• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Media Pembelajaran a) Pengertian Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran dikelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Pengembangan dalam konteks penelitian merupakan salah satu jenis metode untuk menghasilkan dan menguji keefektifan suatu produk. Pengertian belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar agar individu dapat mengubah tingkah laku tertentu yang dapat diamati secara langsung maupun sebagai pengalaman dalam kegiatan berinteraksi individu tersebut terhadap lingkungannya (Suprihatiningrum:2013). Dari definisi tersebut, maka perlu dikemukakan bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dengan kata lain, kegiatan belajar menggunakan media terjadi apabila ada komunikasi antar penerima pesan dengan sumber melalui media tersebut. Proses komunikasi itu sendiri baru akan terjadi apabila setelah ada feedback.

Media pembelajaran merupakan alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Azhar:2011). Association for

(2)

Educational Communication (AECT) mendefinisikan penggunaan media

sebagai alat atau bentuk yang digunakan dalam pembelajaran sebagai penyaluran informasi. Adapun pendapat lain, menurut Arsyad (2012:8) media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat menyampaikan pesan dari sumber terencana, sehingga terjadi proses pembelajaran yang kondusif.

Berdasarkan uraian dari para ahli diatas, maka secara singkat dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau informasi dalam belajar untuk menciptakan suasana atau lingkungan belajar yang efisien dan efektif. Selain itu, media pembelajaran ini sebagai alat yang dapat digunakan oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b) Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran dapat digunaan untuk meletakan dasar- dasar yang kongkrit untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas, memberikan pengalaman yang nyata, dan membantu pemikiran yang lebih maju. Arsyad (2009) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

1) Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan peserta didik untuk belajar menurut cara yang dikehendakinya.

2) Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar, dan membantu peserta didik untuk memanfaatkan waktu belajarnya dengan baik.

(3)

3) Menyajikan atau merencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis.

4) Media pengajaran bersifat kondisional sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

5) Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinnya terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan uraian manfaat media pengajaran dalam proses belajar mengajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran secara efektif akan menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan sehingga hasilnyapun dapat dicapai sesuai tujuan yang ingin dicapai seara optimal. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan salah satu bagian pentingg dari proses belajar yang memberikan manfaat bagi dalam dunia pendidikan.

c) Jenis-jenis Media Pembelajaran

Dalam pengertian teknologi pendidikan, media yang digunakan sebagai sumber belajar merupakan komponen-komponen dari instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh dalam lingkup dunia pendidikan, kini media dan dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis format seperti modul cetak, film, video, program radio, komputer, dan sebagainya yang memiliki ciri

(4)

dan keunggulannya masing-masing. Adapun secara praktis, berikut ini akan dibahas klasifikasi beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar.

Tabel 2.1 Klasifikasi Jenis Media

No. Klasifikasi Jenis Media

1 Multimedia 1) File dalam program computer berbasis multimedia

2 Media Audio 1) Audio CD

2) Radio

3 Media Grafik

1) Sketsa

2) Gambar animasi/ kartun 3) Foto

4) Poster 5) Diagram 6) Grafik 7) Bagan 8) Papan flannel 9) Papan bulletin 10) Peta dan globe

4 Media Proyeksi 1) Film bingkai (slide film) 2) Media transparasi

5 Media Proyeksi Gerak

1) Film

2) Program siaran TV 3) Video

6 Benda atau Model 1) Benda nyata

2) Benda tiruan (model) Sumber: Piran Wiroatmojo dan Sasonoharjo, 2002, h.20-21

Masing-masing klasifikasi media tentu memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda-beda. Dari berbagai macam jenis media diatas, pada penelitian pengembangan ini peneliti akan menggunakan jenis media berbasis multimedia. Alasan pemilihan media berbasis multimedia

(5)

interaktif ini yaitu selain karena kebutuhan yang telah dianalisis pada observasi awal disekolah juga untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan sekolah, seperti Komputer/Laptop, LCD, proyektor, sound, dan sarana prasarana lainnya.

d) Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif Panduan Mewarnai dengan Teknik Gradasi

Dalam menciptakan media pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah kelebihan dari multimedia interaktif panduan mewarnai dengan teknik gradasi antara lain sebagai berikut : 1) Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat disimpan dengan

mudah dan fleksibel dalam penggunaannya.

2) Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa, karena siswa cenderung memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar apabila adanya media pembelajaran

3) Melatih kemampuan motorik halus siswa dengan kegiatan mewarnai 4) Multimedia ini dapat menuntun siswa dalam menggradasikan warna 5) Menumbuhkan kekreatifan siswa dalam berkreasi

6) Guru tidak perlu menjelaskan panjang lebar, karena materi tentang mewarnai gradasi telah dijelaskan secara detail dalam media tersebut yang disertai dengan gambar dan video.

Selain kelebihan, multimedia interaktif ini juga memiliki beberapa kelemahan.

Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut : 1) Di perlukan komputer/laptop dalam jumlah yang banyak

(6)

2) Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif menuntut keahlian guru dan siswa dalam menggunakan dan mengoperasikan komputer.

3) Perlunya keterlibatan guru dalam membimbing siswa secara menyeluruh.

2. Hakikat Mewarnai dengan Teknik Gradasi

a) Seni Rupa Mewarnai

Mewarnai termasuk dalam kategori seni rupa. Kistanto (2013:5) menyatakan bahwa seni rupa dapat di kelompokkan berdasarkan dimensi dan fungsinya, antara lain sebagai berikut :

1) Wujud seni rupa berdasarkan dimensinya dibagi menjadi 2, yaitu : a. Karya seni rupa 2 dimensi

Karya seni rupa 2 dimensi yaitu karya seni rupa pada dimensi bidang datar. Dimensi bidang datar yang dimaksud adalah hanya dapat dilihat dari satu sisi pandang.

b. Karya seni rupa 3 dimensi

Seni rupa 3 dimensi yaitu karya rupa pada dimensi ruang. Dikatakan 3 dimensi karena memiliki unsur panjang, lebar, dan tinggi sehingga memiliki ciri dapat dilihat lebih dari satu sisi pandang.

2) Wujud seni rupa berdasarkan fungsinya, yaitu : a. Karya seni rupa murni (Fine Art)

Karya seni rupa murni adalah karya seni estetis yang berfungsi semata- mata sebagai objek hias yang indah. Dengan kata lain, karya seni rupa murni dinikmati sepenuhnya oleh indera kita dari segi keindahannya.

(7)

b. Karya seni rupa terapan (Applied Art)

Karya seni rupa terapan adalah karya terapan yang berfungsi sebagai penunjang kehidupan manusia dalam proses perkembangan kebudayaan yang semakin berkembang pesat yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

b) Pengertian Mewarnai

Dalam KBBI “mewarnai” merupakan kata kerja yang berasal dari kata

“warna” dengan imbuhan “me-“ maka termasuk dalam kata kerja yang artinya adalah memberi warna. Sedangkan kegiatan mewarnai gambar merupakan kegiatan memberi warna pada gambar dengan menggunakan berbagai macam media seperti pensil warna, spidol, dank rayon.

Keterampilan mewarnai merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, mewarnai merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perkembangan otak anak terutama dalam kemampuan imajinasinya. suatu kemampuan dalam menghasilkan keindahan warna, dalam hal ini tentunya memerlukan latihan, semakin sering berlatih maka akan semakin baik pula hasilnya. Setiap coretan mewarnai pada anak tentu memiliki berbagai kesan dan pesan yang terpadu dengan aneka ragam warna membentuk sebuah komposisi dari hasil imajinasi anak itu sendiri.

Mewarnai gambar adalah pendidikan kesenian yang dapat melatih anak untuk menumbuhkan nilai-nilai keindahan. Menurut Listya (2010:5) dengan keindahan, dapat melatih anak untuk membiasakan memberikan nuansa indah dalam hal apapun, karena keindahan dapat memberikan daya

(8)

tarik tersendiri. Dengan ini, anak akan belajar hidup diantara keindahan, keteraturan, dan kebersihan.

c) Jenis-jenis warna

1. Warna primer

Warna primer merupakan warna pokok yang pembentukannya tidak disertai dengan warna lain. Warna ini dapat digunakan sebagai bahan campuran pokok sehingga menghasilkan warna-warna lain. Adapun warna-warna primer yaitu warna merah, kuning, dan biru.

2. Warna Sekunder

Warna sekunder ialah warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna primer. Misalnya warna merah dan kuning apabila dicampurkan maka akan menjadi warna orange. Warna-warna sekunder antara lain yaitu orange atau jingga yang merupakan campuran dari warna primer merah dan kuning, hijau yang merupakan warna campuran dari kuning dan biru, ungu atau violet yang merupakan warna campuran dari merah dan biru.

3. Warna Tersier

Warna tersier merupakan warna yang berasal dari pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Yang termasuk dalam warna tersier adalah coklat merah yang dihasilkan dari campuran warna merah dengan warna hijau, coklat kuning yang merupakan campuran dari warna kuning dengan warna ungu, dan coklat biru yang merupakan campuran dari warna biru dengan warna jingga/orange.

(9)

4. Warna Intermediated

Warna intermediated ini merupakan warna yang letaknya diantara warna primer dengan warna sekunder. Berikut merupakan warna-warna yang termasuk warna intermediated :

d) Macam-macam Warna

Selain warna primer, sekunder, tersier, dan warna intermediated, warna dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam. Adapun macam-macam warna tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Warna Netral

Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna, atau bukan warna primer dan juga bukan termasuk warna sekunder.

2) Warna Kontras/ Komplementer

Warna kontras adalah warna yang terkesan berlawanan antara warna satu dengan warna yang lainnya. warna ini dapat diperoleh dari warna berseberangan yang terdiri dari warna primer dan warna sekunder.

3) Warna Panas

Warna panas merupakan kelompok setengah bagian dari diagram lingkaran warna, mulai dari warna merah sampai dengan warna kuning.

(10)

4) Warna Dingin

Warna dingin sama dengan warna panas, namun kelompok setengah bagian lingkaran warna dingin dimulai dari warna hijau sampai dengan warna ungu.

Tabel 2.2 Indikator Pengembangan Multimedia Interaktif Panduan Mewarnai dengan Teknik Gradasi pada Siswa Kelas II SD

Kompetensi Dasar dan Indikator Tahapan Kegiatan

SBdP

Kompetensi Dasar :

3.1 Mengenal bahan dan alat serta tekniknya dalam membuat karya seni rupa

4.3 Menggambar imajinatif dengan memanfaatkan beragam media.

Indikator :

3.1.1 Mengelompokkan benda- benda yang bias digunakan dalam menciptakan karya seni rupa 4.3.1 Mewarnai gambar imajinatif yang telah dibuat.

1. Guru menyiapkan media dan sarana prasarana untuk menunjang penampilan multimedia interaktif.

2. Guru memberikan kertas yang telah ada gambar tempat wisata.

3. Siswa memperhatikan multimedia interaktif panduan mewarnai dengan teknik gradasi.

4. Siswa diminta mewarnai pada kertas yang telah diberikan.

5. Siswa mewarnai sesuai panduan gradasi yang telah diamati pada video pembelajaran dalam multimedia interaktif.

1. Siswa mengamati media panduan mewarnai degan teknik gradasi berbasis multimedia interaktif

2. Siswa memperhatikan

penjelasan guru terkait mewarnai gradasi

3. Siswa diminta menyiapkan alat untuk mewarnai

4. Siswa mewarnai pada kertas yang telah dibagikan oleh guru dengan panduan mewarnai gradasi.

5. Siswa menjawab pertanyaan pada Quis multimedia interaktif.

(11)

B. Kajian Penelitian yang relavan

Penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.3 Penelitian yang Relavan

Judul Penelitian Terdahulu Perbedaan Persamaan

Pengembangan Buku Panduan Menggambar dan Mewarnai Ragam Hias dengan Teknik Gradasi pada Siswa Kelas V SDN Kajar 01 Pati

Penelitian terdahulu membahas tentang menggambar dan mewarnai dengan teknik gradasi yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan media pembelajaran buku panduan yang diterapkan pada siswa kelas tinggi khususnya kelas 5 di salah satu sekolah dasar negeri yang ada di kabupaten Pati provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan pada penelitian ini hanya fokus kepada kegiatan mewarnai dengan teknik gradasi menggunakan media berbasis multimedia interaktif khususnya pada pembelajaran TEMATIK SBdP siswa kelas rendah yaitu Kelas II.

Sama-sama menggunakan metode peneltian dan pengembangan (Research & Development),dan membuat panduan untuk mewarnai gradasi pada siswa Sekolah Dasar

Keterampilan berbasis multimedia interaktif pada pembelajaran Se ni Budaya di Sekolah Dasar

Penelitian terdahulu menggunakan Microsoft office powerpoint 2007 sebagai multimedia interaktif yang

diimplementasikan dalam media

pembelajaran. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan ini peneliti

menggunakan aplikasi adobe flash CS 6 sebagai multimedia interaktif tersebut.

Sama-sama menggunakan metode peneltian dan pengembangan (Research & Development),dan menggunakan multimedia interaktif dalam pengembangan media

Development of computer- based interactive multimedia : study on learning in

elementary education

Penelitian terdahulu membahas tentang pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar tentang peristiwa dalam kehidupan. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan TEMATIK dengan tema 2 yaitu Bermain di Lingkunganku pada siswa Kelas II SD.

Sama-sama menggunakan metode peneltian dan pengembangan (Research & Development), media yang dikembangkanpun sama-sama berbasis multimedia interaktif

(12)

C. Kerangka Pikir

Kondisi Lapangan :

Siswa masih belum mampu mewarnai menggunakan teknik gradasi dengan baik. Media yang digunakan berupa buku gambar dan pewarna saja. Perlu adanya panduan dalam mewarnai dengan teknik gradasi.

Kondisi Ideal :

Dengan adanya media panduan mewarnai dengan teknik gradasi berbasis multimedia interaktif, diharapkan siswa dapat membedakan berbagai macam jenis warna, dan memahami konsep mewarnai gradasi dengan baik.

Menurut Asyhar (2012:8), media pembelajran merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, efektif, dan efisien.

Analisis kebutuhan :

Media yang digunakan dalam pembelajaran masih sangat sederhana, kurang inovatif dan masih perlu dikembangkan atau dimunculkan ide baru dalam pembelajaran tersebut.

Model Penelitian :

Pengembangan multimedia ini menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Lee &

Owens yang merujuk pada pengembangan terkait multimedia interaktif, yang terdiri dari 5 tahap yaitu analisis kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, hingga evaluasi.

Hasil :

Terciptanya multimedia interaktif panduan mewarnai dengan teknik gradasi pada siswa Kelas II sekolah dasar.

Pengembangan multimedia interaktif panduan mewarnai dengan teknik gradasi pada siswa Kelas II sekolah dasar.

Teknik Pengumpulan Data : 1. Teknik wawancara 2. Teknik observasi

3. Uji coba produk (angket) 4. Teknik Dokumentasi

Instrument Penelitian :

1. Lembar pedoman wawancara 2. Lembar pedoman observasi 3. Lembar angket (validasi ahli

materi, validasi ahli media, respon siswa)

(13)

23

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi Jenis Media
Tabel 2.2 Indikator Pengembangan Multimedia Interaktif Panduan Mewarnai  dengan Teknik Gradasi pada Siswa Kelas II SD
Tabel 2.3 Penelitian yang Relavan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, sumber-sumber tradisi hukum adat (kearifan lokal) masyarakat kita yang masih menjadi kesadaran hukum; dan sumber-sumber tradisi hukum yang

Banyak sekali kewajiban negara yang merupakan bagian tidak terpisahkan hak dari pada warga negara (rakyat Indonesia) yang terjamin/tergaransi dalam konstitusi

Akan tetapi hal tersebut dapat terselesaikan dengan rasa kekeluargaan meskipun konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat petani juga menyebabkan beberapa petani di Kecamatan

Dengan fakta yang ada, bahwa masyarakat Batak Angkola di Tulang Bawang Barat masih melaksanakan upacara adat mangupa patobang anak , maka hal ini merupakan suatu

diukur dalam uji performansi meliputi: Konsentrasi senyawa penyusun gas polutan sebelum dan sesudah melewati biofilter, efisiensi proses (η) pendegradasian gas polutan,

Dari penelitian di Desa Karangpatihan dapat diketahui bahwasanya Kepala Desa melakukan pembinaan, pemberdayaan dilakukan dengan seorang diri pada awalnya, namun setelah beberapa

Hal tersebut ditunjukkan dengan dimensi interaction at school, mahasiswa mengaku kadang-kadang tidak berani berpartisipasi dalam diskusi di kelas, merasa

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum ion klorida menggunakan kaolin teraktivasi HCl yaitu 1,5306 mg.g -1 melalui interaksi