• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI MODERAT

VARIABEL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi kasus di PT Perkebunan Nusantara III)

Ebenezer Sipayung, Nazaruddin, Iskandarini

Magister ManajemenSekolahPascasarjanaUniversitas Sumatera Utara

Abstract

Participation budgeting is a managerial approach that generally can improve managerial performance. problems faced by PT. Perkebunan Nusantara III is in the performance evaluation management, there occurs a deviation between actual employment with the company's budget planning where the deviation is unfavorable for the management of the Company that is necessary to study the preparation of CBP.

The results showed budgeting participation positively influence managerial performance. This means that the involvement of managers and Head of PT. Perkebunan Nusantara III in budgeting influence managerial performance.

The result of the interaction between participation and job relevant information with significant managerial performance. It menunujukkan job relevant information acts as a moderating variable to the influence of budget participation and managerial performance.

Keywords: Performance Evaluation, participation Budgeting, Job Relevant Information

PENDAHULUAN

Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan

kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh para manajer departemen suatu

(2)

perusahaan dalam melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan tujuan organisasi kedalam dimensi kuantitatif dan waktu serta mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek.

PT Perkebunan Nusantara III Persero (PTPN III) merupakan salah satu dari empat belas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.

PTPN III bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditi karet dan sawit.

Saat ini penyusunan anggaran PTPN III berdasarkan kombinasi bottom up dan top down yakni perencanaan anggaran disusun oleh manajer kebun / unit terlebih dahulu dan selanjutnya dievaluasi oleh pimpinan puncak untuk target pencapaian akhir dan diusulkan kepada pemegang saham. Proses penyusunan anggaran didasarkan dari hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya. Perencanaan anggaran dilakukan melalui penyusunan

anggaran yang mengacu pada Rencana Jangka Panjang dan program kerja sesuai Key Performance Indicatorkontrak kerja manajemen dengan pemegang saham yang disahkan di RUPS.

Dari evaluasi kinerja manajemen akhir tahun di PTPN III terdapat kesenjangan antara hasil kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan. Pada rekapitulasi laporan produksi dan biaya tahun 2012 dan 2013 terlihat bahwa adanya penyimpangan perencanaan target produksi maupun biaya terutama pada komoditi karet

Realisasi perencanaan anggaran produksi untuk komoditas karet selama 3 tahun masih jauh dari harapan atau terjadi unfavorable variance.

Realisasi perencanaan anggaran untuk komoditas kelapa sawit sudah sesuai dengan harapan atau favorable tetapi pada realisasi perencanaan produksi terjadi penyimpangan atau unfavorable sementara untuk perencanaan biaya sesuai dengan perencanaan atau favorable.

Terjadinya penyimpangan antara perencanaan anggaran dibandingkan dengan hasil kinerja manajemen

(3)

karena mekanisme perencanaan atau rencana kerja lebih di dominasi oleh top manajemen (lebih bersifat top down).

Agar RKAP tetap realistis sebaiknya di dalam menyusun dan menetapkan RKAP sebaiknya melibatkan partisipasi berbagai pihak. Adapun upaya yang perlu dilakukan agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif,

manajer puncak perlu

mengikutsertakan manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran.

Peran partisipasi manajer pusat pertanggungjawaban sangat erat hubungannya dengan keadilan procedural, karena apabila seluruh manajer telah berperan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya secara efektif dan efisien maka akan terlaksanalah prosedur secara adil.

Dengan terlaksananya prosedur secara adil akan meningkatkan kinerja manajerial yang berdampak kepada kepuasan kinerja pada setiap manajer pusat pertanggung jawaban.

Partisipasi penyusunan anggaran merupakan sebuah pendekatan

manajerial yang umumnya dapat meningkatkan kinerja manajerial.

Selama empat dasawarsa terakhir partisipasi penyusunan anggaran serta pengaruhnya terhadap kinerja manajerial telah menarik minat beberapa peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dimana menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran lebih memungkinkan para Manajer untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mereka mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai.

Pimpinan yang memperkenankan bawahannya untuk turut terlibat dalam pengambilan keputusan menyangkut pekerjaannya umumnya akan meningkatkan kepuasan kerja bawahannya.

Anggaran mempunyai fungsi sebagai pedoman untuk memotivasi kinerja individual para Manajer (Shields dan Shields, 1998). Disamping itu anggaran menjadi alat untuk memotivasi kinerja anggota organisasi (Chong et al, 2002), alat koordinasi dan komunikasi antara atasan dengan bawahan (Kenis,1997).

(4)

Adrianto ( 2008 ) menyatakan bahwa job relevant information tidak bisa berperan sebagai variabel moderating karena memperlemah hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Campbell dan Gingrich (1996) mengemukakan bahwa job relevant information mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial serta menganalisis sejauh mana peranan job relevan information dapat memoderasi peningkatan kinerja manajerial.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep dan Tujuan Anggaran The National Committee on Govermental Accounting United States of America (2003 ) memberi definisi tentang anggaran “ A budget is a plan of financial operations embodying estimates of proposed expenditures for a given period of time and the proposed means of

financing them”. Baswir (2002), menjelaskan bahwa anggaran merupakan pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa lalu.

Anggaran bentuk rencana kegiatan dari tingkat atas pada suatu periode yang ditetapkan serta merupakan alat pengendalian terhadap kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh para Manajer.

Anggaran juga merupakan alat untuk menjabarkan tujuan-tujuan perusahaan dalam bentuk angka- angka, periode waktu serta mengkomunikasikannya kepada para bawahan sebagai suatu rencana jangka panjang maupun jangka pendek.

Adapun tujuan utama penyusunan anggaran menurut Anthony(1998) adalah sebagai berikut :

1. Memperbaiki rencana strategis organisasi.

2. Mengkoordinasikan aktivitas berbagai bagian organisasi.

3. Menyerahkan tanggung jawab kepada Manajer,

(5)

memberikan otorisasi besarnya biaya yang boleh dikeluarkan, dan memberikan umpan balik kepada Manajer atas kinerja mereka.

4. Sebagai perjanjian atau komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi

kinerja Manajer

sesungguhnya.

Pendekatan Kontijensi

Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif untuk situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam kontijensi terdapat variabel yang dapat berperan sebagai factor moderating atau faktor intervening yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial.

Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai

perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajer.

Untuk mencegah dampak fungsional atau disfungsionalnya, sikap dan perilaku anggota organisasi dalam penyusunan anggaran, perlu melibatkan manajemen pada level yang lebih rendah sehingga anggaran partisipatif dapat dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja setiap anggota organisasi (Sardjito dan Muthaher, 2007).

Beberapa manfaat partisipasi dalam proses penyusunan anggaran antara lain (Omposunggu dan Bawono, 2006) :

1. Seseorang yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tidak saja task involved melainkan juga ego involved dalam kerjasama.

2. Keterlibatan seseorang akan

meningkatkan rasa

kebersamaan dalam kelompok, karena dapat meningkatkan kerjasama antara anggota kelompok di dalam penetapan sasaran, serta dapat mengurangi rasa tertekan.

(6)

3. Keterlibatan seseorang akan mengurangi rasa keperbedaan di dalam mengalokasikan sumber daya di antara unit-unit yang ada di organisasi.

Bukti empiris yang dijelaskan oleh Govindarajan (1986) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran secara khusus memberi manfaat bagi operasi pusat pertanggungjawaban ketika organisasi dihadapkan pada ketidakpastian lingkungan.

Diikutsertakannya manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran merupakan bagian terpenting, karena mereka yang paling mengetahui informasi tentang variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya.

Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi dysfungtional behavior, sebagai contoh adanya partisipasi semu (pseudo participation), yakni tampak berpartisipasi, tetapi dalam kenyataannya tidak. Artinya para Manajer ini (sebagai bawahan) ikut berpartisipasi, tetapi tidak diberi wewenang atau pendapat untuk menentukan dan menetapkan isi anggaran (Chong, 2002) dalam

Omposunggu dan Icuk Rangga Bawono (2006).

Para manajer level bawah sebenarnya memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan yang dipunyai Manajer atas. Pada sebagian besar organisasi, para Manajer di tingkat menengah kebawah ini lebih banyak memiliki informasi yang akurat dibandingkan dengan atasannya. Sementara pada sisi lain, manajemen tingkat atas yang lebih dominan dalam posisinya akan merasa lebih mampu menyusun anggaran. Karena adanya perbedaan status ini memunculkan kendala partisipasi.

Untuk menghilangkan atau meminimisasi terjadi perbedaan persepsi pada kedua tingkatan Manajer ini, serta memaksimalkan partisipasi agar menjadi efektif, maka para Manajer bawah di tingkat organisasi harus diberi kesempatan untuk memberikan pendapat dalam proses penyusunan anggaran dengan mengungkapkan informasi yang dimiliki terkait pekerjaan sebagai konstribusi dalam penetapan jumlah anggaran.

(7)

Job Relevant Information

Kren (1992) dan Omposunggu

serta Bawono (2006)

mengidentifikasi dua jenis informasi utama dalam organisasi yaitu decision influencing dan job relevant information (JRI), yakni informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas. JRI meningkatkan kinerja melalui pemberian perkiraan yang lebih akurat mengenai lingkungan sehingga dapat dipilih rangkaian tindakan efektif yang terbaik.

Omposunggu dan Bawono (2006) menyatakan bahwa apabila bawahan atau pelaksana anggaran ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran maka menghasilkan pengungkapan informasi privat yang mereka miliki.

Atasan atau pemegang kuasa anggaran menerima informasi yang belum diketahui sebelumnya dan meningkatkan akurasi pemahaman terhadap bawahan atau pelaksana anggaran sehingga semakin mengurangi informasi asimetris dalam hubungan atasan atau pemegang kuasa anggaran dan bawahan atau pelaksana anggaran,

dalam hal ini kepala bagian dengan kepala sub bagian.

Kinerja Manajerial

Manajer merupakan orang yang bertanggungjawab atas organisasi atau unit yang dipimpinnya. Tugas manajer dapat digambarkan dalam kaitannya dengan berbagai “peran”

atau serangkaian perilaku yang terorganisir yang diidentifikasi dengan suatu posisi (Mitzberg, 2005). Mitzberg menjelaskan bahwa para manajer dapat memainkan tiga peran melalui kewenangan dan statusnya didalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan, Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran sebagai mana disajikan pada Gambar 1. maka dapat disusun beberapa hipotesis sebagai berikut :

H1 : Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

H2 : Job relevant information dapat memperkuat hubungan

JOB RELEVANT INFORMATION

(JRI )

PARTISIPASI PENYUSUNAN

ANGGARAN KINERJA

MANAJERIAL

(8)

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional yang dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi- variasi pada suatu faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lain

berdasarkan koefisien

korelasi(Sinulingga,2012) Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Perusahaan PTPN III (Persero) di Jalan Sei Batang Hari No. 02 Medan.

Populasi dan Sampel

Populasi Kandir,Distrik Manager dan Kebun / Unit adalah seluruh manajer pusat pertanggung jawaban yang mencapai 280 orang dan semuanya dianggap memahami penyusunan anggaran.

Untuk menentukan responden di lakukan dengan Cluster random sampling.

Jumlah populasi sebanyak 280 Orang yang terdiri dari populasi Kantor Direksi sebesar 68, populasi Distrik sebanyak 35 dan populasi

yang ada di Kebun / Unit sebanyak 177.

Jumlah populasi penelitian ini dihitung dengan menggunakan pendekatan Slovin yaitu populasi Kantor Direksi, populasi di Distrik Manajer, populasi di Kebun / Unit.

Rumus Slovin:

1 Ne

2

n N

 

Keterangan : n = Besar Sampel N = Besar populasi

e = Tingkat kelonggaran kesalahan yang diinginkan (10 %)

Dengan rumus tersebut besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 74 orang.

Metode Pengumpulan Data

Metodepengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :

a) Pengamatan yaitu mengamati secara langsung penyusunan RKAP yang ada dariKebun / Unit sampai kekantor Direksi PTPN III

b) Wawancara kepada yang berhak dan berwenang memberikan data dan informasi yang mendukung penelitian ini dari Manajemen

(9)

pemangku jabatan di Kantor Direksi, Distrik Manajer, Kebun / Unit .

c) Daftar pertanyaan yang diberikan kepada karyawan pemangku jabatan dari Asisten sampai Kepala Bagian dijadikan responden pada penelitian ini.

d) Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini.

Jenis dan Sumber Data a) Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari subyek penelitian melakukan pengamatan, wawancara, dan daftar pertanyaan.

b) Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari analisis ini yakni koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R2 sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sama dengan 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna.

(Priyatno, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN Data responden ini memberikan beberapa informasi secara sederhana keadaan responden yang dijadikan obyek penelitian. Data deskriptif memberikan jawaban tentang jenis kelamin responden, berdasarkan pendidikan, berdasarkan jabatan, dan lama jabatan. Di dalam penelitian ini ada sebanyak 74 orang responden.

Kuesioner telah diisi oleh 74 responden, kemudian dikompilasi dan diolah menjadi data penelitian.

Sebaran data responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 1.

(10)

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin

Jumlah (orang)

Persentase (%)

1. Pria 71 95,95

2. Wanita 3 4.05

Total Responden 74 100,00

Sumber:HasilPenelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.

diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin pria sebesar 95,95 % , sedangkan responden berjenis kelamin wanita sebesar 4,05 %.

Persentase frekuensi menurut jenjang pendidikan diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan terakhir yaitu S1 sebanyak 78,00%.

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu indikator yang berbentuk kuesioner. Pengujian validitas variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1), informasi job relevan (X2), dan kinerja manajerial (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dapat diketahui bahwa indikator-indikator pertanyaan dari variabel partisipasi penyusunan anggaran (X1), informasi job relevan

(X2), dan kinerja manajerial (Y) yang diajukan peneliti terhadap responden valid, karena nilai r hitung

> r tabel.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas

Variabel Perta nyaan

r hitung

r tabel sig.5

%

Kesimpul an

Partisipasi Penyusu nan

Anggara n (X1)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5

0,510 0,704 0,723 0,712 0,438

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid

Job Relevant Informati

on (X2)

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10

0,374 0,381 0,530 0,757 0,776 0,619 0,597 0,700 0,707 0,549

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kinerja

Manajeri al (Y)

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10

0,555 0,617 0,447 0,641 0,681 0,499 0,586 0,551 0,519 0,585

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(11)

Dari Tabel 2.hasil uji Validitas dengan r tabel signifikan 5 % ( 0.361 ) dengan variabel X1, X2, X3 dari masing – masing daftar pertanyaan yang ada terdapat nilai r hitung > r tabel (0.361) pada α= 0.05.. Hal ini menunjukkan masing masing kuisioner valid.

Uji Reliabilitas

Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Cronbach. Sedangkan untuk reliabilitas, bila nilai alpha > 0,6 maka instrumen yang digunakan adalah reliabel. (Singgih Santoso, 2000).

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Cronbac

h

Kesimpu lan

Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)

0,815 Reliabel

Job Relevant Information (X2)

0,874 Reliabel

Kinerja Manajerial (Y)

0,849 Reliabel

Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa semua pertanyaan mengenai Partisipasi penyusunan Anggaran, JRI dan

Kinerja Manajerial adalah valid karena dari hasil analisis didapatkan nilai Alpha lebih besar 0,70. Karena nilainya lebih besar dari 0,70, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel, yang artinya semua item pertanyaan variabel bebas dan variabel terikat adalah reliabel.

Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen . Nilai R2 sama dengan 0 berarti tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 sama dengan 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna.

(Priyatno, 2010).

(12)

Hasil pengolahan data melalui SPSSdiperoleh hasil koefisien determinasi.

1) Nilaikoefisiendeterminasi (R Square) sebesar 0,115.

Artinya 11,5%

variabelpartisipasipenyusuna

nanggaran yang

digunakanmampumenjelaska nvariabelkinerjamanajerial.

2) PadaTabel 6.11 nilaikoefisien determinasi (R Square) sebesar 0,204. Terdapat peningkatan nilaikoefisien daterminasi setelah masuknya JRI sebagai variabel moderator. Artinya 20,4%

partisipasi penyusunan anggaran menjelaskan variabilitas kinerja manajerial dengan JRI sebagai variabel moderator. Sedangkan 79,6%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

KoefisienKorelasi

Tabel 4. Koefisien korelasi Correlations

X1 X2 M Y

X1 Pearson Correlation

1 .545*

*

.944*

*

.256*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .028

N 74 74 74 74

X2 Pearson Correlation

.545*

*

1 .782*

*

.354*

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002

N 74 74 74 74

M Pearson Correlation

.944*

*

.782*

*

1 .344*

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003

N 74 74 74 74

Y Pearson Correlation

.256* .354*

*

.344*

*

1

Sig. (2-tailed) .028 .002 .003

N 74 74 74 74

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4, antara partisipasi penyusunan anggaran (X1) dan kinerja manajerial (Y) nilai signifikansi 0,028 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi signifikan.

Selanjutnya antara partisipasi penyusunan anggaran (X1) dengan

(13)

job relevant information nilai signifikansi 0,00 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi signifikan. Juga partisipasi penyusunan anggaran (X1) dengan M (variabel moderator) nilai signifikansi 0,00 <0,05.

Uji Hipotesis Uji Hipotesis 1

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam Tabel 5.

Tabel 5.Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial Coefficientsa

Model

Unstandar dized Coefficien

ts

Standar dized Coeffic

ients

t Si g.

B Std.

Error Beta 1 (Consta

nt)

28.

184

2.983 9.4

49 .0 00 Partisipa

si_X1 .51

0

.165 .340 3.0 86

.0 03 a. Dependent Variable: Y

Pada Tabel 5. nilai t hitung yang diperoleh sebesar 3,086 dengan signifikansi sebesar 0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05. Ini artinya,

adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, serta menunjukkan bahwa semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial.

Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan JRI sebagai variabel moderator

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficie

nts

t Sig.

B

Std.

Error Beta 1 (Constan

t)

61.921 22.648 2.734 .008

Partisipa si_X1

-2.574 1.340 -1.716 - 1.921

.059

JRI_X2 -.888 .690 -.623 - 1.288

.202

Moderat .083 .040 2.546 2.099 .039 a. Dependent Variable: Y

(14)

Pada Tabel 6. Nilai t hitung sebesar 2,099 dengan signifikasi sebesar sebesar 0,039 yang lebih kecil dari α

= 0,05. Ini artinya bahwa hipotesis 2 yang diajukan dapat diterima.

Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial ketika job relevant information tinggi.

Pembahasan

Didalam partisipasi penyusunan anggaran beberapa hal yang dilakukan oleh Manajer pemangku jabatan di PT.Perkebunan Nusantara III antara lain :

1. Di dalam variabel partisipasi penyusunan anggaran 65.3 % manajer pemangku jabatan terlibat berkontribusi di wilayah pertanggung jawabannya di dalam penyusunan akhir anggaran.

2. Pada variabel JRI 80 % berpendapat bahwa penyampaian laporan informasi terjadinya suatu kejadian tersedia sepenuhnya secara teratur misalnya laporan harian,laporan mingguan, kartu riwayat tanaman dan lain lain. Ini menunjukkkan bahwa informasi yang dibutuhkan di dalam

penyusunan anggaran telah tersedia. Tetapi beberapa responden belum memiliki informasi yang cukup di dalam penyusunan anggaran. hendaknya PTPN3 memiliki standard cost untuk setiap variabel perhitungan biaya baik biaya produksi maupun biaya administrasi umum sehingga sehingga seluruh jenis biaya dapat terukur dan dapat menjadi pedoman manajemen di dalam penentuan target anggaran.

3. Pada variabel kinerja manajerial responden terbanyak yakni sebesar 64 % berpendapat bahwa kinerja manajerial di dalam Perwakilan sangat tinggi.

Perwakilan yakni

mempromosikan visi, misi dan tujuan organisasi dengan cara berkonsultasi secara lisan atau berhubungan dengan pihak lain diluar perusahaan. Partisipasi anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial para anggota organisasi di PTPN III. Dimana jika atasan setingkat manajer peduli dan perhatian terhadap komitmen para bawahan dalam berpartisipasi untuk menyusun anggaran maka tujuan sasaran

(15)

anggaran akan dapat tercapai.

Mitzberg ( mitzberg, 2005 ) menjelaskan bahwa para manajer dapat memainkan tiga peran melalui kewenangan dan statusnya didalam melaksanakan tugas-tugas

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial.

Pada penelitian ini

menemukan bahwa

partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Semakin tinggi tingkat partisipasi Manajer, Distrik Manajer dan Kepala Bagian dalam proses penyusunan anggaran maka semakin baik kinerja manajerialnya.

2. Job relevant information diinteraksikan dengan partisipasi penyusunan anggaran ternyata memperkuat JRI sebagai variabel moderating di dalam partisipasi terhadap kinerja manajerial.

3. Interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dan job relevant information dengan kinerja manajerial. Nilai R

Square mengalami

peningkatan. Hal ini berarti bahwa job relevant information dapat berperan sebagai variabel moderating terhadap pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Yogi, 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Angggaran Terhadap Kinerja Mamajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating(Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta di Wilayah Kota Semarang), Universitas Diponegoro, Semarang

Anthony,R.N., 1998, “Manajement Control

System”.Chicago.II:Irwin:

McGraw-hill.

(16)

Baswir, 2002. “Formulasi Index Demokrasi Ekonomi Indonesia”Lppm Mercu buana,Yogya.

Chong, Vincent K. dan Kar Ming Chong. 2002. “Budget Goal

Commitment and

Informational Effects of Budget Participation on Performance”:

AstructuralEquation

Modeling Approach, Behavioral Research in Accounting, USA.

Campbell dan Gingrich, 1986.“Analisis yang menggunakanvariabel. Job Relevat Information” 2009 - Business & Economics

Govindarajan V,1986. “Impact of Participation in The Budgetary Process on Manajerial Attitudes and Performance”. Universalistic and Contigency Perspective.

Decision Sciences 17. pp.

496-516.

Ghozali, Imam dan I Made Pradana Adiputra, 2002,Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Terhadap

Hubungan Antara Partisipasi Penyusuanan Anggaran Dan Kinerja Manajerial,Journal Bisnis Strategi ,vol 10 Th VII, pp 48 – 61.

Ghozali, Imam dan Yusfaningrum, Kusnasriyanti. 2005. Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI) sebagai Variabel Intervening (Penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur di Indonesia), SNA VIII, Solo.

Ghozali. Imam, 2001. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”. Badan Penerbit-Undip. Semarang.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Kren, Leslie, 1992. “Budgetary Participation and Manajerial Performance: The Impact of

Information and

Environmental Volatility”.

The Accounting Review. July.

Pp. 511-526.

(17)

Kennis,I. 1979.” Effect of Budgetary Goal Characteristic on Manajerial Attitudes and Performance”. The Accounting Review: 707-721.

Krisler Bornadi Omposunggu dan Icuk Rangga Bawono. 2006.

“Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Job Relevant Information Terhadap Informasi Asimetris”. SNA IX.

23-26 Agustus. pp 1-27.

Mardiasmo. 2002. “Akuntansi Sektor Publik”. Andi Offiset.

Yogyakarta. “Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah”. Andi Offiset.

Yogyakarta.

Mahoney FI, Barthel D.1965.

“Functional evaluation: The Barthel Index.” Maryland State Medical Journal ;14:56- 61

Mock,T.,Estrin, T. and Vasarhly, M.

1999. Learning Patterns, Decesion Approach and Value of Information, Journal Accounting Research. Spring.

Pp.205-224.

Mulyadi, 1997. “Akuntansi Manajemen”. Edisi 2,

Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta.

Shields, J.F and M.D Shields, M.

1998. ”Antencedents of Participate Budgeting Accounting Organitations and Society” :49-76.singgih Santosa. 2000.” Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS”. Gramedia.

Jakarta.

Sinulingga, Sukaria, 2012, Metode Penelitian, USU Press, Medan Stonner, J.A.F, Freeman, R.E dan Gilbert. J.R. 1998.” Strategic Manajement”. New Jersey.

Prentice-Hall. Inc.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Yusfaningrum, 2005. “ Analisis

Pengaruh. Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial.” Badan Penerbit- Undip. Semarang.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran  Berdasarkan  kerangka  pemikiran  sebagai mana disajikan pada Gambar  1
Tabel  1.  Karakteristik  Responden  Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4. Koefisien korelasi  Correlations  X1  X2  M  Y  X1  Pearson  Correlation  1  .545 ** .944 ** .256 * Sig
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum yang dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian/kajian kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya utuk memberdayakan dan

Peran Otomatisasi Kantor pada setiap kegiatan perusahaan dikatakan cukup penting, karena semakin berkembang nya zaman, juga alat-alat tersebut akan terus

Bentuk fisik garam bledug kuwu sebelum dan sesudah proses rekristalisasi menggunakan bahan pengikat pengotor ditampilkan dalam Gambar 1. Kristal garam a)

Berdasarkan pemaparan tersebut literasi sains dapat didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan

Hasil dan Kesimpulan Penelitian ini adalah sebuah Sistem Layanan Kalibrasi pada BMKG Wilayah IV Makassar yang mempermudah para staf dalam mengelola data pelanggan dan

It is shown that if the flow-sampled total durations and stock-sampled elapsed durations from stationary renewal processes both exhibit proportional hazard rates and are continuous

Berdasarkan hasil review dan pengamatan pada waktu kunjungan yang dilakukan sejak tahun 1996 sampai dengan 2006 pada lebih dari 50 perguruan tinggi, baik PTN

Hasil Ujicoba Terbatas Bahan Ajar Membaca Pemahaman Big Book Berbasis Budaya Lokal Sub Cerita “Sejarah Wirasaba” oleh guru.... Penilaian Aspek