23 3.1.1 Setting Penelitian
(1) Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Sambeng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan alasan:
a. Guru kelas 5 SD Negeri Sambeng masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional dan monoton yang berakibat hasil belajar IPA siswa rendah
b. SD Negeri Sambeng merupakan daerah yang berada di desa yang sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani dengan tingkat pendidikan rendah sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.
(2) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sambeng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan sampai pelaporan dan dilaksanakan dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih 4 bulan. Dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April.
Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2013 sampai bulan April 2013, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester II tahun ajaran 2012/2013.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti RPP, lembar observasi, lembar evaluasi dan media yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian. Rincian waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut
Tabel 3.1
Rincian Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan
Januari’13 Febuari’13 Maret’13 April’13 Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi awal dengan
guru sampai penyusunan proposal
2 Penyusunan RPP, penyiapan peralatan dan instrumen
3 Pengumpulan data/pelaksanaan
penelitian yang terdiri dari siklus I dan siklus II
4 Analisis data
5 Penyusunan laporan
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Bardasarkan judul penelitian yaitu upaya peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) melalui benda konkret pada siswa kelas 5 SD Negeri Sambeng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora tahun ajaran 2012/2013, maka subjek penelitiannya adalah siswa kelas 5 SD Negeri Sambeng tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Latar belakang siswa tersebut 80% berasal dari keluarga kurang mampu orang tua mereka bermata pencaharian sebagai petani.
Siswa kelas 5 SD Negeri Sambeng mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Keaktifan siswa saat mengikuti proses pembelajaran masih rendah.
Siswa masih banyak yang hanya sebatas mencatat dan menerima begitu saja apa yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar IPA siswa kelas 5 juga tergolong rendah. Dari 19 siswa pada pra siklus menunjukkan hanya sebesar 26,32% atau sebanyak 5 siswa yang tuntas belajar dengan mendapatkan nilai ≥ 69 kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan sekolah. Siswa yang sudah tuntas ini
memang sudah memiliki tingkat pemahaman tergolong tinggi. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 73,68%. Siswa yang tidak tuntas belajar pada umumnya sering tidak memperhatikan penjelasan dari guru, tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh yang diberikan guru, tidak mau bertanya dengan teman atau guru jika mengalami kesulitan, serta kurang memanfaatkan sumber belajar yang ada.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyanto (1997: 4) dalam Mahmud (2011: 199) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunankan tipe PTK kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Negeri Sambeng. Peneliti sebagai perancang RPP dan menyiapkan segala keperluan pembelajaran, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Observasi dilakukan oleh guru/teman sejawat dan peneliti.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Jadi variabel penelitian merupakan suatu objek penelitian yang akan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah 1. Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)
(Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) (X1) dan benda konkret (X2).
2. Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA (Y).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CLIS dan penerapan model pambelajaran CLIS oleh guru, tes untuk mengetahui pencapaian hasil belajar IPA yang diperoleh siswa kelas 5, serta dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar IPA siswa.
3.4.1 Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Nana Sudjana, 2010: 84). Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran CLIS dan penerapan model pembelajaran CLIS oleh guru. Kisi-kisi dalam pembuatan lembar observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Model Pembelajaran CLIS
No Aspek Indikator Item
soal 1 Pra Pembelajaran (1) Menempati tempat duduk masing-
masing
(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran
1 2 2 Kegiatan Awal (3) Menjawab salam dengan tegas
(4) Mampu menjawab apersepsi dari guru (5) Memperhatikan dengan seksama
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3 4 5
No Aspek Indikator Item soal 2 Kegiatan Inti Eksplorasi
(6) Mendengarkan penjelasan dari guru (7) Memberikan pendapat saat diberi
kesempatan oleh guru (8) Berkelompok dengan teman Elaborasi
(9) Menggunakan benda konkret untuk percobaan
(10) Memperhatikan cara melakukan percobaan
(11) Melakukan percobaan/pengamatan (12) Menjaga ketertiban saat proses
percobaan berlangsung
(13) Mengerjakan lembar kerja siswa (14) Berdiskusi dengan teman dalam
kelompok Konfirmasi
(15) Mempresentasikan hasil diskusi (16) Bertanya jika mengalami kesulitan (17) Memberikan pendapat presentasi
kelompok lain
(18) Memperhatikan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari
6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 3 Kegiatan Akhir (19) Terlibat aktif dalam membuat
kesimpulan untuk mendapatkan pemantapan materi
(20) Mengerjakan evaluasi dengan sungguh-sungguh
19
20
Jumlah 20
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran CLIS
No Aspek Indikator Item
soal
1 Pra pembelajaran
(1) Kelengkapan dan kesesuaian media dengan materi
(2) Kesiapan guru dalam mengajar (3) Mengatur tempat duduk siswa
1 2 3 2 Melakukan kegiatan
awal
(4) Membuka pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam
4
(5) Menyampaikan motivasi dan apersepsi sesuai dengan materi
(6) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5 6 2 Melakukan kegiatan
inti pembelajaran
Eksplorasi
(7) Mengajukan pertanyaan tentang sifat- sifat cahaya
(8) Menjelaskan tentang materi cahaya (9) Membagi siswa menjadi dalam
kelompok Elaborasi
(10) Menggunakan benda konkret untuk percobaan
(11) Menjelaskan cara melakukan percobaan
(12) Membimbing siswa melakukan percobaan/pengamatan
(13) Membagikan lembar kerja siswa (14) Mengamati kegiatan siswa Konfirmasi
(15) Memberikan penguatan atas hasil diskusi siswa
(16) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa
(17) Memberi contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 3 Melakukan kegiatan
penutup
(18) Melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari oleh siswa untuk
memantapkan gagasan awal siswa (19) Menutup pembelajaran dengan
menyampaikan pokok materi untuk pertemuan selanjutnya
(20) Melakukan refleksi dan tindak lanjut
18
19
20
Jumlah 20
3.4.2 Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2007: 53). Soal tes yang digunakam peneliti untuk mengukur tingkat hasil belajar IPA siswa kelas 5 yaitu tes tertulis bentuk pilihan ganda. Kisi-kisi pembuatan soal tes antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya No. Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor
Soal 1. 6. Menerapkan
sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.
6.1. Mendes kripsikan sifat-sifat cahaya
1. Menyebutkan sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari
1, 2, 3, 4, 8
2. Membuktikan sifat cahaya dapat merambat lurus
5, 6, 7, 9, 19
3. Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, gelap)
10, 11, 12, 20
4. Membuktikan sifat cahaya dapat dipantulkan
13, 15, 16,17, 18 5. Menyebutkan contoh benda
yang menggunakan cermin (cekung, cembung)
14
Jumlah 20
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar IPA Siklus II Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya No. Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Nomor
Soal 1. 6. Menerapka
n sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.
6.1. Mendes kripsikan sifat-sifat cahaya
1. Membuktikan sifat cahaya dapat dibiaskan
1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 14 2. Membuktikan sifat cahaya
dapat diuraikan
6, 8, 12, 13
3. Menyebutkan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari
9, 15
Jumlah 15
3.4.3 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 231) dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA siswa.
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Analisis validitas bertujuan mengkaji kesahihan alat ukur atau soal dalam menilai apa yang seharusnya diukur atau mengkaji ketepatan soal tes sebagai alat ukur (Sudjana, 2010: 149). Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2 (Tukiran dan Hidayati, 2011: 135). Untuk mengetahui validitas instrument peneliti menggunakan analisis SPSS 19 for windows. Soal yang digunakan untuk uji validitas ada 50 soal dan yang valid ada 43 soal yang akan digunakan dalam penelitian siklus I dan siklus II. Siklus I menggunakan 20 soal dan siklus II menggunakan 15 soal.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Tukiran dan Hidayati, 2011: 135).
Uji reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha (George and Mallery, 1995) dalam Minarti (2008), dengan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam penngumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Selain uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang akan digunakan dalam penelitian juga dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Menurut Sudjana (2010: 137) cara untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N =banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria yang diunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut atau sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal tersebut adalah:
0 – 0.30 = soal kategori sukar 0.31- 0.70 = soal kategori sedang 0.71- 1.00 = soal kategori mudah
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data nilai tes hasil belajar IPA. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.
3.6.1 Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) melalui benda konkret yang berpedoman pada lembar observasi
aktivitas siswa. Lembar observasi terdiri dari 20 pernyataan. Penskoran lembar observasi disajikan dalam tabel 3.6 sebagai berikut
Tabel 3.6
Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa Aspek yang
Diamati
Jumlah Item
Skor
Jumlah Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Pra
pembelajaran 2 1 2 3 4 8
Kegiatan Awal 3 1 2 3 4 12
Kegiatan Inti 13 1 2 3 4 52
Kegiatan
Akhir 2 1 2 3 4 8
Skor maksimal 80
Persentase diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa baik aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) melalui benda konkret.
Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari rata-rata presentase aktivitas siswa pada setiap pertemuan.
Presentase =
Hasil data observasi aktivitas siswa dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.7
Kriteria Aktivitas Siswa
Presentase Skor Kriteria
75% - 100% 60-80 Sangat Baik
50% - 74,99% 40-59 Baik
25% - 49.99% 20-39 Cukup
0% - 24,99% < 19 Kurang
3.6.2 Analisis Data Observasi Kinerja Guru
Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) melalui benda konkret yang berpedoman pada lembar observasi kinerja guru. Lembar observasi terdiri dari 20 pernyataan. Penskoran lembar observasi disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut
Tabel 3.8
Penskoran Lembar Observasi Kinerja Guru Aspek yang
Diamati
Jumlah Item
Skor
Jumlah Kurang Cukup Baik Sangat
Baik Pra
pembelajaran 3 1 2 3 4 12
Kegiatan Awal 3 1 2 3 4 12
Kegiatan Inti 11 1 2 3 4 44
Kegiatan
Akhir 3 1 2 3 4 12
Skor maksimal 80
Persentase diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa baik kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) melalui benda konkret. Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari rata-rata presentase kinerja guru pada tiap pertemuan.
Presentase =
Hasil data observasi kinerja guru dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.9
Kriteria Kinerja Guru
Presentase Skor Kriteria
75% - 100% 60-80 Sangat Baik
50% - 74,99% 40-59 Baik
25% - 49.99% 20-39 Cukup
0% - 24,99% < 19 Kurang
3.6.3 Analisis Data Nilai Tes Hasil Belajar IPA
Hasil tes siswa dianalisis untuk menentukan peningkatan ketuntasan hasil belajar IPA siswa. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa siswa dinyatakan tuntas dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥ 69. Maka dalam penelitian ini juga menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persen (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan perhitungan persen (%) yaitu sebagai berikut :
Presentase ketuntasan =
3.7 Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada pembelajaran IPA kelas 5 dengan menggunakan model pembelajaran CLIS melalui benda konkret yaitu kriteria keberhasilannya 80% dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Sambeng telah mencapai atau melebihi KKM ≥ 69.
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan dan tiap pertemuan 70 menit. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Tukiran Taniredja (2010: 24) model Kemmis dan Mc
Taggart pada hakikatnya berupa perangkat-
perangkat atau untaian- untaian dengan satu
perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi, yang keempatnya merupakan
satu siklus (Depdiknas, 1999:21). Model
Kemmis dan Mc Taggart dapat
digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart (Tukiran Taniredja, 2010: 24)
Tahap-tahap perencanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Permintaan izin
Permintaan izin kepada kepala SD Negeri Sambeng Kecamatan Todanan.
2. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD Negeri Sambeng secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar mata pelajaran IPA. Kegiatan wawancara dilakukan dengan guru kelas 5 untuk mengetahui proses pembelajaran IPA di kelas 5 tentang aktivitas siswa dan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa.
3. Identifikasi masalah
Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas 5 SD Negeri Sambeng masih didominasi oleh guru, sehingga siswa kurang aktif saat proses pembelajaran. Guru masih banyak memberikan ceramah dan siswa hanya mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Siswa sering berbicara dengan teman saat guru sedang menjelaskan materi, siswa kurang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dari guru, ini berakibat hasil belajar IPA siswa kelas 5 masih rendah di bawah KKM ≥ 69.
4. Menyusun rencana penelitian
Tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran CLIS melalui benda konkret pada setiap siklus tindakan kelas.
3.9 Rencana Tindakan 3.9.1 Siklus I
1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai model pembelajaran CLIS
c. Menyiapkan benda-benda yang akan digunakan dalam pembelajaran d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan
lembar observasi penerapan model pembelajaran CLIS.
e. Membuat soal tes siklus I untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa 2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 pertemuan yaitu sebagai berikut:
a. Pertemuan pertama
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
(1) Kegiatan Awal
a) Guru menyiapkan peralatan pembelajaran
b) Guru membuka pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam c) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi tentang sifat cahaya d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat-sifat cahaya b) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi cahaya c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggota 3-4
siswa Elaborasi
a) Guru menggunakan benda konkret untuk percobaan b) Guru menjelaskan cara melakukan percobaan
c) Guru membimbing siswa melakukan percobaan/pengamatan sifat cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening
d) Guru membagikan lembar kerja siswa e) Guru mengamati kegiatan siswa
f) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Konfirmasi
a) Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi siswa
b) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa
c) Guru memberi contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari (3) Kegiatan Akhir
a) Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari oleh siswa untuk memantapkan gagasan awal siswa b) Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan pokok materi
untuk pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam b. Pertemuan kedua
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
(1) Kegiatan Awal
a) Guru menyiapkan peralatan pembelajaran
b) Guru membuka pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam c) Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi tentang sifat cahaya d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat-sifat cahaya b) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi cahaya c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggota 3-4
siswa Elaborasi
a) Guru menggunakan benda konkret untuk percobaan b) Guru menjelaskan cara melakukan percobaan
c) Guru membimbing siswa melakukan percobaan/pengamatan sifat cahaya dapat dipantulkan
d) Guru membagikan lembar kerja siswa e) Guru mengamati kegiatan siswa
f) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Konfirmasi
a) Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi siswa
b) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa
c) Guru memberi contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari (3) Kegiatan Penutup
a) Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari oleh siswa untuk memantapkan gagasan awal siswa b) Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan materi untuk
pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam c. Pertemuan ketiga
a) Guru memberikan soal tes kepada siswa
b) Guru bersama siswa membahas soal tes yang telah dikerjakan siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
3. Observasi
Observasi/pengamatan dilakukan oleh observer dan peneliti bersamaan dengan pelaksanaan tindakan sehingga observer dapat menganalisis proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan mengamati penerapan model pembelajaran CLIS melalui benda konkret.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan untuk melihat kembali apakah tindakan yang dilaksanakan dapat menghasilkan perbaikan pembelajaran sesuai tujuan yang diinginkan. Refleksi dilakukan untuk menganalisis temuan berupa hambatan atau kekurangan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I dan sebagai masukan suklus II.
3.9.2 Siklus II 1. Perencanaan
a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan merumuskan kembali masalah yang muncul pada siklus I
b. Membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran CLIS
c. Menyiapkan bahan-bahan untuk percobaan
d. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dan lembar observasi penerapan model pembelajaran CLIS
e. Membuat soal tes siklus II untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa.
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari 2 pertemuan yaitu sebagai berikut:
a. Pertemuan pertama
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
(1) Kegiatan Awal
a. Guru menyiapkan pembelajaran
b. Guru membuka pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam c. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi tentang sifat cahaya d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat-sifat cahaya b. Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi cahaya c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggota 3-4
siswa Elaborasi
a. Guru menggunakan benda konkret untuk percobaan b. Guru menjelaskan cara melakukan percobaan
c. Guru membimbing siswa melakukan percobaan/pengamatan sifat cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening
d. Guru membagikan lembar kerja siswa e. Guru mengamati kegiatan siswa
f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi siswa
b. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa
c. Guru memberi contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari (3) Kegiatan Akhir
a. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari oleh siswa untuk memantapkan gagasan awal siswa b. Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan pokok materi
untuk pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam
b. Pertemuan kedua
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
(1) Kegiatan Awal
a. Guru menyiapkan pembelajaran
b. Guru membuka pelajaran dengan doa dan mengucapkan salam c. Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi tentang sifat cahaya d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat-sifat cahaya b. Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi cahaya c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggota 3-4
siswa Elaborasi
a. Guru menggunakan benda konkret untuk percobaan b. Guru menjelaskan cara melakukan percobaan
c. Guru membimbing siswa melakukan percobaan/pengamatan sifat cahaya dapat dipantulkan
d. Guru membagikan lembar kerja siswa e. Guru mengamati kegiatan siswa
f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi siswa
b. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa
c. Guru memberi contoh aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari (3) Kegiatan Penutup
a. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari oleh siswa untuk memantapkan gagasan awal siswa b. Guru memberikan soal tes kepada siswa
c. Guru bersama siswa membahas soal tes yang telah dikerjakan siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
3. Observasi
Peneliti mengamati jalannya pembelajaran siklus II dan mencatat temuan yang terjadi kemudian mengisi lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan penerapan model pembelajaran CLIS.
4. Refleksi
Data-data yang terkumpul dalam lembar observasi maupun data nilai hasil tes dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil dianalisis apakah setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Setelah semua data dianalisis peneliti membuat laporan penelitian.