• Tidak ada hasil yang ditemukan

H A R I B U M I M A R L O N A I PA S S A. P TA L I K A LT I M Universitas Mulawarman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "H A R I B U M I M A R L O N A I PA S S A. P TA L I K A LT I M Universitas Mulawarman"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

H A R I B U M I

M A R L O N A I P A S S A

P T A L I K A L T I M

(2)

I S I P A P A R A N

2

1

K AWA S A N L I N D U N G D AN H U TAN L I N D U N G

2

Permasalahan dalam

Kawasan HL

3

PHL berbasiskan

Pemberdayaan Masy

Sumberdaya Air di

wilayah IKN

4

(3)

Kawasan lindung

adalah kawasan yang ditetapkan

dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan

hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan

dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan

pembangunan berkelanjutan.

Pengelolaan Kawasan Lindung

adalah upaya

penetapan, pelestarian dan pengendalian pemanfaatan

kawasan lindung.

Tujuannya adalah untuk mencegah

timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup.

(4)

Sasaran Pengelolaan Kawasan Lindung

Meningkatkan

fungsi lindung

terhadap tanah, air,

iklim, tumbuhan dan satwa serta nilai sejarah dan

budaya bangsa,

Mempertahankan

keanekaragaman

tumbuhan,

satwa, tipe ekosistem, dan keunikan alam

.

(5)

H U T A N L I N D U N G & K A W A S A N L I N D U N G

5

HUTAN LINDUNG ADALAH bagian dari KAWASAN LINDUNG YANG BERADA DI KAWASAN HUTAN, SEDERHANANYA HUTAN LINDUNG MERUPAKAN BAGIAN DARI KAWASAN LINDUNG

H U TA N LIN D U N G

K AWA S A N L IN D U N G

KAWASAN LINDUNG MENCAKUP KAWASAN HUTAN DAN NON-HUTAN

Kepres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan

Kawasan Lindung, Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.

(6)

BENTUK-BENTUK

KAWASAN LINDUNG

01. Hutan Lindung ✓

02. Kawasan Bergambut

03. Kawasan Resapan Air ✓

04. Sempadan Pantai

05. Sempadan Sungai ✓

06. Kawasan Sekitar Danau/Waduk ✓ 07. Kawasan Sekitar Mata Air ✓

08. Kawasan Suaka Alam

09. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya 10. Kawasan Pantai Berhutan Bakau

11. Taman Nasional

12. Taman Hutan Raya 13. Taman Wisata Alam

14. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan 15. Kawasan Rawan Bencana Alam

(7)

H u t a n l i n d u n g m e r u p a k a n

h u t a n

a t a u

l a h a n

l u a s

y a n g b e r i s i k a n k u m p u l a n

j e n i s

f l o r a

d a n

f a u n a

y a n g

t e r b e n t u k

s e c a r a

a l a m i a h m a u p u n t i d a k

Keberadaan hutan tersebut tidak

termasuk dalam kawasan hutan

konservasi yang dikelola oleh

pemerintah. Agar terhindar dari

kerusakan

maka

keberadaan

hutan tersebut harus dilindungi.

(8)
(9)

F U N G S I / M A N F A A T

H U T A N L I N D U N G

PENYERAP AIR HUJAN AGAR TIDAK MELUAP DAN MENGALIRI

BAWAHNYA. KEMAMPUAN UNTUK MENAMPUNG AIR HUJAN DALAM JUMLAH BANYAK, MERUPAKAN SUATU PENGENDALIAN BANJIR YANG EFEKTIF

ME N C E GA H D ATA N GN YA B A N J IR

P E N Y IMPA N C A D A N GA N A IR TA N A H

T E MPAT ME N Y IMPA N S U MB E R D AYA

GE N E T IK A

RESAPAN AIR HUJAN DISIMPAN DI DALAM AKAR POHON OLEH PEPOHONAN DI HUTAN LINDUNG.

HUTAN ADALAH TEMPAT YANG MEMPUNYAI KANDUNGAN PLASMA NUTFAH YANG SANGAT TINGGI, DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI HUTAN MERUPAKAN SUMBER KEHIDUPAN

H A B ITAT B A GI H E WA N D A N

T U MB U H A N H ID U P

HUTAN YANG KELESTARIANNYA TERJAGA DAPAT MEMBUAT HEWAN DAN TUMBUHAN HIDUP DENGAN BAIK DI DALAMNYA.

(10)

KAWASAN HUTAN dg Faktor-faktor KELAS

LERENG, JENIS TANAH dan INTENSITAS HUJAN

stlh masing2 dikalikan dg angka PENIMBANG mempunyai jumlah SKOR 175 atau lebih.

K R I T E R I A H U T A N

L I N D U N G

Menurut PP no. 44 tahun 2004, sebuah hutan bisa dikategorikan sbg Hutan Lindung jika memenuhi salah satu kriteria berikut…

KAWASAN HUTAN yg berada pada KETINGGIAN ≥ 2.000 m dpl.

KAWASAN HUTAN yg mempunyai LERENG LAPANGAN sebesar ≥ 40%

(11)

KAWASAN HUTAN yg memiliki kondisi TANAH SANGAT PEKA thd EROSI dan memiliki LERENG LAPANGAN > 15%

K R I T E R I A H U T A N

L I N D U N G

Menurut PP no. 44 Tahun 2004, sebuah

hutan bisa dikatakan sebagai hutan

lindung jika memenuhi kriteria sbb.

KAWASAN HUTAN yg mrpk

DAERAH PERLINGUNGAN PANTAI

KAWASAN HUTAN yg merupakan

DAERAH

(12)

No.

Kawasan

Kode

BNT

01. Lindung KL >175 02. Penyangga KP 125  175 03. Budidaya Terbatas KBT < 125 04. Tanaman Tahunan KBTt < 125 05. Tanaman Semusim KBTs < 125  Lindung (KL) Penyangga (KP)Budidaya (KB)

Dasar Arahan Klasifikasi Fungsi Kawasan

(1) Kemiringan (lereng) lapangan

(2) Jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi

(13)
(14)

KONDISI IDEAL KAWASAN HUTAN LINDUNG

REALITA KEBERADAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG

LINFUNH

(15)

Degradasi Fungsi Kawasan Lindung

Membanjirnya para pendatang dari luar daerah (migrants) dan

tidak memiliki pekerjaan menetap.

Meningkatnya okupansi kawasan pada hutan lindung oleh

masyarakat (forest encrouchments) yang diikuti dengan berbagai kegiatan pembukaan lahan untuk pemukiman (land clearing and

land conversion) dan kegiatan budidaya.

Meningkatnya pembangunan jalan angkutan umum (public infrastructures) didalam kawasan hutan lindung yang

mengakibatkan terancamnya keberadaan flora-fauna dan pelestarian fungsi kawasan hutan lindung.

(16)

P. SEBATIK

MALAYSIA

INDONESIA

P. NUNUKAN

(17)

Degradasi Fungsi Kawasan Lindung

Ancaman meningkatnya erosi tanah dan menurunnya tingkat kesuburan

tanah akibat

pengelolaan tanaman budidaya pertanian intensif

pada lahan

marginal, dengan kemiringan relatif curam oleh penduduk lokal.

Ancaman dari terlaksananya otonomi daerah yang berdampak terhadap

eksploitasi sumberdaya alam

secara berlebihan. OTDA berdampak pada

terbukanya pasar yang menawarkan keperluan sehari-hari dan konsumsi

lainnya, sehingga telah meningkatkan arti

cash money

. Diikuti juga

dengan

rapid population growth

, yang berarti peningkatan kebutuhan

hidup (terutama sebagai

first-floor basic needs

).

(18)

Jenis Tanaman Perkebunan yang Diusahakan

Masyarakat di Hutan Lindung Pulau Sebatik

5 16 24 1.2 Sayur-Sayuran Buah-Buahan Kakao (Cokelat) Kelapa Sawit

(19)
(20)

Hutan Lindung Pulau Tarakan

Bagaimana konflik kepentingan para pihak terkait pemanfaatan HLPT dan implikasinya terhadap kelestarian fungsi kawasan HLPT ditinjau dari efektifitas pola pengelolaan yang ada?

Bagaimana peran dan kepentingan para pihak dalam kaitannya dengan

pengelolaan HLPT?

Bagaimana kondisi dan kapasitas kemitraan

kehutanan yang ada saat terhadap kondisi

ideal yang diharapkan?

Bagaimana strategi pengembangan

kemitraan yang tepat untuk tercapainya

tujuan bagi pemberdayaan masyarakat dan kelestarian funsi dan manfaat HLPT?

01

02

03

04

(21)

Masalah dlm Pengelolaan Hutan Lindung

Kondisi Hutan Lindung yang terancam akibat kegiatan

manusia dan pembangunan.

Alokasi anggaran belum mencukupi.

Intensitas perlindungan & pengamanan hutan Lindung rendah.

(22)

Masalah dlm Pengelolaan Hutan Lindung

Lindung

Kekurangan air bersih karena kurangnya daerah

tangkapan air yg berhutan.

Intensitas Illegal Logging relatif tinggi.

Kondisi Hutan Lindung yang terancam akibat kegiatan

manusia dan pembangunan.

(23)

Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan

Program Pengamanan Melalui Operasi Gabungan

TNI(AD,AU,AL), Polri, Pemkot, Masyarakat, Pers

(24)

Masalah dlm Pengelolaan Hutan

Lindung

Koordinasi antar instansi pemerintah dan lembaga

lainnya. Law enforcement dari pemerintah masih

kurang.

Tidak memiliki design / rancangan pengelolaan HL

(via identifikasi potensi).

Tidak banyak kawasan HL yg memiliki tata batas yg

jelas di lapangan.

(25)

Pokok-pokok pikiran

Pengelolaan Sumberdaya Hutan

1. Sebagian besar masyarakat, hidup di dalam dan di

sekitar hutan

serta memiliki keterikatan yang kuat

secara

kultural,

sosial

dan

ekonomi

dengan

Hutan;

2.

Selama ini masyarakat

terpinggirkan

oleh

kebijakan-kebijakan pengelolaan sumberdaya Hutan;

3. Keinginan untuk memberi

peranan yang lebih kuat

kepada

masyarakat

dalam

mengelola

asset

sumberdaya

di

lingkungan

hidupnya

(termasuk hutan);

(26)

• Atas dasar pokok-pokok pikiran tersebut,

salah satu

konsep pola Pengelolaan

Hutan

Lindung dengan kemitraan. Salah satunya

adalah Masyarakat Setempat, yang

bertujuan untuk :

1. Memberikan akses dan kesempatan yang

lebih besar kepada masyarakat dalam

pemanfaatan, perlindungan dan pelestarian

hutan;

2. Meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan masyarakat;

3. Mengurangi terjadinya konflik-konflik sosial

yang berhubungan dengan penguasaan

(27)

PerMenHut P.47/2013

Pedoman, Kriteria dan Standar :

Pemanfaatan Hutan di wilayah tertentu

pada Kesatuan Pengelolaan

Hutan Lindung

&

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

(28)

Pemanfaatan Hutan Lindung

Memanfaatkan

kawasan

hutan.

Memanfaatkan

jasa lingkungan

,

Memanfaatkan

hasil hutan bukan kayu

Secara optimal dan adil utk kesejahteraan

(29)

PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN HUTAN LINDUNG P Nunukan

PDAM telah memanfaatkan jasa lingkungan berupa penyedia air bagi

masyarakat setempat.

(30)

Model Pengelolaan Khusus-terbatas

Di design khusus sesuai dgn kondisi setempat.

Penetapan zona khusus dan kesepakatan pengelolaannya

Kesepakatan dari perundingan yang adil dan transparan

lokasi, luas, hak, kewajiban & tanggung jawab para pihak

Tanggung jawab para pihak, pembagian peran & tanggung jawab pengelolaan

areal : pemukiman, Perlindungan,

pemanfaatan

Tujuan utama : perlindungan dan penanganan konflik pemanfaatan sumberdaya dan penggunaan ruang.

(31)

Gagasan Zona Khusus

Penataan ruang/wilayah

Perlindungan dan pengamanan

Pemanfaatan

untuk

menunjang

kegiatan

masyarakat

(pemberdayaan masy & Pengembangan Ekonomi)

Rehabilitasi

Monitoring populasi & aktivitas masyarakat serta Daya dukung

wilayah

(32)

1. AreaL Pemukiman

Dapat dibangunan fasilitas umum yang menunjang

kehidupan :

menyatu atau terpisah dengan areal pemanfaatan.

Setiap rumah dikembangkan pagar hidup

Dapat dikembangkan industri rumah tangga yang ramah

lingkungan

(33)

2. AreaL Perlindungan

A

REAL

L

INDUNG

: bagian dalam zona khusus untuk

melindungi sumber air .

Tidak dapat dimanfaatkan kayunya.

hasil hutan non kayu dapat dimanfaatkan sepanjang tidak mengancam kelestarian jenis

Tidak mengubah fungsi areal lindung

(34)

3. AreaL Pemanfaatan

Berfokus pada peningkatan ekonomi :

P

EMBERDAYAAN

M

ASYARAKAT

:

Ditujukan pada kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menjaga kelestarian fungsi hutan lindung.

PENGEMBANGAN EKONOMI

(35)

Target Pencapaian Pengelolaan

Kawasan Hutan Lindung

Menjamin keberadaan hutan untuk seluruh kawasan yang ditetapkan

Memaksimalkan seluruh fungsi kawasan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan

Meningkatkan daya dukung daerah Aliran Sungai

(36)

SKENARIO PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG

INVENTARISASI & IDENTIFIKASI

KPH

Lindung

PEMBANGUNAN ECOTOURISM Kelompok PENERIMA MANFAAT : • MASYARAKAT SEKITAR •PEMKAB •MASYARAKAT UMUM

Program Hutan Lindung

FASILITASI & PENDAMPINGAN MASYARAKAT FUNGSI KONSERVASI ALAM HAYATI REHABILITASI HUTAN & LAHAN

FUNGSI EKONOMI

FUNGSI HIDRO-OROLOGIS

PENGEMBANGAN KOMODITI

NON-KAYU

FUNGSI PENELITIAN & PENGEMBANGAN

(37)

KELEMBAGAAN PENGELOLA HUTAN LINDUNG

PEMERINTAH PROGRAMS SHARING

KP-HL

BADAN USAHA SWASTA

SKENARIO PERAN KELEMBAGAAN

R A N C A N G B A N G U N BUDGET SHARING LSM FUNGSI HUTAN LINDUNG TERWUJUD dan MEMBERI MANFAAT Bagi MASYARAKAT SEKITAR

(38)

LOKASI TERPILIH IBU KOTA NEGARA:

KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

(PROVINSI KALIMANTAN TIMUR)

Kecamatan Sepa ku Kecamatan Sam boja Kawasan IKNLuas 42.000 Ha

Status lahan IUPHHK HTI

Pemegang konsesi: PT. ITCI Hutani Manunggal

(Akhir konsesi th 2042)

Kawasan Perluasan IKN

luas 180.965 Ha

Kawasan Inti Pusat Pemerintahan

Luas 5.644 Ha

Status lahan IUPHHK HTI

Pemegang konsesi: PT. ITCI Hutani Manunggal (Akhir konsesi th 2042)

Kabupaten Penajam Paser Utara

Kabupaten Kutai Kartanegara

(39)
(40)
(41)

PETA FISIOGRAFI AREA IKN

Kawasan Karst: Formasi Pa maluan 69.967,9 Ha harus diamankan untuk cadanga n air tanah

(42)

GAMBARAN UMUM LOKASI IKN

 Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Penajam Paser Utara, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara

 Terletak di wilayah tengah ke hulu DAS Sepaku dan DAS Semoi-Semulang.  Curah hujan: ± 2000-3000 mm/tahun

 Kemiringan lereng: di IKN relatif datar bergelombang, hulu DAS curam [>25%]; sangat curam [>40%] [tersebar di seluruh wilayah sekitar IKN]  Ketinggian wilayah antara 12-449 meter dpl

 Lanskap: belukar di kawasan hutan produksi, dominasi APL (semak dan kebun rakyat), kawasan karst 25.450 ha di hulu DAS Sepaku, DAS Riko, dan DAS Pemaluan [dekat pegunungan Meratus].

 Kawasan karst G. Lampu [640 m dpl, G. Tambulusu 706 m dpl, G. Lumu t 831 m dpl], G. Bulusteus [354 m dpl], rentang jarak 80-120 km dr IKN

(43)

PULAU KALIMANTAN

 Kalimantan Timur memiliki 162 DAS. Beberapa DAS besar

dan utamanya masuk

kategori kritis (termasuk DAS Mahakam)

 Di lokasi calon IKN dan

sekitarnya, jumlah DAS ada 38

buah yang sebagian besar luas wilayahnya kecil-kecil dan sungainya pasang-surut (intermittent) dan beberapa DAS (termasuk DAS Manggar)

masuk kategori kritis

 Kemampuan suksesi alami

dan recoverynya sulit

sehingga cenderung makin rusak tertekan terus dan makin rentan banjir dan

(44)

PULAU KALIMANTAN

 Potensi air permukaan IKN adalah berkisar antara + 868 juta m3/tahun sampai + 3.2

milyar m3/tahun, namun

terkendala oleh:

• Akses pengambilan yang tidak mudah karena faktor morfologi dan topografinya • Kecenderungan curah hujan

berkurang dari tahun ke tahun • Kemampuan regulasi tata air

oleh hutan cenderung makin turun

• Kecenderungan kenaikan koefisien limpasan yang

berimplikasi pada cepatnya air terbuang

(45)

DUKUNGAN DEWAN SUMBER DAYA AIR NASIONAL

TERHADAP IKN

Isu Strategis IKN terkait Dukungan Sumber Daya Air

1. Sumber air baku [air permukaan dan air tanah]

2. Kawasan karst [potensial sumber air yg harus

dilindungi]

3. Kebencanaan [hidrometeorologi, hidrologi,

tsunami, kebakaran hutan, sesar]

4. Pangan [pertanian mandiri ramah lingkungan]

5. Energi Listrik [mikro hidro, energi solar]

6. Koridor satwa dan kebun raya, hutan wisata,

dan taman margasatwa

(46)

Intake S. Sepaku

 Potensi 3,34 m3/dtk

 Q pengambilan 3 m3/dtk

 Daerah layanan IPA KIPP  Konstruksi 2021-2022

Bendungan Sepaku Semoi

 Ketersediaan 2,5 m3/dtk

 Q pengambilan 2,5 m3/dtk

 Daerah layanan IPA BPN  Konstruksi 2020-2023

Bendungan Batu Lepek

 Potensi 4.3 m3/dtk

 Q pengambilan 4.3 m3/dtk

 Daerah layanan IPA KIPP  Konstruksi 2022 - 2025

Bendungan Selamayu

 Potensi 3.95 m3/dtk

 Q pengambilan 3.5 m3/dtk

 Daerah layanan IPA KIPP  Konstruksi 2022 - 2025 RENCANA INFRASTRUKTUR AIR BAKU IBUKO TA N E G AR A B e n d u n g R e g u l a t o r B a t u l e p e k E l + 1 3 5 m

Trase men g an d alkan sistem g ravitasi

(47)

5

Pembangunan

Bendungan Sepaku Semoi

Bendungan

Tipe Bendungan : Homogen Tinggi dari sungai : 18.00 m

Tinggi dari pondasi : 25.00 m Panjang bendungan : 450.00 m Lebar bendungan

Volume tubuh bendungan

: 6.00

: 468,381.04 m3

m Kemiringan tubuh bendung

Kemiringan Hulu : 1 : 4.0 Kemiringan Hilir : 1 : 3.5 Perlindungan lereng bendungan

Hulu : rip-rap dari beton Hilir : gebalan rumput

Waduk

Elevasi puncak bendungan : + 27.00 Elevasi MAB QPMF : + 25.96 Elevasi MAB Q1000 : + 24.33 Elevasi Muka Air Normal : + 22.00 Elevasi Muka Air Rendah : + 18.00 Luas MAB QPMF : 334.64 Luas MAB Q1000 : 299.72 Luas MAN : 232.51 Luas MAR : 124.14

Volume pada QPMF : 21.61 jutam3

Volume pada Q1000 : 16.35 juta m3

Volume Pada MAN : 10.06 juta m3

Volume Tampungan Mati : 1.06 juta m3

Volume Efektif : 6.31 juta m3

(48)

48

HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN

Hutan

Lindung

Sungai

Wain

atau

disingkat HLSW merupakan salah satu

hutan

yang

menjadi

andalan

pemerintah Kota Balikpapan, provinsi

Kalimantan Timur. Hutan ini meliputi

area

seluas

9782,80

hektar

.

Hutan

merupakan

rumah

bagi

beberapa

satwa dan tumbuhan khas Kalimantan

seperti orang utan, bekantan, kantong

semar,

dan

tumbuhan

endemik

Kalimantan

yaitu

Eltingera

Balikpapanensis. Menteri Kehutanan

mengeluarkan

sekitar

260

hektar

kawasan hutan ini untuk keperluan

khusus, yakni pembangunan Kebun

Raya Balikpapan yang terjadi pada

tahun 2006.

(49)

WADUK/KOLAM

(50)
(51)

facebook.com twitter.com Auliyapermatasari91@gmail.com +81 22 8398 6569

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Di akun IG dan fanpage inilah nantinya Anda posting foto produk Anda yang keren tadi, jadi di IG ini Anda bisa posting da langsung konek ke fanpage, jadi setiap kali Anda post konten

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Merendam sampel ayam broiler dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) varietas putih yang telah diencerkan dengan aquades selama 30 menit..

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

Pihak Intel mengklaim, konsumsi daya dari arsitektur yang baru tersebut hanya memerlukan sangat sedikit daya jika dibandingkan dengan jajaran processor Pentium

sangat membantu perusahaan dalam mengelola pengetahuan yang dimiliki programmernya, karena setiap pengetahuan yang dimiliki programmer dalam kegiatan berbagi

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau