• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN MATERNITAS II"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MATERNITAS II

DISUSUN OLEH :

TIM KEPERAWATAN MATERNITAS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2018/2019

(2)

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

A. Visi

Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis teknologi informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial serta lingkungan.

B. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berbasis teknologi informasi serta peka terhadap masalah kesehatan di masyarakat

2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan dan lingkungan

4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.

C. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan berkemajuan serta berpijak pada nilai-nilai keIslaman dan KeMuhammadiyahan 2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu dengan pendanaan yang

bersumber dari dalam dan luar universitas

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah kesehatan sosial dan lingkungan

4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif dan saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

D. Sasaran

1. Terselenggaranya pendidikan ners yang memiliki nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan serta unggul dalam bidang kegawat-daruratan dan berbasis IT 2. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan dan alumni

3. Terselenggaranya pengembangan sumber daya manusia program studi secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran

4. Terlaksananya penelitian dan publikasi ilmiah dosen 5. Terlaksananya pengabdian masyarakat

6. Terselenggaranya kerja sama yang mendukung kegiatan program studi baik dalam maupun luar negeri.

(3)

DAFTAR PRAKTIKUM MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS II

1. SPO Pemasangan AKDR 2. SPO Pencabutan AKDR

(4)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN AKDR

No Dokumen 244/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/8

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 05-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601 Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan pemasangan AKDR secara benar Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian pemasangan AKDR 2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan AKDR 3. Menerapkan pemasangan AKDR

Pengertian

Suatu tindakan memasang alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari bahan polyethylene dilengkapi dengan benang nylon.

Tujuan

Melakukan pemasangan AKDR ke dalam Rahim.

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda-tanda vital ibu 2 Kaji tujuan KB yang diinginkan

3 Kaji riwayat kesehatan reproduksi (sesuaikan: konseling awal, konseling metode khusus, atau konseling pra pemasangan dan seleksi klien)

4 Kaji kandung kemih (pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci genital dengan sabun) 5 Kaji kesiapan klien dan perawat

6 Diagnosa Keperawatan :

(5)

………

Fase pre interaksi 7 Siapkan alat

• Penuntun pemasangan/alat peraga AKDR

• Cu T 380 A

• Spekulum Cocor bebek

• Tenakulum

• Sonde uterus

• Gunting

• Tampon tang

• Klem alligator

• Handscoon

• Selimut

• Model anatomik

• Ember cairan dekontaminasi

• Sabun

• Kassa

• Bethadine

• Larutan khlorin 5%

Fase Orientasi

8 Memberikan salam dan memperkenalkan diri

9 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 10 Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada

klien dan keluarga

11 Mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 12 Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk

bertanya sebelum kegiatan dimulai

13 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

14 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran 15 Libatkan pasangan /keluarga untuk memberikan dukungan Fase Kerja

16 Posisikan klien diatas meja pemeriksaan

17 Lakukan pemeriksaan perut: Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra pubik

(6)

18 Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul

19 Atur lampu untuk melihat serviks 20 Cuci tangan dan keringkan 21 Pasang handschoon bersih

22 Atur peralatan dan bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau DTT

23 Lakukan inspeksi pada genitalia eksterna

24 Palpasi kelenjar Skene dan Bartolini, amati ada nyeri atau discharge

25 Masukkan spekulum vagina 26 Lakukan pemeriksaan spekulum:

• Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina

• Inspeksi serviks

Bila ada sekret vagina yang mencurigakan, dilakukan pemeriksaan specimen. Bila tidak, dilakukan pembersihan vagina, porsio dan sekitarnya dengan kassa+larutan bethadine

27 Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali ke tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang belum digunakan

28 Lakukan pemeriksaan bimanual:

• Pastikan gerakan serviks bebas

• Tentukan besar dan posisi uterus

• Pastikan tidak ada kehamilan

• Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa 29 Lakukan pemeriksaan retrovaginal bila ada indikasi:

• Kesulitan menentukan besar uterus retroversi

• Adanya tumor pada Cavum Douglasi

30 Celupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%

kemudian buka dan rendam dalam keadaan terbalik Tindakan pra pemasangan

31 Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan

(7)

32 Masukkan lengan AKDR Cu T380 A di dalam kemasan sterilnya:

• Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke belakang

• Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh benda tidak steril

• Letakkan kemasan pada tempat yang datar

• Selipkan karton pengukur dibawah lengan AKDR

• Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat

• Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan

• Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan AKDR yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung inserter

• Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan AKDR, cocokkan dengan ukuran kavum uteri

• Pastikan ujung pendorong menyentuh ujung AKDR

• AKDR siap diinsersikan ke kavum uteri

Gambar 1. Teknik Memasukkan lengan AKDR CuT380A dalam kemasan steril

Tindakan Pemasangan AKDR 33 Pakai sarung tangan yang baru

34 Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks

35 Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali

36 Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati

37 Masukkan sonde uterus dengan teknik “tidak menyentuh”

(no touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke dalam kavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir spekulum

38 Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde

39 Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan

(8)

menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik kemasan

40 Angkat tabung AKDR dan kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai pendorongnya terdorong

41 Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar lengan AKDR). Sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.

42 Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan

43 Lepaskan AKDR dengan menggunakan tehnik withdrawl yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong

44 Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan

45 Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm

46 Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah terkontaminasi

47 Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%

Tindakan pasca pemasangan

48 Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi 49 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kassa,

sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan (tempat sampah medik)

50 Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, buka dalam keadaan terbalik dan rendm dalam klorin 0,5%

51 Cuci tangan dengan air dan sabun

(9)

52 Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien pulang Konseling pasca pemasangan

53 Ajarkan klien bagaimana memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan

54 Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping

55 Beritahu kapan klien harus datang kembali untuk kontrol 56 Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T380A

adalah 10 Tahun

57 Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila memerlukan konsultasim pemeriksaan medik atau bila menginginkan AKDR tsb dicabut

58 Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan

59 Lengkapi rekam medic dan kartu AKDR untuk klien Fase Terminasi

60 Bersama klien membaca doa

61 Baca hamdalah

62 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

63 Beri reinforcement positif pada klien atas partisipasinya 64 Kontrak pertemuan selanjutnya

65 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam 66 Mengumpulkan dan merapikan alat

67 Mencuci tangan dengan air mengalir

(10)

Evaluasi

68 Evaluasi respon klien 69 Evaluasi hasil pemeriksaan 70 Evaluasi tanda-tanda vital Dokumentasi

71 Mencatat semua hasil pemeriksaan

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Maternitas 2. Bagian Laboratorium Keperawatan Referensi

1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc 2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins

Lowdermilk, D.L.,

3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

(11)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENCABUTAN AKDR

No Dokumen 245/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 05-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601 Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan pencabutan AKDR secara benar Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

4. Menjelaskan pengertian pencabutan AKDR

5. Menjelaskan tahapan prosedur pencabutan AKDR 6. Menerapkan pencabutan AKDR secara benar

Pengertian

Suatu tindakan melepaskan alat kontrasepsi yang di dalam rahim sesuai indikasi pelepasan/pencabutan

Tujuan Pencabutan AKDR

Melakukan pencabutan/pelepasan AKDR di dalam rahim

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda-tanda vital ibu

2 Kaji alasan ibu ingin mencabut AKDR tersebut

3 Kaji riwayat kesehatan reproduksi (sesuaikan: konseling awal, konseling metode khusus, atau konseling pra pemasangan dan seleksi klien)

4 Kaji kandung kemih (pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci genital dengan sabun) 5 Kaji kesiapan klien dan perawat

(12)

6 Diagnosa Keperawatan :

………

Fase pre interaksi 7 Siapkan alat

• Handscoon

• Spekulum Vagina

• Cairan Antiseptik

• Kapas

• Klem Aligator

• Larutan Klorin Fase Orientasi

8 Memberikan salam dan memperkenalkan diri

9 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 10 Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang akan

klien rasakan pada saat proses pencabutan dan setelah pencabutan

11 Mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 12 Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk

bertanya sebelum kegiatan dimulai

13 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik 14 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran 15 Libatkan pasangan /keluarga untuk memberikan dukungan Fase Kerja

16 Posisikan klien di atas meja pemeriksaan 17 Cuci tangan dan keringkan

18 Pasang handschoon bersih 19 Lakukan pemeriksaan Bimanual

• Pastikan gerakan serviks bebas

• Tentukan besar dan posisi uterus

• Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa

20 Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks 21 Jepit benang yang dekat dengan klem

(13)

22 Tarik keluar benang dengan mantap tetapi hati-hati untuk mengeluarkan AKDR

23 Tunjukkan AKDR tersebut pada klien, kemudian rendam dalam klorin 0,5%

24 Keluarkan speculum dengan hati-hati Tindakan pasca pencabutan

25 Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama10 menit untuk dekontaminasi 26 Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kassa,

sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan

27 Cuci tangan dengan air dan sabun 28 Amati klien selama 5 menit

Fase Terminasi

29 Bersama klien membaca doa

30 Baca hamdalah

31 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

32 Beri reinforcement positif pada klien atas partisipasinya 33 Kontrak pertemuan selanjutnya

34 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam 35 Mengumpulkan dan merapikan alat

36 Mencuci tangan dengan air mengalir Evaluasi

(14)

37 Evaluasi respon klien 38 Evaluasi tanda-tanda vital Dokumentasi

39 Mencatat tanggal, waktu dan jenis AKDR yang dicabut

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Maternitas 2. Bagian Laboratorium Keperawatan Referensi

1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc 2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins

Lowdermilk, D.L.,

3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5th edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

(15)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

(SADARI)

No Dokumen 107/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 05-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemeriksaan payudara sendiri dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian SADARI

2. Menjelaskan tahapan prosedur SADARI 3. Menerapkan pemeriksaan SADARI

Pengertian

Metode skrining yang digunakan dalam upaya untuk mendeteksi kanker payudara dini.

Tujuan SADARI

Mendeteksi adanya perubahan pada payudaranya

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda-tanda vital ibu 2 Kaji periode haid ibu

3 Kaji riwayat kesehatan reproduksi ibu 4 Kaji kesiapan klien dan perawat 5 Diagnosa Keperawatan :

Fase pre interaksi

(16)

7 Siapkan alat

• Cermin

Fase Orientasi

8 Memberikan salam dan memperkenalkan diri

9 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 10 Jelaskan proses pemeriksaan patudara sendiri

11 Mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 12 Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk

bertanya sebelum kegiatan dimulai

13 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik 14 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran 15 Libatkan pasangan /keluarga untuk memberikan dukungan Fase Kerja

16 Posisikan klien berdiri di depan cermin 17 Cuci tangan dan keringkan

18 Pasang handschoon bersih 19 Minta pasien untuk :

• Berdiri tegak.

1. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri. Ketidaksimetrisan payudara kanan dan kirii adalah hal biasa

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung,

(17)

dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung.

Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

• Pada posisi tiduran :

Letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

Fase Terminasi

29 Bersama klien membaca doa

30 Baca hamdalah

31 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

32 Beri reinforcement positif pada klien atas partisipasinya 33 Kontrak pertemuan selanjutnya

34 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam 35 Mengumpulkan dan merapikan alat

36 Mencuci tangan dengan air mengalir

(18)

Evaluasi

37 Evaluasi respon klien 38 Evaluasi tanda-tanda vital Dokumentasi

39 Mencatat tanggal, waktu dan hasil pemeriksaan SADARI

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Maternitas 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.

Malloy.Inc

2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins Lowdermilk, D.L.,

3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5

th

edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa

Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

(19)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERSIAPAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR

No Dokumen 107/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 05-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan persiapan pemeriksaan papa smear dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan pap smear

2. Menjelaskan tahapan prosedur persiapan pemeriksaan pap smear 3. Menerapkan persiapan pemeriksaan pap smear

Pengertian

Metode pemeriksaan skrining kanker serviks yaitu dengan pengambilan apusan sel epitel serviks yang akan diperiksa memakai mikroskop untuk mendeteksi lesi prakanker dan kanker serviks.

Tujuan Persiapan Pemeriksaan Pap Smear Melakukan pemeriksaan Pap Smear

Indikasi

1. Wanita yang telah menikah ( kontak seksual) dalam 3 tahun pertama 2. Wanita dengan keluhan keputihan dan perdarahan pervaginam Syarat Pemeriksaan

1. Wanita yang telah menikah (kontak seksual) 2. Tidak dalam keadaan haid

3. Dua hari sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya tidak melakukan kontak seksual, douching vagina, penggunaan tampon dan jelly/cream vagina

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

(20)

1 Kaji tanda-tanda vital ibu 2 Kaji periode haid ibu

3 Kaji riwayat kesehatan reproduksi ibu (riwayat keputihan, pendarahan per vagina)

4 Kaji kesiapan klien dan perawat 5 Diagnosa Keperawatan :

Fase pre interaksi 6 Siapkan alat

• Kapas dan larutan antiseptik

• Spekulum cocor bebek (Grave’s speculum)

• Penjepit has

• Spatula Ayre

• Cytobrush

• Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%

• Meja instrumen

• Lampu sorot

• Label nama

• Ranjang ginekologi dengan penopang kaki

• Sarung tangan DTT

• Apron dan baju periksa

• Sabun dan air bersih

• Handuk bersih dan kering Fase Orientasi

8 Memberikan salam dan memperkenalkan diri

9 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 10 Jelaskan proses pemeriksaan pap smear

11 Mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 12 Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk

bertanya sebelum kegiatan dimulai

Minta klien mengosongkan kandung kemih dan lepaskan pakaian dalam

13 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik 14 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran

(21)

15 Libatkan pasangan /keluarga untuk memberikan dukungan Fase Kerja

16 Memposisikan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan atur posisi litotomi

17 Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar ke bagian yang akan diperiksa

18 Beritahukan ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dan minta ibu duduk

Fase Terminasi

19 Bersama klien membaca doa

20 Baca hamdalah

21 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

22 Beri reinforcement positif pada klien atas partisipasinya 23 Kontrak pertemuan selanjutnya

24 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam 25 Mengumpulkan dan merapikan alat

26 Mencuci tangan dengan air mengalir Evaluasi

27 Evaluasi respon klien 28 Evaluasi tanda-tanda vital Dokumentasi

29 Mencatat tanggal, waktu dan hasil pemeriksaan pap smear

(22)

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Maternitas 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.

Malloy.Inc

2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins Lowdermilk, D.L.,

3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5

th

edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa

Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

(23)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERSIAPAN PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT)

No Dokumen 107/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 05-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan persiapan pemeriksaan IVA dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan IVA

2. Menjelaskan tahapan prosedur persiapan pemeriksaan IVA 3. Menerapkan persiapan pemeriksaan IVA

Pengertian

Metode pemeriksaan skrining kanker serviks yaitu dengan cara melakukan pulasan asam asetat 3 – 5 % pada servik

Tujuan Persiapan Pemeriksaan IVA Melakukan pemeriksaan IVA

Indikasi

1. Wanita yang telah menikah ( kontak seksual) dalam 3 tahun pertama 2. Wanita dengan keluhan keputihan dan perdarahan pervaginam

Syarat Pemeriksaan

1. Wanita yang telah menikah (kontak seksual) 2. Tidak dalam keadaan haid

3. Satu hari sebelumnya melakukan pemeriksaan sebaiknya tidak melakukan kontak seksual, douching vagina, penggunaan tampon dan jelly/cream vagina

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda-tanda vital ibu

(24)

2 Kaji periode haid ibu

3 Kaji riwayat kesehatan reproduksi ibu (riwayat keputihan, pendarahan per vagina)

4 Kaji kesiapan klien dan perawat 5 Diagnosa Keperawatan :

Fase pre interaksi 6 Siapkan alat :

• Sabun dan air untuk cuci tangan

• Lampu sorot untuk melihat serviks

• Speculum dengan desinfektan tingkat tinggi

• Sarung tangan steril

• Lidi kapas

• Asam asetat 3-5%

• Meja ginekologi Fase Orientasi

8 Memberikan salam dan memperkenalkan diri

9 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) 10 Jelaskan proses pemeriksaan IVA

11 Mendekatkan alat-alat, bila klien siap dilakukan tindakan 12 Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk

bertanya sebelum kegiatan dimulai

13 Minta klien mengosongkan kandung kemih dan lepaskan pakaian dalam

14 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik 15 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran 16 Libatkan pasangan /keluarga untuk memberikan dukungan Fase Kerja

17 Memposisikan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan atur posisi litotomi

18 Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar ke bagian yang akan diperiksa

(25)

19 Beritahukan ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dan minta ibu duduk

Fase Terminasi

20 Bersama klien membaca doa

21 Baca hamdalah

22 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

23 Beri reinforcement positif pada klien atas partisipasinya 24 Kontrak pertemuan selanjutnya

25 Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam 26 Mengumpulkan dan merapikan alat

27 Mencuci tangan dengan air mengalir Evaluasi

28 Evaluasi respon klien 29 Evaluasi tanda-tanda vital Dokumentasi

30 Mencatat tanggal, waktu dan hasil pemeriksaan IVA

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Maternitas 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition.

Malloy.Inc

(26)

2. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins Lowdermilk, D.L.,

3. Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

4. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5

th

edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa

Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.

Gambar

Gambar  1. Teknik Memasukkan  lengan  AKDR  CuT380A  dalam  kemasan steril

Referensi

Dokumen terkait