2,290

-1,183

0,275

0,916

Menentukan scale Value min sehingga SV terkecil + SV min = 1 Scale value terkecil = -2,290

Nilai X diperoleh dari : -2,290 + X = 1

X = 1 + 2,790 X = 3,290

6. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :

(40)

1 2.857 4,380 -1,379

Dengan perhitungan manual yang dilakukan terbukti sama dengan perhitungan yang dilakukan pada Microsoft Excel. Selanjutnya dengan melakukan cara yang sama, maka semua variabel akan ditransformasikan ke dalam data interval. Hasil pensklaaan dari masing – masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5 Hasil Penskalaan Tiap Variabel

1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.20899 2.16658 2.02947 2.15448 2.19382 2.14542 2.23053 2.12319 2.15742 3.14752 3.24748 2.98765 3.11263 3.31722 3.03753 3.13008 2.90292 3.158 4.17164 4.64427 4.35212 4.18869 4.71401 4.00011 3.94887 3.55443 4.4879

4.25848

3.5 Proses Analisis Faktor I

Pada proses awal analisis faktor, dilakukan beberapa tahap sampai dengan diperoleh faktor-faktor baru sebagai dominan yang ingin diperoleh. Proses pertama tabulasi pada data dan melakukan pengolahan dengan software yang telah direferensikan yaitu dengan program SPSS versi SPSS 17.

Ada beberapa variabel yang memenuhi tingkat produktivitas kerja karyawan. Dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut berjumlah 9 variabel yang valid. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh KMO and Barlett’s Test sebesar 0,584 dengan signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan teori nilai KMO memang harus diatas 0,5 dengan signifikan atau probabilitas dibawah 0,5 maka variabel layak dan dapat dianalisa lebih lanjut (Santoso, 2002).

Tabel 3.6 KMO and Bartlett’sTest

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .725 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 114.097

(41)

Df 36

Sig. .000

Perhituang selanjutnya adalah dengan melihat nilai MSA dapat dilihat pada tabel dibawah. Hasil pada tabel menunjukkan bahwa 9 variabel yang mempunyai nilai lebih dari 0,5 berdasarkan 9 variabel yang dilnilai dalam kuisioner yang merupakan jawaban 63 responden, diperoleh bahwa nilai MSA ynag diperoleh diatas 0,5. Ini mendakan bahwa semua variabel memiliki korelasi cukup tinggi dengan variabel lainnya, sehingga selanjutnya dapat dilakukan analisis pada seluruh variabel yang diteliti.

Tabel 3.7 Measure Of Sampling Adequacy

No. Variabel Nilai MSA

1 Variabel 1 0,509

2 Variabel 2 0,670

3 Variabel 3 0,861

4 Variabel 4 0,784

5 Variabel 5 0,844

6 Variabel 6 0,816

7 Variabel 7 0,634

8 Variabel 8 0,676

9 Variabel 9 0,730

3.6 Proses Analisis Faktor II (Ekstraksi)

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan Principal Componen Analysis (analisis komponen utama). Didalam Principal Componen Analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap elemennya

(42)

sebesar satu dan full variance digunakan untuk dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak berkorelasi lagi satu sama lain, seperti variabel–variabel asli yang memang saling berkorelasi.

Communalities adalah jumlah varians yang disambangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dengan analisis.

3.6.1 Communalities

Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari satu variabel awal yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin erat hubungan dengan faktor.

Communalities

Initial Extraction

x1 1.000 .793

x2 1.000 .620

x3 1.000 .408

x4 1.000 .567

x5 1.000 .520

x6 1.000 .458

x7 1.000 .690

x8 1.000 .679

x9 1.000 .591

Extraction Method: Principal Component Analysis.

3.6.2 Total Variance Explained

Total Variance Explaned menerangkan nilai persen dari variansi yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan nilai eigenvalue.

Ada 9 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, dengan masing- masing varian memiliki varian 1, maka total varian adalah 9 x 1 = 9. Jika ke 9

Referensi

Dokumen terkait

diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal : 21 September s.d. 30 September

[r]

Jumlah calon penyedia barang/jasa yang telah mendaftar untuk mengikuti lelang Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran Tahun Anggaran 2012 melalui

Nama paket pekerjaan : Pengadaan Peralatan Elektronik dan Inventaris Perkantoran pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok Tahun Anggaran

[r]

Strategi Konservasi Ekosistem Mangrove Desa Mangega dan Desa Bajo sebagai Destinasi Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Sula.. Prodi Perencanaan Wilayah &amp; Kota

Abstrak: Peneliti sangat tertarik dengan adanya perbedaan pendapat diantara para ahli tentang pengaruh kinerja jasa/layanan ( service performance ) dan kepuasan dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 dilakukan melalui integrasi dalam proses pembelajaran, pengembangan