i BOOK CHAPTER
PEMBERDAYAAN DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT OLEH MAHASISWA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA DI LOKASI KKN PADA DESA-DESA
DI KABUPATEN BADUNG
EDITOR:
I Nyoman Suarsana I Gede Rai Maya Temaja
KONTRIBUTOR:
Dr. Ir. Ni Nyoman Ari Maya Dewi, M.P, dkk
dr. Putu Cintya Denny Yuliyatni, MPH., dkk
Dr. I Dewa Gede Agung Diasana Putra, ST, MT., dkk
Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini, Sp.A., dkk Dr. Ir. Lie Jasa, MT, dkk
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi., dkk
LAY OUT ISI:
Chonti DESAIN SAMPUL:
I Gede Ngurah Aryawan, SKom PENERBIT:
Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected]
CETAKAN:
Pertama: 2019. 126 hlm, 21x29 cm Font: Times New Roman 12
ISBN: 978-623-7559-02-3
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Universitas U{ayana telah nrelaksanakan KKN PPM Pcriode XIX tahun 2019, yang dilaksalakan liulai tanggal 13 Juti s.d. 26 Agustus 20 19. Jumalh trahasiswa Yang melaksanakan KKN PPM sebanyak 3305 oratrg mahasisw.a yarrg disebar di 172 dcsa lakasi KKN di I kabupaten di provinsi
Balj. Distribusi KKN PPM di Bali meliputi 22 desa masing-masing di kabupalcn Jernbrana, Bulele,ng.
Karangascm. Gianyar, Bangli dan Tabanan. Sedangkan di kabupatean Badung sebatlvak 20 desa dan kabupaten Klungkung sebanyak 28 desa.
Mahasiswa KKN PPM selain melaporkan hasil kegiatan dalam hentuk laporan akhir kelompok juga membuat book chapter tii masing-masing kelompok desa KKN. Book chapter firemuat dan memhahas beberapa program ke{a yang mengikuti penulisan artikel ilmiah, yang meliputi ada abstrak, pendahuluan, target dan tujuan. metcde pelaksanaan. hasil kegiatan dan peurbahasan, kesimpulan, dan dattar pustaka.
Selama pelaksanaan KKN-RM. mahasisrva mendapat kesetnpatan seluas-luasnya untuk belajar rnenerapkan IPTEKS yang diporoleh di kampus, dan bela-iar lebih luas tsntang n'rernberdayakan masyarakat, belajar bermasyarakat r-lan belajar membagun desa- Mahasisrva berinteraksi tlengan masyarakat, berkomunikasi dan belajar banyak teiltang etika dar: kchidupan scbagai modal penting dalarn rneningkatkan soft skill.
Secara ulnum pelaksanaan KKN PPI\{ periode XIX tahun 2019, berjalan dengan baik, lancau' dan sukses. Hal ini karena tclah dipcrsiapkan der.rgan perencallaan yang lama. Namun demikian masih tcrdapat bcberapa hambatan yang diluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangafl- kekurangan ini akan menladi bahan intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaarr KKN dinrasa
mendatang mcnjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menvampaikar.r terimakasih banyak kcpada Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memtasilitasi kegiatarr KKN-PPM peritrde XIX. Dekan di lingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XIX, Koordinator kabupaten (Korkab). Dosen pembipbing lapangan (DPL). Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasr KKN PPM periode XlX, yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasisu'a sehingga pelaksanaan KKl"l PPM periocle XIX berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.
Sekian dan terimakasih
Jinrbaran, l0 Septen:ber 2{Jlt)
Pelaksana KKN PPM Lrnud Periode XIX
Ketua
Prof. Dr, NIP. 196
Suarsana, MSi
1 199303 1003
ii
PRAKATA
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dhanrra Perguruan Tinggi, terutanla bidang Pengabdian Kepada MasyaLrakat, kegiatan KKN cli Unud adalah salah satu program wajib dalam setiap tahun akademik bagi pala mahasiswa dan merupakan kegiatirn intrakulikuler wajib yang memadukan peiaksal.raan TRI DHARMA Pcrguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penclitian dan Fergabdian serta wajib diikuti oleh
selun-rh Mahasiswa Unud, selragai sualu syarat kelulllsau mahasiswa scbelum mcngakhiri studinya di Unud.
Kcgiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di dcsa selama I bulan dan 1 minggu atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selarna proses pelaksarakan KKN PPM, mahasiswa dalam satg kelompok desa KKN dibimbing cleh Dosen Pemtrin:bing Lapangan {DPL). DPL berrugas untuk memberi bimbingan mulai dari orientasi dan observasi ke lokasi lapangan, membantu melancar*an proses pendekatan sosiai mahasisr.r'a dengan masyalakat. Berfungsi memberi bimbingan selama di lapangan, menumbuhkan disipiiin dan motivasi, setla mendampingi mahasiswa dalam rnelaksanakan prograln kerja KKN PPM dan meinbantu memecahkan rnasalalt yang dihadapi agar pr'og1'am-ptogram KKN terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan pelaksanaan KI(N PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Udayana akan terus beikonil'ibusi dala*r rnemberi pendarnpingan dan pemberdayaan kcpada masyarakat di lokasi KKN PPM untuk dapat mcningkatkan daya dar"r potensi masyarakat perdesaan schingga tnampu memanlaatkan sumber daya alam unluk kesejahteraan.
Karrri ntcnyambut dengan baik dan selrang hati atas tclah terbitnva trook thapter ini dan ini rnenunjukkan Lembaga Penelitian dan pcngabdian Kepada Masyarakal telah ikut betperan aktif dj dalam membangun masyarakat dari pinggiran, memberda;zakan masyarakat schingga apa yang telah dilakukan Univcrsitas Udayana dapat dirasakan maufaattrya oleh masYarakat-
Semoga hook chaltter tentallg pembedayaan datr pendampingan masyarakat olch malrasisrva
KKN Univeristas Udavana ini dapat dimanfaatkan sebesar-besar dan selsas-seluasnya untuk kepentingan desa, institusi dan pemerintah daeral: maupull pusat,
Sekian dan Terimakasih
0 2019
Udayana
Gede Rai Maya Ternaja, MP 009198803 1002
)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
BAGIAN 1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH, ASRI, SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN
BERLANDASKASN TRI HITA KARANA DEMI MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA DI DESA MEGWITANI ……….
Dr. Ir. Ni Nyoman Ari Mayadewi, M.P, dkk 1-17 BAGIAN 2 KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNTUK OPTIMALISASI DESA WISATA, DI DESA BONGKASA PERTIWI, KECAMATAN BADUNG, PROVINSI BALI … dr. Putu Cintya Denny Yuliyatni, MPH., dkk
18-38
BAGIAN 3 KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI, EDUKASI, KESEHATAN, DAN PRASARANA GUNA MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG BISA (BERSIH, INOVATIF, SEHAT DAN ASRI) DI DESA SELAT, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG. ………
Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini, Sp.A., dkk
39-60
BAGIAN 4 PENGEMBANGAN DESA AYUNAN MENJADI DESA WISATA YANG BERSIH DAN LESTARI ………..
Dr. Ir. Lie Jasa, MT., dkk
61-82
BAGIAN 5 PENATAAN LINGKUNGAN DAN MEMERANGI SAMPAH PLASTIK GUNA MENDUKUNG
PENGEMBANGAN POTENSI DESA SOBANGAN ……….
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi., dkk
83-105
BAGIAN 6 KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) UNTUK MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKARAKTER, KREATIF, INOVATIF, UNGGUL SERTA BERBUDAYA, DI DESA CEMAGI,
KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI ………..
Dr. I Dewa Gede Agung Diasana Putra, ST, MT., dkk 106-126
1
BAGIAN 1
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH, ASRI, SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN BERLANDASKASN TRI HITA KARANA DEMI MENINGKATKAN KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA MEGWITANI
Dr. Ir. Ni Nyoman Ari Mayadewi, M.P, dkk
JUDUL KEGIATAN
: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH, ASRI, SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN BERLANDASKASN TRI HITA KARANA DEMI MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA MEGWITANI
LAMA KEGIATAN
: 13 Juli s.d 26 Agustus 2019
LOKASI KKN
: DESA MENGWITANI, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG, PROVINSI BALI.
Oleh:
Dr. Ir. Ni Nyoman Ari Mayadewi, M.P.
Indah Kusuma Dewi
I Komang Gede Ardia Dan Putra Desak Gede Dita Pramiswari Gustom Asa Prima
Ni Made Anney Kastina Putri Rifqi Rizqullah
Ni Made Pramita Widya Suksmarini Gede Made Cahya Trisna Pratama Nyoman Yuni Suryani Dharmaputri Putu Krisna Maharani Purnama Dewi
Putu Gita Rahayu Ananda Suwendra I Komang Leo Puja Artana
I Gede Bagus Premana Putra
Anggastian Pasi Prayoga Tumanggor Ayu Kade Puri Puspayanti
Ni Made Shintya Yudiandari I Made Wahyu Guna Negara Ni Ketut Sara Christina Wisnu Kawirian
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
2019
3 RINGKASAN
Tema dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana Periode XIX Tahun 2019 adalah “Pemberdayaan Masyarakat untuk Menciptakan Lingkungan yang Bersih, Asri, Sehat dan Berkesinambungan Berlandaskan Tri Hita Karana Demi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Mengwitani”. Program dari bidang kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, pemanfaatan tanaman obat keluarga, dan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi. Program ini berhasil memberikan informasi kepada generasi muda di Desa Mengwitani tentang kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat generasi Indonesia sehingga terbentuk generasi muda yang sehat, unggul, dan menuju Indonesia bebas stunting. Bidang Peningkatan Produksi melaksanakan dua program pokok yaitu sosialisasi Pemanfaatan Sampah Non-organik (Botol Plastik) Menjadi Vertical Garden dan Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Bahan Bakar Aternatif dengan Biogas. Program ini berhasil memberikan informasi kepada Siswa SD di Desa Mengwitani mengenai bagaimana pemanfaatan jenis sampah baik yang organik maupun non-organik menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Program dari bidang sosial budaya dilaksanakan melalui program Sosialisasi Anti Narkoba & Sosialisasi HIV/AIDS yang dilaksanakan di SMK Pariwisata dan TI Mengwitani. Program ini berhasil memberikan informasi kepada generasi muda di Desa Mengwitani tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS sehingga terbentuk generasi muda yang sehat, unggul, dan mampu berperilaku baik. Program dari bidang sarana dan prasarana fisik dilaksanakan melalui pengadaan papan informasi agrowisata buah naga serta sosialisasi peningkatan pendapatan melalui digital marketing. Program ini berhasil meningkatkan keuntungan kepada pelaku usaha dan agrowisata buah naga di Desa Mengwitani.
Kata kunci: Pola Hidup Sehat, HIV/AIDS, Sampah.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Mengwitani merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Menwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Desa Mengwitani terdiri dari 2 desa adat yaitu Desa Adat Mengwitani, dan Desa Adat Bringkit. Wilayah Desa Mengwitani terbagi atas 19 Banjar Dinas yakni; Banjar Panca Warga, Banjar Panca Jaya, Banjar Panca Yasa, Banjar Panca Dharma, Banjar Dukuh Gong, Banjar Dajan Peken, Banjar Loda Pura, Banjar Delod Peken, Banjra Gunung Sari, Banjar Taman Sari, Banjar Batur Sari, Banjar Jumpayah, Banjar Sila Dharma, Banjar Wira Dharma, Banjar Culag Calig, Banjar Pengadangan, Banjar Selat Menak, Banjar Kelod Kauh.
Untuk mencapai Desa Mengwitani ini ditempuh dengan jarak 16 kilometer dari Pusat Pemerintahan Kota Denpasar dan 8 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Batas wilayah Desa Mengwitani yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mengwi, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kekeran, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kapal dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dakdakan. Desa Mengwitani memiliki luas wilayah mencapai 4,20 km². Desa Mengwitani memiliki kawasan pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk Desa Mengwitani adalah sebanyak kurang lebih 6.819 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, serta buruh bangunan (Sumardita, 2018).
Secara umum, penduduk Desa Mengwitani memiliki satu masalah yang kini telah menimbulkan dampak yang serius, masalah tersebut adalah mengenai penumpukan sampah yang terjadi di masing-masing banjar. Salah satu penyebab penempukan sampah adalah minimnya kesadaran masyarakat akan tepat waktunya menempatkan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) sebelum diangkut oleh truk-truk sampah milik Desa Mengwitani ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), karena masyarakat kebanyakan tidak sesuai dengan jadwal yang telah diberikan. Ketidak tepatan masyarakat dalam menempatkan sampah di TPS yang disediakan ini menimbulkan sampah tidak diangkut oleh truk kebersihan Desa Mengwitani sehingga terjadi penumpukan di TPS.
Penyebab penumpukan sampah lainnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan sampah. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat tidak dipilah serta diolah dahulu oleh masyarakat, melainkan langsung dibuang ke tempat
5 sampah. Pengetahuan mereka akan pengelolaan sampah sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan edukasi mengenai pengelolaan sampah ini, maka Program KKN-PPM ini dilakukan dalam beberapa kegiatan yang dapat membantu desa tersebut demi kesejahteraan masyarakat di Desa Mengwitani itu sendiri
1.2 Usulan Penyelesaian Masalah
Prioritas pemilihan permasalahan berdasarkan rumusan masalah, secara berurutan adalah sebagai berikut:
1) Menambah pengetahuan dan keterampilan tentang kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat generasi Indonesia sehingga menuju Indonesia bebas stunting.
2) Menambah pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan jenis sampah baik yang organik maupun non-organik menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Menambah pengetahuan mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS agar generasi muda dapat menghindari penggunaan narkoba dan risiko yang menyebabkan HIV/AIDS sehingga terbentuk generasi muda yang sehat dan mampu berperilaku baik.
4) Meningkatkan sarana fisik yang dapat menunjang kesejahteraan di Desa Mengwitani.
1.3 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIX di Desa Mengwitani adalah sebagai berikut:
1) Bidang Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran sejak dini bagi generasi muda untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Memperkenalkan kepada remaja tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga.
c. Meningkatkan kesadaran remaja untuk menjaga kesehatan reproduksi dan mempersiapkan dewasa muda yang akan membangun rumah tangga
2) Bidang Peningkatan Produksi, yaitu:
a. Meningkatkan upaya pengurangan sampah plastik dengan pembelajaran sejak dini bagi generasi muda untuk meningkatkat ketrampilan dalam mengolah sampah plastik.
b. Memperkenalkan kepada Siswa SD mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi bahan bakar aternatif dengan biogas.
3) Bidang Sosial Budaya, yaitu:
a. Menambah pengetahuan mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS agar generasi muda dapat menghindari penggunaan narkoba dan risiko yang menyebabkan HIV/AIDS.
b. Serta mampu menciptakan generasi muda yang melek akan pengetahuan HIV/AIDS.
4) Bidang Sarana Dan Prasarana Fisik, yaitu:
a. Meningkatkan sarana fisik potensi wisata di Desa Mengwitani b. Memperkenalkan kepada pelaku UMKM tentang digital marketing.
c. Menunjukan kepada masyarakat luas potensi-potensi yang dimilki Desa Mengwitani baik dari tempat wisata serta hasil UMKM di Desa Mengwitani
BAB II
TARGET DAN LUARAN
2.1 Sasaran Kegiatan
Kelompok sasaran dalam pelaksanaan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana di Desa Mengwitani adalah Perangkat Desa Dinas dan Adat, Karang Taruna, Para Lansia, Anak-anak Sekolah Dasar, Ibu-ibu PKK dan masyarakat di Desa Mengwitani.
2.2 Target Luaran
Adapun target luaran yang ingin dicapai melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Mengwitani adalah sebagai berikut:
7 1. Meningkatkan kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat generasi Indonesia
sehingga menuju Indonesia bebas stunting.
2. Meningkatkan upaya pengurangan sampah plastik menjadi barang siap guna.
3. Meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba dan HIV/AIDS agar generasi muda dapat menghindari penggunaan narkoba dan risiko yang menyebabkan HIV/AIDS
4. Meningkatkan sarana fisik serta memperkenalkan potensi di Desa Mengwitani sehingga memberi dampak yang baik bagi warga desa.
5. Meningkatkan solidaritas terhadap masyarakat Desa Mengwitani.
BAB III.
METODE PELAKSANAAN
3.1. Metode Kegiatan
Dalam pelaksanaan KKN PPM ini, terbagi ke dalam empat bidang, yaitu bidang prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat. Dalam pembagian bidang tersebut, kami melaksanakan program kegiatan yang telah disesuaikan dengan masalah dan kondisi masyarakat di Desa Mengwitani.
1. Bidang Kesehatan Masyarakat: Program kerja bidang kesehatan masyarakat menyasar generasi muda Desa Mengwitani dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan karang taruna. Hal-hal yang dilakukan untuk melaksanakan program ini diawali dengan melakukan konsultasi dan survei lapangan kepada kepala desa, TP-PKK (Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), bidan desa, kepala sekolah terkait, Puskesmas 1 Mengwi dan Sekaa Teruna Teruni se-Desa Mengwitani. Kemudian mengkoordinasikan dalam menentukan perijinan, lokasi, waktu serta persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan program.
2. Bidang Peningkatan Produksi: Program kerja bidang Peningkatan Produksi menyasar generasi muda Desa Mengwitani di tingkat sekolah dasar. Hal-hal yang dilakukan untuk melaksanakan program ini diawali dengan melakukan konsultasi dan survei lapangan ke Kepala Sekolah SD Negeri 5 Mengwitani, ketua Simantri
di Desa Mengwitani. Kemudian mengkoordinasikan dalam menentukan perijinan, lokasi, waktu serta persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan program.
3. Bidang Sosial Budaya: Program kerja bidang kesehatan masyarakat menyasar generasi muda Desa Mengwitani yaitu siswa dan siswi SMK di Mengwitani. Hal- hal yang dilakukan untuk melaksanakan program ini diawali dengan melakukan konsultasi dan survei lapangan kepada kepala desa, kepala sekolah terkait, fasilitator PMI. Kemudian mengkoordinasikan dalam menentukan perijinan, lokasi, waktu serta persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan program.
4. Sarana dan Prasarana Fisik: Program kerja bidang sarana dan prasarana fisik menyasar wisatawan yang berkunjung ke agrowisata buah naga serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Desa Mengwitani. Hal-hal yang dilakukan untuk melaksanakan program ini diawali dengan melakukan konsultasi dan survei lapangan kepada kepala desa, kepala linkungan, pengelola agrowisata buah naga dan UMKM se-Desa Mengwitani. Kemudian mengkoordinasikan dalam menentukan waktu serta persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan program.
BAB IV HASIL KEGIATAN
4.1. Bidang Kesehatan Masyarakat
Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk dalam tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan (Kemenkes RI, 2016). Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menetapkan stunting sebagai salah satu program prioritas. Menurut data Susenas tahun 2017, setengah dari perempuan yang pernah hamil di Indonesia mengalami kehamilan pertama pada usia muda atau remaja. Kondisi ibu sebelum masa kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting (Kemenkes RI, 2018). Maka dari itu, berdasarkan
9 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, pada bidang Kesehatan Masyarakat kami melaksanakan tiga program kerja yaitu penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, pemanfaatan tanaman obat keluarga, dan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi.
Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat diawali dengan pemaparan materi di kelas satu dan dua, kemudian dilanjutkan dengan praktek mencuci tangan enam langkah dengan air dan sabun, serta sikat gigi dengan benar di halaman belakang sekolah. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkatan sekolah menurut Kementerian Kesehatan Repulik Indonesia, mencuci tangan enam langkah dan sikat gigi yang benar, gerakan 3 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur) anti nyamuk, dan pengenalan jenis sampah serta pengelolaan sampah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Gambar 4.1.1 Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sosialisasi pemanfaatan TOGA diawali dengan pemaparan materi di kelas dan dilanjutkan dengan pengenalan 16 tanaman obat keluarga yaitu sirih, lidah buaya, jahe, kunyit, tumpangan air, kelor, mangkokan, cocor bebek, kemangi, cabai, beluntas, dadap serep, daun ungu, kumis kucing, seledri dan menanamnya di kebun sekolah. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis, manfaat dan pemanfaatan tanaman obat keluarga.
Sosialisasi kesehatan reproduksi diawali dengan pemaparan materi oleh dokter dari Puskesmas I Mengwi dan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab di ruang rapat Kantor Desa Mengwitani. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi yang merupakan aset untuk membangun rumah tangga yang sehat di kemudian hari sehingga memiliki keturunan yang berkualitas.
Gambar 4.1.2 Sosialisasi Pemanfaatan TOGA.
11 4.2. Bidang Peningkatan Produksi
Pada era globalisasi ini, terjadi banyak masalah lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia, salah satunya adalah meningkatnya jumlah sampah, terutama sampah plastik (non-organik). Hal ini juga terjadi di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Seperti yang telah diketahui bahwa sampah pelastik susah terurai dan nantinya akan menimbulkan penumpukan sampah pada area-area tertentu, selanjutnya akan berdampak pada kerusakan lingkungan seperti banjir, penurunan kualitas SDA seperti air, tanah, dan udara. Bidang peningkan produksi melihat masalah tersebut dan mengangkat program kerja yaitu yaitu sosialisasi Pemanfaatan Sampah Non-organik (Botol Plastik) Menjadi Vertical Garden dan Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Bahan Bakar Aternatif dengan Biogas.
Gambar 4.2.1 Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Non-organik (Botol Plastik) Menjadi Vertical Garden.
Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Non-organik (Botol Plastik) Menjadi Vertical Garden dilakukan dengan pemaparan materi mengenai cara memanfaatkan sampah botol plastik serta praktik pembuatan vertical garden kepada siswa SD kelas 4,5, dan 6.
Program ini bertujuan sebagai salah satu upaya dalam mencontohkan kepada generasi muda cara-cara memanfaatkan sampah plastik yang ada dilingkungan sekitar menjadi barang siap guna.
Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Bahan Bakar Aternatif dengan Biogas dilakukan dengan pemaparan materi dan pengenalan instalasi biogas serta praktik pembuatan bahan biogas. Program ini bertujuan sebagai pengenalan secara langsung mengenai materi bahan bakar alternatif yang telah diajarkan di dalam kelas sekaligus menambah wawasan siswa mengenai biogas.
Gambar 4.2.2 Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Bahan BakarAlternatif
13 4.3. Bidang Sosial Budaya
Kasus penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba tidak mudah untuk diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, sehingga tidak merugikan masa depan bangsa. Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.
Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak di lakukan mengingat penyalahgunaan narkoba bisa berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
Dampak narkoba jika disalah gunakan sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila penggunaan narkoba, para pemuda tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan pemuda. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja hingga dewasa.
Dengan kondisi tersebut, kami KKN-PPM Unud Desa Mengwitani 2019 menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS dikalangan Generasi Muda yaitu siswa dan siswi SMK Pariwisata dan TI Mengwitani dengan tujuan memberikan motivasi generasi muda untuk tidak mengkonsumsi narkoba dan menghindari kegiatan berisiko yang dapat menimbulkan HIV/AIDS sehingga dapat menjadi penerus bangsa yang sehat dan mampu berperilaku baik.
Penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS dikalangan Generasi Muda yaitu siswa dan siswi SMK Pariwisata dan TI Mengwitani diawaili dengan pemaparan materi di lakukan di aula sekolah, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Hasil akhir program Sosialisasi Anti Narkoba & Sosialisasi HIV/AIDS adalah siswa dan siswi SMK Pariwisata dan TI Mengwitani dapat mengetahui bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan kemungkinan mampu menjauhi narkoba dan tindakan berisiko yang dapat menyebabkan HIV/AIDS. Selain itu siswa dan siswi dapat menjelaskan dan memberikan informasi mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS dilihat dari antusias dan jawaban dari siswa dan siswi terhadap pertanyaan yang diberikan oleh pemateri yaitu fasilitator PMI.
Gambar 4.3.1 Sosialisasi Anti Narkoba & Sosialisasi HIV/AIDS.
4.4. Sarana dan Prasarana Fisik
Desa merupakan unit terkecil dari negara yang terdekat dengan masyarakat dan secara riil langsung menyentuh kebutuhan masyarakat untuk disejahterakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong gerak ekonomi desa melalu kewirausahaan desa, dimana kewirausahaan desa menjadi strategi dalam pengembangan dan pertumbuhan kesejahteraan (Anggraeni & Sri, 2016). Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah semenjak lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program.
Salah satu yang dicanagkan yaitu gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Go-Online secara serentak di 30 kota/kabupaten di Indonesia digagas seiring dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia (KOMINFO, 2019). Maka dari itu, pada bidang sarana dan prasarana fisik kami melaksanakan 2 program kerja yaitu pengadaan papan informasi agrowisata buah naga serta sosialisasi peningkatan pendapatan UMKM melalui digital marketing.
15
Gambar 4.4.1 Sosialisasi Digital Marketing
Pengadaan papan iformasi agrowisata buah naga diawali dengan pembuatan papan informasi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan memasng papan informasi di depan agrowisata buah naga. Program pengadaan papan informasi ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke agro wisata kebun buah naga serta dapat memberikan informasi tentang kebun buah naga kepada wisatawan.
Sosialisasi peningkatan pendapatan UMKM melalui digital marketing dilaksanakan dengan mendatangi setiap UMKM di Desa Mengwitani, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan pengertian digital marketing, keuntungan pemasaran dengan digital marketing serta cara memasarkan memalui market palace dan sosial media. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pelaku
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pentingnya mempromosikan produknya dengan digital marketing sehinga dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di desa Mengwitani.
Gambar 4.4.2 Pengadaan Papan Informasi Agrowisata Buah Naga
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut ini.
a. Program Pokok Tema Bidang Kesehatan Masyarakat, dalam pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat tepat sasaran. Siswa
17 SD 3 Mengwitani sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan tersebut serta daam pelaksanaan tersebut memberi pengetahuan bagi mereka.
b. Selanjutnya dalam kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi yang mengundang Teruna Teruni se-Desa Mengwitani berjalan dengan baik walau hanya sebagian Teruna Teruni yang dapat hadir dalam acara tersebut.
c. Beberapa Program Pokok yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PPM Univeristas Udayana Periode XIX tahun 2019 di Desa Mengwitani juga melibatkan pihak luar seperti, pemateri tantang Bahaya HIV/AIDS yang disampaikan oleh PMI, serta pemateri yang disampaikan oleh Dokter Ahli Puskesmas I Mengwi dalam Kegiatan Kesehatan Reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, & Sri, M. R. (2016). Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi pada BUMDes di Gunung Kidul, Yogyakarta. MODUS Vol. 28 (2), 155-167 .
Budarsa, Komang. 2018. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), Jimbaran: Swasta Nulus
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan menteri kesehatan nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Buletin jendela data dan informasi kesehatan: cegah stunting, itu penting. Jakarta
KOMINFO, P. (2019). UMKM Go Online, Upaya Wujudkan Visi “Digital Energy of Asia”. [online] Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Available at:https://www.kominfo.go.id/content/detail/9514/umkm-go-online- upaya-wujudkan-visi-digital-energy-of-asia/0/berita_satker [Accessed 19 Aug.
2019]
Sumardita, I Putu. 2018. Profil Desa Mengwitani Tahun 2018. Badung.