• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sistem Informasi Dapodik Pada SDN 023 Penajam Paser Utara Mengunakan Metode Usability Testing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Evaluasi Sistem Informasi Dapodik Pada SDN 023 Penajam Paser Utara Mengunakan Metode Usability Testing"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

Evaluasi Sistem Informasi Dapodik Pada SDN 023 Penajam Paser Utara Mengunakan Metode Usability Testing

Anisa Nur Fitriah*, Elvin Leander Hadisaputro, Erlin Setyaningsih Program Studi Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia

Email: 1anisanurfitriah.18@stmik-borneo.ac.id,2 elvin.leander@stmik-borneo.ac.id, 3erlin_setyaningsih@stmik-borneo.ac.id Email Penulis Korespondensi: anisanurfitriah.18@stmik-borneo.ac.id

Submitted 21-04-2022; Accepted 27-04-2022; Published 29-04-2022 Abstrak

Aplikasi Data Pokok Pendidikan atau Dapodik adalah Sistem pendataan skala Nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama Pendidikan Nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Untuk mengetahui seberapa jauh efektif dan efisiennya dari sistem tersebut maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan usability testing dengan menggunakan lima kategor i yaitu learnability, memorability, efficiency, errors, dan satisfaction. Kelima indikator tadi direpresentasikan dalam bentuk pernyataan kuesioner dan disebarkan secara daring kepada pengguna Aplikasi Dapodik. Adapun total sampel responden adalah sejumlah 14 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan operator sekolah. Metode uji yang digunakan pada penelitian ini meliputi uji validitas yang terdiri dari uji reliabilitas dan uji korelasi. Signifikansi nilai Alpha yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0.05. Dari hasil uji validitas data yang dilakukan, seluruh indikator memiliki nilai diatas 0.05. Dari hasil uji reliabilitas seluruh pernyataan yang ada pada kuesioner juga memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.489 yang berarti seluruh pernyataan sesuai. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari kelima indikator yang ada pada aplikasi dapodik memiliki nilai paling tinggi pada indikator error sebesar 5,19 ini berarti bahwa bahwa pengguna aplikasi dapotik tidak mengalami eror/kerusakan pada saat menggunakan aplikasi dapodik Sedangkan untuk nilai terendah dari kelima indikator adalah memorability sebesar 4,26 yang berada berada pada indikator sangat baik, yang berarti dikatakan bahwa pengguna dapat dengan mudah mengingat dan mengetahui penggunaan dari aplikasi dapodik.

Kata Kunci: Aplikasi Dapodik; Usability Testing; Kuesioner; SPSS Abstract

The Basic Education Data Application or Dapodik is an integrated National-scale data collection system, and is the main data source for National Education, which is part of the national education planning program in realizing intelligent and competitive Ind onesian people. To find out how far effective and efficient the system is, it is necessary to evaluate. The evaluation carried out in this study used usability testing using five categories, namely learnability, memorability, efficiency, errors, and satisfaction. The five indicators were represented in the form of a questionnaire statement and distributed online to Dapodik application users. The total sample of respondents is a total of 14 people consisting of principals, teachers, administrative staff, library staff and school operators. The test method used in this study includes a validity test consisting of a reliability test and a correlation test. The significance of t he Alpha value used in this study is 0.05. From the results of the data validity test, all indicators have a value above 0.05. From the results of the reliability test, all statements in the questionnaire also have a Cronbach's Alpha value of 0.489, which means that all statements are appropriate. The evaluation results show that of the five indicators in the dapodik application, the highest value for the error indicator is 5.19, this means that the dapodik application user does not experience errors/damages when using the dapodik application.

Meanwhile, the lowest value of the five indicators is memorability of 4.26 which is in the very good indicator, which means that it is said that users can easily remember and know the use of the dapodik application.

Keywords: Dapodik Application; Usability Testing; Questionnaire; SPSS

1. PENDAHULUAN

Perkembangan internet dan teknologi informasi kali ini, menjadikan banyak peluang dari berbagai macam sektor dan memberikan banyak kebermanfaatan[1]. Tidak hanya memberikan peluang pada sektor barang dan jasa, akan tetapi internet dan teknologi informasi memberikan banyak kebermanfaatan pada sektor pendidikan

Tidak hanya itu saja, teknologi banyak digunakan untuk membantu kegiatan sehari-hari.Terutama dalam teknologi informasi, karena dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) kegiatan sehari-hari dapat dilakukan dengan efisien, efektif dan akurat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. TI tidak hanyak berfokus ke teknologi komputer saja yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan informasi, melainkan juga dalam teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dalam perkembangannya dikenal dengan revolusi industri, dan menurut Al Faruqi European Parliamentary Research Service revolusi industri sudah terjadi sebanyak empat kali. Bahkan jepang sudah memasuki era society 5.0 yang memiliki definisi A human-centered society that balances economic advancement with the resolution of social problems by a system that highly integrates cyberspace and physical space.[2] Di Indonesia sendiri sekarang sudah memasuki revolusi industri 4.0, dimana semua kebutuhan berkaitan dengan teknologi dan internet di segala bidang.

Perkembangan teknologi itu sudah memicu terlahirnya electronic-life yang diartikan semua kegiatan sudah bergantung dengan elektronik. Beberapa kegiatannya antara lain, e-commerce, e-education, ejournal, e-transportation dan masih banyak lagi .

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dan sudah banyak dimanfaatkan pada sektor pendidikan terlebih untuk pendidikan sekolah dasar. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di pendidikan sekolah dasar adalah dengan adanya aplikasi atau sistem informasi Dapodik merupakan sebuah software yang

(2)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom berfungsi sebagai media penyimpanan data terkait sekolah mulai dari data siswa, data guru, profil sekolah, dan informasi lainnya terkait sekolah [3]

Dapodik adalah sistem pendataan skala nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Karena tanpa perencanaan pendidikan yang matang, maka seluruh program yang terbentuk dari perencanaan tersebut akan jauh dari tujuan yang diharapkan. Untuk melaksanakan perencanaan pendidikan, maupun untuk melaksanaan program-program pendidikan secara tepat sasaran, dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date. Dengan ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan up to date tersebut, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah mengembangkan suatu sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan disebut dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) [4]

Data aplikasi Dapodik digunakan sebagai acuan data program-program Kemendikbud, oleh karena itu apabila sekolah tidak mengisi Dapodik maka sekolah tersebut tidak akan mendapatkan bantuan-bantuan temasuk dana BOS, tunjangan guru, bantuan sarana dan prasarana bagi sekolah, serta semua yang telah dijelaskan pada manfaat dan fungsi yang diterima jika mengisi Dapodik, karena sekolah tersebut tidak terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan[5].

Berdasarkan manfaat yang diperoleh dengan keberadaan aplikasi Dapodik, maka sudah selayaknya pendidikan sekolah dasar melakukan pengembangan dan pemeliharaan pada aplikasi dapodik yang ada secara maksimal. Namun pada kenyataannya, masih jarang pendidikan sekolah dasar yang mau mengeluarkan usaha lebih untuk melakukan evaluasi terhadap teknologi informasi aplikasi yang telah digunakan. Menjadi penting untuk melakukan evaluasi ini, mengingat aplikasi Dapodik sebagai salah satu aplikasi yang sering digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan operator sekolah.. Evaluasi ini nantinya akan berguna untuk mengetahui seberapa efektif dan efisiennya dari aplikasi Dapodik tersebut bagi pengguna. Evaluasi ini juga akan sangat bermanfaat, sebagai salah satu dasar pengembangan situs aplikasi yang dimiliki, apabila nanti kedepannya akan menambahkan beberapa fitur. Evaluasi yang bisa dilakukan utnuk mengetahui sejauh apa pemanfaatan sebuah teknologi atau aplikasi dijalankan salah satunya adalah menggunakan analisis usability.

Usability merupakan bagian dari keilmuan Human Computer Interaction. yang fokus mempelajari design antarmuka dan interaksi antara manusia dengan computer. Kajian usability ini akan membahas tentang pengalaman pengguna dalam mempelajari dan menggunakan teknologi, aplikasi atau situs web tertentu[6]. Indikator yang ada pada usability juga digunakan untuk mengukur seberapa puas pengguna dalam menggunakan teknologi, aplikasi, atau produk tersebut untuk mencapai goals atau tujuan, dalam hal ini ukuran keberhasilannya dapat dilihat dari seberapa baik sebuah aplikasi atau teknologi dalam memberikan kualitas layanan kepada pengguna[7].Tidak hanya itu saja tetapi juga seberapa jauh aplikasi atau teknologi dapat mengurangi kemungkinan kesalahan yang terjadi sehingga didapatkan proses pembelajaran dalam menggunakan aplikasi dengan mudah.

Ada lima indikator yang terdapat pada usability dan bisa digunakan untuk mengetahui kualitas sebuah aplikasi dalam berinteraksi dengan penggunanya. Kelima indikator tersebut, yang pertama adalah Learnability[8]. Learnability ini salah satu indikator pada usability yang digunakan untuk mengetahui seberapa mudah pengguna dalam mempelajari aplikasi dapodik yang digunakan dalam memenuhi task yang ada. Indikator yang kedua adalah memorability.

Memorability adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui sejauh apa kemudahan pengguna mengingat cara menggunakan aplikasi apabila setelah sekian lama tidak menggunakannya. Selanjutnya, Efficiency adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui seefisien apa para pengguna dalam melakukan beberapa task yang tersedia pada aplikasi.

Errors adalah indikator yang dipakai untuk mengetahui seberapa banyak kesalahan yang dilakukan oleh pengguna ketika menggunakan aplikasi , dan berkaitan dengan cara pengguna dalam memperbaiki kesalahan. Satisfaction adalah indikator yang menjelaskan tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait metode usability testing dalam mengetahui seberapa jauh efektif dan efisiennya dari sistem informasi. Salah satunya pada penelitian yang dilakukan oleh agustiawan dkk. Dengan judul “ Evaluasi Website Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Usability Testing” penelitian tersebut pengukuran tingkat usability website UMMgl dengan nilai 2.77 dengan skala 0–4, maka website UMMgl dinyatakan pada kategori website yang usable. Nilai tertinggi pengukuran ada pada Memorability dengan nilai 2.84 yang artinya adalah website mudah diingat navigasi dan tata letak untuk mendapatkan informasi. Nilai terendah ada pada Errors dengan nilai 2.65 yang mempunyai arti bahwa website masih banyak ditemui error pada tautan menu dan navigasi (broken link). [8]Selanjutnya penelitian lain yang dilakukan oleh Susan Dian Purnamasari dan Firamon Syakti dengan judul “Implementasi Usability Testing dalam Evaluasi Website Sekolah” dengan pengukuran usability pada variabel Learnability dinyatakan sudah cukup baik, karena bagi pengguna cukup mengerti dan memahami pada saat mengunjungi situs website SMK Negeri Sumsel Palembang. Pengukuran usability pada variabel Efficiency dinyatakan belum cukup baik, karena bagi pengguna pada saat mencari informasi yang dibutuhkan masih belum update dan cepat. Pengukuran usability pada variabel Satisfaction dinyatakan belum cukup baik, karena sebagai pengguna ingin memakai suatu aplikasi untuk memudahkan dimana mencari informasi, bagi pengguna belum bisa menemukan informasi secara mudah. Pengukuran usability pada variabel Memorability dinyatakan baik, karena letak menu-menu pada website tidak dilakukan perubahan, sehingga pengguna mudah mengingatnya dan mengakses home page website kembali. Pengukuran usability pada variabel Error dinyatakan baik, karena pada saat pengguna mengakses menu-menu pada website tidak terlalu sering terjadi kesalahan.[9]

(3)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wahyu Hidayat dkk yang berjudul “Penerapan usability testing pada evaluasi situs web pada pemerintahan kota prabumulih” penelitian yang dilakukan ini diperoleh hasil yaitu prosentase usability testing untuk mengukur penggunaan website Pemerintah Kota Prabumulih. Learnability sebesar 100 % pertanyaan mampu di jawab 0% pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden, efficiency sebesar 66,66 % pertanyaan mampu di jawab 33,33 % pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden, memorability sebesar 58,33 % pertanyaan mampu di jawab 41,66% pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden, error sebesar 100 % pertanyaan mampu di jawab 0% pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden, satisfaction sebesar 53,33 pertanyaan mampu di jawab46,66%

pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden. Jadi hasil keseluruhaan jawaban responden sebesar 63,99 % pertanyaan mampu di jawab, perseentase 34,65 % pertanyaan tidak dapat terjawab oleh responden, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa website Pemerintah Kota Prabumulih adalah cukup baik.[10] penelitian selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Putri Ari Wedayanti ddk. Dengan judul “Evaluasi Aspek Usability pada Aplikasi Simalu Menggunakan Metode Usability Testing” penelitian yang dilakukan dengan Penerapan metode Usability Testing dilakukan dengan cara mengukur bagaimana keefektifitasan, keefisiensian, dan kepuasan pengguna dalam menggunakan aplikasi Simalu. Efektifitas dapat dihitung berdasarkan keberhasilan dan kegagalan task yang telah dikerjakan oleh responden. Efisiensi dapat dihitung berdasarkan lama waktu pengerjaan yang dilakukan oleh responden dalam menyelesaikan task yang diberikan. Kepuasan didapat dengan cara merekam aktifitas responden ketika sedang mengerjakan sejumlah task yang diberikan. Video hasil rekaman yang ada diputarkan kembali untuk mendorong ingatan responden mengenai apa yang telah dikerjakan sehingga, dapat memberikan informasi kesalahan, keluhan maupun saran perbaikan. Hasil berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa aplikasi Simalu memiliki kualitas yang belum dapat dikatakan efektif, efisien dan memenuhi kepuasan pengguna. Aplikasi Simalu belum dapat memberikan pemahaman yang maksimal melalui tampilan yang ada baik kepada responden kategori tampil maupun pemula.[11]

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Informasi Dapodik Pada SDN 023 Penajam Paser Utara Menggunakan Metode Usability Testing” Adapun tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah pengguna dapat mudah menggunakan aplikasi Dapodik seberapa efektif, efisien, dan kepuasan pengguna saat menggunakan aplikasi Dapodik. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi aplikasi Dapodik ini dengan mengunakan metode usability testing, dimana indikator pada metode ini seperti: learnabilty, memorability, effeciency, errors, dan satisacton.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan penelitian yang dilakukan, berikut adalah tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian a. Identifikasi Masalah

Pada tahapan awal penelitian, eksplorasi konsep dan identifikasi masalah dilakukan dengan studi literatur terkait konsep yang akan digunakan pada penelitian ini. Adapun studi literatur yang dicari sebagai penguat konsep meliputi responden, usability, evaluasi usability, usability testing, pengalaman pengguna sistem informasi Dapodik dan hal-hal yang berkaitan dengan human computer interaction. Hasil studi literatur ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat konsep dasar yang akan dijadikan acuan untuk proses analisis data dan mengidentifikasi permasalahan yang ada.

b. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, hal pertama yang dilakukan adalah wawancara selanjutnya membuat kuesioner yang disebar menggunakan google form dengan menurunkan item-item pernyataan dari kelima indikator yang ada pada usability testing. Kelima indikator yang digunakan adalah learnability, memorability, efficiency, errors, dan

(4)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom satisfaction. Dari kelima indikator ini akan diturunkan menjadi beberapa item pernyataan untuk tiap indikatornya yang mewakili pengalaman pengguna dalam menggunakan Aplikasi Dapodik.

Tabel 1 menjelaskan terkait pengkodean dan butir pernyataan yang diturunkan dari kelima indicator usability testing. Pada penilaiannya, instrument ini menggunakan Skala Likert, dengan lima pilihan respon yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), sangat setuju (SS), dengan range skor pada item positif adalah 1-5. Selain dari kuesioner, data tambahan juga akan diambil melalui serangkaian wawancara ke beberapa pakar IT untuk memperkuat hasil evaluasi dari Aplikasi Dapodik

Tabel 1.Pengkodean Dan Butir Pernyataan Kuisioner Indikator Kode Pertanyaan pada kuesioner

Learnability A1 Dengan adanya aplikasi Dapodik apakah guru PNS dapat naik pangkat secara otomatis A2 Dengan mudah mempelajari aplikasi Dapodik

A3 Guru dengan mudah untuk dapat mengetahui info GTK

A4 Guru dengan mudah untuk mengedit kesalahan yang ada pada data pribadi PTK A5 Dapat Melihat langsung apakah sertifikasi guru sudah cair

Memorability B1 Lebih mudah mengingat username dan password untuk login info GTK dan SIM PKB B2 Guru dan wali kelas dapat mengingat dan melihat jumlah jam mengajar setiap minggu B3 Dapat dengan mudah mengingat dan melihat siswa yang mampu dan yang tidak

mampu/miskin

Efficiency C1 Dapat merubah identitas terkait data pribadi PTK setiap saat

C2 Mengetahui informasi perkembangan GTK,SIM PKB, dan Informasi KKG C3 Guru PNS bisa mengetahui kapan waktunya naik pangkat

C4 Dapat merubah jadwal mengajar tanpa melalui operator Error D1 Tidak menemukan eror pada aplikasi Dapodik

D2 Tidak menemukan menu yang eror dan tidak sesuai dengan fungsinya D3 Dapat menemukan menu dan fitur yang saya cari

Satisfaction E1 Saya senang dengan desain aplikasi Dapodik

E2 Merasa nyaman dalam menggunakan aplikasi dapodik E3 Aplikasi Dapodik perlu di update

c. Anlisis Data

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan mix method atau gabungan dari analisis data kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif, menggunakan analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil evaluasi dari kelima indicator yang ada pada usability testing pada Aplikasi Dapodik.

d. Hasil dan Pembahasan

Pada tahapan ini akan dijelaskan hasil data yang telah dilakukan.

2.2 Responden

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan. Subyek adalah wawancara yang terstruktur dengan pertanyaan tertutup, sejalan dengan harapan pewawancara agar tak ada bias dalam riset dan data. Data obyektif yang ingin diperoleh, dan subyektivitas benar-benar diminimalisir.Adapun jumlah responden yang akan melakukan kuisioner pengisian sebanyak 14 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru,tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan operator sekolah.

Tabel 3. Jumlah Sampel Responden

valid

Jenis kelamin frekuensi

Laki-laki 6

perempuan 8

total 14

Pada table 3 jumlah sampel responden yang mengisi kuesioner yang disebar menggunakan google form dengan menurunkan item-item pernyataan dari kelima indikator yang apada usability testing. Kelima indikator yang digunakan adalah learnability, memorability, efficiency, errors, dan satisfaction. Adapun total sampel responden adalah laki-laki sejumlah 6 orang dan perempuan sejumlah 8 orang dengan total keseluruhan responden sejumlah 14 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan operator sekolah

2.3 Teknik Pengolahan Data menggunakan SPSS

SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) (IBM, 2018). SPSS yaitu software khusus untuk pengolahan data statistik yang paling populer dan paling banyak digunakan di seluruh dunia. SPSS dipakai dalam berbagai riset pasar,

(5)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. Kepopuleran SPSS ini dijadikan sebagai alat untuk pengolahan data.[12]

2.4 Metode Usability Testing

Usability Testing merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah user dapat mudah menggunakan aplikasi , seberapa efisien dan efektif sebuah aplikasi dapat membantu user mencapai tujuannya dan apakah user puas dengan aplikasi yang digunakan. Menurut Jacob Nielsen usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “usability” juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses desain[13]. Usability Testing diukur dengan lima kriteria, yaitu:

a. Learnability mengukur tingkat kemudahan melakukan tugastugas sederhana ketika pertama kali menemui suatu desain.

b. Efficiency mengukur kecepatan mengerjakan tugas tertentu setelah mempelajari desain tersebut.

c. Memorability melihat seberapa cepat pengguna mendapatkan kembali kecakapan dalam menggunakan desain tersebut ketika kembali setelah beberapa waktu.

d. Errors melihat seberapa banyak kesalahan yang dilakukan pengguna, separah apa kesalahan yang dibuat, dan semudah apa mereka mendapatkan penyelesaian.

e. Satisfaction mengukur tingkat kepuasan dalam menggunakan desain.

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Tampilan Utama Aplikasi Dapodik

Aplikasi Data Pokok Pendidikan atau Dapodik adalah Sistem pendataan skala Nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama Pendidikan Nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif.

Gambar 2. Tampilan Utama Aplikasi Dapodik

Pada gambar 2 adalah tampilan utama aplikasi dapodik yang merupakan langkah awal saat pengguna membuka aplikasi dapodik, sebelum masuk/login ke aplikasi dapodik pengguna harus memasukan username, password dan pilih tahun.

3.2 Hasil Uji Reliabilitas Dan Uji Validitas

Dalam penyebaran kuesioner, peneitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk mendapatkan responden.

Yang berarti, peneliti menentukan syarat terlebih dahulu terkait responden yang dituju[14]. Adapun syarat yang diberlakukan pada penelitian ini yaitu, para pengguna aplikasi dapodik dalam hal ini kepala sekolah, guru,tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan operator sekolah. Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan dua pengujian. Yang pertama melakukann Uji Reliabilitas dilakukan reliable atau tidaknya draft kuesioner yang akan disebarkan. Selanjutkan Yaitu Uji Validitas dengan menggunakan uji keterbacaan yang dilaksakanan dengan cara memilih sepuluh calon responden secara acak, untuk melihat sejauh apa pernyataan yang ada pada kuesioner dapat dipahami oleh calon responden. Dalam melakukan Uji Reliabilitas, menggunakan bantuan SPSS versi 25.

Tabel 4. Case Processing Summary

N %

Cases Valid 14 100.0

Excludeda 0 .0

Total 14 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(6)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Table output diatas, memberikan informasi tentang jumlah sampel yang atau responden (N) yang dianalisis dalam program SPSS versi 25 yakni N sebanyak 14 orang. Karena tidak ada data yang kosong dalam pengertian jawaban responden terisi semua maka jumlah valid adalah 100%

Table 5. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.489 18

Tabel diatas menunjukkan hasil dari uji reliabilitas yang dilakukan, dari uji tersebut didapatkan bahwa cronbach’s alpha sebesar 0.489 yang berarti bahwa pernyataan diterima dan memberikan informasi tentang jumlah pertanyaan atau kuesioner (N) yang dianalisis dalam program SPSS versi 25 yakni N sebanyak 18 pertanyaan

Table 6. Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

A1 70.2143 18.489 .268 .457

A2 70.0000 18.308 .381 .445

A3 70.2143 16.797 .352 .425

A4 70.5000 16.885 .312 .434

A5 70.7857 17.104 .364 .427

B1 70.9286 16.071 .509 .389

B2 70.9286 15.456 .473 .384

B3 70.7857 19.258 .022 .507

C1 70.5000 20.115 -.078 .527

C2 70.2857 19.143 .069 .493

C3 70.4286 18.725 .120 .483

C4 70.6429 19.632 -.031 .521

D1 69.9286 21.456 -.268 .543

D2 69.9286 19.456 .069 .490

D3 69.7857 21.104 -.245 .524

E1 70.0000 20.769 -.163 .518

E2 70.2143 19.258 .192 .473

E3 70.4286 17.187 .349 .431

Table output diatas memberikan gambaran tentang nilai statistika untuk 18 pertanyaan. Pada kolom cronbach’s alpha if item deleted dalam table ini diketahui nilai cronbach’s alpha untuk ke 18 pertanyaan.

3.3 Usability Testing

Perhitungan statistik deskriptif dilakukan untuk melihat hasil dari usability testing yang dilakukan. Dalam perhitungan statistik deskriptif ini, hasil rata-rata usability testing yang dilakukan pada aplikasi dapodik kemudian dibagi menjadi lima kategori dan rentang penliaian. Tabel 4 menunjukkan kategori dan rentang penilaian aplikasi dapodik.

Tabel 7. Kategori dan Rentang Penilaian Aplikasi Dapodik

Interval Kategori

0 < 1 Sangat buruk

1 < 2 Cukup buruk

2 < 3 Baik

3 < 4 Cukup baik

4 = < 5 Sangat baik

Bila nilai rata-rata usability testing berada pada rentang 0<1 maka dapat dinyatakan aplikasi dapodik tersebut termasuk ke dalam kategori yang sangat buruk, kemudian rentang nilai 1<2 aplikasi dapodik dikatakan memiliki penilaian cukup buruk, untuk rentang nilai 2<3, aplikasi dapodik dinilai cukup baik, rentang 3<4 aplikasi dapodik dikatakan cukup baik dan aplikasi dapodik dinyatakan sangat baik bila penilaian berada pada rentang 4=<5. Dari pengelompokan rentang tersebut dan dari hasil usability testing yang sudah dilakukan didukung dengan pengolahan data kualitatif dari hasil transcribing pertanyaan terbuka.

Tabel 8. Total Rata-Rata Tiap Indikator Usability

Kode Rata-rata Rata-rata/indikator

A1 4,57 4,37

A2 4,45

(7)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

A3 4,25

A4 4,34

A5 4,27

B1 3,89 4,26

B2 3,84

B3 5,07

C1 5,25 5,05

C2 4,93

C3 4,83

C4 5,21

D1 5,43 5,19

D2 4,90

D3 5,24

E1 5, 18 4,74

E2 4,73

E3 4,31

Tabel 5 menampilkan hasil total rata-rata tiap indikator dari penilaian usability yang dilakukan. Dari hasil tersebut, aplikasi dapodik didapatkan bahwa indikator error menjadi aspek yang memiliki penilaian paling tinggi, dengan nilai 5,19 yang berarti ada pada rentang sangat baik. Hal ini bisa dikatakan bahwa pengguna aplikasi dapotik tidak mengalami eror/kerusakan pada saat menggunakan aplikasi dapodik. Dilanjutkan pada peringkat kedua yaitu indikator Efficiency sebesar 5.05 yang berarti sangat baik, yang berarti pengguna merasakan lebih mudah menbuka/mengakses aplikasi dapodik dan memudahkan pengguna mendapatkan informasi serta merubah data. selanjutnya pada indikator ketiga satisfaction senilai 4,74 yang berarti ada pada rentan sangat baik, yang berarti Secara keseluruhan penggunaan aplikasi dapodik pengguna merasakan bahwa dari sisi design dan antarmuka yang disediakan oleh aplikasi tersebut membuat pengguna merasa nyaman serta aplikasi dapodik selalu update. Selanjutnya indicator keempat learnability bernilai 4,37 yang berarti ada pada rentan sangat baik pengguna merasa mudah mempelajari aplikasi dapodik serta memudahkan melihat info yang ada diaplikasi dapodik dan dapat mengubah data pribadi. Yang terakhir adalah indikator memorability sebesar 4,26 yang berada berada pada indikator sangat baik, yang berarti dikatakan bahwa pengguna dapat dengan mudah mengingat dan mengetahui penggunaan dari aplikasi dapodik.

4. KESIMPULAN

Fokus dan tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi aplikasi dapodik pendidikan sekolah dasar di Sdn 023 penajam paser utara dengan usability testing dan in depth interview untuk mengetahui sejauh mana kebergunaan dari sistem tersebut. Indikator yang digunakan untuk menilai atau mengevaluasi Website tersebut ada lima, yaitu learnability, memorability, efficiency, errors, dan satisfaction. Total sampel responden pada penelitian ini adalah sejumlah 14 orang.

Metode uji yang digunakan pada penelitian ini meliputi uji validitas yang terdiri dari uji reliabilitas dan uji korelasi.

Signifikansi nilai Alpha yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0.05. . Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari kelima indikator yang ada pada aplikasi dapodik memiliki nilai paling tinggi pada indikator error sebesar 5,19 ini berarti bahwa bahwa pengguna aplikasi dapotik tidak mengalami eror/kerusakan pada saat menggunakan aplikasi dapodik Sedangkan untuk nilai terendah dari kelima indikator adalah memorability sebesar 4,26 yang berada berada pada indikator sangat baik, yang berarti dikatakan bahwa pengguna dapat dengan mudah mengingat dan mengetahui penggunaan dari aplikasi dapodik. Untuk penelitian selanjutnya supaya dapat dikombinasikan lagi dengan berbagai macam indikator, kemudian bisa diketahui korelasi antar indikator yang ada, sehingga dapat melihat indikator-indikator yang berpengaruh.

REFERENCES

[1] H. M. Az-Zahra, W. Parwaningsuci, and M. C. Saputra, “Usability Evaluation of User Interface in Badan Narkotika Nasional East Java Province Website,” 3rd Int. Conf. Sustain. Inf. Eng. Technol. SIET 2018 - Proc., no. November, pp. 262–265, 2018, doi: 10.1109/SIET.2018.8693144.

[2] E. Engineering, “Survey Paper : Future Service in Industry 5 . 0,” vol. 02, no. 01, pp. 67–79, 2019.

[3] P. Sukmasetya, A. Setiawan, and E. R. Arumi, “Penggunaan Usability Testing Sebagai Metode Evaluasi Website Krs Online Pada Perguruan Tinggi,” JST (Jurnal Sains dan Teknol., vol. 9, no. 1, pp. 58–67, 2020, doi: 10.23887/jst-undiksha.v9i1.24691.

[4] F. Luthfi Yaumul Adha et al., “Analisis Penerimaan Pengguna Dapodik Sekolah Dasar Kecamatan Tampan Menggunakan Model TAM dan EUCS,” J. Sains, Teknol. dan Ind., vol. 18, no. 2, pp. 196–205, 2021.

[5] Destiarini and A. Munir, “Analisis Aplikasi DAPODIK SD Versi 2022.a Dengan Menggunakan Metode Usability Testing,”

Inform. dan Teknol., vol. 2, no. 2, pp. 1–6, 2021.

[6] J. Sauer, A. Sonderegger, K. Heyden, J. Biller, J. Klotz, and A. Uebelbacher, “Extra-laboratorial usability tests: An empirical comparison of remote and classical field testing with lab testing,” Appl. Ergon., vol. 74, no. February, pp. 85–96, 2019, doi:

10.1016/j.apergo.2018.08.011.

[7] R. P. Gifford, “The Man-Machine Interface,” Man Comput., vol. 02, pp. 58–72, 2015, doi: 10.1159/000393828.

[8] A. Setiawan and R. A. Widyanto, “Evaluasi Website Perguruan Tinggi menggunakan Metode Usability Testing,” J. Inform. J.

Pengemb. IT, vol. 3, no. 3, pp. 295–299, 2018, doi: 10.30591/jpit.v3i3.912.

(8)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4086 Hal 456−463 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom [9] S. D. Purnamasari and F. Syakti, “Implementasi Usability Testing dalam Evaluasi Website Sekolah,” J. Sisfokom (Sistem Inf.

dan Komputer), vol. 9, no. 3, pp. 420–426, 2020, doi: 10.32736/sisfokom.v9i3.1000.

[10] W. Hidayat, A. Y. Ranius, and U. Ependi, “Penerapan Metode Usability Testing Pada Evaluasi Situs Web Pemerintahan Kota Prabumulih,” Tek. Inform., pp. 1–12, 2014.

[11] N. Luh Putri Ari Wedayanti, N. Kadek Ayu Wirdiani, and I. Ketut Adi Purnawan, “Evaluasi Aspek Usability pada Aplikasi Simalu Menggunakan Metode Usability Testing,” J. Ilm. Merpati (Menara Penelit. Akad. Teknol. Informasi), vol. 7, no. 2, p.

113, 2019, doi: 10.24843/jim.2019.v07.i02.p03.

[12] S. Zein, L. Yasyifa, R. Ghozi, E. Harahap, F. Badruzzaman, and D. Darmawan, “Pengolahan dan Analisis Data Kuantitatif Menggunakan Aplikasi SPSS,” J. Teknol. Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 4, no. 1, pp. 1–7, 2019.

[13] A. Supriyatna, “Penerapan Usability Testing Untuk Pengukuran Tingkat Kebergunaan Web Media of Knowledge,” Teknois J.

Ilm. Teknol. Inf. dan Sains, vol. 8, no. 1, pp. 1–16, 2019, doi: 10.36350/jbs.v8i1.17.

[14] M. D. C. Tongco, “Purposive sampling as a tool for informant selection,” Ethnobot. Res. Appl., vol. 5, pp. 147–158, 2007, doi:

10.17348/era.5.0.147-158.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis pengikat Karbopol 940, Na.CMC, dan HPMC K4M pada formula sediaan serbuk masker wajah kulit buah semangkatidak mempengaruhi sifat fisika sediaan,serta

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar atau tayangan yang disajikan dan akan

Bagaimana membangun aplikasi diagnosis penyakit leukemia untuk memberikan informasi jenis dan persentase kemungkinan penyakit dari hasil diagnosis yang telah

Sub Dinas Kesehatan Keluarga mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan upaya peningkatan kesehatan keluarga, peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu, anak dan

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Dalam hal kewenangan pengujian Majelis Permusyawaratan Rakyat berhak untuk menguji, karena berdasarkan kewenangan atribusi yang diterimanya, Majelis Permusyawaratan Rakyat

Menuurut pamuji (2014), menyatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah

Untuk review dokumen resmi yang digunakan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, seperti Peraturan Daerah (Perda), Surat Keputusan