• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriteria Daya Dukung Pondasi Tradisional di Atas Tanah Lunak untuk Konstruksi Embankment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kriteria Daya Dukung Pondasi Tradisional di Atas Tanah Lunak untuk Konstruksi Embankment"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

1

Webinar – DPC PERTAPIN KOTIM TAHUN 2021

Kriteria Daya Dukung Pondasi

Tradisional di Atas Tanah Lunak untuk Konstruksi Embankment

Dipresentasikan oleh:

1Staf pengajar Prodi Teknik Sipil S1, S2, FT., Universitas Khairun

2Professor at Graduate School of Engineering., Gifu University, Japan

Kotawaringin Timur, 28 April 2021

Suyuti

1

, K. Sawada

2

, A. Yashima

2

https://www.gifu-u.ac.jp/en/

(2)

Outline Materi

Materi 1. Pendahuluan

Materi 2. Proposal perhitungan empiris

Materi 3. Kriteria desain perkuatan pondasi tanah lempung lunak dengan metode konstruksi tradisional

Materi 4. Pendekatan desain klasik untuk perkuatan

tradisional pada tanah lunak untuk embankment.

Materi 5. Kesimpulan

(3)

Maluku

Siak river

Tembilahan river

Sumatera

3

Situasi alam di Indonesia

Terjadi banjir 1,566 di bagian timur Sumatra (307), bagian utara Jawa (1,020) and bagian selatan Kalimantan (239) (Oct.1, 2009 ~ Feb 28, 2015) (PU., 2015; Satibi, 2009)

Materi 1: Pendahuluan

(4)

Keruntuhan Tanggul sungai Tembilahan di atas tanah fondasi lemah dipicu oleh curah hujan tinggi

 Rekonstruksi tanggul sungai Tembilahan(PU.,2008)

(5)

Parameter tanah sekitar tanggul sungai di Tembilahan

Depth (m)

Soil properties

Remark γ

s

(kN/m

3

)

c

u

(kPa)

PI (%)

φ

s

(

o

)

0.0~6.0 14.8 18 52 3 Soft clay-1

6.0 ~ 21.0 16.0 10 83 3 Very soft clay-2 21.0 ~ 23.0 16.8 25 22 10 Medium clay 23.0 ~ 30.0 17.2 5 - 30 Sand

30.0 ~ 45.0 17.5 23 33 6 Stiff clay

5

PI = 22 %, ϕ

s

= sangat rendah hingga kedalaman 21 m.

(6)

Plate bridge ( t = 25cm) Sidewalk

Concrete beam

Concrete piles

d = 600 mm, L ≈ 32 m

s = 2.0 m s = 2.0 m

Flood level Normal level Soil dike failure Original ground

Asphalt

Old dike

Not to scale (N-SPT= 15 ~ 27)

Medium clay to sand layer

Dike before collapse

Soft clay

ground: cu, ϕs, γs (N-SPT = 1 ~ 3) - 21 m

- 32 m

Stiff layer (N-SPT > 43)

± 0.0

- 27 m

Sand to stiff (N-SPT 18 ~ 21)

Jembatan beton untuk rekonstruksi tanggul

(7)

 Konstruksi tanggul sungai Siak (PU, 2005a)

Tanggul sungai sepanjang 600 m

7

(8)

Geo-grid 1

6 m

Not to scale

River dike area Slope area

4.5 m 13 m

+5 m

+2 m

±0.0 -1m

Installed timber piles

Counterweight (impermeable)

Gravel

1.5 Original ground

Gravel

Depth

Stiff

6 m 4 m

50 cm 50cm

15cm 10 cm

Soft soil: cu, ϕs, γs

River

Desain konstruksi tanggul sungai menggunakan Sistem perkuatan tradisional

Desain konstruksi tanggul sungai Siak

Pondasi tradisional

(PU, 1999; 2002; 2005)

(9)

Depth (m)

Soil properties

Remark γs

(kN/m3)

cu (kPa)

PI (%)

φs (o )

0.0~2.1 17 22 64.5 3 Soft clay

2.1 ~ 10.2 11.0 9 83.5 7 Very soft clay

10.2 ~ 12.0 15 14 29.5 9 Soft clay

12.0 ~ 20.0 20 0 - 25 Hard layer

9

Parameter tanah sekitar konstruksi tanggul s. Siak

PI > 30 %, ϕ

s

= rendah hingga kedalaman 12 m.

(10)

Kohesi tanah undrained c

u

diasumsikan sama kuat geser s

u

s

u

= c

u

s

≈ 0

o

)

Shear strength s

u

(kPa)

σ

3

σ

1

0

c

u

Normal stress, σ

n

(kPa)

Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb failure tanah uji triaksial

(11)

11

Situasi Teknik

Sistem perkuatan tradisional menggunakan tiang kayu /bambu telah banyak digunakan untuk perkuatan tanah lunak

Pemerintah daerah telah mengerjakan uji coba konstruksi untuk mendesain embankment Tanah lunak kapasitas dukung rendah and

settlement besar untuk embankment

Pedoman – proses konstruksi embankment untuk

Jalan (PU., 1989; 1999; 2002; 2005)

(12)

Cerucuk kayu

Cerucuk kayu

Perkuatan tradisional menggunakan tiang

kayu sebagai fondasi

(13)

1. Prosedur konstruksi untuk embankment jalan (PU., 1999; 2002)

2. Uji coba konstruksi skala penuh dikerjakan untuk menyediakan kebutuhan kriteria desain (PU., 2002;

2005)

13

Pedoman teknik dan uji model skala penuh untuk embankment jalan

3. Uji skala penuh diteliti untuk menentukan kriteria

stabilitas fondasi traditional (Suyuti dkk., 2019,

2020)

(14)

Timbunan

Gambaran konstruksi timbunan diperkuat tiang-

tiang (PU., 2002)

(15)

15

Lantai timbunan bertiang

(16)

Pemikul beban dengan cap tiang

(17)

17

1. Prosedur konstruksi (PU., 1989; 1999; 2002)

a. Menggali permukaan tanah b. Memasang tiang-tiang kayu

c. Meletakkan lembaran geotextile d. Menghampar dan memadatkan kerikil

(18)

e. Mengerjakan embankment

G.S (after cutting) G.W.T.

Embankment

Soft soil: cu, ϕs, γs

Tiang kayu

Geo-synthetic Matras

Bb Ba

n Hb 1

s d Original ground

surface

Dm H1

Stiff layer Depth

Hb is height of embankment, n is gradient of embankment slope, Ba is width at the top of embankment and Bb is width at the bottom of embankment.

(19)

2. Uji coba konstruksi di Jawa (PU., 2005(b))

Matras tanah-semen, digunakan untuk mengukur keandalan kapasitas dukung untuk embankment

19

s

G.S (after cutting)

G.W.T.

Soft soil: su, γs, ϕs

Timber piles

H1

d Depth

Matras (tanah-semen)

No geo-synthetic Dm

Hb n 1

Plat penurunan

(20)

Klaster tiang kayu

G.W.T

Hb (Embankment) B

Soft clay-1:

su1, γs1 Soft clay-2: su2, γs2

n 1

H1

Ba

d s

Hs (considered depth)

Original ground surface (G.S)

Bb

Geo-textile tanpa kerikil

Timber piles

60o 5/2×dπ

d

de

(Circumference of three piles)

Plat penurunan

Uji coba konstruksi embankment di Kalimantan

(Suheriyatna dkk, 2015)

(21)

21

Uji coba embankment konstruksi pada tanah

lempung lunak diperkuat geo-textile (tanpa kerikil) and klaster tiang kayu

Simulasi hasil laju penurunan embankment dengan FEM

Dimonitor deformasi vertikal selama 98 hari

Mendesain kriteria laju penurunan untuk

embankment di atas klaster tiang kayu

(22)

3. Pengujian skala penuh diteliti untuk menentukan kriteria stabilitas fondasi traditional (Suyuti dkk., 2019, 2020)

Pondasi traditonal tiang- tiang bambu

Persiapan tanah dasar sangat lunak

Persiapan bak uji skala penuh ( H = 2m)

Proses pemasangan tiang- tiang bambu sebagai

fondasi

(23)

23

Geobambu Geobag pasir

Setting uji CBR Pembacaan CBR

(24)

Soil properties Result Water content, in (%) 102.6 Plasticity Index, PI (%) 7 Unit weight of soil, γs (kN/m3) 14.3

Cohesion, cu (kPa) 5.0

Internal friction, ϕs ( o) 9.5 Specific weight, Gs (-) 2.08

Geometri dan parameters

(25)

25

Hasil – hasil pengujian

Point of test

Results

Remark Pressure

(kg/mm2) CBR (%)

1 0.037 5.21 0.1 inch

2 0.055 7.75 0.1 inch

3 0.029

4.62 0.1 inch

0.054 0.2 inch

4 0.030

4.96 0.1 inch

0.062 0.2 inch

5 0.027

3.41 0.1 inch

0.032 0.2 inch

6 0.025

4.05 0.1 inch

0.049 0.2 inch

7 0.024

4.04 0.1 inch

0.049 0.2 inch

Average of CBR = 4.86 %

% / 100

71 .

0 2

kg mm

CBR pmeasured

% / 100

06 .

1 2

kg mm

CBR pmeasured

penetration 5.08 mm, CBR:

Penetration 2.54 mm, CBR:

Hasil uji tekanan vs deformasi

Publikasi: https://www.geomatejournal.com/sites/default/files/articles/32-39-09817-Suyuti- Jan-2019-53.pdf

(26)

Pengujian daya dukung horisontal tiang

Pemasangan beban statis

(27)

27

Geometri dan parameters

(28)

Hasil – hasil pengujian

Hasil uji tekanan horinstal vs defleksi

Publikasi:

https://www.geomatejournal.com/sites/default/files/arti cles/102-109-59237-Sabaruddin-Jan-2020-65g.pdf

(29)

29

1. Mekanisme

perkuatan tradisional dgn beban ban

Model telapak kecil

Konstruksi matras dibebani Telapak kecil memanjang.

Mengidentifikasi penyebaran

beban di dalam matras

G.S G.W.T

Soft clay: su, γs

Matras Geo-grid

Tiang kayu

Dm

H1

Tires of truck

Ban truk

P

0r

P

0r

Hs d

s

Tujuan penelitian

(30)

2. Mekanisme perkuatan tradisional dgn beban telapak lebar

Skema proposal

perhitungan empiris

Dataset uji konstruksi adalah diadopsi untuk mendesain embankment

G.W.T. Embankment

Soft clay: su, γs

Tiang kayu Geo-textile

Bb Ba

n

1 Hb

s d

G.S H1

Hs

Model telapak lebar

(31)

31

Materi 2: Proposal Metode Empiris

 Model telapak memanjang kecil di atas matras

p0 is the static pressure from two tires, qur1 is the bearing capacity of soft clay reinforced by geo-grid and tember piles.

(32)

pf1 is pressure of mattress, qur1 is bearing capacity of soil with geo-textile, su is undrained shear strength of soil, γs is unit weight of soil above G.W.T, γs0 is unit weight of saturated soil, γb and Hb are unit weight and height of embankment.

 Telapak lebar memanjang pada matras Case-1 :

Tekanan beban dari embankment (p

b1

)

G.S. G.W.T.

Soft clay-1: su1s0

Bb

Dm Original ground

surface pb1

qur1

Matras

Geo-textile C C'

A A'

pb1+pf1

Soft clay-1: su1s1

Hs

Stiff layer

Kapasitas dukung batas tanah diperkuat geo-

textile (q

ur1

)

(33)

1 1

1 f ur

b

p q

p   q

ur1

q

1

q

gt

Kriteria stabilitas:

33

q1 is the bearing capacity of soil, qgt is the tensile bearing capacity of geo-textile

0

1

h h

h

r

 

em

 

 Penurunan total ∆h

r1

 Laju penurunan ∆h

t

    h

t

  h

m

  h

0

U

z1

Kriteria Penurunan:

δhem is the deformation of an embankment on the mattress, δh0 is the primary settlement by consolidation of soft clay and Uz1 is the degrees of consolidations of soft clay.

(34)

 Penurunan konsolidasi primer δh

0

2 1

01 1 01

10 0

0

'

log '

1 H H

e h C

v

v v

c

  

 

 

where Cc is the compression index, e0 is the initial void ratio of soil, σ'v01` is the effective overburden pressure, H1 is the compression of soft clay-1, H2 is the compression of soft clay-2.

 

 

s

s bm

em

E

I

h B  

  '

1 0

1

 Deformasi matras δh

em

(PWRC., 2000)

I0 is the influencing factor of load distribution, B' is the width spreading of loading pressure, σbm1 is the vertical pressure, υs is the poisson’s ratio of subsoil, Es is the Young’s modulus of soil

(35)

pf2 is presssure of mattress, qur2 is bearing capacity of mattress supported by timber piles, Dm is thickness of mattress, H1 is length of timber pile, γ'sp is effective unit weight of soil with timber piles.

35

Case-2 :

Soft clay-2: su2, γs2

Soft clay-1: su1, γs1 Dm + L

G.W.T. G.S.

Bb

Installed timber piles: γ'

sp

Original ground

surface Pb2

q

ur2

A A'

H1

P

b2

+p

f2

(Df, Depth of foundation)

Soft clay-1: su1, γs0

Hs

Diasumsikan bahwa area tanah yang diberikan perkuatan

tiang kayu dan matras berperilaku sbg blok tanah

untuk menerapkan teori Klasik Terzaghi-Peck’s (mengacu:

(D

m

+L) / B

b

< 1.0

(36)

2 1

2

h h h

h

r

 

m

   

2 2

1

* z

t

h h U

h   

  

Penurunan total

Laju penurunan ∆h

t*

δhm is the deformation of mattress (rigid δhm ≈ 0), δh1 is the elastic deformation of soil-reinforcing timber piles, δh2 is the primary consolidation settlement of subsoil without piles, U is the degree of consolidation of soil.

δh

m

δh

1

δh

2

Syarat stabilitas:

2 2

2 f ur

b

p q

p   p

b2

p

f 2

b

H

b

m

D

m

'

sp

L

L D

N c

q

ur2

u2 c

 

s0 m

  '

s1 'sp

1np

de2 /4s2

 

's1np

de2 /4

p

Kriteria Penurunan:

(37)

37

Case-2:

 Deformasi elastis matras δh

em

Deformasi elastis pd perkuatan kayu δh

1

(PWRC., 2000)

sp

bm

H E

h

1

( 

2 1

) /

 

σbm2 is the vertical pressure, H1 is tength of timber pile, Esp is Young's modulus of soil with timber piles,

 

 

 

 

3 '

log ' 1

1 2

02 2 02

10 0

2

H H e

h C

v

v v

c

 

δh

em

≈ 0

Cc is the compression index, e0 is the initial void ratio of soil, σ'v02 is the

effective overburden vertical pressure due to soft clays σ'v02,H1 is the compression of soft clay-1, H2 is the compression of soft clay-2.

 Penurunan konsolidasi primer δh

2

(38)

Data uji coba konstruksi di Indonesia

(Suheriyatna dkk, 2015)

Mengikut tahapan uji coba konst.

Membuat geometri

embankment

Input

parameters

model material untuk simulasi

Cek hasil hitungan untuk kriteria

desain

Mulai

Selesai

Untuk Simulasi FEM

A mattress constructed on soft clay ground reinforced timber piles,

which is modeled for calculating design criteria of embankment.

(39)

Tinggi, Hb (m)

Waktu, t (hari)

14 52 65 98

0

Embankment

1st stage

2nd stage

3rdStage

3 m

4.5 m 1.5 m

(38 days) (13 days) (33 days) (14 days)

Uji coba konstruksi embankment di Kaltim selama 98 hari (Case 1 dan Case 2)

Tahapan konstruksi uji coba embankment

39

(40)

Membuat model geometri konstruksi

(150, 120)

y x (0, 0)

(15, 120)

(150, 0) (Unit : m) (-150, 120)

(-150, 0)

(-15, 120)

Soft clays

Tekanan p0

Not to scale (-150, 119.2)

Matras Telapak 2B0

(-150, 108)

 Model telapak kecil

G.S (15, 119.2)

Geo-grid (2.5 m free)

Matras

Soft clays (15, 116.2) for L = 3m Tiang kayu B0

G.W.T

(41)

y x (0, 0)

(15, 120) (8.25, 124.5)

(150, 0) (Unit : m) (-150, 120)

(-150, 0)

(-15, 120) (-8.25, 120)

Ground

Embankment

Not to scale

(150, 120)

 Model telapak lebar embankment

41

(42)

Input parameter tanah dasar dan model material:

 Model Mohr-Coulomb untuk analisis plastis

 Parameter material perkuatan (geo-textile dan klaster tiang kayu)

Pengaturan skema pehitungan - simulasi FEM

 Model Modified Cam Clay

untuk analisis konsolidasi

(43)

Dm tekanan, p0'

Matras

Soft clay ground

Tekanan statis, p0

2B0

2B'0

Hs Δa

qur

G.W.T

1

2

Installed pile area Geo-grid L0

Luas tekanan

Dm a

m

L B

L p B

p   

 

) ' ' 2 (

) 2

' (

0 0

0 0 0

0

0 0

0

0 2B L

p P r

 

q

ar

p

0

' 

Fs qarqur

Distribusi tekanan beban ban pada matras

Where p0' is the load pressure distribution, a is the vertical deformation, qar is the allowable bearing capacity with reinforcement, P0r is the point load- two tires, Dm is the thickness of mattress.

43

Materi 3: Kriteria Desain Perkuatan

(44)

Kapasitas dukung batas tanah lempung lunak dgn perkuatan (q

ur

)

The interface friction of the mattress to geo-grid ψ, The angle of inclination θ0 at point-D .

2B0 p0

p0'

a

Dm

Matras: γm , ϕm

Soft clay: cu, ϕs

Geo-grid 2B'0

A D

qur

2 1

Soft clay: cu, ϕs

Matras

Geo-grid Tgg

Δa

θ0

B'0

cL

p0'

q0 P0' Y

0 X

D

Tgg

Dm

p gg

ur

q q

q  





 

 

 

tan

' 2 sin 2

' 2

1

0 0 0 0

0

B p p B

B T

qgg gg a m

(45)

45

Kapasitas dukung batas tiang kayu terpancang pd tanah lempung q

p

:

Where cu is the cohesion of soft clay, L is the length of pile embedded in soil, d is the diameter of pile;

s is the spacing of piles, σv0' is the soil effective vertical stress (σv0' = L × (γs γw)), γs is the unit weight of saturated soil, γw is the unit weight of water.

Geo-grid tekanan, p0'

Matras

Soft clay

2B'0

qp L G.W.T

Tgg Tgg

Tiang kayu

 

u

p

p

B s c

q    2 '

0

/

3 , 0 0 2

.

0

'

55 40 .

0  

 

 

 

 

 

u v

p

d c

L

Faktor adesi tiang-tanah α

p

:

(46)

Aplikasi desain

p

0

= 205.05 kPa (beban ban)

(with P

0r

= 26.7 kN 2B

0

= 0.51 m L

0

= 0.255 m)

Matras :

γ

m

= 20.5 kN/m

3

;

D

m

= 0.2 m, 0.5 m, 0.8 m

H

s

= 21 m, c

u

= 18 kPa, γ

s

= 14.8 kN/m

3

.

 Parameter desain:

Applied reinforcement such as

 Timber pile driven soft clay by spacing s (s = 3d, 5d, 7d), diameter (d = 8 cm, and 1 d = 0 cm), length (L = 3 m, L = 4.5 m).

 Tensile strength of geo-grid T pressure, p0'

Matras

Soft clay

Tekanan ban statis, p0

2B0

2B'0

Dm

Hs

Δa

qur

G.W.T

1 2

(47)

47

 Hasil desain:

10 20 30 40 50

3 4 5 6 7

Kapasitas dukung q ar (kPa)

Jarak tiang s = nd

Criterion of reinforced soft clay using geo-grid and timber pile (with d = 8 cm, L

= 3.0m, cu = 18 kN/m2)

Kapasitas dukung ijin perkuatan lempung lunak q

ar

(48)

Untuk d = 8 cm, L = 3.0 m Untuk d = 8 cm, L = 4.5 m

Jarak tiang s Kapasitas dukung ijin fondasi, q ar (kPa)

Kapasitas dukung ijin fondasi, q ar (kPa)

Jarak tiang s

D

m

= 0.20m

D

m

= 0.50m

D

m

=

0.80m

(49)

49

Untuk d = 10 cm, L = 3.0 m Untuk d = 10 cm, L = 4.5 m

Dm = 0.20m

Dm = 0.50m

Dm = 0.80m

Jarak tiang kayu s Kapasitas dukung ijin fondasi, q ar (kPa)

Kapasias dukung ijin fondasi, q ar (kPa)

Jarak tiang kayu s

(50)

Tekanan beban ban p’

0

pada lempung lunak dgn perkuatan

0 20 40 60 80 100

0.20 0.40 0.60 0.80

Tekanan ban p 0' (kPa)

Matras Dm (m)

Tekanan beban ban p

0

' versus matras D

m

p

0

' = 35.17 kPa

(51)

51

Reinforced soft clay

Allowable bearing capacity,

q

ar (kPa)

Remark

Geo-grid on piles s = 3d, d = 8 cm

L = 3 m 45.85 qar > p0' OK L = 4.5 m 48.26 qar > p0' OK Geo-grid on piles s =

5d, d = 8 cm

L = 3 m 29.69 qar < p0' NO L = 4.5 m 32.34 qar < p0' NO Geo-grid on piles s =

3d, d = 10cm

L = 3 m 35.53 qar > p0' OK L = 4.5 m 38.91 qar > p0' OK Geo-grid on piles s =

5d, d = 10cm

L = 3 m 24.70 qar < p0' NO L = 4.5 m 26.73 qar < p0' NO

Summary of q

ar

for reinforced soft clay (with c

u

= 25

kPa and mattress D

m

= 0.80 m, p

0

' = 35.17 kPa)

(52)

Reinforced soft clay

Calculation results Empirical

Ult.b.Capacity q

ur

(kN/m

2

)

FEM

Soil stresses σ (kN/m

2

)

Timber pile d = 8 cm s = 50 cm, L = 3m

40.5 53.4

Timber pile d = 8 cm s = 50 cm, L = 4.5m

42.9 67.3

Perbandingan hasil FEM dan metode Empiris (Untuk c

u

=18 kPa, D

m

= 0.80 m)

FEM Simulation

Axial stiffness EpAp (kN/m)

Axial forces (kN)

Remark Fcomp Ftens

1 4.26E+03 28 39 for L = 3.0 m

2 6.04E+03 42 72 for L = 4.5 m

(53)

53

Skema perhitungan dan simulasi FEM

 Tahapan konstruksi

 Model tanah dasar

 Model embankment

Materi 4: Pendekatan Desain Klasik

 Input parameter tanah:

 Model Mohr-Coulomb - Analisis plastis

 Model Modifikasi Cam Clay – Analisis konsolidasi

 Input parameter perkuatan tanah

 Kekakuan axial geo-textile, dan tiang kayu

 Gaya tekan axial kayu F

comp

dan tarik F

tens

 Pengaturan skema perhitungan and hasil yg diperoleh.

(54)

Hasil dan Diskusi

 Parameter desain dan dimensi uji coba embankment diterapkan pd simulasi Empiris dan FEM.

 The parameter kekuatan klaster tiang kayu untuk simulasi FEM.

Reinforce- ment method

Geo-textile by axial stiffness EgtAgt (kN/m)

Timber pile cluster de = 25 cm, H1 = 6 m Axial stiffness

EpcApc (kN/m) Axial forces (kN) Fcomp Ftens

Case 1 1.1E+03 - - -

Case 2 1.1E+03 1.04E+04 108 280

(55)

55

 Kriteria stabilitas, the diperoleh hasil tegangan tanah bawah matras σ untuk perbandingan

Metode perkuatan

Hasil simulasi

Keterangan

Empirical FEM

Bearing capacity qur (kN/m2)

Soil stresses σ (kN/m2)

Case 1 q

ru1

= 58.4

σ1 = 42 Reinforced geo-textile

Case 2 q

ru2

= 89.9

σ2 = 78 Reinforced geo-textile and timber pile clusters

From calculated results of the ult. bearing capacity of empirical method.

The allowable embankment heights H

ar

are found,

H

ar1

= 2.37 m for Case-1:

H

ar2

= 3.64 m for Case -2 : .

(56)

 Kriteria penurunan. Diperoleh penurunan total – Metode Empiris dan FEM.

Metode perkuatan

Laju penurunan waktu 98 hari Δh

t

(cm) Reported by

[Suheriyatna, 2015] Simulation results Trial FEM Empirical FEM

Case-1 113 125 92 132

Case-2 54 60 34 88

Hasi simulasi laju penurunan Δh

t

adalah:

Δh

t

= 92 cm by U

z1

19 % for Case-1 (T

v1

= 0.028, C

c

= 0.90, e

0

= 2.2, C

v

= 2.34E-02 m

2

/day, H

s

= 18m, δ

h0

= 2.26 m)

 Δh

t*

= 34 cm by U

z2

28.5 % for Case-2 (T

v2

= 0.064, H

2

= 12m,

γ’

sp

= 4.64 kN/m

3

, δ

h2

= 1.17 m )

(57)

57

 Hubungan antara stabilitas dan laju penurunan untuk mendesain kriteria embankment

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5

1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5

Safety factor, Fs1, Fs2

Height of embankment, Hb(m)

Case-1 Case 2

Kriteria desain (PU., 2002; 2005:

 Stabilitas : Fs ≥ 1.30 and

 Laju penurunan : δ

ht*

< 30 mm/yr.

(58)

Materi 5: Kesimpulan

 Desain sesuai aturan dan skema perhitungan konstruksi adalah untuk kebutuhan stabilitas dan penurunan

 Mekanisme perkuatan kayu tradisional untuk tanah lempung telah diinvestigasi.

 Engineer lokal and pemerintah dapat memiliki tindakan tepat untuk mengatasi kegagalan konstruksi, dapat dengan menggunakan skema desain.

 Keuntungan skema desain adalah menghemat waktu, tanpa uji coba konstruksi, mudah ditangani dan dapat

 Data konstruksi lokasi lain adalah dibutuhkan untuk

meningkatkan akurasi dalam menyediakan kriteria desain.

(59)

59

E-mail : suyuti@unkhair.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

1) Penerapan strategi pembelajaran aktif teks acak yang telah dilakukan pada siswa kelas X OTKP 1 SMK PGRI 13 Surabaya terhadap kemampuan menyusun teks dialog bahasa Mandarin

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.. penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oemar hamalik menyatakan bahwa

Hasil belajar Pretest kelompok kontrol dari 36 siswa dengan 26 butir soal tes pilihan ganda diperoleh nilai tertinggi sebesar 88,46 dan nilai terendah 26,92. Perhitungan

Hasil penelitian yang diteliti dapat disimpulkan bahwasannya pengaruh penambahan bungkil kelapa sawit pada jerami padi terfermentasi tidak memberikan pengaruh yang nyata

Permasalahan kualitas susu di KAN Jabung diantaranya masih rendahnya harga susu yang diterima oleh peternak yaitu di bawah Rp 4.000 (KAN, 2014), padahal harga

Bakteri yang diisolasi dari tanah tercemar oli bekas dari satu bengkel di kota Padang terkarakterisasi sebagai Bacillus sp 1, Bacillus sp 2 dan Alcaligenes sp. Bakteri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keragaman kucing domestik ( Felis domesticus ) berdasarkan morfogenetik, meliputi warna, pola warna,

tidak saja terhadap bahan-bahan perundangan, penulis juga mencari bahan pada buku-buku, jurnal-jurnal, makalah-makalah, laporan-laporan, hasil penelitian, bahan-bahan