JASA LINGKUNGAN
Lia Kusumaningrum, S.Hut., M.Sc
TUJUAN PEMBELAJARAN
Matakuliah Jasa Lingkungan merupakan matakuliah pilihan pada Program Studi Ilmu
Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret. Mata kuliah ini terdiri atas 3 SKS, berupa
kuliah dan praktek bersama ataupun tugas mandiri/kelompok. Pemahaman materi bisa
disampaikan baik dalam bentuk ceramah, diskusi, latihan. Mata ajaran ini lebih jauh
akan mengkaji tentang ruang lingkup jasa lingkungan, berbagai jasa lingkungan yakni
jasa lingkungan hutan, jasa lingkungan air, jasa lingkungan karbon, jasa lingkungan
wisata alam, pembayaran jasa lingkungan, nilai ekonomi taman nasional, daya dukung
dan daya tampung lingkungan berbasis jasa lingkungan, penyelamtan dan perlindungan
lingkungan, mengintegrasikan jasa lingkungan terhadap tata ruang serta studi kasus
jasa lingkungan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
DAFTAR REFERENSI
1. Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata. 2009.Pedoman perencanaan pemberdayaan masyarakat partisipatif. Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan.
2. Cahyono SA, Suyanto. 2006. Imbal Jasa Multifungsi DAS untuk Mendukung Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Bogor.
3. Environmental Protection Agency (EPA). 2011. Municipal Solid Waste Generation, Recycling, and Disposal in the United States: Facts and Figures for 2010. Environmental Protection Agency. Office of Solid Waste and
Emergency Response. Washington. DC: U.S.
4. Hayati, 2011. Valuasi ekonomi jasa lingkungan di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Balai Penelitian Kehutanan Makassar
5. Hedge, R. and Bull, G.Q. 2011. Performance of an Agro-forestry Based Paymentsfor-Environmental-Services Project in Mozambique : a Household Level Analysis. Ecological Economis, 71 : 122-130.
6. Leimona B, Munawir, Ahmad NR. 2011. Gagasan Kebijakan Konsep Jasa Lingkungan dan Pembayaran Jasa Lingkungan di Indonesia. Bogor: RUPES- ICRAF.
7. OECD.2019.Tinjauan Pertumbuhan Hijau Indonesia 2019. Jakarta.
8. Shrieves, Ronald E. dan Wachowicz, John M., Jr. “Free Cash Flow (FCF), Economic Value Added (EVA), and Net Present Value (NPV): A Reconciliation of Variations of Discounted-Cash-Flow (DCF) Valuation”.
Apa itu Jasa Lingkungan ?
JASA LINGKUNGAN
Jasa Lingkungan adalah jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya
dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka membantu memelihara dan/atau meningkatkan
kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan
(Sriyanto, 2007)
Definisi Jasa Lingkungan
Manfaat dari ekosistem dan lingkungan hidup bagi manusia dan
keberlangsungan kehidupan yang diantaranya mencakup penyediaan sumber daya alam, pengaturan alam dan lingkungan hidup, penyokong proses alam dan pelestarian nilai budayan
(PP IELH Pasal 1(8) – PP46/2017)
Barang dan jasa yang memberikan manfaat bagi manusia, langsung maupun tidak langsung, yang dihasilkan dari fungsi ekosistem
(Costanza et al. 1997)
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan
UU No.32 Tahun 2009 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No.41 Tahun 1999 ttg Kehutanan
UU No.7 Tahun 2004 ttg Pengelolaan sumberdaya air
Keputusan menteri
Perda-perda
Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Berdasarkan jenis manfaatnya bagi manusia, maka jenis jasa lingkungan terdiri dari jasa penyediaan (provisioning services),
pengaturan (regulating services), Jasa Pendukung (supporting service) maupun budaya (cultural services) yang diberikan oleh fungsi ekosistem dengan tidak merusak dan mengurangi fungsi
pokok ekosistem tersebut.
4 Klasifikasi Jasa Lingkungan
• Jasa ekosistem dalam mengatur dan menjaga kualitas udara, pengaturan iklim, pengaturan air, control erosi, penjernihan air, dan pengaturan penyakit.
1) Jasa Pengaturan (Regulating services)
•Jasa dalam menyediakan sumber bahan makanan, obat-obatan alamiah, sumber daya genetik, kayu bakar, serat, air
2) Jasa Penyediaan (provisioning service)
• Jasa ekosistem dalam mendukung produksi produk utama seperti produksi oksigen, ketahanan tanah, pendauran hara, penyerbukan, dan ketersediaan habitat
3) Jasa Pendukung (supporting service)
• Jasa ekosistem yang terkait dengan identitas dan keragaman budaya, nilai-nilai religious dan spiritual, pengetahuan (traditional dan formal), inspirasi, nilai estetika, hiburan, hubungan sosial, dan rekreasi 4) Jasa Kultural (Cultural services)
Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Berdasarkan fungsi ekosistem terhadap manusia, maka jenis jasa lingkungan dibagi menjadi:
Manfaat langsung (produksi/memiliki pasar)
manfaat tidak langsung:
o Tata Kelola DAS
o Perlindungan Kehati dan keindahan alam
o Mitigasi perubahan iklim dan perlindungan cadangan karbon
Azas, Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pemanfaatan Jasling
1. Keseimbangan nilai-nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan harus memperhatikan nilai-nilai sosial, ekonomi dan lingkungan secara seimbang dan serasi.
2. Kemanfaatan umum
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan hutan mengutamakan kemanfaatan bagi kepentingan umum sebagai prioritas utama, dan kemudian baru untuk kepentingan lain.
3. Partisipatif
mengandung pengertian bahwa dalam penyelenggaraan pemanfaatan jasa lingkungan hutan dilakukan berbasis peran serta masyarakat dan para pihak sejak pemikiran awal sampai dengan pengambilan keputusan, maupun pelaksanaan kegiatan yang mencakup tahapan perencanaan, pembangunan,
peningkatan, operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi. Partisipatif tersebut mempersyaratkan adanya rasa saling mempercayai, keterbukaan, rasa tanggungjawab, dan mempunyai rasa ketergantungan
(interdependency) di antara sesama para pihak (stake holder). Masing-masing stakeholder harus jelas
kedudukan dan tanggung jawab yang harus diperankan, serta yang juga cukup penting dalam pemanfaatan jasa lingkungan hutan adanya distribusi pembiayaan dan keuntungan yang proporsional di antara pihak- pihak yang berkepentingan.
4. Keterpaduan dan keserasian
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan hutan dilakukan dengan memperhatikan keterpaduan dan keserasian antara berbagai kepentingan yang mencakup aspek perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemanfaatan fungsi jasa lingkungan yang berada dan berasal dari kawasan hutan.
5. Kelestarian
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan hutan dilakukan secara berkelanjutan dengan tanpa mengganggu kelestarian fungsi kawasan hutan dan bertujuan untuk memperoleh manfaat optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan tersebut harus dapat menjamin ketersediaan jasa lingkungan secara kuantitas dan kualitas untuk kepentingan pada masa kini maupun yang akan datang.
6. Keadilan
mengandung pengertian bahwa pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan hutan dilakukan secara proporsional sesuai dengan kebutuhan/kepentingan masyarakat serta diupayakan untuk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di seluruh wilayah yang mendapatkan pelayanan pemanfaatan jasa lingkungan hutan baik yang berada di dalam maupun di sekitar hutan.
Azas, Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pemanfaatan Jasling
7. Profesional, mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa
lingkungan hutan mampu dilaksanakan sesuai tugas-tugas pengelolaan pemanfaatan jasa lingkungan hutan perencanaan, pembangunan,O&P sistem), mengembangkan secara berkelanjutan sistem pengelolaan
pemanfaatan jasa lingkungan hutan yang adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan, serta mampu memberikan pelayanan yang handal dan responsif terhadap tuntutan pelanggan/para pihak yang
memerlukannya.
8. Kemandirian, mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasalingkungan hutan secara bertahap tidak tergantung sepenuhnya pada pembiayaan Pemerintah baik melalui Anggaran Negara atau Anggaran Daerah untuk pembiayaan pelayanan bagi pemanfaat yang komersial dan tidak komersial, kecuali dalam batasan tertentu yang ditujukan bagi kepentingan sosial, kesejahteraan dan keselamatan umum, menumbuhkan partisipasi swasta dan masyarakat melalui kerjasama pengelolaan pemanfaatan jasa lingkungan berdasar kaidah-kaidah pengusahaan yang sehat.
Azas, Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pemanfaatan Jasling
9. Transparansi
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan hutan dilakukan secara terbuka dengan kewajiban menyediakan informasi kepada publik, serta publik mendapatkan akses informasi guna
mengetahui perkembangan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan pemanfaatan jasa lingkungan hutan tersebut.
10. Akuntabilitas publik
mengandung pengertian bahwa pemanfaatan jasa lingkungan hutan harus mampu mempertanggung- jawabkan kinerja dan tindakan pengelolaan kepada publik dan para pihak yang berkepentingan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Azas, Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pemanfaatan Jasling
Penilaian Jasa Lingkungan
Penilaian jasa lingkungan bertujuan untuk memberikan nilai pentingnya jasa suatu ekosistem, terdiri dari:
• nilai yang diberikan berdasarkan hubungan timbal balik antara antar suatu sistem (contoh kemampuan suatu tutupan lahan dalam menurunkan tingkat erosi, mengurangi emisi)
NILAI EKOLOGI
• nilai yang diberikan oleh manusia terkait keberadaan suatu jasa lingkungan terhadap kebudayaan, sejarah, religi, spiritual, wisata, edukasi (contoh :kemampuan suatu tutupan lahan dalam dalam memberikan
manfaat untuk budaya, kegiatan religi atau pariwisata) NILAI SOSIAL BUDAYA
• nilai yang diberikan terkait keberadaan suatu jasa lingkungan secara ekonomi, biasanya dinilai dalam satuan moneter (contoh: produk jasa lingkungan, suatu ekosistem untuk eko-wisata, sebagai jaminan untuk masa depan)
NILAI EKONOMI