1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk lembaga keuangan terus mengembangkan berbagai alternative jasa yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Pembangunan nasional yang dilakukan saat ini berlanjut dalam bidang ekonomi, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahterah. Lembaga keuangan suatu perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan. Indonesia lembaga keuangan dibagi menjadi dua, lembaga keuangan bank, dan lembaga keuangan non – bank. Lembaga Keuangan Bank memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa jasa pengiriman uang, deposit, kredit kpr, dan lain sebagainya fungsi nya yaitu menghimpun dana menyalurkan dana. Dimana Lembaga Keuangan Bank yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan BPR. Selain itu ada asuransi, leasing, anjak piutang (factoring), modal ventura, pegadaian, dana pension, pasar modal dan lain sebagainya merupakan Lembaga Keuangan Non – Bank.
Perlahan perekonomin Indonesia konsisten membaik hingga saat pandemi covid – 19 tahun ini. Satu tahun pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak stabil, pemerintah mengupayakan perekonomian masyarakat tetap berjalan.
Perekonomian Indonesia secara konsisten menunjukkan proyeksi yang menyebutkan Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2045. Teknologi termasuk dalam ekonomi global harus dimanfaatkan “ karena itu yakini Indonesia akan tumbuh kita tidak akan setinggi China, tapi kita akan diangka 5 hingga 7% secara konsisten ke depan. Jadi kita lihat fundamentalnya.” Untuk mencapai hal tersebut, ada dua hal yang harus dilakukan oleh pemerintah yang pertama yaitu mempercepat pembangunan infrastruktur. Kedua, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) atau human capital.
Kondisi seperti ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat akan uang untuk membeli, membayar dan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam.
Namun kebutuhan masyarakat cenderung konsumtif sehingga uang yang disimpan tidak lagi mencukupi. Kondisi seperti ini menimbulkan kesenjangan bagi masyarakat, kebutuhan yang tidak perlu menjadi konsumsi terpaksa harus dibeli karna kengingnan bukan kebutuhan tidak dilihat lagi dari kegunaan nya namun dipandang karna keindahan semata dan sifat nya sementara. Demikian kita harus pandai – pandai dalam mengatur pengeluaran dan pemasukan,serta mengutamakan keperluan yang penting. Jika uang yang dimiliki belum bisa mencukupi, terpaksa harus menunda kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun apabila kebutuhan tersebut sangat diperlukan maka kita bisa mendapatkan dana dengan mencari pinjaman dari berbagai lembaga keuangan yang ada.
Kebutuhan setiap orang tidak akan sama, jika kebutuhan tersebut membutuhkan dana yang sangat besar maka hal tersebut dapat dilakukan di Pegadaian dengan adanya persyaratan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Persyaratan yang ada di Pegadaian tidak rumit dan proses nya yang cepat dana dapat dicairkan secara tunai maupun non tunai. Berbagai produk yang ditawarkan pihak Pegadaian masyarakat akan dipermudah menentukan sesuai dana yang dibutuhkan. Selain itu bunga yang diberikan tidak memberatkan nasabah, bunga tersebut mengikuti produk apa yang dipilih nasabah saat datang ke Pegadaian. Selain datang ke Pegadian, solusi lain mendapatkan dana dengan cepat bisa dari meminjam sanak saudara, teman atau tetangga terdekat.
Persaingan lembaga keuangan pada sektor perkreditan menjadi lahan bersaing yang semakin banyak bermunculan. Lembaga Keuangan Bank maupun Non – Bank bersaing sehat dalam sektor perkreditan, diluar dari kedua lembaga tersebut banyak berdiri perusahaan atau lembaga lain diluar dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa serupa dengan syarat dan bunga yang berbeda. Jasa yang diberikan oleh pihak penyedia secara online maupun langsung dengan tujuan serupa untuk mempermudah perkreditan bagi masyarakat belum tentu memiliki ijin resmi dan belum terdaftar pada Otoritas
yang berwenag yaitu Otiritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini banyak lintah darat yang berkeliaran di tengah masyarakat, dengan cara cepat menawarkan pinjaman sehingga masyarakat yang membutuhkan dana cepat menjadi tergiur dengan tawaran tersebut sehingga debitur terjebak dalan bunga pinjaman yang sangat tinggi.
Sifat yang pembiayaan dilakukan rentenir itu cepat, dia mudah tapi bunga nya tinggi. Bagaimana cara kita agar terhindar dari rentenir atau lintah darat yaitu dengan datang perusahaan yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan usaha gadai di Indonesia yaitu PT. Pegadaian. PT. Pegadaian merupakan perusahaan gadai yang menjaminkan benda berharga, guna memperoleh sejumlah dana dan benda yang dijaminkan aman dan benda yang dijaminkan tersebut dapat ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan PT. Pegadaian.
PT. Pegadaian ( Persero ) dengan motto nya “ mengatasi masalah tanpa masalah” memberikan pinjaman modal kepada nasabah dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat. PT. Pegadaian mempunyai berbagai macam produk yang ditawarkan seperti produk utama Kredit Cepat Aman (KCA), Krasida, Kreasi dan Gadai Efek. Selain produk gadai pegadaian juga menyediakan investasi emas bagi nasabah, seperti tabungan emas, dan mulia.
PT. Pegadaian tidak hanya menyediakan jasa gadai, ada pula pembiayaan arum haji, amanah, dan rahn tasjil tanah untuk produk Syariah yang masuk pada pegadaian konvensional. Saat ini lembaga keuangan dan lembaga keuangan bukan bank tidak hanya memasarkan produk mereka hanya di kantor dan sekitar wilayah saja, pada era modernisasi lembaga keuangan dan lembaga keuangan bukan bank seperti PT. Pegadaian juga menyediakan aplikasi digital untuk mempermudah nasabah dalam transaksi.
Selama pandemi covid – 19 melanda Indonesia lembaga keuangan bukan bank masih terus aktif salah satunya yaitu PT. Pegadaian. Pegadaian sendiri menyediakan kebutuhan masyarakat dengan adanya musibah banyak dari masyarakat yang menggadaikan benda berharga seperti emas, kendaraan dan
lain - lain. Kredit Cepat dan Aman (KCA) produk utama pegadaian yang dipilih nasabah sebagai solusi. Proses nya yang cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Prosedur gadai KCA dengan membawa KTP serta benda (emas), kendaraan, dan yang lain nya akan ditaksir terlebih dulu oleh penaksir karyawan pegadaian tersebut. Seberapa besar pinjaman yang akan didapat nasabah akan dilihat pada saat penaksiran. Dari kualitas, harga emas saat hari ini, kecacatan hingga sampai di perhitungan persentase pinjaman yang didapat dari taksiran.
Barang gadai dari nasabah akan digolongkan menjadi empat, golonga A hingga D, dari golongan A dengan nilai pinjaman yang kecil hingga golongan D nilai gadai yang sangat tinggi. Semakin banyak nasabah menggadaikan benda kategori golongan D maka semakin bagus untuk menambah nilai OutStanding Loan(OSL).
Kredit yang telah dilakukan pencairan oleh nasabah besar kecil nya nilai pinjaman tersebut dapat menentukan nilai maksimum OutStanding Loan (OSL).
Selain dari seberapa banyak nasabah yang gadai, OutStanding Loan (OSL) memiliki factor – factor yang mempengaruhi perubahannya. Faktor eksternal seperti bencana, pandemi dan lain – lain, Pegadaian termasuk perusahaan yang berjalan lancar saat diterjang pandemi covid – 19, namun dapat berdampat negative ketika karyawan pegadaian positive terkena virus. Bertambah nya nilai maksimum OutStanding Loan (OSL) dilihat dari seberapa banyak nasabah yang menggadaikan. terhitung dari seberapa banyak nasabah yang menggadaikan.
Maka sangat penting dan menjadi target bagi pegadaian disetiap tahun nya untuk mempertahankan OutStanding Loan (OSL) tetap diangka plus atau naik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prosedur Produk Kredit Cepat dan Aman (KCA) pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Tlogomas ?
2. Bagaimana cara memaksimalkan nilai OutStanding Loan (OSL) pada produk Kredit Cepat dan Aman (KCA) di PT. Pegadaian (Persero) Cabang Tlogomas?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini terfokus serta memiliki tujuan dari rumusan masalah yang telah diteliti agar tidak keluar dari pokok rumusan masalah tersebut.
Batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada prosedur Kredit Cepat dan Aman serta cara untuk memaksimumkan nilai OutStanding Loan (OSL) pada PT. Pegadaian Cabang Tlogomas.
D. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur Kredit Cepat dan Aman (KCA) pada PT.
Pegadaian Cabang Tlogomas.
2. Untuk mengetahui cara memaksimalkan nilai OutStanding Loan (OSL) pada produk Kredit Cepat dan Aman (KCA) di PT. Pegadaian Cabang Tlogomas.
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian bagi :
1. Bagi PT. Pegadaian Cabang Tlogomas
Sebegai referensi dan masukan bagi pihak PT. Pegadaian guna untuk menetapkan kebijakan serta meningkatkan pelayanan jasa yang berkaitan dengan meningkatnya nasabah yang memilih produk Kredit Cepat dan Aman (OSL) serta meingkatkan kualitas pelayanan.
2. Bagi Akademik
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebegai referensi tentang kredit di Pegadaian, sebagai jurnal pendukung dan dijurnalkan di perpustakaan UMM.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai menambah wawasan tentang mekanisme produk Kredit Cepat dan Aman (KCA) guna mendapatkan kredit di Pegadaian.
4. Bagi Luaran Peneliti
Hasil dari penilitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya, dan penelitian selanjutnya dapat menambahkan informasi terbaru dari PT. Pegadaian mengenai kredit.