• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Implementasi Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Jombang)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Jombang)

M Imam Laukhim Mahfudz*

Program Studi S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy’ari Jl. Irian Jaya No.55 Tebuireng, Cukir, Kec. Diwek, Kab. Jombang

muhammadimam54321@gmail.com

Abstract

The government regulate a number of financial otority in Indonesia that is 11/POJK through Otoritas Jasa Keuangan. 03/2020 National economic recovery as an anti-circle policy against the impact of the 2019 corona virus outbreak. One of these problems is stated in POJK number 11 / POJK. March 2020 is a credit and financial restructuring for debtors who affected by the Covid 19 pandemic and this credit/financial restructuring will affacted on bank liquidity. This study aims to analyze the impact of implementing financial restructuring on the liquidity of Islamic banks. The survey results show that the implementation of tax restructuring follows the results of a literature review which shows that the procedure for implementing Murabahah grants is the process of paying for a gift application.

Keywords: Coronavirus, POJK, Restructuring, reduction

Abstrak

Pemerintah mengeluarkan peraturan nomor 11/POJK Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan. 03/2020 Pemulihan ekonomi nasional sebagai kebijakan anti-lingkaran terhadap dampak wabah virus corona 2019. Salah satu permasalahan tersebut tertuang dalam POJK nomor 11 / POJK. Maret 2020 merupakan restrukturisasi kredit dan keuangan untuk debitur yang terkena dampak pandemi Covid 19 dan restrukturisasi kredit/keuangan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap peningkatan likuiditas bank.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan restrukturisasi keuangan terhadap likuiditas bank syariah. Hasil survei menunjukkan bahwa pelaksanaan restrukturisasi perpajakan mengikuti hasil kajian literatur yang menunjukkan bahwa tata cara pelaksanaan hibah Murabahah adalah proses pembayaran permohonan hadiah.

Kata Kunci: Coronavirus, POJK, Restrukturisasi, reduksi PENDAHULUAN

Pandemi covid- 19 sudah menciptakan penghasilan dari penyaluran pembiayaan alami pengurangan. Salah satu kerugian dari covid- 19 yakni pemasukan sirna karna penjualan tidak terselip, namun senantiasa mengaplikasikan pengeluaran walau tidak seluruhnya serta kerugian bakal berbeda- beda (Hadiwardoyo 2020). Di Indonesia, penyebaran covid- 19 sudah melemahkan kinerja serta kapasitas bank syariah eksklusifnya debitur. Lemahnya kinerja debitur tersebut bisa menaikkan ancaman kredit yang bakal mengacaukan perbankan serta stabilitas keuangan perbankan syariah

(2)

ada dan mempengaruhi pendapatan dana simpanan pihak ketiga dan pembiayaan bank syariah mula penyebaran covid 19.

Pemerintah mengeluarkan beberapa upaya buat menekan menurun pandemi virus corona ini yaitu galat satunya adalah himbauan buat menerapkan sosial distancing, work from home, belajar berdasarkan tempat tinggal & sektor-sektor yg memungkinkan beraktifitas dari tempat tinggal diimbau buat tetap menerpakan protokol kesehatan supaya tidak mencipakan penularan berdasarkan virus tadi. Secara praktis wabah ini sudah berjalan selama delapan bulan menaruh imbas kepada global industri, salah satunya industri jasa keuangan perbankan. Pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya buat menekan dampak virus Covid-19 terhadap industri perbankan. Menurut statistik Bank Syariah, per Agustus 2020, jumlah kantor Bank Umum Syariah dan Departemen Bisnis Syariah adalah 1.937, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah memiliki 162 cabang di berbagai wilayah di Indonesia. Sesuai dengan wilayah yang paling banyak ditemukan Covid-19 yaitu di pulau Jawa (Ningsih and Mahfudz 2020).

Tabel 1 Tingkat sebaran Bank Umum Syariah dan BPR Syariah menurut wilayah

Provinsi BUS dan UUS BPRS

Papua Barat 4 -

Maluku Utara 9 3

Papua 7 -

Maluku 4 -

Nusa Tenggara

Timur 4 -

Bali 18 1

Nusa Tenggara Barat 79 3

Sulawesi Tenggara 18 -

Sulawesi Barat 4 1

Gorontalo 5 -

Sulawesi Utara 8 -

Sulawesi Selatan 59 7

Sulawesi Tengah 13 -

Kalimantan Tengah 16 1

Kalimantan Timur 48 1

Kalimantan Barat 23 -

Kalimantan Selatan 29 1

Lampung 43 11

Kepulauan Riau 22 2

Bangka Belitung 8 1

Sumatera Selatan 52 1

Riau 48 2

Sumatera Barat 42 7

(3)

Sumatera Utara 81 8 Nanggroh Aceh

Darussalam 209 9

Jambi 25 -

Bengkulu 19 2

Jawa Timur 209 27

Jawa Tengah 142 26

DI Yogyakarta 45 12

DKI Jakarta 249 1

Banten 85 8

Jawa Barat 307 27

Jumlah 1937 162

Seperti terlihat pada tabel di atas, tingkat persebaran lembaga perbankan syariah terkonsentrasi di beberapa daerah yang berada di dalam area merah. Jawa barat menduduki peringkat pertama dengan 307 cabang, Jakarta peringkat kedua dengan 249 cabang, dan Jawa Timur dan Nanggroh Aceh Darussalam peringkat ketiga dengan 209 cabang. Bank Keuangan Rakyat Syariah terbesar memiliki 27 cabang di Jawa Timur dan Jawa Barat, kedua di Jawa Tengah dengan 26 cabang, dan ketiga terbesar di DI Yogyakarta dengan 12 cabang

Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan telah menempuh berbagai langkah dan kebijakan untuk mencegah perlambatan ekonomi nasional.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan lanjutan untuk melonggarkan pengawasan perbankan dan memberikan ruang yang lebih besar bagi likuiditas dan permodalan bank, sehingga menjaga stabilitas industri keuangan dalam konteks pelemahan ekonomi. Dampak dari pandemi Covid-19 (Rachman 2017).

Langkah konkrit yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah dengan menyediakan lembaga keuangan syariah yang ramah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai regulator industri jasa keuangan, merupakan lembaga di masyarakat yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menyeimbangkan tingkat pendapatan, menghilangkan kemiskinan, dan menghilangkan riba. Lembaga keuangan memberikan akses permodalan atau pembiayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal untuk mengurangi ketimpangan, kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan (Bagus et al. 2021).

Kebijakan stimulus baru dikeluarkan setelah OJK mengamati dampak Covid 19 Oleh karena itu, pengurangan Kegiatan ekonomi akan berdampak pada sektor keuangan melalui lambatnya penyebaran sektor fisik. Kebijakan stimulus lanjutan

Sumber : BPS

(4)

Stimulus Perekonomian Nasional, POJK No. 18/POJK.03/2020 tentang Stabilitas Sistem Keuangan dan SP 26/DHMS/OJK/ IV/2020 tentang kebijakan Perbankan selama masa PSBB di masing-masing daerah.

Perbankan Syariah pada menjalankan manfaatnya sebagai forum Perantara atau financial intermediaries yang mempertemukan orang yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana harus bisa berinteraksi dengan orang lain. Di sisi lain, paparan ancaman virus Covid-19 menjadi penghambat alokasi pembiayaan lembaga perbankan syariah dan menyebabkan perlambatan alokasi pembiayaan. Selain itu restriksi sosial berskala besar (PSBB) dan physical distancing diberlakukan menjadi kendala lainnya buat perbankan Syariah (Ningsih and Mahfudz 2020). Alhasil, pemerintah menerbitkan kebijakan pelonggaran kredit kepada UKM yang tertuang dalam Ringkasan Eksekutif Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. II/POJK.03/2020 terkait pemulihan ekonomi.

Ikhtisar wabah virus corona 2019 (efek stimulus COVID19 POJK). POJK ini berlaku untuk BUK, BUS, UUS dan BPR, Bank Syariah & BPRS(Aminy and Fithriasari 2021).

Tujuan menurut kebijakan ini merupakan kesejahteraan menurut efek pelaksanaan perbankan syariah pada Indonesia telah dirasakan oleh warga . Peran perbankan syariah telah mampu mengurangi ketimpangan sosial di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya ekonomi mikro. Perbankan syariah, sebagaimana fungsinya, telah menjadi wadah bagi para perantara atau mediator keuangan yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana agar dapat berinteraksi dengan masyarakat, namun di sisi lain terpapar Covid-19. Ancaman adalah tantangan (Sumadi 2020). Dengan demikian perlunya implementasi kebijakan restrukturisasi dalam pembiayaan Mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19.

Pada masa pandemi Covid-19 sebagian seluruh perbankan melaksanakan pembiayaan buat para nasabah atau Stop Selling, kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akan namun pada PT. Bank Syariah Indonesia Jombang permanen melaksanakan pembiayaan buat para nasabah khususnya pembiayaan buat para nasabah pada masa pandemi karena tidak semua bisnis yang dimiliki nasabah macet akibat pandemi Covid-19. PT. Bank Syariah Indonesia kcp Jombang yg merupakan Bank Syariah berada di Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No.1, Kepuh kembeng, Babatan, Kepuh Kembeng, Kec. Peterongan, Kab. Jombang.

Diawali menggunakan impian untuk dapat menjalankan perekonomian secara Islami dan bisnis buat meningkatkan perekonomian umat pada daerah Jombang. PT. Bank Syariah Indonesia Kcp Jombang permanen konsisten melayani masyarakat, dalam bentuk hadiah fasilitas pembiayaan dalam kelompok pengusaha pengusaha mini &

pemberdayaan lembaga-lembaga keislaman. Dasar pemilihan PT. Bank Syariah Indonesia cabang Jombang menjadi tempat penelitian karene kualitas pembiayaan yang

(5)

diberikan pada pengusaha mikro tetap berjalan dan sanggup memberikan kebijakan yg tepat selama masa pandemi Covid-19. Bank BSI cabang Jombang jua adalah salah satu bank yang menaruh pembiayaan bagi UMKM. Pengembangan ekonomi rakyat khususnya di daerah Jombang buat melakukan kegiatan perbankan yg terbaik. Bank BSI cabang Jombang dikenal sebagai bank milik rakyat pada semua pelosok desa yaitu menaruh pelayanan pada warga kecil sektor usaha menengah dan mikro jasa dan pembiayaan, usaha mini , menengah dan mikro sendiri berperan dalam perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya perekonomian perkotaan.

METODE

Penelitian metode kualitatif, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam apa yang sedang dipelajari . Dengan pendekatan kualitatif ini, peneliti berharap bisa memperoleh, menggali, & menjelaskan lebih pada lagi mengenai imbas Covid-19 terhadap pembiayaan bank Syariah & implementasi kebijakan Restrukturisasi dalam Pembiayaan mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini agar dapat mendekatkan peneliti menggunakan responden/informan secara eksklusif kepada objek yg diteliti. Supaya bisa mendukung dalam proses kegiatan yang berkaitan dengan penelitian(Sugiono 2015).

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian naratif. Penelitian deskriptif yg dimaksud disini adalah penelitian yang bertujuan buat mendeskripsikan sesuatu hal.

Pada penelitian ini menggambarkan mengenai dampak Covid-19 terhadap pembiayaan bank Syariah dan implementasi kebijakan Restrukturisasi pada Pembiayaan mikro Bank Syariah Pada Situasi Pandemi Covid-19. Informasi dan data-data yg dihasilkan dikaji dan diadaptasi dengan fenomena yg terdapat pada lapangan. Kemudian peneliti menyajikannya pada bentuk kata-kata & kalimat yg diakhiri denga konklusi. Data yg dikumpulkan berupa kata-istilah, dan gambar yg bukan angka-angka. Hal tadi disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif (Abdullah, B.,Saebani 2014).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan pencatatan. Melalui teknologi ini, panca indera dan berbagai alat kompleks lainnya dapat digunakan untuk mencapai pengumpulan data yang jelas. Dengan menggunakan teknik ini, peneliti juga dapat memahami perilaku dan maknanya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknologi observasi pasif, artinya dalam kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti peneliti datang ke lokasi kegiatan orang- orang yang diamati tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti mengkaji dampak Covid19 terhadap pembiayaan bank syariah dan implementasi kebijakan restrukturisasi keuangan mikro Bank Syariah di bawah pandemi Covid19.teknik pengumpulan dengan Wawancara adalah kegiatan

(6)

kegiatan tanya jawab untuk menghasilkan makna dalam topik tertentu. Tujuan dari kegiatan wawancara adalah untuk memperdalam penjelasan partisipan tentang situasi dan fenomena yang tidak dapat ditemukan melalui teknik observasi (Sugiono 2015).

Sedangkan dalam Pencatatan dan pengumpulan dokumen Dalam penelitian ini, data mining dilakukan dengan menganalisis dokumen-dokumen yang terkait dengan kebijakan restrukturisasi keuangan mikro Bank Umum Syariah Indonesia Jombang.

Dokumen-dokumen tersebut antara lain: Berisi tentang gambaran profil perusahaan, formulir pembiayaan, sistem alokasi dan pelacakan, serta prosedur pembiayaan Bank Syariah Indonesia Kcp Jombang, serta hal-hal yang berkaitan dengan pendataan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Dokumentasi

Sesuai dengan analisis dokumen penelitian, pelaksanaan restrukturusasi dimulai didasarkan pada penerapan Wakalah di lembaga keuangan syariah dalam upaya memberikan wewenang kepada nasabah untuk membeli produk yang dinegosiasikan oleh lembaga keuangan syariah dengan menggunakan hukum Syariah. Hal ini didukung oleh pengamatan peneliti terhadap kebijakan stimulus yang dibahas, antara lain: (1) Menilai kualitas kredit/pembiayaan/dana lain hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit/penggunaan sampai dengan Rp10 miliar Pembiayaan / dana lainnya. (2) Kualitas kredit/keuangan telah membaik dan tetap stabil selama masa berlakunya setelah reorganisasi. Terlepas dari batas kredit/pembiayaan atau jenis debitur, bank dapat menerapkan klausul restrukturisasi. Dikuatkan output wawancara tentang perbaikan praktik pembiayaan adalah salah satu cara buat restrukturisasi pembiayaan yg diberikan bank Syariah Indonesia Jombang. Kesimpulan ini bukan asal menurut kritik yang terdapat ataupun dokumen administratif saja, melainkan dari ketidaktepatan mendeskripsikan alur pelaksanaan aktivitas pembiayaan murabahah yang mengesankan bank syariah nir menguasai barang pada waktu akad murabahah ditanda-tangani. Rekonstruksi ini dibutuhkan mampu mendekatkan jeda antara idealisme syariah & realitas usaha kontemporer.

Hasil Analisis Dokumentasi mengenai Akad Wakalah

Hasil analisis dokumentasi mengenai Kontrak wakalah dijalankan oleh klien yang telah menyelesaikan semua manajemen yang terkait dengan pembiayaan ini. Bahkan jika barang belum mencapai waktu kontrak kinerja, manajemen ini telah selesai, dan klien tidak lagi perlu kembali untuk memecahkan masalah manajemen, kecuali kuitansi pembelian dikirimkan ke biaya pembiayaan LKM Islam dan. disampaikan sesuai dengan peraturan Ada perjanjian pengembalian, tetapi ini bukan Tanda Terima untuk semua pengembalian. Didukung oleh opini atas kebijakan restrukturisasi kredit/

keuangan

(7)

Hasil Implementasi Restrukturisasi Pembiayaan

Implementasi restrukturisasi pembiayaan sinkron dengan output analisis dokumantasi dihasilkan Proses Permohonan Pinjaman Murabahah adalah proses pembayaran permohonan pinjaman yang.telah.disetujui oleh.pengurus cabang.PAN, SKP dan.dokumen lainnya.akan diserahkan kepada Badan.Pengelola Keuangan.

untuk SP3/Perjanjian Pembiayaan Tambahan dan akan dimasukkan dalam Perjanjian Pembiayaan dan Pembiayaan Perjanjian Pembiayaan buat menempatkan dana &

kapital Bank dalam aktiva yg beresiko. Didukung hasil observasi kinerja bank Syariah Indonesia Jombang dalam restrukturisasi Memberikan perlakuan khusus bagi debitur yang terkena dampak penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID19) atau pembiayaan bank (termasuk debitur usaha mikro, kecil dan menengah), intermediasi, menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika situasi pembiayaan yang buruk masih berlanjut, langkah-langkah penggantian yang dapat dilakukan bank dapat berupa penjadwalan ulang, penghapusan, penghapusan, likuidasi jaminan, penalti dan/atau penalti, dll. Solusi serupa juga ditawarkan melalui operasi penyelamatan berupa reorganisasi keuangan untuk membantu klien memenuhi kewajibannya, melalui: Penataan ulang, Permintaan pengembalian (perbaikan), penataan ulang (reorganisasi)

Pembahasan

Kualitas pembiayaan dinilai berdasarkan pelaksanaan restrukturusasi dimulai berdasarkan Wakalah diterapkan di lembaga keuangan syariah agar nasabah dapat membeli produk yang disepakati antar nasabah yang menggunakan lembaga keuangan syariah. Perjanjian Wakalah ini disimpulkan oleh klien yang telah melakukan semua verifikasi yang berkaitan dengan pinjaman ini. Implementasi restrukturisasi pembiayaan sesuai dengan hasil analisis dokumantasi didapatkan Proses Permohonan Pinjaman Murabahah adalah proses pembayaran permohonan pinjaman Disetujui oleh manajer cabang. RAN, SKP dan dokumen lainnya akan dikirimkan ke Kantor Pengelola Keuangan untuk SP3/perjanjian pembiayaan tambahan, dan akan dimasukkan dalam perjanjian pembiayaan. dan Pembiayaan Perjanjian Pembiayaan buat menempatkan dana & kapital Bank dalam aktiva yg beresiko.

Reorganisasi intermediasi mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menjaga stabilitas Sistem keuangan dan penanganan khusus kredit atau pinjaman bank kepada debitur yang terkena dampak penyebaran virus Corona 2019 (COVID19), termasuk debitur usaha kecil dan menengah (UKM) . Apabila masih terdapat sisa dana macet dapat berupa penjadwalan kembali, penyeimbangan kembali, penataan kembali, penyelesaian dengan penjaminan, penyusutan pembukuan atau amortisasi tagihan, yang dapat dilakukan oleh bank. Untuk menjaga kelangsungan usaha dan meminimalkan

(8)

risiko kerugian, bank syariah wajib menjaga kualitas keuangannya. Salah satu upaya tersebut adalah membangun kembali pendanaan untuk klien .

Manajemen Risiko Dalam Restrukturisasi Keuangan Mikro Bank Umum Syariah Selama Pandemi COVID-19, yaitu Manajemen Risiko Standing Banks untuk lebih efektif penagihan setoran harian nasabah. Penarikan dilakukan setiap hari untuk meminimalkan pembayaran palsu atau jika pelanggan memiliki masalah dengan penarikan. Berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, penarikan dilakukan secara mingguan atau bulanan. Manajemen risiko di atas merupakan bentuk respon fleksibel yang diterapkan oleh manajemen Bank Umum Syariah Indonesia KCP Jombang.

Situasi ekonomi suatu wilayah atau negara sebenarnya berdampak besar bagi kedua belah pihak. Klien korporat sangat bergantung pada kondisi mikro dan makroekonomi, dan bank menghadapi pertempuran serupa. Untuk mendorong kerjasama yang saling menguntungkan, penting untuk mempromosikan komunikasi antara nasabah dan bank.

PENUTUP

Kesimpulan yg didapatkan menurut penelitian ini merupakan Implementasi restrukturisasi pembiayaan sesuai menggunakan output analisis dokumantasi didapatkan Prosedur pelaksanaan pendanaan murabahah adalah proses pengeluaran uang atas permohonan pendanaan yang disetujui oleh kepala cabang. Upaya penyediaan keuangan mikro kepada bank syariah dalam rangka pandemi Covid-19.

Di Bank Syariah Indonesia Jombang, bank dapat menjadwal ulang, merenovasi, merestrukturisasi, menyelesaikan melalui agunan, dan membatalkan pembukuan atau membatalkan faktur. Bank Syariah Indonesia kcp Jombang dengan cepat memberikan informasi tentang cara menggunakan OJK untuk memberikan pinjaman pemerintah kepada pelanggan toko mikro yang kesulitan membayar karena pendapatan berkurang akibat pandemi. Semua lembaga pemberi pinjaman Mikro membutuhkan pinjaman lunak dan sangat menerima kebijakan pelonggaran mereka. Relaksasi datang dalam bentuk pengurangan laju dan penguat. Dukungan untuk pembayaran tenggat waktu yang diperpanjang. Ini memungkinkan untuk tetap mengelola bisnis.

SARAN

Dalam penelitian yang telah dilakukan masih banyak Terdapat kekurangan, maka perlu dikemukakan saran-saran untuk pengembangan sistem yang sempurna bagi peneliti selanjutnya. Saran yang dapat penulis berikan kepada pengembang sistem kedepannya antara lain :

1. Dengan semakin berkembangnya teknologi dimasa mendatang, penulis diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang pada akhirnya menjadikan wawasan ilmu yang luas tentang Implementasi Restrukturisasi dalam pembiayaan mikro pada bank

(9)

Syariah pada situasi pandemi Covid-19 pada Bank Syariah Indonesia Jombang.

2. Pengembangan pembelajaran juga dapat dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk berkontribusi luas akan penyaluran dana bank syariah yang terkait dengan Implementasi Restrukturisasi dalam pembiayaan pada Bank Syariah Indonesia Jombang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, B.,Saebani, B. A. 2014. Metode Penelitian. bandung: CV Pustaka Setia.

Aminy, Aisyah, and Kartika Fithriasari. 2021. “Analisis Dampak Covid-19 Bagi UMKM di Jawa Timur.” Seminar Nasional Official Statistics. https://doi.

org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.646.

Bagus, Faisal, Aji Apriliawan, Ahmad Ajib Ridlwan, and Peni Haryanti. 2021. “Peran Bank Wakaf Mikro Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Bwm Tebuireng Mitra Sejahtera).” JIES: Journal of Islamic Economics Studies 2 (1): 41–55.

Disemadi, Hari Sutra, and Ali Ismail Shaleh. 2020. “Banking Credit Restructuring Policy amid COVID-19 Pandemic in Indonesia.” Jurnal Inovasi Ekonomi.

https://doi.org/10.22219/jiko.v5i3.11790.

Hadiwardoyo, Wibowo. 2020. “Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19.” Baskara: Journal of Business and Entrepreneurship 2 (2): 83–92.

https://doi.org/10.24853/baskara.2.2.83-92.

Ningsih, Mardhiyatur Rosita, and Muhammad Syarqim Mahfudz. 2020. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Manajemen Industri Perbankan Syariah: Analisis Komparatif.” Point 2 (1): 1–10. https://doi.org/10.46918/point.v2i1.576.

Rachman, Siswati. 2017. “Analisis Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Manufaktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Makasar.” Jurnal Ad’ministrare. https://doi.org/10.26858/ja.v3i2.2567.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian: Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D. bandung:

Alfabeta.

Sumadi, S. 2020. “Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah.” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah. https://doi.org/10.30595/jhes.

v0i1.8761.

Referensi

Dokumen terkait

In Yakima, both the Northwest =pat a- (examples 210 and 211) and Columbia River pata- (example 212) forms are used, within and across speakers.. I refer to the variations as the

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa dalam masalah ini terdapat satu kesimpulan bahwa permasalahan konflik Poso awalnya adalah

Strategi Bank dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Produk Tabungan Haji di Masa Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Perspektif Manajemen Syariah (Studi Kasus Bank

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut Majelis Hakim menilai adanya rangkaian perbuatan Terdakwa terhadap keberadaan shabu-shabu sebanyak 1 (satu) gram

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang restrukturisasi pembiayaan, peraturan bank Indonesia No.10/18/PBI/2008 tentang restrukturisasi pembiayaan bagi Bank Syariah dan

Penerapan restrukturisasi pembiayaan bermasalah pada bank syariah didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Syariah

SITI ISNAINI : Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank

Hal ini dipandang perlu mengingat begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga melalui kerjasama dengan pihak luar negeri diharapkan akan mampu