• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKUSITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 7 MALANG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKUSITIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 7 MALANG SKRIPSI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH

PRISMA WIJAYANTI SUWIGNYO NPM 216.01.07.1.069

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JULI 2020

(2)

i SKRIPSI Diajukan Kepada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH

PRISMA WIJAYANTI SUWIGNYO NPM 216.01.07.1.069

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JULI 2020

(3)

vi

Bukusitif untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang. Skripsi, Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang.

Pembimbing I: Dr. Sri Wahyuni, M.Pd; Pembimbing II: Dr. Abdul Rani, M.Pd.

Kata kunci: media pembelajaran, menulis puisi, bukusitif

Kualitas belajar siswa perlu diperhatikan. Namun siswa cenderung memiliki keterbatasan dalam belajar. Salah satu keterbatasan yang dialami siswa yaitu minimnya sumber belajar. Sumber belajar yang baik harus dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan. Minimnya sumber belajar dapat

menghambat proses di dalam kelas, namun sumber belajar yang terlalu luas juga akan mengakibatkan proses belajar tidak berlangsung maksimal. Media

pembelajaran sebagai salah satu penentu keberhasilan siswa dalam menyelesaikan setiap materi pelajaran. Materi puisi pada kelas X SMA menggunakan bahan ajar terbatas pada kururikulum, siswa yang gemar dengan materi puisi akan lebih mudah memproduksi diksi dari pada siswa yang tidak gemar dalam menulis puisi.

Menulis puisi membutuhkan daya imajinasi dan keterampilan yang cukup tinggi.

Dengan adanya media pembelajaran khusus untuk menulis puisi, kualitas produksi diksi siswa dapat terbantu dan menjadi salah satu stimulus yang baik untuk

meningkatkan imajinasi siswa dalam menulis puisi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran pada materi puisi yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang. Analisis kebutuhan yang diperoleh selanjutnya dideskripsikan dalam proses pengembangan buku saku.

Tujuan penelitian yang terakhir yaitu mendeskripsikan hasil uji kelayakan dari produk yang dikembangkan berupa buku saku untuk mengetahui efisiensi dan keefektifan produk.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (research and development) model Plomp. Memilih model tersebut karena lima fase pengembangan menunjukkan keterkaitan dan menjadi suatu langkah-langkah pengembangan yang jelas dan praktis. Data dalam penelitian ini didapatkan dari beberapa instrumen penelitian yaitu angket, lembar validasi, dan hasil uji coba produk. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil dari penelitian pengembangan ini didapatkan dari analisis kebutuhan subjek penelitian yaitu guru dan siswa. Analisis kebutuhan yang didapatkan, guru membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran dalam materi puisi yang

(4)

vii

meningkatkan proses belajar pada materi puisi. Proses pengembangan media pembelajaran bukusitif yang dilakukan terdiri dari lima fase yang meliputi fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi/konstruksi, fase tes, evaluasi, revisi, dan fase implementasi. Fase implementasi yang diterapkan dalam penelitian pengembangan ini hanya terbatas pada uji coba produk saja yang dilakukan pada tes kedua. Produk pengembangan yang dihasilkan yaitu media pembelajaran dengan nama produk “Bukusitif” sebuah akronim dari Buku Saku Diksi Kreatif.

Isi media pembelajaran bukusitif terdiri dari bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penunjang. Pada bagian isi sebagai inti produk, bukusitif difokuskan pada kumpulan diksi, sinonim diksi, makna diksi, dan contoh rangkaian diksi. Pada media pembelajaran bukusitif juga dilengkapi dengan infografik dan kolom kegiatan untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi puisi khusunya untuk meningkatkan produksi diksi siswa kelas X. Hasil uji kelayakan terhadap bukusitif dari ahli bahasa mendapatkan rata-rata nilai persentase sebesar 89,5%.

Hasil uji ahli media dan kegrafikaan mendapatkan rata-rata nilai persentase 95,2%. Hasil uji praktisi terhadap bukusitif mendapatkan rata-rata nilai persentase sebesar 75%. Dan hasil yang didapatkan dari uji coba produk bukusitif memiliki keefektifan 91,5% pada data hasil keterbacaan (kejelasan produk). Data hasil penilaian keefektifan bukusitif dari segi ketertarikan dan respon siswa memiliki nilai persentase 88%.

Berdasarkan data yang didapatkan, menunjukkan bahwa media pembelajaran bukusitif yang dikembangkan layak digunakan dengan memperhatikan perbaikan yang disarankan. Respon yang berikan oleh peserta didik juga menunjukkan ketertarikan yang cukup baik terhadap media pembelajaran bukusitif.

(5)

1

Pada bab ini dijelaskan tentang (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan pengembangan, (4) spesifikasi produk, (5) manfaat

pengembangan, (6) asumsi penelitian, (7) ruang lingkup dan keterbatasan serta (8) penegasan istilah.

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewajiban profesional guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya dengan berupaya memberikan inovasi dalam mengembangkan bahan ajar atau alat bantu (media) pada kegiatan pembelajaran. Kompetensi dalam

mengembangkan media pembelajaran yang baik harus dimiliki seorang guru profesional. Dengan berbagai cara kemampuan guru profesional dituntut untuk menjadikan suasana proses belajar dapat berjalan dengan baik. Proses belajar yang baik akan memiliki kualitas kelas yang kondusif serta menyenangkan.

Mengembangkan media pendukung dalam pembelajaran maupun buku ajar mampu memberikan kemudahan siswa dalam memahami suatu materi. Begitu pula dengan siswa, tanpa adanya bahan ajar ataupun media pendukung yang lengkap, siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Tipe siswa tertentu akan merasa pembelajaran yang diberikan guru tidak memberikan dampak yang baik dalam proses belajarnya. Kualitas belajar siswa penting untuk diperhatikan. Dengan potensi yang dimiliki, guru dapat mengembangkan media pembelajaran atau bahan ajar. Sebagai langkah meningkatkan kualitas proses

(6)

belajar siswa, guru harus benar-benar siap sebelum menyampaikan suatu materi.

Persiapan yang dapat dilakukan oleh guru antara lain dapat melakukan pengembangan bahan ajar atau media pembelajaran. Bahan ajar dan media pembelajaran yang dikembangkan harus memenuhi standar materi pelajaran yang dibutuhkan. Guru harus mampu memberikan pemahaman yang lebih efektif dari teori yang ada.

Menciptakan siswa dengan memiliki keterampilan yang baik dalam setiap materi pelajaran menjadi tugas yang sulit bagi setiap guru. Peran guru dalam mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki dengan inovasi yang mendukung ide kreatif pembelajaran harus lebih mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Apabila seorang guru berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, siswa akan merasa nyaman dan menikmati pelajaran.

Ulumuddin (2013:2) menjelaskan masalah yang sering dihadapi oleh guru yaitu memberikan materi pelajaran yang terlalu luas atau terlalu sedikit. Terlalu mendalam atau terlalu dangkal serta jenis materi dalam bahan ajar yang digunakan tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian perlu adanya pengembangan atau inovasi yang dilakukan guru pada materi pelajaran tertentu. Dalam hal ini pengembangan yang dilakukan yaitu pada aspek bersastra khususnya kemampuan menulis puisi.

Kemampuan menulis puisi siswa satu dengan lainnya tentu berbeda. Siswa dengan kegemaran menulis puisi akan mudah memahami dan merangkai kata dengan berbekal skemata yang dimiliki. Namun akan berbeda dengan siswa yang tidak memiliki kegemaran dalam hal menulis puisi. Akan tetapi kurikulum

(7)

menuntut siswa untuk mampu memahami materi tersebut dengan ukuran capaian belajar. Proses belajar pada materi puisi tidak akan maksimal apabila keterbatasan yang ada tidak ditemukan solusinya. Siswa akan merasa kesulitan dan tidak memperoleh suasana yang menyenangkan dalam proses belajar, khususnya dalam materi menulis puisi. Siswa yang gemar akan lebih unggul dari siswa yang tidak memiliki ketertarikan pada materi pembelajaran puisi. Tugas guru dalam hal ini memberikan fasilitas yang sama untuk meningkatkan kemampuan semua siswa.

Karwati & Priansa (2014:63) menjelaskan guru merupakan salah satu faktor penentu yang sangat dominan dalam proses pembelajaran peserta didik. Peranan guru meliputi banyak hal salah satunya guru dapat mengembangkan potensi diri sendiri, potensi peserta didik, dan pengembang kurikulum sekolah. Potensi yang dimiliki guru dengan diimbangi memahami karakteristik siswa menjadikan kualitas pengembangan media pembelajaran yang baik. Siswa akan merasakan manfaat pengembangan yang dilakukan tersebut sesuai dengan apa yang mereka butuhkan pada pembelajaran tertentu.

Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) masih terbatas pada buku paket, LKS, dan tenaga pendidik masih menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint. Buku paket yang ada di pasaran atau yang sering digunakan pada umumnya memiliki ukuran yang besar, tebal, dan berat. Sedangkan media powerpoint tidak semua tenaga pendidik menggunakannya dalam setiap materi. Akan tetapi siswa membutuhkan bahan ajar dan media pembelajaran yang mendukung proses belajar mereka untuk mengembangkan dirinya dalam setiap pembelajaran.

(8)

Peran guru dalam mengembangkan potensi diri, potensi peserta didik, serta pengembang kurikulum sekolah dapat dilakukan. Dengan perlu memperhatikan analisis terkait kebutuhan siswa untuk menciptakan inovasi baru dalam

pembelajaran. Berawal dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2019 di SMA Negeri 7 Malang. Peneliti menemukan bahwa salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia yakni kesulitan siswa untuk memahami materi yang kompleks.

Beberapa kali terlihat ketika guru menjelaskan tanpa bantuan media pembelajaran, hanya sebagian kecil siswa yang mengerti apa yang sedang disampaikan, sehingga pesan yang diterima tidak seutuhnya dapat dipahami.

Permasalahan lain yang muncul yakni siswa kurang memahami buku

pelajaran yang dimiliki. Ketertarikan siswa terhadap buku pelajaran (buku paket) masih tergolong rendah. Hal ini terlihat beberapa siswa jarang membawa buku dengan berbagai alasan. Sebagian siswa yang lain lebih memilih untuk

menyimpan buku pelajaran di laci meja dan tidak membawanya pulang untuk kembali dipelajari. Dari beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan buku pelajaran. Dapat diketahui bahwa peran media pembelajaran sangat berdampak baik dalam kualitas proses belajar di dalam kelas. Peserta didik lebih mudah memahami dan menikmati pembelajaran yang diberikan guru. Siswa menjadi lebih aktif menyampaikan pendapatnya, antusias menjawab, serta merasakan kenyamanan dalam proses belajar yang dilakukan.

Proses belajar dengan media pendukung materi membantu siswa lebih cepat dalam memecahkan masalah. Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini yaitu

(9)

materi menulis sastra berupa puisi dengan memperhatikan pilihan kata (diksi).

Keterampilan menulis puisi memiliki kekuatan dalam pemilihan kata. Penulisan puisi dengan memperhatikan diksi yang tepat menghasilkan makna puisi yang tepat pula. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi puisi di Sekolah

Menengah Atas (SMA) menggunakan bahan ajar yang disediakan sesuai dengan standar kurikulum. Berisikan materi secara umum dan tidak dijelaskan secara mendalam setiap unsur pembangun puisi. Sedangkan dengan tuntutan kurikulum yang mengharuskan siswa lebih aktif dalam proses belajar, tidak akan relevan apabila bahan ajar yang diberikan tidak diimbangi dengan contoh yang konkret.

Pada materi puisi khususnya menulis puisi capaian yang harus dimiliki siswa dapat menulis puisi dengan memperhatikan unsur pembangunnya. Hal tersebut tidak akan tercapai apabila bahan ajar yang digunakan tidak diimbangi dengan media atau alat pendukung lainnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti ingin mengembangkan media pembelajaran sebagai pelengkap bahan ajar. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memudahkan siswa dalam meningkatkan kualitas produksi diksi. Dengan meningkatnya kualitas produksi diksi, keterampilan menulis puisi siswa juga akan ikut meningkat. Media pembelajaran yang dikembangkan pada keterampilan menulis puisi difokuskan pada produksi diksi. Rangkaian diksi yang disajikan mudah dipahami dan praktis untuk diterapkan siswa dalam menulis puisi, karena di dalamnya sudah diberikan padanan atau pilihan diksi yang sesuai dengan makna yang ingin disampaikan pada puisi.

(10)

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar di kelas sangat bermanfaat pada setiap materi. Buku saku diksi kreatif berusaha memberikan referensi atau penyusunan diksi dalam puisi, memperkaya kosakata dan

mengetahui maknanya. Hal tersebut dapat dijadikan modal dalam menulis puisi dengan meningkatkan kualitas produksi diksi siswa kelas X. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat mengonstruksikan pengalaman serta pengetahuan siswa ke dalam bentuk sastra puisi. Proses kreatif dalam menulis puisi yang dapat dilakukan pada pembelajaran yaitu dengan memberikan stimulus berupa media dengan contoh- contoh puisi karya sastrawan. Dapat pula dilakukan dengan cara memberikan stimulus berupa kumpulan kata (diksi) yang menggambarkan topik kata tertentu, dengan padanan atau makna kata yang siswa kenali.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengembangkan media pembelajaran berbentuk media cetak dengan fokus materi pada pilihan kata (diksi). Sebagai langkah meningkatkan keterampilan siswa pada materi puisi, media buku saku ini akan mempermudah siswa dalam menemukan kata dengan topik tertentu serta sinonimnya untuk memproduksi diksi dalam menulis puisi.

Pemilihan desain buku saku akan mempermudah siswa dalam

mengaplikasikannya. Mudah dibawa ke mana saja serta jangkauan isi dalam buku saku memiliki kepadatan yang efisien. Materi yang akan disampaikan terkait pokok bahasan yaitu berupa diksi dengan fokus tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi diksi siswa. Dalam media pembelajaran buku saku ini memiliki

(11)

kepadatan isi yang jelas, sesuai, serta dilengkapi contoh rangkaian diksi yang mampu memberikan stimulus kepada siswa dalam menulis puisi.

Penelitian yang relevan yaitu pengembangan yang dilakukan oleh Fransiska Ule Tena (2016). Dengan judul penelitian “Pengembangan Buku Saku sebagai Media Pembelajaran pada Materi Menulis Ringkasan Siswa Kelas V SD Negeri Tambakaji 04”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan pada materi menulis ringkasan. Buku saku sebagai media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian tersebut difokuskan pada siswa kelas V SD dan memiliki ukuran buku 10x13cm.

Sistematika penyajian buku saku yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Pada bagian isi sebagai inti dari produk menyajikan teori-teori tentang menulis ringkasan, latihan, dan refleksi.

Mendapatkan nilai persentase kelayakan sebesar 80,16%.

Pada penelitian pengembangan ini, mengambil langkah yang sama yaitu media cetak berupa buku saku. Kelebihan dari produk yang akan dikembangkan memiliki daya tarik yang baik dalam komposisi penyajian. Pilihan kata (diksi) yang disajikan untuk menulis puisi dilengkapi dengan sinonim diksi yang lain, membantu pembaca dalam memproduksi kata, memperkaya kosakata, serta

mengembangkan imajinasi dengan diksi yang disajikan. Hal menarik lainnya yaitu dilengkapi dengan infografis, ilustrasi pendukung rangkaian diksi, dan kolom kegiatan.

Rangkaian diksi yang disajikan dalam produk berupa media pembelajaran dapat membantu siswa untuk menciptakan sebuah puisi. Sebagai stimulus yang

(12)

baik untuk pemula dalam memproduksi puisi, meningkatkan imajinasi siswa dalam memproduksi sebuah kata, serta mengembangkan kreativitas siswa dalam membebaskan kata sebagai bentuk menulis puisi dengan diksi yang kreatif.

Kelebihan dalam media pembelajaran buku saku ini disesuaikan dengan usia siswa kelas X. Mereka cenderung memiliki tingkat produktivitas yang baik.

Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi modal siswa untuk lebih produktif dalam belajar. Usia siswa kelas X yang masih terbiasa dengan segala sesuatu yang instan, sehingga penyajian dalam buku saku ini didesain dengan praktis, serta dalam mengaplikasikannya sangat efektif.

Usia yang produktif diharapkan siswa kelas X dalam penelitian ini memiliki minat yang sama dalam menulis puisi. Dengan adanya media pembelajaran buku saku yang memperhatikan kualitas produksi diksi siswa dapat terbantu serta mengembangkan minatnya. Untuk itulah maka penulis ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar dengan mengembangkan media pembelajaran buku saku diksi kreatif untuk siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam pengembangan bukusitif untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah analisis kebutuhan media pembelajaran bukusitif untuk meningkatkan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang bagi peserta didik dan pendidik?

(13)

2) Bagaimanakah proses pengembangan media pembelajaran bukusitif untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang?

3) Bagaimanakah hasil uji kelayakan media pembelajaran bukusitif untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang menurut para ahli dan praktisi?

1.3 Tujuan Pengembangan 1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan masalah yang dirumuskan, tujuan umum penelitian

pengembangan ini yaitu menciptakan kualitas belajar siswa dengan produk media pembelajaran berupa bukusitif. Diharapkan siswa dapat memperoleh stimulus yang baik terkait produksi diksi yang akan digunakan dalam menulis puisi.

Dengan adanya pengembangan media pembelajaran buku saku ini diharapkan siswa dapat terbantu dalam belajar, menyusun diksi kreatif pada materi puisi, dan menciptakan kualitas belajar yang efektif dalam keterampilan menulis puisi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian pengembangan ini yaitu sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang bagi peserta didik dan pendidik.

2) Mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang.

(14)

3) Mendeskripsikan hasil uji kelayakan media pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang menurut para ahli dan praktisi.

1.4 Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam pengembangan ini adalah media pembelajaran bukusitif dengan karakteristik (1) wujud, (2) isi dan cakupan produk, (3) sistematika, (4) bahasa, dan (5) kegrafikaan.

1) Wujud

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa media

pembelajaran bukusitif untuk meningkatkan produksi diksi kreatif dalam menulis puisi. Buku saku dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran di kelas dengan bentuk dan ukuran yang praktis digunakan. Ukuran buku 13 X 18cm dan

menggunakan kertas 80gram.

2) Isi dan Cakupan Produk

Buku saku ini berisi (1) konsep, (2) kumpulan diksi serta padanan dari diksi umum menjadi diksi kreatif sesuai topik, (3) contoh penggunaan diksi dalam puisi, (4) kolom kegiatan pada setiap topik. Berikut ini merupakan penjabaran secara umum terkait dengan isi produk buku saku diksi kreatif untuk

meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang.

Pertama, konsep pada bukusitif berisi gambaran tentang masing-masing topik diksi yang akan dibahas. Konsep tersebut digambarkan dalam infografis sebagai rangkuman materi yang akan disajikan.

(15)

Kedua, kumpulan diksi serta padanannya yang disajikan dalam buku saku

merupakan diksi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya akan dipadankan dengan diksi kreatif, dapat berupa diksi arkais, sastra, atau diksi bahasa daerah nusantara. Serta pada masing-masing topik diksi disusun berdasarkan urutan abjad.

Ketiga, contoh penggunaan diksi disajikan dalam bentuk puisi dengan diksi

yang dipilih pada setiap topik. Kurang lebih terdapat 4 contoh rangkaian diksi dengan menggunakan pilihan kata pada masing-masing topik.

Keempat, kolom kegiatan pada masing-masing topik disajikan dengan

perintah kegiatan yang harus dilakukan. Sebagai langkah memberikan kesempatan siswa untuk mengolah hal-hal yang didapatkan dalam masing-masing topik.

3) Sistematika Penyajian Produk

Bukusitif terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penunjang. Dalam bagian pendahuluan buku saku ini berisikan kata pengantar penulis, daftar isi, penjelasan tujuan bukusitif, petunjuk penggunaan bukusitif dan saran penulis terkait proses kreatif menulis puisi.

Pada bagian isi sebagai buku saku yang menyajikan kumpulan pilihan kata (diksi) disusun berdasarkan topik diksi yang berbeda. Yang terdiri dari (a) topik perasaan, (b) topik benda dalam kehidupan sehari-hari, (c) topik alam, (d) topik anggota keluarga, (e) topik profesi dan pekerjaan, serta (f) topik kelas kata dengan sub tema verba, adjektiva dan numeralia. Pada masing-masing topik dan sub topik diksi yang disajikan disusun berdasarkan abjad. Serta pada bagian akhir sebagai

(16)

bagian penunjang buku saku ini berisi harapan penulis, ucapan terima kasih, dan sumber-sumber rujukan.

4) Pemilihan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran berupa pilihan kata (diksi) untuk menulis puisi. Sebagai pokok inti bukusitif, kata yang dipilih disesuaikan dengan topik pada setiap bagian. Diksi yang dipilih sebagai landasan penulisan produk menggunakan kata dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai media belajar yang akan digunakan siswa kelas X, buku ini memilih kata-kata

berdasarkan topik dengan intensitas kata yang mudah ditemukan siswa. Akan tetapi pada bagian padanan diksi disajikan pilihan kata yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk memperkaya diksi.

5) Kegrafikaan

Dua hal yang akan disampaikan dalam tampilan bukusitif antara lain desain sampul dan desain isi buku. Berikut penjelasan secara umum terkait desain sampul dan desain isi buku yang digunakan pada bukusitif. Desain sampul buku saku ini memiliki ukuran 13 X 18cm. Desain sampul terfokus pada empat bagian, yaitu (1) tata letak (layout) yang terdiri dari sampul depan, punggung, dan

belakang, (2) komposisi warna, (3) jenis dan ukuran huruf, (4) ilustrasi (gambar) sampul. Berikut penjelasan dari masing-masing bagian desain sampul.

Pertama, tata letak (layout) pada sampul bagian depan. Sampul buku saku

ini memiliki ukuran yang tentu sama dengan ukuran buku yaitu 13 X 18cm dengan margin atas 1,5cm, margin kanan 1cm, margin kiri 1,5cm, dan margin bawah 1cm. Pada sampul bagian punggung memiliki ukuran 2 X 18cm dan pada

(17)

sampul bagian belakang memiliki ukuran dan margin yang sama dengan sampul buku bagian depan.

Kedua, komposisi warna pada sampul buku saku berwarna kuning, dan

sedikit warna hitam pada sampul buku bagian punggung. Pemilihan warna kuning dianggap memberikan rasa bahagia yang seolah-olah menimbulkan hasrat ceria, semangat dan dengan kata lain memiliki makna optimis.

Ketiga, jenis dan ukuran huruf pada sampul buku terdiri atas tiga jenis huruf

dan ukuran. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan pada sampul buku bagian depan terdiri dari 2 jenis huruf yang pertama menggunakan Glacial Indifference dengan ukuran 15pt digunakan untuk nama penulis buku pada bagian atas. Jenis huruf Glacial Indifference digunakan pula dalam beberapa pilihan diksi puisi yang ada pada sampul buku bagian depan dengan ukuran 10pt, dan digunakan pada tagline (selogan) buku dengan ukuran 12pt pada bagian bawah.

Kemudian jenis huruf yang kedua menggunakan Josefin Sans Regular untuk judul buku yang diletakkan pada bagian tengah dengan ukuran 25pt dan ukuran 12pt untuk jabaran akronim judul buku. Jenis dan ukuran huruf pada sampul buku bagian punggung menggunakan Josefin Sans Regular dengan ukuran yang

berbeda. Pada judul buku menggunakan ukuran 10pt, tahun pembuatan buku menggunakan ukuran 9pt dan pada nama penulis menggunakan Glacial

Indifference dengan ukuran 9pt. Pada sampul buku bagian belakang menggunakan

jenis huruf Josefin Sans Regular dengan ukuran 20pt digunakan pada judul buku dan ukuran 10pt untuk jabaran akronim judul buku. Menggunakan jenis huruf Glacial Indifference ukuran 9pt digunakan untuk nama penulis, dan jenis huruf

(18)

abhaya liber extra dengan ukuran 10pt digunakan untuk contoh puisi dan sebait

kata-kata motivasi dari penulis.

Keempat, ilustrasi (gambar) yang dipilih untuk sampul menggunakan (1)

gambar bumi, (2) gambar peta Indonesia, (3) gambar pena bulu. Masing-masing gambar yang dipilih memiliki keterkaitan dengan isi buku saku. Gambar bumi mewakili istilah buku yang merupakan jendela dunia. Gambar peta Indonesia mewakili bahasa atau pilihan kata bahasa Indonesia. Dan gambar pena bulu mewakili lambang sastra berupa puisi.

Desain isi buku saku ini memiliki ukuran 13 X 18cm. Desain isi buku terfokus pada empat bagian, yaitu (1) tata letak (layout), (2) komposisi warna, (3) jenis dan ukuran huruf, (4) ilustrasi (gambar). Berikut penjelasan dari masing- masing bagian desain isi buku.

Pertama, tata letak (layout) isi buku saku terdiri dari bidang cetak,

penempatan isi buku, dan penempatan ilustrasi. Bidang cetak buku saku ini berukuran 13 X 18cm dengan margin atas 1,5cm, margin kanan 1cm, margin kiri 1,5cm dan bawah 1cm dengan spasi 1 (tunggal). Penempatan isi buku berupa kumpulan diksi disusun berdasarkan abjad dengan menggunakan tabel 4 kolom.

Dengan uraian kolom pertama berisi abjad, kolom kedua berisi diksi, kolom ketiga berisi padanan dan kolom keempat berisi makna. Penempatan ilustrasi pada desain isi buku disesuaikan dengan kebutuhan. Serta gambar yang dipilih

disesuaikan dengan tema rangkaian diksi pada masing-masing bagian isi buku.

Kedua, komposisi warna yang digunakan dalam desain isi buku cenderung berwarna hitam dan putih, pemilihan gambar yang digunakan juga berwarna

(19)

hitam putih karena gambar yang dipilih adalah animasi vektor. Begitu pula dengan kolom yang digunakan berwarna hitam natural. Hal tersebut dipilih agar lebih fokus dengan materi atau isi yang disampaikan.

Ketiga, jenis dan ukuran huruf pada desain isi buku terdiri dari dua jenis dan

ukuran. Jenis huruf yang digunakan pada setiap bagian topik diksi adalah Century Gothic dengan ukuran 12 pt digunakan pada topik diksi dan isi tabel dengan

ukuran yang sama. Jenis huruf yang digunakan untuk bagian pembuka dan

penunjang buku menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12pt.

Keempat, ilustrasi (gambar) dalam bukusitif disesuaikan dengan topik

masing-masing diksi, disesuaikan pula dengan kebutuhan masing-masing topik diksi yang ada. Gambar-gambar yang digunakan dalam bukusitif ini

menggambarkan suasana yang ditulis pada contoh puisi pada masing-masing topik diksi.

1.5 Manfaat Pengembangan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan meningkatkan kualitas belajar siswa kelas X pada materi puisi. Manfaat penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh tiga pihak yaitu (1) bagi siswa, (2) bagi guru, dan (3) bagi peneliti lanjutan.

Pertama, bagi siswa hasil penelitian ini mampu meningkatkan keterampilan

menulis puisi dengan memperhatikan kualitas produksi diksi. Manfaat lain yang didapatkan dari hasil penelitian ini memberikan kemudahan dalam menggunakan diksi untuk menulis puisi. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dalam hal

(20)

memproduksi diksi dapat dilakukan. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam memunculkan imajinasi dari contoh puisi yang disajikan pada produk.

Kedua, bagi guru hasil penelitian ini mampu memberikan media

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Dapat dimanfaatkan sebagai alternatif media pendukung pembelajaran khususnya pada materi puisi. Hasil penelitian pengembangan ini juga dapat dijadikan referensi atau ide untuk mengembangkan dan memproduksi media belajar yang lain.

Ketiga, bagi peneliti lanjutan penelitian pengembangan ini dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian sejenis. Langkah- langkah yang ada dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan diterapkan dalam pengembangan media pembelajaran yang bermutu pada materi pelajaran yang lain.

1.6 Asumsi

Penelitian pengembangan ini tidak terlepas dari asumsi. Beberapa hal yang dapat dijadikan asumsi dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

(1) Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang aktif produktif, dan memiliki keterkaitan degan keterampilan berbahasa yang lain.

(2) Sebagai suatu karya sastra, keterampilan menulis puisi memiliki daya imajinasi yang tinggi dalam menyajikan unsur pembangunnya.

(21)

1.7 Ruang Lingkup dan Keterbatasan 1.7.1 Ruang Lingkup

Pengembangan media pembelajaran yang dilakukan difokuskan pada desain buku saku berbentuk cetak (hard file). Pemilihan desain buku saku sebagai

langkah memudahkan dalam hal pemakaian dan pemanfaatannya. Desain buku saku ini memiliki kepadatan isi yang jelas, yaitu dengan menyajikan kumpulan diksi yang sering digunakan pada kehidupan sehari-hari yang kemudian

dipadankan dengan diksi yang jarang digunakan (diksi kreatif). Sinonim diksi yang disajikan dapat bernuansa sastra, kata arkais, klasik, bahasa daerah di Indonesia, dan kata yang lazim digunakan namun dalam penggunaannya di masyarakat masih belum maksimal.

1.7.2 Keterbatasan

Sebagai media pembelajaran pada materi puisi, buku saku ini hanya difokuskan pada pilihan kata (diksi). Hal tersebut dipilih karena peneliti ingin meningkatkan kualitas produksi diksi siswa kelas X. Unsur pembangun puisi lainnya tidak disajikan dalam media pembelajaran yang dikembangkan.

Keterbatasan media pembelajaran pada materi puisi tidak menyajikan unsur pembangun puisi secara lengkap, namun berusaha memberikan contoh rangkaian diksi. Dengan disajikan contoh rangkaian diksi tersebut peneliti berusaha

menghadirkan unsur pembangun puisi yang lain secara tidak langsung.

Penelitian pengembangan ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dalam lingkup analisis kebutuhan. Tidak dilanjutkan sampai pada tahap uji efektivitas produk, karena beberapa kendala antara lain keterbatasan biaya penelitian, waktu,

(22)

dan tenaga. Akan tetapi hasil dari penelitian pengembangan ini tetap akan melalui tahap uji coba pada subjek yang telah ditentukan yaitu guru dan beberapa siswa kelas X.

1.8 Definisi Operasional

Penegasan istilah dalam pengembangan media pembelajaran buku saku diksi kreatif (Bukusitif) antara lain.

1) Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk.

2) Media pembelajaran adalah medium atau perantara untuk menyampaikan informasi tertentu.

3) Bukusitif adalah sebuah akronim dari buku saku diksi kreatif, sebagai media pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi difokuskan pada kualitas produksi diksi siswa kelas X.

4) Keterampilan menulis adalah kegiatan menciptakan sesuatu dengan menggunakan aksara.

5) Puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan makna kata secara imajinatif.

(23)

116 BAB V

PENUTUP

Pada bab ini dijelaskan tentang (1) simpulan kajian produk, dan (2) saran pemanfaatan.

5.1 Simpulan

Simpulan pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan kajian produk yang dilakukan. Beberapa yang menjadi simpulan dalam kajian produk antara lain (1) kebutuhan subjek penelitian, (2) model produk yang dikembangkan, dan (3) ketepatan produk.

Pertama, kebutuhan subjek penelitian yaitu kebutuhan guru dan peserta

didik. Hasil yang didapatkan diketahui bahwa pada materi puisi, guru

membutuhkan media yang mampu meningkatkan kreativitas siswa dan media yang mampu mengolah produktivitas siswa. Sedangkan siswa membutuhkan media pembelajaran dalam materi puisi terlihat dari 80% siswa berpendapat setuju apabila dilakukan pengembangan media pembelajaran pada materi puisi. 80%

siswa berpendapat setuju apabila semangat belajar dalam materi puisi akan meningkat apabila disajikan media pembelajaran.

Karakteristik belajar siswa dalam memahami materi puisi, terlihat sebanyak tiga siswa dengan nilai persentase 60% menilai dirinya cukup paham dalam mengidentifiasi suasana yang terkandung pada puisi. Dua siswa lainnya menilai dirinya sangat paham. Sebanyak 80% siswa menilai dirinya kurang paham dalam mengidentifikasi tema yang terkadung dalam puisi. Dalam analisis motivasi

(24)

siswa sangat setuju apabila materi puisi dilengkapi dengan media pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas produksi diksi. Dapat dilakukan dengan cara memberikan kumpulan diksi dan contoh rangkaian diksi. Sebanyak 80% siswa merasa senang apabila belajar materi puisi disajikan pula contoh rangkaian diksinya.

Kedua, produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran dalam

bentuk cetak dengan nama produk “Bukusitif” akronim dari Buku Saku Diksi Kreatif. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp. Terdapat lima tahap atau fase yang dilakukan yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, (4) fase tes, evaluasi, revisi, dan (5) fase implementasi. Pada tahap implementasi peneliti tidak melakukan dan hanya sampai pada tahap uji coba produk atau uji kelayakan saja.

Fase awal pada model ini adalah mendefinisikan masalah yang terjadi dan situasi yang diinginkan.Selanjutnya pada fase kedua permasalahan dan analisis kebutuhan yang dikumpulkan dirancang sedemikian rupa untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.Fase ketiga merupakan tindak lanjut dari fase desain.

Kegiatan yang dilakukan dalam fase ini merealisasikan fase desain.Dan pada fase tes, evaluasi, revisi adalah serangkaian langkah untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan dapat memecahkan masalah atau belum.Pada fase ini

diperlukan peran yang baik dengan fase-fase sebelumnya atau disebut dengan siklus balik yang dapat dilakukan berulang kali sampai pemecahan yang diinginkan tercapai.

(25)

Ketiga, ketepatan produk pada penelitian pengembangan ini terdiri dari

aspek keefektifan danefisiensi produk. Ketepatan produk dilihat dari data hasil analisis keefektifan produk yang ditinjau dari keterbacaan atau kejelasan produk mendapatkan nilai persentase 91,5% dengan predikat sangat efektif. Sedangkan dilihat dari data hasil analisis keefektifan produk yang ditinjau dari respon atau ketertarikan siswa terhadap produk mendapatkan nilai persentase 88% dengan predikat sangat efektif.

Ketepatan produk dilihat dari data hasil analisis efisiensi produk yang ditinjau dari validasi ahli bahasa mendapatkan nilai rata-rata persentase 89,5%

dengan predikat sangat efisien atau sangat sesuai dan layak diujicobakan dengan memperhatikan catatan. Ahli media dan kegrafikaan menilai efisiensi produk dengan nilai rata-rata persentase 95,2% dengan predikat sangat efisien atau sangat sesuai dan layak diujicobakan dengan memperhatikan catatan. Sedangkan ahli praktisi menilai efisiensi produk dengan nilai persentase 75% dengan predikat efisien atau sesuai serta layak digunakan dengan sedikit revisi.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Siswa

Siswa kelas X IPS SMA Negeri 7 Malang dapat memanfaatkan media pembelajaran ini. Dapat digunakan sebagai alternatif belajar secara mandiri dalam memproduksi diksi untuk menulis puisi. Pemanfaatan yang dilakukan secara optimal akan membantu dalam kualitas proses belajar. Peneliti menyarankan

(26)

kepada siswa agar membaca prosedur penggunaan bukusitif serta proses kreatif menulis puisi yang ada di dalam produk.

5.2.2 Bagi Guru

Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 7 Malang dapat memanfaatkan media pembelajaran ini. Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan bukusitif pada pembelajaran materi puisi, guru sebaiknya mampu menciptakan suasana belajar yang inovatif dalam menggunakan bukusitif. Pembelajaran yang inovatif akan tercapai apabila guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam hal menulis puisi menggunakan media pembelajaran bukusitif. Serta guru sebaiknya memanfaatkan kolom kegiatan pada setiap topik dalam bukusitif.

5.2.3 Bagi Pengembangan Lain

Penelitian ini hanya melakukan uji coba produk dan uji kelayakan. Peneliti menyarankan untuk melakukan uji efektivitas produk dengan tahapan yang dipilih sesuai model. Subjek penelitian ini hanya terbatas pada lima siswa dan satu guru.

Peneliti menyarankan untuk menambah subjek penelitian agar lebih maksimal.

Materi yang dipiih pada pengembangan media pembelajaran bukusitif hanya terbatas pada satu aspek berupa diksi. disarankan untuk peneliti lain

mengembangan media pembelajaran dengan materi yang beda dan lebih lengkap.

(27)

DAFTAR RUJUKAN

Agussalim, Andi & Sari, Nurmaya. 2018. Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Media Gambar Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tinggimoncong Kabupaten Bowo.

Artikel Penelitian, (Online), (eprints.umm.ac.id, diakses pada 11 April 2020).

Ainin, Moh. 2013. Penelitian Pengembangan dalam Pembelajaran Bahasa Arab.

OKARA (Online), Vol.II. (ejournal.stainpamekasan.ac.id, diakses pada 11 April 2020).

Anggriawan, Caesar Ever. 2016. Pembuatan Buku Saku Proses Perlakuan Panas untuk Siswa SMK Jurusan Pengecoran Logam di SMKN 2 Klaten. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri

Yogyakarta.

Citraningrum, M.D. 2016. Menulis Puisi dengan Teknik Pembelajaran yang Kreatif. Jurnal Pendidikan, (Online), Vol.1 No.1. (jurnal.unmuhjember.ac.id, diakses pada 10 April 2020).

Falahudin, Iwan. 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaiswara, (Online), Vol.1, No.4. (www.julwi.com, diakses 12 April 2020).

Gloriani & Novia. 2012. Analisis Diksi, Rima, dan Gaya Bahasa pada Puisi Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sindangagung Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2012/2013. Artikel Penelitian, (Online), (journal.uniku.ac.id, diakses pada 11 April 2020).

Karwati, Euis & Priansa, Dwi. 2014. Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta.

Kuswandari, Ary H, Slamet & Setiawan, Budhi. 2018. Kontribusi Kemampuan Berpikir Kritis sebagai Konstruksi Peningkatan Keterampilan Menulis Esai.

Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (Online), Vol.4 No.1. (e.journal.stkip-pgri-surakarta.ac.id, diakses pada 13 April 2020).

Lazulfa, Indana. 2019. Keterampilan Berbahasa Menulis Teks Eksposisi, (Online), (https://osf.io/3rgyk/download/?format=pdf, diakses pada 12 April 2020).

Lamusu, Sance A. 2010. Telaah Stalistika Puisi-Puisi Rendra dan Taufik Ismail.

Jurnal INOVASI, (Online), Vol.7, No.2,

(http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/777, diakses 10 April 2020).

(28)

Mariyani, N.W, Marhaeni, & Sutama, M. 2013. Pengaruh Implementasi Strategi Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Menulis Kreatif Ditinjau dari

Kreativitas Siswa. Jurnal Pendidikan Dasar, (Online). Vol.3 Thn.2013.

(https://www.neliti.com/id/publications/119186/pengaruh-implementasi- strategi-mind-mapping-terhadap-prestasi-belajar-menulis-kr, diakses pada 11 April 2020).

Mahnun, Nunu. 2012. Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal

Pemikiran Islam, (Online). Vol. 37 No. 1. (http://ejournal.uin-

suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/310, diakses pada 11 April 2020).

Miftah, M. 2013. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal Kwangsan,(Online), Vol.1 No.2. (www.neliti.com, diakses pada 11 April 2020).

Melasarianti, L, Krisnawati V, & Martha, Nia Ulfa. 2019. Peningkatan

Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Berbasis Media Gambar Pahlawan Nusantara. Jurnal Inovasi Pembelajaran, (Online), Vol. 5 No. 1.

(ejournal.umm.ac.id, diakses pada 3 April 2020).

Nasution, Atikah NW. 2017. Analisis Permasalahan Pembelajaran Keterampilan Menulis Siswa. Jurnal Dialog, (Online), Vol.5 No.2 (jurnal.una.ac.id, diakses pada 3 April 2020).

Netriwati & Lena, Mai Sri. 2017. Media Pembelajaran Matematika. Bandar Lampung: Permata Net. (e-book).

Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal

Ekonomi dan Pendidikan, (Online), Vol.8 No.1 (journal.uny.ac.id, diakses pada 12 April 2020).

Pradita, M Ridho & Lubis, Fitriani. 2018. Kelayakan Isi dan Bahasa Buku Ajar Bahasa Indonesia. Artikel Penelitian, (Online), (jurnal.unimed.ac.id, diakses pada 17 Juni 2020).

Prastya, Agus. 2016. Strategi Pemilihan Media Pembelajaran Bagi Seorang Guru, (Online), (repository.ut.ac.id, diakses pada 4 April 2020).

Putra, Andi Nugraha. 2014. Pengaruh Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi pada Matapelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Moahino Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako, (Online), Vol.2 No.4. (jurnal.untad.ac.id, diakses pada 11 April 2020).

(29)

Puspitasari, Anggraini Diah. 2019. Penerapan Media Pembelajaran Menggunakan Modul Cetak dan Modul Elektronik pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Vol.7 No.1. (journal.uin-alauddin.ac.id, diakses pada 14 April 2020).

Rohani. 2019. Media Pembelajaran, (Online), (repository.uinsu.ac.id, diakses pada 16 April 2020).

Solina, Mona. 2015. Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Suarsana, IM. 2013. Pengembangan E-Modul Berorientasi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal

Pendidikan Indonesia, (Online), Vol.2 No.2. (https://ejournal.undiksha.ac.id, diakses 18 Juni 2020).

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: CV Angkasa.

Ulfah, Triana, Andayani & Sumarwati. 2019. Analisis Unsur Pembangun Puisi pada Teks Puisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Artikel Penelitian (Online).

(jurnal.fkip.uns.ac.id, diakses pada 1 April 2020).

Ulummuddin, Arisul. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Puisi Berkonteks Lingkungan Peserta Didik Bermuatan Nilai-Nilai Religius untuk Madrasah Aliyah. Artikel Penelitian, (Online), (journal.upgris.ac.id, diakses pada 30 Maret 2020).

Wahyudi, Irawan & Hariani, Sri. 2015. Penggunaan Media Audio untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Sumberkembar Mojokerto. Artikel Penelitian, (Online),

(jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, diakses pada 30 Maret 2020).

Wicaksono, Andri. 2014. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya. Yogyakarta: Garudhawaca.

Yunus, Moh. 2014. Keterampilan Menulis. Modul, (Online), (repository.ut.ac.id, diakses pada 14 April 2020).

Zaman, Badru & Eliyawati, Cucu. 2010. Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Online), (academia.edu, diakses pada 16 April 2020).

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan nilai DO 0 mg/L segmen pada seknario 1, 2 dan 3 dapat terjadi karena dipengaruhi oleh banaknya kandungan organik yang terdapat pada badan air, sehingga oksigen yang

Azkuek euska- ran dagoen hitz ora justifikatu nahi du; Larramendik, aldiz, euskarari hitz berriak eman nahi dizkio, aberastu egin nahi du eta horretarako bide bat euskaldun

Bagaimana k emampuan yang d imiliki o leh Kemampuan pr ofessional d ibutuhkan da lam s uatu pegawai kelurahan selama ini kelurahan ka rena merupakan u jung t ombak pemerintahan

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak dapat terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga

Pada penari i-pop ( modern dance ) penggunaan lipsycn agar penari memiliki konsentrasi yang lebih kepada teknik gerak karena gerak merupakan skill utama, sedangkan ke-

Non-Program. Pengaruh Harga, Luas Lahan Dan Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Petani Karet Di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Program Studi Ekonomi Islam Fakultas

.(ii) Bagaimana cara pengujian sistem pada inkubator bayi?.Terdapat beberapa tujuan penelitian diantaranya sebagai berikut.(i) Dapat mengetahui cara mendapatkan

Na primjer Google nudi stvaranje personalizirane početne stranice na kojoj korisnik može dodavati sadržaje koje želi, kao što su naprimjer RSS feedovi (Really Simple